Karambalangan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Patung dewa memegang sebuah kuiras, dari Nganjuk, Jawa Timur, abad ke-10 sampai ke-11.

Karambalangan adalah sebuah jenis baju pelindung dari Jawa. Ia merupakan lapisan logam yang dikenakan di depan dada atau plastron.[1]:320[2]:802

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Kakawin Ramayana (sekitar 870 M), yang merupakan versi Jawa dari epos Ramayana karya Valmiki (sekitar 500 tahun SM), menyebutkan pakaian dan zirah yang mencerminkan zamannya. Seorang anggota keluarga kerajaan disebutkan mengenakan mahkotanya, padaka (kerah, medali, atau pelindung dada), karambalangan (korset atau plastron) dan menggunakan baju besi berlapis emas bahkan dalam pertempuran.[2]:802[3]:27

Karambalangan dicatat pada Kidung Panji Wijayakrama-Rangga Lawe (disusun seawal tahun 1334 M),[4]:56 yang menyebut bahwa Rangga Lawe mengenakan karambalangan manik (karambalangan berhias permata) saat ia memberontak kepada Majapahit (1295 M).[5]:187 Raden Wijaya pada kidung tersebut dicatat menggunakan karambalangan manik berwarna emas.[5]:105

Dalam kidung Sundayana tertulis bahwa Gajah Mada sebelum tragedi Bubat mengenakan karambalangan (lapis logam di depan dada—breastplate) berhias timbul dari emas, bersenjata tombak berlapis emas, dan perisai penuh dengan hiasan dari intan berlian.[6][7]

Dari candi induk di kompleks Candi Penataran, tahun 1269 saka atau 1347 M.

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Nugroho, Irawan Djoko (2011). Majapahit Peradaban Maritim. Suluh Nuswantara Bakti. ISBN 978-602-9346-00-8. 
  2. ^ a b Zoetmulder, P. J. (1982). Old Javanese-English dictionary. The Hague: Martinus Nijhoff. ISBN 9024761786. 
  3. ^ Tjoa-Bonatz, Mai Lin (2019). "JAVA : ARTS AND REPRESENTATIONS. Art historical and Archaeometric Analyses of Ancient Jewellery (7–16th C.) : The Prillwitz Collection of Javanese Gold". Archipel (97): 19–68. 
  4. ^ Damais, Louis-Charles (1958). "I. Études d'épigraphie indonésienne : V. Dates de manuscrits et documents divers de Java, Bali et Lombok" Bulletin de l'Ecole française d'Extrême-Orient. Tome 49, hlm. 1-257.
  5. ^ a b Berg, C.C. (1930). Rangga Lawe: Middeljavaansche Historische Roman: Critisch uitgegeven. Batavia: Kon. Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Bibliotheca Javanica, 1).
  6. ^ Berg, Kindung Sundāyana (Kidung Sunda C), Soerakarta, Drukkerij “De Bliksem”, 1928.
  7. ^ Nugroho, Irawan Djoko (6 Agustus 2018). "Baju Baja Emas Gajah Mada". Nusantara Review. Diakses tanggal 14 Agustus 2019.