Lompat ke isi

Selacau Tunggul: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
sesuai KBBI: mengeklaim
Aymaan Moyassar (bicara | kontrib)
k Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(14 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox fictional location
{{Infobox country
| micronation =yes
| name =Kesultanan Selacau Tunggul Rahayu
| conventional_long_name = Kesultanan Selacau Tunggul Rahayu
| image =Kesultanan Selaco lambang.png
| status =
| image_size =200
| image_flag = Flag of a Indonesian Navy laksamana.png
| alt =
| image_flag2 = Flag of Indonesia.svg
| caption =Lambang Kesultanan Selacau Tunggul Rahayu
| image_coat = Kesultanan Selaco lambang.png
| source =
| symbol_type =
| alt_name =
|national_motto =–
| first =2004
|national_anthem =[[Indonesia Raya]]<br>{{center|[[Berkas:Indonesia Raya Simfoni dan Vokal 1 Bait.ogg]]}}
| last =2020
| image_map =
| creator =Rohidin
| genre =
| caption =
| government_type = [[Monarki Konstitusional]]
| type =[[Kesultanan]]
| ruler =Raja
| leader_title1 = '''[[Raja]]'''
| leader_name1 = [[:en:Rohidin|Rohidin]]
| located_in = [[Cibungur, Parungponteng, Tasikmalaya|Desa Cibungur]], [[Parungponteng, Tasikmalaya|Kecamatan Parungponteng]], [[Kabupaten Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]]
| ethnic_group =
| leader_title2 =
| races =
| leader_name2 =
| leader_title3 =
| characters =
| population =
| leader_name3 =
| established_event1 = '''[[Kemerdekaan|Deklarasi Kemerdekaan]]'''
| blank_label1 =
| established_date1 = [[19 Desember]] [[2004]]
| blank_data1 =
| area_km2 = 171,61
| blank_label2 =
| blank_data2 =
| area_footnote =
| blank_label =Raja
| population =
| official_languages = [[Bahasa Sunda|Sunda]], [[bahasa Indonesia|Indonesia]]
| blank_data =Rohidin
| blank_label3 =
| religion =
| currency = [[Rupiah]]
| blank_data3 =
| currency_code =
| capital = [[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]]
| ethnic_groups =
| demonym =
| GDP_nominal =
| time_zone = [[Waktu Indonesia Barat]]
| utc_offset = +7
}}
}}


'''Kesultanan Selacau Tunggul Rahayu'''<ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/news/read/4162745/seluk-beluk-kesultanan-selacau-awal-mula-berdiri-hingga-terdaftar-di-pemkab|title=Seluk Beluk Kesultanan Selacau, Awal Mula Berdiri hingga Terdaftar di Pemkab|last=Liputan6.com|date=2020-01-24|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-02-07}}</ref> adalah sebuah perkumpulan yang terletak di [[Cibungur, Parungponteng, Tasikmalaya|Desa Cibungur]], [[Parungponteng, Tasikmalaya|Kecamatan Parungponteng]], [[Kabupaten Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]]. Pendirinya, Rohidin, mengeklaim dirinya sebagai keturunan ke-9 dari Raja [[Surawisesa]]<ref>https://www.ngopibareng.id/timeline/kesultanan-selaco-didirikan-keturunan-ke-9-raja-padjajaran-4064900</ref><ref>{{Cite web|url=https://regional.kompas.com/read/2020/01/25/12592401/viral-dan-dikenal-publik-kesultanan-selaco-gelar-syukuran-khusus|title=Viral dan Dikenal Publik, Kesultanan Selaco Gelar Syukuran Khusus Halaman all|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-02-07}}</ref> dengan gelar [[Raden Patrakusumah VIII]].<ref>{{Cite web|url=https://jabar.sindonews.com/read/16336/1/menelisik-kesultanan-selacau-tasikmalaya-yang-diklaim-diakui-unesco-1579921315|title=Menelisik Kesultanan Selacau Tasikmalaya yang Diklaim Diakui...|website=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2020-02-07}}</ref> Dia juga mengeklaim Kesultanan Selacau sebagai penerus [[Kerajaan Padjadjaran]].<ref>https://jabar.suara.com/read/2020/01/20/094511/5-fakta-pendiri-kesultanan-selaco-dari-penjahit-hingga-klaim-diakui-pbb</ref><ref>https://www.ayobandung.com/read/2020/01/20/76860/sempat-buat-heboh-kesultanan-selaco-tasik-ternyata-terdaftar-di-kemenkumham, diakses 23 Januari 2020</ref> Perkumpulan yang sudah ada sejak 2004.<ref>https://regional.kompas.com/read/2020/01/21/11542251/sekda-tasikmalaya-selama-belasan-tahun-kesultanan-selaco-tak-pernah?page=all</ref> ini juga mengeklaim telah diakui oleh [[UNESCO-IHE|Unesco]] sebagai situs [[Cagar budaya|Cagar Budaya]].
'''Kesultanan Selacau Tunggul Rahayu'''<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/news/read/4162745/seluk-beluk-kesultanan-selacau-awal-mula-berdiri-hingga-terdaftar-di-pemkab|title=Seluk Beluk Kesultanan Selacau, Awal Mula Berdiri hingga Terdaftar di Pemkab|last=Liputan6.com|date=2020-01-24|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-02-07|editor-last1=Prastiwi|editor-first1=Devira|editor-last2=Fahmi|editor-first2=Yusron}}</ref> adalah sebuah perkumpulan yang terletak di [[Kabupaten Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]]. Pendirinya, Rohidin, mengeklaim dirinya sebagai keturunan ke-9 dari Raja [[Surawisesa]]<ref>https://www.ngopibareng.id/timeline/kesultanan-selaco-didirikan-keturunan-ke-9-raja-padjajaran-4064900</ref><ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2020/01/25/12592401/viral-dan-dikenal-publik-kesultanan-selaco-gelar-syukuran-khusus|title=Viral dan Dikenal Publik, Kesultanan Selaco Gelar Syukuran Khusus|last=Nugraha|first=Irwan|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-02-07|editor-last=Khairina}}</ref> dengan gelar [[Raden Patrakusumah VIII]].<ref>{{Cite news|url=https://jabar.sindonews.com/read/16336/1/menelisik-kesultanan-selacau-tasikmalaya-yang-diklaim-diakui-unesco-1579921315|title=Menelisik Kesultanan Selacau Tasikmalaya yang Diklaim Diakui...|work=[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2020-02-07}}</ref> Dia juga mengeklaim Kesultanan Selacau sebagai penerus [[Kerajaan Padjadjaran]].<ref>https://jabar.suara.com/read/2020/01/20/094511/5-fakta-pendiri-kesultanan-selaco-dari-penjahit-hingga-klaim-diakui-pbb</ref><ref>https://www.ayobandung.com/read/2020/01/20/76860/sempat-buat-heboh-kesultanan-selaco-tasik-ternyata-terdaftar-di-kemenkumham, diakses 23 Januari 2020</ref> Perkumpulan yang sudah ada sejak 2004.<ref>https://regional.kompas.com/read/2020/01/21/11542251/sekda-tasikmalaya-selama-belasan-tahun-kesultanan-selaco-tak-pernah?page=all</ref> Mereka juga mengklaim telah diakui oleh [[UNESCO-IHE|Unesco]] sebagai situs [[Cagar budaya|Cagar Budaya]].


Nama Kesultanan Selacau Tunggul Rahayu atau Selacau (dibaca: ''sela cau'')<ref>{{Citation|title=Peneliti Arkeologi Tidak Temukan Prasasti Apapun di Kerajaan Selacau {{!}} Fakta tvOne|url=https://www.youtube.com/watch?v=U0AajddSbiE|accessdate=2020-02-07|language=id-ID}}</ref> juga dikenal dengan nama ''Selaco'' atau ''Selako'' karena kesalahan pengucapan oleh para penutur bahasa non-[[Sunda]].
Nama Kesultanan Selacau Tunggul Rahayu atau Selacau (dibaca: ''sela cau'')<ref>{{Citation|title=Peneliti Arkeologi Tidak Temukan Prasasti Apapun di Kerajaan Selacau {{!}} Fakta tvOne|url=https://www.youtube.com/watch?v=U0AajddSbiE|accessdate=2020-02-07|language=id-ID}}</ref> juga dikenal dengan nama ''Selaco'' atau ''Selako'' karena kesalahan pengucapan oleh para penutur bahasa non-[[Sunda]].
Baris 44: Baris 51:
[[Kategori:Organisasi di Indonesia]]
[[Kategori:Organisasi di Indonesia]]
[[Kategori:Negara fiktif]]
[[Kategori:Negara fiktif]]
[[Kategori:Bangsa mikro]]
[[Kategori:Kerajaan fiktif]]

Revisi terkini sejak 11 Juli 2023 10.15

Kesultanan Selacau Tunggul Rahayu

Bendera Selacau Tunggul
Bendera
{{{coat_alt}}}
Lambang
Semboyan
Ibu kotaTasikmalaya
Bahasa resmiSunda, Indonesia
Struktur OrganisasiMonarki Konstitusional
• Raja
Rohidin
Pendirian
19 Desember 2004
Luas diklaim
 - Total
171,61 km2
Mata uang yang diklaimRupiah
Zona waktuWaktu Indonesia Barat
(UTC+7)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kesultanan Selacau Tunggul Rahayu[1] adalah sebuah perkumpulan yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Pendirinya, Rohidin, mengeklaim dirinya sebagai keturunan ke-9 dari Raja Surawisesa[2][3] dengan gelar Raden Patrakusumah VIII.[4] Dia juga mengeklaim Kesultanan Selacau sebagai penerus Kerajaan Padjadjaran.[5][6] Perkumpulan yang sudah ada sejak 2004.[7] Mereka juga mengklaim telah diakui oleh Unesco sebagai situs Cagar Budaya.

Nama Kesultanan Selacau Tunggul Rahayu atau Selacau (dibaca: sela cau)[8] juga dikenal dengan nama Selaco atau Selako karena kesalahan pengucapan oleh para penutur bahasa non-Sunda.

Lihat pula

Referensi