Lompat ke isi

Kaisar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k ~
 
(16 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Peringkat raja dan bangsawan}}
{{Peringkat raja dan bangsawan}}
[[Berkas:Emperor Akihito cropped 2 Barack Obama and Emperor Akihito 20140424.jpg|jmpl|200px|[[Akihito]], [[Kaisar Jepang]] ke-125]]
[[Berkas:Enthronement Ceremony of Emperor Naruhito 2.png|jmpl|244x244px|[[Naruhito]], [[Kaisar Jepang]] [[Daftar Kaisar Jepang|ke-126]]]]
'''Kaisar''' adalah salah satu gelar [[penguasa monarki]] dalam [[bahasa Indonesia]]. Wilayah kekuasaan kaisar disebut '''[[kekaisaran]]''' atau '''[[imperium]]'''. Dalam bahasa Indonesia, gelar lain yang kedudukannya setara dengan kaisar adalah [[maharaja|'''maharaja''']]. Dalam penggunaannya, kaisar lebih bersifat umum, sedangkan maharaja lebih digunakan pada penguasa Hindu. Dalam tingkatan penguasa monarki, kaisar dan maharaja memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari [[Raja (gelar)|raja]].
'''Kaisar''' adalah salah satu gelar [[penguasa monarki]] dalam [[bahasa Indonesia]]. Wilayah kekuasaan kaisar disebut '''[[kekaisaran]]''' atau '''[[imperium]]'''. Dalam bahasa Indonesia, gelar lain yang kedudukannya setara dengan kaisar adalah '''[[maharaja]]'''. Dalam penggunaannya, kaisar lebih bersifat umum, sedangkan maharaja lebih digunakan pada penguasa Hindu. Dalam tingkatan penguasa monarki, kaisar dan maharaja memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari [[Raja (gelar)|raja]].


Padanan untuk perempuan dari gelar kaisar adalah [[Maharani|'''maharani''']] dan gelar ini dapat digunakan untuk merujuk kaisar perempuan atau istri dari kaisar laki-laki.
Padanan untuk perempuan dari gelar kaisar adalah '''[[maharani]]''' dan gelar ini dapat digunakan untuk merujuk kaisar perempuan atau istri dari kaisar laki-laki.


== Asal usul ==
== Asal usul ==
Kata ini berasal dari bahasa Yunani Καῖσαρ (''kaisar'')<ref>Witzel M. 2001. Autochthonous Aryans? The Evidence from Old Indian and Iranian Texts. ''Elect. J. Vedic Studies'' 7-3:1–93. ''p.''29.</ref> yang dalam bahasa Latin disebut ''caesar''. ''[[Caesar (gelar)|Caesar]]'' sendiri awalnya adalah ''[[cognomen]]'' [[Julius Caesar]], Diktator Romawi. Cucu saudarinya sekaligus anak angkatnya, Gaius Octavius atau Augustus, mengambil nama ''caesar'' saat dirinya menjadi Kaisar Romawi pertama. Langkah itu kemudian diikuti oleh para penerusnya. Lambat laun, ''caesar'' diadopsi di banyak bahasa sebagai gelar untuk seorang kaisar. Di Jerman, gelar ini disebut ''kaiser''.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani Καῖσαρ (''kaisar'')<ref>Witzel M. 2001. Autochthonous Aryans? The Evidence from Old Indian and Iranian Texts. ''Elect. J. Vedic Studies'' 7-3:1–93. ''p.''29.</ref> yang dalam bahasa Latin disebut ''caesar''. ''[[Caesar (gelar)|Caesar]]'' sendiri awalnya adalah ''[[cognomen]]'' [[Julius Caesar]], Diktator Romawi. Cucu saudarinya sekaligus anak angkatnya, Gaius Octavius atau Augustus, mengambil nama ''caesar'' saat dirinya menjadi Kaisar Romawi pertama. Langkah itu kemudian diikuti oleh para penerusnya. Lambat laun, ''caesar'' diadopsi di banyak bahasa sebagai gelar untuk seorang kaisar. Di Jerman, gelar ini disebut ''kaiser''; sedangkan di Rusia disebut dengan ''czar'' atau ''tsar''.


== Penggunaan ==
== Penggunaan ==
Baik raja maupun kaisar, keduanya merupakan penguasa monarki. Namun kedudukan kaisar (dan maharaja) dipandang lebih tinggi dari raja. Seorang kaisar biasanya memiliki kekuasaan yang mengungguli penguasa lain di sekitarnya, dan juga menguasai beberapa negara dan kerajaan bawahan.Salah satu contohnya adalah [[Kesultanan Utsmaniyah|Turki Utsmani]] yang menguasai beberapa wilayah, termasuk berbagai kerajaan dan kadipaten di Eropa dan Asia.
Baik raja maupun kaisar, keduanya merupakan penguasa monarki. Namun kedudukan kaisar (dan maharaja) dipandang lebih tinggi dari raja. Seorang kaisar biasanya memiliki kekuasaan yang mengungguli penguasa lain di sekitarnya, dan juga menguasai beberapa negara dan kerajaan bawahan.Salah satu contohnya adalah [[Kesultanan Utsmaniyah|Turki Utsmani]] yang menguasai beberapa wilayah, termasuk berbagai kerajaan dan kadipaten di Eropa dan Asia.


Dalam keberjalanannya, gelar kaisar (dan maharaja) kemudian disandang oleh penguasa wilayah yang lebih kecil guna menaikkan derajat dan status mereka. Kekaisaran yang sudah terpecah-belah umumnya juga tetap mempertahankan gelar "kaisar" untuk pemimpin mereka, meskipun wilayah kekuasaannya sudah tidak lebih luas lagi dari kerajaan dan kadipaten di sekitarnya. Contohnya adalah yang terjadi pada [[Kekaisaran Romawi Timur]] menjelang kejatuhannya. Dan juga tidak semua imperium menggunakan gelar kaisar seperti [[Dinasti Umayyah]] dan [[Dinasti Abbasiyah]] yang lebih sering menggunakan gelar [[Khalifah]] atau [[Amirul Mukminin]].
Dalam keberjalanannya, gelar kaisar (dan ''maharaja'') kemudian disandang oleh penguasa wilayah yang lebih kecil guna menaikkan derajat dan status mereka. Kekaisaran yang sudah terpecah-belah umumnya juga tetap mempertahankan gelar "kaisar" untuk pemimpin mereka, meskipun wilayah kekuasaannya sudah tidak lebih luas lagi dari kerajaan dan kadipaten di sekitarnya. Contohnya adalah yang terjadi pada [[Kekaisaran Romawi Timur]] menjelang kejatuhannya. Dan juga tidak semua imperium menggunakan gelar kaisar seperti [[Dinasti Umayyah]] dan [[Dinasti Abbasiyah]] yang lebih sering menggunakan gelar [[Khalifah]] atau [[Amirul Mukminin]].


=== Penggunaan di Indonesia ===
=== Penggunaan di Indonesia ===
Baris 26: Baris 26:
== Kepemimpinan kaisar asing ==
== Kepemimpinan kaisar asing ==
Dalam keberjalanannya, wilayah yang sekarang menjadi Indonesia modern, sebagian atau keseluruhan pernah dikuasai oleh kekaisaran asing.
Dalam keberjalanannya, wilayah yang sekarang menjadi Indonesia modern, sebagian atau keseluruhan pernah dikuasai oleh kekaisaran asing.
* [[Kerajaan Aceh Darussalam]] (1569 sampai akhir abad 18) menjadi negara vasal dari [[Turki Utsmaniyyah|Turki Utsmani]].<ref>Palabiyik, Hamit, ''Turkish Public Administration: From Tradition to the Modern Age'', (Ankara, 2008), 84.</ref><ref>{{cite book|url=http://www.ari.nus.edu.sg/docs%5CAceh-project%5Cfull-papers%5Caceh_fp_ismailhakkigoksoy.pdf |author=Ismail Hakki Goksoy |title=''Ottoman-Aceh Relations According to the Turkish Sources''}}</ref> Pemimpin Turki Utsmani sendiri selain menyandang gelar sultan dan khalifah, juga menyandang gelar ''padisyah'' (پادشاه, kaisar dalam bahasa Persia) dan ''Qaisar-e-Rūm'' (قیصر روم, Kaisar Romawi).
* [[Kerajaan Aceh Darussalam]] (1569 sampai akhir abad 18) menjadi negara vasal dari [[Turki Utsmaniyyah|Turki Utsmani]].<ref>Palabiyik, Hamit, ''Turkish Public Administration: From Tradition to the Modern Age'', (Ankara, 2008), 84.</ref><ref>{{cite book |url=http://www.ari.nus.edu.sg/docs%5CAceh-project%5Cfull-papers%5Caceh_fp_ismailhakkigoksoy.pdf |author=Ismail Hakki Goksoy |title=''Ottoman-Aceh Relations According to the Turkish Sources'' |access-date=2017-03-18 |archive-date=2008-01-19 |archive-url=https://wayback.archive-it.org/all/20080119135247/http://www.ari.nus.edu.sg/docs/Aceh-project/full-papers/aceh_fp_ismailhakkigoksoy.pdf |dead-url=yes }}</ref> Pemimpin Turki Utsmani sendiri selain menyandang gelar sultan dan khalifah, juga menyandang gelar ''padisyah'' (پادشاه, kaisar dalam bahasa Persia) dan ''Qaisar-e-Rūm'' (قیصر روم, Kaisar Romawi).
* Kesultanan Melayu (1459-1477) menjadi negara vasal Turki Utsmani pada masa Sultan Mansur Syah
* [[Kesultanan Melayu]] (1459-1477) menjadi negara vasal Turki Utsmani pada masa Sultan Mansur Syah
* Kekaisaran Spanyol
* [[Kekaisaran Spanyol]]
* Kekaisaran Portugal
* [[Kekaisaran Portugal]]
* [[Hindia Belanda]], koloni Kekaisaran Belanda
* [[Hindia Belanda]], koloni Kekaisaran Belanda
* [[Kekaisaran Britania]] pada masa [[Thomas Stamford Raffles]]
* [[Kekaisaran Britania]] pada masa [[Thomas Stamford Raffles]]
Baris 45: Baris 45:
=== Eropa ===
=== Eropa ===
* [[Caesar (gelar)|Caesar]], awalnya merupakan ''cognomen'' [[Julius Caesar]]. Gelar ini kemudian diturunkan di dalam berbagai bahasa, di antaranya:
* [[Caesar (gelar)|Caesar]], awalnya merupakan ''cognomen'' [[Julius Caesar]]. Gelar ini kemudian diturunkan di dalam berbagai bahasa, di antaranya:
** ''Kaiser'' dalam [[bahasa Jerman]]. Digunakan oleh pemimpin [[Kekaisaran Romawi Suci]]<ref name=nie>{{Cite NIE|wstitle=Kaiser|year=1905}}</ref>, [[Kekaisaran Austria]], dan [[Kekaisaran Jerman]]
**''[[Kaiser]]'' dalam [[bahasa Jerman]]. Digunakan oleh pemimpin [[Kekaisaran Romawi Suci]],<ref name=nie>{{Cite NIE|wstitle=Kaiser|year=1905}}</ref> [[Kekaisaran Austria]], dan [[Kekaisaran Jerman]]
** [[Tsar]] ([[Aksara sirilik|aksara Sirilik]]: царь) dalam [[bahasa Rusia]] (dan bermacam ejaannya dalam [[rumpun bahasa Slavia]] yang lain). Dalam perkembangannya, gelar tsar ini memiliki keambiguan arti karena sering dimaknai dengan "raja". Selengkapnya, lihat halaman Tsar.
** [[Tsar]] ([[Aksara kiril|aksara Kiril]]: царь) dalam [[bahasa Rusia]] (dan bermacam ejaannya dalam [[rumpun bahasa Slavia]] yang lain). Dalam perkembangannya, gelar tsar ini memiliki keambiguan arti karena sering dimaknai dengan "raja". Selengkapnya, lihat halaman Tsar.
** ''Qaysar'' dalam [[bahasa Arab]] dan ''Kayser'' dalam [[bahasa Turki]] ([[abjad Arab]]: قیصر)
** ''Qaysar'' dalam [[bahasa Arab]] dan ''Kayser'' dalam [[bahasa Turki]] ([[abjad Arab]]: قیصر)
* ''Imperator'', kaisar dalam [[bahasa Latin]]. Awalnya gelar ini diperuntukkan untuk jenderal angkatan bersenjata pada masa [[Republik Romawi]], tetapi kemudian digunakan khusus untuk kaisar. Gelar ini digunakan oleh penguasa monarki Rusia mulai tahun 1721, menggantikan gelar tsar. Gelar ini kemudian diturunkan ke dalam beberapa bahasa, di antaranya:
* ''Imperator'', kaisar dalam [[bahasa Latin]]. Awalnya gelar ini diperuntukkan untuk jenderal angkatan bersenjata pada masa [[Republik Romawi]], tetapi kemudian digunakan khusus untuk kaisar. Gelar ini digunakan oleh penguasa monarki Rusia mulai tahun 1721, menggantikan gelar tsar. Gelar ini kemudian diturunkan ke dalam beberapa bahasa, di antaranya:
Baris 57: Baris 57:


=== Timur Tengah dan Afrika ===
=== Timur Tengah dan Afrika ===
* ''[[Syah (gelar)|Syahansyah]]'' ([[Abjad Arab|abjad Arab:]] شاهنشاه), kaisar dalam bahasa Persia. Secara harfiah bermakna "raja diraja". Gelar ini pertama kali digunakan oleh [[Tukulti-Ninurta I]] [[Kekaisaran Asiria Pertengahan|Kekaisaran Asyiria Pertengahan]], kemudian digunakan oleh pemimpin [[Kekaisaran Akhemeniyah]]. Di era modern, gelar ini terakhir kali dipakai oleh [[Mohammad Reza Pahlavi]].
* ''[[Syah (gelar)|Syahansyah]]'' ([[abjad Arab]]: شاهنشاه), kaisar dalam bahasa Persia. Secara harfiah bermakna "raja diraja". Gelar ini pertama kali digunakan oleh [[Tukulti-Ninurta I]] [[Kekaisaran Asiria Pertengahan|Kekaisaran Asyiria Pertengahan]], kemudian digunakan oleh pemimpin [[Kekaisaran Akhemeniyah]]. Di era modern, gelar ini terakhir kali dipakai oleh [[Mohammad Reza Pahlavi]].
* ''[[Padisyah]]'' ([[Abjad Arab|abjad Arab:]] پادشاه‎‎, bahasa Turki: ''padişah''‎‎), gelar lain untuk kaisar dalam bahasa Persia. Gelar ini gabungan dari bahasa Persia ''pād'' "master, agung" dan ''syāh'' "raja". Gelar ini digunakan oleh pemimpin [[Kesultanan Utsmaniyah|Kesultanan Utsmani]] paling awal digunakan oleh [[Mehmed II]]. Pemimpin [[Kekaisaran Mughal]] juga menggunakan gelar ini dengan pelafalan ''Badsyah''.
* ''[[Padisyah]]'' ([[abjad Arab]]: پادشاه, bahasa Turki: ''padişah''), gelar lain untuk kaisar dalam bahasa Persia. Gelar ini gabungan dari bahasa Persia ''pād'' "master, agung" dan ''syāh'' "raja". Gelar ini digunakan oleh pemimpin [[Kesultanan Utsmaniyah|Kesultanan Utsmani]] paling awal digunakan oleh [[Mehmed II]]. Pemimpin [[Kekaisaran Mughal]] juga menggunakan gelar ini dengan pelafalan ''Badsyah''.
* ''[[Negus|Nəgusä Nägäst]]'' ([[Aksara Ge'ez|huruf Ge'ez]]: ንጉሠ ነገሥት), gelar untuk [[Kaisar Ethiopia]]. Sejarah harfiah bermakna "raja diraja".
* ''[[Negus|Nəgusä Nägäst]]'' ([[Aksara Ge'ez|huruf Ge'ez]]: ንጉሠ ነገሥት), gelar untuk [[Kaisar Ethiopia]]. Sejarah harfiah bermakna "raja diraja".
* ''[[Mansa]]'' (Mandika), adalah gelar Kaisar atau Raja Diraja [[Kekaisaran Mali]] yang pernah mendominasi wilayah Afrika Barat, pertama kali digunakan oleh [[Sundiata Keïta]].
* ''[[Mansa]]'' (Mandika), adalah gelar Kaisar atau Raja Diraja [[Kekaisaran Mali]] yang pernah mendominasi wilayah Afrika Barat, pertama kali digunakan oleh [[Sundiata Keïta]].
Baris 64: Baris 64:
=== Asia Selatan ===
=== Asia Selatan ===
Gelar ini adalah gelar kaisar untuk penguasa Hindu di Asia Selatan. Untuk penguasa Muslim, mereka menggunakan gelar ''badsyah'' yang diambil dari bahasa Persia
Gelar ini adalah gelar kaisar untuk penguasa Hindu di Asia Selatan. Untuk penguasa Muslim, mereka menggunakan gelar ''badsyah'' yang diambil dari bahasa Persia
* [[Maharaja]] ([[Sanskerta]]: महाराज), kaisar di anak benua India. Nilai dari gelar ini kemudian menurun seiring penggunaannya oleh penguasa dari negara yang lebih kecil dan kaum bangsawan. Gelar ini telah diserap dalam bahasa Indonesia.
* [[Maharaja|Maharaja(-diraja)]] ([[Sanskerta]]: महाराज), kaisar di anak benua India. Nilai dari gelar ini kemudian menurun seiring penggunaannya oleh penguasa dari negara yang lebih kecil dan kaum bangsawan. Gelar ini telah diserap dalam bahasa Indonesia.
* ''Samraat'' ([[Sanskerta]]: सम्राज्), gelar lain untuk kaisar di anak benua India. Seorang maharaja baru dapat menjadi ''samraat'' bila telah melakukan pengorbanan ''[[rajasuya]]''. Banyak sejarawan menyatakan bahwa [[Candragupta Maurya|Chandragupta Maurya]] merupakan ''samraat'' pertama.
* ''Samraat'' ([[Sanskerta]]: सम्राज्), gelar lain untuk kaisar di anak benua India. Seorang maharaja baru dapat menjadi ''samraat'' bila telah melakukan pengorbanan ''[[rajasuya]]''. Banyak sejarawan menyatakan bahwa [[Candragupta Maurya|Chandragupta Maurya]] merupakan ''samraat'' pertama.
* ''[[Cakrawartin|Chakravartin]]'', ''[[Chhatrapati]]'', gelar lain untuk kaisar/maharaja di anak benua India.
* ''[[Cakrawartin|Chakravartin]]'', ''[[Chhatrapati]]'', gelar lain untuk kaisar/maharaja di anak benua India.
Baris 78: Baris 78:


* ''[[Khagan]]'' ([[Bahasa Turk Kuno|Turki]]: 𐰴𐰍𐰣 kaɣan ; [[Bahasa Mongol|Mongolia]] : хаан , khaan, [[Bahasa Uighur|Uyghur]] : قاغان ), gelar untuk Kaisar yang berasal dari Asia Tengah. Pertama kali digunakan oleh [[Bumin Khagan]] dari [[Kekhanan Turk]]. Gelar ini juga dapat diterjemahkan sebagai [[Khan (gelar)|Khan]] dari Segala Khan.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/90972|title=The empire of the steppes : a history of central Asia|last=Grousset, René, 1885-1952.|date=1970|publisher=Rutgers University Press|isbn=0813506271|location=New Brunswick, N.J.|oclc=90972}}</ref> Populer digunakan oleh penguasa [[Kekaisaran Mongol]], kemudian diteruskan oleh [[Dinasti Yuan]] dan [[Kesultanan Utsmaniyah|Kesultanan Usmaniyah]] meskipun sebagai simbol belaka.<ref>Vovin, Alexander (2010). "Sekali lagi pada bahasa Ruan-ruan."''Ötüken'den İstanbul'a Türkçenin 1290 Yılı (720–2010) Sempozyumu / Dari Ötüken ke Istanbul, 1290 Tahun Turki (720–2010).'' 3–5 Aralik 2010, İstanbul / 3–5 Desember 2010, İstanbul, hlm. 1–10.</ref>
* ''[[Khagan]]'' ([[Bahasa Turk Kuno|Turki]]: 𐰴𐰍𐰣 kaɣan ; [[Bahasa Mongol|Mongolia]] : хаан , khaan, [[Bahasa Uighur|Uyghur]] : قاغان ), gelar untuk Kaisar yang berasal dari Asia Tengah. Pertama kali digunakan oleh [[Bumin Khagan]] dari [[Kekhanan Turk]]. Gelar ini juga dapat diterjemahkan sebagai [[Khan (gelar)|Khan]] dari Segala Khan.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/90972|title=The empire of the steppes : a history of central Asia|last=Grousset, René, 1885-1952.|date=1970|publisher=Rutgers University Press|isbn=0813506271|location=New Brunswick, N.J.|oclc=90972}}</ref> Populer digunakan oleh penguasa [[Kekaisaran Mongol]], kemudian diteruskan oleh [[Dinasti Yuan]] dan [[Kesultanan Utsmaniyah|Kesultanan Usmaniyah]] meskipun sebagai simbol belaka.<ref>Vovin, Alexander (2010). "Sekali lagi pada bahasa Ruan-ruan."''Ötüken'den İstanbul'a Türkçenin 1290 Yılı (720–2010) Sempozyumu / Dari Ötüken ke Istanbul, 1290 Tahun Turki (720–2010).'' 3–5 Aralik 2010, İstanbul / 3–5 Desember 2010, İstanbul, hlm. 1–10.</ref>

=== Asia tenggara===

* ''[[SOMBAYYA RI GOWA]]'' ([[bahasa Makassar|Makassar]]: Tau ni somba ri gowa), gelar penguasa [[kerajaan Gowa|kesultanan Gowa]] yang berarti yang di sembah di Gowa dan rajanya para raja di Sulawesi.


=== Amerika ===
=== Amerika ===
Baris 121: Baris 125:


[[Kategori:Kaisar| ]]
[[Kategori:Kaisar| ]]
[[Kategori:Penguasa monarki| ]]
[[Kategori:Kepala negara]]
[[Kategori:Gelar bangsawan]]
[[Kategori:Filsafat politik]]
[[Kategori:Gelar kekaisaran]]
[[Kategori:Pekerjaan bergender]]

Revisi terkini sejak 5 Oktober 2023 05.35

Naruhito, Kaisar Jepang ke-126

Kaisar adalah salah satu gelar penguasa monarki dalam bahasa Indonesia. Wilayah kekuasaan kaisar disebut kekaisaran atau imperium. Dalam bahasa Indonesia, gelar lain yang kedudukannya setara dengan kaisar adalah maharaja. Dalam penggunaannya, kaisar lebih bersifat umum, sedangkan maharaja lebih digunakan pada penguasa Hindu. Dalam tingkatan penguasa monarki, kaisar dan maharaja memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari raja.

Padanan untuk perempuan dari gelar kaisar adalah maharani dan gelar ini dapat digunakan untuk merujuk kaisar perempuan atau istri dari kaisar laki-laki.

Asal usul[sunting | sunting sumber]

Kata ini berasal dari bahasa Yunani Καῖσαρ (kaisar)[1] yang dalam bahasa Latin disebut caesar. Caesar sendiri awalnya adalah cognomen Julius Caesar, Diktator Romawi. Cucu saudarinya sekaligus anak angkatnya, Gaius Octavius atau Augustus, mengambil nama caesar saat dirinya menjadi Kaisar Romawi pertama. Langkah itu kemudian diikuti oleh para penerusnya. Lambat laun, caesar diadopsi di banyak bahasa sebagai gelar untuk seorang kaisar. Di Jerman, gelar ini disebut kaiser; sedangkan di Rusia disebut dengan czar atau tsar.

Penggunaan[sunting | sunting sumber]

Baik raja maupun kaisar, keduanya merupakan penguasa monarki. Namun kedudukan kaisar (dan maharaja) dipandang lebih tinggi dari raja. Seorang kaisar biasanya memiliki kekuasaan yang mengungguli penguasa lain di sekitarnya, dan juga menguasai beberapa negara dan kerajaan bawahan.Salah satu contohnya adalah Turki Utsmani yang menguasai beberapa wilayah, termasuk berbagai kerajaan dan kadipaten di Eropa dan Asia.

Dalam keberjalanannya, gelar kaisar (dan maharaja) kemudian disandang oleh penguasa wilayah yang lebih kecil guna menaikkan derajat dan status mereka. Kekaisaran yang sudah terpecah-belah umumnya juga tetap mempertahankan gelar "kaisar" untuk pemimpin mereka, meskipun wilayah kekuasaannya sudah tidak lebih luas lagi dari kerajaan dan kadipaten di sekitarnya. Contohnya adalah yang terjadi pada Kekaisaran Romawi Timur menjelang kejatuhannya. Dan juga tidak semua imperium menggunakan gelar kaisar seperti Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah yang lebih sering menggunakan gelar Khalifah atau Amirul Mukminin.

Penggunaan di Indonesia[sunting | sunting sumber]

Di Indonesia, monarki yang dipandang setingkat dengan kekaisaran adalah Sriwijaya dan Majapahit. Dalam penggunaan sehari-hari, gelar kaisar identik dengan penguasa monarki di Asia Timur, khususnya penguasa Tiongkok sebelum masa republik.

Meskipun kedudukan kaisar berada di atas raja, tetapi pada umumnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang menyamakan kedudukan dari kedua gelar ini. Hal ini menjadikan penggunaan kedua gelar ini saling tertukar, baik dalam kegiatan penerjemahan maupun pengucapan sehari-hari. Hal tersebut sangat mungkin lantaran latar belakang Indonesia yang republik, sehingga tidak begitu memperhatikan tingkatan di antara penguasa monarki.

Kaisar Jepang[sunting | sunting sumber]

Pemimpin Jepang tennō (天皇) sekarang adalah satu-satunya penguasa monarki di dunia yang gelarnya dalam bahasa Indonesia disepadankan dengan kaisar (Inggris: emperor). Walaupun begitu, nyatanya sepanjang sejarah, kekuasaan tennō hanya melingkupi sekitaran Pulau Kyushu, Honshu, Hokkaido, dan Okinawa. Hal ini berbeda dengan kaisar pada umumnya yang wilayah kekuasaannya melingkupi suatu wilayah luas, menjadikannya kedudukannya dipandang di atas raja.

Pada masa Restorasi Meiji (1868), Persekutuan Satsuma-Chōshū menjadikan gelar Inggris emperor (Kaisar atau Maharaja dalam bahasa Indonesia, Kaiser dalam bahasa Jerman, dan l'Empereur dalam bahasa Prancis) sebagai padanan dari gelar tennō, dan bukannya king (raja dalam bahasa Indonesia). Hal ini untuk menyatakan tingginya kedudukan pemimpin Jepang atas raja-raja pada umumnya dan menyatakan kesetaraannya dengan para penguasa besar dunia saat itu, seperti Kaisar Rusia, Kaisar Prancis (1857-1871), Kaisar Austria, Kaisar Jerman (dari 1871), dan Ratu-Maharani India (dari 1877) – dan juga Kaisar Tiongkok, Meksiko, dan Brazil.

Kepemimpinan kaisar asing[sunting | sunting sumber]

Dalam keberjalanannya, wilayah yang sekarang menjadi Indonesia modern, sebagian atau keseluruhan pernah dikuasai oleh kekaisaran asing.

Gelar kaisar dalam berbagai bahasa[sunting | sunting sumber]

Ini adalah gelar untuk kaisar atau maharaja di berbagai belahan dunia. Untuk raja, lihat halaman raja.

Eropa[sunting | sunting sumber]

Timur Tengah dan Afrika[sunting | sunting sumber]

Asia Selatan[sunting | sunting sumber]

Gelar ini adalah gelar kaisar untuk penguasa Hindu di Asia Selatan. Untuk penguasa Muslim, mereka menggunakan gelar badsyah yang diambil dari bahasa Persia

  • Maharaja(-diraja) (Sanskerta: महाराज), kaisar di anak benua India. Nilai dari gelar ini kemudian menurun seiring penggunaannya oleh penguasa dari negara yang lebih kecil dan kaum bangsawan. Gelar ini telah diserap dalam bahasa Indonesia.
  • Samraat (Sanskerta: सम्राज्), gelar lain untuk kaisar di anak benua India. Seorang maharaja baru dapat menjadi samraat bila telah melakukan pengorbanan rajasuya. Banyak sejarawan menyatakan bahwa Chandragupta Maurya merupakan samraat pertama.
  • Chakravartin, Chhatrapati, gelar lain untuk kaisar/maharaja di anak benua India.

Asia Timur[sunting | sunting sumber]

  • Huángdì (hanzi: 皇帝), gelar untuk Kaisar Tiongkok. Mulai digunakan pada tahun 221 SM dengan Ying Zheng sebagai penyandang pertama gelar tersebut. Gelar ini tidak memandang jenis kelamin.
    • Hwangje (hanja: 皇帝, hangeul: 황제), gelar untuk Kaisar Korea. Digunakan oleh penguasa Korea pada tahun 1897-1910. Gelar ini merupakan merupakan adopsi dari gelar Tionghoa huángdì.
    • Hoàng Đế (viet:皇帝), gelar untuk Kaisar Vietnam. Awal mulanya digunakan oleh Peguasa Vietnam pada masa Dinasti Đinh. Setelah mendapat dominasi dari Tiongkok.
  • Tennō (kanji: 天皇), gelar untuk Kaisar Jepang. Secara harfiah bermakna "penguasa surgawi." Meskipun dalam catatan resmi gelar ini disematkan oleh pemimpin Jepang sejak tahun 660 SM, para sejarawan percaya bahwa gelar ini sebenarnya baru digunakan pada masa Kaisar Tenmu (berkuasa pada 672–686 M) dan Maharani Jitō (berkuasa pada 686–697 M). Gelar ini merupakan adopsi dari gelar Tionghoa tiānhuáng.
  • Kōtei (kanji: 皇帝), kaisar dalam bahasa Jepang. Berbeda dengan tennō yang hanya digunakan untuk merujuk Kaisar Jepang dan tidak memandang jenis kelamin, kōtei dapat digunakan untuk merujuk kaisar non-Jepang dan hanya untuk pria.

Asia Tengah[sunting | sunting sumber]

Asia tenggara[sunting | sunting sumber]

Amerika[sunting | sunting sumber]

Oseania[sunting | sunting sumber]

Daftar kaisar sekarang[sunting | sunting sumber]

Pada masa sekarang, penguasa monarki berdaulat yang gelarnya diterjemahkan sebagai kaisar hanyalah Naruhito, Kaisar Jepang.

Kaisar Negara Sejak Tanggal
Naruhito
 Jepang 1 Mei 2019

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Witzel M. 2001. Autochthonous Aryans? The Evidence from Old Indian and Iranian Texts. Elect. J. Vedic Studies 7-3:1–93. p.29.
  2. ^ Palabiyik, Hamit, Turkish Public Administration: From Tradition to the Modern Age, (Ankara, 2008), 84.
  3. ^ Ismail Hakki Goksoy. Ottoman-Aceh Relations According to the Turkish Sources (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-01-19. Diakses tanggal 2017-03-18. 
  4. ^  "Kaiser". New International Encyclopedia. 1905. 
  5. ^ Grousset, René, 1885-1952. (1970). The empire of the steppes : a history of central Asia. New Brunswick, N.J.: Rutgers University Press. ISBN 0813506271. OCLC 90972. 
  6. ^ Vovin, Alexander (2010). "Sekali lagi pada bahasa Ruan-ruan."Ötüken'den İstanbul'a Türkçenin 1290 Yılı (720–2010) Sempozyumu / Dari Ötüken ke Istanbul, 1290 Tahun Turki (720–2010). 3–5 Aralik 2010, İstanbul / 3–5 Desember 2010, İstanbul, hlm. 1–10.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]