Lompat ke isi

Tridaya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pinerineks (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Cipta-Rasa-Karsa.png|jmpl|Gambaran kesatuan "Cipta-Rasa-Karsa"]]
[[Berkas:Cipta-Rasa-Karsa.png|jmpl|Gambaran kesatuan "Cipta-Rasa-Karsa"]]
'''Tridaya''' adalah kesatuan yang terdiri tiga kekuatan dalam [[diri]] yang menentukan segala tindakan seorang [[manusia]]. Tridaya meliputi konsep ''cipta'', ''rasa'', dan ''karsa''. Karya atau tindakan seorang manusia bermula dari perpaduan ketiga unsur tersebut.<ref>{{Cite book|last=Zhang|first=Erwan|url=https://books.google.com/books?id=wmUrEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA36&dq=cipta+rasa+karsa&hl=id|title=Naratif dan Pendidikan Manusia Berdaya dalam Filsafat Paul Ricoeur|publisher=PT Kanisius|isbn=978-979-21-6949-2|language=id}}</ref>
'''Tridaya''' dalam [[filsafat Jawa]] adalah suatu kesatuan yang terdiri tiga kekuatan dalam [[diri]] [[manusia]] yang menentukan segala tindakan seseorang. Tridaya meliputi konsep ''cipta'', ''rasa'', dan ''karsa''. Seluruh karya atau tindakan seorang manusia bermula dari perpaduan ketiga unsur tersebut.<ref>{{Cite book|last=M.H|first=Dr Jonaedi Efendi, S. H. I.|last2=M.Hum|first2=Prof Dr Johnny Ibrahim, S. H. , S. E. , M. M.|date=2018-01-01|url=https://books.google.co.in/books?id=5OZeDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA95&dq=cipta+rasa+karsa+jawa&hl=id&redir_esc=y|title=Metode Penelitian Hukum: Normatif dan Empiris|publisher=Prenada Media|isbn=978-602-0895-65-9|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|last=Zhang|first=Erwan|url=https://books.google.com/books?id=wmUrEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA36&dq=cipta+rasa+karsa&hl=id|title=Naratif dan Pendidikan Manusia Berdaya dalam Filsafat Paul Ricoeur|publisher=PT Kanisius|isbn=978-979-21-6949-2|language=id}}</ref> Ketiga unsur daya ini menjadikan manusia sebagai makhluk yang berbudaya.<ref>{{Cite book|last=CM|first=F. X. E. Armada Riyanto|url=https://books.google.com/books?id=fWlgEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA80&dq=cipta+rasa+karsa&hl=id|title=Teologi Publik: Sayap Metodologi dan Praksis|publisher=PT Kanisius|isbn=978-979-21-7211-9|language=id}}</ref>


== Unsur-unsur ==
== Unsur-unsur ==
Sesuai dengan namanya, tridaya terdiri dari tiga unsur, yakni ''cipta'', ''rasa'', dan ''karsa''. Cipta bersinggungan dengan kekuatan pikiran untuk merancang atau membuat sesuatu. Rasa bersinggungan dengan kekuatan hati manusia untuk menanggapi sesuatu, sedangkan karsa adalah semangat atau dorongan dalam diri manusia untuk berbuat sesuatu. Dengan menyeimbangkan ketiganya, seorang manusia dipercaya dapat memenuhi keinginan atau tujuan hidupnya.<ref>{{Cite web|date=2019-02-23|title=Caraka Sinoman • CakNun.com|url=https://www.caknun.com/2019/caraka-sinoman/|website=CakNun.com|language=id-ID|access-date=2021-07-13}}</ref><ref>{{Cite web|title=Tridaya Dalam Cinta – Dictio Sastra|url=https://sastra.dictio.id/tridaya-dalam-cinta/|language=en-US|access-date=2021-07-13}}</ref><ref>{{Cite web|last=Rosyad|first=Ulul|title=Rahasia Dibalik Kekuatan Dahsyat Tridaya (Cipta, Rasa, Karsa)|url=http://www.akarasa.com/2015/10/rahasia-dibalik-kekuatan-tridaya-cipta.html|website=Akarasa|access-date=2021-07-13}}</ref> Adakalanya unsur keempat ditambahkan, yakni unsur ''karya'', yaitu hasil dari tindakan nyata dalam melakukan atau mengerjakan sesuatu.<ref>{{Cite web|last=Waluyo|first=Djoko|date=2020-09-13|title=SENI SUATU CIPTA, RASA, KARSA DAN KARYA?|url=https://harianterbit.co/2020/09/13/seni-suatu-cipta-rasa-karsa-dan-karya/|website=Harian Terbit|language=en-US|access-date=2022-03-09}}</ref>
Sesuai dengan namanya, tridaya terdiri dari tiga unsur kekuatan, yakni ''cipta'', ''rasa'', dan ''karsa''. Cipta bersinggungan dengan kekuatan pikiran untuk merancang atau membuat sesuatu. Rasa bersinggungan dengan kekuatan hati manusia untuk menanggapi sesuatu, sedangkan karsa adalah semangat atau dorongan dalam diri manusia untuk berbuat sesuatu. Dengan menyeimbangkan ketiganya, seorang manusia dipercaya dapat memenuhi keinginan atau tujuan hidupnya.<ref>{{Cite web|date=2019-02-23|title=Caraka Sinoman • CakNun.com|url=https://www.caknun.com/2019/caraka-sinoman/|website=CakNun.com|language=id-ID|access-date=2021-07-13}}</ref><ref>{{Cite web|title=Tridaya Dalam Cinta – Dictio Sastra|url=https://sastra.dictio.id/tridaya-dalam-cinta/|language=en-US|access-date=2021-07-13|archive-date=2021-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20210713134408/https://sastra.dictio.id/tridaya-dalam-cinta/|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|last=Rosyad|first=Ulul|title=Rahasia Dibalik Kekuatan Dahsyat Tridaya (Cipta, Rasa, Karsa)|url=http://www.akarasa.com/2015/10/rahasia-dibalik-kekuatan-tridaya-cipta.html|website=Akarasa|access-date=2021-07-13}}</ref> Adakalanya unsur keempat ditambahkan, yakni unsur ''karya'', yaitu hasil dari tindakan nyata dalam melakukan atau mengerjakan sesuatu.<ref>{{Cite web|last=Waluyo|first=Djoko|date=2020-09-13|title=SENI SUATU CIPTA, RASA, KARSA DAN KARYA?|url=https://harianterbit.co/2020/09/13/seni-suatu-cipta-rasa-karsa-dan-karya/|website=Harian Terbit|language=en-US|access-date=2022-03-09}}</ref>


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==
<references />
<references />
{{Filsafat Jawa}}
{{Filsafat Jawa}}

[[Kategori:Filsafat Jawa]]
[[Kategori:Filsafat Jawa]]

Revisi terkini sejak 4 Juli 2023 12.08

Gambaran kesatuan "Cipta-Rasa-Karsa"

Tridaya dalam filsafat Jawa adalah suatu kesatuan yang terdiri tiga kekuatan dalam diri manusia yang menentukan segala tindakan seseorang. Tridaya meliputi konsep cipta, rasa, dan karsa. Seluruh karya atau tindakan seorang manusia bermula dari perpaduan ketiga unsur tersebut.[1][2] Ketiga unsur daya ini menjadikan manusia sebagai makhluk yang berbudaya.[3]

Unsur-unsur[sunting | sunting sumber]

Sesuai dengan namanya, tridaya terdiri dari tiga unsur kekuatan, yakni cipta, rasa, dan karsa. Cipta bersinggungan dengan kekuatan pikiran untuk merancang atau membuat sesuatu. Rasa bersinggungan dengan kekuatan hati manusia untuk menanggapi sesuatu, sedangkan karsa adalah semangat atau dorongan dalam diri manusia untuk berbuat sesuatu. Dengan menyeimbangkan ketiganya, seorang manusia dipercaya dapat memenuhi keinginan atau tujuan hidupnya.[4][5][6] Adakalanya unsur keempat ditambahkan, yakni unsur karya, yaitu hasil dari tindakan nyata dalam melakukan atau mengerjakan sesuatu.[7]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ M.H, Dr Jonaedi Efendi, S. H. I.; M.Hum, Prof Dr Johnny Ibrahim, S. H. , S. E. , M. M. (2018-01-01). Metode Penelitian Hukum: Normatif dan Empiris. Prenada Media. ISBN 978-602-0895-65-9. 
  2. ^ Zhang, Erwan. Naratif dan Pendidikan Manusia Berdaya dalam Filsafat Paul Ricoeur. PT Kanisius. ISBN 978-979-21-6949-2. 
  3. ^ CM, F. X. E. Armada Riyanto. Teologi Publik: Sayap Metodologi dan Praksis. PT Kanisius. ISBN 978-979-21-7211-9. 
  4. ^ "Caraka Sinoman • CakNun.com". CakNun.com. 2019-02-23. Diakses tanggal 2021-07-13. 
  5. ^ "Tridaya Dalam Cinta – Dictio Sastra" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-13. Diakses tanggal 2021-07-13. 
  6. ^ Rosyad, Ulul. "Rahasia Dibalik Kekuatan Dahsyat Tridaya (Cipta, Rasa, Karsa)". Akarasa. Diakses tanggal 2021-07-13. 
  7. ^ Waluyo, Djoko (2020-09-13). "SENI SUATU CIPTA, RASA, KARSA DAN KARYA?". Harian Terbit (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-03-09.