Lompat ke isi

Rencong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(39 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaanlain}}
{{kegunaanlain}}
{{Spoken Wikipedia|Wahyudi Maswar - Rentjong Atjeh.wav|date=24 Juli 2022}}

[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Dolk met rechthoekig gebogen hoornen greep en houten schede TMnr 151-19.jpg|jmpl|259x259px|Rencong Aceh]] {{commonscat|Rencong|Rencong}}
[[Berkas:Rencong_Aceh.jpg|right|thumb|225px|Belati rencong dan sarungnya.]]
'''Rencong''' ([[Abjad Jawi|Aksara Jawoë]] : '''رنچوڠ''') atau yang dalam [[Bahasa Aceh]] yang ditulis dengan huruf latin dibaca '''''"Rintjong"''''' adalah senjata khas [[Suku Aceh]]. Rencong merupakan simbol identitas diri, keberanian, dan ketangguhan Suku Aceh.<ref>{{Cite web|date=2023-03-15|title=Rencong, Senjata Identitas Aceh - Acehkini.ID|url=https://acehkini.id/rencong-senjata-identitas-aceh/|language=id|access-date=2023-10-04}}</ref> Ada beberapa jenis rencong. Pertama Rencong Pudoi yaitu Rencong yang belum sempurna pada bentuk gagangnya. Kedua Rencong Meukure yaitu Rencong yang diberi hiasan seperti gambar hewan, akar kayu, dan bunga di bagian mata pisaunya. Ketiga Rencong Meupucok yaitu Rencong yang di atas gagangnya ada sebuah pucuk yang biasanya terbuat dari emas. Keempat Rencong Meucugek, yaitu Rencong yang pada gagangnya ada suatu bentuk ''cugek'' (perekat dan bergagang lengkung 90 derajat).<ref>{{Cite web|url=https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/rencong|title=Rencong : Tradisi - Situs Budaya Indonesia|last=Kaya|first=Indonesia|website=IndonesiaKaya|language=Indonesia|access-date=2020-07-11}}</ref>
'''Rencong''' ([[Bahasa Aceh]] : ''Rintjong'') adalah senjata tradisional milik [[Suku Aceh]]. Rencong merupakan simbol identitas diri, keberanian, dan ketanguhan Suku Aceh.


== Sejarah ==
== Sejarah ==


Menurut catatan sejarah, Rencong merupakan senjata tradisional yang digunakan di [[Kesultanan Aceh]] sejak masa pemerintahan [[Sultan Ali Mughayat Syah]] yang merupakan [[Sultan Aceh]] yang pertama. Kedudukan Rencong di [[Kesultanan Aceh]] sangatlah penting, Rencong selalu diselipkan di pinggang Sultan Aceh, selain itu para Ulee Balang dan masyarakat biasa juga menggunakan [[Rencong]]. Rencong emas milik Sultan Aceh dapat kita jumpai di Museum Sejarah Aceh, dari bukti sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa Rencong memang sudah terlahir sejak masa Kesultanan Aceh namun pembuat pertamanya sampai saat ini belum diketahui.
Menurut catatan sejarah, Rencong merupakan senjata tradisional yang digunakan di [[Kesultanan Aceh]] sejak masa pemerintahan [[Sultan Ali Mughayat Syah]] yang merupakan [[Sultan Aceh]] yang pertama. Kedudukan Rencong di [[Kesultanan Aceh]] sangatlah penting, Rencong selalu diselipkan di pinggang Sultan Aceh, selain itu para Ulee Balang dan masyarakat biasa juga menggunakan Rencong. Rencong emas milik Sultan Aceh dapat kita jumpai di Museum Sejarah Aceh, dari bukti sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa Rencong memang sudah terlahir sejak masa Kesultanan Aceh namun pembuat pertamanya sampai saat ini belum diketahui.


== Pemakaian ==
== Pemakaian ==
Dalam acara adat Kesultanan Aceh, Rencong biasanya digunakan saat acara pernikahan, [[meugang]], [[peusijuek]], tueng dara baro, intat linto dan dalam setiap acara penting lainnya. Rencong masih digunakan dan dipakai sebagai atribut busana di dalam setiap upacara-upacara adat Aceh. Pemakaian rencong mengarah kepada simbolisasi dari keberanian dari seorang lelaki dalam memimpin keluarga setelah menikah.<ref>{{Cite journal|last=Marjanto|first=Damardjati Kun|date=2018-10-16|title=IMPLEMENTASI KEBIJAKAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA (WBTB) INDONESIA|url=http://dx.doi.org/10.24832/jk.v11i1.18|journal=Kebudayaan|volume=11|issue=1|pages=21|doi=10.24832/jk.v11i1.18|issn=2685-8088}}</ref><ref name=":0">{{Cite book|title=Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia|last=|first=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya|date=2018|publisher=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=|location=Jakarta|pages=22|url-status=live}}</ref>
Rencong dalam upacara adat Kesultanan Aceh biasanya digunakan dalam acara pernikahan, Meugang, Peusijuk, Tung Dara Baro (Mengunduh Mantu), dan upacara lainnya Rencong selalu diikut sertakan.


== Rencong Dalam Adat Aceh ==
== Rencong Dalam Adat Aceh ==
[[Berkas:Rencong_Kerajaan_Aceh.jpg|right|thumb|225px|Rencong Kerajaan Aceh, terbuat dari [[emas]] dan sarung [[gading]] dengan [[mata pisau]] berukir [[ayat suci]] [[Alquran]]. Saat ini Rencong emas milik Sultan Aceh tersimpan dengan sangat baik di Museum Sejarah Aceh]]
[[Berkas:Rencong Kerajaan Aceh.jpg|ka|jmpl|339x339px|Rencong Kerajaan Aceh, terbuat dari [[emas]] dengan mata pisau berukir ayat suci [[Alquran]]. Saat ini Rencong emas milik Sultan Aceh tersimpan di [[Museum Negeri Aceh]]]]
Rencong memiliki berbagai tingkatan, untuk [[Sultan]] terbuat dari emas yang berukirkan sekutip ayat-ayat suci Al-Qur'an, sedangkan Rencong lainnya biasanya terbuat dari perak, kuningan, besi putih, kayu dan gading.
Rencong memiliki berbagai tingkatan, untuk [[Sultan]] terbuat dari emas yang berukirkan sekutip ayat-ayat suci Al-Qur'an, sedangkan Rencong lainnya biasanya terbuat dari perak, kuningan, besi putih, kayu dan gading. Masyarakat Aceh menghubungkan kekuatan mistik dengan senjata Rencong. Rencong adalah simbol keberanian dan kegagahan ''ureueng'' (orang) Aceh. Bagi siapa saja yang memegang senjata akan merasa lebih berani di dalam menghadapi musuh. Pada masa sekarang, senjata ini memang sudah tidak begitu relevan untuk digunakan sebagai senjata penyerang. Namun demikian, senjata ini masih relevan sebagai sebuah simbolisasi dari keberanian, ketangguhan, dan kejantanan dari masyarakat Aceh.<ref name=":0" />


Masyarakat [[Aceh]] mempercayai bahwa bentuk dari Rencong mewakili simbol dari Bismillah dalam kepercayaan Agama [[Islam]]. Rencong telah mejadi salah satu [[Warisan Budaya Takbenda Indonesia|Warisan Budaya Takbenda]] Indonesia.<ref name=":0" /> Karena sejarah dan kepopuleran Rencong, maka masyarakat dunia menjuluki Aceh sebagai "Tanah Rencong". Saat ini Rencong telah diusulkan menjadi Warisan Karya Budaya Dunia [[UNESCO]] oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh.
Masyarakat Aceh menghubungkan kekuatan mistik dengan senjata Rencong. Rencong masih digunakan dan dipakai sebagai atribut busana di dalam setiap upacara-upacara adat Aceh. Masyarakat [[Aceh]] mempercayai bahwa bentuk dari Rencong mewakili simbol dari Bismillah dalam kepercayaan Agama [[Islam]].


== Galeri ==
Karena sejarah dan kepopuleran Rencong, maka masyarakat dunia menjuluki Aceh sebagai "Tanah Rencong"
<div style="text-align: center;">
<gallery mode="packed-overlay" heights="180">
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van een dorpshoofd met gevolg in Perlak op Atjeh in een straat met wasgoed TMnr 60043394.jpg|Laki-laki aceh memakai rencong
File:GE 58.98 Kris in sheath (1).JPG|Ukiran
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van een man en vrouw in Perlak op Atjeh TMnr 60043270.jpg|Pemakaian rencong pada masa dahulu
File:Rencong.jpg|Rencong
</gallery>
</div>


== Rujukan ==
Saat ini Rencong telah diusulkan menjadi Warisan Karya Budaya Dunia [[UNESCO]] oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh.
<references />


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 26: Baris 35:
* [[Mandau]]
* [[Mandau]]


{{senjata-stub}}
{{senjata Indonesia}}


[[Kategori:Senjata tajam|Rencong]]
[[Kategori:Senjata tajam|Rencong]]
Baris 32: Baris 41:
[[Kategori:Budaya Aceh|Rencong]]
[[Kategori:Budaya Aceh|Rencong]]
[[Kategori:Senjata tradisional Indonesia|Rencong]]
[[Kategori:Senjata tradisional Indonesia|Rencong]]
[[Kategori:Suku Aceh]]
[[Kategori:Senjata tradisional Aceh]]
[[Kategori:Aceh]]
[[Kategori:Budaya Indonesia]]
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]

Revisi terkini sejak 4 Oktober 2023 16.15

Artikel ini tersedia dalam versi lisan
Dengarkan versi lisan dari artikel ini (7 menit)
noicon
Ikon Wikipedia Lisan
Berkas suara ini dibuat berdasarkan revisi dari artikel ini per tanggal 24 Juli 2022 (2022-07-24), sehingga isinya tidak mengacu pada revisi terkini.
Rencong Aceh

Rencong (Aksara Jawoë : رنچوڠ) atau yang dalam Bahasa Aceh yang ditulis dengan huruf latin dibaca "Rintjong" adalah senjata khas Suku Aceh. Rencong merupakan simbol identitas diri, keberanian, dan ketangguhan Suku Aceh.[1] Ada beberapa jenis rencong. Pertama Rencong Pudoi yaitu Rencong yang belum sempurna pada bentuk gagangnya. Kedua Rencong Meukure yaitu Rencong yang diberi hiasan seperti gambar hewan, akar kayu, dan bunga di bagian mata pisaunya. Ketiga Rencong Meupucok yaitu Rencong yang di atas gagangnya ada sebuah pucuk yang biasanya terbuat dari emas. Keempat Rencong Meucugek, yaitu Rencong yang pada gagangnya ada suatu bentuk cugek (perekat dan bergagang lengkung 90 derajat).[2]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Menurut catatan sejarah, Rencong merupakan senjata tradisional yang digunakan di Kesultanan Aceh sejak masa pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah yang merupakan Sultan Aceh yang pertama. Kedudukan Rencong di Kesultanan Aceh sangatlah penting, Rencong selalu diselipkan di pinggang Sultan Aceh, selain itu para Ulee Balang dan masyarakat biasa juga menggunakan Rencong. Rencong emas milik Sultan Aceh dapat kita jumpai di Museum Sejarah Aceh, dari bukti sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa Rencong memang sudah terlahir sejak masa Kesultanan Aceh namun pembuat pertamanya sampai saat ini belum diketahui.

Pemakaian[sunting | sunting sumber]

Dalam acara adat Kesultanan Aceh, Rencong biasanya digunakan saat acara pernikahan, meugang, peusijuek, tueng dara baro, intat linto dan dalam setiap acara penting lainnya. Rencong masih digunakan dan dipakai sebagai atribut busana di dalam setiap upacara-upacara adat Aceh. Pemakaian rencong mengarah kepada simbolisasi dari keberanian dari seorang lelaki dalam memimpin keluarga setelah menikah.[3][4]

Rencong Dalam Adat Aceh[sunting | sunting sumber]

Rencong Kerajaan Aceh, terbuat dari emas dengan mata pisau berukir ayat suci Alquran. Saat ini Rencong emas milik Sultan Aceh tersimpan di Museum Negeri Aceh

Rencong memiliki berbagai tingkatan, untuk Sultan terbuat dari emas yang berukirkan sekutip ayat-ayat suci Al-Qur'an, sedangkan Rencong lainnya biasanya terbuat dari perak, kuningan, besi putih, kayu dan gading. Masyarakat Aceh menghubungkan kekuatan mistik dengan senjata Rencong. Rencong adalah simbol keberanian dan kegagahan ureueng (orang) Aceh. Bagi siapa saja yang memegang senjata akan merasa lebih berani di dalam menghadapi musuh. Pada masa sekarang, senjata ini memang sudah tidak begitu relevan untuk digunakan sebagai senjata penyerang. Namun demikian, senjata ini masih relevan sebagai sebuah simbolisasi dari keberanian, ketangguhan, dan kejantanan dari masyarakat Aceh.[4]

Masyarakat Aceh mempercayai bahwa bentuk dari Rencong mewakili simbol dari Bismillah dalam kepercayaan Agama Islam. Rencong telah mejadi salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia.[4] Karena sejarah dan kepopuleran Rencong, maka masyarakat dunia menjuluki Aceh sebagai "Tanah Rencong". Saat ini Rencong telah diusulkan menjadi Warisan Karya Budaya Dunia UNESCO oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh.

Galeri[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Rencong, Senjata Identitas Aceh - Acehkini.ID". 2023-03-15. Diakses tanggal 2023-10-04. 
  2. ^ Kaya, Indonesia. "Rencong : Tradisi - Situs Budaya Indonesia". IndonesiaKaya (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2020-07-11. 
  3. ^ Marjanto, Damardjati Kun (2018-10-16). "IMPLEMENTASI KEBIJAKAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA (WBTB) INDONESIA". Kebudayaan. 11 (1): 21. doi:10.24832/jk.v11i1.18. ISSN 2685-8088. 
  4. ^ a b c Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Jakarta: Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. hlm. 22. 

Lihat pula[sunting | sunting sumber]