Lompat ke isi

Hompimpa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
GaUz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(38 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{redirect|Hompimpa|film dengan nama yang sama|Hompimpa (film)}}
Cara untuk menentukan siapa yang menang dan kalah dengan menggunakan tangan minimal tiga (3) orang, kalo dua orang menggunakan [[suit]]. Masing orang mengulurkan tangan, sambil dibulak balik mengikuti irama sambil menyanyikan "hompimpa alaikum gambreeeng!" pada kalimay gambreng masing-masing menentukan apakah telapak tangan atau punggung tangan (hitam/putih). Nah hompimpa akan diulang sampai dapat siapa yang kalah. Misalnya dalam 3 orang hanya 1 orang yang telapak, maka orang itu jadi kucing. Biasanya digunakan untuk menentukan giliran dalam sebuah permainan.
[[Berkas:Hompimpa.jpg|jmpl|200px|Hompimpa oleh anak-anak di desa Sambi, Sleman, Yogyakarta]]
[[Berkas:Hompimpa2.jpg|jmpl|200px|Hompimpa oleh anak-anak di desa Sukosari, Jawa Timur]]

'''Hompimpa''' atau '''hompimpah''' adalah sebuah cara untuk menentukan siapa yang menang dan kalah dengan menggunakan [[telapak tangan]] yang dilakukan oleh minimal tiga peserta. Biasanya hompimpa digunakan oleh anak-anak untuk menentukan giliran dalam sebuah permainan. Sewaktu bermain petak umpet misalnya, anak yang kalah hompimpa mendapat giliran sebagai penjaga pos. Tetapi aturan ini dapat berubah sesuai kesepakatan dari para pemain.

== Cara bermain ==
Secara bersama-sama, peserta mengucapkan kata ''hom-pim-pa''. Ketika mengucapkan suku kata terakhir (''pa''), masing-masing peserta memperlihatkan salah satu telapak tangan dengan bagian dalam telapak tangan menghadap ke bawah atau ke atas. Dalam budaya Jawa, hompimpa dilakukan dengan kalimat "''Hompimpa alaium gambreng"'', sedangkan dalam [[budaya Betawi]], hompimpa dilakukan dengan kalimat lebih panjang, yakni "''Hompimpa alaium gambreng. Mpok Ipah pakai baju rombeng.''"<ref>{{cite book|title=Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta kls 3|last=Sunarto|first=|authorlink=|coauthors=|year=|publisher=Ganeca Exact|location=|isbn=9-7957-1323-X|page=|pages=|url=http://books.google.co.jp/books?id=6gegV2L-2jUC&pg=PT1&dq=Pendidikan+Lingkungan+dan+Budaya+Jakarta&as_brr=3#v=onepage&q=&f=false|accessdate=2009-11-28}}</ref>

Para pemain melakukan hompimpa. Para pemain yang menghadap ke arah yang sama dengan jumlah sedikit akan keluar meninggalkan permainan, biasanya dianggap menang. Proses itu dilakukan berulang-ulang hingga hanya terdapat dua pemain. Biasanya, mereka melakukan [[suten]] (suit) untuk menentukan siapa yang keluar permainan.

== Penentuan pemenang ==
Terdapat banyak cara dalam menentukan pemenang dari hompimpa, tergantung kesepakatan para pemain.

=== Tidak keluar permainan = kalah ===
Dalam aturan ini, pemain yang tidak keluar permainan (kalah dalam suten terakhir) dianggap kalah. Cara ini merupakan cara umum dari permainan hompimpa.

=== Variasi lainnya ===
Banyak pemain yang sering mengombinasikan dua aturan tersebut ataupun mengubah salah satu aturan dari aturan tersebut. Misalnya, saat suten, pemain yang biasanya keluar permainan jika menang, dapat diganti menjadi jika kalah.

== Referensi ==
{{reflist}}2. TemanMain - [http://temanmain.com/hompimpa-alaium-gambreng/ Hompimpa Alaium Gambreng!!] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150123153103/http://temanmain.com/hompimpa-alaium-gambreng/ |date=2015-01-23 }}

== Lihat juga ==
* [[Suten]]
* [[Petak umpet]]
{{Permainan tradisional}}

{{permainan-stub}}

[[Kategori:Permainan tradisional di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 18 November 2023 05.35

Hompimpa oleh anak-anak di desa Sambi, Sleman, Yogyakarta
Hompimpa oleh anak-anak di desa Sukosari, Jawa Timur

Hompimpa atau hompimpah adalah sebuah cara untuk menentukan siapa yang menang dan kalah dengan menggunakan telapak tangan yang dilakukan oleh minimal tiga peserta. Biasanya hompimpa digunakan oleh anak-anak untuk menentukan giliran dalam sebuah permainan. Sewaktu bermain petak umpet misalnya, anak yang kalah hompimpa mendapat giliran sebagai penjaga pos. Tetapi aturan ini dapat berubah sesuai kesepakatan dari para pemain.

Cara bermain

[sunting | sunting sumber]

Secara bersama-sama, peserta mengucapkan kata hom-pim-pa. Ketika mengucapkan suku kata terakhir (pa), masing-masing peserta memperlihatkan salah satu telapak tangan dengan bagian dalam telapak tangan menghadap ke bawah atau ke atas. Dalam budaya Jawa, hompimpa dilakukan dengan kalimat "Hompimpa alaium gambreng", sedangkan dalam budaya Betawi, hompimpa dilakukan dengan kalimat lebih panjang, yakni "Hompimpa alaium gambreng. Mpok Ipah pakai baju rombeng."[1]

Para pemain melakukan hompimpa. Para pemain yang menghadap ke arah yang sama dengan jumlah sedikit akan keluar meninggalkan permainan, biasanya dianggap menang. Proses itu dilakukan berulang-ulang hingga hanya terdapat dua pemain. Biasanya, mereka melakukan suten (suit) untuk menentukan siapa yang keluar permainan.

Penentuan pemenang

[sunting | sunting sumber]

Terdapat banyak cara dalam menentukan pemenang dari hompimpa, tergantung kesepakatan para pemain.

Tidak keluar permainan = kalah

[sunting | sunting sumber]

Dalam aturan ini, pemain yang tidak keluar permainan (kalah dalam suten terakhir) dianggap kalah. Cara ini merupakan cara umum dari permainan hompimpa.

Variasi lainnya

[sunting | sunting sumber]

Banyak pemain yang sering mengombinasikan dua aturan tersebut ataupun mengubah salah satu aturan dari aturan tersebut. Misalnya, saat suten, pemain yang biasanya keluar permainan jika menang, dapat diganti menjadi jika kalah.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Sunarto. Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta kls 3. Ganeca Exact. ISBN 9-7957-1323-X. Diakses tanggal 2009-11-28. 

2. TemanMain - Hompimpa Alaium Gambreng!! Diarsipkan 2015-01-23 di Wayback Machine.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]