Lompat ke isi

Lufthansa Penerbangan 181: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.2
Kategf1999 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
|name = Lufthansa Penerbangan 181
|name = Lufthansa Penerbangan 181
|date = 13–18 Oktober 1977 ({{Age in years and days|13 Oktober 1977|18 Oktober 1977|sep=and}})
|date = 13–18 Oktober 1977 ({{Age in years and days|13 Oktober 1977|18 Oktober 1977|sep=and}})
|image = D-ABCE B737-230C Lufthansa MAN 24OCT75 (6141698947).jpg
|image = D-ABCE B737-230C Lufthansa MAN 24OCT75 (6141698947).jpg
|image_upright = 1.2
|caption = Pesawat yang mengalami pembajakan, <br/>difoto di [[Bandar Udara Manchester|Bandara Manchester]] pada tahun 1975
|type = [[Pembajakan pesawat|Pembajakan]]
|caption = ''Landshut'', pesawat Lufthansa yang dibajak.
|type = [[Pembajakan pesawat]]
|site = {{nowrap|Bermula di atas [[Laut Mediterania]], <br/>selatan [[Côte d'Azur|pantai Mediterania Prancis]];<br/>berakhir di}} [[Bandar Udara Internasional Aden Adde|Bandara Internasional Mogadishu]], [[Republik Demokratik Somalia|Somalia]]
|site = Bermula di atas [[Laut Mediterania]], selatan [[Côte d'Azur|pantai Mediterania Prancis]]; berakhir di [[Bandar Udara Internasional Aden Adde|Bandar Udara Internasional Mogadishu]], [[Republik Demokratik Somali|Somalia]]
|passengers = 86 {{small|ditambah 4 pembajak}}
|passengers = 86 {{small|(tidak termasuk 4 pembajak)}}
|crew = 5
|crew = 5
|injuries = 5 {{small|(1 awak kabin, 3 penumpang, 1 pembajak)}}
|injuries = 5 {{small|(3 penumpang, 1 awak, 1 pembajak)}}
|fatalities = 4 {{small|(1 awak, 3 pembajak)}}
|fatalities = 4 {{small|(1 awak, 3 pembajak)}}
|survivors = 91 {{small|(Seluruh penumpang, 4 awak, 1 pembajak)}}
|survivors = 91 {{small|(86 penumpang, 4 awak, 1 pembajak)}}
|aircraft_type = [[Boeing 737|Boeing 737-230C]]
|aircraft_type = [[Boeing 737|Boeing 737-230C]]
|operator = [[Lufthansa]]
|operator = [[Lufthansa]]
|tail_number = D-ABCE
|tail_number = (berestrigasi D-ABCE)
|aircraft_name = ''Landshut''
|aircraft_name = ''Landshut''
|origin = [[Bandar Udara Son Sant Joan|Bandara Son Sant Joan]] <br/> Palma de Mallorca, Spanyol
|origin = [[Bandar Udara Son Sant Joan]], [[Palma de Mallorca]], Spanyol
|destination = [[Bandar Udara Frankfurt|Bandara Frankfurt]] <br/> Frankfurt, Jerman
|destination = [[Bandar Udara Frankfurt]], [[Frankfurt]], Jerman
}}
}}
'''Lufthansa Penerbangan 181''' adalah sebuah penerbangan [[Lufthansa]] yang dioperasikan oleh pesawat [[Boeing 737|Boeing 737-230C]] ''Landshut'', registrasi D-ABCE, di mana pada tanggal 13 Oktober 1977 sore hari, pesawat [[Pembajakan pesawat|dibajak]] oleh empat anggota [[Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina]] (PFLP) yang menyebut diri mereka sebagai "Komando Martir Halima". Tujuan dari pembajakan tersebut adalah untuk mengamankan proses pembebasan para pemimpin [[Faksi Pasukan Merah]] (RAF) yang dipenjara di Jerman. Pada tanggal 18 [[Oktober]] dini hari, pasukan unit taktis operasi khusus anti-terorisme elit [[Jerman Barat]] [[GSG-9]], yang didukung oleh [[Angkatan Bersenjata Somalia]], menyerbu pesawat di [[Mogadishu]], [[Republik Demokratik Somali|Somalia]] dan berhasil menyelematkan seluruh 86 penumpang dan empat dari lima awak pesawat.<ref>Global Counterstrike: International Counterterrorism - Page 22 Samuel M. Katz · 2005</ref> Operasi penyelamatan tersebut diberi nama sandi ''Feuerzauber'' ("Sihir Api" dalam [[bahasa Jerman]]). Peristiwa pembajakan ''Landshut'' dianggap sebagai bagian dari serangkaian peristiwa penculikan dan pembunuhan di [[Jerman]] pada saat itu yang disebut sebagai [[Musim Gugur Jerman]].


== Awak pesawat ==
'''Lufthansa Penerbangan 181''' adalah pesawat [[Boeing 737#737-200|Boeing 737-230C]] dengan kode registrasi D-ABCE dan diberi nama ''Landshut'' yang [[pembajakan pesawat|dibajak]] pada 13 Oktober 1977 sore hari oleh empat anggota dari [[Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina]], yang menyebut diri mereka sebagai Komando Martir Halima. Tujuan dari pembajakan tersebut adalah untuk mengamankan pembebasan pemimpin [[Faksi Pasukan Merah]] yang dipenjara di Jerman. Pada 18 Oktober dini hari, tepat setelah tengah malam, kelompok kontraterorisme [[Jerman Barat]] [[GSG-9]], yang didukung oleh [[Angkatan Bersenjata Somalia]], menyerbu pesawat di [[Mogadishu]], [[Republik Demokratik Somalia|Somalia]], dengan 90 sandera berhasil diselamatkan.<ref>Global Counterstrike: International Counterterrorism - Page 22 Samuel M. Katz · 2005</ref> Operasi penyelamatan diberi nama sandi ''Feuerzauber'' ("Sihir Api" dalam [[bahasa Jerman]]). Pembajakan ini dianggap sebagai bagian dari serangkaian penculikan dan pembunuhan di Jerman saat itu yang disebut sebagai [[Musim Gugur Jerman]].
Dua awak pilot dan tiga awak kabin mengoperasikan penerbangan pergi-pulang dari [[Frankfurt]] menuju [[Palma de Mallorca]]:<ref>{{Citation |title=Die Geiseln von Mogadischu Reportage Dokumentation |url=https://www.youtube.com/watch?v=7wwgN-OMzaw |archive-url=https://ghostarchive.org/varchive/youtube/20211221/7wwgN-OMzaw |archive-date=21 Desember 2021 |language=en |access-date=21 Juni 2021}}{{cbignore}}</ref>

; {{Interlanguage link multi|Jürgen Schumann|de}} (37)
: [[Pilot yang bertugas|Kapten]] penerbangan. Lahir di [[Colditz]] pada tahun 1940, ia adalah mantan penerbang [[F-104 Starfighter]] di [[Luftwaffe]]. Pada tanggal 16 Oktober 1977 di [[Bandar Udara Internasional Aden|Bandar Udara Aden]], setelah diizinkan keluar untuk memeriksa kondisi kelayakan terbang pesawat, ia pergi berbicara dengan otoritas bandara di Yaman. Schumann kemudian masuk kembali ke dalam pesawat dan kemudian ditembak mati oleh Akache, kepala pembajak pesawat. Schumann dianugerahi penghargaan [[Orde Jasa Republik Federal Jerman|Salib Jasa Federal]] kelas utama. Semasa hidupnya, ia tinggal bersama dengan istri dan kedua putranya. Gedung yang menaungi sekolah pilot Lufthansa di [[Bremen]] diberi nama dari dirinya, begitu pula dengan sebuah jalan di kota [[Landshut]], [[Bayern]]. Schumann dimakamkan di [[Babenhausen, Hessen|Babenhausen]], [[Hessen]].
; Jürgen Vietor (35)
: [[Kopilot]]. Lahir di [[Kassel]] pada tahun 1942, ia adalah mantan penerbang di [[Angkatan Laut Jerman]]. Vietor menerbangkan ''Landshut'' dari [[Aden]] menuju [[Mogadishu]] sendirian setelah Schumann ditembak mati di Aden. Vietor kembali bertugas sebagai pilot enam minggu pasca peristiwa pembajakan, dan pesawat pertama yang diterbangkannya pasca peristiwa tersebut adalah ''Landshut'', pesawat yang sama, tetapi telah diperbaiki dan bisa kembali beroperasi. Vietor pensiun pada tahun 1999. Seperti halnya Schumann, Vietor juga dianugerahi penghargaan [[Orde Jasa Republik Federal Jerman|Salib Jasa Federal]] kelas utama, tetapi ia mengembalikan penghargaan tersebut pada bulan Desember 2008 sebagai bentuk protes atas pembebasan dalam masa percobaan [[Christian Klar]], seorang teroris dari [[Faksi Pasukan Merah]] (RAF) yang ikut terlibat dalam peristiwa penculikan dan pembunuhan [[Hanns-Martin Schleyer]] pada tahun 1977.
; Hannelore Piegler (33)
: Kepala [[awak kabin]]. Piegler bertanggung jawab dalam urusan pelayanan awak kabin kepada para penumpang dan bertugas melayani penumpang di kelas utama. Piegler kemudian merilis sebuah buku yang berjudul 'A Hundred Hours Between Fear and Hope'.<ref>{{Cite news |last=Kellerhoff |first=Sven Felix |date=13 Oktober 2017 |title=13. Oktober 1977: "Hier spricht Captain Martyr Mahmud!" |trans-title=October 1977: "This is Captain Martyr Mahmud speaking! |url=https://www.welt.de/geschichte/raf/article169611430/Hier-spricht-Captain-Martyr-Mahmud.html |work=[[Die Welt]] |language=de |publisher=WeltN24 GmbH ([[Axel Springer SE]]) |publication-place=[[Berlin]] |issn=0173-8437 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171014083042/https://www.welt.de/geschichte/raf/article169611430/Hier-spricht-Captain-Martyr-Mahmud.html |archive-date=14 Oktober 2017 |access-date=27 Juli 2021|editor2-first=Dagmar |editor2-last=Rosenfeld |editor1-link=Stefan Aust |editor2-link=Dagmar Rosenfeld |editor1-last=Aust |editor1-first=Stefan}}</ref>
; Anna-Maria Staringer (28)
: Awak kabin. Staringer merayakan hari ulang tahunnya yang ke-28 di salah satu hari ketika peristiwa pembajakan berlangsung. Ketika pesawat berada di Dubai, Akache memesan kue ulang tahun dan sampanye kepada petugas darat Bandar Udara Dubai melalui radio. Petugas katering Bandar Udara Dubai kemudian memberikan sebuah kue ulang tahun yang dihiasi dengan 28 lilin yang menggambarkan tulisan "Happy Birthday Anna-Maria". Para sandera juga diminta untuk menyanyikan lagu selamat ulang tahun.<ref>{{Cite news |last=Knobbe |first=Martin |date=16 April 2007 |title="So, jetzt stirbst Du" |trans-title=So now you are dying |url=https://www.stern.de/politik/geschichte/-landshut--entfuehrung--so--jetzt-stirbst-du--3364788.html |work=[[Stern (magazine)|Stern]] |language=de |publisher=[[Gruner + Jahr]] ([[Bertelsmann]]) |publication-place=[[Hamburg]] |issn=0039-1239 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160308060053/https://www.stern.de/politik/geschichte/-landshut--entfuehrung--so--jetzt-stirbst-du--3364788.html |archive-date=8 Maret 2016 |access-date=27 Juli 2021 |editor3-last=Förster |editor4-last=Hellge |editor3-first=Laura-Lena |editor2-last=Gretemeier |editor2-first=Anna-Beeke |editor1-last=Gress |editor1-first=Florian |editor4-first=Stefanie}}</ref>
; [[Gabriele von Lutzau|Gabriele Dillmann]] (23)
: Awak kabin. Dillmann disebut sebagai "Malaikat Mogadishu" (''Engel von Mogadischu'') oleh kalangan pers di Jerman. Seperti halnya Schumann dan Vietor, ia juga dianugerahi penghargaan [[Orde Jasa Republik Federal Jerman|Salib Jasa Federal]]. Dillmann kemudian menikah dengan Rüdeger von Lutzau, pilot Lufthansa yang menerbangkan pesawat Boeing 707 yang membawa pasukan komando GSG-9 ke Mogadishu. Setelah menikah dan menggunakan nama [[Gabriele von Lutzau]], ia mendapatkan perhatian dari dunia internasional atas karya-karyanya sebagai pematung (terutama dengan bahan kayu [[beech]]), dan ia telah mengadakan sejumlah pameran di Jerman dan di penjuru Eropa.

== Personel utama penyelamat dari Jerman Barat ==
; Kolonel [[Ulrich Wegener]] (48)<ref>{{Citation |title=Mythos GSG 9 |url=https://www.youtube.com/watch?v=HCSIdb0Wuzs |archive-url=https://ghostarchive.org/varchive/youtube/20211221/HCSIdb0Wuzs |archive-date=21 Desember 2021 |language=en |access-date=21 Juni 2021}}{{cbignore}}</ref>
: Petugas Penjaga Perbatasan Federal (''[[Bundesgrenzschutz]]'') yang pernah bertugas sebagai [[naradamping]] dengan Menteri Dalam Negeri Jerman Barat ketika terjadi peristiwa [[Pembantaian München]] oleh [[Organisasi Pembebasan Palestina]] (PLO) selama [[Olimpiade Musim Panas 1972]]. Wegener kemudian ditunjuk oleh Pemerintah Jerman Barat untuk mendirikan dan memimpin sebuah unit taktis operasi khusus anti-terorisme elit. Unit tersebut secara resmi didirikan pada tanggal 17 April 1973 sebagai bagian dari layanan penjaga perbatasan federal dan diberi nama [[GSG-9]], yang merupakan singkatan dari ''Grenzschutzgruppe 9'' (Penjaga Perbatasan, Grup 9), karena ''Bundesgrenzschutz'' sendiri telah memiliki delapan kelompok penjaga perbatasan reguler. Wegener pernah dilatih oleh pasukan [[Special Air Service|SAS]] dan [[Sayeret Matkal]], di mana keduanya saat itu merupakan unit anti-terorisme yang berdiri secara resmi di dunia. Wegener juga terlibat dalam operasi penyelamatan sandera asal Israel dalam [[Operasi Entebbe]] pada tahun 1976.<ref>de B. Tallion, Paul J (2002). ''Hijacking and hostages: government responses to terrorism''. Greenwood Publishing Group, p. 109. {{ISBN|0-275-97468-5}}.</ref> Wegener merencanakan dan memimpin operasi pembebasan para sandera yang ditahan di dalam pesawat 737 ''Landshut'' di Mogadishu. Setelah pensiun dari GSG-9, ia bekerja sebagai konsultan untuk membantu mendirikan unit anti-terorisme di sejumlah negara di dunia. Wegener juga merupakan anggota komite keamanan KÖTTER GmbH & Co. KG Verwaltungsdienstleistungen. Wegener meninggal dunia pada tanggal 28 Desember 2017.
; [[Mayor]] Klaus Blatte (38)
: Deputi komandan GSG-9 pada tahun 1977 dan salah satu dari empat pemimpin pasukan penyerangan yang menyerbu pesawat 737 ''Landshut'' di Mogadishu. Blatte kemudian ditunjuk sebagai komandan GSG-9 setelah Wegener pensiun.
; Menteri [[Hans-Jürgen Wischnewski]] (55)
: Menteri Luar Negeri di [[Jawatan Kanselir Jerman]] yang ditugaskan oleh Kanselir [[Helmut Schmidt]] sebagai utusan khususnya untuk mengoordinasikan negosiasi politiknya dengan pemerintah-pemerintah di negara lain untuk memfasilitasi pembebasan dan penyelamatan sandera di pesawat 737 ''Landshut''. Berkat kontak yang baik dan hubungan pribadinya dengan sejumlah pemimpin negara-negara Arab, ia diberi julukan "Ben Wisch" oleh kalangan pers di Jerman. Wischnewski kehilangan jabatannya setelah [[Persatuan Demokrat Kristen Jerman|CDU]] mengambilalih kekuasaan pemerintahan Jerman Barat pada tahun 1982. Wischnewski kemudian menjadi konsultan negara-negara [[dunia Arab]], Afrika, dan Amerika Selatan, dengan memberikan nasihat-nasihat dalam teknik bernegosiasi dan kebijakan-kebijakan pengamanan dalam menghadapi kelompok-kelompok teroris dan pemberontak. Wischnewski meninggal dunia pada tahun 2005.
; Kanselir [[Helmut Schmidt]] (59)
: [[Kanselir Jerman|Kanselir Republik Federal Jerman]] (''Bundeskanzler'') dari tahun 1974 hingga 1982 yang mengadopsi pendirian yang keras dan tanpa kompromi dalam peristiwa penculikan [[Hanns-Martin Schleyer]] dan pembajakan ''Landshut'' pada tahun 1977. Schmidt mengesahkan penugasan pasukan komando GSG-9 untuk menyelamatkan para sandera di dalam pesawat 737 ''Landshut'', dan kebijakan-kebijakan anti-terorisme yang dibuatnya berhasil mengatasi berbagai ancaman yang ditimbulkan oleh [[Faksi Pasukan Merah]] (RAF) sejak lama. Setelah pensiun dari [[Bundestag]] pada tahun 1986, ia membantu mendirikan sebuah komite yang mendukung [[Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa]] dan pendirian [[Bank Sentral Eropa]]. Schmidt meninggal dunia pada tahun 2015.


== Pembajakan ==
== Pembajakan ==
[[Berkas:Route_der_Flugzeugentführung_-_Landshut_-_KEBVersion.svg|jmpl|250x250px|Rute penerbangan ''Landshut'' dari awal hingga akhir peristiwa pembajakan.]]
[[File:Route der Flugzeugentführung - Landshut - KEBVersion.svg|thumb|right|272px|Rute penerbangan]]
Pada Kamis 13 Oktober 1977 pukul 11.00 siang, [[Lufthansa]] penerbangan LH 181, sebuah [[Boeing 737]] yang diberi nama ''Landshut'', lepas landas dari [[Palma de Mallorca]] menuju [[Frankfurt]] dengan 86 penumpang dan lima awak, dipimpin oleh Kapten Jürgen Schumann serta Kopilot Jürgen Vietor sebagai awak kokpit.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu">{{cite web|title=Die Geiseln vom Mogadischu|url=https://www.swr.de/betrifft/die-geiseln-von-mogadischu/-/id=98466/did=20206006/nid=98466/835b7q/index.html |publisher=SWR|access-date=25 September 2017|date=25 September 2017|language=de}}</ref> Sekitar 30 menit kemudian, ketika pesawat terbang melintasi [[Marseilles]], pesawat dibajak di udara oleh empat militan yang menyebut diri mereka sebagai "Komando Martir Halima" nama penghormatan untuk [[Brigitte Kuhlmann]], sesama militan yang terbunuh di [[Operasi Entebbe]] satu tahun sebelumnya.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/> Pemimpin dari kelompok pembajakan tersebut adalah teroris dari [[Bangsa Palestina|Palestina]] bernama Zohair Youssif Akache (laki-laki 23 tahun), yang menggunakan [[nama samaran]] "Captain Martyr Mahmud". Tiga orang lainnya adalah [[Souhaila Andrawes|Suhaila Sayeh]] (perempuan 24 tahun) dari Palestina dan dua orang [[Bangsa Lebanon|Lebanon]] yaitu Wabil Harb (laki-laki 23 tahun) dan Hind Alameh (perempuan 22 tahun).<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/> Akache ("Mahmud") dengan marah masuk ke dalam kokpit, mengacungkan senjata beramunisi penuh peluru. Ia menarik keluar Vietor secara paksa dari kokpit dan membawanya ke kabin kelas ekonomi untuk bersama dengan penumpang dan awak kabin, meninggalkan Schumann untuk mengambil alih kendali pesawat.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/> Selagi tiga pembajak lain menjatuhkan nampan makanan penumpang dan menyuruh mereka untuk mengangkat tangan, Mahmud memaksa Schumann untuk terbang mengarah ke [[Larnaca]] di [[Siprus]]. Namun karena pesawat tidak membawa cukup bahan bakar, maka pesawat harus mendarat di [[Roma]] terlebih dahulu.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/>
Pada hari Kamis tanggal 13 Oktober 1977 pukul 11.00 siang, Lufthansa Penerbangan 181 yang dioperasikan oleh pesawat Boeing 737 ''Landshut'' lepas landas dari [[Palma de Mallorca]] dengan tujuan [[Frankfurt]]. Penerbangan tersebut membawa 86 penumpang dan lima awak, dengan Kapten Jürgen Schumann dan Kopilot Jürgen Vietor sebagai pilot.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2">{{Cite web |last1=Treuter |first1=Martina |last2=Rupps |first2=Martin |date=10 Oktober 2017 |editor1-last=Ebenau |editor1-first=Jürgen |editor2-last=Schelberg |editor2-first=Stefanie |title=Die Geiseln von Mogadischu: Das leben nach der "landshut"-entführung |url=https://www.swrfernsehen.de/betrifft/broadcastcontrib-swr-39074.html |work=[[SWR Fernsehen]] |publisher=[[Südwestrundfunk]] ([[ARD (broadcaster)|ARD]]) |language=de|trans-title=The hostages of Mogadishu: Life after the "landshut" kidnapping |archive-url=https://web.archive.org/web/20210308213618/https://www.swrfernsehen.de/betrifft/broadcastcontrib-swr-39074.html |archive-date=8 Maret 2021 |access-date=27 Juli 2017 |editor3-last=Gniffke |editor3-first=Kai}}</ref> Sekitar 30 menit kemudian, ketika pesawat terbang di atas kota [[Marseille]], pesawat dibajak di udara oleh empat militan yang menyebut diri mereka sebagai "Komando Martir Halima", nama yang diambil sebagai penghormatan kepada [[Brigitte Kuhlmann]], sesama anggota militan yang terbunuh dalam [[Operasi Entebbe]] satu tahun sebelumnya.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" /> Pemimpin dari kelompok pembajakan tersebut adalah Zohair Youssif Akache, laki-laki 23 tahun asal [[Negara Palestina|Palestina]] yang menggunakan [[nama samaran]] "Captain Martyr Mahmud". Tiga orang lainnya adalah [[Souhaila Andrawes|Suhaila Sayeh]] (perempuan 24 tahun asal Palestina) dan dua orang asal [[Lebanon]] yaitu Wabil Harb (laki-laki 23 tahun) dan Hind Alameh (perempuan 22 tahun).<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" /> Akache ("Mahmud") dengan marah masuk ke dalam kokpit dan menodongkan senjata beramunisi penuh peluru. Ia menarik keluar Vietor secara paksa dari kokpit dan membawanya ke kabin kelas ekonomi untuk bersama dengan para penumpang dan awak kabin, sehingga hanya menyisakan Schumann untuk menerbangkan pesawat.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" /> Selagi tiga pembajak lainnya menjatuhkan nampan makanan penumpang dan menyuruh para sandera untuk mengangkat kedua tangannya, Mahmud memaksa Schumann untuk menerbangkan pesawat ke Larnaca, Siprus. Namun karena pesawat tidak membawa cukup bahan bakar, maka pesawat harus mendarat di [[Roma]] terlebih dahulu.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" />


=== Roma ===
=== Roma ===
Pesawat yang dibajak tersebut mengubah arah sekitar pukul 14.30 sore (seperti yang diperhatikan oleh petugas pemandu lalu lintas udara di [[Aix-en-Provence]]) dan mendarat di [[Bandar Udara Internasional Leonardo da Vinci|Bandara Fiumicino]], Roma pukul 15.45 untuk mengisi bahan bakar. Para pembajak membuat tuntutan pertama mereka: menuntut pembebasan sepuluh teroris Faksi Pasukan Merah yang ditahan di Penjara [[Penjara Stammheim|JVA Stuttgart-Stammheim]], ditambah dua rekan sesama Palestina yang ditahan di [[Turki]], serta uang sebesar US$15 juta.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/> Menteri Dalam Negeri Jerman Barat [[Werner Maihofer]] menghubungi Menteri Dalam Negeri Italia [[Francesco Cossiga]] dan menyarankan agar roda pesawat ditembak untuk mencegah pesawat lepas landas. Setelah berkonsultasi dengan rekan-rekannya, Cossiga memutuskan bahwa solusi yang paling diinginkan oleh [[Pemerintah Italia]] adalah menghindari permasalahan tersebut sepenuhnya. Pesawat diisi penuh dengan bahan bakar sebanyak 11 ton, memperbolehkan Mahmud untuk memerintahkan Vietor (yang diperbolehkan kembali ke kokpit atas permintaan Schumann ketika pesawat mendarat di Fiumicino) untuk lepas landas dan menerbangkan pesawat ke Larnaca pada pukul 17.45 meskipun tanpa mendapat perizinan dari [[pemandu lalu lintas udara]] Roma.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/>
Pesawat yang telah dibajak tersebut mengubah arah terbangnya sekitar pukul 14.30 sore, seperti yang diperhatikan oleh para petugas [[pemandu lalu lintas udara]] di [[Aix-en-Provence]]. Pesawat terbang ke arah timur dan mendarat di [[Bandar Udara Internasional Leonardo da Vinci|Bandar Udara Fiumicino]], Roma pada pukul 15.45 untuk mengisi bahan bakar. Para pembajak mengumumkan tuntutan pertama mereka, yaitu tuntutan yang sama seperti Komando Siegfried Hausner, kelompok [[Faksi Pasukan Merah]] (RAF) yang menculik [[Hanns-Martin Schleyer|Hanns-Martin Schelyer]]: pembebasan sepuluh teroris anggota RAF yang ditahan di Penjara [[JVA Stuttgart-Stammheim]], ditambah dengan dua orang Palestina yang ditahan di [[Turki]], dan uang sebesar US$ 15 juta.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" /> Menteri Dalam Negeri Jerman Barat [[Werner Maihofer]] menghubungi Menteri Dalam Negeri Italia [[Francesco Cossiga]] dan menyarankan agar roda-roda pesawat ditembak untuk mencegah pesawat lepas landas. Setelah berkonsultasi dengan rekan-rekannya, Cossiga memutuskan bahwa Pemerintah Italia tidak akan ikut campur tangan dengan peristiwa pembajakan yang terjadi. Pesawat mengisi ulang bahan bakar hingga penuh sebanyak 11 ton, sehingga Mahmud dapat memerintahkan Vietor (yang telah diperbolehkan masuk kembali ke dalam kokpit atas permintaan Schumann) untuk menerbangkan pesawat ke Larnaca pada pukul 17.45, meskipun pesawat tidak mendapatkan izin dari pemandu lalu lintas udara Roma.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" />


=== Larnaca ===
=== Larnaca ===
''Landshut'' mendarat di [[Larnaca]], Siprus pukul 20.28 malam. Setelah sekitar satu jam, seorang perwakilan [[Organisasi Pembebasan Palestina]] (PLO) setempat tiba di bandara dan, melalui komunikasi radio, mencoba untuk membujuk Mahmud agar membebaskan para sandera. Hal tersebut memancing kemarahan Mahmud yang mulai meneriakinya dalam [[bahasa Arab]] sampai akhirnya perwakilan PLO tersebut menyerah dan pergi. Pesawat kemudian mengisi bahan bakar dan Schumann meminta pemandu penerbangan untuk membuat rute ke [[Beirut]]. Ia diberitahu bahwa [[Bandar Udara Internasional Rafik Hariri|Bandara Beirut]] diblokade dan ditutup untuk pesawatnya dan Mahmud memberi sugesti bahwa pesawat akan terbang ke [[Damaskus]]. ''Landshut'' lepas landas pada pukul 22.50 dan mengarah ke Beirut, namun ditolak mendarat pada pukul 23.01. Setelah pesawat juga ditolak untuk mendarat di Damaskus pada pukul 23.14, [[Baghdad]] pada pukul 00.13, dan [[Kuwait]] pada pukul 00.58, pesawat terbang menuju [[Bahrain]].<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/>
''Landshut'' mendarat di [[Bandar Udara Internasional Larnaca|Bandar Udara Larnaca]] di [[Larnaca]], Siprus pada pukul 20.28 malam. Setelah sekitar satu jam, seorang perwakilan [[Organisasi Pembebasan Palestina]] (PLO) setempat tiba di Bandar Udara Larnaca dan, melalui komunikasi radio, berupaya untuk membujuk Mahmud agar membebaskan para sandera. Hal tersebut memancing kemarahan Mahmud, yang kemudian marah dan mulai meneriakinya dalam [[bahasa Arab]], hingga akhirnya perwakilan PLO tersebut menyerah dan pergi. Pesawat kemudian mengisi bahan bakar dan Schumann meminta agar dibuatkan rute penerbangan menuju [[Beirut]]. Schumann diberitahu bahwa [[Bandar Udara Internasional Rafik Hariri|Bandar Udara Beirut]] telah diblokade dan ditutup untuk pesawatnya, dan Mahmud memberikan sugesti bahwa pesawat akan terbang ke [[Damaskus]] sebagai gantinya. ''Landshut'' lepas landas dari Larnaca pada pukul 22.50 menuju Beirut, tetapi ditolak untuk mendarat di sana pada pukul 23.01. Setelah pesawat juga ditolak untuk mendarat di Damaskus pada pukul 23.14, [[Bagdad]] pada pukul 00.13, dan [[Kuwait]] pada pukul 00.58, pesawat terbang menuju [[Bahrain]].<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" />


=== Bahrain ===
=== Bahrain ===
Schumann diberitahu oleh pesawat [[Qantas]] yang melintas bahwa [[Bandar Udara Internasional Bahrain|Bandara Bahrain]] juga ditutup bagi pesawatnya. Schumann menghubungi pemandu penerbangan dan memberitahu bahwa pesawatnya tidak memiliki cukup bahan bakar untuk terbang kemana pun, dan meskipun diberitahu lagi bahwa bandara ditutup, ia mendadak mendapat frekuensi pendaratan otomatis dari pemandu penerbangan. Pesawat akhirnya mendarat di Bahrain pada pukul 01.52 dini hari tanggal 14 Oktober. Saat tiba di Bahrain, pesawat segera dikepung oleh pasukan tentara bersenjata dan Mahmud memberitahu melalui radio bahwa ia akan menembak sang kopilot jika pasukan tentara tidak segera ditarik mundur. Setelah berseteru dengan menara pemandu, dengan Mahmud yang mengatur batas waktu lima menit dan mengarahkan senjata berpeluru ke kepala Vietor, pasukan tersebut akhirnya ditarik mundur. Pesawat kemudian mengisi bahan bakar dan lepas landas menuju [[Dubai]] pada pukul 03.24.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/>
Schumann diberitahu oleh pesawat [[Qantas]] yang melintas bahwa [[Bandar Udara Internasional Bahrain|Bandar Udara Bahrain]] juga ditutup bagi pesawatnya. Schumann kemudian menghubungi petugas pemandu lalu lintas udara setempat dan memberitahu mereka bahwa pesawatnya tidak memiliki cukup bahan bakar untuk terbang lebih jauh, dan meskipun ia diberitahu lagi bahwa bandara telah ditutup, ia mendadak diberi frekuensi pendaratan otomatis oleh petugas pemandu lalu lintas udara. Pesawat akhirnya mendarat di Bahrain pada pukul 01.52 dini hari tanggal 14 Oktober. Begitu pesawat tiba di Bahrain, pesawat segera dikepung oleh pasukan tentara bersenjata, dan Mahmud menghubungi petugas menara pemandu bahwa ia akan menembak kopilot pesawat jika pasukan tersebut tidak segera ditarik mundur. Setelah berseteru dengan petugas pemandu, dengan Mahmud mengatur batas waktu lima menit dan mengarahkan senjata berpeluru ke kepala Vietor, pasukan tentara tersebut akhirnya ditarik mundur. Pesawat kemudian mengisi ulang bahan bakar dan lepas landas menuju [[Dubai]] pada pukul 03.24.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" />


=== Dubai ===
=== Dubai ===
Mendekati Dubai, pesawat kembali ditolak untuk mendarat. Ketika pesawat terbang melintasi [[Bandar Udara Internasional Dubai|Bandara Dubai]] awal pagi itu, para pembajak dan awak pesawat dapat melihat bahwa landasan pacu diblokade oleh banyak truk dan mobil pemadam kebakaran. Dengan bahan bakar yang semakin menipis, Schumann menghubungi menara pemandu bahwa pesawatnya tetap harus mendarat. Selagi pesawat melakukan terbang rendah di atas bandara, mereka melihat kendaraan yang digunakan untuk memblokade landasan pacu sedang ditarik mundur. Pukul 05.40 waktu setempat (14 Oktober), pesawat mendarat di landasan pacu utama bandara. Pesawat diparkir di sebuah anjungan parkir sekitar pukul 05.51.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/>
Begitu mendekati Dubai, ''Landshut'' lagi-lagi ditolak mendarat. Ketika pesawat terbang melintasi [[Bandar Udara Internasional Dubai|Bandar Udara Dubai]] awal pagi hari itu, kedua pilot dan para pembajak melihat bahwa landasan pacu bandara tersebut telah diblokade oleh kendaraan militer dan pemadam kebakaran. Dengan bahan bakar pesawat yang semakin menipis, Schumann menghubungi petugas pemandu lalu lintas udara Dubai bahwa pesawat akan tetap mendarat di sana. Selagi pesawat melakukan terbang rendah di atas bandara tersebut, kendaraan-kendaraan yang memblokade landasan pacu akhirnya ditarik mundur. Pada pukul 05.40 pagi tanggal 14 Oktober, pesawat mendarat di Dubai. Pesawat diparkir di sebuah anjungan parkir pesawat pada pukul 05.51.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" />


Di Dubai, para pembajak meminta menara pemandu untuk mengirimkan beberapa orang untuk mengosongkan tangki toilet, membawa pasokan makanan, minuman, obat-obatan, koran, dan membersihkan sampah. Schumann dapat memberitahu adanya pembajak di dalam pesawatnya, menjelaskan bahwa terdapat dua pembajak laki-laki dan dua pembajak perempuan.<ref>Schumann: "Could you get us four cartons with cigarettes?" – Tower: "Ok, any type?" – Schumann: "Mixed. Different ones. Two of these and two of these maybe." – Tower: "Roger, ok. Mixed." [https://www.youtube.com/watch?v=xOeCaC26mRI&feature=endscreen original radio communication from documentary "Mogadischu. Die Dokumentation.", Youtube, (2:55–3:09)]</ref> Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis, informasi ini diungkap oleh [[Mohammed bin Rashid Al Maktoum|Sheikh Mohammed]], Menteri Pertahanan Uni Emirat Arab saat itu.<ref>{{cite web|url=http://einestages.spiegel.de/static/topicalbumbackground/2865/luegen_unter_freunden.html|title=Neue Dokumente zur Landshut-Entführung|publisher=[[Der Spiegel]]|access-date=18 November 2008}}</ref> Para pembajak mengetahui hal tersebut, kemungkinan melalui radio, menyebabkan Mahmud dengan marah mengancam nyawa Schumann yang membagikan informasi secara diam-diam. Pesawat tetap berada di tempat parkir Bandara Dubai sampai 15 Oktober, karena pesawat mengalami masalah teknis dengan generator elektrik, pendingin udara, dan ''[[auxiliary power unit]]''. Para pembajak menuntut agar pesawat diperbaiki. Pada pagi hari Minggu 16 Oktober, Mahmud mengancam untuk mulai menembak sandera jika pesawat tidak segera mengisi bahan bakar, dan otoritas Bandara Dubai akhirnya setuju untuk mengisi bahan bakar pesawat. Pada saat yang bersamaan, [[Hans-Jürgen Wischnewski]], menteri [[Jerman Barat]] yang bertanggung jawab dengan penanganan pembajakan, bersama dengan Kolonel [[Ulrich Wegener]], komandan pasukan elit kontraterorisme Jerman [[GSG-9]], tiba di Dubai untuk berupaya membujuk pemerintah setempat untuk memperbolehkan pasukan GSG-9 datang ke Dubai dan menyerbu pesawat. Namun, setelah pasukan GSG-9 mendapat izin untuk menyerbu pesawat, anggota senior tim operasi SAS dan GSG-9 bersikeras untuk melakukan latihan tempur tambahan dan latihan menembak di lapangan terbang terdekat. Beberapa laporan menyebutkan latihan tersebut dilakukan di Dubai dan berlangsung hingga 45 jam (dalam rentang waktu 80 jam). Ketika Kolonel Wegener sedang mempertimbangkan opsi negosiasi, pihak setempat mengisi penuh bahan bakar ''Landshut'', awak pesawat menyalakan mesin, dan pesawat kembali bergerak. Pukul 12.19 siang 16 Oktober, pesawat lepas landas menuju [[Salalah]] dan Masirah di [[Oman]], dimana permintaan mendarat juga ditolak dan kedua bandara tersebut diblokade. Setelah [[Riyadh]] juga menutup dan memblokade bandara pada pukul 14.50 tanggal 16 Oktober (tiga hari setelah dimulainya pembajakan), pesawat mengarah ke [[Aden]] di [[Yaman Selatan]], di ambang batas bahan bakar pesawat.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/>
Di Dubai, para pembajak memerintahkan petugas pemandu lalu lintas udara untuk mengirimkan petugas darat bandara untuk mengosongkan tangki toilet pesawat, membawa pasokan makanan, minuman, obat-obatan, surat kabar, dan membersihkan sampah. Kapten Schumann dapat memberitahu banyaknya pembajak yang berada di dalam pesawat, yaitu merinci bahwa terdapat dua pembajak laki-laki dan dua pembajak perempuan, dengan melemparkan dua jenis bungkus rokok yang berbeda dari jendela kokpit pesawatnya ke aspal anjungan parkir pesawat.<ref>Schumann: "Could you get us four cartons with cigarettes?" – Tower: "Ok, any type?" – Schumann: "Mixed. Different ones. Two of these and two of these maybe." – Tower: "Roger, ok. Mixed." [https://www.youtube.com/watch?v=xOeCaC26mRI&feature=endscreen original radio communication from documentary "Mogadischu. Die Dokumentation.", Youtube, (2:55–3:09)]</ref> Dalam sebuah wawancara dengan para wartawan, informasi tersebut diungkap oleh [[Mohammad bin Rasyid al-Maktoum|Sheikh Mohammed]], Menteri Pertahanan Uni Emirat Arab saat itu.<ref>{{Cite web |title=Neue Dokumente zur Landshut-Entführung |url=http://einestages.spiegel.de/static/topicalbumbackground/2865/luegen_unter_freunden.html |publisher=[[Der Spiegel]] |access-date=18 November 2008}}</ref> Para pembajak mengetahui hal tersebut, kemungkinan melalui radio, yang menyebabkan Mahmud dengan marah mengancam nyawa Schumann karena membagikan informasi tersebut secara diam-diam. Pesawat tetap diparkir di Bandar Udara Dubai sepanjang hari itu karena pesawat mengalami masalah teknis dengan generator elektrik, sistem pendingin udara, dan [[Auxiliary Power Unit|''auxiliary power unit'']], dan para pembajak menuntut agar pesawat diperbaiki.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" />
Pada pagi hari Minggu tanggal 16 Oktober, Mahmud mengancam untuk mulai menembak para sandera jika pesawat tidak mengisi bahan bakar, dan petugas darat di Bandar Udara Dubai akhirnya setuju untuk mengisi bahan bakar pesawat. Pada saat yang bersamaan, [[Hans-Jürgen Wischnewski]], menteri [[Jerman Barat]] yang bertanggung jawab untuk menangani masalah pembajakan, bersama dengan Kolonel [[Ulrich Wegener]], komandan pasukan komando Jerman Barat [[GSG-9]], tiba di Dubai untuk berupaya membujuk Pemerintah Uni Emirat Arab agar memperbolehkan pasukan komando GSG-9 datang ke Dubai untuk menyerbu pesawat. Namun, setelah pasukan komando GSG-9 mendapatkan izin untuk menyerbu pesawat, anggota senior pasukan SAS dan GSG-9 bersikeras untuk melakukan latihan tempur tambahan dan latihan menembak di lapangan terbang terdekat. Sebuah laporan menyebutkan bahwa latihan tersebut berlangsung di Dubai hingga 45 jam (dalam rentang waktu 80 jam). Ketika Wegener sedang merenungkan opsinya, ''Landshut'' kembali bergerak setelah pihak Bandar Udara Dubai mengisi ulang bahan bakar pesawat hingga penuh dan pilot mulai menyalakan mesinnya. Pada pukul 12.19 siang hari itu, pesawat lepas landas menuju [[Shalalah]] dan Masirah di [[Oman]], di mana ''Landshut'' lagi-lagi ditolak mendarat dan kedua bandara di kota tersebut diblokade. Setelah otoritas di [[Riyadh]] juga menutup dan memblokade bandara dari pesawat pada pukul 14.50 sore, pesawat terbang menuju [[Aden]] di [[Yaman Selatan]], di ambang batas jangkauan terbang pesawat dengan bahan bakar yang tersedia.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" />


=== Aden ===
=== Aden ===
Terbang mendekati dan melintasi Aden, pesawat kembali ditolak untuk mendarat, kali ini di [[Bandar Udara Internasional Aden|Bandara Aden]], dan kedua landasan pacunya diblokade oleh kendaraan militer. Pesawat hampir kehabisan bahan bakar, namun otoritas Bandara Aden dengan tegas menolak untuk mengosongkan landasan pacu, memberikan Vietor pilihan terbatas selain terpaksa melakukan pendaratan darurat di landasan berpasir yang sejajar dengan kedua landasan pacu. Pesawat tetap utuh ketika mendarat namun ketika otoritas Aden mengatakan kepada para pilot dan pembajak bahwa mereka harus lepas landas lagi, kedua pilot khawatir dengan kondisi pesawat setelah pendaratan kasar di medan berbatu dan berpasir, yang dianggap tidak aman oleh pilot untuk lepas landas dan menerbangkan pesawat sampai pemeriksaan teknis menyeluruh dilakukan. Setelah beberapa teknisi mengklaim bahwa pesawat dalam keadaan baik, Mahmud mengizinkan Schumann untuk keluar guna memeriksa kondisi roda pendaratan dan mesin pesawat. Kedua mesin menghisap banyak pasir dan tanah ketika pembalik daya dorongnya aktif dan tersumbat. Roda pendaratan tidak patah, tetapi strukturnya mengalami pelemahan dan rusak di bagian mekaniknya. Schumann tidak segera kembali ke dalam kokpit setelah memeriksa kondisi pesawat, meskipun berulang kali dipanggil oleh para pembajak, yang kemudian mengancam untuk meledakkan pesawat jika Schumann tidak kembali. Alasan dari lamanya Schumann untuk kembali ke kokpit masih menjadi tanda tanya sampai saat ini. Beberapa laporan, termasuk wawancara dengan otoritas bandara di Yaman, menyiratkan bahwa Schumann meminta pihak berwenang untuk mencegah pesawat lepas landas dan menolak untuk memenuhi tuntutan pembajak.<ref name=bws>[http://www.focus.de/politik/deutschland/raf/raf-mord_aid_130546.html onlineFocus from 08-25-2007]. Retrieved 12 January 2008.</ref><ref name=bwt>Michael Hanfeld: ''Der wahre Held der „Landshut“'', [https://www.faz.net/s/Rub475F682E3FC24868A8A5276D4FB916D7/Doc%7EEE010F72E87434F888BF5EBAB5541FA60%7EATpl%7EEcommon%7EScontent.html faz-net, 1. Dezember 2007]. Retrieved 12 January 2008.</ref>
Terbang mendekati dan melintasi Aden, ''Landshut'' lagi-lagi ditolak untuk mendarat, kali ini di [[Bandar Udara Internasional Aden|Bandar Udara Aden]], dan kedua landasan pacu berikut anjungan parkir bandara diblokade oleh sejumlah kendaraan dari militer dan bandara tersebut. Bahan bakar pesawat terus menipis, tetapi otoritas Bandar Udara Aden berulang kali menolak untuk mengosongkan landasan pacu, sehingga Vietor tidak punya pilihan lain kecuali melakukan pendaratan darurat di landasan berpasir yang terletak di antara kedua landasan pacu yang sebenarnya. Pesawat tetap utuh setelah mendarat, tetapi ketika otoritas Bandar Udara Aden berkata kepada para pilot dan pembajak bahwa pesawat harus lepas landas lagi, kedua pilot khawatir dengan kondisi pesawat setelah pendaratan yang kasar dan keras yang di landasan yang berpasir dan berbatu, sehingga pesawat dinyatakan tidak aman untuk lepas landas dan terbang sampai pemeriksaan teknis yang menyeluruh dilakukan terhadap pesawat. Setelah teknisi pesawat menyatakan bahwa struktur pesawat masih baik-baik saja, Mahmud kemudian mempersilakan Schumann untuk memeriksa kondisi mesin dan roda pendaratan pesawat. Kedua mesin pesawat menghisap banyak pasir dan tanah ketika pembalik daya dorongnya aktif dan tersumbat. Roda pendaratan pesawat tidak patah, tetapi strukturnya melemah dan sistem mekanik penggeraknya rusak. Schumann tidak segera kembali ke dalam pesawat setelah memeriksa kondisi pesawat, meskipun ia telah berulang kali dipanggil oleh para pembajak, yang kemudian mengancam untuk meledakkan pesawat jika Schumann tidak kembali. Alasan dari begitu lamanya Schumann untuk kembali ke dalam pesawat masih menjadi tanda tanya hingga saat ini. Beberapa laporan berita, termasuk wawancara dengan otoritas bandara di Yaman, menyiratkan bahwa Schumann meminta petugas darat bandara untuk mencegah pesawat lepas landas dan menolak untuk memenuhi tuntutan para pembajak.<ref name="bws2">[http://www.focus.de/politik/deutschland/raf/raf-mord_aid_130546.html onlineFocus dari 25 Agustus 2007]. Diakses tanggal 12 Januari 2008.</ref><ref name="bwt2">Michael Hanfeld: ''Der wahre Held der „Landshut“'', [https://www.faz.net/s/Rub475F682E3FC24868A8A5276D4FB916D7/Doc%7EEE010F72E87434F888BF5EBAB5541FA60%7EATpl%7EEcommon%7EScontent.html faz-net, 1. Desember 2007]. Diakses tanggal 12 Januari 2008.</ref>


Schumann kemudian masuk ke dalam pesawat dan menghadapi kemurkaan Mahmud, yang memaksanya untuk berlutut di lantai kabin penumpang sebelum ditembak mati di kepalanya, tanpa memberikan kesempatan kepada Schumann untuk menjelaskan alasannya terlalu lama keluar pesawat.<ref name="bws"/><ref name="bwt"/> Pesawat yang masih dibajak itu mengisi bahan bakar pada pukul 01.00 tanggal 17 Oktober dan pada pukul 02.02 dini hari, atas bujukan Vietor, pesawat lepas landas dengan lamban dan berbahaya dari Aden menuju [[Mogadishu]].<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/>
Schumann akhirnya masuk kembali ke dalam pesawat dan langsung menghadapi kemurkaan Mahmud, yang memaksanya untuk berlutut di lantai kabin penumpang sebelum akhirnya ia ditembak mati di kepalanya, tanpa memberikan Schumann kesempatan untuk menjelaskan alasannya terlalu lama keluar dari pesawat.<ref name="bws2" /><ref name="bwt2" /> Pesawat yang masih dibajak tersebut mengisi ulang bahan bakar pada pukul 01.00 dini hari tanggal 17 Oktober, dan pada pukul 02.02, atas bujukan Vietor, pesawat lepas landas dengan lamban dan berbahaya dari Aden menuju [[Mogadishu]].<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" />


=== Mogadishu ===
=== Mogadishu ===
Pada 17 Oktober fajar pagi hari, sekitar pukul 06.34 waktu setempat, ''Landshut'' melakukan pendaratan di [[Bandar Udara Internasional Aden Adde|Bandara Adden Ade]] di Mogadishu. Pemerintah Somalia awalnya menolak permintaan izin dari pesawat untuk mendarat, namun akhirnya diizinkan ketika pesawat muncul di ruang udara Somalia, karena khawatir keputusan menolak pesawat untuk mendarat akan membahayakan nyawa penumpang di pesawat. Mahmud (Akache), pemimpin pembajakan, berkata kepada Vietor bahwa ia sangat terkesan dengan keterampilan Vietor dalam melakukan lepas landas dan memperbolehkan Vietor untuk meninggalkan pesawat dan melarikan diri, karena pesawat itu sudah tidak mampu untuk terbang ke mana pun. Namun Vietor memilih untuk tetap bersama dengan penumpang dan tiga awak lainnya. Setelah pesawat diparkir di depan terminal utama bandara, pesawat dikepung oleh tentara bersenjata Somalia. Jasad Schumann dikeluarkan melalui seluncur evakuasi di pintu kanan belakang pesawat dan dibawa pihak setempat dengan ambulans. Pada siang harinya, para pembajak meminta pasokan makanan dan obat-obatan, yang baru dikirimkan setelah diizinkan Pemerintah Somalia; permintaan dari pihak Somalia kepada para pembajak untuk menukar pasokan tersebut dengan sandera perempuan dan anak-anak ditolak.<ref>[https://www.nytimes.com/1977/10/18/archives/german-troops-free-hostages-on-hijacked-plane-in-somalia-four.html]</ref> Para pembajak mengatur batas waktu hingga pukul 16.00 sore untuk membebaskan tahanan Faksi Pasukan Merah (RAF), dengan ancaman untuk meledakkan pesawat jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi. Para pembajak menyiramkan [[Minuman keras|spirits]] yang diambil dari troli [[toko bebas bea]] pesawat sebagai persiapan untuk menghancurkan pesawat, yang kemudian tidak terjadi setelah mereka diberitahu bahwa Pemerintah Jerman Barat telah setuju untuk membebaskan tahanan RAF, namun pemindahan tahanan tersebut ke Mogadishu akan memakan waktu beberapa jam. Para pembajak setuju untuk memperpanjang batas waktu sampai pukul 02.30 dini hari keesokan harinya (18 Oktober).<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/>
Pada pagi hari tanggal 17 Oktober, sekitar pukul 06.34 waktu setempat, ''Landshut'' mendarat di landasan pacu utama [[Bandar Udara Internasional Aden Adde|Bandar Udara Aden Adde]] di Mogadishu. Pemerintah Somalia pada awalnya menolak untuk memberikan izin bagi pesawat untuk mendarat, tetapi kemudian diizinkan ketika pesawat muncul di teritori udara Somalia, karena khawatir penolakan izin mendarat bagi pesawat akan membahayakan para penumpang dan awak. Mahmud (Akache) berkata kepada Vietor bahwa ia sangat terkesan dengan kepiawaian Vietor dalam menerbangkan pesawat, sehingga Vietor diperbolehkan untuk keluar dari pesawat dan melarikan diri, karena pesawat tersebut sudah tidak bisa terbang lagi ke mana pun. Namun, Vietor memilih untuk tetap bersama dengan seluruh 86 penumpang dan tiga awak lainnya. Begitu pesawat diparkir di depan terminal utama bandara, pasukan tentara bersenjata Somalia mengepung pesawat. Jasad Schumann, yang disimpan di dalam sebuah lemari jas di dalam pesawat selama penerbangan dari Aden ke Mogadishu, dikeluarkan melalui seluncur evakuasi pintu darurat belakang sebelah kanan pesawat dan dibawa menjauh dari pesawat oleh ambulans.
Sepanjang hari itu, para pembajak meminta pasokan makanan dan obat-obatan, yang kemudian dikirimkan setelah Pemerintah Somalia memberikan izin; permintaan dari Pemerintah Somalia kepada para pembajak untuk menukar pasokan tersebut dengan para sandera perempuan dan anak-anak ditolak.<ref>{{Cite news |last=Times |first=Henry Tanner Special to The New York |date=18 Oktober 1977 |title=German Troops Free Hostages on Hijacked Plane in Somalia; Four Terrorists Killed in Raid |url=https://www.nytimes.com/1977/10/18/archives/german-troops-free-hostages-on-hijacked-plane-in-somalia-four.html |work=The New York Times |language=en-US |issn=0362-4331 |access-date=21 Juni 2021}}</ref> Para pembajak mengatur batas waktu hingga pukul 16.00 sore untuk membebaskan anggota Faksi Pasukan Merah (RAF) yang ditahan, dengan ancaman untuk meledakkan pesawat jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi. Para pembajak menyiramkan [[Minuman keras|spirits]] yang diambil dari kereta dorong [[Toko Bebas Bea|toko bebas bea]] pesawat sebagai persiapan untuk menghancurkan pesawat, yang kemudian tidak terjadi setelah Pemerintah Jerman Barat setuju untuk membebaskan anggota RAF yang ditahan, tetapi pemindahan para tahanan tersebut ke Mogadishu akan memakan waktu beberapa jam. Para pembajak sepakat untuk memperpanjang batas waktu hingga pukul 02.30 dini hari keesokan harinya (18 Oktober).<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" />


=== Operasi Feuerzauber ===
=== Operasi Feuerzauber ===
{{Infobox military conflict
{{Infobox military conflict
|conflict=Operasi Feuerzauber (Sihir Api)
|conflict = Operasi Feuerzauber (Sihir Api)
|date=18 Oktober 1977
|date = 18 Oktober 1977
|place=[[Mogadishu]], [[Republik Demokratik Somalia]]
|place = [[Mogadishu]], [[Republik Demokratik Somali|Somalia]]
|result=Kemenangan GSG-9
|result = Kemenangan GSG-9
|combatant1={{flagicon image|GSG 9 badge.svg}} [[GSG-9]]<br />{{flagicon image|Emblema del Servicio Aéreo Especial Britanico.png}} [[Special Air Service|SAS]] (logistik dan perencanaan)<br />{{flagicon|Somalia}} [[Militer Somalia|Angkatan Darat]] (mendukung)
|combatant1 = {{flagicon|West Germany}} [[GSG-9]]<br />{{flagicon|United Kingdom}} [[Special Air Service|SAS]] (logistik dan perencanaan)<br />{{flagicon|Somalia}} [[Angkatan Bersenjata Somalia|Angkatan Darat]] (mendukung)
|combatant2={{flagicon image|PFLP svg.png}} [[Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina|PFLP]]
|combatant2 = {{flagicon image|PFLP svg.png}} [[Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina|PFLP]]
|commander1={{flagicon image|GSG 9 badge.svg}} [[Ulrich Wegener]]<br />{{flagicon image|Emblema del Servicio Aéreo Especial Britanico.png}} [[Alastair Morrison]]<br />{{flagicon|Somalia}} [[Siad Barre]]<br>
|commander1 = {{flagicon|West Germany}} [[Ulrich Wegener]]<br />{{flagicon|United Kingdom}} Alastair Morrison<br />{{flagicon|Somalia}} [[Siad Barre]]<br>
|commander2={{flagicon image|PFLP svg.png}} [[Zohair Akache]] {{KIA}}
|commander2 = {{flagicon image|PFLP svg.png}} [[Zohair Akache]] {{KIA}}
|strength1={{flagicon image|GSG 9 badge.svg}} 30 personel GSG-9<br />{{flagicon image|Emblema del Servicio Aéreo Especial Britanico.png}} 2 personel SAS
|strength1 = {{flagicon|West Germany}} 30 personel GSG-9<br />{{flagicon|United Kingdom}} 2 personel SAS
|strength2={{flagicon image|PFLP svg.png}} 4 pembajak
|strength2 = {{flagicon image|PFLP svg.png}} 4 pembajak
|casualties1=1 terluka
|casualties1 = 1 terluka
|casualties2=3 terbunuh<br/>[[Souhaila Andrawes|1 terluka/tertangkap]]
|casualties2 = 3 terbunuh<br/>[[Souhaila Andrawes|1 terluka/tertangkap]]
|casualties3=4 warga sipil terluka
|casualties3 = 4 warga sipil terluka
}}
}}
Pada saat yang bersamaan, ketika [[Kanselir Jerman|Kanselir Jerman Barat]] [[Helmut Schmidt]] mencoba untuk menegosiasikan sebuah kesepakatan dengan [[Presiden Somalia]] [[Siad Barre]], seorang utusan khusus bernama [[Hans-Jürgen Wischnewski]] dan komandan [[GSG-9]] [[Ulrich Wegener]] tiba di Bandara Mogadishu dari [[Jeddah]] dengan pesawat Lufthansa Boeing 707 yang dikopiloti oleh Rüdiger von Lutzau (tunangan Gabriele Dillmann). Di Jerman Barat, sebuah tim yang terdiri dari 30 anggota komando GSG-9 di bawah wakil komandan Mayor Klaus Blatte dibentuk di lapangan terbang Hangelar di dekat [[Bonn]], menunggu instruksi. Tim komando tersebut berangkat dari [[Bandar Udara Köln Bonn|Bandara Köln Bonn]] dengan sebuah [[Boeing 707]] pada Senin pagi (17 Oktober) menuju [[Djibouti]], yang berjarak terbang dekat dengan Somalia, sedangkan Schmidt terus bernegosiasi dengan pihak Somalia. Ketika tim tersebut terbang di atas [[Ethiopia]], sebuah kesepakatan tercapai dan pesawat diberikan izin untuk mendarat di Mogadishu. Pesawat tersebut mendarat pukul 20.00 waktu setempat dengan semua lampunya dimatikan agar tidak terlihat oleh para pembajak.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/>
Pada saat yang bersamaan, ketika [[Kanselir Jerman|Kanselir]] Jerman Barat [[Helmut Schmidt]] berupaya untuk menegosiasikan sebuah kesepakatan dengan [[Daftar Presiden Somalia|Presiden Somalia]] [[Siad Barre]], menteri [[Hans-Jürgen Wischnewski]] dan komandan GSG-9 Kolonel [[Ulrich Wegener]] tiba di Mogadishu dari [[Jeddah]] dengan pesawat Boeing 707 Lufthansa yang dikopiloti oleh Rüdiger von Lutzau (tunangan Gabriele Dillmann, salah seorang awak kabin). Di Jerman Barat, sebuah tim yang terdiri dari 30 anggota komando GSG-9 di bawah pimpinan deputi komandan Mayor Klaus Blattte telah berkumpul di lapangan terbang Hangelar di dekat [[Bonn]], menunggu instruksi. Tim komando tersebut berangkat dari [[Bandar Udara Köln Bonn]] dengan pesawat Boeing 707 pada hari Senin pagi tanggal 17 Oktober menuju [[Jibuti]], yang dilanjutkan dengan penerbangan singkat dari Jibuti ke Somalia, sedangkan Kanselir Schmidt terus mengupayakan negosiasi dengan Pemerintah Somalia. Ketika pesawat yang membawa tim komando tersebut terbang di atas [[Etiopia]], sebuah kesepakatan antara Pemerintah Jerman Barat dan Somalia tercapai, dan pesawat diizinkan untuk mendarat di Mogadishu. Pesawat tersebut mendarat di Mogadishu pada pukul 20.00 malam waktu setempat dengan semua lampu pesawat dimatikan agar tidak terlihat oleh para pembajak.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" />


Setelah empat jam menurunkan semua peralatan yang diperlukan dan melakukan pengintaian, Wegener dan Blatte menyelesaikan rencana penyerbuan, yang rencananya dimulai pukul 02.00 waktu setempat. Mereka memutuskan untuk mendekati pesawat dari bagian belakang, di bagian [[titik buta]] pesawat, dalam enam grup menggunakan tangga [[alumunium]] yang dicat hitam agar mendapat akses ke dalam pesawat melalui pintu darurat pada bagian bawah badan pesawat dan melalui [[pintu keluar sayap|jendela darurat]] di atas sayap. Pada saat yang bersamaan, sebuah laporan fiktif yang berisi tentang perjalanan tahanan yang dibebaskan diberikan kepada Akache oleh perwakilan Jerman dari menara pemandu. Tepat setelah pukul 02.00, Akache diberitahu bahwa pesawat yang membawa para tahanan telah berangkat dari [[Kairo]] setelah mengisi bahan bakar dan ia diminta untuk memberitahu kondisi para sandera melalui radio.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/>
Setelah empat jam menurunkan semua peralatan dan melakukan pengintaian, Kolonel Wegener dan Mayor Blatte menyelesaikan rencana penyerbuan pesawat, yang rencananya akan dimulai pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Mereka memutuskan untuk mendekati pesawat dari bagian belakang, yaitu di bagian [[titik buta]] pesawat, dalam enam kelompok menggunakan tangga [[aluminium]] yang dicat hitam, untuk mendapatkan akses masuk ke dalam pesawat melalui pintu darurat di bagian bawah badan pesawat dan melalui [[Pintu keluar sayap|jendela darurat]]. Pada saat yang bersamaan, sebuah laporan palsu mengenai perjalanan para anggota RAF yang dibebaskan diberikan kepada Mahmud melalui seorang perwakilan Jerman Barat dari menara pemandu bandara. Tepat setelah pukul 02.00, Mahmud diberitahu bahwa pesawat yang membawa para anggota RAF yang dibebaskan telah berangkat dari [[Kairo]] setelah pesawatnya mengisi ulang bahan bakar, dan Mahmud diminta untuk memberitahukan persyaratan-persyaratan yang diajukan untuk menukar para penumpang dan awak yang disandera dengan anggota RAF yang dibebaskan melalui radio.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" />


Sebagai tim operasi kecil, GSG-9 mengandalkan tentara Somalia untuk menjaga pertahanan darat di sekitar pesawat dan juga sebagai operasi tipuan.<ref>Terrorism: Inside a World Phenomenon page 188</ref><ref>Hostage: The History, Facts & Reasoning Behind Hostage Taking by John Charles Griffiths</ref> Beberapa menit sebelum misi penyelamatan dimulai, tentara Somalia menyalakan api pada jarak 60 meter dari depan pesawat sebagai taktik pengalih perhatian, memancing Akache dan dua pembajak lainnya ke dalam kokpit untuk melihat situasi, mengisolasi mereka dari para sandera di dalam kabin.<ref>''Middle Eastern terrorism: from Black September to 11 September'', by Mark Ensalaco, pg 116</ref> Pukul 02.07 waktu setempat, komando GSG-9 secara diam-diam naik ke dalam pesawat dengan membuka pintu darurat. Kolonel Wegener, ketua dari salah satu grup, membuka pintu depan, dan grup lainnya yang dipimpin oleh Sersan Mayor Dieter Fox dan Sersan Joachim Huemmer, menyerbu pesawat dengan menggunakan tangga untuk naik ke atas sayap dan membuka kedua jendela darurat pada waktu yang bersamaan. Berteriak dalam bahasa Jerman kepada seluruh penumpang dan awak untuk menunduk ke lantai kabin, komando GSG-9 mulai menembaki keempat pembajak, menewaskan Wabil Harb dan Hind Alameh serta melukai Akache dan [[Souhaila Andrawes|Suhaila Sayeh]]. Akache meninggal akibat luka tembak beberapa jam kemudian. Salah satu anggota komando GSG-9 terluka oleh tembakan dari para pembajak. Tiga penumpang dan seorang awak kabin terluka ringan dalam baku tembak tersebut. Seorang penumpang dari Amerika Serikat menjelaskan penyelamatan tersebut: "Saya melihat pintu terbuka dan seorang pria muncul. Wajahnya dicat hitam dan ia mulai berteriak dalam bahasa Jerman 'Kami di sini untuk menyelamatkan Anda, menunduklah!' [''Wir sind hier, um euch zu retten, runter!''] dan mereka mulai menembak."<ref name="upi.com">http://www.upi.com/Audio/Year_in_Review/Sadat-Visits-Israel/12361881614363-1/#title "1977 Year in Review Sadat Visits Israel". {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20090709192920/http://www.upi.com/Audio/Year_in_Review/Sadat-Visits-Israel/12361881614363-1/#title |date=9 July 2009 }}</ref>
Sebagai tim operasi kecil, pasukan komando GSG-9 mengandalkan tentara Somalia untuk menjaga pertahanan darat di sekitar pesawat dan juga melakukan operasi tipuan.<ref>Terrorism: Inside a World Phenomenon page 188</ref><ref>Hostage: The History, Facts & Reasoning Behind Hostage Taking by John Charles Griffiths</ref> Beberapa menit sebelum operasi penyelamatan dimulai, tentara Somalia menyalakan sebuah api dengan jarak {{convert|60|m}} dari bagian depan pesawat sebagai taktik pengalih perhatian, sehingga memancing Akache dan dua dari tiga pembajak lainnya masuk ke dalam kokpit untuk memantau situasi yang sedang terjadi, dan mengisolir ketiganya dari para sandera di kabin penumpang.<ref>''Middle Eastern terrorism: from Black September to 11 September'', by Mark Ensalaco, pg 116</ref> Pada pukul 02.07 waktu setempat, pasukan komando GSG-9 secara diam-diam menaiki tangga-tangga yang telah disiapkan dan membuka pintu darurat pesawat. Kolonel Wegener sebagai ketua salah satu kelompok membuka pintu depan, sedangkan dua kelompok lainnya, masing-masing dipimpin oleh Sersan Mayor Dieter Fox dan Sersan Joachim Huemmer, mulai menyerbu pesawat dengan menaiki tangga untuk naik ke bagian atas sayap dan membuka kedua jendela darurat pesawat. Berteriak dalam bahasa Jerman kepada seluruh penumpang dan awak pesawat yang disandera untuk menunduk ke lantai kabin, tim komando tersebut menembak keempat pembajak. Wabil Harb dan Hind Alameh tewas dalam kontak senjata tersebut, sedangkan Zohair Akache dan [[Souhaila Andrawes|Suhaila Sayeh]] terluka. Akache kemudian dinyatakan meninggal akibat luka yang dideritanya beberapa jam kemudian. Salah seorang anggota pasukan komando GSG-9 terluka karena terkena tembakan dari para pembajak. Tiga penumpang dan salah seorang awak kabin terluka ringan dalam baku tembak tersebut. Salah seorang penumpang asal Amerika Serikat menjelaskan detik-detik operasi tersebut: "Saya melihat pintu depan terbuka dan seorang pria muncul. Wajahnya dicat hitam dan ia mulai berteriak dalam bahasa Jerman 'Kami di sini untuk menyelamatkan Anda, menunduklah!' [''Wir sind hier, um euch zu retten, runter!''] dan mereka mulai menembak."<ref>{{Cite web |title=News, Photos, Audio {{!}} Archives - UPI.com |url=https://www.upi.com/Archives/Audio/ |website=UPI |language=en |access-date=21 Juni 2021}}</ref>


Alat seluncur evakuasi darurat dibuka, dan para penumpang dan awak diperintahkan untuk segera mengevakuasi diri dari pesawat. Pada pukul 02.12 waktu setempat, lima menit setelah penyerbuan dilakukan, tim komando berbicara melalui radio:''"Frühlingszeit! Frühlingszeit!"'', yang merupakan kata sandi untuk penyelesaian operasi yang berhasil. Beberapa saat kemudian, sebuah sinyal radio dikrimkan kepada Kanselir Schmidt di [[Bonn]]: "Empat musuh dilumpuhkan – para sandera bebas – empat sandera terluka ringan – satu anggota komando terluka ringan".<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/>
Alat seluncur evakuasi darurat pesawat kemudian dibuka dan seluruh penumpang dan awak pesawat diperintahkan untuk segera keluar dari pesawat. Pada pukul 02.12 waktu setempat, lima menit setelah penyerbuan dimulai, pasukan komando GSG-9 berbicara melalui radio: "''Frühlingszeit! Frühlingszeit!''", yang merupakan kata sandi untuk operasi yang diselesaikan dengan sukses. Beberapa saat kemudian, sebuah sinyal radio dikirimkan kepada Kanselir Schmidt di [[Bonn]]: "Empat musuh dilumpuhkan – para sandera bebas – empat sandera terluka ringan – satu anggota komando terluka ringan".<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" />


Tim penyelamat mengawal keseluruh 86 penumpang ke tempat yang aman, dan beberapa jam kemudian mereka semua diterbangkan ke [[Bandar Udara Köln Bonn|Bandara Köln Bonn]], mendarat pada sore hari Selasa 18 Oktober dan disambut dengan sambutan pahlawan.<ref>{{cite web|title=Oktober 1977: Mogadischu|url=http://www.defence-net.com/magazin/191.html |access-date=10 June 2006 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20061108102845/http://www.defence-net.com/magazin/191.html |archive-date=8 November 2006 }}</ref>
Tim penyelamat mengawal seluruh 86 penumpang ke tempat yang aman,<ref name="upi.com2">http://www.upi.com/Audio/Year_in_Review/Sadat-Visits-Israel/12361881614363-1/#title "1977 Year in Review – Sadat Visits Israel". {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20090709192920/http://www.upi.com/Audio/Year_in_Review/Sadat-Visits-Israel/12361881614363-1/#title |date=9 Juli 2009}}</ref> dan beberapa jam kemudian mereka semua diterbangkan ke [[Bandar Udara Köln Bonn]]. Pesawat yang membawa para penumpang ''Landshut'' mendarat di Köln Bonn pada sore hari Selasa tanggal 18 Oktober dan disambut dengan sambutan pahlawan.<ref>{{Cite web |title=Oktober 1977: Mogadischu |url=http://www.defence-net.com/magazin/191.html |archive-url=https://web.archive.org/web/20061108102845/http://www.defence-net.com/magazin/191.html |archive-date=8 November 2006 |access-date=10 Juni 2006}}</ref>


== Pasca peristiwa ==
== Pasca peristiwa ==
[[File:Bundesarchiv B 145 Bild-F051866-0010, "Landshut"-Entführung, Rückkehr GSG 9.jpg|thumb|305px| ''Stuttgart'' mendarat di [[Bandar Udara Köln Bonn|Bandara Köln Bonn]] pada 18 Oktober 1977, dengan tim [[GSG-9]] (tampak di foto) dan para sandera]]
[[Berkas:Bundesarchiv_B_145_Bild-F051866-0010,_"Landshut"-Entführung,_Rückkehr_GSG_9.jpg|jmpl|250x250px|Boeing 707 ''Stuttgart'' mendarat di [[Bandar Udara Köln Bonn]] pada tanggal 18 Oktober 1977, dengan pasukan [[GSG-9]] (tampak di foto) dan para sandera.]]
Berita tentang penyelamatan para sandera diikuti oleh kabar tewasnya (dan diduga bunuh diri) beberapa anggota RAF yaitu [[Andreas Baader]], [[Gudrun Ensslin]], dan [[Jan-Carl Raspe]] di Penjara JVA Stuttgart-Stammheim. Anggota RAF bernama [[Irmgard Möller]] juga berupaya bunuh diri namun selamat dari lukanya. Pada Rabu 19 Oktober, jasad Hanns-Martin Schleyer, yang diculik oleh RAF sekitar lima minggu sebelum pembajakan, ditemukan di bagasi sebuah mobil di pinggiran jalan di [[Mulhouse]]; RAF menembaknya hingga tewas setelah mendengar kabar kematian rekan-rekan mereka yang dipenjara. Mereka menghubungi surat kabar Prancis ''[[Libération]]'' untuk mengumumkan 'pengeksekusian' Schleyer; [[Otopsi|Pemeriksaan post-mortem]] mengindikasikan bahwa Schleyer dibunuh pada hari sebelumnya.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/>
Berita penyelamatan para sandera dalam pembajakan ''Landshut'' diikuti oleh kabar tewasnya (dan diduga bunuh diri) anggota RAF bernama [[Andreas Baader]], [[Gudrun Ensslin]] and [[Jan-Carl Raspe]] di Penjara JVA Stuttgart-Stammheim. Anggota RAF lain yang juga berupaya untuk bunuh diri, yaitu [[Irmgard Möller]], berhasil selamat dari luka yang dideritanya. Pada hari Rabu tanggal 19 Oktober, jasad Hanns-Martin Schleyer, seorang industrialis asal Jerman Barat yang diculik oleh anggota RAF sekitar lima minggu sebelum pembajakan ''Landshut'', ditemukan di dalam bagasi sebuah mobil di pinggiran jalan di [[Mulhouse]]; para anggota RAF telah menembaknya hingga tewas begitu mereka mendengar berita kematian rekan-rekannya yang dipenjara. Mereka menghubungi kantor surat kabar Prancis ''[[Libération]]'' untuk mengumumkan 'pengeksekusian' Schleyer; [[Otopsi|pemeriksaan post-mortem]] yang dilakukan terhadap jasad Schleyer mengindikasikan bahwa ia telah dibunuh pada hari sebelum jasadnya ditemukan.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" />


Setelah peristiwa ''Landshut'', Pemerintah Jerman menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi bernegosiasi dengan teroris (seperti yang terjadi sebelumnya dengan pembajak [[Lufthansa Penerbangan 649]] dan [[Lufthansa Penerbangan 615|615]]). Kanselir [[Helmut Schmidt]] dipuji secara luas oleh negara-negara Barat atas keputusannya untuk memerintahkan penyerbuan pesawat dan menyelamatkan para sandera, meskipun beberapa pihak mengkritik tindakan beresiko tersebut.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu"/>
Pasca peristiwa pembajakan ''Landshut'', Pemerintah Jerman Barat mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan lagi bernegosiasi dengan pihak teroris (seperti yang pernah terjadi sebelumnya dengan para pembajak pesawat [[Lufthansa Penerbangan 649]] dan [[Lufthansa Penerbangan 615|615]]). Kanselir Jerman Barat [[Helmut Schmidt]] dipuji secara luas oleh negara-negara Barat atas keputusannya untuk memerintahkan operasi penyerbuan pesawat dan menyelamatkan para sandera, meskipun sejumlah pihak mengkritik tindakan berisiko tersebut.<ref name="Die Geiseln vom Mogadischu2" />


Hubungan diplomatik antara [[Jerman Barat]] dan [[Somalia]] meningkat secara signifikan setelah operasi sukses tersebut. [[Lufthansa]] membantu pelayanan semua pesawat [[Somali Airlines]] di Jerman Barat dan [[Frankfurt]] menjadi pintu masuk Somali Airlines menuju [[Eropa]]. Pemerintah Jerman Barat memberikan pinjaman sebesar jutaan dolar kepada Pemerintah Somalia untuk membantu pengembangan sektor perikanan, agrikultur, dan lainnya sebagai bentuk penghormatan.<ref>Historical Dictionary of Somalia By Mohamed Haji Mukhtar page 139</ref>
Hubungan diplomatik antara [[Jerman Barat]] dan [[Somalia]] meningkat secara signifikan pasca peristiwa pembajakan ''Landshut''. [[Lufthansa]] melayani seluruh pesawat [[Somali Airlines]] yang singgah di Jerman Barat, sedangkan [[Frankfurt am Main|Frankfurt]] menjadi pintu masuk utama Somali Airlines di [[Eropa]]. Pemerintah Jerman Barat memberikan dua pinjaman senilai jutaan dolar kepada Pemerintah Somalia untuk membantu pengembangan sektor perikanan, agrikultur, dan sektor-sektor lainnya di negara tersebut sebagai bentuk ucapan terima kasih.<ref>Historical Dictionary of Somalia By Mohamed Haji Mukhtar page 139</ref>


== Pesawat ==
== Pesawat ==
[[File:TAF Linhas Aereas Boeing 737-200 PT-MTB 2007.jpg|thumb|right|305px|Pesawat yang sama ketika dioperasikan oleh maskapai Brasil TAF]]
[[Berkas:TAF_Linhas_Aereas_Boeing_737-200_PT-MTB_2007.jpg|jmpl|250x250px|Pesawat yang sama ketika beroperasi dengan [[TAF Linhas Aéreas]].]]
Ketika berada di bawah kendali pembajak, pesawat terbang sejauh 10.000 km. Pesawat ''Landshut'' ini adalah [[Boeing 737]]-230C yang dibangun pada Januari 1970 dengan nomor konstruksi 20254 dan nomor produksi Boeing 230, dengan [[registrasi pesawat|kode registrasi]] {{Airreg|D|ABCE}} yang ditenagai oleh dua mesin [[Pratt & Whitney JT8D|Pratt & Whitney JT8D-9A]]. Pesawat diberi nama dari kota [[Landshut]] di Bavaria. Pesawat yang mengalami kerusakan tersebut diterbangkan pulang ke Jerman untuk diperbaiki dan kembali memasuki pelayanan Lufthansa pada akhir November 1977. Pesawat terus terbang untuk Lufthansa hingga September 1985 dan dijual tiga bulan kemudian kepada maskapai Amerika Serikat [[Presidential Airways]]. Pesawat juga terus berpindah kepemilikan setelah itu.<ref>{{cite web|title=Companies' owners: TAN F-GFVJ 28.09.1988, ICS - Intercargo Services F-GFVJ 01.04.1990, ICS - InterCiel Services F-GFVJ 23.11.1990, L'Aeropostale 9M-PMQ 24.02.1995, TransMile 9M-PMQ 04.04.1997, Garuda 9M-PMQ 24.05.1997, TransMile|url=https://www.airfleets.net/ficheapp/plane-b737-20254.htm}}</ref>
Ketika berada di bawah kendali para pembajak, pesawat telah terbang sejauh {{convert|10000|km}}.<ref name="upi.com2" /> Pesawat yang ditenagai oleh sepasang mesin [[Pratt & Whitney JT8D|Pratt & Whitney JT8D-9A]] tersebut adalah sebuah [[Boeing 737|Boeing 737-230C]] yang diproduksi pada bulan Januari 1970, dengan nomor seri manufaktur 20254, nomor lini produksi 230, dan diberi registrasi D-ABCE. Asal nama ''Landshut'' di pesawat tersebut adalah kota [[Landshut]] di Bayern. Pesawat yang mengalami kerusakan setelah berada di bawah kendali pembajak tersebut kemudian diterbangkan pulang ke Jerman untuk diperbaiki dan kemudian kembali beroperasi pada akhir bulan November 1977. Pesawat terus beroperasi di bawah operasional Lufthansa hingga bulan September 1985, dan pesawat dijual ke maskapai [[Presidential Airways]] asal Amerika Serikat tiga bulan kemudian. Pesawat kemudian berpindah-pindah kepemilikan sejak saat itu.<ref>{{cite web|title=Companies' owners: TAN F-GFVJ 28.09.1988, ICS - Intercargo Services F-GFVJ 01.04.1990, ICS - InterCiel Services F-GFVJ 23.11.1990, L'Aeropostale 9M-PMQ 24.02.1995, TransMile 9M-PMQ 04.04.1997, Garuda 9M-PMQ 24.05.1997, TransMile|url=https://www.airfleets.net/ficheapp/plane-b737-20254.htm}}</ref>


=== Pembelian ===
=== Pembelian ===
Pesawat ini mengakhiri tugasnya di maskapai penerbangan Brasil [[TAF Linhas Aéreas]], yang membeli pesawat ini senilai US$4.708.268 dari [[Transmile Air Services]] di [[Kuala Lumpur]]. Di bawah kontrak pembelian, TAF setuju untuk membayar uang muka sebesar US$200 ribu sebelum menerima pesawat, ditambah US$149.250 tiga puluh hari setelah menerima pesawat, dan 32 kali angsuran sebesar US$135 ribu setelahnya. Maskapai tersebut akhirnya menyatakan kebangkrutan dan tidak mampu untuk terus membayar tunggakan utang.<ref>{{Cite news|url=https://www.opovo.com.br/jornal/dom/2017/06/sequestro-lufthansa-de-volta-para-alemanha.html|title=Sequestro Lufthansa. De volta para Alemanha|last=OPovo|access-date=2017-06-17|language=pt|archive-date=2017-06-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20170617220533/http://www.opovo.com.br/jornal/dom/2017/06/sequestro-lufthansa-de-volta-para-alemanha.html|dead-url=yes}}</ref> TAF menghentikan operasional pesawat dengan kode registrasi PT-MTB ini pada Januari 2008, karena kerusakan parah pada pesawat yang membuatnya tidak bisa terbang dan menyimpannya di [[Bandar Udara Internasional Pinto Martins|Bandara Fortaleza]] selama beberapa tahun.<ref>{{cite web|title=Sequestro Lufthansa. De volta para Alemanha|url=https://www.opovo.com.br/jornal/dom/2017/06/sequestro-lufthansa-de-volta-para-alemanha.html|publisher=OPovo|access-date=24 September 2017|date=17 June 2017|language=pt|archive-date=2020-10-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20201030223844/https://www.opovo.com.br/jornal/dom/2017/06/sequestro-lufthansa-de-volta-para-alemanha.html|dead-url=yes}}</ref> Pada 14 Agustus 2017, setelah Mr. Kurpjuweit mengajukan pertanyaan kepada [[Fraport]] tentang pemotongan tujuh atau lebih bangkai pesawat di Bandara Frankfurt, sebuah kelompok mantan pilot menyarankan untuk membawa 737 ''Landshut'' kembali ke Jerman. David Dornier, mantan direktur [[Museum Dornier Friedrichshafen|Museum Dornier]], bersama dengan Menteri Luar Negeri Jerman, menyetujui proyek tersebut. Mengetahui rencana tersebut, Mr. Kurpjuweit membantu direktur museum tersebut dengan bantuan untuk membawa pesawat tersebut dengan [[Antonov An-124|An-124]] milik [[Volga-Dnepr Airlines]]. Pesawat tersebut dibeli dari TAF senilai R$75.396 (€20.519) dalam sebuah kesepakatan dengan administrasi Bandara Fortaleza.<ref name="dw270717">{{cite web|title=Hijacked 'Landshut' plane returning to Germany|url=http://www.dw.com/en/hijacked-landshut-plane-returning-to-germany/a-39865548|website=dw.com|publisher=[[Deutsche Welle]]|access-date=23 September 2017|date=27 July 2017|quote=The aircraft had been parked at Fortaleza airport in Brasil gathering dust since 2008.|agency=[[Associated Press|AP]], [[Deutsche Presse-Agentur|DPA]]}}</ref>
Pesawat terakhir kali beroperasi sebagai bagian dari armada maskapai [[TAF Linhas Aéreas]] asal Brasil, yang membeli pesawat tersebut dari [[Raya Airways|Transmile Air Services]] asal Malaysia. Maskapai asal Brasil tersebut kemudian menyatakan kebangkrutan dan tidak mampu untuk terus membayar tunggakan utang-utangnya.<ref name="opovo">{{Cite web |date=17 Juni 2017 |title=Sequestro Lufthansa. De volta para Alemanha |url=https://www.opovo.com.br/jornal/dom/2017/06/sequestro-lufthansa-de-volta-para-alemanha.html |publisher=OPovo |language=pt-br |access-date=24 September 2017}}</ref> TAF Linhas Aéreas menghentikan operasional pesawat beregistrasi PT-MTB tersebut pada bulan Januari 2008, karena pesawat memiliki sejumlah kerusakan parah yang membuatnya tidak dapat beroperasi, dan pesawat kemudian disimpan di [[Bandar Udara Internasional Pinto Martins|Bandar Udara Fortaleza]] selama beberapa tahun.<ref name="opovo" /> Pada tanggal 14 Agustus 2017, setelah Mr. Kurpjuweit membuat keluhan kepada pihak [[Fraport]] atas pembongkaran tujuh atau lebih pesawat yang ditinggalkan oleh pemiliknya di Bandar Udara Frankfurt, sebuah kelompok mantan pilot menyarankan agar membawa ''Landshut'' kembali ke Jerman. David Dornier, mantan direktur [[Museum Dornier]], bersama dengan Kementerian Luar Negeri Jerman, menyetujui proyek tersebut. Mengetahui rencana tersebut, Mr. Kurpjuweit kemudian membantu mantan direktur museum tersebut dengan sebuah proyek kelayakan yang akan melibatkan pemindahan pesawat dari Brasil ke Jerman dengan pesawat [[Antonov An-124]] milik [[Volga-Dnepr Airlines]]. Pesawat dibeli dari TAF Linhas Aéreas seharga R$75.936 (€20.519) dalam sebuah kesepakatan dengan pihak administrasi Bandar Udara Fortaleza untuk pembayaran pajak.<ref name="dw2707172">{{Cite web|date=27 Juli 2017|title=Hijacked 'Landshut' plane returning to Germany |url=http://www.dw.com/en/hijacked-landshut-plane-returning-to-germany/a-39865548 |website=dw.com|publisher=[[Deutsche Welle]] |access-date=23 September 2017 |quote=The aircraft had been parked at Fortaleza airport in Brazil gathering dust since 2008. |agency=[[Associated Press|AP]], [[Deutsche Presse-Agentur|DPA]]}}</ref>


Pada 15 Agustus 2017, sebuah [[McDonnell-Douglas MD-11|MD-11F]] milik [[Lufthansa Cargo]] (kode registrasi D-ALCC) diterbangkan ke Fortaleza dengan peralatan seberat 8,5 ton dan 15 teknisi [[Lufthansa Technik]] untuk membongkar 737 ''Landshut''.<ref name="LT220917">{{cite web|title=Lufthansa Technik returns 'Landshut' to Germany|url=https://www.lufthansa-technik.com/press-releases-content/-/asset_publisher/9Mf5/content/press-release-landshut-ruckkehr/10165|website=Press Releases|publisher=[[Lufthansa Technik]]|access-date=24 September 2017|date=22 September 2017|quote=The project team was frequently accompanied by the media and also welcomed high-ranking visitors from the diplomatic and consular corps.}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://www.swp.de/ulm/nachrichten/suedwestumschau/_bild_-1977-entfuehrte-_landshut_-kommt-an-den-bodensee-15495796.html|title=Die 1977 entführte „Landshut" kommt an den Bodensee|last=Südwest Presse Online-Dienste|work=swp.de|access-date=2017-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20170729223036/http://www.swp.de/ulm/nachrichten/suedwestumschau/_bild_-1977-entfuehrte-_landshut_-kommt-an-den-bodensee-15495796.html|archive-date=29 July 2017|url-status=dead|language=de-DE|df=dmy-all}}</ref> Pada 21 dan 22 September 2017, sebuah [[Antonov An-124|An-124]] dan [[Ilyushin Il-76|Il-76]] milik [[Volga-Dnepr Airlines]] tiba di Fortaleza. Pesawat An-124 membawa kedua [[sayap]] dan [[Badan (pesawat terbang)|badan pesawat]], sedangkan Il-76 membawa kedua mesin dan kursi-kursi pesawat. Setelah perhentian pengisian bahan bakar di [[Cape Verde]], kedua pesawat tiba di [[Friedrichshafen]] pada 23 September 2017, dengan total biaya sebesar €10 juta yang dibayarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Jerman. Bagian-bagian kecil dan peralatan pesawat dikirim ke Jerman dalam dua kontainer [[kapal kargo]].<ref>{{cite web|title=O Projeto Landshut ainda não acabou, nosso pessoal continua no Aeroporto Pinto Martins dando continuidade aos processos legais para envio de dois containers com todos o maquinário e ferramentas utilizadas pela Lufthansa Technik e algumas pequenas partes do Landshut.|url=https://www.facebook.com/salcologistics/|publisher=OPovo|access-date=24 September 2017|date=23 September 2017|language=pt}}</ref> Setelah sampai, bagian-bagian pesawat tersebut ditampilkan di hadapan sekitar 4.000 orang di sebuah acara khusus. Pesawat ''Landshut'' dijadwalkan untuk direstorasi dan dipamerkan pada Oktober 2019.
Pada tanggal 15 Agustus 2017, sebuah pesawat [[McDonnell Douglas MD-11|McDonnell Douglas MD-11F]] milik [[Lufthansa Cargo]] diterbangkan ke Fortaleza dengan membawa peralatan-peralatan seberat 8,5 ton dan 15 personel mekanik [[Lufthansa Technik]] untuk membongkar pesawat.<ref name="LT2209172">{{Cite web |date=22 September 2017 |title=Lufthansa Technik returns 'Landshut' to Germany |url=https://www.lufthansa-technik.com/press-releases-content/-/asset_publisher/9Mf5/content/press-release-landshut-ruckkehr/10165 |website=Press Releases |publisher=[[Lufthansa Technik]] |access-date=24 September 2017 |quote=The project team was frequently accompanied by the media and also welcomed high-ranking visitors from the diplomatic and consular corps. |archive-date=2018-06-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180613210640/https://www.lufthansa-technik.com/press-releases-content/-/asset_publisher/9Mf5/content/press-release-landshut-ruckkehr/10165 |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite news |last=Südwest Presse Online-Dienste|title=Die 1977 entführte "Landshut" kommt an den Bodensee |url=http://www.swp.de/ulm/nachrichten/suedwestumschau/_bild_-1977-entfuehrte-_landshut_-kommt-an-den-bodensee-15495796.html |work=swp.de |language=de |archive-url=https://web.archive.org/web/20170729223036/http://www.swp.de/ulm/nachrichten/suedwestumschau/_bild_-1977-entfuehrte-_landshut_-kommt-an-den-bodensee-15495796.html |archive-date=29 Juli 2017 |access-date=27 Juli 2017}}</ref> Pada tanggal 21 dan 22 September 2017, sebuah pesawat Antonov An-124 dan [[Ilyushin Il-76]] milik Volga-Dnepr Airlines tiba di Fortaleza untuk membawa bagian-bagian pesawat yang telah dibongkar ke Jerman. Pesawat An-124 membawa kedua [[Konfigurasi sayap|sayap]] dan [[Badan (pesawat terbang)|badan]] pesawat, sedangkan pesawat Il-76 membawa kedua mesin dan kursi-kursi pesawat. Setelah melakukan perhentian untuk mengisi ulang bahan bakar di [[Tanjung Verde]], kedua pesawat tersebut tiba di [[Friedrichshafen]] pada tanggal 23 September 2017; proyek pemulangan Landshut menelan total biaya sebesar €10 juta yang dibayarkan oleh Kementerian Luar Negeri Jerman. Bagian-bagian dan peralatan pesawat yang lebih kecil dibawa ke Jerman dalam dua kontainer [[kapal barang]].<ref>{{Cite web |date=23 September 2017 |title=O Projeto Landshut ainda não acabou, nosso pessoal continua no Aeroporto Pinto Martins dando continuidade aos processos legais para envio de dois containers com todos o maquinário e ferramentas utilizadas pela Lufthansa Technik e algumas pequenas partes do Landshut. |url=https://www.facebook.com/salcologistics/ |publisher=OPovo|language=pt-br |access-date=24 September 2017}}</ref> Begitu tiba di Jerman, bagian-bagian dari pesawat dipamerkan di hadapan sekitar 4.000 orang yang berkunjung dalam sebuah acara khusus. Pesawat direncanakan akan direstorasi dan kemudian dipamerkan pada bulan Oktober 2019.


=== Penyimpanan ===
=== Penyimpanan ===
Sejak ketibaannya di Jerman, pesawat ''Landshut'' yang telah dibongkar disimpan di sebuah hanggar di ''Airplus maintenance GmbH'' di Friedrichshafen. Rencana untuk merestorasi dan memamerkan pesawat dengan ''livery'' 1977 Lufthansa yang aslinya tidak pernah dilakukan.<ref name="Zeller">{{cite news|last1=Zeller|first1=Frank|title=Last flight home for icon of 'German Autumn' of terror|url=http://www.france24.com/en/20170923-last-flight-home-icon-german-autumn-terror|access-date=24 September 2017|work=[[France 24]]|agency=[[Agence France-Presse|AFP]]|date=23 September 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20170924093715/http://www.france24.com/en/20170923-last-flight-home-icon-german-autumn-terror|archive-date=24 September 2017|url-status=dead|df=dmy-all}}</ref><ref name="SO230917">{{cite news|author1=<!--Staff writer(s); no by-line.-->|title=Die 'Landshut' ist gelandet|url=http://www.spiegel.de/panorama/landshut-in-friedrichshafen-lufthansa-maschine-ist-zurueck-in-deutschland-a-1169490.html|access-date=24 September 2017|work=[[Spiegel Online]]|agency=AFP, AP|date=23 September 2017|language=de}}</ref> Masalah pendanaan dan pertanyaan terkait pihak kementerian yang akan bertanggung jawab atas pesawat tersebut menyebabkan proyek restorasi tertunda, begitu pula dengan pembiayaan tahunan sebesar €300 ribu. Pada Februari 2020, sebuah proposal untuk memindahkan bagian-bagian pesawat ke [[Bandar Udara Berlin Tempelhof|Berlin Tempelhof]] ditolak oleh Kementerian.<ref>{{Cite web|title=Die "Landshut" soll in Tempelhof landen|url=https://www.tagesspiegel.de/politik/flugzeug-der-geiselnahme-von-1977-die-landshut-soll-in-tempelhof-landen/25539496.html|access-date=2020-07-04|website=www.tagesspiegel.de|language=de}}</ref><ref>{{Cite web|date=2020-01-10|title=Friedrichshafen: "Spiegel": Appell an Bundesregierung wegen Erinnerungsort "Landshut"|url=https://www.suedkurier.de/region/bodenseekreis/friedrichshafen/Es-gibt-wohl-einen-Appell-an-die-Bundesregierung-wegen-der-geplanten-Landshut-Ausstellung;art372474,10403758|access-date=2020-07-04|work=[[Südkurier]]|language=de}}</ref><ref>{{Cite web|last=Zeitung|first=Saarbrücker|title=Die "Landshut" in Friedrichshafen: Das Symbol im Kampf gegen den RAF-Terror rottet vor sich hin|url=https://www.saarbruecker-zeitung.de/nachrichten/politik/die-landshut-verrottet-im-hangar_aid-48809071|access-date=2020-07-04|website=Saarbrücker Zeitung|language=de}}</ref><ref>{{Cite web|title=Der Streit um die "Landshut" findet kein Ende|url=https://www.tagesspiegel.de/politik/deutscher-herbst-der-streit-um-die-landshut-findet-kein-ende/24219242.html|access-date=2020-07-04|website=www.tagesspiegel.de|language=de}}</ref> Setelah disimpan di hanggar selama tiga tahun dan kejelasan status pesawat yang tidak pasti, David Dornier mengundurkan diri dari kepala museum pada September 2020 dan digantikan oleh pengacara bernama Hans-Peter Rien. Rien dan Menteri Kebudayaan Jerman [[Monika Grütters]] tidak pernah mencapai kesepakatan dalam pembiayaan pesawat, dan proyek restorasinya pun ditunda.
Sejak ketibaannya di Jerman, pesawat ''Landshut'' yang telah dibongkar disimpan di sebuah hanggar di ''Airplus maintenance GmbH'' di Friedrichshafen. Rencana untuk merestorasi dan memamerkan pesawat dengan ''livery'' 1977 Lufthansa yang aslinya tidak pernah dilakukan.<ref name="Zeller">{{Cite news |last1=Zeller |first1=Frank |title=Last flight home for icon of 'German Autumn' of terror |url=http://www.france24.com/en/20170923-last-flight-home-icon-german-autumn-terror |access-date=24 September 2017 |work=[[France 24]] |agency=[[Agence France-Presse|AFP]] |date=23 September 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20170924093715/http://www.france24.com/en/20170923-last-flight-home-icon-german-autumn-terror |archive-date=24 September 2017}}</ref><ref name="SO230917">{{Cite news |author1=<!--Staff writer(s); no by-line.--> |title=Die 'Landshut' ist gelandet |url=http://www.spiegel.de/panorama/landshut-in-friedrichshafen-lufthansa-maschine-ist-zurueck-in-deutschland-a-1169490.html |access-date=24 September 2017 |work=[[Spiegel Online]] |agency=AFP, AP|date=23 September 2017|language=de}}</ref> Masalah pendanaan dan pertanyaan terkait pihak kementerian yang akan bertanggung jawab atas pesawat tersebut menyebabkan proyek restorasi tertunda, begitu pula dengan pembiayaan tahunan sebesar €300 ribu. Pada Februari 2020, sebuah proposal untuk memindahkan bagian-bagian pesawat ke [[Bandar Udara Berlin Tempelhof|Berlin Tempelhof]] ditolak oleh Kementerian.<ref>{{Cite web |title=Die "Landshut" soll in Tempelhof landen |url=https://www.tagesspiegel.de/politik/flugzeug-der-geiselnahme-von-1977-die-landshut-soll-in-tempelhof-landen/25539496.html |access-date=4 Juli 2020 |website=www.tagesspiegel.de |language=de}}</ref><ref>{{Cite web |date=10 Januari 2020 |title=Friedrichshafen: "Spiegel": Appell an Bundesregierung wegen Erinnerungsort "Landshut" |url=https://www.suedkurier.de/region/bodenseekreis/friedrichshafen/Es-gibt-wohl-einen-Appell-an-die-Bundesregierung-wegen-der-geplanten-Landshut-Ausstellung;art372474,10403758 |access-date=4 Juli 2020 |work=[[Südkurier]] |language=de}}</ref><ref>{{Cite web |last=Zeitung |first=Saarbrücker |title=Die "Landshut" in Friedrichshafen: Das Symbol im Kampf gegen den RAF-Terror rottet vor sich hin |url=https://www.saarbruecker-zeitung.de/nachrichten/politik/die-landshut-verrottet-im-hangar_aid-48809071 |access-date=4 Juli 2020|website=Saarbrücker Zeitung |language=de}}</ref><ref>{{Cite web |title=Der Streit um die "Landshut" findet kein Ende |url=https://www.tagesspiegel.de/politik/deutscher-herbst-der-streit-um-die-landshut-findet-kein-ende/24219242.html |access-date=4 Juli 2020 |website=www.tagesspiegel.de |language=de}}</ref> Setelah disimpan di hanggar selama tiga tahun dan kejelasan status pesawat yang tidak pasti, David Dornier mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala Museum Dornier pada bulan September 2020 dan digantikan oleh pengacara bernama Hans-Peter Rien. Rien dan Menteri Kebudayaan Jerman [[Monika Grütters]] tidak pernah mencapai kesepakatan dalam pembiayaan pesawat, dan proyek restorasinya pun ditunda.


=== Studi ===
=== Kajian ===
Pemerintah Federal Jerman mencari kemungkinan apakah pesawat dapat dipamerkan di [[Militärhistorisches Museum Flugplatz Berlin-Gatow|Museum Sejarah Militer Bundeswehr]]. Rencana tersebut tidak mendapat persetujuan dari sejarawan dan pakar karena lokasinya yang terpencil dan minimnya hubungan antara militer Jerman dengan pesawat ''Landshut''.<ref>{{Cite web|url=https://www.schwaebische.de/landkreis/bodenseekreis/friedrichshafen_artikel,-david-dornier-verlaesst-das-dornier-museum-_arid,11267330.html|title=David Dornier leaves Dornier Museum|date=10 September 2020}}</ref> Anggota partai CSU dari kota Munich mengajukan tawaran untuk membawa pesawat ke [[Munich]], dan sebuah rancangan dibuat untuk melihat kemungkinan apakah pesawat dapat dipamerkan di bekas [[Bandar Udara Munich Riem|Bandara Munich Riem]], tempat dimana pesawat ini diresmikan dan diberi nama pada 7 Agustus 1970, di sebuah acara yang diselenggarakan di hanggar bandara dan dihadiri oleh perwakilan dari kota Landshut.<ref>{{Cite web|url=https://www.schwaebische.de/sueden/bayern_artikel,-csu-will-entfuehrungsflugzeug-landshut-nach-muenchen-holen-_arid,11271017.html|title=Plan to exhibit Plane in old Munich Airport|date=19 September 2020}}</ref> Tepat setelah tiga tahun, rencana untuk memamerkan pesawat ini di Museum Dornier berakhir.<ref>{{Cite web|url=https://www.schwaebische.de/landkreis/bodenseekreis/friedrichshafen_artikel,-neuer-direktor-des-dornier-museums-das-kapitel-landshut-ist-fuer-uns-beendet-_arid,11271127.html|title=Plan of Aircraft Presentation in Dornier Museum was terminated|date=20 September 2020}}</ref>
Pemerintah Jerman mencari kemungkinan apakah pesawat dapat dipamerkan di [[Militärhistorisches Museum Flugplatz Berlin-Gatow|Museum Sejarah Militer Bundeswehr]]. Rencana tersebut tidak mendapat persetujuan dari sejarawan dan pakar karena lokasinya yang terpencil dan minimnya hubungan antara militer Jerman dengan pesawat 737 ''Landshut''.<ref>{{Cite web |url=https://www.schwaebische.de/landkreis/bodenseekreis/friedrichshafen_artikel,-david-dornier-verlaesst-das-dornier-museum-_arid,11267330.html |title=David Dornier leaves Dornier Museum |date=10 September 2020}}</ref> Anggota CSU dari kota München mengajukan tawaran untuk membawa pesawat ke [[München]], dan sebuah rancangan dibuat untuk mengkaji kemungkinan apakah pesawat dapat dipamerkan di bekas [[Bandar Udara München-Riem|Bandara München-Riem]], tempat di mana pesawat ini diresmikan dan diberi nama pada 7 Agustus 1970, di sebuah acara yang diselenggarakan di hanggar bandara dan dihadiri oleh perwakilan dari kota Landshut.<ref>{{Cite web |url=https://www.schwaebische.de/sueden/bayern_artikel,-csu-will-entfuehrungsflugzeug-landshut-nach-muenchen-holen-_arid,11271017.html |title=Plan to exhibit Plane in old Munich Airport |date=19 September 2020 |access-date=2021-02-19 |archive-date=2020-10-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201030073212/https://www.schwaebische.de/sueden/bayern_artikel,-csu-will-entfuehrungsflugzeug-landshut-nach-muenchen-holen-_arid,11271017.html |dead-url=yes }}</ref> Tepat setelah tiga tahun, rencana untuk memamerkan pesawat ini di Museum Dornier berakhir.<ref>{{Cite web |url=https://www.schwaebische.de/landkreis/bodenseekreis/friedrichshafen_artikel,-neuer-direktor-des-dornier-museums-das-kapitel-landshut-ist-fuer-uns-beendet-_arid,11271127.html |title=Plan of Aircraft Presentation in Dornier Museum was terminated |date=20 September 2020}}</ref>


== Museum ==
== Museum ==
Dana sebesar €15 juta diberikan oleh Pemerintah Federal Jerman dengan alokasi sebagai berikut:
Dana sebesar €15 juta diberikan oleh Pemerintah Jerman dengan alokasi sebagai berikut:
* €7,5 juta:
* €7,5 juta:
** €2,5 juta: perawatan dan restorasi pesawat
** €2,5 juta: perawatan dan restorasi pesawat
Baris 104: Baris 132:
** €1,5 juta: penyediaan peralatan teknis
** €1,5 juta: penyediaan peralatan teknis
** €1 juta: implementasi konsep pembelajaran
** €1 juta: implementasi konsep pembelajaran
* €7,5 juta: subsidi operasional selama 10 tahun, berkaitan dengan pembatasan harga tiket masuk museum sebesar €5 per orang.<ref>{{Cite web|url=https://www.schwaebische.de/landkreis/bodenseekreis/friedrichshafen_artikel,-15-millionen-fuer-museum-jetzt-landet-die-landshut-doch-in-friedrichshafen-_arid,11299411.html|title=€ 15 Millions|date=29 November 2020}}</ref>
* €7,5 juta: subsidi operasional selama 10 tahun, berkaitan dengan pembatasan harga tiket masuk museum sebesar €5 per orang.<ref>{{Cite web |url=https://www.schwaebische.de/landkreis/bodenseekreis/friedrichshafen_artikel,-15-millionen-fuer-museum-jetzt-landet-die-landshut-doch-in-friedrichshafen-_arid,11299411.html |title=€ 15 Millions |date=29 November 2020}}</ref>


=== Lokasi ===
=== Lokasi ===
Dana tersebut tidak berhubungan dengan tempat mana pun selain di Friedrichshafen. Namun Kementerian Kebudayaan Jerman mengajukan keberatan dan menunda keputusan akhir lokasi dimana pesawat akan dipamerkan, ke markas besar Direktorat Kepolisian Federal Jerman di Sankt Augustin-Hangelar, North-Rhine Westphalia yang juga merupakan markas besar pasukan khusus GSG-9.<ref>{{Cite web|url=https://www.schwaebische.de/sueden/baden-wuerttemberg_artikel,-kulturstaatsministerin-gegen-landshut-museum-in-friedrichshafen-_arid,11300568.html|title=Ministery against Friedrichshafen|date=1 December 2020}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.schwaebische.de/sueden/baden-wuerttemberg_artikel,-bund-prueft-gsg9-zentrale-als-standort-fuer-landshut-_arid,11300840.html|title=Hngelar|date=1 December 2020}}</ref> Sebuah situs tentang rencana restorasi pesawat di museum tersebut tersedia di laman https://www.landshutmuseum.com/.
Dana tersebut tidak berhubungan dengan tempat mana pun selain di Friedrichshafen. Namun Kementerian Kebudayaan Jerman mengajukan keberatan dan menunda keputusan akhir lokasi dimana pesawat akan dipamerkan, ke markas besar Direktorat Kepolisian Federal Jerman di Sankt Augustin-Hangelar, North-Rhine Westphalia yang juga merupakan markas besar pasukan komando GSG-9.<ref>{{Cite web |url=https://www.schwaebische.de/sueden/baden-wuerttemberg_artikel,-kulturstaatsministerin-gegen-landshut-museum-in-friedrichshafen-_arid,11300568.html |title=Ministery against Friedrichshafen |date=1 Desember 2020}}</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.schwaebische.de/sueden/baden-wuerttemberg_artikel,-bund-prueft-gsg9-zentrale-als-standort-fuer-landshut-_arid,11300840.html |title=Hngelar |date=1 Desember 2020 |access-date=2021-02-19 |archive-date=2021-01-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210119154745/https://www.schwaebische.de/sueden/baden-wuerttemberg_artikel,-bund-prueft-gsg9-zentrale-als-standort-fuer-landshut-_arid,11300840.html |dead-url=yes }}</ref> Sebuah situs tentang rencana restorasi pesawat di museum tersebut tersedia di laman https://www.landshutmuseum.com/.

== Keputusan ==
Setelah melalui berbagai pertimbangan, diputuskan bahwa pesawat tidak akan jadi direstorasi.<ref>{{Cite web |date=27 April 2021 |title=Aircraft not able to be restored |url=https://www.schwaebische.de/landkreis/bodenseekreis/friedrichshafen_artikel,-bundesregierung-die-landshut-wird-nicht-restauriert-_arid,11356584.html}}</ref> Selain itu, tidak akan ada museum yang dibangun hanya untuk menempatkan pesawat tersebut, tetapi bagian-bagian dari pesawat dapat dipamerkan di sejumlah tempat lain, dan sisa-sisa dari pesawat kemungkinan besar akan didaur ulang.


== Penggunaan nama ''Landshut'' di pesawat lain ==
== Penggunaan nama ''Landshut'' di pesawat lain ==
Lufthansa terus menggunakan nama ''Landshut'' pada beberapa pesawatnya. Selain D-ABCE, Lufthansa memberikan nama ''Landshut'' pada Boeing 737-200 dengan kode registrasi D-ABHM, lalu pada [[Airbus A320#A319|Airbus A319]] dengan kode registrasi D-AILK, dan sejak tahun 2007 pada [[Airbus A330#A330-300|Airbus A330-300]] dengan kode registrasi D-AIKE.<ref>{{Cite web |url=http://www.charliebravo.de/lhtaufnamen/index.php |title=Archived copy |access-date=27 September 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060819093131/http://www.charliebravo.de/lhtaufnamen/index.php |archive-date=19 August 2006 |url-status=dead}}</ref>
Lufthansa terus menggunakan nama ''Landshut'' pada beberapa pesawatnya. Selain D-ABCE, Lufthansa memberikan nama ''Landshut'' pada sebuah [[Boeing 737#737-200|Boeing 737-200]] dengan registrasi D-ABHM, lalu pada sebuah [[Airbus A320#A319|Airbus A319]] dengan registrasi D-AILK, dan sejak tahun 2007 pada sebuah [[Airbus A330#A330-300|Airbus A330-300]] dengan registrasi D-AIKE.<ref>{{Cite web |title=Archived copy |url=http://www.charliebravo.de/lhtaufnamen/index.php |archive-url=https://web.archive.org/web/20060819093131/http://www.charliebravo.de/lhtaufnamen/index.php |archive-date=19 Agustus 2006 |access-date=27 September 2017}}</ref>


== Sandera yang terkenal ==
== Sandera yang terkenal ==
* [[Horst-Gregorio Canellas]], pejabat sepak bola Jerman yang terlibat dalam [[Skandal Bundesliga 1971]], termasuk dalam daftar penumpang bersama dengan putrinya.<ref>{{cite web |url=http://www.spiegel.de/sport/fussball/bundesliga-zentralfigur-des-bundesliga-skandals-ist-tot-a-32710.html|title=Bundesliga: Zentralfigur des Bundesliga-Skandals ist tot|date=23 July 1999|website=spiegel.de|publisher=[[Der Spiegel]]|access-date= 2 July 2016|language=de|trans-title=Bundesliga: Central figure of the Bundesliga scandal has died}}</ref>
* [[Horst-Gregorio Canellas]], pejabat sepak bola Jerman yang terlibat dalam [[Skandal Bundesliga 1971]], termasuk dalam daftar penumpang, bersama dengan putrinya.<ref>{{Cite web |date=23 Juli 1999 |title=Bundesliga: Zentralfigur des Bundesliga-Skandals ist tot |url=http://www.spiegel.de/sport/fussball/bundesliga-zentralfigur-des-bundesliga-skandals-ist-tot-a-32710.html |website=spiegel.de |publisher=[[Der Spiegel]] |language=de |trans-title=Bundesliga: Central figure of the Bundesliga scandal has died |access-date=2 Juli 2016}}</ref>


== Dalam budaya populer ==
== Dalam budaya populer ==
Peristiwa ini direka ulang dalam dua film televisi Jerman: ''{{Interlanguage link multi|Todesspiel|de}}''<ref>{{IMDb title|0118493|Todesspiel}}</ref> dan ''[[Mogadischu (film)|Mogadischu]]'', disutradarai oleh [[Roland Suso Richter]] dan dirilis pada tahun 2008.<ref>{{IMDb title|tt1153112|Mogadischu}}</ref> Serial televisi ''Black Ops'' musim ke-2 episode ke-76 yang berjudul "Operation Fire Magic" juga menampilkan reka ulang peristiwa ini.<ref>{{IMDb title|tt3890758|Operation Fire Magic}}</ref>
Peristiwa pembajakan ''Landshut'' direka ulang dalam dua film televisi Jerman, yaitu ''{{Interlanguage link multi|Todesspiel|de}}'' yang dirilis pada tahun 1997,<ref>{{IMDb title|0118493|Todesspiel}}</ref> dan ''[[Mogadischu (film)|Mogadischu]]'' yang dirilis pada tahun 2008, disutradarai oleh [[Roland Suso Richter]].<ref>{{IMDb title|tt1153112|Mogadischu}}</ref> Serial televisi ''Black Ops'' musim ke-2 episode ke-76 yang berjudul "Operation Fire Magic" juga menampilkan reka ulang adegan peristiwa pembajakan ''Landshut''.<ref>{{IMDb title|tt3890758|Operation Fire Magic}}</ref>


Permainan video ''[[Tom Clancy's Rainbow Six Siege]]'' yang dirilis pada tahun 2015 menggunakan peristiwa pembajakan LH 181 beserta cerita operasi pembebasan sandera bersejarah lainnya sebagai inspirasi cerita permainan dan bahan penelitian agar membuat permainan tersebut lebih akurat.<ref>{{Cite web|url=https://www.polygon.com/2014/10/21/7033719/how-rainbow-six-siege-takes-inspiration-from-real-life-hostage-rescues|title=How Rainbow Six: Siege takes inspiration from real life hostage rescues|trans-title=Bagaimana Rainbow Six: Siege Mengambil Inspirasi dari Kisah Nyata Penyelamatan Sandera|last=Campbell|first=Colin|date=2014-10-21|website=Polygon|language=en|access-date=24 Januari 2018}}</ref>
Permainan video ''[[Tom Clancy's Rainbow Six Siege]]'' yang dirilis pada tahun 2015 menggunakan peristiwa pembajakan ''Landshut'' beserta cerita operasi pembebasan sandera bersejarah lainnya sebagai inspirasi cerita permainan dan bahan penelitian agar membuat permainan tersebut lebih akurat.<ref>{{Cite web |last=Campbell |first=Colin |date=21 Oktober 2014 |title=How Rainbow Six: Siege takes inspiration from real life hostage rescues |url=https://www.polygon.com/2014/10/21/7033719/how-rainbow-six-siege-takes-inspiration-from-real-life-hostage-rescues |website=Polygon |access-date=24 Januari 2018}}</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Daftar Krisis Sandera]]
* [[Operasi Entebbe]]
* [[Operasi Entebbe]]
* [[Daftar krisis sandera]]


{{Portalbar|Penerbangan|Transportasi|Somalia|Jerman|Brazil|Sejarah|Museum}}
{{Portalbar|Brazil|Jerman|Penerbangan|Sejarah}}


== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
{{Reflist}}


== Bacaan lebih lanjut ==
== Bacaan lebih lanjut ==
Baris 137: Baris 168:
{{Commons category|Lufthansa Flight 181|Lufthansa Penerbangan 181}}
{{Commons category|Lufthansa Flight 181|Lufthansa Penerbangan 181}}


* [https://web.archive.org/web/20160305012928/http://akas.imdb.com/title/tt1153112/ Mogadischu] di [[Internet Movie Database|IMDb]]
* [https://web.archive.org/web/20160305012928/http://akas.imdb.com/title/tt1153112/ ''Mogadischu''] di [[Internet Movie Database|IMDb]]
* [http://dokumonster.de/sehen/2368-special-forces-the-german-gsg-9-jihad-in-the-fatherland-military-channel-documentary/ Film dokumenter tentang GSG-9] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160802173023/http://dokumonster.de/sehen/2368-special-forces-the-german-gsg-9-jihad-in-the-fatherland-military-channel-documentary |date=2016-08-02 }}
* [http://dokumonster.de/sehen/2368-special-forces-the-german-gsg-9-jihad-in-the-fatherland-military-channel-documentary/ Film dokumenter tentang GSG-9] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160802173023/http://dokumonster.de/sehen/2368-special-forces-the-german-gsg-9-jihad-in-the-fatherland-military-channel-documentary |date=2 Agustus 2016 }}
* [http://www.spiegel.de/einestages/protokoll-der-landshut-entfuehrung-a-947933.html Garis Waktu Pembajakan 'Landshut'] di [[Der Spiegel|Der Spiegel online]]
* [http://www.spiegel.de/einestages/protokoll-der-landshut-entfuehrung-a-947933.html Linimasa Pembajakan 'Landshut'] di [[Der Spiegel|Der Spiegel online]]


{{Kecelakaan dan insiden penerbangan di Somalia}}
{{Kecelakaan dan insiden penerbangan di Somalia}}


[[Kategori:Kecelakaan dan insiden penerbangan Boeing 737]]
[[Kategori:Kecelakaan dan insiden penerbangan tahun 1977]]
[[Kategori:Kecelakaan dan insiden penerbangan tahun 1977]]
[[Kategori:Jerman dalam tahun 1977]]
[[Kategori:Jerman dalam tahun 1977]]
[[Kategori:Somalia dalam tahun 1977]]
[[Kategori:Somalia dalam tahun 1977]]
[[Kategori:Pembajakan pesawat]]
[[Kategori:Pembajakan pesawat]]
[[Kategori:Pembunuhan]]
[[Kategori:Operasi pembebasan pesawat]]
[[Kategori:Terorisme]]

Revisi terkini sejak 28 November 2023 19.41

Lufthansa Penerbangan 181
Landshut, pesawat Lufthansa yang dibajak.
Ringkasan pembajakan
Tanggal13–18 Oktober 1977 (5 hari)
RingkasanPembajakan pesawat
LokasiBermula di atas Laut Mediterania, selatan pantai Mediterania Prancis; berakhir di Bandar Udara Internasional Mogadishu, Somalia
Penumpang86 (tidak termasuk 4 pembajak)
Awak5
Cedera5 (3 penumpang, 1 awak, 1 pembajak)
Tewas4 (1 awak, 3 pembajak)
Selamat91 (86 penumpang, 4 awak, 1 pembajak)
Jenis pesawatBoeing 737-230C
Nama pesawatLandshut
OperatorLufthansa
Registrasi(berestrigasi D-ABCE)
AsalBandar Udara Son Sant Joan, Palma de Mallorca, Spanyol
TujuanBandar Udara Frankfurt, Frankfurt, Jerman

Lufthansa Penerbangan 181 adalah sebuah penerbangan Lufthansa yang dioperasikan oleh pesawat Boeing 737-230C Landshut, registrasi D-ABCE, di mana pada tanggal 13 Oktober 1977 sore hari, pesawat dibajak oleh empat anggota Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) yang menyebut diri mereka sebagai "Komando Martir Halima". Tujuan dari pembajakan tersebut adalah untuk mengamankan proses pembebasan para pemimpin Faksi Pasukan Merah (RAF) yang dipenjara di Jerman. Pada tanggal 18 Oktober dini hari, pasukan unit taktis operasi khusus anti-terorisme elit Jerman Barat GSG-9, yang didukung oleh Angkatan Bersenjata Somalia, menyerbu pesawat di Mogadishu, Somalia dan berhasil menyelematkan seluruh 86 penumpang dan empat dari lima awak pesawat.[1] Operasi penyelamatan tersebut diberi nama sandi Feuerzauber ("Sihir Api" dalam bahasa Jerman). Peristiwa pembajakan Landshut dianggap sebagai bagian dari serangkaian peristiwa penculikan dan pembunuhan di Jerman pada saat itu yang disebut sebagai Musim Gugur Jerman.

Awak pesawat

[sunting | sunting sumber]

Dua awak pilot dan tiga awak kabin mengoperasikan penerbangan pergi-pulang dari Frankfurt menuju Palma de Mallorca:[2]

Jürgen Schumann [de] (37)
Kapten penerbangan. Lahir di Colditz pada tahun 1940, ia adalah mantan penerbang F-104 Starfighter di Luftwaffe. Pada tanggal 16 Oktober 1977 di Bandar Udara Aden, setelah diizinkan keluar untuk memeriksa kondisi kelayakan terbang pesawat, ia pergi berbicara dengan otoritas bandara di Yaman. Schumann kemudian masuk kembali ke dalam pesawat dan kemudian ditembak mati oleh Akache, kepala pembajak pesawat. Schumann dianugerahi penghargaan Salib Jasa Federal kelas utama. Semasa hidupnya, ia tinggal bersama dengan istri dan kedua putranya. Gedung yang menaungi sekolah pilot Lufthansa di Bremen diberi nama dari dirinya, begitu pula dengan sebuah jalan di kota Landshut, Bayern. Schumann dimakamkan di Babenhausen, Hessen.
Jürgen Vietor (35)
Kopilot. Lahir di Kassel pada tahun 1942, ia adalah mantan penerbang di Angkatan Laut Jerman. Vietor menerbangkan Landshut dari Aden menuju Mogadishu sendirian setelah Schumann ditembak mati di Aden. Vietor kembali bertugas sebagai pilot enam minggu pasca peristiwa pembajakan, dan pesawat pertama yang diterbangkannya pasca peristiwa tersebut adalah Landshut, pesawat yang sama, tetapi telah diperbaiki dan bisa kembali beroperasi. Vietor pensiun pada tahun 1999. Seperti halnya Schumann, Vietor juga dianugerahi penghargaan Salib Jasa Federal kelas utama, tetapi ia mengembalikan penghargaan tersebut pada bulan Desember 2008 sebagai bentuk protes atas pembebasan dalam masa percobaan Christian Klar, seorang teroris dari Faksi Pasukan Merah (RAF) yang ikut terlibat dalam peristiwa penculikan dan pembunuhan Hanns-Martin Schleyer pada tahun 1977.
Hannelore Piegler (33)
Kepala awak kabin. Piegler bertanggung jawab dalam urusan pelayanan awak kabin kepada para penumpang dan bertugas melayani penumpang di kelas utama. Piegler kemudian merilis sebuah buku yang berjudul 'A Hundred Hours Between Fear and Hope'.[3]
Anna-Maria Staringer (28)
Awak kabin. Staringer merayakan hari ulang tahunnya yang ke-28 di salah satu hari ketika peristiwa pembajakan berlangsung. Ketika pesawat berada di Dubai, Akache memesan kue ulang tahun dan sampanye kepada petugas darat Bandar Udara Dubai melalui radio. Petugas katering Bandar Udara Dubai kemudian memberikan sebuah kue ulang tahun yang dihiasi dengan 28 lilin yang menggambarkan tulisan "Happy Birthday Anna-Maria". Para sandera juga diminta untuk menyanyikan lagu selamat ulang tahun.[4]
Gabriele Dillmann (23)
Awak kabin. Dillmann disebut sebagai "Malaikat Mogadishu" (Engel von Mogadischu) oleh kalangan pers di Jerman. Seperti halnya Schumann dan Vietor, ia juga dianugerahi penghargaan Salib Jasa Federal. Dillmann kemudian menikah dengan Rüdeger von Lutzau, pilot Lufthansa yang menerbangkan pesawat Boeing 707 yang membawa pasukan komando GSG-9 ke Mogadishu. Setelah menikah dan menggunakan nama Gabriele von Lutzau, ia mendapatkan perhatian dari dunia internasional atas karya-karyanya sebagai pematung (terutama dengan bahan kayu beech), dan ia telah mengadakan sejumlah pameran di Jerman dan di penjuru Eropa.

Personel utama penyelamat dari Jerman Barat

[sunting | sunting sumber]
Kolonel Ulrich Wegener (48)[5]
Petugas Penjaga Perbatasan Federal (Bundesgrenzschutz) yang pernah bertugas sebagai naradamping dengan Menteri Dalam Negeri Jerman Barat ketika terjadi peristiwa Pembantaian München oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) selama Olimpiade Musim Panas 1972. Wegener kemudian ditunjuk oleh Pemerintah Jerman Barat untuk mendirikan dan memimpin sebuah unit taktis operasi khusus anti-terorisme elit. Unit tersebut secara resmi didirikan pada tanggal 17 April 1973 sebagai bagian dari layanan penjaga perbatasan federal dan diberi nama GSG-9, yang merupakan singkatan dari Grenzschutzgruppe 9 (Penjaga Perbatasan, Grup 9), karena Bundesgrenzschutz sendiri telah memiliki delapan kelompok penjaga perbatasan reguler. Wegener pernah dilatih oleh pasukan SAS dan Sayeret Matkal, di mana keduanya saat itu merupakan unit anti-terorisme yang berdiri secara resmi di dunia. Wegener juga terlibat dalam operasi penyelamatan sandera asal Israel dalam Operasi Entebbe pada tahun 1976.[6] Wegener merencanakan dan memimpin operasi pembebasan para sandera yang ditahan di dalam pesawat 737 Landshut di Mogadishu. Setelah pensiun dari GSG-9, ia bekerja sebagai konsultan untuk membantu mendirikan unit anti-terorisme di sejumlah negara di dunia. Wegener juga merupakan anggota komite keamanan KÖTTER GmbH & Co. KG Verwaltungsdienstleistungen. Wegener meninggal dunia pada tanggal 28 Desember 2017.
Mayor Klaus Blatte (38)
Deputi komandan GSG-9 pada tahun 1977 dan salah satu dari empat pemimpin pasukan penyerangan yang menyerbu pesawat 737 Landshut di Mogadishu. Blatte kemudian ditunjuk sebagai komandan GSG-9 setelah Wegener pensiun.
Menteri Hans-Jürgen Wischnewski (55)
Menteri Luar Negeri di Jawatan Kanselir Jerman yang ditugaskan oleh Kanselir Helmut Schmidt sebagai utusan khususnya untuk mengoordinasikan negosiasi politiknya dengan pemerintah-pemerintah di negara lain untuk memfasilitasi pembebasan dan penyelamatan sandera di pesawat 737 Landshut. Berkat kontak yang baik dan hubungan pribadinya dengan sejumlah pemimpin negara-negara Arab, ia diberi julukan "Ben Wisch" oleh kalangan pers di Jerman. Wischnewski kehilangan jabatannya setelah CDU mengambilalih kekuasaan pemerintahan Jerman Barat pada tahun 1982. Wischnewski kemudian menjadi konsultan negara-negara dunia Arab, Afrika, dan Amerika Selatan, dengan memberikan nasihat-nasihat dalam teknik bernegosiasi dan kebijakan-kebijakan pengamanan dalam menghadapi kelompok-kelompok teroris dan pemberontak. Wischnewski meninggal dunia pada tahun 2005.
Kanselir Helmut Schmidt (59)
Kanselir Republik Federal Jerman (Bundeskanzler) dari tahun 1974 hingga 1982 yang mengadopsi pendirian yang keras dan tanpa kompromi dalam peristiwa penculikan Hanns-Martin Schleyer dan pembajakan Landshut pada tahun 1977. Schmidt mengesahkan penugasan pasukan komando GSG-9 untuk menyelamatkan para sandera di dalam pesawat 737 Landshut, dan kebijakan-kebijakan anti-terorisme yang dibuatnya berhasil mengatasi berbagai ancaman yang ditimbulkan oleh Faksi Pasukan Merah (RAF) sejak lama. Setelah pensiun dari Bundestag pada tahun 1986, ia membantu mendirikan sebuah komite yang mendukung Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa dan pendirian Bank Sentral Eropa. Schmidt meninggal dunia pada tahun 2015.

Pembajakan

[sunting | sunting sumber]
Rute penerbangan Landshut dari awal hingga akhir peristiwa pembajakan.

Pada hari Kamis tanggal 13 Oktober 1977 pukul 11.00 siang, Lufthansa Penerbangan 181 yang dioperasikan oleh pesawat Boeing 737 Landshut lepas landas dari Palma de Mallorca dengan tujuan Frankfurt. Penerbangan tersebut membawa 86 penumpang dan lima awak, dengan Kapten Jürgen Schumann dan Kopilot Jürgen Vietor sebagai pilot.[7] Sekitar 30 menit kemudian, ketika pesawat terbang di atas kota Marseille, pesawat dibajak di udara oleh empat militan yang menyebut diri mereka sebagai "Komando Martir Halima", nama yang diambil sebagai penghormatan kepada Brigitte Kuhlmann, sesama anggota militan yang terbunuh dalam Operasi Entebbe satu tahun sebelumnya.[7] Pemimpin dari kelompok pembajakan tersebut adalah Zohair Youssif Akache, laki-laki 23 tahun asal Palestina yang menggunakan nama samaran "Captain Martyr Mahmud". Tiga orang lainnya adalah Suhaila Sayeh (perempuan 24 tahun asal Palestina) dan dua orang asal Lebanon yaitu Wabil Harb (laki-laki 23 tahun) dan Hind Alameh (perempuan 22 tahun).[7] Akache ("Mahmud") dengan marah masuk ke dalam kokpit dan menodongkan senjata beramunisi penuh peluru. Ia menarik keluar Vietor secara paksa dari kokpit dan membawanya ke kabin kelas ekonomi untuk bersama dengan para penumpang dan awak kabin, sehingga hanya menyisakan Schumann untuk menerbangkan pesawat.[7] Selagi tiga pembajak lainnya menjatuhkan nampan makanan penumpang dan menyuruh para sandera untuk mengangkat kedua tangannya, Mahmud memaksa Schumann untuk menerbangkan pesawat ke Larnaca, Siprus. Namun karena pesawat tidak membawa cukup bahan bakar, maka pesawat harus mendarat di Roma terlebih dahulu.[7]

Pesawat yang telah dibajak tersebut mengubah arah terbangnya sekitar pukul 14.30 sore, seperti yang diperhatikan oleh para petugas pemandu lalu lintas udara di Aix-en-Provence. Pesawat terbang ke arah timur dan mendarat di Bandar Udara Fiumicino, Roma pada pukul 15.45 untuk mengisi bahan bakar. Para pembajak mengumumkan tuntutan pertama mereka, yaitu tuntutan yang sama seperti Komando Siegfried Hausner, kelompok Faksi Pasukan Merah (RAF) yang menculik Hanns-Martin Schelyer: pembebasan sepuluh teroris anggota RAF yang ditahan di Penjara JVA Stuttgart-Stammheim, ditambah dengan dua orang Palestina yang ditahan di Turki, dan uang sebesar US$ 15 juta.[7] Menteri Dalam Negeri Jerman Barat Werner Maihofer menghubungi Menteri Dalam Negeri Italia Francesco Cossiga dan menyarankan agar roda-roda pesawat ditembak untuk mencegah pesawat lepas landas. Setelah berkonsultasi dengan rekan-rekannya, Cossiga memutuskan bahwa Pemerintah Italia tidak akan ikut campur tangan dengan peristiwa pembajakan yang terjadi. Pesawat mengisi ulang bahan bakar hingga penuh sebanyak 11 ton, sehingga Mahmud dapat memerintahkan Vietor (yang telah diperbolehkan masuk kembali ke dalam kokpit atas permintaan Schumann) untuk menerbangkan pesawat ke Larnaca pada pukul 17.45, meskipun pesawat tidak mendapatkan izin dari pemandu lalu lintas udara Roma.[7]

Landshut mendarat di Bandar Udara Larnaca di Larnaca, Siprus pada pukul 20.28 malam. Setelah sekitar satu jam, seorang perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) setempat tiba di Bandar Udara Larnaca dan, melalui komunikasi radio, berupaya untuk membujuk Mahmud agar membebaskan para sandera. Hal tersebut memancing kemarahan Mahmud, yang kemudian marah dan mulai meneriakinya dalam bahasa Arab, hingga akhirnya perwakilan PLO tersebut menyerah dan pergi. Pesawat kemudian mengisi bahan bakar dan Schumann meminta agar dibuatkan rute penerbangan menuju Beirut. Schumann diberitahu bahwa Bandar Udara Beirut telah diblokade dan ditutup untuk pesawatnya, dan Mahmud memberikan sugesti bahwa pesawat akan terbang ke Damaskus sebagai gantinya. Landshut lepas landas dari Larnaca pada pukul 22.50 menuju Beirut, tetapi ditolak untuk mendarat di sana pada pukul 23.01. Setelah pesawat juga ditolak untuk mendarat di Damaskus pada pukul 23.14, Bagdad pada pukul 00.13, dan Kuwait pada pukul 00.58, pesawat terbang menuju Bahrain.[7]

Schumann diberitahu oleh pesawat Qantas yang melintas bahwa Bandar Udara Bahrain juga ditutup bagi pesawatnya. Schumann kemudian menghubungi petugas pemandu lalu lintas udara setempat dan memberitahu mereka bahwa pesawatnya tidak memiliki cukup bahan bakar untuk terbang lebih jauh, dan meskipun ia diberitahu lagi bahwa bandara telah ditutup, ia mendadak diberi frekuensi pendaratan otomatis oleh petugas pemandu lalu lintas udara. Pesawat akhirnya mendarat di Bahrain pada pukul 01.52 dini hari tanggal 14 Oktober. Begitu pesawat tiba di Bahrain, pesawat segera dikepung oleh pasukan tentara bersenjata, dan Mahmud menghubungi petugas menara pemandu bahwa ia akan menembak kopilot pesawat jika pasukan tersebut tidak segera ditarik mundur. Setelah berseteru dengan petugas pemandu, dengan Mahmud mengatur batas waktu lima menit dan mengarahkan senjata berpeluru ke kepala Vietor, pasukan tentara tersebut akhirnya ditarik mundur. Pesawat kemudian mengisi ulang bahan bakar dan lepas landas menuju Dubai pada pukul 03.24.[7]

Begitu mendekati Dubai, Landshut lagi-lagi ditolak mendarat. Ketika pesawat terbang melintasi Bandar Udara Dubai awal pagi hari itu, kedua pilot dan para pembajak melihat bahwa landasan pacu bandara tersebut telah diblokade oleh kendaraan militer dan pemadam kebakaran. Dengan bahan bakar pesawat yang semakin menipis, Schumann menghubungi petugas pemandu lalu lintas udara Dubai bahwa pesawat akan tetap mendarat di sana. Selagi pesawat melakukan terbang rendah di atas bandara tersebut, kendaraan-kendaraan yang memblokade landasan pacu akhirnya ditarik mundur. Pada pukul 05.40 pagi tanggal 14 Oktober, pesawat mendarat di Dubai. Pesawat diparkir di sebuah anjungan parkir pesawat pada pukul 05.51.[7]

Di Dubai, para pembajak memerintahkan petugas pemandu lalu lintas udara untuk mengirimkan petugas darat bandara untuk mengosongkan tangki toilet pesawat, membawa pasokan makanan, minuman, obat-obatan, surat kabar, dan membersihkan sampah. Kapten Schumann dapat memberitahu banyaknya pembajak yang berada di dalam pesawat, yaitu merinci bahwa terdapat dua pembajak laki-laki dan dua pembajak perempuan, dengan melemparkan dua jenis bungkus rokok yang berbeda dari jendela kokpit pesawatnya ke aspal anjungan parkir pesawat.[8] Dalam sebuah wawancara dengan para wartawan, informasi tersebut diungkap oleh Sheikh Mohammed, Menteri Pertahanan Uni Emirat Arab saat itu.[9] Para pembajak mengetahui hal tersebut, kemungkinan melalui radio, yang menyebabkan Mahmud dengan marah mengancam nyawa Schumann karena membagikan informasi tersebut secara diam-diam. Pesawat tetap diparkir di Bandar Udara Dubai sepanjang hari itu karena pesawat mengalami masalah teknis dengan generator elektrik, sistem pendingin udara, dan auxiliary power unit, dan para pembajak menuntut agar pesawat diperbaiki.[7]

Pada pagi hari Minggu tanggal 16 Oktober, Mahmud mengancam untuk mulai menembak para sandera jika pesawat tidak mengisi bahan bakar, dan petugas darat di Bandar Udara Dubai akhirnya setuju untuk mengisi bahan bakar pesawat. Pada saat yang bersamaan, Hans-Jürgen Wischnewski, menteri Jerman Barat yang bertanggung jawab untuk menangani masalah pembajakan, bersama dengan Kolonel Ulrich Wegener, komandan pasukan komando Jerman Barat GSG-9, tiba di Dubai untuk berupaya membujuk Pemerintah Uni Emirat Arab agar memperbolehkan pasukan komando GSG-9 datang ke Dubai untuk menyerbu pesawat. Namun, setelah pasukan komando GSG-9 mendapatkan izin untuk menyerbu pesawat, anggota senior pasukan SAS dan GSG-9 bersikeras untuk melakukan latihan tempur tambahan dan latihan menembak di lapangan terbang terdekat. Sebuah laporan menyebutkan bahwa latihan tersebut berlangsung di Dubai hingga 45 jam (dalam rentang waktu 80 jam). Ketika Wegener sedang merenungkan opsinya, Landshut kembali bergerak setelah pihak Bandar Udara Dubai mengisi ulang bahan bakar pesawat hingga penuh dan pilot mulai menyalakan mesinnya. Pada pukul 12.19 siang hari itu, pesawat lepas landas menuju Shalalah dan Masirah di Oman, di mana Landshut lagi-lagi ditolak mendarat dan kedua bandara di kota tersebut diblokade. Setelah otoritas di Riyadh juga menutup dan memblokade bandara dari pesawat pada pukul 14.50 sore, pesawat terbang menuju Aden di Yaman Selatan, di ambang batas jangkauan terbang pesawat dengan bahan bakar yang tersedia.[7]

Terbang mendekati dan melintasi Aden, Landshut lagi-lagi ditolak untuk mendarat, kali ini di Bandar Udara Aden, dan kedua landasan pacu berikut anjungan parkir bandara diblokade oleh sejumlah kendaraan dari militer dan bandara tersebut. Bahan bakar pesawat terus menipis, tetapi otoritas Bandar Udara Aden berulang kali menolak untuk mengosongkan landasan pacu, sehingga Vietor tidak punya pilihan lain kecuali melakukan pendaratan darurat di landasan berpasir yang terletak di antara kedua landasan pacu yang sebenarnya. Pesawat tetap utuh setelah mendarat, tetapi ketika otoritas Bandar Udara Aden berkata kepada para pilot dan pembajak bahwa pesawat harus lepas landas lagi, kedua pilot khawatir dengan kondisi pesawat setelah pendaratan yang kasar dan keras yang di landasan yang berpasir dan berbatu, sehingga pesawat dinyatakan tidak aman untuk lepas landas dan terbang sampai pemeriksaan teknis yang menyeluruh dilakukan terhadap pesawat. Setelah teknisi pesawat menyatakan bahwa struktur pesawat masih baik-baik saja, Mahmud kemudian mempersilakan Schumann untuk memeriksa kondisi mesin dan roda pendaratan pesawat. Kedua mesin pesawat menghisap banyak pasir dan tanah ketika pembalik daya dorongnya aktif dan tersumbat. Roda pendaratan pesawat tidak patah, tetapi strukturnya melemah dan sistem mekanik penggeraknya rusak. Schumann tidak segera kembali ke dalam pesawat setelah memeriksa kondisi pesawat, meskipun ia telah berulang kali dipanggil oleh para pembajak, yang kemudian mengancam untuk meledakkan pesawat jika Schumann tidak kembali. Alasan dari begitu lamanya Schumann untuk kembali ke dalam pesawat masih menjadi tanda tanya hingga saat ini. Beberapa laporan berita, termasuk wawancara dengan otoritas bandara di Yaman, menyiratkan bahwa Schumann meminta petugas darat bandara untuk mencegah pesawat lepas landas dan menolak untuk memenuhi tuntutan para pembajak.[10][11]

Schumann akhirnya masuk kembali ke dalam pesawat dan langsung menghadapi kemurkaan Mahmud, yang memaksanya untuk berlutut di lantai kabin penumpang sebelum akhirnya ia ditembak mati di kepalanya, tanpa memberikan Schumann kesempatan untuk menjelaskan alasannya terlalu lama keluar dari pesawat.[10][11] Pesawat yang masih dibajak tersebut mengisi ulang bahan bakar pada pukul 01.00 dini hari tanggal 17 Oktober, dan pada pukul 02.02, atas bujukan Vietor, pesawat lepas landas dengan lamban dan berbahaya dari Aden menuju Mogadishu.[7]

Mogadishu

[sunting | sunting sumber]

Pada pagi hari tanggal 17 Oktober, sekitar pukul 06.34 waktu setempat, Landshut mendarat di landasan pacu utama Bandar Udara Aden Adde di Mogadishu. Pemerintah Somalia pada awalnya menolak untuk memberikan izin bagi pesawat untuk mendarat, tetapi kemudian diizinkan ketika pesawat muncul di teritori udara Somalia, karena khawatir penolakan izin mendarat bagi pesawat akan membahayakan para penumpang dan awak. Mahmud (Akache) berkata kepada Vietor bahwa ia sangat terkesan dengan kepiawaian Vietor dalam menerbangkan pesawat, sehingga Vietor diperbolehkan untuk keluar dari pesawat dan melarikan diri, karena pesawat tersebut sudah tidak bisa terbang lagi ke mana pun. Namun, Vietor memilih untuk tetap bersama dengan seluruh 86 penumpang dan tiga awak lainnya. Begitu pesawat diparkir di depan terminal utama bandara, pasukan tentara bersenjata Somalia mengepung pesawat. Jasad Schumann, yang disimpan di dalam sebuah lemari jas di dalam pesawat selama penerbangan dari Aden ke Mogadishu, dikeluarkan melalui seluncur evakuasi pintu darurat belakang sebelah kanan pesawat dan dibawa menjauh dari pesawat oleh ambulans.

Sepanjang hari itu, para pembajak meminta pasokan makanan dan obat-obatan, yang kemudian dikirimkan setelah Pemerintah Somalia memberikan izin; permintaan dari Pemerintah Somalia kepada para pembajak untuk menukar pasokan tersebut dengan para sandera perempuan dan anak-anak ditolak.[12] Para pembajak mengatur batas waktu hingga pukul 16.00 sore untuk membebaskan anggota Faksi Pasukan Merah (RAF) yang ditahan, dengan ancaman untuk meledakkan pesawat jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi. Para pembajak menyiramkan spirits yang diambil dari kereta dorong toko bebas bea pesawat sebagai persiapan untuk menghancurkan pesawat, yang kemudian tidak terjadi setelah Pemerintah Jerman Barat setuju untuk membebaskan anggota RAF yang ditahan, tetapi pemindahan para tahanan tersebut ke Mogadishu akan memakan waktu beberapa jam. Para pembajak sepakat untuk memperpanjang batas waktu hingga pukul 02.30 dini hari keesokan harinya (18 Oktober).[7]

Operasi Feuerzauber

[sunting | sunting sumber]
Operasi Feuerzauber (Sihir Api)
Tanggal18 Oktober 1977
LokasiMogadishu, Somalia
Hasil Kemenangan GSG-9
Pihak terlibat
Jerman Barat GSG-9
Britania Raya SAS (logistik dan perencanaan)
Somalia Angkatan Darat (mendukung)
PFLP
Tokoh dan pemimpin
Jerman Barat Ulrich Wegener
Britania Raya Alastair Morrison
Somalia Siad Barre
Zohair Akache  
Kekuatan
Jerman Barat 30 personel GSG-9
Britania Raya 2 personel SAS
4 pembajak
Korban
1 terluka 3 terbunuh
1 terluka/tertangkap
4 warga sipil terluka

Pada saat yang bersamaan, ketika Kanselir Jerman Barat Helmut Schmidt berupaya untuk menegosiasikan sebuah kesepakatan dengan Presiden Somalia Siad Barre, menteri Hans-Jürgen Wischnewski dan komandan GSG-9 Kolonel Ulrich Wegener tiba di Mogadishu dari Jeddah dengan pesawat Boeing 707 Lufthansa yang dikopiloti oleh Rüdiger von Lutzau (tunangan Gabriele Dillmann, salah seorang awak kabin). Di Jerman Barat, sebuah tim yang terdiri dari 30 anggota komando GSG-9 di bawah pimpinan deputi komandan Mayor Klaus Blattte telah berkumpul di lapangan terbang Hangelar di dekat Bonn, menunggu instruksi. Tim komando tersebut berangkat dari Bandar Udara Köln Bonn dengan pesawat Boeing 707 pada hari Senin pagi tanggal 17 Oktober menuju Jibuti, yang dilanjutkan dengan penerbangan singkat dari Jibuti ke Somalia, sedangkan Kanselir Schmidt terus mengupayakan negosiasi dengan Pemerintah Somalia. Ketika pesawat yang membawa tim komando tersebut terbang di atas Etiopia, sebuah kesepakatan antara Pemerintah Jerman Barat dan Somalia tercapai, dan pesawat diizinkan untuk mendarat di Mogadishu. Pesawat tersebut mendarat di Mogadishu pada pukul 20.00 malam waktu setempat dengan semua lampu pesawat dimatikan agar tidak terlihat oleh para pembajak.[7]

Setelah empat jam menurunkan semua peralatan dan melakukan pengintaian, Kolonel Wegener dan Mayor Blatte menyelesaikan rencana penyerbuan pesawat, yang rencananya akan dimulai pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Mereka memutuskan untuk mendekati pesawat dari bagian belakang, yaitu di bagian titik buta pesawat, dalam enam kelompok menggunakan tangga aluminium yang dicat hitam, untuk mendapatkan akses masuk ke dalam pesawat melalui pintu darurat di bagian bawah badan pesawat dan melalui jendela darurat. Pada saat yang bersamaan, sebuah laporan palsu mengenai perjalanan para anggota RAF yang dibebaskan diberikan kepada Mahmud melalui seorang perwakilan Jerman Barat dari menara pemandu bandara. Tepat setelah pukul 02.00, Mahmud diberitahu bahwa pesawat yang membawa para anggota RAF yang dibebaskan telah berangkat dari Kairo setelah pesawatnya mengisi ulang bahan bakar, dan Mahmud diminta untuk memberitahukan persyaratan-persyaratan yang diajukan untuk menukar para penumpang dan awak yang disandera dengan anggota RAF yang dibebaskan melalui radio.[7]

Sebagai tim operasi kecil, pasukan komando GSG-9 mengandalkan tentara Somalia untuk menjaga pertahanan darat di sekitar pesawat dan juga melakukan operasi tipuan.[13][14] Beberapa menit sebelum operasi penyelamatan dimulai, tentara Somalia menyalakan sebuah api dengan jarak 60 meter (200 ft) dari bagian depan pesawat sebagai taktik pengalih perhatian, sehingga memancing Akache dan dua dari tiga pembajak lainnya masuk ke dalam kokpit untuk memantau situasi yang sedang terjadi, dan mengisolir ketiganya dari para sandera di kabin penumpang.[15] Pada pukul 02.07 waktu setempat, pasukan komando GSG-9 secara diam-diam menaiki tangga-tangga yang telah disiapkan dan membuka pintu darurat pesawat. Kolonel Wegener sebagai ketua salah satu kelompok membuka pintu depan, sedangkan dua kelompok lainnya, masing-masing dipimpin oleh Sersan Mayor Dieter Fox dan Sersan Joachim Huemmer, mulai menyerbu pesawat dengan menaiki tangga untuk naik ke bagian atas sayap dan membuka kedua jendela darurat pesawat. Berteriak dalam bahasa Jerman kepada seluruh penumpang dan awak pesawat yang disandera untuk menunduk ke lantai kabin, tim komando tersebut menembak keempat pembajak. Wabil Harb dan Hind Alameh tewas dalam kontak senjata tersebut, sedangkan Zohair Akache dan Suhaila Sayeh terluka. Akache kemudian dinyatakan meninggal akibat luka yang dideritanya beberapa jam kemudian. Salah seorang anggota pasukan komando GSG-9 terluka karena terkena tembakan dari para pembajak. Tiga penumpang dan salah seorang awak kabin terluka ringan dalam baku tembak tersebut. Salah seorang penumpang asal Amerika Serikat menjelaskan detik-detik operasi tersebut: "Saya melihat pintu depan terbuka dan seorang pria muncul. Wajahnya dicat hitam dan ia mulai berteriak dalam bahasa Jerman 'Kami di sini untuk menyelamatkan Anda, menunduklah!' [Wir sind hier, um euch zu retten, runter!] dan mereka mulai menembak."[16]

Alat seluncur evakuasi darurat pesawat kemudian dibuka dan seluruh penumpang dan awak pesawat diperintahkan untuk segera keluar dari pesawat. Pada pukul 02.12 waktu setempat, lima menit setelah penyerbuan dimulai, pasukan komando GSG-9 berbicara melalui radio: "Frühlingszeit! Frühlingszeit!", yang merupakan kata sandi untuk operasi yang diselesaikan dengan sukses. Beberapa saat kemudian, sebuah sinyal radio dikirimkan kepada Kanselir Schmidt di Bonn: "Empat musuh dilumpuhkan – para sandera bebas – empat sandera terluka ringan – satu anggota komando terluka ringan".[7]

Tim penyelamat mengawal seluruh 86 penumpang ke tempat yang aman,[17] dan beberapa jam kemudian mereka semua diterbangkan ke Bandar Udara Köln Bonn. Pesawat yang membawa para penumpang Landshut mendarat di Köln Bonn pada sore hari Selasa tanggal 18 Oktober dan disambut dengan sambutan pahlawan.[18]

Pasca peristiwa

[sunting | sunting sumber]
Boeing 707 Stuttgart mendarat di Bandar Udara Köln Bonn pada tanggal 18 Oktober 1977, dengan pasukan GSG-9 (tampak di foto) dan para sandera.

Berita penyelamatan para sandera dalam pembajakan Landshut diikuti oleh kabar tewasnya (dan diduga bunuh diri) anggota RAF bernama Andreas Baader, Gudrun Ensslin and Jan-Carl Raspe di Penjara JVA Stuttgart-Stammheim. Anggota RAF lain yang juga berupaya untuk bunuh diri, yaitu Irmgard Möller, berhasil selamat dari luka yang dideritanya. Pada hari Rabu tanggal 19 Oktober, jasad Hanns-Martin Schleyer, seorang industrialis asal Jerman Barat yang diculik oleh anggota RAF sekitar lima minggu sebelum pembajakan Landshut, ditemukan di dalam bagasi sebuah mobil di pinggiran jalan di Mulhouse; para anggota RAF telah menembaknya hingga tewas begitu mereka mendengar berita kematian rekan-rekannya yang dipenjara. Mereka menghubungi kantor surat kabar Prancis Libération untuk mengumumkan 'pengeksekusian' Schleyer; pemeriksaan post-mortem yang dilakukan terhadap jasad Schleyer mengindikasikan bahwa ia telah dibunuh pada hari sebelum jasadnya ditemukan.[7]

Pasca peristiwa pembajakan Landshut, Pemerintah Jerman Barat mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan lagi bernegosiasi dengan pihak teroris (seperti yang pernah terjadi sebelumnya dengan para pembajak pesawat Lufthansa Penerbangan 649 dan 615). Kanselir Jerman Barat Helmut Schmidt dipuji secara luas oleh negara-negara Barat atas keputusannya untuk memerintahkan operasi penyerbuan pesawat dan menyelamatkan para sandera, meskipun sejumlah pihak mengkritik tindakan berisiko tersebut.[7]

Hubungan diplomatik antara Jerman Barat dan Somalia meningkat secara signifikan pasca peristiwa pembajakan Landshut. Lufthansa melayani seluruh pesawat Somali Airlines yang singgah di Jerman Barat, sedangkan Frankfurt menjadi pintu masuk utama Somali Airlines di Eropa. Pemerintah Jerman Barat memberikan dua pinjaman senilai jutaan dolar kepada Pemerintah Somalia untuk membantu pengembangan sektor perikanan, agrikultur, dan sektor-sektor lainnya di negara tersebut sebagai bentuk ucapan terima kasih.[19]

Pesawat yang sama ketika beroperasi dengan TAF Linhas Aéreas.

Ketika berada di bawah kendali para pembajak, pesawat telah terbang sejauh 10.000 kilometer (6.200 mi).[17] Pesawat yang ditenagai oleh sepasang mesin Pratt & Whitney JT8D-9A tersebut adalah sebuah Boeing 737-230C yang diproduksi pada bulan Januari 1970, dengan nomor seri manufaktur 20254, nomor lini produksi 230, dan diberi registrasi D-ABCE. Asal nama Landshut di pesawat tersebut adalah kota Landshut di Bayern. Pesawat yang mengalami kerusakan setelah berada di bawah kendali pembajak tersebut kemudian diterbangkan pulang ke Jerman untuk diperbaiki dan kemudian kembali beroperasi pada akhir bulan November 1977. Pesawat terus beroperasi di bawah operasional Lufthansa hingga bulan September 1985, dan pesawat dijual ke maskapai Presidential Airways asal Amerika Serikat tiga bulan kemudian. Pesawat kemudian berpindah-pindah kepemilikan sejak saat itu.[20]

Pembelian

[sunting | sunting sumber]

Pesawat terakhir kali beroperasi sebagai bagian dari armada maskapai TAF Linhas Aéreas asal Brasil, yang membeli pesawat tersebut dari Transmile Air Services asal Malaysia. Maskapai asal Brasil tersebut kemudian menyatakan kebangkrutan dan tidak mampu untuk terus membayar tunggakan utang-utangnya.[21] TAF Linhas Aéreas menghentikan operasional pesawat beregistrasi PT-MTB tersebut pada bulan Januari 2008, karena pesawat memiliki sejumlah kerusakan parah yang membuatnya tidak dapat beroperasi, dan pesawat kemudian disimpan di Bandar Udara Fortaleza selama beberapa tahun.[21] Pada tanggal 14 Agustus 2017, setelah Mr. Kurpjuweit membuat keluhan kepada pihak Fraport atas pembongkaran tujuh atau lebih pesawat yang ditinggalkan oleh pemiliknya di Bandar Udara Frankfurt, sebuah kelompok mantan pilot menyarankan agar membawa Landshut kembali ke Jerman. David Dornier, mantan direktur Museum Dornier, bersama dengan Kementerian Luar Negeri Jerman, menyetujui proyek tersebut. Mengetahui rencana tersebut, Mr. Kurpjuweit kemudian membantu mantan direktur museum tersebut dengan sebuah proyek kelayakan yang akan melibatkan pemindahan pesawat dari Brasil ke Jerman dengan pesawat Antonov An-124 milik Volga-Dnepr Airlines. Pesawat dibeli dari TAF Linhas Aéreas seharga R$75.936 (€20.519) dalam sebuah kesepakatan dengan pihak administrasi Bandar Udara Fortaleza untuk pembayaran pajak.[22]

Pada tanggal 15 Agustus 2017, sebuah pesawat McDonnell Douglas MD-11F milik Lufthansa Cargo diterbangkan ke Fortaleza dengan membawa peralatan-peralatan seberat 8,5 ton dan 15 personel mekanik Lufthansa Technik untuk membongkar pesawat.[23][24] Pada tanggal 21 dan 22 September 2017, sebuah pesawat Antonov An-124 dan Ilyushin Il-76 milik Volga-Dnepr Airlines tiba di Fortaleza untuk membawa bagian-bagian pesawat yang telah dibongkar ke Jerman. Pesawat An-124 membawa kedua sayap dan badan pesawat, sedangkan pesawat Il-76 membawa kedua mesin dan kursi-kursi pesawat. Setelah melakukan perhentian untuk mengisi ulang bahan bakar di Tanjung Verde, kedua pesawat tersebut tiba di Friedrichshafen pada tanggal 23 September 2017; proyek pemulangan Landshut menelan total biaya sebesar €10 juta yang dibayarkan oleh Kementerian Luar Negeri Jerman. Bagian-bagian dan peralatan pesawat yang lebih kecil dibawa ke Jerman dalam dua kontainer kapal barang.[25] Begitu tiba di Jerman, bagian-bagian dari pesawat dipamerkan di hadapan sekitar 4.000 orang yang berkunjung dalam sebuah acara khusus. Pesawat direncanakan akan direstorasi dan kemudian dipamerkan pada bulan Oktober 2019.

Penyimpanan

[sunting | sunting sumber]

Sejak ketibaannya di Jerman, pesawat Landshut yang telah dibongkar disimpan di sebuah hanggar di Airplus maintenance GmbH di Friedrichshafen. Rencana untuk merestorasi dan memamerkan pesawat dengan livery 1977 Lufthansa yang aslinya tidak pernah dilakukan.[26][27] Masalah pendanaan dan pertanyaan terkait pihak kementerian yang akan bertanggung jawab atas pesawat tersebut menyebabkan proyek restorasi tertunda, begitu pula dengan pembiayaan tahunan sebesar €300 ribu. Pada Februari 2020, sebuah proposal untuk memindahkan bagian-bagian pesawat ke Berlin Tempelhof ditolak oleh Kementerian.[28][29][30][31] Setelah disimpan di hanggar selama tiga tahun dan kejelasan status pesawat yang tidak pasti, David Dornier mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala Museum Dornier pada bulan September 2020 dan digantikan oleh pengacara bernama Hans-Peter Rien. Rien dan Menteri Kebudayaan Jerman Monika Grütters tidak pernah mencapai kesepakatan dalam pembiayaan pesawat, dan proyek restorasinya pun ditunda.

Pemerintah Jerman mencari kemungkinan apakah pesawat dapat dipamerkan di Museum Sejarah Militer Bundeswehr. Rencana tersebut tidak mendapat persetujuan dari sejarawan dan pakar karena lokasinya yang terpencil dan minimnya hubungan antara militer Jerman dengan pesawat 737 Landshut.[32] Anggota CSU dari kota München mengajukan tawaran untuk membawa pesawat ke München, dan sebuah rancangan dibuat untuk mengkaji kemungkinan apakah pesawat dapat dipamerkan di bekas Bandara München-Riem, tempat di mana pesawat ini diresmikan dan diberi nama pada 7 Agustus 1970, di sebuah acara yang diselenggarakan di hanggar bandara dan dihadiri oleh perwakilan dari kota Landshut.[33] Tepat setelah tiga tahun, rencana untuk memamerkan pesawat ini di Museum Dornier berakhir.[34]

Dana sebesar €15 juta diberikan oleh Pemerintah Jerman dengan alokasi sebagai berikut:

  • €7,5 juta:
    • €2,5 juta: perawatan dan restorasi pesawat
    • €2,5 juta: pembangunan hanggar
    • €1,5 juta: penyediaan peralatan teknis
    • €1 juta: implementasi konsep pembelajaran
  • €7,5 juta: subsidi operasional selama 10 tahun, berkaitan dengan pembatasan harga tiket masuk museum sebesar €5 per orang.[35]

Dana tersebut tidak berhubungan dengan tempat mana pun selain di Friedrichshafen. Namun Kementerian Kebudayaan Jerman mengajukan keberatan dan menunda keputusan akhir lokasi dimana pesawat akan dipamerkan, ke markas besar Direktorat Kepolisian Federal Jerman di Sankt Augustin-Hangelar, North-Rhine Westphalia yang juga merupakan markas besar pasukan komando GSG-9.[36][37] Sebuah situs tentang rencana restorasi pesawat di museum tersebut tersedia di laman https://www.landshutmuseum.com/.

Keputusan

[sunting | sunting sumber]

Setelah melalui berbagai pertimbangan, diputuskan bahwa pesawat tidak akan jadi direstorasi.[38] Selain itu, tidak akan ada museum yang dibangun hanya untuk menempatkan pesawat tersebut, tetapi bagian-bagian dari pesawat dapat dipamerkan di sejumlah tempat lain, dan sisa-sisa dari pesawat kemungkinan besar akan didaur ulang.

Penggunaan nama Landshut di pesawat lain

[sunting | sunting sumber]

Lufthansa terus menggunakan nama Landshut pada beberapa pesawatnya. Selain D-ABCE, Lufthansa memberikan nama Landshut pada sebuah Boeing 737-200 dengan registrasi D-ABHM, lalu pada sebuah Airbus A319 dengan registrasi D-AILK, dan sejak tahun 2007 pada sebuah Airbus A330-300 dengan registrasi D-AIKE.[39]

Sandera yang terkenal

[sunting | sunting sumber]

Dalam budaya populer

[sunting | sunting sumber]

Peristiwa pembajakan Landshut direka ulang dalam dua film televisi Jerman, yaitu Todesspiel [de] yang dirilis pada tahun 1997,[41] dan Mogadischu yang dirilis pada tahun 2008, disutradarai oleh Roland Suso Richter.[42] Serial televisi Black Ops musim ke-2 episode ke-76 yang berjudul "Operation Fire Magic" juga menampilkan reka ulang adegan peristiwa pembajakan Landshut.[43]

Permainan video Tom Clancy's Rainbow Six Siege yang dirilis pada tahun 2015 menggunakan peristiwa pembajakan Landshut beserta cerita operasi pembebasan sandera bersejarah lainnya sebagai inspirasi cerita permainan dan bahan penelitian agar membuat permainan tersebut lebih akurat.[44]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Global Counterstrike: International Counterterrorism - Page 22 Samuel M. Katz · 2005
  2. ^ Die Geiseln von Mogadischu Reportage Dokumentation (dalam bahasa Inggris), diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Desember 2021, diakses tanggal 21 Juni 2021 
  3. ^ Kellerhoff, Sven Felix (13 Oktober 2017). Aust, Stefan; Rosenfeld, Dagmar, ed. "13. Oktober 1977: "Hier spricht Captain Martyr Mahmud!"" [October 1977: "This is Captain Martyr Mahmud speaking!]. Die Welt (dalam bahasa Jerman). Berlin: WeltN24 GmbH (Axel Springer SE). ISSN 0173-8437. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2017. Diakses tanggal 27 Juli 2021. 
  4. ^ Knobbe, Martin (16 April 2007). Gress, Florian; Gretemeier, Anna-Beeke; Förster, Laura-Lena; Hellge, Stefanie, ed. ""So, jetzt stirbst Du"" [So now you are dying]. Stern (dalam bahasa Jerman). Hamburg: Gruner + Jahr (Bertelsmann). ISSN 0039-1239. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Maret 2016. Diakses tanggal 27 Juli 2021. 
  5. ^ Mythos GSG 9 (dalam bahasa Inggris), diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Desember 2021, diakses tanggal 21 Juni 2021 
  6. ^ de B. Tallion, Paul J (2002). Hijacking and hostages: government responses to terrorism. Greenwood Publishing Group, p. 109. ISBN 0-275-97468-5.
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Treuter, Martina; Rupps, Martin (10 Oktober 2017). Ebenau, Jürgen; Schelberg, Stefanie; Gniffke, Kai, ed. "Die Geiseln von Mogadischu: Das leben nach der "landshut"-entführung" [The hostages of Mogadishu: Life after the "landshut" kidnapping]. SWR Fernsehen (dalam bahasa Jerman). Südwestrundfunk (ARD). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Maret 2021. Diakses tanggal 27 Juli 2017. 
  8. ^ Schumann: "Could you get us four cartons with cigarettes?" – Tower: "Ok, any type?" – Schumann: "Mixed. Different ones. Two of these and two of these maybe." – Tower: "Roger, ok. Mixed." original radio communication from documentary "Mogadischu. Die Dokumentation.", Youtube, (2:55–3:09)
  9. ^ "Neue Dokumente zur Landshut-Entführung". Der Spiegel. Diakses tanggal 18 November 2008. 
  10. ^ a b onlineFocus dari 25 Agustus 2007. Diakses tanggal 12 Januari 2008.
  11. ^ a b Michael Hanfeld: Der wahre Held der „Landshut“, faz-net, 1. Desember 2007. Diakses tanggal 12 Januari 2008.
  12. ^ Times, Henry Tanner Special to The New York (18 Oktober 1977). "German Troops Free Hostages on Hijacked Plane in Somalia; Four Terrorists Killed in Raid". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 21 Juni 2021. 
  13. ^ Terrorism: Inside a World Phenomenon page 188
  14. ^ Hostage: The History, Facts & Reasoning Behind Hostage Taking by John Charles Griffiths
  15. ^ Middle Eastern terrorism: from Black September to 11 September, by Mark Ensalaco, pg 116
  16. ^ "News, Photos, Audio | Archives - UPI.com". UPI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 21 Juni 2021. 
  17. ^ a b http://www.upi.com/Audio/Year_in_Review/Sadat-Visits-Israel/12361881614363-1/#title "1977 Year in Review – Sadat Visits Israel". Diarsipkan 9 Juli 2009 di Wayback Machine.
  18. ^ "Oktober 1977: Mogadischu". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 November 2006. Diakses tanggal 10 Juni 2006. 
  19. ^ Historical Dictionary of Somalia By Mohamed Haji Mukhtar page 139
  20. ^ "Companies' owners: TAN F-GFVJ 28.09.1988, ICS - Intercargo Services F-GFVJ 01.04.1990, ICS - InterCiel Services F-GFVJ 23.11.1990, L'Aeropostale 9M-PMQ 24.02.1995, TransMile 9M-PMQ 04.04.1997, Garuda 9M-PMQ 24.05.1997, TransMile". 
  21. ^ a b "Sequestro Lufthansa. De volta para Alemanha" (dalam bahasa Portugis). OPovo. 17 Juni 2017. Diakses tanggal 24 September 2017. 
  22. ^ "Hijacked 'Landshut' plane returning to Germany". dw.com. Deutsche Welle. AP, DPA. 27 Juli 2017. Diakses tanggal 23 September 2017. The aircraft had been parked at Fortaleza airport in Brazil gathering dust since 2008. 
  23. ^ "Lufthansa Technik returns 'Landshut' to Germany". Press Releases. Lufthansa Technik. 22 September 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-13. Diakses tanggal 24 September 2017. The project team was frequently accompanied by the media and also welcomed high-ranking visitors from the diplomatic and consular corps. 
  24. ^ Südwest Presse Online-Dienste. "Die 1977 entführte "Landshut" kommt an den Bodensee". swp.de (dalam bahasa Jerman). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Juli 2017. Diakses tanggal 27 Juli 2017. 
  25. ^ "O Projeto Landshut ainda não acabou, nosso pessoal continua no Aeroporto Pinto Martins dando continuidade aos processos legais para envio de dois containers com todos o maquinário e ferramentas utilizadas pela Lufthansa Technik e algumas pequenas partes do Landshut" (dalam bahasa Portugis). OPovo. 23 September 2017. Diakses tanggal 24 September 2017. 
  26. ^ Zeller, Frank (23 September 2017). "Last flight home for icon of 'German Autumn' of terror". France 24. AFP. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 September 2017. Diakses tanggal 24 September 2017. 
  27. ^ "Die 'Landshut' ist gelandet". Spiegel Online (dalam bahasa Jerman). AFP, AP. 23 September 2017. Diakses tanggal 24 September 2017. 
  28. ^ "Die "Landshut" soll in Tempelhof landen". www.tagesspiegel.de (dalam bahasa Jerman). Diakses tanggal 4 Juli 2020. 
  29. ^ "Friedrichshafen: "Spiegel": Appell an Bundesregierung wegen Erinnerungsort "Landshut"". Südkurier (dalam bahasa Jerman). 10 Januari 2020. Diakses tanggal 4 Juli 2020. 
  30. ^ Zeitung, Saarbrücker. "Die "Landshut" in Friedrichshafen: Das Symbol im Kampf gegen den RAF-Terror rottet vor sich hin". Saarbrücker Zeitung (dalam bahasa Jerman). Diakses tanggal 4 Juli 2020. 
  31. ^ "Der Streit um die "Landshut" findet kein Ende". www.tagesspiegel.de (dalam bahasa Jerman). Diakses tanggal 4 Juli 2020. 
  32. ^ "David Dornier leaves Dornier Museum". 10 September 2020. 
  33. ^ "Plan to exhibit Plane in old Munich Airport". 19 September 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-30. Diakses tanggal 2021-02-19. 
  34. ^ "Plan of Aircraft Presentation in Dornier Museum was terminated". 20 September 2020. 
  35. ^ "€ 15 Millions". 29 November 2020. 
  36. ^ "Ministery against Friedrichshafen". 1 Desember 2020. 
  37. ^ "Hngelar". 1 Desember 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-19. Diakses tanggal 2021-02-19. 
  38. ^ "Aircraft not able to be restored". 27 April 2021. 
  39. ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Agustus 2006. Diakses tanggal 27 September 2017. 
  40. ^ "Bundesliga: Zentralfigur des Bundesliga-Skandals ist tot" [Bundesliga: Central figure of the Bundesliga scandal has died]. spiegel.de (dalam bahasa Jerman). Der Spiegel. 23 Juli 1999. Diakses tanggal 2 Juli 2016. 
  41. ^ Todesspiel di IMDb (dalam bahasa Inggris)
  42. ^ Mogadischu di IMDb (dalam bahasa Inggris)
  43. ^ Operation Fire Magic di IMDb (dalam bahasa Inggris)
  44. ^ Campbell, Colin (21 Oktober 2014). "How Rainbow Six: Siege takes inspiration from real life hostage rescues". Polygon. Diakses tanggal 24 Januari 2018. 

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • McNab, Chris. Storming Flight 181 – GSG 9 and the Mogadishu Hijack 1977 Osprey Raid Series No. 19; Osprey Publishing, 2011. ISBN 978-1-84908-376-8.
  • Davies, Barry. Fire Magic – Hijack at Mogadishu Bloomsbury Publishing, 1994. ISBN 978-0-7475-1921-8.
  • Blumenau, Bernhard. The United Nations and Terrorism. Germany, Multilateralism, and Antiterrorism Efforts in the 1970s Palgrave Macmillan, 2014, ch. 2. ISBN 978-1-137-39196-4.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]