Lompat ke isi

Jusuf Sjarif Badudu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(46 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{dablink|Ini adalah nama [[Suku Gorontalo|Gorontalo]], [[Marga Gorontalo|marganya]] adalah ''[[Marga Gorontalo|Badudu]]}}
[[Berkas:JSbadudu.gif|right|thumb|JS Badudu]]
{{Infobox person
'''Jusuf Sjarif Badudu''' ({{lahirmati|[[Gorontalo]]|19|3|1926}}) yang lebih dikenal dengan nama J. S. Badudu, atau terkadang '''Jus Badudu''' adalah seorang pakar bahasa Indonesia. Ia adalah [[Guru Besar]] Linguistika pada [[Universitas Padjadjaran]] dan dikenal luas di masyarakat sebagai pembawa acara Pembinaan Bahasa Indonesia (1974-1979) di [[TVRI]].
|name = Jus Badudu
|image =
|alt =
|caption =
|birth_name = Jusuf Sjarif Badudu
|birth_date = {{Birth date|1926|3|19}}
|birth_place = [[Gorontalo]], Keresidenan Manado, [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{Tanggal kematian dan umur|2016|3|12|1926|3|19}}
|death_place = [[Bandung]], [[Jawa Barat]]
|nationality = [[Indonesia]]
|other_names = Jus Badudu
|known_for = Pembawa acara "Pembinaan Bahasa Indonesia" di TVRI
|occupation = Pengajar
}}
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Jusuf Sjarif Badudu''' ({{lahirmati|[[Gorontalo]], Keresidenan [[Celebes en Onderhoorigheden]]|19|3|1926|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|12|3|2016}}<ref>{{Cite news|last = S|first = Deddy|title = Pakar Bahasa Indonesia J. S. Badudu Meninggal Dunia|publisher = [[CNN Indonesia]]|date = 13 Maret 2016|url = http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160313002224-20-116954/pakar-bahasa-indonesia-j-s-badudu-meninggal-dunia/|accessdate = 13 Maret 2016 |work = [[CNN Indonesia]]}}</ref>) yang lebih dikenal dengan nama J. S. Badudu atau '''Jus Badudu''' adalah seorang pakar bahasa Indonesia. Ia adalah [[Guru Besar]] Linguistika pada [[Universitas Padjadjaran]] dan dikenal luas di masyarakat sebagai pembawa acara ''Pembinaan Bahasa Indonesia'' (1974-1979) di [[TVRI (saluran televisi)|TVRI]].<ref name=":0" />


== Masa Kecil dan Pendidikan ==
== Masa kecil dan pendidikan ==


Dalam usia tiga belas tahun (1939) Badudu manamatkan [[Sekolah Rakyat]] di [[Ampana Kota, Tojo Una-Una|Ampana]], [[Sulawesi Tengah]]. Kemudian, ia mengikuti kursus Volksonderwijser/CVO di [[Luwuk, Luwuk|Luwuk]], Sulawesi Tengah (1941). Tahun 1949 ia menyelesaikan pendidikan Normaal School di Tentena, Sulawesi Tengah. Ia melanjutkan sekolah di KweekschooI/SGA, Makassar, Sulawesi Selatan dan tamat pada tahun 1951. Tahun 1955 ia menyelesaikan pendidikan B.1 Bahasa Indonesia di Bandung dan menyelesaikan pendidikan S1-nya di Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Bandung (1963). Tahun 1971—1973 Badudu melanjutkan pendidikan pada Postgraduate Linguistics di Leidse Rijksuniversiteit Leiden, [[Belanda]]. Tahun 1975 ia memperoleh gelar Doktor Ilmu Sastra dengan pengkhususan linguistik di [[Universitas Indonesia]], Jakarta, melalui disertasi yang berjudul Morfologi Kata Kerja Bahasa Gorontalo.
Dalam usia tiga belas tahun (1939) Badudu manamatkan [[Sekolah Rakyat]] di [[Ampana Kota, Tojo Una-Una|Ampana]], [[Sulawesi Tengah]]. Kemudian, ia mengikuti kursus Volksonderwijser/CVO (Pengajar umum) di [[Luwuk (kota)|Luwuk]], Sulawesi Tengah (1941). Tahun 1949 ia menyelesaikan pendidikan ''Normaal School'' di [[Tentena]], Sulawesi Tengah. Ia melanjutkan sekolah di KweekschooI/SGA, Makassar, Sulawesi Selatan dan tamat pada tahun 1951. Tahun 1955 ia menyelesaikan pendidikan B.1 Bahasa Indonesia di Bandung dan menyelesaikan pendidikan S1-nya di Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Bandung (1963). Tahun 1971—1973 Badudu melanjutkan pendidikan pada Postgraduate Linguistics di [[Leidse Rijksuniversiteit]] Leiden, [[Belanda]]. Tahun 1975 ia memperoleh gelar Doktor Ilmu Sastra dengan pengkhususan linguistik di [[Universitas Indonesia]], Jakarta, melalui disertasi yang berjudul "Morfologi Kata Kerja Bahasa Gorontalo".<ref name=":0" />


== Karir ==
== Karier ==


Sebagai orang yang sangat peduli terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan bahasa Indonesia, Badudu telah mengabdikan diri sebagai guru sejak usia 15 tahun 5 bulan. Ia menjadi guru sekolah dasar di Ampana, Sulawesi Tengah hingga tahun 1951. Pada tahun 1951—1955 ia menjadi guru SMP di Poso, Sulawesi Tengah, dan pada tahun 1955—1964 menjadi guru SMA di Bandung. Ia juga pernah menyumbangkan tenaga sebagai dosen di Fakultas Sastra, [[Universitas Padjadjaran]], Bandung pada tahun 1965–1991.
Sebagai orang yang sangat peduli terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan bahasa Indonesia, Badudu telah mengabdikan diri sebagai guru sejak usia 15 tahun 5 bulan. Ia menjadi guru sekolah dasar di Ampana, Sulawesi Tengah hingga tahun 1951. Pada tahun 1951—1955 ia menjadi guru SMP di Poso, Sulawesi Tengah, dan pada tahun 1955—1964 menjadi guru SMA di Bandung. Ia juga pernah menyumbangkan tenaga sebagai dosen di Fakultas Sastra, [[Universitas Padjadjaran]], Bandung pada tahun 1965–1991.


Tahun 1982—sekarang, Badudu menjadi guru besar linguistik pada Program Pascasarjana (S2 dan S3) Universitas Padjadjaran Bandung dan [[Universitas Pendidikan Indonesia]] (dulu IKIP Bandung). Ia juga menjadi guru besar di [[Universitas Pakuan]] Bogor pada tahun 1991—sekarang dan di [[Universitas Nasional]] Jakarta pada tahun 1994—sekarang (tidak aktif memberikan kuliah, tugas diserahkan kepada asisten). Ia juga pernah, selama tiga tahun, menatar guru-guru sekolah dasar di enam provinsi ([[Sumatra Barat]], D. I. [[Aceh]], [[Sulawesi Utara]], [[Bali]], [[Nusa Tenggara Timur]], dan D.I. [[Yogyakarta]]) dalam proyek PEQIP (Prelimenary Education Quality Improvement Project), sebuah lembaga bantuan Jerman yang bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang [[Departemen Pendidikan Nasional]]). Tahun 1995—1997, ia mengunjungi setiap provinsi itu 2 kali dalam setahun.
Tahun 1982—2016, Badudu menjadi guru besar linguistik pada Program Pascasarjana (S2 dan S3) Universitas Padjadjaran Bandung dan [[Universitas Pendidikan Indonesia]] (dulu IKIP Bandung). Ia juga menjadi guru besar di [[Universitas Pakuan]] Bogor pada tahun 1991—2016 dan di [[Universitas Nasional]] Jakarta pada tahun 1994—2016. Ia juga pernah, selama tiga tahun, menatar guru-guru sekolah dasar di enam provinsi ([[Sumatera Barat]], D. I. [[Aceh]], [[Sulawesi Utara]], [[Bali]], [[Nusa Tenggara Timur]], dan D.I. [[Yogyakarta]]) dalam proyek PEQIP (Prelimenary Education Quality Improvement Project), sebuah lembaga bantuan Jerman yang bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan]]). Tahun 1995—1997, ia mengunjungi setiap provinsi itu 2 kali dalam setahun.<ref name=":0">{{Cite news|title=Profil Jusuf Sjarif Badudu|url=https://amp.tirto.id/m/jusuf-sjarif-badudu-dq|work=[[Tirto|Tirto.id]]|access-date=6 mei 2021|language=id}}</ref>


== J.S. Badudu dan Siaran Pembinaan Bahasa Indonesia ==
=== J.S. Badudu dan Siaran Pembinaan Bahasa Indonesia ===


Tokoh bahasa ini juga dikenal sebagai pembawa acara Siaran Pembinaan Bahasa Indonesia di [[TVRI]] Pusat Jakarta (1977—1979). Dalam acara ini pula J.S. Badudu melontarkan kritik terhadap keberbahasaan [[Presiden R.I.]] saat itu [[Soeharto]]. Ia juga sebagai penatar bahasa Indonesia untuk berbagai lapisan masyarakat, seperti mahasiswa, dosen, guru, wartawan, pegawai pemerintah, dan polisi. Ia juga sering menyajikan makalah di luar negeri, seperti Belanda, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Jepang.
Tokoh bahasa ini juga dikenal sebagai pembawa acara Siaran ''Pembinaan Bahasa Indonesia'' di TVRI Pusat Jakarta (1977—1979). Dalam acara ini pula J.S. Badudu melontarkan kritik terhadap keberbahasaan [[Presiden Republik Indonesia]] saat itu [[Soeharto]]. Ia juga sebagai penatar bahasa Indonesia untuk berbagai lapisan masyarakat, seperti mahasiswa, dosen, guru, wartawan, pegawai pemerintah, dan polisi. Ia juga sering menyajikan makalah di luar negeri, seperti Belanda, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Jepang.<ref name=":0" />


== Bibliografi ==
== Bibliografi ==


Dalam usia 76 tahun saat ini Badudu tidak hanya aktif sebagai guru, dosen, penatar bahasa Indonesia, tetapi juga aktif sebagai penulis artikel tentang bahasa Indonesia di surat kabar dan majalah. Sejak tahun 1977 hingga sekarang, ia menjadi penulis atau pengisi rubrik tentang pembinaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di majalah [[Intisari]] Jakarta. Keaktifan Badudu menulis buku-buku yang berisi tuntunan tentang penggunaan bahasa Indonesia untuk pelajar, mahasiswa, dan umum, dapat dibaca melalui karyanya:
Dalam usia 76 tahun saat ini Badudu tidak hanya aktif sebagai guru, dosen, penatar bahasa Indonesia, tetapi juga aktif sebagai penulis artikel tentang bahasa Indonesia di surat kabar dan majalah. Sejak tahun 1977 hingga 2016, ia menjadi penulis atau pengisi rubrik tentang pembinaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di majalah [[Intisari]] Jakarta. Keaktifan Badudu menulis buku-buku yang berisi tuntunan tentang penggunaan bahasa Indonesia untuk pelajar, mahasiswa, dan umum, dapat dibaca melalui karyanya:
# Pelik-Pelik Bahasa Indonesia
# Pelik-Pelik Bahasa Indonesia
# Membina Bahasa Indonesia Baku (2 jilid)
# Membina Bahasa Indonesia Baku (2 jilid)
Baris 27: Baris 42:
# Belajar memahami Peribahasa (6 jiIid)
# Belajar memahami Peribahasa (6 jiIid)
# Peribahasa
# Peribahasa
# Mari Membina Bahasa Indonesia Seragam (3 jilid)
# Mari Membina Bahasa Indonesia Seragam (3 jilid)
# Penuntun Ujian Bahasa Indonesia untuk SMP (Catatan: Buku no. 7 s.d. 10 tidak diterbitkan lagi).
# Penuntun Ujian Bahasa Indonesia untuk SMP (Catatan: Buku no. 7 s.d. 10 tidak diterbitkan lagi).
# Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar II
# Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar II


Baris 35: Baris 50:
# Morfologi Bahasa Indonesia Tulisan (Pusat Babasa)
# Morfologi Bahasa Indonesia Tulisan (Pusat Babasa)
# Perkembangan Puisi Indonesia Tahun 20-an hingga tahun 40-an (Pusat Bahasa)
# Perkembangan Puisi Indonesia Tahun 20-an hingga tahun 40-an (Pusat Bahasa)
# Buku Panduan Penulisan Tata Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (Pusat Bahasa)
# Buku Panduan Penulisan Tata Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (Pusat Bahasa)
# Bahasa Indonesia di Daerah Perbatasan Bogor—Jakarta (Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran Bandung).
# Bahasa Indonesia di Daerah Perbatasan Bogor—Jakarta (Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran Bandung).


Sebagai pakar bahasa yang sangat berpengalaman, Badudu juga telah menyusun beberapa kamus, antara lain:
Sebagai pakar bahasa yang sangat berpengalaman, Badudu juga telah menyusun beberapa kamus, antara lain:


# Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia
# [[Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia]], 1975
# Kamus Umum Bahasa Indonesia (Bedudu — Zain)
# [[Kamus Umum Bahasa Indonesia]] (Badudu — Zain), 2001
# Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar (sedang diselesaikan)
# Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar (sedang diselesaikan)
# Kamus Kata-Kata Serapan Asing Bahasa Indonesia (segera terbit).
# [[Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia]], 2003


== Para Mahasiswa ==
== Para mahasiswa ==


Di masa pengabdian sebagai dosen dan guru besar, Badudu membimbing penulisan tesis mahasiswa S2 dan disertasi mahasiswa S3. Tujuh orang di antaranya sekarang telah menjadi guru besar (profesor) dan tersebar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Bandung, [[Universitas Hasanuddin]] (Makassar), [[STKIP Gorontalo]] sekarang [[Universitas Negeri Gorontalo]], [[Universitas Sumatra Utara]], dan [[Universitas Lambung Mangkurat]] (Samarinda).
Pada masa pengabdian sebagai dosen dan guru besar, Badudu membimbing penulisan tesis mahasiswa S2 dan disertasi mahasiswa S3. Tujuh orang di antaranya sekarang telah menjadi guru besar (profesor) dan tersebar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Bandung, [[Universitas Hasanuddin]] (Makassar), [[STKIP Gorontalo]] sekarang [[Universitas Negeri Gorontalo]], [[Universitas Sumatera Utara]], dan [[Universitas Lambung Mangkurat]] (Banjarmasin).<ref name=":1">{{Cite web|title=Jusuf Syarif Badudu|url=http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/node/447|website=badan pengembangan dan pembinaan bahasa|access-date=6 mei 2021}}</ref>


== Penghargaan ==
== Penghargaan ==


Sebagai guru dan dosen bahasa Indonesia selama 49 tahun, Badudu pernah menerima bintang jasa Pemerintah RI, yaitu Satyalencana 25 tahun Pengabdian dan Bintang Mahaputra yang diserahkan sendiri oleh Presiden [[Megawati Sukarnoputri]] pada tanggal 15 Agustus 2001 di Istana Negara. Bintang jasa itu diberikan pemerintah sebagai penghargaan atas jasanya membina bahasa Indonesia selama bertahun-tahun bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sebagai guru dan dosen bahasa Indonesia selama 49 tahun, Badudu pernah menerima bintang jasa Pemerintah RI, yaitu Satyalencana 25 tahun Pengabdian dan Bintang Mahaputra yang diserahkan sendiri oleh Presiden [[Megawati Sukarnoputri]] pada tanggal 15 Agustus 2001 di Istana Negara. Bintang jasa itu diberikan pemerintah sebagai penghargaan atas jasanya membina bahasa Indonesia selama bertahun-tahun bagi seluruh lapisan masyarakat indonesia.<ref name=":1" />


== Keluarga ==
== Keluarga ==


Jus Badudu menikah dengan Eva Henriette Alma Badudu—Koroh pada tanggal 9 Mei 1953. Buah perkawinan mereka menghasilkan sembilan putra-putri, yaitu Dharmayanti Francisca, Erwin Suryawan, Chandramulia Satriawan, Chitra Meilani, Armand Edwin, Rizal Indrayana, Sari Rezeki Adrianita, Mutia Indrakemala, dan Jussar Laksmikusala.
Jus Badudu menikah dengan Eva Henriette Alma Badudu<ref>{{cite book|title=Kamus peribahasa: memahami arti dan kiasan peribahasa, pepatah, dan ungkapan|publisher=Penerbit Buku Kompas|date=2008|ISBN=9789797093570}}</ref> pada tanggal 9 Mei 1953. Buah perkawinan mereka menghasilkan sembilan putra-putri, yaitu Dharmayanti Francisca, Erwin Suryawan, Chandramulia Satriawan, Chitra Meilani, Armand Edwin, Rizal Indrayana, Sari Rezeki Adrianita, Mutia Indrakemala, dan Jussar Laksmikusala.

== Referensi ==

{{reflist}}Setyoko


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional [http://www.pusatbahasa.depdiknas.go.id/showpenuh.php?info=tokoh&actionTree=open&id=2&infocmd=show&infoid=8&row= Info Tokoh]
* Jaringan Informasi Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora [http://jibis.pnri.go.id/informasi-rujukan/direktori-tokoh/thn/2006/bln/12/tgl/14/id/347 Direktori Tokoh]
* Balai Bahasa Bandung [http://balaibahasabandung.web.id/bdg/index.php?option=com_content&task=view&id=46&Itemid=31 Info Tokoh]


* Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional [http://www.pusatbahasa.depdiknas.go.id/showpenuh.php?info=tokoh&actionTree=open&id=2&infocmd=show&infoid=8&row= Info Tokoh]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{DEFAULTSORT:Badudu, Jusuf Sjarif}}
* Jaringan Informasi Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora [http://jibis.pnri.go.id/informasi-rujukan/direktori-tokoh/thn/2006/bln/12/tgl/14/id/347 Direktori Tokoh]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* Balai Bahasa Bandung [http://balaibahasabandung.web.id/bdg/index.php?option=com_content&task=view&id=46&Itemid=31 Info Tokoh] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071218014641/http://balaibahasabandung.web.id/bdg/index.php?option=com_content&task=view&id=46&Itemid=31 |date=2007-12-18 }}


{{DEFAULTSORT:Badudu, Jusuf Sjarif}}
[[Kategori:Linguis Indonesia]]
[[Kategori:Meninggal usia 90]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Padjadjaran]]
[[Kategori:Alumni Universitas Padjadjaran]]
[[Kategori:Linguis Indonesia]]
[[Kategori:Marga Badudu|Jusuf]]
[[Kategori:Tokoh Gorontalo]]
[[Kategori:Tokoh Gorontalo]]
[[Kategori:Tokoh dari Gorontalo]]

Revisi terkini sejak 29 September 2023 20.17

Jus Badudu
LahirJusuf Sjarif Badudu
(1926-03-19)19 Maret 1926
Gorontalo, Keresidenan Manado, Hindia Belanda
Meninggal12 Maret 2016(2016-03-12) (umur 89)
Bandung, Jawa Barat
KebangsaanIndonesia
Nama lainJus Badudu
PekerjaanPengajar
Dikenal atasPembawa acara "Pembinaan Bahasa Indonesia" di TVRI

Prof. Dr. H. Jusuf Sjarif Badudu (19 Maret 1926 – 12 Maret 2016[1]) yang lebih dikenal dengan nama J. S. Badudu atau Jus Badudu adalah seorang pakar bahasa Indonesia. Ia adalah Guru Besar Linguistika pada Universitas Padjadjaran dan dikenal luas di masyarakat sebagai pembawa acara Pembinaan Bahasa Indonesia (1974-1979) di TVRI.[2]

Masa kecil dan pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Dalam usia tiga belas tahun (1939) Badudu manamatkan Sekolah Rakyat di Ampana, Sulawesi Tengah. Kemudian, ia mengikuti kursus Volksonderwijser/CVO (Pengajar umum) di Luwuk, Sulawesi Tengah (1941). Tahun 1949 ia menyelesaikan pendidikan Normaal School di Tentena, Sulawesi Tengah. Ia melanjutkan sekolah di KweekschooI/SGA, Makassar, Sulawesi Selatan dan tamat pada tahun 1951. Tahun 1955 ia menyelesaikan pendidikan B.1 Bahasa Indonesia di Bandung dan menyelesaikan pendidikan S1-nya di Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Bandung (1963). Tahun 1971—1973 Badudu melanjutkan pendidikan pada Postgraduate Linguistics di Leidse Rijksuniversiteit Leiden, Belanda. Tahun 1975 ia memperoleh gelar Doktor Ilmu Sastra dengan pengkhususan linguistik di Universitas Indonesia, Jakarta, melalui disertasi yang berjudul "Morfologi Kata Kerja Bahasa Gorontalo".[2]

Sebagai orang yang sangat peduli terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan bahasa Indonesia, Badudu telah mengabdikan diri sebagai guru sejak usia 15 tahun 5 bulan. Ia menjadi guru sekolah dasar di Ampana, Sulawesi Tengah hingga tahun 1951. Pada tahun 1951—1955 ia menjadi guru SMP di Poso, Sulawesi Tengah, dan pada tahun 1955—1964 menjadi guru SMA di Bandung. Ia juga pernah menyumbangkan tenaga sebagai dosen di Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1965–1991.

Tahun 1982—2016, Badudu menjadi guru besar linguistik pada Program Pascasarjana (S2 dan S3) Universitas Padjadjaran Bandung dan Universitas Pendidikan Indonesia (dulu IKIP Bandung). Ia juga menjadi guru besar di Universitas Pakuan Bogor pada tahun 1991—2016 dan di Universitas Nasional Jakarta pada tahun 1994—2016. Ia juga pernah, selama tiga tahun, menatar guru-guru sekolah dasar di enam provinsi (Sumatera Barat, D. I. Aceh, Sulawesi Utara, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan D.I. Yogyakarta) dalam proyek PEQIP (Prelimenary Education Quality Improvement Project), sebuah lembaga bantuan Jerman yang bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). Tahun 1995—1997, ia mengunjungi setiap provinsi itu 2 kali dalam setahun.[2]

J.S. Badudu dan Siaran Pembinaan Bahasa Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Tokoh bahasa ini juga dikenal sebagai pembawa acara Siaran Pembinaan Bahasa Indonesia di TVRI Pusat Jakarta (1977—1979). Dalam acara ini pula J.S. Badudu melontarkan kritik terhadap keberbahasaan Presiden Republik Indonesia saat itu Soeharto. Ia juga sebagai penatar bahasa Indonesia untuk berbagai lapisan masyarakat, seperti mahasiswa, dosen, guru, wartawan, pegawai pemerintah, dan polisi. Ia juga sering menyajikan makalah di luar negeri, seperti Belanda, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Jepang.[2]

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]

Dalam usia 76 tahun saat ini Badudu tidak hanya aktif sebagai guru, dosen, penatar bahasa Indonesia, tetapi juga aktif sebagai penulis artikel tentang bahasa Indonesia di surat kabar dan majalah. Sejak tahun 1977 hingga 2016, ia menjadi penulis atau pengisi rubrik tentang pembinaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di majalah Intisari Jakarta. Keaktifan Badudu menulis buku-buku yang berisi tuntunan tentang penggunaan bahasa Indonesia untuk pelajar, mahasiswa, dan umum, dapat dibaca melalui karyanya:

  1. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia
  2. Membina Bahasa Indonesia Baku (2 jilid)
  3. Bahasa Indonesia: Anda bertanya? Inilah jawabnya
  4. Ejaan Bahasa Indonesia
  5. Sari Kesusasteraan Indonesia untuk SMA (2 jilid)
  6. Buku dan Pengarang
  7. Belajar memahami Peribahasa (6 jiIid)
  8. Peribahasa
  9. Mari Membina Bahasa Indonesia Seragam (3 jilid)
  10. Penuntun Ujian Bahasa Indonesia untuk SMP (Catatan: Buku no. 7 s.d. 10 tidak diterbitkan lagi).
  11. Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar II

Badudu juga pernah melakukan penelitian bahasa, antara lain:

  1. Morfologi Bahasa Indonesia Lisan (Pusat Bahasa)
  2. Morfologi Bahasa Indonesia Tulisan (Pusat Babasa)
  3. Perkembangan Puisi Indonesia Tahun 20-an hingga tahun 40-an (Pusat Bahasa)
  4. Buku Panduan Penulisan Tata Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (Pusat Bahasa)
  5. Bahasa Indonesia di Daerah Perbatasan Bogor—Jakarta (Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran Bandung).

Sebagai pakar bahasa yang sangat berpengalaman, Badudu juga telah menyusun beberapa kamus, antara lain:

  1. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia, 1975
  2. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Badudu — Zain), 2001
  3. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar (sedang diselesaikan)
  4. Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia, 2003

Para mahasiswa

[sunting | sunting sumber]

Pada masa pengabdian sebagai dosen dan guru besar, Badudu membimbing penulisan tesis mahasiswa S2 dan disertasi mahasiswa S3. Tujuh orang di antaranya sekarang telah menjadi guru besar (profesor) dan tersebar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Bandung, Universitas Hasanuddin (Makassar), STKIP Gorontalo sekarang Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Lambung Mangkurat (Banjarmasin).[3]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Sebagai guru dan dosen bahasa Indonesia selama 49 tahun, Badudu pernah menerima bintang jasa Pemerintah RI, yaitu Satyalencana 25 tahun Pengabdian dan Bintang Mahaputra yang diserahkan sendiri oleh Presiden Megawati Sukarnoputri pada tanggal 15 Agustus 2001 di Istana Negara. Bintang jasa itu diberikan pemerintah sebagai penghargaan atas jasanya membina bahasa Indonesia selama bertahun-tahun bagi seluruh lapisan masyarakat indonesia.[3]

Jus Badudu menikah dengan Eva Henriette Alma Badudu[4] pada tanggal 9 Mei 1953. Buah perkawinan mereka menghasilkan sembilan putra-putri, yaitu Dharmayanti Francisca, Erwin Suryawan, Chandramulia Satriawan, Chitra Meilani, Armand Edwin, Rizal Indrayana, Sari Rezeki Adrianita, Mutia Indrakemala, dan Jussar Laksmikusala.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ S, Deddy (13 Maret 2016). "Pakar Bahasa Indonesia J. S. Badudu Meninggal Dunia". CNN Indonesia. CNN Indonesia. Diakses tanggal 13 Maret 2016. 
  2. ^ a b c d "Profil Jusuf Sjarif Badudu". Tirto.id. Diakses tanggal 6 mei 2021. 
  3. ^ a b "Jusuf Syarif Badudu". badan pengembangan dan pembinaan bahasa. Diakses tanggal 6 mei 2021. 
  4. ^ Kamus peribahasa: memahami arti dan kiasan peribahasa, pepatah, dan ungkapan. Penerbit Buku Kompas. 2008. ISBN 9789797093570. 

Setyoko

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]