Budaya Jawa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
→‎Kesenian: Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(46 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{refimprove}}

[[Berkas:WayangKulit Scene Zoom.JPG|150px|jmpl|Wayang kulit dilihat pada sisi bayangannya.]]
[[Berkas:WayangKulit Scene Zoom.JPG|150px|jmpl|Wayang kulit dilihat pada sisi bayangannya.]]
''[[Berkas:Batik Indonesia.jpg|ka|jmpl|Batik]]
[[Berkas:Batik Indonesia.jpg|ka|jmpl|Batik]]
'''Budaya Jawa''' adalah budaya yang berasal dari masyarakat pulau Jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa khususnya di Banten Utara, Jawa Barat Utara, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Budaya Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 yaitu budaya Jawa Kulonan (Banten Utara-Jawa Barat Utara-Jawa Tengah Barat), budaya Jawa Tengah(Timur)-DIY, dan budaya Jawa Timur. Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan sehari-hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Budaya Jawa selain terdapat di Banten Utara, Jawa Barat Utara, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur terdapat juga di daerah perantauan orang Jawa yaitu di [[Jakarta]], [[Sumatra]], dan [[Suriname]]. Bahkan budaya Jawa termasuk salah satu budaya di Indonesia yang paling banyak diminati di luar negeri. Beberapa budaya Jawa yang diminati di luar negeri adalah [[Wayang kulit]], [[Keris]], [[Batik]], [[Kebaya]], dan [[Gamelan]]. Di [[Malaysia]] dan [[Filipina]] dikenal istilah keris karena pengaruh [[Majapahit]].<ref>http://www.describeindonesia.com/culture/item/351-keris,-lebih-dari-sekadar-pusaka.html/</ref> LSM Kampung Halaman dari [[Yogyakarta]] yang menggunakan wayang remaja adalah LSM [[Asia]] pertama yang menerima penghargaan seni dari [[Amerika Serikat]] tahun 2011.<ref>http://jakarta.usembassy.gov/embnews_11042011.html/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>http://www.deplu.go.id/Pages/Achievement.aspx?IDP=23&l=en/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Gamelan Jawa menjadi pelajaran wajib di AS, [[Singapura]], dan [[Selandia Baru]].<ref>http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/seni-budaya/10/07/15/124669-gamelan-pun-masuk-kurikulum-pendidikan-di-abang-sam/</ref><ref>http://wartapedia.com/dunia/seni-budaya/3834-gamelan-jawa--menjadi-ujian-akhir-universitas-wellington.html/</ref> Gamelan Jawa rutin digelar di AS dan [[Eropa]] atas permintaan warga AS dan Eropa.<ref>http://www.antaranews.com/view/?i=1165725362&c=SBH&s/</ref> Sastra Jawa [[Negarakretagama]] menjadi satu satunya karya sastra Indonesia yang diakui [[UNESCO]] sebagai Memori Dunia.<ref>{{Cite web |url=http://nasional.kompas.com/read/2008/05/24/08444424// |title=Salinan arsip |access-date=2013-06-07 |archive-date=2013-10-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131021005300/http://nasional.kompas.com/read/2008/05/24/08444424// |dead-url=yes }}</ref> Menurut Guru Besar Arkeologi [[Asia Tenggara]] [[Universitas Nasional Singapura]] John N. Miksic jangkauan kekuasaan Majapahit meliputi [[Sumatra]] dan [[Singapura]], bahkan [[Thailand]] yang dibuktikan dengan pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, patung, dan seni.<ref>http://sains.kompas.com/read/2012/12/05/19045066/Majapahit-Jajah-hingga-Semenanjung-Malaya. Kompas/</ref> Bahkan banyak negara di dunia terutama [[Amerika]] dan [[Eropa]] menyebut Jawa identik [[kopi]].<ref>http://www.javacoffee.com/</ref><ref>http://brokensecrets.com/2010/01/20/why-is-coffee-called-java/</ref><ref>http://www.bumn.go.id/ptpn12/publikasi/berita/indonesia-produsen-kopi-terbesar-ketiga-dunia-ptpn-xii-bertekad-tingkatkan-produksi-arabika/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>http://www.javascafe.com/</ref><ref>http://www.java.be/language.aspx/</ref><ref>http://www.javabeancoffee.com/homepage.html/</ref><ref>http://www.javacoffeehouse.co.uk/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>http://www.caffejava.co.za/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>http://www.cafejava.info/</ref> Budaya Jawa termasuk unik karena membagi tingkat [[bahasa Jawa]] menjadi beberapa tingkat yaitu Ngoko, Madya, dan Krama. Ada yang berpendapat budaya Jawa identik feodal dan sinkretik. Pendapat itu kurang tepat karena budaya feodal ada di semua negara termasuk [[Eropa]]. Budaya Jawa menghargai semua agama dan pluralitas sehingga dinilai sinkretik oleh budaya tertentu yang hanya mengakui satu agama tertentu dan sektarian.

'''Budaya Jawa''' adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa khususnya di [[Jawa Tengah]], [[DIY]] dan [[Jawa Timur]]. Budaya Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 yaitu budaya Banyumasan, budaya Jawa Tengah-DIY dan budaya Jawa Timur. Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan sehari hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Budaya Jawa selain terdapat di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur terdapat juga di daerah perantauan orang Jawa yaitu di [[Jakarta]], [[Sumatera]] dan [[Suriname]]. Bahkan budaya Jawa termasuk salah satu budaya di Indonesia yang paling banyak diminati di luar negeri. Beberapa budaya Jawa yang diminati di luar negeri adalah [[Wayang Kulit]], [[Keris]], [[Batik]], [[Kebaya]] dan [[Gamelan]]. Di [[Malaysia]] dan [[Filipina]] dikenal istilah keris karena pengaruh [[Majapahit]].<ref>http://www.describeindonesia.com/culture/item/351-keris,-lebih-dari-sekadar-pusaka.html/</ref> LSM Kampung Halaman dari [[Yogyakarta]] yang menggunakan wayang remaja adalah LSM [[Asia]] pertama yang menerima penghargaan seni dari [[Amerika Serikat]] tahun 2011.<ref>http://jakarta.usembassy.gov/embnews_11042011.html/</ref><ref>http://www.deplu.go.id/Pages/Achievement.aspx?IDP=23&l=en/</ref> Gamelan Jawa menjadi pelajaran wajib di AS, [[Singapura]] dan [[Selandia Baru]].<ref>http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/seni-budaya/10/07/15/124669-gamelan-pun-masuk-kurikulum-pendidikan-di-abang-sam/</ref><ref>http://wartapedia.com/dunia/seni-budaya/3834-gamelan-jawa--menjadi-ujian-akhir-universitas-wellington.html/</ref> Gamelan Jawa rutin digelar di AS dan [[Eropa]] atas permintaan warga AS dan Eropa.<ref>http://www.antaranews.com/view/?i=1165725362&c=SBH&s/</ref> Sastra Jawa [[Negarakretagama]] menjadi satu satunya karya sastra Indonesia yang diakui [[UNESCO]] sebagai Memori Dunia.<ref>http://nasional.kompas.com/read/2008/05/24/08444424//</ref> Menurut Guru Besar Arkeologi [[Asia Tenggara]] National University of Singapore John N. Miksic jangkauan kekuasaan Majapahit meliputi [[Sumatera]] dan [[Singapura]] bahkan [[Thailand]] yang dibuktikan dengan pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, patung dan seni.<ref>http://sains.kompas.com/read/2012/12/05/19045066/Majapahit-Jajah-hingga-Semenanjung-Malaya. Kompas/</ref> Bahkan banyak negara di dunia terutama [[Amerika]] dan [[Eropa]] menyebut Jawa identik [[kopi]]<ref>http://www.javacoffee.com/</ref><ref>http://brokensecrets.com/2010/01/20/why-is-coffee-called-java/</ref><ref>http://www.bumn.go.id/ptpn12/publikasi/berita/indonesia-produsen-kopi-terbesar-ketiga-dunia-ptpn-xii-bertekad-tingkatkan-produksi-arabika/</ref><ref>http://www.javascafe.com/</ref><ref>http://www.java.be/language.aspx/</ref><ref>http://www.javabeancoffee.com/homepage.html/</ref><ref>http://www.javacoffeehouse.co.uk/</ref><ref>http://www.caffejava.co.za/</ref><ref>http://www.cafejava.info/</ref>. Budaya Jawa termasuk unik karena membagi tingkat [[bahasa Jawa]] menjadi beberapa tingkat yaitu Ngoko, Madya, dan Krama. Ada yang berpendapat budaya Jawa identik feodal dan sinkretik. Pendapat itu kurang tepat karena budaya feodal ada di semua negara termasuk [[Eropa]]. Budaya Jawa menghargai semua agama dan pluralitas sehingga dinilai sinkretik oleh budaya tertentu yang hanya mengakui satu agama tertentu dan sektarian.


== Agama ==
== Agama ==
[[Berkas:Masjid demak.jpg|jmpl|ka|325px|[[Masjid Agung Demak]], diyakini sebagai salah satu tempat berkumpulnya para [[wali]] yang paling awal.]]
[[Berkas:Masjid demak.jpg|jmpl|ka|325px|[[Masjid Agung Demak]], diyakini sebagai salah satu tempat berkumpulnya para [[wali]] yang paling awal.]]
Budaya Jawa juga menghasilkan agama sendiri yaitu [[Kejawen]]. Kejawen berisikan tentang seni, budaya, tradisi, ritual, sikap serta filosofi orang-orang Jawa. Kejawen juga memiliki arti spiritualistis atau spiritualistis suku Jawa. Tetapi mayoritas orang Jawa sekarang menganut agama [[Islam]] dan sebagian kecil orang Jawa menganut agama [[Kristen]] atau [[Katolik]]. Dahulu orang Jawa menganut agama [[Hindu]], [[Buddha]] dan Kejawen. Bahkan orang Jawa ikut menyebarkan agama Hindu dan Buddha dengan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha Jawa yang berperan. Orang Jawa juga ikut menyebarkan agama Islam dan Kristen atau Katolik di Indonesia. Orang Jawa termasuk unik karena menjadi satu satunya suku di Indonesia yang berperan penting dalam menyebarkan 5 agama besar. Seorang peneliti AS [[Clifford Geertz]] bahkan pernah meneliti orang Jawa dan membagi orang Jawa menjadi 3 golongan besar yaitu : [[Abangan]], [[Priyayi]] dan [[Santri]].
Budaya Jawa juga menghasilkan pola-pikir bagi masyarakat jawa itu sendiri yaitu [[Kejawen]]. Kejawen berisikan tentang seni, budaya, tradisi, ritual, sikap serta filosofi orang-orang Jawa. Kejawen juga memiliki arti spiritualistis atau spiritualistis suku Jawa. Tetapi mayoritas orang Jawa sekarang menganut agama [[Islam]] dan sebagian kecil orang Jawa menganut agama [[Kristen]] atau [[Katolik]]. Dahulu orang Jawa menganut agama [[Hindu]], [[Buddha]], dan Kejawen. Bahkan orang Jawa ikut menyebarkan agama Hindu dan Buddha dengan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha Jawa yang berperan. Orang Jawa juga ikut menyebarkan agama Islam dan Kristen atau Katolik di Indonesia. Orang Jawa termasuk unik karena menjadi satu satunya suku di Indonesia yang berperan penting dalam menyebarkan 5 agama besar. Seorang peneliti AS [[Clifford Geertz]] bahkan pernah meneliti orang Jawa dan membagi orang Jawa menjadi 3 golongan besar yaitu: [[Abangan]], [[Priyayi]], dan [[Santri]].


== Sastra ==
== Sastra ==
{{artikel|Sastra Jawa}}
{{artikel|Sastra Jawa}}
[[Berkas:Panji Asmoro Bangun Keong Emas.JPG|jmpl|ka|230x230px|Raden Panji Asmarabangun tengah mencari isterinya yang hilang, Dewi Sekartaji.]]
[[Berkas:Panji Asmoro Bangun Keong Emas.JPG|jmpl|ka|230x230px|Raden Panji Asmarabangun tengah mencari isterinya yang hilang, Dewi Sekartaji.]]
Sejarah '''Sastra Jawa''' dimulai dengan sebuah [[prasasti]] yang ditemukan di daerah Sukabumi (Sukobumi), Pare, [[Kediri]] [[Jawa Timur]]. Prasasti yang biasa disebut dengan nama [[Prasasti Sukabumi]] ini bertanggal [[25 Maret]] tahun [[804]] [[Masehi]]. Isinya ditulis dalam [[bahasa Jawa]] Kuno. Setelah prasasti Sukabumi, ditemukan prasasti lainnya dari tahun [[856]] M yang berisikan sebuah sajak yang disebut [[kakawin]]. Kakawin yang tidak lengkap ini adalah sajak tertua dalam bahasa Jawa (Kuno).

Sejarah '''Sastra Jawa''' dimulai dengan sebuah [[prasasti]] yang ditemukan di daerah Sukabumi (Sukobumi), Pare, [[Kediri]] [[Jawa Timur]]. Prasasti yang biasa disebut dengan nama [[Prasasti Sukabumi]] ini bertarikh [[25 Maret]] tahun [[804]] [[Masehi]]. Isinya ditulis dalam [[bahasa Jawa]] Kuna. Setelah prasasti Sukabumi, ditemukan prasasti lainnya dari tahun [[856]] M yang berisikan sebuah sajak yang disebut [[kakawin]]. Kakawin yang tidak lengkap ini adalah sajak tertua dalam bahasa Jawa (Kuna).


Sejarah sastra Jawa dibagi dalam empat masa:
Sejarah sastra Jawa dibagi dalam empat masa:
* [[Sastra Jawa Kuna]]
* [[Sastra Jawa Kuna]]
* [[Sastra Jawa Tengahan]]
* [[Sastra Jawa Tengahan|Sastra Jawa Pertengahan]]
* [[Sastra Jawa Baru]]
* [[Sastra Jawa Baru]]
* [[Sastra Jawa Modern]]
* [[Sastra Jawa Modern]]


Bahasa Jawa pertama-tama ditulis dalam aksara turunan [[aksara Pallawa]] yang berasal dari [[India]] Selatan. Aksara ini yang menjadi cikal bakal [[aksara Jawa]] modern atau [[Hanacaraka]] yang masih dipakai sampai sekarang. Dengan berkembangnya [[agama]] [[Islam]] pada abad ke-15 dan ke-16, huruf [[Abjad Arab|Arab]] juga dipergunakan untuk menulis bahasa Jawa; huruf ini disebut dengan nama huruf [[pegon]]. Ketika bangsa [[Eropa]] menjajah Indonesia, termasuk Jawa, [[abjad Latin]] pun digunakan untuk menulis bahasa Jawa. Dongeng Jawa seperti [[cerita panji]] ternyata juga dikenal dan dipentaskan di [[Thailand]] dan [[Filipina]].<ref>http://cetak.kompas.com/read/2013/02/13/03341127/Thailand/</ref> Banyak sastra Jawa yang berada di Eropa terutama Belanda bahkan ada perguruan tinggi Belanda yang membuka mata kuliah sastra Jawa seperti [[Universitas Leiden]]. Beberapa kakawin yang ditulis oleh pujangga Jawa menyadur dari karya India atau cerita Jawa diantaranya adalah :
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gouden reliëf met de voorstelling van Sutasoma gedragen door Kalmasapada TMnr 2960-319.jpg|jmpl|259x259px|Hiasan emas Majapahit Sutasoma dan Kalmasapada]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gouden reliëf met de voorstelling van Sutasoma gedragen door Kalmasapada TMnr 2960-319.jpg|jmpl|259x259px|Hiasan emas Majapahit Sutasoma dan Kalmasapada]]
Bahasa Jawa pertama-tama ditulis dalam aksara turunan [[aksara Pallawa]] yang berasal dari [[India]] Selatan. Aksara ini yang menjadi cikal bakal [[aksara Jawa]] modern atau [[Hanacaraka]] yang masih dipakai sampai sekarang. Dengan berkembangnya [[agama]] [[Islam]] pada abad ke-15 dan ke-16, huruf [[Abjad Arab|Arab]] juga dipergunakan untuk menulis bahasa Jawa; huruf ini disebut dengan nama huruf [[pegon]]. Ketika bangsa [[Eropa]] menjajah Indonesia, termasuk Jawa, [[abjad Latin]] pun digunakan untuk menulis bahasa Jawa. Dongeng Jawa seperti [[cerita panji]] ternyata juga dikenal dan dipentaskan di [[Thailand]] dan [[Filipina]].<ref>http://cetak.kompas.com/read/2013/02/13/03341127/Thailand/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Banyak sastra Jawa yang berada di Eropa terutama Belanda bahkan ada perguruan tinggi Belanda yang membuka mata kuliah sastra Jawa seperti [[Universitas Leiden]]. Beberapa kakawin yang ditulis oleh pujangga Jawa menyadur dari karya India atau cerita Jawa di antaranya adalah:

* [[Kakawin Sutasoma]] (menjadi motto Bhinneka Tunggal Ika)
* [[Kakawin Sutasoma]] (menjadi motto Bhinneka Tunggal Ika)
* [[Kakawin Nagarakretagama]]
* [[Kakawin Nagarakretagama]]
Baris 36: Baris 33:
{{artikel|Bahasa Jawa}}
{{artikel|Bahasa Jawa}}


Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk [[suku Jawa|suku bangsa Jawa]] di [[Jawa Tengah]],[[Yogyakarta]] & [[Jawa Timur]]. Selain itu, Bahasa Jawa juga digunakan oleh penduduk yang tinggal beberapa daerah lain seperti di [[Banten]] terutama [[kota Serang]], [[kabupaten Serang]], [[kota Cilegon]] dan [[kabupaten Tangerang]], [[Jawa Barat]] khususnya kawasan Pantai utara terbentang dari pesisir utara [[kabupaten Karawang|Karawang]], [[kabupaten Subang|Subang]], [[kabupaten Indramayu|Indramayu]], [[kota Cirebon]] dan [[kabupaten Cirebon]]. Kawasan-kawasan luar Jawa yang terdapat penutur bahasa Jawa yaitu : [[Lampung]] (61,9%), [[Jakarta]] (35%), [[Sumatera Utara]] (32,6%), [[Kaltim]] (29,5%), [[Jambi]] (27,6%), [[Sumatera Selatan]] (27%), [[Riau]] 25%, [[Aceh]] (15,87%) yang dikenal sebagai [[Aneuk Jawoe]]. Penutur bahasa Jawa juga ditemukan dalam jumlah besar di [[Suriname]], yang mencapai 15% dari penduduk secara keseluruhan, kemudian di [[Kaledonia Baru]] bahkan sampai kawasan [[Aruba]] dan [[Curacao]] serta [[Belanda]]. Sebagian kecil bahkan menyebar ke wilayah [[Guyana Prancis]] dan [[Venezuela]]. Pengiriman tenaga kerja ke [[Korea]], [[Hong Kong]], serta beberapa negara [[Timur Tengah]] juga memperluas wilayah sebar pengguna bahasa ini meskipun belum bisa dipastikan kelestariannya.
Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk [[suku Jawa|suku bangsa Jawa]] di [[Jawa Tengah]], [[Yogyakarta]], dan [[Jawa Timur]]. Selain itu, Bahasa Jawa juga digunakan oleh penduduk yang tinggal beberapa daerah lain seperti di [[Banten]] terutama [[kota Serang]], [[kabupaten Serang]], [[kota Cilegon]] dan [[kabupaten Tangerang]], [[Jawa Barat]] khususnya kawasan Pantai utara terbentang dari pesisir utara [[kabupaten Karawang|Karawang]], [[kabupaten Subang|Subang]], [[kabupaten Indramayu|Indramayu]], [[kota Cirebon]] dan [[kabupaten Cirebon]]. Kawasan-kawasan luar Jawa yang terdapat penutur bahasa Jawa yaitu: [[Lampung]] (61,9%), [[Jakarta]] (35%), [[Sumatera Utara]] (32,6%), [[Kaltim]] (29,5%), [[Jambi]] (27,6%), [[Sumatera Selatan]] (27%), [[Riau]] 25%, [[Aceh]] (15,87%) yang dikenal sebagai [[Aneuk Jawoe]]. Penutur bahasa Jawa juga ditemukan dalam jumlah besar di [[Suriname]], yang mencapai 15% dari penduduk secara keseluruhan, kemudian di [[Kaledonia Baru]] bahkan sampai kawasan [[Aruba]] dan [[Curacao]] serta [[Belanda]]. Sebagian kecil bahkan menyebar ke wilayah [[Guyana Prancis]] dan [[Venezuela]]. Pengiriman tenaga kerja ke [[Korea]], [[Hong Kong]], serta beberapa negara [[Timur Tengah]] juga memperluas wilayah sebar pengguna bahasa ini meskipun belum bisa dipastikan kelestariannya.


== Kerajaan ==
== Kerajaan ==
[[Berkas:Kris and scabbard.jpg|jmpl|ka|246x246px|Sebilah keris Jawa (kanan) dengan sarung keris (''warangka'').]]
[[Berkas:Kris and scabbard.jpg|jmpl|ka|246x246px|Sebilah keris Jawa (kanan) dengan sarung keris (''warangka'').]]
Banyaknya kerajaan yang pernah berdiri di Jawa juga menyumbang ragam kebudayaan di Jawa. Kerajaan Jawa yang banyak mengusai daerah lain termasuk Malaysia dan Filipina ikut menyumbang tersebarnya budaya keris di seluruh Indonesia dan Asia. Kerajaan yang pernah berdiri di Jawa diantaranya :
Banyaknya kerajaan yang pernah berdiri di Jawa juga menyumbang ragam kebudayaan di Jawa. Kerajaan Jawa yang banyak mengusai daerah lain termasuk Malaysia dan Filipina ikut menyumbang tersebarnya budaya keris di seluruh Indonesia dan Asia. Kerajaan yang pernah berdiri di Jawa di antaranya:


=== Kerajaan Hindu/Buddha ===
=== Kerajaan Hindu/Buddha ===
* [[Kerajaan Kalingga]]
* [[Kerajaan Kalingga|Kerajaan Kalingga (Holing)]]
* [[Kerajaan Kanjuruhan]]
* [[Kerajaan Kanjuruhan]]
* [[Kerajaan Medang|Kerajaan Mataram Hindu]]
* [[Kerajaan Medang|Kerajaan Mataram Kuno (Medang)]]
* [[Kerajaan Kahuripan]]
* [[Kerajaan Kahuripan]]
* [[Kerajaan Janggala]]
* [[Kerajaan Janggala]]
* [[Kerajaan Kadiri]] (1042 - 1222)
* [[Kerajaan Kadiri]] (1042–1222)
* [[Kerajaan Singasari]] (1222-1292)
* [[Kerajaan Singasari]] (1222–1292)
* [[Kerajaan Majapahit]] (1292-1527)
* [[Kerajaan Majapahit]] (1292–1527)


=== Kerajaan Islam ===
=== Kerajaan Islam ===
'''[[Berkas:Kraton Yogyakarta Pagelaran.jpg|jmpl|160px|Pagelaran Kraton Yogyakarta]]
[[Berkas:Kraton Yogyakarta Pagelaran.jpg|jmpl|160px|Pagelaran Kraton Yogyakarta]]
* [[Kesultanan Demak]] (1475–1548)
* [[Kesultanan Demak]] (1475–1548)
* [[Kesultanan Pajang]] (1548-1588)
* [[Kesultanan Pajang]] (1548–1588)
* [[Kesultanan Mataram]] (1588—1681)
* [[Kesultanan Mataram]] (1588–1681)


=== Kerajaan Jawa modern ===
=== Kerajaan Jawa modern ===
* [[Kasunanan Surakarta]]
* [[Kasunanan Surakarta]] (1745–sekarang)
* [[Kasultanan Yogyakarta]]
* [[Kasultanan Yogyakarta]] (1755–sekarang)
* [[Praja Mangkunagaran]] (1757–sekarang)
* [[Kadipaten Paku Alaman]]
* [[Kadipaten Paku Alaman]] (1813–sekarang)
* [[Praja Mangkunagaran]]


== Teknologi ==
== Teknologi ==
Baris 68: Baris 65:
{{artikel|Daftar candi di Indonesia}}
{{artikel|Daftar candi di Indonesia}}
[[Berkas:Borobudur 2008.JPG|jmpl|kiri|Stupa Borobudur]]
[[Berkas:Borobudur 2008.JPG|jmpl|kiri|Stupa Borobudur]]
Arsitektur Jawa adalah bentuk bangunan khas yang dirancang oleh orang Jawa untuk berbagai fungsi. Di antaranya adalah rumah Jawa atau [[Joglo]] yang sangat unik bentuknya. Bentuk bangunan Jawa sangat dipengaruhi oleh agama Hindu, Buddha, dan Islam. Arsitektur Jawa juga mengadaptasi bentuk bangunan [[Tionghoa]], [[Belanda]], dan [[Arab]]. Sejak dahulu orang Jawa sudah pandai dalam membuat arsitektur hal ini terbukti dengan ditemukannya sejumlah [[candi]] monumental di Jawa seperti [[Candi Borobudur]] dan [[Candi Prambanan]]. Bahkan Jateng-DIY dan Jatim tercatat sebagai wilayah di Indonesia yang terbanyak memiliki candi dengan lebih dari 50 buah candi. Di Jawa juga banyak terdapat masjid yang merupakan akulturasi budaya Hindu dan Islam seperti [[Masjid Agung Demak]].

Arsitektur Jawa adalah bentuk bangunan khas yang dirancang oleh orang Jawa untuk berbagai fungsi. Diantaranya adalah rumah Jawa atau [[Joglo]] yang sangat unik bentuknya. Bentuk bangunan Jawa sangat dipengaruhi oleh agama Hindu, Buddha dan Islam. Arsitektur Jawa juga mengadaptasi bentuk bangunan [[Tionghoa]], [[Belanda]] dan [[Arab]]. Sejak dahulu orang Jawa sudah pandai dalam membuat arsitektur hal ini terbukti dengan ditemukannya sejumlah [[candi]] monumental di Jawa seperti [[Candi Borobudur]] dan [[Candi Prambanan]]. Bahkan Jateng-DIY dan Jatim tercatat sebagai wilayah di Indonesia yang terbanyak memiliki candi dengan lebih dari 50 buah candi. Di Jawa juga banyak terdapat masjid yang merupakan akulturasi budaya Hindu dan Islam seperti [[Masjid Agung Demak]].


=== Terakota Majapahit ===
=== Terakota Majapahit ===
Terakota Majapahit adalah kerajinan tanah liat era Majapahit. Seni Terakota adalah satu karakter budaya pada masa Majapahit yang cukup terkenal dan banyak ditemukan. Hasil seni ini berupa arca, bak air, jambangan, vas bunga, hiasan atap rumah, genteng, dinding sumur (jobong), kendi, atau celengan. Pada era Majapahit pengetahuan tentang pembuatan barang-barang dari tanah liat bakar dengan prinsip yaitu membuat bentuk atau model dari tanah liat, mengeringkan di bawah sinar matahari, dan membakarnya dalam api.<ref>http://wacananusantara.org/seni-terakota-tanah-liat//</ref>
Terakota Majapahit adalah kerajinan tanah liat era Majapahit. Seni Terakota adalah satu karakter budaya pada masa Majapahit yang cukup terkenal dan banyak ditemukan. Hasil seni ini berupa arca, bak air, jambangan, vas bunga, hiasan atap rumah, genteng, dinding sumur (''jobong''), kendi, atau celengan. Pada era Majapahit pengetahuan tentang pembuatan barang-barang dari tanah liat bakar dengan prinsip yaitu membuat bentuk atau model dari tanah liat, mengeringkan di bawah sinar matahari, dan membakarnya dalam api.<ref>{{Cite web |url=http://wacananusantara.org/seni-terakota-tanah-liat// |title=Salinan arsip |access-date=2013-06-07 |archive-date=2013-12-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131223095623/http://wacananusantara.org/seni-terakota-tanah-liat/ |dead-url=yes }}</ref>

=== Kapal Jung ===
{{artikel|Kapal Jung}}


=== Kapal Jong ===
[[Berkas:-HK CityHall Seaview 51217 5.png|jmpl|150px|Kapal Jung]]
{{artikel|Jong (kapal)}}
Hasil budaya teknologi Jawa lainnya adalah [[Kapal Jung]] yaitu sebuah kapal layar tradisional yang digunakan oleh orang Jawa pada zaman kerajaan dahulu. Dalam relief candi Borobudur terdapat penggambaran kapal Jung. Lambung kapal Jung dibentuk dengan menyambungkan papan-papan pada lunas kapal. Kemudian disambungkan pada pasak kayu tanpa menggunakan kerangka, baut, atau paku besi. Ujung haluan dan buritan kapal berbentuk lancip. Kapal ini dilengkapi dengan dua batang kemudi menyerupai dayung, serta layar berbentuk segi empat. Kapal Jung yang disebut sebagai kapal Borobudur ini telah memainkan peran besar dalam segenap urusan orang Jawa di bidang pelayaran, selama beratus ratus tahun sebelum [[abad ke-13]]. Memasuki awal [[abad ke-8]], peran kapal Borobudur digeser oleh kapal kapal Jawa yang berukuran lebih besar, dengan tiga atau empat layar sebagai Jung. Pelaut [[Portugis]] menyebut ''juncos'', pelaut [[Italia]] menyebut ''zonchi''. Istilah jung dipakai pertama kali dalam catatan perjalanan Rahib Odrico, Jonhan de Marignolli, dan [[Ibn Battuta]]<ref>{{citation | publisher = Saudi Aramco world | title = IbnBatutaTravel | url = http://www.saudiaramcoworld.com/issue/200504/the.traveler.ibn.battuta.htm}}.</ref> yang berlayar ke [[Nusantara]], awal [[abad ke-14]] mereka memuji kehebatan kapal Jawa berukuran raksasa sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Teknologi pembuatan Jung tak jauh berbeda dengan pengerjaan kapal Borobudur; seluruh badan kapal dibangun tanpa menggunakan paku.
[[Berkas:Situs civitatis Bantam et Navium Insulae Iauae delineatio.jpg|jmpl|Kapal jong Jawa di Banten.]]
Hasil budaya teknologi Jawa lainnya adalah Kapal [[Djong (kapal)|jong Jawa]] yaitu sebuah kapal layar tradisional yang digunakan oleh orang Jawa pada zaman kerajaan dahulu. Kapal jong Jawa inilah yang ditiru China, menghasilkan kapal jung China ([[bahasa China]]: ''chuán''). Lambung kapal jong dibentuk dengan menyambungkan papan-papan pada lunas kapal. Kemudian disambungkan pada pasak kayu tanpa menggunakan kerangka, baut, atau paku besi. Ujung haluan dan buritan kapal berbentuk lancip. Kapal ini dilengkapi dengan dua batang kemudi menyerupai dayung, serta layar berbentuk segi empat. Kapal jong yang disebut sebagai [[K'un-lun po]] (atau ''K'un-lun bo'', 崑崙舶, artinya "kapal orang Kunlun [yang berkulit gelap]")<ref group="catatan">Pengertian K'un-lun berbeda sesuai konteks dan tahun penyebutannya. Dalam hal ini ia merujuk pada penduduk Asia Tenggara.</ref> ini telah memainkan peran besar dalam segenap urusan orang Jawa di bidang pelayaran, selama beratus ratus tahun sebelum [[abad ke-13]]. Memasuki awal [[abad ke-8]], peran kapal Borobudur digeser oleh kapal kapal Jawa yang berukuran lebih besar, dengan tiga atau empat layar yaitu jong. Pelaut [[Portugis]] menyebut ''juncos'', pelaut [[Italia]] menyebut ''zonchi''. Istilah jong dipakai pertama kali dalam catatan perjalanan Rahib Odorico, John de Marignolli, dan [[Ibn Battuta|Ibnu Battuta]]<ref>{{citation | publisher = Saudi Aramco world | title = IbnBatutaTravel | url = http://www.saudiaramcoworld.com/issue/200504/the.traveler.ibn.battuta.htm}}</ref> yang berlayar ke [[Nusantara]], awal [[abad ke-14]] mereka memuji kehebatan kapal Jawa berukuran raksasa sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Teknologi pembuatan jong tak jauh berbeda dengan pengerjaan kapal Borobudur; seluruh badan kapal dibangun tanpa menggunakan paku.


=== Pendidikan ===
=== Pendidikan ===
Pendidikan menempati arti sangat penting bagi orang Jawa. Bahkan bapak pendidikan Indonesia yaitu [[Ki Hadjar Dewantara]] adalah orang Jawa dan dia adalah pelopor pendidikan Indonesia. [[School tot Opleiding van Indische Artsen]] atau STOVIA sekolah kedokteran pertama di Indonesia adalah pendidikan modern pertama bagi orang Indonesia termasuk orang Jawa. Pada masa modern pendidikan tetap menempati peran penting bagi orang Jawa. Bahkan dalam [[Peringkat universitas di Indonesia menurut Webometrics]] tercatat 30 perguruan tinggi dari Jateng-DIY dan Jatim termasuk 50 perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Bahkan dalam [[Olimpiade Sains Nasional]] yang merupakan kompetisi bidang sains bagi para siswa pada jenjang SD, SMP, dan SMA di Indonesia tercatat dimenangkan oleh hanya 2 provinsi yaitu DKI Jakarta 4 kali pada tahun 2004, 2005, 2009, 2010 dan Jawa Tengah 8 kali pada tahun 2002, 2003, 2006, 2007, 2008, 2011, 2012, 2013.<ref>http://www.suaramerdeka.com/v2/index.php/read/cetak/2012/12/19/209131/Jateng-Juara-Umum-OSN-2012</ref><ref>http://poskota.co.id/berita-terkini/2011/07/21/jawa-tengah-5-kali-juara-osn/</ref><ref>http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=29897&idwil=0/</ref>
Pendidikan menempati arti sangat penting bagi orang Jawa. Bahkan bapak pendidikan Indonesia yaitu [[Ki Hadjar Dewantara]] adalah orang Jawa dan dia adalah pelopor pendidikan Indonesia. [[School tot Opleiding van Indische Artsen]] atau STOVIA sekolah kedokteran pertama di Indonesia adalah pendidikan modern pertama bagi orang Indonesia termasuk orang Jawa. Pada masa modern pendidikan tetap menempati peran penting bagi orang Jawa. Bahkan dalam [[Peringkat universitas di Indonesia menurut Webometrics]] tercatat 30 perguruan tinggi dari Jateng-DIY dan Jatim termasuk 50 perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Bahkan dalam [[Olimpiade Sains Nasional]] yang merupakan kompetisi bidang sains bagi para siswa pada jenjang SD, SMP, dan SMA di Indonesia tercatat dimenangkan oleh hanya 2 provinsi yaitu DKI Jakarta 4 kali pada tahun 2004, 2005, 2009, 2010 dan Jawa Tengah 8 kali pada tahun 2002, 2003, 2006, 2007, 2008, 2011, 2012, 2013.<ref>http://www.suaramerdeka.com/v2/index.php/read/cetak/2012/12/19/209131/Jateng-Juara-Umum-OSN-2012{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>http://poskota.co.id/berita-terkini/2011/07/21/jawa-tengah-5-kali-juara-osn/</ref><ref>http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=29897&idwil=0/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


== Kalender ==
== Kalender ==
{{artikel|Kalender Jawa}}
{{artikel|Kalender Jawa}}
[[Berkas:Javanese week.jpg|jmpl|ka|Simbol siklus pasaran dalam kalender jawa]]
[[Berkas:Javanese week.jpg|jmpl|ka|Simbol siklus pasaran dalam kalender jawa]]
Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa dan budaya Eropa. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, [[Sultan Agung]] yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa. Dekrit Sultan Agung berlaku di seluruh wilayah kerajaan Mataram II yaitu seluruh pulau Jawa dan Madura kecuali [[Banten]], [[Batavia]] dan [[Banyuwangi]] ([[Blambangan]]).
Kalender Jawa (ꦥꦼꦤꦁꦒꦭꦤ꧀ꦗꦮ, translit. ''Pênanggalan Jawa'') adalah sebuah kalender yang merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa, dan budaya Eropa. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, [[Sultan Agung]] yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun yang saat itu adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa. Dekrit Sultan Agung berlaku di seluruh wilayah kerajaan Mataram II yaitu seluruh pulau Jawa dan Madura kecuali [[Banten]], [[Batavia]], dan [[Banyuwangi]] ([[Blambangan]]).


== Kesenian ==
== Kesenian ==
{{artikel|Seni Tradisional Jawa}}
{{artikel|Seni Tradisional Jawa}}
[[Berkas:Bambangan Cakil.jpg|jmpl|150px|Bambangan Cakil]]
[[Berkas:Bambangan Cakil.jpg|jmpl|150px|Bambangan Cakil]]
[[Berkas:Reog Ponorogo.jpg|kiri|201x201px|jmpl|Barongan (Dadak merak)]]
[[Berkas:Reog Ponorogo Indonesia.jpg|jmpl|150px|Reog Ponorogo]]
Seni Tradisional Jawa adalah karya seni yang diciptakan dan berasal dari Pulau Jawa, Indonesia. Beberapa contoh dari seni tradisional jawa antara lain [[tari Gambyong]]. Kesenian tradisional dari Jawa ada berbagai macam, tetapi secara umum dalam satu akar budaya kesenian Jawa ada 3 kelompok besar yaitu Banyumasan ([[Ebeg]]), Jawa Tengah-DIY ([[Ketoprak (seni budaya)|Ketoprak]] dan [[Srimpi]]), dan Jawa Timur ([[Ludruk]] dan [[Reog (Ponorogo)|Reog]]).

Seni Tradisional Jawa adalah karya seni yang diciptakan dan berasal dari Pulau Jawa, Indonesia. Beberapa contoh dari seni tradisional jawa antara lain tari [[gambyong]]. Kesenian tradisional dari Jawa ada berbagai macam, tetapi secara umum dalam satu akar budaya kesenian Jawa ada 3 kelompok besar yaitu Banyumasan ([[Ebeg]]), Jawa Tengah dan Jawa Timur ([[Ludruk]] dan [[Reog]]).


=== Tari ===
=== Tari ===
Baris 103: Baris 97:
* [[Tari Golek Menak]] dari Yogyakarta
* [[Tari Golek Menak]] dari Yogyakarta
* [[Tari Kridhajati]] dari Jepara
* [[Tari Kridhajati]] dari Jepara
* [[Tari Kuda Lumping]] dari Jawa Tengah
* [[Tari Kuda Lumping]] dari Jawa Timur
* [[Tari Reog]] dari Jawa Timur
* [[Tari Reog]] dari Jawa Timur
* [[Tari Remo]] dari Jawa Timur
* [[Tari Remo]] dari Jawa Timur
* [[Tari Seblang]] dari Jawa Timur
* [[Tari Seblang]] dari Jawa Timur
* [[Tari Sintren]] dari Jawa Tengah
* [[Tari Sintren]] dari Jawa Tengah
* [[Tari Bedhaya Ketawang]] dari Surakarta


=== Musik ===
=== Musik ===
{{artikel|Langgam Jawa}}
{{artikel|Langgam Jawa}}
Langgam Jawa merupakan bentuk adaptasi musik keroncong ke dalam musik tradisional Jawa, khususnya gamelan. Tokoh-tokoh musik ini di antaranya [[Andjar Any]], [[Gesang]], [[Ki Narto Sabdo]] dan [[Waljinah]].
Langgam Jawa merupakan bentuk adaptasi musik keroncong ke dalam musik tradisional Jawa, khususnya gamelan. Tokoh-tokoh musik ini di antaranya [[Andjar Any]], [[Gesang]], [[Ki Narto Sabdo]], dan [[Waljinah]].


=== Silat ===
=== Silat ===
[[Berkas:Persaudaraan Setia Hati Terate - Tendangan.jpg|jmpl|ka|Sebuah tendangan dari pesilat [[Persaudaraan Setia Hati Terate|PSHT]] di [[Candi Barong]], Yogyakarta.]]
[[Berkas:perisaidiri.jpg|jmpl|ka|89x89px|Lambang Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri]]
* Ada perguruan silat bernama Kali Majapahit yang berasal dari [[Filipina]] dengan anggotanya dari [[Asia]] dan [[Amerika]]. Silat Kali Majapahit ini mengklaim berakar dari Kerajaan Majapahit kuno yang disebut menguasai Filipina, Singapura, Malaysia dan Thailand<ref>http://www.kali-majapahit.com/</ref>. Silat Jawa lainnya adalah [[Perisai Diri]] yang didirikan oleh almarhum RM Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra bangsawan Keraton Paku Alam. Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia ditambah dengan aliran Shaolin (Siauw Liem) dari negeri Tiongkok. Silat[[Persaudaraan Setia Hati Terate|Persaudaraan Setia hati teratai]]<nowiki/>yang di dirikan oleh [[Ki Hajar Harjo Utomo]] dan berawal dibentuk oleh [[Ki Ngabeni Surodiwirjo|Ki Ngabehi Surodiwirjo]] persaudaraan yang anggota keluarganya disebut [[“Sedulur Tunggal Ketjer”]], sedangkan permainan pencak silatnya dahulu disebut [[“Djojo Gendilo”]], [[Merpati Putih]] dan silat [[Tapak Suci Putera Muhammadiyah]] juga diciptakan oleh orang Jawa. Keempat seni silat ini sudah tersebar ke Amerika dan Eropa.[[Berkas:Logo-psht.gif|jmpl|129x129px|Lambang
Ada perguruan silat bernama Kali Majapahit yang berasal dari [[Filipina]] dengan anggotanya dari [[Asia]] dan [[Amerika]]. Silat Kali Majapahit ini mengklaim berakar dari Kerajaan Majapahit kuno yang disebut menguasai Filipina, Singapura, Malaysia, dan Thailand.<ref>http://www.kali-majapahit.com/</ref> Silat Jawa lainnya adalah [[Perisai Diri]] yang didirikan oleh almarhum [[R.M. Soebandiman Dirdjoatmodjo]], putra bangsawan Keraton Paku Alam. Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia ditambah dengan aliran Shaolin (Siauw Liem) dari negeri Tiongkok. Silat [[Persaudaraan Setia Hati Terate]] (PSHT) yang didirikan oleh [[Ki Hadjar Hardjo Oetomo]] dan berawal dibentuk oleh [[Ki Ngabehi Soerodwirdjo]], persaudaraan yang anggota keluarganya disebut [[''Sedulur Tunggal Ketjer'']], sedangkan permainan pencak silatnya dahulu disebut [[''Djojo Gendilo Tjipto Muljo'']]. [[Merpati Putih]] dan silat [[Tapak Suci Putera Muhammadiyah]] juga diciptakan oleh orang Jawa. Keempat seni silat ini sudah tersebar ke Amerika dan Eropa.
Persaudaraan

Setia Hati Teratai
]]


== Masakan ==
== Masakan ==
{{artikel|Masakan Jawa}}
{{artikel|Masakan Jawa}}

[[Berkas:Nasi Gudeg.jpg|150px|jmpl|Nasi Gudeg]]
[[Berkas:Nasi Gudeg.jpg|150px|jmpl|Nasi Gudeg]]
[[Berkas:Nasi Rawon A.JPG|jmpl|Nasi rawon empal kisi, Banyuwangi, Jawa Timur]]
[[Berkas:Nasi Rawon A.JPG|jmpl|Nasi rawon empal kisi, Banyuwangi, Jawa Timur]]
Budaya petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai produsen [[beras]] terbesar di Indonesia. Jawa Timur dan Jawa Tengah penyumbang beras terbesar di Indonesia yaitu Jawa Timur 31,27%, Jawa Tengah 23,79%, Jawa Barat 15,19%, Sulawesi Selatan 10,10% dan Nusa Tenggara Barat 4,6%.<ref>http://www.tempo.co/read/news/2012/07/04/090414774/Jawa-Timur-Pasok-Beras-Terbanyak/</ref> Produksi [[Bawang merah]] Jawa mencapai 68% produksi nasional Indonesia.<ref>http://www.pertanian.go.id/infoeksekutif/horti/ATAP-Horti2012/Prod-BawangMerah.pdf/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Selain sebagai produsen beras dan bawang terbesar Jateng dan Jatim juga menghasilkan aneka ragam masakan. Masakan Jawa adalah masakan khas yang berasal dari pulau [[Jawa]], kecuali [[Jawa Barat]] dan [[Banten]] yang mempunyai kekhasan khusus sebagai [[Masakan Sunda]]. Masakan Jawa tersedia tidak hanya di [[Warung Tegal]]. Depot Makan juga menjadi istilah lain dari warung yang menyajikan masakan Jawa. Pada umumnya istilah Depot digunakan di beberapa daerah di Jawa Timur. Bahan makanan [[tempe]] menjadi masakan internasional dan menjadi satu satunya masakan Indonesia yang tidak terpengaruh oleh [[masakan Tionghoa]], [[masakan India]], atau [[masakan Arab]].{{fact}}


{{columns-list|colwidth=10em|style=width: 400px;|
Budaya petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai produsen [[beras]] terbesar di Indonesia. Jawa Timur dan Jawa Tengah penyumbang beras terbesar di Indonesia yaitu Jawa Timur 31,27%, Jawa Tengah 23,79%, Jawa Barat 15,19%, Sulawesi Selatan 10,10% dan Nusa Tenggara Barat 4,6%.<ref>http://www.tempo.co/read/news/2012/07/04/090414774/Jawa-Timur-Pasok-Beras-Terbanyak/</ref> Produksi [[Bawang merah]] Jawa mencapai 68% produksi nasional Indonesia.<ref>http://www.pertanian.go.id/infoeksekutif/horti/ATAP-Horti2012/Prod-BawangMerah.pdf/</ref> Selain sebagai produsen beras dan bawang terbesar Jateng dan Jatim juga menghasilkan aneka ragam masakan. Masakan Jawa adalah masakan khas yang berasal dari pulau [[Jawa]], kecuali [[Jawa Barat]] yang mempunyai kekhasan khusus sebagai [[Masakan Sunda]]. Masakan Jawa tersedia tidak hanya di [[Warung Tegal|Warung Tegal.]] Depot Makan juga menjadi istilah lain dari warung yang menyajikan masakan Jawa. Pada Umumnya istilah Depot digunakan di beberapa daerah di Jawa Timur. Bahan makanan [[tempe]] menjadi masakan internasional dan menjadi satu satunya masakan Indonesia yang tidak terpengaruh oleh [[masakan Tionghoa]], [[masakan India]], atau [[masakan Arab]].{{fact}}

{{col|4}}
* [[Gudeg]]
* [[Gudeg]]
* [[Lumpia]]
* [[Lumpia Semarang]]
* [[Lontong Dekem]]
* [[Bakpia]]
* [[Bakpia]]
* [[Nopia]]
* [[Nopia]]
Baris 142: Baris 132:
* [[Soto Lamongan]]
* [[Soto Lamongan]]
* [[Soto Ayam Ambengan]]
* [[Soto Ayam Ambengan]]
* [[Tauto Pekalongan]]
* [[Wedang jahe]]
* [[Wedang jahe]]
* [[Tengkleng]]
* [[Tengkleng]]
Baris 158: Baris 149:
* [[Sayur Lodeh]]
* [[Sayur Lodeh]]
* [[Tumpeng]]
* [[Tumpeng]]
* [[Bakmi Jawa|Mie Rebus]]
* [[Bakmi Jawa|Mi Rebus]]
* [[Mie ongklok]]
* [[Mi ongklok]]
* [[Mie kopyok]]
* [[Mi kopyok]]
* [[Horok-Horok]]
* [[Horok-Horok]]
* [[Garang Asem]]
* [[Garang Asem]]
* [[Sate Ambal]]
* [[Sate Ambal]]
* [[Sate tegal]]
* [[Sate Tegal]]
* [[Sate Loso]]
* [[Sate Ponorogo]]
* [[Sate Ponorogo]]
* [[Bandeng presto]]
* [[Bandeng presto]]
Baris 172: Baris 164:
* [[Getuk goreng]]
* [[Getuk goreng]]
* [[Gethuk pisang]]
* [[Gethuk pisang]]
* [[dawet]] ayu
* [[Dawet]] ayu
* [[Dawet Ireng]]
* [[Dawet Ireng]]
* [[timlo]] Solo
* [[Timlo]] Solo
* [[Krecek]]
* [[Krecek]]
* [[teh poci]]
* [[Teh poci]]
* [[Tahu gimbal]]
* [[Tahu gimbal]]
* [[Tahu campur]]
* [[Tahu campur]]
Baris 184: Baris 176:
* [[Mendoan]]
* [[Mendoan]]
* [[Pindang Serani]]
* [[Pindang Serani]]
* [[Pecak lele]]
* [[Pecel lele]]
* [[Mangut lele]]
* [[Mangut lele]]
* [[Urap]]
* [[Urap]]
Baris 201: Baris 193:
* [[Wedang Uwuh]]
* [[Wedang Uwuh]]
* [[Rujak Teplak Tegal]]
* [[Rujak Teplak Tegal]]
* [[Selat Solo]]{{EndDiv}}
* [[Selat Solo]]
* [[Brem]]
* [[Sate Lumajang]]
* [[Nasi Tempong]]
}}

== Catatan ==
<references group="catatan" />

== Lihat pula ==
* [[Jawanisasi]]
* [[Daftar tokoh Jawa]]
* [[Jawa-Suriname]]


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 208: Baris 212:
[[Kategori:Budaya Jawa| ]]
[[Kategori:Budaya Jawa| ]]
[[Kategori:Budaya Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Indonesia]]
[[Kategori:Jawa]]
[[Kategori:Jawa Tengah]]
[[Kategori:Jawa Timur]]
[[Kategori:Yogyakarta]]
[[Kategori:Indonesia]]

Revisi terkini sejak 10 Januari 2024 04.01

Wayang kulit dilihat pada sisi bayangannya.
Batik

Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari masyarakat pulau Jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa khususnya di Banten Utara, Jawa Barat Utara, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Budaya Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 yaitu budaya Jawa Kulonan (Banten Utara-Jawa Barat Utara-Jawa Tengah Barat), budaya Jawa Tengah(Timur)-DIY, dan budaya Jawa Timur. Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan sehari-hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Budaya Jawa selain terdapat di Banten Utara, Jawa Barat Utara, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur terdapat juga di daerah perantauan orang Jawa yaitu di Jakarta, Sumatra, dan Suriname. Bahkan budaya Jawa termasuk salah satu budaya di Indonesia yang paling banyak diminati di luar negeri. Beberapa budaya Jawa yang diminati di luar negeri adalah Wayang kulit, Keris, Batik, Kebaya, dan Gamelan. Di Malaysia dan Filipina dikenal istilah keris karena pengaruh Majapahit.[1] LSM Kampung Halaman dari Yogyakarta yang menggunakan wayang remaja adalah LSM Asia pertama yang menerima penghargaan seni dari Amerika Serikat tahun 2011.[2][3] Gamelan Jawa menjadi pelajaran wajib di AS, Singapura, dan Selandia Baru.[4][5] Gamelan Jawa rutin digelar di AS dan Eropa atas permintaan warga AS dan Eropa.[6] Sastra Jawa Negarakretagama menjadi satu satunya karya sastra Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Memori Dunia.[7] Menurut Guru Besar Arkeologi Asia Tenggara Universitas Nasional Singapura John N. Miksic jangkauan kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra dan Singapura, bahkan Thailand yang dibuktikan dengan pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, patung, dan seni.[8] Bahkan banyak negara di dunia terutama Amerika dan Eropa menyebut Jawa identik kopi.[9][10][11][12][13][14][15][16][17] Budaya Jawa termasuk unik karena membagi tingkat bahasa Jawa menjadi beberapa tingkat yaitu Ngoko, Madya, dan Krama. Ada yang berpendapat budaya Jawa identik feodal dan sinkretik. Pendapat itu kurang tepat karena budaya feodal ada di semua negara termasuk Eropa. Budaya Jawa menghargai semua agama dan pluralitas sehingga dinilai sinkretik oleh budaya tertentu yang hanya mengakui satu agama tertentu dan sektarian.

Agama[sunting | sunting sumber]

Masjid Agung Demak, diyakini sebagai salah satu tempat berkumpulnya para wali yang paling awal.

Budaya Jawa juga menghasilkan pola-pikir bagi masyarakat jawa itu sendiri yaitu Kejawen. Kejawen berisikan tentang seni, budaya, tradisi, ritual, sikap serta filosofi orang-orang Jawa. Kejawen juga memiliki arti spiritualistis atau spiritualistis suku Jawa. Tetapi mayoritas orang Jawa sekarang menganut agama Islam dan sebagian kecil orang Jawa menganut agama Kristen atau Katolik. Dahulu orang Jawa menganut agama Hindu, Buddha, dan Kejawen. Bahkan orang Jawa ikut menyebarkan agama Hindu dan Buddha dengan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha Jawa yang berperan. Orang Jawa juga ikut menyebarkan agama Islam dan Kristen atau Katolik di Indonesia. Orang Jawa termasuk unik karena menjadi satu satunya suku di Indonesia yang berperan penting dalam menyebarkan 5 agama besar. Seorang peneliti AS Clifford Geertz bahkan pernah meneliti orang Jawa dan membagi orang Jawa menjadi 3 golongan besar yaitu: Abangan, Priyayi, dan Santri.

Sastra[sunting | sunting sumber]

Raden Panji Asmarabangun tengah mencari isterinya yang hilang, Dewi Sekartaji.

Sejarah Sastra Jawa dimulai dengan sebuah prasasti yang ditemukan di daerah Sukabumi (Sukobumi), Pare, Kediri Jawa Timur. Prasasti yang biasa disebut dengan nama Prasasti Sukabumi ini bertanggal 25 Maret tahun 804 Masehi. Isinya ditulis dalam bahasa Jawa Kuno. Setelah prasasti Sukabumi, ditemukan prasasti lainnya dari tahun 856 M yang berisikan sebuah sajak yang disebut kakawin. Kakawin yang tidak lengkap ini adalah sajak tertua dalam bahasa Jawa (Kuno).

Sejarah sastra Jawa dibagi dalam empat masa:

Hiasan emas Majapahit Sutasoma dan Kalmasapada

Bahasa Jawa pertama-tama ditulis dalam aksara turunan aksara Pallawa yang berasal dari India Selatan. Aksara ini yang menjadi cikal bakal aksara Jawa modern atau Hanacaraka yang masih dipakai sampai sekarang. Dengan berkembangnya agama Islam pada abad ke-15 dan ke-16, huruf Arab juga dipergunakan untuk menulis bahasa Jawa; huruf ini disebut dengan nama huruf pegon. Ketika bangsa Eropa menjajah Indonesia, termasuk Jawa, abjad Latin pun digunakan untuk menulis bahasa Jawa. Dongeng Jawa seperti cerita panji ternyata juga dikenal dan dipentaskan di Thailand dan Filipina.[18] Banyak sastra Jawa yang berada di Eropa terutama Belanda bahkan ada perguruan tinggi Belanda yang membuka mata kuliah sastra Jawa seperti Universitas Leiden. Beberapa kakawin yang ditulis oleh pujangga Jawa menyadur dari karya India atau cerita Jawa di antaranya adalah:

Bahasa[sunting | sunting sumber]

Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk suku bangsa Jawa di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain itu, Bahasa Jawa juga digunakan oleh penduduk yang tinggal beberapa daerah lain seperti di Banten terutama kota Serang, kabupaten Serang, kota Cilegon dan kabupaten Tangerang, Jawa Barat khususnya kawasan Pantai utara terbentang dari pesisir utara Karawang, Subang, Indramayu, kota Cirebon dan kabupaten Cirebon. Kawasan-kawasan luar Jawa yang terdapat penutur bahasa Jawa yaitu: Lampung (61,9%), Jakarta (35%), Sumatera Utara (32,6%), Kaltim (29,5%), Jambi (27,6%), Sumatera Selatan (27%), Riau 25%, Aceh (15,87%) yang dikenal sebagai Aneuk Jawoe. Penutur bahasa Jawa juga ditemukan dalam jumlah besar di Suriname, yang mencapai 15% dari penduduk secara keseluruhan, kemudian di Kaledonia Baru bahkan sampai kawasan Aruba dan Curacao serta Belanda. Sebagian kecil bahkan menyebar ke wilayah Guyana Prancis dan Venezuela. Pengiriman tenaga kerja ke Korea, Hong Kong, serta beberapa negara Timur Tengah juga memperluas wilayah sebar pengguna bahasa ini meskipun belum bisa dipastikan kelestariannya.

Kerajaan[sunting | sunting sumber]

Sebilah keris Jawa (kanan) dengan sarung keris (warangka).

Banyaknya kerajaan yang pernah berdiri di Jawa juga menyumbang ragam kebudayaan di Jawa. Kerajaan Jawa yang banyak mengusai daerah lain termasuk Malaysia dan Filipina ikut menyumbang tersebarnya budaya keris di seluruh Indonesia dan Asia. Kerajaan yang pernah berdiri di Jawa di antaranya:

Kerajaan Hindu/Buddha[sunting | sunting sumber]

Kerajaan Islam[sunting | sunting sumber]

Pagelaran Kraton Yogyakarta

Kerajaan Jawa modern[sunting | sunting sumber]

Teknologi[sunting | sunting sumber]

Arsitektur[sunting | sunting sumber]

Stupa Borobudur

Arsitektur Jawa adalah bentuk bangunan khas yang dirancang oleh orang Jawa untuk berbagai fungsi. Di antaranya adalah rumah Jawa atau Joglo yang sangat unik bentuknya. Bentuk bangunan Jawa sangat dipengaruhi oleh agama Hindu, Buddha, dan Islam. Arsitektur Jawa juga mengadaptasi bentuk bangunan Tionghoa, Belanda, dan Arab. Sejak dahulu orang Jawa sudah pandai dalam membuat arsitektur hal ini terbukti dengan ditemukannya sejumlah candi monumental di Jawa seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Bahkan Jateng-DIY dan Jatim tercatat sebagai wilayah di Indonesia yang terbanyak memiliki candi dengan lebih dari 50 buah candi. Di Jawa juga banyak terdapat masjid yang merupakan akulturasi budaya Hindu dan Islam seperti Masjid Agung Demak.

Terakota Majapahit[sunting | sunting sumber]

Terakota Majapahit adalah kerajinan tanah liat era Majapahit. Seni Terakota adalah satu karakter budaya pada masa Majapahit yang cukup terkenal dan banyak ditemukan. Hasil seni ini berupa arca, bak air, jambangan, vas bunga, hiasan atap rumah, genteng, dinding sumur (jobong), kendi, atau celengan. Pada era Majapahit pengetahuan tentang pembuatan barang-barang dari tanah liat bakar dengan prinsip yaitu membuat bentuk atau model dari tanah liat, mengeringkan di bawah sinar matahari, dan membakarnya dalam api.[19]

Kapal Jong[sunting | sunting sumber]

Kapal jong Jawa di Banten.

Hasil budaya teknologi Jawa lainnya adalah Kapal jong Jawa yaitu sebuah kapal layar tradisional yang digunakan oleh orang Jawa pada zaman kerajaan dahulu. Kapal jong Jawa inilah yang ditiru China, menghasilkan kapal jung China (bahasa China: chuán). Lambung kapal jong dibentuk dengan menyambungkan papan-papan pada lunas kapal. Kemudian disambungkan pada pasak kayu tanpa menggunakan kerangka, baut, atau paku besi. Ujung haluan dan buritan kapal berbentuk lancip. Kapal ini dilengkapi dengan dua batang kemudi menyerupai dayung, serta layar berbentuk segi empat. Kapal jong yang disebut sebagai K'un-lun po (atau K'un-lun bo, 崑崙舶, artinya "kapal orang Kunlun [yang berkulit gelap]")[catatan 1] ini telah memainkan peran besar dalam segenap urusan orang Jawa di bidang pelayaran, selama beratus ratus tahun sebelum abad ke-13. Memasuki awal abad ke-8, peran kapal Borobudur digeser oleh kapal kapal Jawa yang berukuran lebih besar, dengan tiga atau empat layar yaitu jong. Pelaut Portugis menyebut juncos, pelaut Italia menyebut zonchi. Istilah jong dipakai pertama kali dalam catatan perjalanan Rahib Odorico, John de Marignolli, dan Ibnu Battuta[20] yang berlayar ke Nusantara, awal abad ke-14 mereka memuji kehebatan kapal Jawa berukuran raksasa sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Teknologi pembuatan jong tak jauh berbeda dengan pengerjaan kapal Borobudur; seluruh badan kapal dibangun tanpa menggunakan paku.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Pendidikan menempati arti sangat penting bagi orang Jawa. Bahkan bapak pendidikan Indonesia yaitu Ki Hadjar Dewantara adalah orang Jawa dan dia adalah pelopor pendidikan Indonesia. School tot Opleiding van Indische Artsen atau STOVIA sekolah kedokteran pertama di Indonesia adalah pendidikan modern pertama bagi orang Indonesia termasuk orang Jawa. Pada masa modern pendidikan tetap menempati peran penting bagi orang Jawa. Bahkan dalam Peringkat universitas di Indonesia menurut Webometrics tercatat 30 perguruan tinggi dari Jateng-DIY dan Jatim termasuk 50 perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Bahkan dalam Olimpiade Sains Nasional yang merupakan kompetisi bidang sains bagi para siswa pada jenjang SD, SMP, dan SMA di Indonesia tercatat dimenangkan oleh hanya 2 provinsi yaitu DKI Jakarta 4 kali pada tahun 2004, 2005, 2009, 2010 dan Jawa Tengah 8 kali pada tahun 2002, 2003, 2006, 2007, 2008, 2011, 2012, 2013.[21][22][23]

Kalender[sunting | sunting sumber]

Simbol siklus pasaran dalam kalender jawa

Kalender Jawa (ꦥꦼꦤꦁꦒꦭꦤ꧀ꦗꦮ, translit. Pênanggalan Jawa) adalah sebuah kalender yang merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa, dan budaya Eropa. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun yang saat itu adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa. Dekrit Sultan Agung berlaku di seluruh wilayah kerajaan Mataram II yaitu seluruh pulau Jawa dan Madura kecuali Banten, Batavia, dan Banyuwangi (Blambangan).

Kesenian[sunting | sunting sumber]

Bambangan Cakil
Reog Ponorogo

Seni Tradisional Jawa adalah karya seni yang diciptakan dan berasal dari Pulau Jawa, Indonesia. Beberapa contoh dari seni tradisional jawa antara lain tari Gambyong. Kesenian tradisional dari Jawa ada berbagai macam, tetapi secara umum dalam satu akar budaya kesenian Jawa ada 3 kelompok besar yaitu Banyumasan (Ebeg), Jawa Tengah-DIY (Ketoprak dan Srimpi), dan Jawa Timur (Ludruk dan Reog).

Tari[sunting | sunting sumber]

Musik[sunting | sunting sumber]

Langgam Jawa merupakan bentuk adaptasi musik keroncong ke dalam musik tradisional Jawa, khususnya gamelan. Tokoh-tokoh musik ini di antaranya Andjar Any, Gesang, Ki Narto Sabdo, dan Waljinah.

Silat[sunting | sunting sumber]

Sebuah tendangan dari pesilat PSHT di Candi Barong, Yogyakarta.

Ada perguruan silat bernama Kali Majapahit yang berasal dari Filipina dengan anggotanya dari Asia dan Amerika. Silat Kali Majapahit ini mengklaim berakar dari Kerajaan Majapahit kuno yang disebut menguasai Filipina, Singapura, Malaysia, dan Thailand.[24] Silat Jawa lainnya adalah Perisai Diri yang didirikan oleh almarhum R.M. Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra bangsawan Keraton Paku Alam. Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia ditambah dengan aliran Shaolin (Siauw Liem) dari negeri Tiongkok. Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo dan berawal dibentuk oleh Ki Ngabehi Soerodwirdjo, persaudaraan yang anggota keluarganya disebut ''Sedulur Tunggal Ketjer'', sedangkan permainan pencak silatnya dahulu disebut ''Djojo Gendilo Tjipto Muljo''. Merpati Putih dan silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah juga diciptakan oleh orang Jawa. Keempat seni silat ini sudah tersebar ke Amerika dan Eropa.

Masakan[sunting | sunting sumber]

Nasi Gudeg
Nasi rawon empal kisi, Banyuwangi, Jawa Timur

Budaya petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai produsen beras terbesar di Indonesia. Jawa Timur dan Jawa Tengah penyumbang beras terbesar di Indonesia yaitu Jawa Timur 31,27%, Jawa Tengah 23,79%, Jawa Barat 15,19%, Sulawesi Selatan 10,10% dan Nusa Tenggara Barat 4,6%.[25] Produksi Bawang merah Jawa mencapai 68% produksi nasional Indonesia.[26] Selain sebagai produsen beras dan bawang terbesar Jateng dan Jatim juga menghasilkan aneka ragam masakan. Masakan Jawa adalah masakan khas yang berasal dari pulau Jawa, kecuali Jawa Barat dan Banten yang mempunyai kekhasan khusus sebagai Masakan Sunda. Masakan Jawa tersedia tidak hanya di Warung Tegal. Depot Makan juga menjadi istilah lain dari warung yang menyajikan masakan Jawa. Pada umumnya istilah Depot digunakan di beberapa daerah di Jawa Timur. Bahan makanan tempe menjadi masakan internasional dan menjadi satu satunya masakan Indonesia yang tidak terpengaruh oleh masakan Tionghoa, masakan India, atau masakan Arab.[butuh rujukan]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Pengertian K'un-lun berbeda sesuai konteks dan tahun penyebutannya. Dalam hal ini ia merujuk pada penduduk Asia Tenggara.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ http://www.describeindonesia.com/culture/item/351-keris,-lebih-dari-sekadar-pusaka.html/
  2. ^ http://jakarta.usembassy.gov/embnews_11042011.html/[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ http://www.deplu.go.id/Pages/Achievement.aspx?IDP=23&l=en/[pranala nonaktif permanen]
  4. ^ http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/seni-budaya/10/07/15/124669-gamelan-pun-masuk-kurikulum-pendidikan-di-abang-sam/
  5. ^ http://wartapedia.com/dunia/seni-budaya/3834-gamelan-jawa--menjadi-ujian-akhir-universitas-wellington.html/
  6. ^ http://www.antaranews.com/view/?i=1165725362&c=SBH&s/
  7. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-21. Diakses tanggal 2013-06-07. 
  8. ^ http://sains.kompas.com/read/2012/12/05/19045066/Majapahit-Jajah-hingga-Semenanjung-Malaya. Kompas/
  9. ^ http://www.javacoffee.com/
  10. ^ http://brokensecrets.com/2010/01/20/why-is-coffee-called-java/
  11. ^ http://www.bumn.go.id/ptpn12/publikasi/berita/indonesia-produsen-kopi-terbesar-ketiga-dunia-ptpn-xii-bertekad-tingkatkan-produksi-arabika/[pranala nonaktif permanen]
  12. ^ http://www.javascafe.com/
  13. ^ http://www.java.be/language.aspx/
  14. ^ http://www.javabeancoffee.com/homepage.html/
  15. ^ http://www.javacoffeehouse.co.uk/[pranala nonaktif permanen]
  16. ^ http://www.caffejava.co.za/[pranala nonaktif permanen]
  17. ^ http://www.cafejava.info/
  18. ^ http://cetak.kompas.com/read/2013/02/13/03341127/Thailand/[pranala nonaktif permanen]
  19. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-23. Diakses tanggal 2013-06-07. 
  20. ^ IbnBatutaTravel, Saudi Aramco world 
  21. ^ http://www.suaramerdeka.com/v2/index.php/read/cetak/2012/12/19/209131/Jateng-Juara-Umum-OSN-2012[pranala nonaktif permanen]
  22. ^ http://poskota.co.id/berita-terkini/2011/07/21/jawa-tengah-5-kali-juara-osn/
  23. ^ http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=29897&idwil=0/[pranala nonaktif permanen]
  24. ^ http://www.kali-majapahit.com/
  25. ^ http://www.tempo.co/read/news/2012/07/04/090414774/Jawa-Timur-Pasok-Beras-Terbanyak/
  26. ^ http://www.pertanian.go.id/infoeksekutif/horti/ATAP-Horti2012/Prod-BawangMerah.pdf/[pranala nonaktif permanen]