Lompat ke isi

Setu Patok: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan infobox
k typo fix
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox dam
{{Infobox dam
| name = Setu Patok
| name = Setu Patok
| image = Matahari Terbenam dan Langit Cerah.jpg|200px
| image = Matahari Terbenam dan Langit Cerah.jpg| caption =
| caption =
| official_name =
| official_name =
| crosses = [[Sungai Cikaramat]]
| crosses = [[Sungai Cikaramat]]
| locale = [[Setupatok, Mundu, Cirebon|Setupatok, Mundu]], [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]], [[Jawa Barat]]
| locale = [[Setupatok, Mundu, Cirebon|Setupatok, Mundu]], [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]], [[Jawa Barat]]
| type = Urugan
| type = Urugan
| crest_elevation = 34,5 m
| crest_elevation = 34,5 mdpl
| length = 870 m
| length = 870 m
| height = 27,3 m
| height = 27,3 m
| volume = 216.500 m³
| volume = 216.500 m<sup>3</sup>
| spillways = 1
| spillways = 1
| spillway_type = Ogee
| spillway_type = Ambang lebar
| reservoir_surface = 175 hektar
| reservoir_surface = 175 hektar<ref name="balitbang">{{cite book | author =
Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum | title = Bendungan Besar Di Indonesia | publisher = Departemen Pekerjaan Umum | date = 1995 | location = Jakarta | pages = 44 | language = id | url =https://pu.go.id/pustaka/storage/biblio/file/Bendungan%20Besar%20di%20Indonesia.pdf}}</ref>
| active_capacity = 12.000.000 m³
| reservoir_catchment = 8,7 km<sup>2</sup>
| inactive_capacity = 2.000.000 m³
| active_capacity = 12.000.000 m<sup>3</sup>
| inactive_capacity = 2.000.000 m<sup>3</sup>
| width =
| width =
| began = 1921
| began = 1921
Baris 24: Baris 25:
| cost =
| cost =
| builder = Pemerintah Hindia Belanda
| builder = Pemerintah Hindia Belanda
| owner = Pemerintah Kabupaten Cirebon<ref name="sinaro"/>
| owner = [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]]<ref name="sinaro"/>
| website =
| website =
|coordinates=6°47'04.9"S 108°34'06.7"E
|image_size=200px
|reservoir_capacity=14.000.000 m<sup>3</sup>
|designed_by=Pemerintah Hindia Belanda
|crest_width=3 m
|spillway_capacity=75,3 m<sup>3</sup> / detik
}}
}}
'''Setu Patok''' adalah sebuah [[waduk]] yang terletak di [[Setupatok, Mundu, Cirebon]]. Waduk ini awalnya dimanfaatkan untuk mengairi sawah dan kebun tebu seluas sekitar 20.000 hektar, tetapi dengan makin berkembangnya permukiman dan industri di [[Cirebon]], luas lahan pertanian yang diairi oleh waduk ini diperkirakan tinggal 1.900 hektar. Waduk ini juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air dari sejumlah pabrik gula milik [[Pabrik Gula Rajawali II]]. Selain itu, waduk ini juga dimanfaatkan sebagai sarana perikanan darat, sumber air bersih, dan obyek wisata. Sebelum dibangun, lokasi waduk ini adalah sebuah [[lubuk|''leuwi'']] yang menjadi tempat istirahat bagi [[Kesultanan Cirebon]] saat sedang berburu [[rusa]], [[harimau]], [[babi]], dan [[buaya]].<ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | author-link = | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | series = | volume = | edition = | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/ | doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>
'''Setu Patok''' adalah sebuah [[waduk]] yang dibangun di [[Mundu, Cirebon]] untuk menampung air dari [[Sungai Cikaramat]]. Waduk ini awalnya dimanfaatkan untuk mengairi sawah dan kebun tebu seluas sekitar 20.000 hektar, tetapi seiring dengan makin berkembangnya permukiman dan industri di [[Cirebon]], maka luas lahan pertanian yang diairi oleh waduk ini diperkirakan tinggal 1.900 hektar.
Waduk ini juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air dari sejumlah pabrik gula milik [[Pabrik Gula Rajawali II]]. Selain itu, waduk ini juga dimanfaatkan sebagai sarana perikanan darat, sumber air bersih, dan obyek wisata. Sebelum dibangun, lokasi waduk ini adalah sebuah [[lubuk|''leuwi'']] yang menjadi tempat istirahat bagi [[Kesultanan Cirebon]] saat sedang berburu [[rusa]], [[harimau]], [[babi]], dan [[buaya]].<ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | author-link = | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | series = | volume = | edition = | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/ | doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 33: Baris 42:


{{Topik Cirebon}}
{{Topik Cirebon}}
{{Bendungan-stub}}


[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Barat]]
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Barat]]


{{Bendungan-stub}}
[[Kategori:DAS Kenari]]

Revisi terkini sejak 14 September 2023 12.22

Setu Patok
LokasiSetupatok, Mundu, Cirebon, Jawa Barat
Koordinat6°47'04.9"S 108°34'06.7"E
KegunaanIrigasi
StatusBeroperasi
Mulai dibangun1921
Mulai dioperasikan1925
PemilikKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat[1]
KontraktorPemerintah Hindia Belanda
PerancangPemerintah Hindia Belanda
Bendungan dan saluran pelimpah
Tipe bendunganUrugan
Tinggi27,3 m
Panjang870 m
Lebar puncak3 m
Volume bendungan216.500 m3
Ketinggian di puncak34,5 mdpl
MembendungSungai Cikaramat
Jumlah pelimpah1
Tipe pelimpahAmbang lebar
Kapasitas pelimpah75,3 m3 / detik
Waduk
Kapasitas normal14.000.000 m3
Kapasitas aktif12.000.000 m3
Kapasitas nonaktif2.000.000 m3
Luas tangkapan8,7 km2
Luas genangan175 hektar[2]

Setu Patok adalah sebuah waduk yang dibangun di Mundu, Cirebon untuk menampung air dari Sungai Cikaramat. Waduk ini awalnya dimanfaatkan untuk mengairi sawah dan kebun tebu seluas sekitar 20.000 hektar, tetapi seiring dengan makin berkembangnya permukiman dan industri di Cirebon, maka luas lahan pertanian yang diairi oleh waduk ini diperkirakan tinggal 1.900 hektar.

Waduk ini juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air dari sejumlah pabrik gula milik Pabrik Gula Rajawali II. Selain itu, waduk ini juga dimanfaatkan sebagai sarana perikanan darat, sumber air bersih, dan obyek wisata. Sebelum dibangun, lokasi waduk ini adalah sebuah leuwi yang menjadi tempat istirahat bagi Kesultanan Cirebon saat sedang berburu rusa, harimau, babi, dan buaya.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Sinaro, Radhi (2007). Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) (dalam bahasa Indonesia). Tangerang Selatan: Bentara Adhi Cipta. ISBN 978-979-3945-23-1. 
  2. ^ Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum (1995). Bendungan Besar Di Indonesia (PDF). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. hlm. 44.