Pulau Marabatuan: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Kotak info kepulauan |
|||
{{inuse}} |
|||
| name = Marabatuan |
|||
⚫ | |||
| pushpin_map = Indonesia Kalimantan |
|||
| pushpin_label = ''P. Marabatuan'' |
|||
| pushpin_relief = yes |
|||
| pushpin_map_caption = Lokasi Pulau Marabatuan di sekitar wilayah Kalimantan. |
|||
| coordinates = {{coord|display=it|4|22|13|S|115|48|20|E}} |
|||
| location = [[Laut Jawa]] |
|||
| archipelago = |
|||
| area = 3,415 |
|||
| area_footnotes = |
|||
| elevation = ... |
|||
| elevation_footnotes = |
|||
| length_km = ... |
|||
| width_km = ... |
|||
| country = [[Indonesia]] |
|||
| country_admin_divisions_title = Provinsi |
|||
| country_admin_divisions = [[Kalimantan Selatan]] |
|||
| country_admin_divisions_title_1 = Kabupaten |
|||
| country_admin_divisions_1 = [[Kabupaten Kotabaru|Kotabaru]] |
|||
| country_admin_divisions_title_2 = Kecamatan |
|||
| country_admin_divisions_2 = [[Pulau Sembilan, Kotabaru|Pulau Sembilan]] |
|||
| country_admin_divisions_title_3 = Desa |
|||
| country_admin_divisions_3 = [[Tanjung Nyiur, Pulau Sembilan, Kotabaru|Tanjung Nyiur]], [[Tengah, Pulau Sembilan, Kotabaru|Tengah]] |
|||
| population = 2000 |
|||
| population_as_of = 2015 |
|||
| population_footnotes = |
|||
| density = |
|||
| timezone1 = [[WITA]] |
|||
| utc_offset1 = +8 |
|||
|image=Pulau_Payungpayungan,_Pulau_Marabatuan,_Pulau_Danauwan.jpg|image_caption=Pulau Danauwan, Pulau Payungpayungan, Pulau Marabatuan yang berada di Laut Jawa}} |
|||
⚫ | '''Pulau Marabatuan''' adalah sebuah [[pulau]] yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten [[Kabupaten Kotabaru|Kotabaru]], Provinsi [[Kalimantan Selatan]].<ref>{{Cite web|url=http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-pulau/index.php/public_c/pulau_info/5987|title=Pulau Marabatuan|website=www.ppk-kp3k.kkp.go.id|access-date=2020-08-05}}</ref> |
||
Pulau ini terdiri dari dua desa yaitu desa [[Tengah, Pulau Sembilan, Kotabaru|Tengah]] dan desa [[Tanjung Nyiur, Pulau Sembilan, Kotabaru|Tanjung Nyiur]] dengan pusat perkampungan berada di utara dan timur pulau. Mata pencaharian warga adalah nelayan dan sebagian berkebun pisang, ubi dan cengkeh.<ref name=":0">{{Cite book|last=Batubara|first=Rido Miduk Sugandi|date=2015|url=|title=Kalimantan Selatan: Antara Laut Jawa dan Selat Makassar|location=Jakarta|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-854-4|pages=8-9|others=|oclc=|url-status=live}}</ref> |
|||
== Etimologi == |
|||
Sejarah penamaan pulau ini tidak ada yang mengetahui secara pasti karena pada saat kedatangan suku Mandar pada 1930-an ke pulau ini sudah bernama pulau Marabatuan dan dihuni oleh suku Banjar.<ref name=":0" /> |
|||
Penamaan ini kemungkinan berasal dari bahasa Banjar yaitu dari kata 'mara' yang artinya melangkah dan 'batuan' yang artinya bebatuan. Sehingga marabatuan artinya adalah pulau yang didalamnya terdapat batu. Dimana sepanjang yang dilihat hanya nampak batuan saja.<ref>{{Cite book|last=Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan|date=2009|url=http://eprints.ulm.ac.id/1341/1/PROSIDING%20EKA%20IRIADENTA%20-%20Kajian%20Toponim%20(2).pdf|title=Program Peningkatan Budaya Kelautan dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat|location=Banjarmasin|publisher=CV Alam Lestari|isbn=978-602-96129-0-5|pages=|others=|oclc=|url-status=live}}</ref> |
|||
== Sarana dan prasarana == |
|||
Berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan Pulau Sembilan, maka fasilitas di pulau ini lebih lengkap dengan adanya polsek dan koramil.<ref>{{Cite news|last=Herliansyah|date=2020-07-26|title=KalselPedia - Desa Pulau Sembilan Kotabaru, Hanya 3 Pulau yang Dihuni|url=https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/07/26/kalselpedia-desa-pulau-sembilan-kotabaru-hanya-3-pulau-yang-dihuni|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=2022-06-01}}</ref> Di pulau ini juga terdapat kantor kecamatan dan dua kantor desa. Terdapat juga fasilitas pendidikan dari TK hingga SMA. Selain itu juga terdapat puskesmas dan dua puskesmas pembantu. Untuk sarana penerangan masih mengandalkan PLTD yang dibangun sejak 1995 dan dikelola oleh PLN secara profesional.<ref name=":0" /> |
|||
Permasalahan utama di pulau ini adalah ketersediaan air bersih. |
|||
== Akses == |
|||
Untuk menuju pulau ini bisa menggunakan kapal perintis dengan jadwal dua minggu sekali namun tidak ada jadwal pasti, sehingga harus menghubungi pihak Administrasi Pelabuhan. Perjalanan ditempuh selama 12 jam. |
|||
Kini pulau Marabatuan sudah dilengkapi dengan dermaga permanen yang bisa digunakan sebagai tempat naik dan turunnya penumpang kapal perintis.<ref>{{Cite web|title=Dermaga Marabatuan Dan Matasiri Siap Dioperasikan Melayani Masyarakat|url=https://hubla.dephub.go.id/home/post/read/7822/dermaga-marabatuan-dan-matasiri-siap-dioperasikan-melayani-masyarakat|website=hubla.dephub.go.id|access-date=2022-06-01}}</ref> |
|||
== Atraksi wisata == |
|||
Terdapat beberapa pantai seperti pantai Jodoh, pantai Biru dan [[pantai Sumur Tujuh]] yang dijadikan tempat wisata oleh penduduk setempat.<ref name=":0" /> |
|||
Selain itu juga bisa mengunjungi pulau-pulau kecil di sekeliling pulau Marabatuan seperti [[pulau Sarang]] di sebelah selatan, [[pulau Payungpayungan]], pulau Batu dan pulau Anak payungpayungan di sebelah tenggara. Juga terdapat [[pulau Batuadang selatan]] dan pulau Batuadang utara di bagian selatan arah tenggara dan [[Pulau Batu Barat|pulau Batu barat]] di sebelah barat untuk wisata memancing.<ref name=":0" /> |
|||
== Ekosistem == |
|||
Kondisi terumbu karang di perairan Marabatuan bervariasi dari kategori karang baik, karang rusak mendekati baik dan karang rusak. Penyebab kerusakan karang ini akibat pengambilan terumbu karang sebagai bahan bangunan, jangkar nelayan, penggunaan bahan peledak dan perubahan iklim. Hal ini diperparah oleh adanya tumpukan sampah yang mengapung di perairan pulau ini yang terjadi setiap tahun ketika mendekati akhir tahun <ref>{{Cite web|title=Sampah di Perairan Marabatuan Ganggu Aktivitas Nelayan|url=https://sariagri.id/article/amp/62569/sampah-di-perairan-marabatuan-ganggu-aktivitas-nelayan|website=sariagri.id|access-date=2022-06-01}}</ref> |
|||
Ditemukan 74 jenis karang keras di perairan pulau Marabatuan berupa karang ''Poritiid'', ''Porites lutea'' dan ''P. lobata'', karang ''Agariciid'', ''Coeloseris mayeri'', karang ''Faviid'', ''Favia speciosa'' dan.juga terdapat [[karang Api]] serta karang Biru.<ref>{{Cite journal|last=Munasik|last2=Siringoringo|first2=Rikoh|date=2011|title=Struktur Komunitas Karang Keras (Scleractinia)di Perairan Pulau Marabatuan dan Pulau Matasirih, Kalimantan Selatan|url=https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/1845/1608|journal=Ilmu Kelautan|volume=16|issue=1|pages=49-58}}</ref> |
|||
Pada November 2020 dilaporkan ada kemunculan Buaya muara di perairan pulau Marabatuan.<ref>{{Cite web|last=Tanbu|first=Barlis|date=2020-11-07|title=Kemunculan Satwa Buaya Hebohkan Warga Pulau Marabatuan, BKSDA Kalsel Imbau Warga Berhati-Hati|url=https://www.suarakalimantan.com/2020/11/07/kemunculan-satwa-buaya-hebohkan-warga-pulau-marabatuan-bksda-kalsel-imbau-warga-berhati-hati/|website=SuaraKalimantan.com|language=id-ID|access-date=2022-06-01}}</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{Pulau di Kalimantan Selatan}} |
|||
{{DEFAULTSORT:Marabatuan}} |
{{DEFAULTSORT:Marabatuan}} |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Kabupaten Kotabaru]] |
||
[[Kategori:Pulau di Indonesia|Marabatuan]] |
|||
[[Kategori:Pulau di Kalimantan Selatan|Marabatuan]] |
Revisi terkini sejak 31 Desember 2023 23.51
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Laut Jawa |
Koordinat | 4°22′13″S 115°48′20″E / 4.37028°S 115.80556°E |
Luas | 3,415 km2 |
Panjang | ... km |
Lebar | ... km |
Titik tertinggi | ... m |
Pemerintahan | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Selatan |
Kabupaten | Kotabaru |
Kecamatan | Pulau Sembilan |
Desa | Tanjung Nyiur, Tengah |
Kependudukan | |
Penduduk | 2.000 jiwa (2015) |
Info lainnya | |
Zona waktu | |
Pulau Marabatuan adalah sebuah pulau yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.[1]
Pulau ini terdiri dari dua desa yaitu desa Tengah dan desa Tanjung Nyiur dengan pusat perkampungan berada di utara dan timur pulau. Mata pencaharian warga adalah nelayan dan sebagian berkebun pisang, ubi dan cengkeh.[2]
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Sejarah penamaan pulau ini tidak ada yang mengetahui secara pasti karena pada saat kedatangan suku Mandar pada 1930-an ke pulau ini sudah bernama pulau Marabatuan dan dihuni oleh suku Banjar.[2]
Penamaan ini kemungkinan berasal dari bahasa Banjar yaitu dari kata 'mara' yang artinya melangkah dan 'batuan' yang artinya bebatuan. Sehingga marabatuan artinya adalah pulau yang didalamnya terdapat batu. Dimana sepanjang yang dilihat hanya nampak batuan saja.[3]
Sarana dan prasarana
[sunting | sunting sumber]Berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan Pulau Sembilan, maka fasilitas di pulau ini lebih lengkap dengan adanya polsek dan koramil.[4] Di pulau ini juga terdapat kantor kecamatan dan dua kantor desa. Terdapat juga fasilitas pendidikan dari TK hingga SMA. Selain itu juga terdapat puskesmas dan dua puskesmas pembantu. Untuk sarana penerangan masih mengandalkan PLTD yang dibangun sejak 1995 dan dikelola oleh PLN secara profesional.[2]
Permasalahan utama di pulau ini adalah ketersediaan air bersih.
Akses
[sunting | sunting sumber]Untuk menuju pulau ini bisa menggunakan kapal perintis dengan jadwal dua minggu sekali namun tidak ada jadwal pasti, sehingga harus menghubungi pihak Administrasi Pelabuhan. Perjalanan ditempuh selama 12 jam.
Kini pulau Marabatuan sudah dilengkapi dengan dermaga permanen yang bisa digunakan sebagai tempat naik dan turunnya penumpang kapal perintis.[5]
Atraksi wisata
[sunting | sunting sumber]Terdapat beberapa pantai seperti pantai Jodoh, pantai Biru dan pantai Sumur Tujuh yang dijadikan tempat wisata oleh penduduk setempat.[2]
Selain itu juga bisa mengunjungi pulau-pulau kecil di sekeliling pulau Marabatuan seperti pulau Sarang di sebelah selatan, pulau Payungpayungan, pulau Batu dan pulau Anak payungpayungan di sebelah tenggara. Juga terdapat pulau Batuadang selatan dan pulau Batuadang utara di bagian selatan arah tenggara dan pulau Batu barat di sebelah barat untuk wisata memancing.[2]
Ekosistem
[sunting | sunting sumber]Kondisi terumbu karang di perairan Marabatuan bervariasi dari kategori karang baik, karang rusak mendekati baik dan karang rusak. Penyebab kerusakan karang ini akibat pengambilan terumbu karang sebagai bahan bangunan, jangkar nelayan, penggunaan bahan peledak dan perubahan iklim. Hal ini diperparah oleh adanya tumpukan sampah yang mengapung di perairan pulau ini yang terjadi setiap tahun ketika mendekati akhir tahun [6]
Ditemukan 74 jenis karang keras di perairan pulau Marabatuan berupa karang Poritiid, Porites lutea dan P. lobata, karang Agariciid, Coeloseris mayeri, karang Faviid, Favia speciosa dan.juga terdapat karang Api serta karang Biru.[7]
Pada November 2020 dilaporkan ada kemunculan Buaya muara di perairan pulau Marabatuan.[8]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Pulau Marabatuan". www.ppk-kp3k.kkp.go.id. Diakses tanggal 2020-08-05.
- ^ a b c d e Batubara, Rido Miduk Sugandi (2015). Kalimantan Selatan: Antara Laut Jawa dan Selat Makassar. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 8–9. ISBN 978-979-709-854-4.
- ^ Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan (2009). Program Peningkatan Budaya Kelautan dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat (PDF). Banjarmasin: CV Alam Lestari. ISBN 978-602-96129-0-5.
- ^ Herliansyah (2020-07-26). "KalselPedia - Desa Pulau Sembilan Kotabaru, Hanya 3 Pulau yang Dihuni". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-06-01.
- ^ "Dermaga Marabatuan Dan Matasiri Siap Dioperasikan Melayani Masyarakat". hubla.dephub.go.id. Diakses tanggal 2022-06-01.
- ^ "Sampah di Perairan Marabatuan Ganggu Aktivitas Nelayan". sariagri.id. Diakses tanggal 2022-06-01.
- ^ Munasik; Siringoringo, Rikoh (2011). "Struktur Komunitas Karang Keras (Scleractinia)di Perairan Pulau Marabatuan dan Pulau Matasirih, Kalimantan Selatan". Ilmu Kelautan. 16 (1): 49–58.
- ^ Tanbu, Barlis (2020-11-07). "Kemunculan Satwa Buaya Hebohkan Warga Pulau Marabatuan, BKSDA Kalsel Imbau Warga Berhati-Hati". SuaraKalimantan.com. Diakses tanggal 2022-06-01.