Lompat ke isi

Candi Asu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(20 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{noref}}
{{Infobox Historic building
{{Infobox Historic building
|image=File:Asu Temple, Sengi, 2014-06-20 (04).jpg
|image=
|caption=
|caption= Candi Asu Sengi{{circa|2014}}
|name=Candi Asu
|name= Candi Asu Sengi
|map_type= Topografi Jawa
|map_type= Jawa
|map_size= 250
|map_size= 250
|latitude=-7.533333
|latitude= -7.5391658
|longitude=110.35
|longitude= 110.3665678
|location_town= [[Kabupaten Magelang]], [[Jawa Tengah]].
|location_town= Dusun Candi Pos, Desa [[Sengi, Dukun, Magelang|Sengi]], Kecamatan [[Dukun, Magelang|Dukun]],[[Kabupaten Magelang]], Provinsi [[Jawa Tengah]].
|location_country=[[Indonesia]]
|location_country=
|architect=
|architect=
|client=
|client=
Baris 17: Baris 18:
|cost=
|cost=
|structural_system=
|structural_system=
|style=[[Candi Jawa Tengahan]]
|style= Candi Hindu
|size=
|size=
}}
}}
'''Candi Asu''' adalah nama sebuah [[candi]] peninggalan budaya [[Hindu]] yang terletak di Desa Candi Pos, Kelurahan [[Sengi, Dukun, Magelang|Sengi]], [[Dukun, Magelang|kecamatan Dukun]], [[Kabupaten Magelang]], Provinsi [[Jawa Tengah]]. Nama candi tersebut merupakan nama baru yang diberikan oleh masyarakat sekitarnya. Disebut Candi Asu karena dahulu di dekat candi tersebut terdapat banyak anjing.
'''Candi Asu''' adalah nama sebuah [[candi]] peninggalan budaya [[Hindu]] yang terletak di Desa [[Sengi, Dukun, Magelang|Sengi]], [[Dukun, Magelang|Kecamatan Dukun]], [[Kabupaten Magelang]], Provinsi [[Jawa Tengah]]. Nama candi tersebut diberikan oleh masyarakat setempat karena arca [[Sapi|lembu]] [[Nandi]] yang ada di kompleks candi menyerupai anjing.


Dinding luar candi Asu dibentuk sebagai alas dengan dinding bagian dalam yang berfungsi sebagai pondasi. Di antara dua tembok tersebut, areal tersebut telah diisi dengan dua meter bebatuan dan tanah, kemudian di atasnya diaspal. Sisa ruang yang tersisa untuk patung tengah ditempatkan. Di dinding luar bagian barat, sisa batu, membentuk tangga.<ref>Dumarçay, Jacques (1978). Edited and translated by Michael Smithies. ''Borobudur'', p. 47. Oxford University Press. {{ISBN|978-0-19-580379-2}}.</ref>
==Lokasi==
Candi ini terletak di lereng [[Gunung Merapi]] di dekat pertemuan [[Sungai Pabelan]] dan [[Sungai Telingsing]], kira-kira 10 km di sebelah timur laut dari [[Candi Ngawen]].
Di dekatnya juga terdapat 2 buah candi Hindu lainnya, yaitu [[Candi Pendem]] dan [[Candi Lumbung (Sengi)|Candi Lumbung]].
konon menurut masyaarkat ada juga yang mengatakandiamai andias karena saat muncul candi seeorang mengatakanasu ( anjing) karena kejengkelanya.


==Arsitektur==
== Lokasi ==
Candi ini terletak di lereng [[Gunung Merapi]] di dekat pertemuan [[Sungai Pabelan]] dan [[Sungai Telingsing]], kira-kira 10&nbsp;km di sebelah timur laut dari [[Candi Ngawen]]. Di dekatnya juga terdapat dua buah candi Hindu lainnya, yaitu [[Candi Pendem]] dan [[Candi Lumbung (Sengi)|Candi Lumbung]].


== Arsitektur ==
Candi Asu menghadap ke barat. Candi ini berdenah bujur sangkar dengan panjang sisi 7,94 [[meter]]. Tinggi kaki candi 2,5 meter, tinggi tubuh candi 3,35 meter. Tinggi bagian atap candi tidak diketahui karena telah runtuh dan sebagian besar batu hilang. Dengan ukuran tersebut, candi ini termasuk candi kecil.

Candi Asu menghadap ke barat. Candi ini berdenah bujur sangkar dengan panjang sisi 7,94 [[meter]]. Tinggi kaki candi 2,5 meter, tinggi tubuh candi 3,35 meter. Tinggi bagian atap candi tidak diketahui karena telah runtuh dan sebagian besar batu hilang. Dengan ukuran tersebut, candi ini termasuk candi kecil.


Di dekat Candi Asu telah diketemukan dua buah [[prasasti]] batu berbentuk tugu (lingga), yaitu prasasti Sri Manggala I (874 [[Masehi|M]]) dan Sri Manggala II (874 M).
Di dekat Candi Asu telah diketemukan dua buah [[prasasti]] batu berbentuk tugu (lingga), yaitu prasasti Sri Manggala I (874 [[Masehi|M]]) dan Sri Manggala II (874 M).


== Rujukan ==
{{arkeologi-stub}}
<references />


{{Candi Hindu Indonesia}}
{{Candi Hindu Indonesia}}


[[Kategori:Candi Hindu|Asu]]
[[Kategori:Candi di Indonesia]]
[[Kategori:Candi di Jawa Tengah|Asu]]
[[Kategori:Candi Hindu]]
[[Kategori:Situs arkeologi di Indonesia]]
[[Kategori:Candi di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Kabupaten Magelang]]
[[en:Candi Asu]]
[[jv:Candhi Asu (Magelang)]]
[[Kategori:Dukun, Magelang]]


{{arkeologi-stub}}

Revisi terkini sejak 19 September 2023 02.33

Candi Asu Sengi
Candi Asu Sengic. 2014
Candi Asu di Jawa
Candi Asu
Location within Jawa
Informasi umum
Gaya arsitekturCandi Hindu
KotaDusun Candi Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun,Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Candi Asu adalah nama sebuah candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Nama candi tersebut diberikan oleh masyarakat setempat karena arca lembu Nandi yang ada di kompleks candi menyerupai anjing.

Dinding luar candi Asu dibentuk sebagai alas dengan dinding bagian dalam yang berfungsi sebagai pondasi. Di antara dua tembok tersebut, areal tersebut telah diisi dengan dua meter bebatuan dan tanah, kemudian di atasnya diaspal. Sisa ruang yang tersisa untuk patung tengah ditempatkan. Di dinding luar bagian barat, sisa batu, membentuk tangga.[1]

Lokasi[sunting | sunting sumber]

Candi ini terletak di lereng Gunung Merapi di dekat pertemuan Sungai Pabelan dan Sungai Telingsing, kira-kira 10 km di sebelah timur laut dari Candi Ngawen. Di dekatnya juga terdapat dua buah candi Hindu lainnya, yaitu Candi Pendem dan Candi Lumbung.

Arsitektur[sunting | sunting sumber]

Candi Asu menghadap ke barat. Candi ini berdenah bujur sangkar dengan panjang sisi 7,94 meter. Tinggi kaki candi 2,5 meter, tinggi tubuh candi 3,35 meter. Tinggi bagian atap candi tidak diketahui karena telah runtuh dan sebagian besar batu hilang. Dengan ukuran tersebut, candi ini termasuk candi kecil.

Di dekat Candi Asu telah diketemukan dua buah prasasti batu berbentuk tugu (lingga), yaitu prasasti Sri Manggala I (874 M) dan Sri Manggala II (874 M).

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Dumarçay, Jacques (1978). Edited and translated by Michael Smithies. Borobudur, p. 47. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-580379-2.