Lompat ke isi

Gagak Item: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jelajahi riwayat secara interaktif
← Revisi sebelumnya
Konten dihapus Konten ditambahkan
VisualTeks wiki
Glorious Engine (bicara | kontrib)
259.025 suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Bot
689.159 suntingan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(29 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox film
{{Infobox film
| name = Gagak Item
|name = Gagak Item
| image = Gagak Item ad 2.jpg
|image = Gagak Item ad 2.jpg
| image_size = 275
|image_size = 275
| border =
|border =
| alt =
|alt =
| caption = Iklan koran untuk penayangan perdana
|caption = Iklan koran untuk penayangan perdana
| director = {{plain list|
|director = Joshua Wong, Othniel Wong
|producer = Tan Khoen Yauw
*[[Wong Bersaudara|Joshua Wong]]
⚫
|screenplay = [[Saeroen]]
*[[Wong Bersaudara|Othniel Wong]]
⚫
|narrator =
}}
| producer =Tan Khoen Yauw
|starring = {{plain list|
⚫
| screenplay = [[Saeroen]]
⚫
| narrator =
| starring ={{plain list|
*[[Rd Mochtar]]
*[[Rd Mochtar]]
*[[Roekiah]]
*[[Roekiah]]
*Eddy T. Effendi
*Eddy T. Effendi
}}
}}
| music = H. Dumas
|music = H. Dumas
| cinematography = Wong Bersaudara
|cinematography = Joshua Wong, Othniel Wong
| editing =
|editing =
| studio = [[Tan's Film]]
|studio = [[Tan's Film]]
| distributor =
|distributor =
| released = {{Film date|df=yes|1939|12|19|Hindia Belanda}}
|released = {{Film date|df=yes|1939|12|19|Hindia Belanda}}
| runtime =
|runtime =
| country = [[Hindia Belanda]]
|country = [[Hindia Belanda]]
| language = Indonesia
|language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| budget =
|budget =
| gross =
|gross =
}}
}}
'''''Gagak Item''''' ({{IPA-id|ɡaˈɡaʔ iˈtəm|}}; juga dikenal dengan judul Belanda '''''De Zwarte Raaf''''') adalah film [[Hindia Belanda]] (sekarang Indonesia) tahun 1939 yang disutradarai [[Wong Bersaudara|Joshua dan Othniel Wong]] untuk [[Tan's Film]]. Film ini dibintangi [[Rd Mochtar]], [[Roekiah]], dan Eddy T. Effendi, dan mengisahkan seorang pria bertopeng berjulukan "Gagak Item". Film yang memakai kembali pemeran dan kru ''[[Terang Boelan]]'' tahun 1937 ini mendapatkan sambutan hangat setelah penayangannya. Film ini diperkirakan [[film hilang|hilang]] dari peredaran.
'''''Gagak Item''''' ({{IPA-id|ɡaˈɡaʔ iˈtəm|}}; juga dikenal dengan judul Belanda '''''De Zwarte Raaf''''') adalah film [[Hindia Belanda]] (sekarang Indonesia) tahun 1939 yang disutradarai [[Wong Bersaudara|Joshua dan Othniel Wong]] untuk [[Tan's Film]]. Dibintangi [[Rd Mochtar]], [[Roekiah]], dan Eddy T. Effendi, film ini mengisahkan seorang pria bertopeng berjulukan "Gagak Item". Film yang memakai kembali pemeran dan kru ''[[Terang Boelan]]'' tahun 1937 ini mendapatkan sambutan hangat setelah penayangannya. Film ini diperkirakan [[film hilang|hilang]] dari peredaran.


==Premis==
== Produksi ==
Film ini bercerita tentang kisah cinta antara seorang gadis dan pria bertopeng yang dijuluki "Gagak Item".{{sfn|Biran|2009|pp=175–176}}

==Produksi==
''Gagak Item'' direkam menggunakan kamera [[hitam putih]] dan disutradarai [[Wong Bersaudara|Joshua dan Othniel Wong]]. Mereka juga mengarahkan suaranya. Film ini diproduseri Tan Khoen Yauw dari [[Tan's Film]] dan dibintangi [[Rd Mochtar]], [[Roekiah]], Eddy T. Effendi, dan [[Kartolo]].{{sfn|Filmindonesia.or.id, Gagak Item}}{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item}} Wong Bersaudara dan para pemeran sempat terlibat dalam film ''[[Terang Boelan]]'' karya [[Albert Balink]] tahun 1937 sebelum bergabung dengan Tan's untuk film ''[[Fatima (film 1938)|Fatima]]'' tahun 1938.{{sfn|Biran|2009|pp=175–176}} Film ini diiringi enam lagu yang dinyanyikan grup musik Lief Java pimpinan Hugo Dumas;{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item}}{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, (untitled)}} grup musik tersebut dikenal karena pertunjukan [[keroncong]]-nya, yang mencampurkan musik tradisional tersebut dengan pengaruh [[bangsa Portugis di Indonesia|Portugis]].{{sfn|Het Nieuws 1939, (untitled)}} Lagu dalam ''Gagak Item'' dinyanyikan oleh penyanyi keroncong [[Annie Landouw]].{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item}}
''Gagak Item'' direkam menggunakan kamera [[hitam putih]] dan disutradarai [[Wong Bersaudara|Joshua dan Othniel Wong]]. Mereka juga mengarahkan suaranya. Film ini diproduseri Tan Khoen Yauw dari [[Tan's Film]] dan dibintangi [[Rd Mochtar]], [[Roekiah]], Eddy T. Effendi, dan [[Kartolo]].{{sfn|Filmindonesia.or.id, Gagak Item}}{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item}} Wong Bersaudara dan para pemeran sempat terlibat dalam film ''[[Terang Boelan]]'' karya [[Albert Balink]] tahun 1937 sebelum bergabung dengan Tan's untuk film ''[[Fatima (film 1938)|Fatima]]'' tahun 1938.{{sfn|Biran|2009|pp=175–176}} Film ini diiringi enam lagu yang dinyanyikan grup musik Lief Java pimpinan Hugo Dumas;{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item}}{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, (untitled)}} grup musik tersebut dikenal karena pertunjukan [[keroncong]]-nya, yang mencampurkan musik tradisional tersebut dengan pengaruh [[bangsa Portugis di Indonesia|Portugis]].{{sfn|Het Nieuws 1939, (untitled)}} Lagu dalam ''Gagak Item'' dinyanyikan oleh penyanyi keroncong [[Annie Landouw]].{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item}}


[[Saeroen]], mantan jurnalis yang menjadi penulis naskah ''Terang Boelan'' dan ''Fatima'', dikontrak sebagai penulis naskah ''Gagak Item''. Meski judul "Gagak Item" mirip dengan [[Zorro]], tokoh yang cukup populer di Hindia Belanda pada masa itu, bandit-bandit serupa sudah muncul di setiap pertunjukan teater awal 1930-an.{{sfn|Biran|2009|pp=175–176}} Saat menulis skenarionya, Saeroen menggunakan kembali formula yang ia pakai di ''Terang Boelan'', termasuk aksi, pemandangan indah, dan [[komedi fisik]]nya.{{sfn|Biran|2009|pp=175–176}}
[[Saeroen]], mantan jurnalis yang menjadi penulis naskah ''Terang Boelan'' dan ''Fatima'', dikontrak sebagai penulis naskah ''Gagak Item''. Film ini bercerita tentang kisah cinta antara seorang gadis dan pria bertopeng yang dijuluki "Gagak Item"{{sfn|Biran|2009|pp=175–176}} dan mengambil latar di pedesaan Buitenzorg (sekarang [[Bogor]]).{{efn|{{harvtxt|Biran|2009|pp=175–176}} hanya memberikan penjelasan singkat yang mendeskripsikan alur ''Gagak Item''. Entri film tersebut pada Indonesian Film Database {{harv|Filmindonesia.or.id, Gagak Item}} tidak menampilkan penjelasan alur dan wawancara pada masa itu tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Sementara itu, novelisasinya tidak dibuat versi [[WorldCat]]nya.}}{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item}} Meski judul "Gagak Item" mirip dengan [[Zorro]], tokoh yang cukup populer di Hindia Belanda pada masa itu, bandit-bandit serupa sudah muncul di setiap pertunjukan teater awal 1930-an.{{sfn|Biran|2009|pp=175–176}} Saat menulis skenarionya, Saeroen menggunakan kembali formula yang ia pakai di ''Terang Boelan'', termasuk aksi, pemandangan indah, dan [[komedi fisik]]nya.{{sfn|Biran|2009|pp=175–176}}


==Rilis dan tanggapan==
== Rilis dan tanggapan ==
[[File:Mochtar and Roekiah, at Sampoerna Theatre.jpg|thumb|250px|[[Rd Mochtar]] dan [[Roekiah]] dalam cuplikan promosi]]
[[Berkas:Mochtar and Roekiah, at Sampoerna Theatre.jpg|jmpl|250px|[[Rd Mochtar]] dan [[Roekiah]] dalam cuplikan promosi.]]
''Gagak Item'' tayang perdana di Cinema Palace, Batavia (sekarang [[Jakarta]]), ibu kota Hindia Belanda, pada tanggal 19 Desember 1939.{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, (untitled)}} Film ini tayang di [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], pada Maret 1940.{{sfn|Soerabaijasch Handelsblad 1939, (untitled)}} Novelisasi film baru dilaksanakan kemudian.{{sfn|Biran|2009|p=212}} ''Gagak Item'' juga diiklankan dengan judul Belanda ''De Zwarte Raaf''.{{efn|Pada waktu itu, Hindia Belanda adalah koloni Belanda. Para penonton Belanda terkadang menonton film-film lokal.}}{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, (untitled)}} Setelah itu, film tersebut dinovelisasikan dan diterbitkan oleh penerbit yang bermarkas di [[Yogyakarta]] yang bernama Kolff-Buning.{{sfn|Biran|2009|p=212}} ''Gagak Item'' adalah salah satu dari enam [[Daftar film Hindia Belanda|produksi domestik]] yang diluncurkan pada 1939
''Gagak Item'' tayang perdana di Cinema Palace, Batavia (sekarang [[Jakarta]]), ibu kota Hindia Belanda, pada tanggal 19 Desember 1939.{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, (untitled)}} Film ini tayang di [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], pada Maret 1940.{{sfn|Soerabaijasch Handelsblad 1939, (untitled)}} Novelisasi film baru dilaksanakan kemudian.{{sfn|Biran|2009|p=212}} ''Gagak Item'' juga diiklankan dengan judul Belanda ''De Zwarte Raaf''.{{efn|Pada waktu itu, Hindia Belanda adalah koloni Belanda. Para penonton Belanda terkadang menonton film-film lokal.}}{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, (untitled)}} Setelah itu, film tersebut dinovelisasikan dan diterbitkan oleh penerbit yang bermarkas di [[Yogyakarta]] yang bernama Kolff-Buning.{{sfn|Biran|2009|p=212}} ''Gagak Item'' adalah salah satu dari enam [[Daftar film Hindia Belanda|produksi domestik]] yang diluncurkan pada 1939; industri film tersebut mengalami penurunan yang signifikan menyusul terjadinya [[Depresi Besar]], pada waktu itu bioskop-bioskop umumnya menampilkan produksi-produksi [[Hollywood]], dan baru pulih setelah perilisan ''Terang Boelan''.{{sfn|Biran|2009|pp=145, 383}}


Ulasan anonim di ''[[Bataviaasch Nieuwsblad]]'' memuji film ini, terutama musiknya. Si kritikus beropini bahwa film ini akan sukses besar dan industri film Hindia Belanda memiliki masa depan yang menjanjikan.{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item}} Ulasan lain di koran yang sama menyebutkan bahwa meski "seseorang dapat menggoyang kepala orang lain, bertentangan dengan nilai budaya film-film pribumi",{{efn|Teks asli: "''Al mag men dan het hoofd schudden over de cultureele waarde van de Inheemsche film op het huidige tijdstip, ...''"}} film ini menandakan kemajuan industri perfilman. Ulasan tersebut memuji akting Roekiah yang "demure".{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Filmaankondiging}}
Ulasan anonim di ''[[Bataviaasch Nieuwsblad]]'' memuji film ini, terutama musiknya. Si kritikus beropini bahwa film ini akan sukses besar dan industri film Hindia Belanda memiliki masa depan yang menjanjikan.{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item}} Ulasan lain di koran yang sama menyebutkan bahwa meski "seseorang dapat menggoyang kepala orang lain, bertentangan dengan nilai budaya film-film pribumi",{{efn|Teks asli: "''Al mag men dan het hoofd schudden over de cultureele waarde van de Inheemsche film op het huidige tijdstip, ...''"}} film ini menandakan kemajuan industri perfilman. Ulasan tersebut memuji akting Roekiah yang "lembut".{{efn|Asli: "''ingetogen''"}}{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Filmaankondiging}}


Setelah kesuksesan ''Gagak Item'', Wong bersaudara, Saeroen, Roekiah, dan Mochtar melanjutkan karyanya dengan Tan's Film. Produksi mereka selanjutnya, ''[[Siti Akbari]]'' (1940), mendapatkan kesuksesan yang sama, meskipun kembali tidak mendapatkan untungan seperti ''Terang Boelan'' atau ''Fatima''.{{sfn|Biran|2009|p=212}}
Setelah kesuksesan ''Gagak Item'', Wong bersaudara, Saeroen, Roekiah, dan Mochtar melanjutkan karyanya dengan Tan's Film. Produksi mereka selanjutnya, ''[[Siti Akbari]]'' (1940), mendapatkan kesuksesan yang sama, meskipun kembali tidak mendapatkan keuntungan seperti ''Terang Boelan'' atau ''Fatima''.{{sfn|Biran|2009|p=212}} Saeroen, Joshua Wong, dan Mochtar meninggalkan perusahaan tersebut pada 1940: Wong dan Mochtar karena sengketa upah, dan Saeroen kembali ke dunia jurnalisme.{{sfn|Biran|2009|pp=212, 224, 232}} Sampai 1941, Tan's Film memproduksi jumlah film yang lebih rendah ketimbang para saingannya, dan kemudian berhenti setelah [[pendudukan Jepang di Indonesia|pendudukan Jepang]] pada awal 1942.{{sfn|Biran|2009|p=214}}


Film ini bisa jadi tergolong [[film hilang]]. Antropolog visual Amerika Serikat [[Karl G. Heider]] menulis bahwa semua film Indonesia yang dibuat sebelum 1950 tidak diketahui lagi keberadaan salinannya.{{sfn|Heider|1991|p=14}} Akan tetapi, ''Katalog Film Indonesia'' yang disusun JB Kristanto menyebutkan beberapa film masih disimpan di [[Sinematek Indonesia]] dan Biran menulis bahwa sejumlah film propaganda Jepang masih ada di [[Dinas Informasi Pemerintah Belanda]].{{sfn|Biran|2009|p=351}}
''Gagak Item'' dibuat pada akhir Januari 1951.{{sfn|De Nieuwsgier 1951, Agenda}} Film ini bisa jadi tergolong [[film hilang]]. Film-film di Hindia Belanda direkam menggunakan [[film nitrat]] yang sangat mudah terbakar, dan setelah kebakaran menghancurkan sebagian besar gudang [[Produksi Film Negara]] pada tahun 1952, film lama yang direkam menggunakan nitrat dihancurkan dengan sengaja.{{sfn|Biran|2012|p=291}} Antropolog visual Amerika Serikat [[Karl G. Heider]] menulis bahwa semua film Indonesia yang dibuat sebelum 1950 tidak diketahui lagi keberadaan salinannya.{{sfn|Heider|1991|p=14}} Akan tetapi, ''Katalog Film Indonesia'' yang disusun JB Kristanto menyebutkan beberapa film masih disimpan di [[Sinematek Indonesia]] dan Biran menulis bahwa sejumlah film propaganda Jepang masih ada di [[Dinas Informasi Pemerintah Belanda]].{{sfn|Biran|2009|p=351}}


==Catatan penjelas==
== Catatan penjelas ==
{{notelist}}
{{notelist}}


==Referensi==
== Referensi ==
{{refs|30em}}
{{refs|30em}}


==Kutipan==
== Kutipan ==
{{refbegin|40em}}
{{refbegin|40em}}
* {{cite book
* {{cite book
| title = [[Sejarah Film 1900–1950: Bikin Film di Jawa]]
|title = [[Sejarah Film 1900–1950: Bikin Film di Jawa]]
| trans_title = History of Film 1900–1950: Making Films in Java
|trans_title = History of Film 1900–1950: Making Films in Java
| language = Indonesian
|language = Indonesian
| last = Biran
|last = Biran
| first = Misbach Yusa
|first = Misbach Yusa
| authorlink = Misbach Yusa Biran
|authorlink = Misbach Yusa Biran
| location = Jakarta
|location = Jakarta
| publisher = Komunitas Bamboo working with the Jakarta Art Council
|publisher = Komunitas Bamboo working with the Jakarta Art Council
| year = 2009
|year = 2009
| isbn = 978-979-3731-58-2
|isbn = 978-979-3731-58-2
| ref = harv
|ref = harv
}}
}}
*{{cite news
* {{cite news
|title=Filmaankondiging Cinema Palace: 'Gagak Item'
|title=Filmaankondiging Cinema Palace: 'Gagak Item'
|trans_title=Film Review, Cinema Palace: 'Gagak Item'
|trans_title=Film Review, Cinema Palace: 'Gagak Item'
|language=Belanda
|language=Belanda
|url=http://kranten.kb.nl/view/article/id/ddd%3A011123019%3Ampeg21%3Ap012%3Aa0235
|url=http://kranten.kb.nl/view/article/id/ddd%3A011123019%3Ampeg21%3Ap012%3Aa0235
|work=Bataviaasch Nieuwsblad
|work=Bataviaasch Nieuwsblad
|location=Batavia
|location=Batavia
|page=12
|page=12
|date=21 December 1939
|date=21 December 1939
|publisher=Kolff & Co.
|publisher=Kolff & Co.
|accessdate=4 March 2013
|accessdate=4 March 2013
|ref={{sfnRef|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Filmaankondiging}}
|ref={{sfnRef|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Filmaankondiging}}
|archive-date=2013-12-30
⚫
|archive-url=https://web.archive.org/web/20131230235751/http://kranten.kb.nl/view/article/id/ddd%3A011123019%3Ampeg21%3Ap012%3Aa0235
|dead-url=yes
}}
}}
*{{cite news
* {{cite news
|title=Gagak Item
|title=Gagak Item
|language=Belanda
|language=Belanda
|url=http://kranten.kb.nl/view/article/id/ddd%3A011123023%3Ampeg21%3Ap003%3Aa0061
|url=http://kranten.kb.nl/view/article/id/ddd%3A011123023%3Ampeg21%3Ap003%3Aa0061
|work=Bataviaasch Nieuwsblad
|work=Bataviaasch Nieuwsblad
|location=Batavia
|location=Batavia
|page=3
|page=3
|date=19 December 1939
|date=19 December 1939
|publisher=Kolff & Co.
|publisher=Kolff & Co.
|accessdate=4 March 2013
|accessdate=4 March 2013
|ref={{sfnRef|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item}}
|ref={{sfnRef|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item}}
|archive-date=2014-01-06
|archive-url=https://web.archive.org/web/20140106032307/http://kranten.kb.nl/view/article/id/ddd:011123023:mpeg21:p003:a0061
|dead-url=yes
}}
}}
* {{cite web
* {{cite web
Baris 103: Baris 103:
| location = Jakarta
| location = Jakarta
| accessdate = 4 March 2013
| accessdate = 4 March 2013
| archiveurl =http://www.webcitation.org/6ErSEzrWF
| archiveurl = https://www.webcitation.org/6ErSEzrWF?url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-g009-39-831646_gagak-item/credit
| archivedate = 4 March 2013
| archivedate = 2013-03-04
| ref = {{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Gagak Item}}
| ref = {{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Gagak Item}}
| dead-url = no
}}
}}
*{{cite book
* {{cite book
|url=http://books.google.ca/books?id=m4DVrBo91lEC
|url=http://books.google.ca/books?id=m4DVrBo91lEC
|title=Indonesian Cinema: National Culture on Screen
|title=Indonesian Cinema: National Culture on Screen
|isbn=978-0-8248-1367-3
|isbn=978-0-8248-1367-3
|author1=Heider
|author1=Heider
|first1=Karl G
|first1=Karl G
|year=1991
|year=1991
|publisher=University of Hawaii Press
|publisher=University of Hawaii Press
|location=Honolulu
|location=Honolulu
|ref=harv
|ref=harv
|access-date=2013-04-29
}}
|archive-date=2023-07-18
⚫
*{{cite news
|archive-url=https://web.archive.org/web/20230718040133/https://books.google.ca/books?id=m4DVrBo91lEC&hl=en
⚫
|title=(untitled)
|dead-url=no
⚫
|language=Belanda
⚫
|url=http://kranten.kb.nl/view/article/id/ddd%3A011123023%3Ampeg21%3Ap008%3Aa0088
⚫
|work=Bataviaasch Nieuwsblad
⚫
|location=Batavia
⚫
|page=8
⚫
|date=19 December 1939
⚫
|publisher=Kolff & Co.
⚫
|accessdate=4 March 2013
⚫
|ref={{sfnRef|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, (untitled)}}
}}
⚫
*{{cite news
⚫
|title=(untitled)
⚫
|language=Belanda
⚫
|url=http://kranten.kb.nl/view/article/id/ddd%3A011121422%3Ampeg21%3Ap003%3Aa0035
⚫
|work=Soerabaijasch Handelsblad
⚫
|location=Surabaya
⚫
|page=3
⚫
|date=28 March 1940
⚫
|publisher=Kolff & Co.
⚫
|accessdate=4 March 2013
⚫
|ref={{sfnRef|Soerabaijasch Handelsblad 1939, (untitled)}}
}}
}}
⚫
* {{cite news
⚫
|title=(untitled)
⚫
|language=Belanda
|url=http://kranten.kb.nl/view/article/id/ddd%3A011123023%3Ampeg21%3Ap008%3Aa0088
⚫
|work=Bataviaasch Nieuwsblad
⚫
|location=Batavia
⚫
|page=8
⚫
|date=19 December 1939
⚫
|publisher=Kolff & Co.
⚫
|accessdate=4 March 2013
⚫
|ref={{sfnRef|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, (untitled)}}
}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
⚫
* {{cite news
⚫
|title=(untitled)
⚫
|language=Belanda
⚫
|url=http://kranten.kb.nl/view/article/id/ddd%3A011121422%3Ampeg21%3Ap003%3Aa0035
⚫
|work=Soerabaijasch Handelsblad
⚫
|location=Surabaya
⚫
|page=3
⚫
|date=28 March 1940
⚫
|publisher=Kolff & Co.
⚫
|accessdate=4 March 2013
⚫
|ref={{sfnRef|Soerabaijasch Handelsblad 1939, (untitled)}}
}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{refend}}
{{refend}}


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
*{{imdb title|1848901|Gagak Item}}
* {{imdb title|1848901|Gagak Item}}


{{artikel pilihan}}
⚫
[[Kategori:Film hitam putih]]
{{Authority control}}
[[Kategori:Film yang disutradarai Wong Bersaudara]]
⚫
[[Kategori:Film Hindia Belanda]]


⚫
[[Kategori:Film hitam putih]]
{{Link FA|en}}
⚫
[[Kategori:Film Hindia Belanda tahun 1939]]

Revisi terkini sejak 27 Juli 2023 05.09

Gagak Item
Iklan koran untuk penayangan perdana
SutradaraJoshua Wong, Othniel Wong
ProduserTan Khoen Yauw
SkenarioSaeroen
Pemeran
Penata musikH. Dumas
SinematograferJoshua Wong, Othniel Wong
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
  • 19 Desember 1939 (1939-12-19) (Hindia Belanda)
NegaraHindia Belanda
BahasaIndonesia

Gagak Item ([ɡaˈɡaʔ iˈtəm]; juga dikenal dengan judul Belanda De Zwarte Raaf) adalah film Hindia Belanda (sekarang Indonesia) tahun 1939 yang disutradarai Joshua dan Othniel Wong untuk Tan's Film. Dibintangi Rd Mochtar, Roekiah, dan Eddy T. Effendi, film ini mengisahkan seorang pria bertopeng berjulukan "Gagak Item". Film yang memakai kembali pemeran dan kru Terang Boelan tahun 1937 ini mendapatkan sambutan hangat setelah penayangannya. Film ini diperkirakan hilang dari peredaran.

Produksi

Gagak Item direkam menggunakan kamera hitam putih dan disutradarai Joshua dan Othniel Wong. Mereka juga mengarahkan suaranya. Film ini diproduseri Tan Khoen Yauw dari Tan's Film dan dibintangi Rd Mochtar, Roekiah, Eddy T. Effendi, dan Kartolo.[1][2] Wong Bersaudara dan para pemeran sempat terlibat dalam film Terang Boelan karya Albert Balink tahun 1937 sebelum bergabung dengan Tan's untuk film Fatima tahun 1938.[3] Film ini diiringi enam lagu yang dinyanyikan grup musik Lief Java pimpinan Hugo Dumas;[2][4] grup musik tersebut dikenal karena pertunjukan keroncong-nya, yang mencampurkan musik tradisional tersebut dengan pengaruh Portugis.[5] Lagu dalam Gagak Item dinyanyikan oleh penyanyi keroncong Annie Landouw.[2]

Saeroen, mantan jurnalis yang menjadi penulis naskah Terang Boelan dan Fatima, dikontrak sebagai penulis naskah Gagak Item. Film ini bercerita tentang kisah cinta antara seorang gadis dan pria bertopeng yang dijuluki "Gagak Item"[3] dan mengambil latar di pedesaan Buitenzorg (sekarang Bogor).[a][2] Meski judul "Gagak Item" mirip dengan Zorro, tokoh yang cukup populer di Hindia Belanda pada masa itu, bandit-bandit serupa sudah muncul di setiap pertunjukan teater awal 1930-an.[3] Saat menulis skenarionya, Saeroen menggunakan kembali formula yang ia pakai di Terang Boelan, termasuk aksi, pemandangan indah, dan komedi fisiknya.[3]

Rilis dan tanggapan

Rd Mochtar dan Roekiah dalam cuplikan promosi.

Gagak Item tayang perdana di Cinema Palace, Batavia (sekarang Jakarta), ibu kota Hindia Belanda, pada tanggal 19 Desember 1939.[4] Film ini tayang di Surabaya, Jawa Timur, pada Maret 1940.[6] Novelisasi film baru dilaksanakan kemudian.[7] Gagak Item juga diiklankan dengan judul Belanda De Zwarte Raaf.[b][4] Setelah itu, film tersebut dinovelisasikan dan diterbitkan oleh penerbit yang bermarkas di Yogyakarta yang bernama Kolff-Buning.[7] Gagak Item adalah salah satu dari enam produksi domestik yang diluncurkan pada 1939; industri film tersebut mengalami penurunan yang signifikan menyusul terjadinya Depresi Besar, pada waktu itu bioskop-bioskop umumnya menampilkan produksi-produksi Hollywood, dan baru pulih setelah perilisan Terang Boelan.[8]

Ulasan anonim di Bataviaasch Nieuwsblad memuji film ini, terutama musiknya. Si kritikus beropini bahwa film ini akan sukses besar dan industri film Hindia Belanda memiliki masa depan yang menjanjikan.[2] Ulasan lain di koran yang sama menyebutkan bahwa meski "seseorang dapat menggoyang kepala orang lain, bertentangan dengan nilai budaya film-film pribumi",[c] film ini menandakan kemajuan industri perfilman. Ulasan tersebut memuji akting Roekiah yang "lembut".[d][9]

Setelah kesuksesan Gagak Item, Wong bersaudara, Saeroen, Roekiah, dan Mochtar melanjutkan karyanya dengan Tan's Film. Produksi mereka selanjutnya, Siti Akbari (1940), mendapatkan kesuksesan yang sama, meskipun kembali tidak mendapatkan keuntungan seperti Terang Boelan atau Fatima.[7] Saeroen, Joshua Wong, dan Mochtar meninggalkan perusahaan tersebut pada 1940: Wong dan Mochtar karena sengketa upah, dan Saeroen kembali ke dunia jurnalisme.[10] Sampai 1941, Tan's Film memproduksi jumlah film yang lebih rendah ketimbang para saingannya, dan kemudian berhenti setelah pendudukan Jepang pada awal 1942.[11]

Gagak Item dibuat pada akhir Januari 1951.[12] Film ini bisa jadi tergolong film hilang. Film-film di Hindia Belanda direkam menggunakan film nitrat yang sangat mudah terbakar, dan setelah kebakaran menghancurkan sebagian besar gudang Produksi Film Negara pada tahun 1952, film lama yang direkam menggunakan nitrat dihancurkan dengan sengaja.[13] Antropolog visual Amerika Serikat Karl G. Heider menulis bahwa semua film Indonesia yang dibuat sebelum 1950 tidak diketahui lagi keberadaan salinannya.[14] Akan tetapi, Katalog Film Indonesia yang disusun JB Kristanto menyebutkan beberapa film masih disimpan di Sinematek Indonesia dan Biran menulis bahwa sejumlah film propaganda Jepang masih ada di Dinas Informasi Pemerintah Belanda.[15]

Catatan penjelas

  1. ^ (Biran 2009, hlm. 175–176) hanya memberikan penjelasan singkat yang mendeskripsikan alur Gagak Item. Entri film tersebut pada Indonesian Film Database (Filmindonesia.or.id, Gagak Item) tidak menampilkan penjelasan alur dan wawancara pada masa itu tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Sementara itu, novelisasinya tidak dibuat versi WorldCatnya.
  2. ^ Pada waktu itu, Hindia Belanda adalah koloni Belanda. Para penonton Belanda terkadang menonton film-film lokal.
  3. ^ Teks asli: "Al mag men dan het hoofd schudden over de cultureele waarde van de Inheemsche film op het huidige tijdstip, ..."
  4. ^ Asli: "ingetogen"

Referensi

  1. ^ Filmindonesia.or.id, Gagak Item.
  2. ^ a b c d e Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item.
  3. ^ a b c d Biran 2009, hlm. 175–176.
  4. ^ a b c Bataviaasch Nieuwsblad 1939, (untitled).
  5. ^ Het Nieuws 1939, (untitled).
  6. ^ Soerabaijasch Handelsblad 1939, (untitled).
  7. ^ a b c Biran 2009, hlm. 212.
  8. ^ Biran 2009, hlm. 145, 383.
  9. ^ Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Filmaankondiging.
  10. ^ Biran 2009, hlm. 212, 224, 232.
  11. ^ Biran 2009, hlm. 214.
  12. ^ De Nieuwsgier 1951, Agenda.
  13. ^ Biran 2012, hlm. 291.
  14. ^ Heider 1991, hlm. 14.
  15. ^ Biran 2009, hlm. 351.

Kutipan

Pranala luar

Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Gagak_Item&oldid=23910616"