Panjat pinang
Panjat pinang adalah perlombaan yang dilakukan dengan memanjat pohon pinang (atau pohon lainnya) yang sudah dikuliti dan diberi cairan pelicin, untuk memperebutkan barang-barang yang digantungkan di atasnya, biasanya diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.[1] Perlombaan ini merupakan salah satu lomba tradisional yang populer pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia.
Cara permainan
[sunting | sunting sumber]Sebuah pohon pinang atau bambu yang dikuliti yang tinggi dan batangnya dilumuri dengan pelumas disiapkan oleh panitia perlombaan. Bagian atas pohon tersebut, disiapkan berbagai hadiah menarik. Para peserta berlomba untuk mendapatkan hadiah-hadiah tersebut dengan cara memanjat batang pohon yang pada umumnya ialah pohon pinang.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Panjat pinang berasal dari zaman penjajahan Belanda dulu. Lomba panjat pinang diadakan oleh orang Belanda jika sedang mengadakan acara besar seperti hajatan, pernikahan, dan lain-lain. Yang mengikuti lomba ini adalah orang-orang pribumi.[2]
Dalam budaya Tionghoa
[sunting | sunting sumber]Prosesi panjat pinang ini memang populer di Fujian, Guangdong dan Taiwan berkaitan dengan perayaan Festival Hantu.[3] Ini dapat dimengerti dari kondisi geografis di kawasan itu yang beriklim sub-tropis, yang masih memungkinkan pinang atau kelapa tumbuh dan hidup. Perayaan ini tercatat pertama kali pada masa Dinasti Ming.[3] Lumrah disebut sebagai qiang-gu.[3] Namun, pada masa Dinasti Qing, permainan panjat pinang ini pernah dilarang pemerintah karena sering timbul korban jiwa. Sewaktu Taiwan berada di bawah pendudukan Jepang, panjat pinang mulai dipraktikkan lagi di beberapa tempat di Taiwan berkaitan dengan perayaan festival hantu. Panjat pinang masih dijadikan satu permainan tradisi di berbagai lokasi di Taiwan.[3] Tata cara permainan lebih kurang sama, dilakukan beregu, dengan banyak hadiah digantungkan di atas. Namun, bedanya tinggi yang harus dipanjat bukan hanya setinggi pohon pinang, tetapi telah berevolusi menjadi satu bangunan dari pohon pinang dan kayu-kayu yang puncaknya bisa sampai 3-4 tingkat bangunan gedung. Untuk meraih juara pertama, setiap regu harus memanjat sampai puncak untuk menurunkan gulungan merah yang dikaitkan di sana.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Arti kata panjat pinang". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 6 Agustus 2021.
- ^ Indina Harbani, Rahma (17 Agustus 2021). "Sejarah Panjat Pinang, Lahir dari Warisan Belanda yang Kini Jadi Hiburan". detikcom (dalam bahasa Indonesia). detikcom. detiknetwork. Diakses tanggal 1 Oktober 2021.
- ^ a b c d Jiang, Rinto. "Korelasi Perlombaan Panjat Pinang Di Indonesia Dengan Budaya Tionghua". Budaya Tionghoa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-01. Diakses tanggal 2012.