Lompat ke isi

Perkebunan Nusantara VIII: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 110.137.137.84 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 36.76.181.73
Brisco Rusly (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(41 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{refimprove|date=march 2021}}
{{Kotak info perusahaan
{{Infobox company
| company_name = PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)
| name = PT Perkebunan Nusantara VIII
| company_logo = [[Berkas:PTPN VIII.jpg|thumb|centre|Logo PTPN VIII]]
| logo = PTPN VIII.jpg
| company_type = [[Badan Usaha Milik Negara]]
| foundation = [[1957]]
| logo_size = 150px
| logo_alt =
| location = [[Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
| key_people =
| logo_caption =
| logo_padding =
| industry = [[Perkebunan]]
| image =
| products = [[Teh]], [[Karet]], [[Kina]], [[Kakao]], [[Kelapa sawit]], dan [[Getah Perca]]
| image_size = 200px
| image_alt =
| image_caption =
| type = [[Perseroan terbatas]]
| traded_as = <!-- {{IDX|BBNI}} -->
| industry = [[Perkebunan]]
| genre = <!-- Only used with media and publishing companies -->
| fate = Digabung ke [[PTPN I]]
| predecessor = PT Perkebunan XI (Persero)<br/>PT Perkebunan XII (Persero)<br/>PT Perkebunan XIII (Persero)
| successor =
| foundation = {{Start date and age|1996|02|14}}
| founder =
| defunct = {{End date|2023|12|03}}
| locations =
| location_city = [[Bandung]], [[Jawa Barat]]
| location_country = Indonesia
| coordinates =
| area_served =
| key_people = [[Mohammad Yudayat]]<ref name="direksi">{{cite web|url=https://www.ptpn8.co.id/direksi/|title=Dewan Direksi|publisher=Perkebunan Nusantara VIII|access-date=12 Oktober 2021}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br>[[Hanoeng Soeryo Soetikno]]<ref name="komisaris">{{cite web|url=https://www.ptpn8.co.id/dewan-komisaris/|title=Dewan Komisaris|publisher=Perkebunan Nusantara VIII|access-date=12 Oktober 2021}}</ref><br/>(Komisaris Utama)
| products = [[Teh]], [[Karet]], [[Kina]], [[Kakao]], [[Kelapa sawit]], dan [[Getah perca]]
| brands = {{hlist|Walini|Goalpara}}
| production =
| services =
| revenue =
| revenue =
| operating_income =
| operating_income =
| net_income =
| net_income =
| aum = <!-- Only for financial-service companies -->
| num_employees = 7.112 (2007)
| parent =
| assets =
| subsid =
| equity =
| owner =
| homepage = [http://www.pn8.co.id/ Situs resmi]
| footnotes =
| members =
| num_employees = 10.370 (2021)
| parent = [[PT Perkebunan Nusantara III]] (Persero) (90%)
| divisions =
| subsid =
| slogan =
| module = <!-- Used to embed other templates -->
| website = {{URL|www.ptpn8.co.id}}
| footnotes =
}}
}}


'''PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero)''', disingkat '''PTPN VIII''', adalah [[Badan Usaha Milik Negara]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang [[perkebunan]] [[teh]], [[karet]], [[kina]], [[kakao]], [[kelapa sawit]], dan [[getah perca]]. Kantor pusat perusahaan berada di [[Kota Bandung|Bandung]] dengan wilayah operasi di [[Jawa Barat]]. Kantor pusatnya berada di Jalan Sindangsirna no. 4 [[Bandung]], [[Jawa Barat]].
'''PT Perkebunan Nusantara VIII''', atau biasa disingkat menjadi '''PTPN VIII''', dulu adalah anak usaha dari [[PTPN III]] yang bergerak di bidang [[agroindustri]] [[teh]], [[karet]], [[kina]], [[kakao]], [[kelapa sawit]], dan [[getah perca]]. Kantor pusat perusahaan dulu berada di Jl. Sindangsirna no. 4, [[Kota Bandung|Bandung]] dengan wilayah operasi di [[Jawa Barat]]. Pada akhir tahun 2023, perusahaan ini resmi digabung ke dalam [[PTPN I]].<ref name="subholding">{{Cite web|last=Fadilah|first=Ilyas|date=1 Desember 2023|title=Resmi! Holding PTPN Merger 13 Perusahaan Jadi PalmCo dan SupportingCo|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7067331/resmi-holding-ptpn-merger-13-perusahaan-jadi-palmco-dan-supportingco|publisher=detikcom|language=id|access-date=13 Desember 2023}}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Perusahaan perkebunan milik negara di Jawa Barat dan Banten berasal dari perusahaan perkebunan milik pemerintah Belanda, yang ketika penyerahan kedaulatan secara otomatis menjadi milik pemerintah Republik Indonesia, yang kemudian dikenal dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Lama. Antara tahun 1957 – 1960 dalam rangka nasionalisasi atas perusahaan-perusahaan perkebunan eks milik swasta Belanda/Asing (antara lain: Inggris, Prancis dan Belgia) dibentuk PPN-Baru cabang Jawa Barat.

Perusahaan perkebunan milik negara di Jawa Barat dan Banten berasal dari perusahaan perkebunan milik pemerintah Belanda, yang ketika penyerahan kedaulatan secara otomatis menjadi milik pemerintah Republik Indonesia, yang kemudian dikenal dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Lama. Antara tahun 1957 – 1960 dalam rangka nasionalisasi atas perusahaan-perusahaan perkebunan eks milik swasta Belanda/Asing (antara lain : Inggris, Perancis dan Belgia) dibentuk PPN-Baru cabang Jawa Barat.
Dalam periode 1960 – 1963 terjadi penggabungan perusahaan dalam lingkup PPN-Lama dan PPN-Baru menjadi : PPN Kesatuan Jawa Barat I, PPN Kesatuan Jawa Barat II, PPN Kesatuan Jawa Barat III, PPN Kesatuan Jawa Barat IV dan PPN Kesatuan Jawa Barat V.
Dalam periode 1960 – 1963 terjadi penggabungan perusahaan dalam lingkup PPN-Lama dan PPN-Baru menjadi: PPN Kesatuan Jawa Barat I, PPN Kesatuan Jawa Barat II, PPN Kesatuan Jawa Barat III, PPN Kesatuan Jawa Barat IV dan PPN Kesatuan Jawa Barat V.
Selanjutnya selama periode 1963 – 1968 diadakan reorganisasi dengan tujuan agar pengelolaan perkebunan lebih tepat guna, dibentuk PPN Aneka Tanaman VII, PPN Aneka Tanaman VIII, PPN Aneka Tanaman IX dan PPN Aneka Tanaman X, yang mengelola tanaman teh dan kina, serta PPN Aneka Tanaman XI dan PPN Aneka Tanaman XII yang mengelola tanaman karet. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan, pada periode 1968 – 1971, PPN yang ada di Jawa Barat diciutkan menjadi tiga Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) meliputi 68 kebun, yaitu :
Selanjutnya selama periode 1963 – 1968 diadakan reorganisasi dengan tujuan agar pengelolaan perkebunan lebih tepat guna, dibentuk PPN Aneka Tanaman VII, PPN Aneka Tanaman VIII, PPN Aneka Tanaman IX dan PPN Aneka Tanaman X, yang mengelola tanaman teh dan kina, serta PPN Aneka Tanaman XI dan PPN Aneka Tanaman XII yang mengelola tanaman karet. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan, pada periode 1968 – 1971, PPN yang ada di Jawa Barat diciutkan menjadi tiga Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) meliputi 68 kebun, yaitu:
* PNP XI berkedudukan di Jakarta (24 perkebunan), meliputi perkebunan-perkebunan eks PPN Aneka Tanaman X, dan PPN Aneka Tanaman XI;
* PNP XI berkedudukan di Jakarta (24 perkebunan), meliputi perkebunan-perkebunan eks PPN Aneka Tanaman X, dan PPN Aneka Tanaman XI;
* PNP XII berkedudukan di Bandung (24 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XI, PPN Aneka Tanaman XII, sebagian eks PPN Aneka Tanaman VII, dan PPN Aneka Tanaman VIII;
* PNP XII berkedudukan di Bandung (24 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XI, PPN Aneka Tanaman XII, sebagian eks PPN Aneka Tanaman VII, dan PPN Aneka Tanaman VIII;
* PNP XIII berkedudukan di Bandung (20 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XII, eks PPN Aneka Tanaman IX, dan PPN Aneka Tanaman X.
* PNP XIII berkedudukan di Bandung (20 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XII, eks PPN Aneka Tanaman IX, dan PPN Aneka Tanaman X.
Sejak tahun 1971, PNP XI, PNP XII dan PNP XIII berubah status menjadi Perseroan Terbatas Perkebunan (Persero). Dalam rangka restrukturisasi BUMN Perkebunan mulai 1 April 1994 sampai dengan tanggal 10 Maret 1996, pengelolaan PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII digabungkan di bawah manajemen PTP Group Jabar.
Sejak tahun 1971, PNP XI, PNP XII dan PNP XIII berubah status menjadi Perseroan Terbatas Perkebunan (Persero). Dalam rangka restrukturisasi BUMN Perkebunan mulai 1 April 1994 sampai dengan tanggal 10 Maret 1996, pengelolaan PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII digabungkan di bawah manajemen PTP Group Jabar.
Selanjutnya sejak tanggal 11 Maret 1996, PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII dilebur menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero).<ref name="merger">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/6339/PP0131997.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun 1996|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=9 Oktober 2021}}</ref> Pada tahun 2014, pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[PTPN III]], sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang perkebunan.<ref name="holding">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/174297/PP0722014.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 72 tahun 2014|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=9 Oktober 2021}}</ref> Pada akhir tahun 2023, perusahaan ini resmi digabung ke dalam [[PTPN I]], sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal PTPN III yang bergerak di bidang pendukung bisnis perkebunan.<ref name="subholding" />
Selanjutnya sejak tanggal 11 Maret 1996, PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII dilebur menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero).


== Komoditi ==
== Komoditi ==
PT Perkebunan Nusantara VIII dulu merupakan BUMN yang bergerak pada sektor perkebunan dengan kegiatan usaha meliputi pembudidayaan tanaman, pengolahan, dan penjualan komoditas perkebunan seperti teh, karet dan sawit sebagai komoditas utamanya, serta kakao dan kina sebagai komoditas pendukungnya.


Hingga tahun 2022, PT Perkebunan Nusantara VIII mengelola 41 kebun dan 1 unit rumah sakit. yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Jawa Barat dan 2 kabupaten di Provinsi Banten.

PT Perkebunan Nusantara VIII merupakan BUMN yang bergerak pada sektor perkebunan dengan kegiatan usaha meliputi pembudidayaan tanaman, pengolahan, dan penjualan komoditi perkebunan seperti teh, karet dan sawit sebagai komoditi utamanya, serta kakao dan kina sebagai komoditi pendukungnya.

Sampai saat ini, PT Perkebunan Nusantara VIII mengelola 41 kebun dan 1 unit rumah sakit. yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Jawa Barat dan 2 kabupaten di Propinsi Banten.
=== Teh ===
=== Teh ===
PTPN VIII mengelola 24 perkebunan teh di atas tanah produktif seluas 25.905,3 Ha dan merupakan perkebunan yang cukup luas di 6 kabupaten yakni [[Sukabumi]] (2 perkebunan), [[Bogor]] (2 perkebunan), [[Cianjur]] (3 perkebunan), [[Subang]] (2 perkebunan), [[Kab.Bandung]] dan [[Kab.Bandung Barat]] (12 perkebunan) dan [[Kab.Garut]] (3 perkebunan).
PTPN VIII dulu mengelola 24 perkebunan teh di atas tanah produktif seluas 25.905,3 Ha dan merupakan perkebunan yang cukup luas di 6 kabupaten yakni [[Sukabumi]] (2 perkebunan), [[Bogor]] (2 perkebunan), [[Cianjur]] (3 perkebunan), [[Subang]] (2 perkebunan), [[Kab.Bandung]] dan [[Kab.Bandung Barat]] (12 perkebunan) dan [[Kab.Garut]] (3 perkebunan)..


Produksi teh yang dihasilkan senantiasa terus menigkat dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena adanya upaya pengelolaan yang baik oleh PTPN VIII misalnya dalam hal pembudidayaan, cara pemetikan dan pengolahan demi untuk memenuhi permintaan para pembeli. Hal lainnya, adanya keterlibatan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung untuk melakukan penelitian sehingga memberikan kontribusi dalam hal peningkatan produksi dan mutu.
Produksi teh yang dihasilkan senantiasa terus menigkat dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena adanya upaya pengelolaan yang baik oleh PTPN VIII misalnya dalam hal pembudidayaan, cara pemetikan dan pengolahan untuk memenuhi permintaan para pembeli. Hal lainnya, adanya keterlibatan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung untuk melakukan penelitian sehingga memberikan kontribusi dalam hal peningkatan produksi dan mutu.


=== Karet ===
=== Karet ===
Tanaman karet yang dikelola PTPN VIII seluas 25.536 Ha tersebar di 14 kebun. Jumlah pabrik yang menghasilkan RSS ada 13 pabrik dengan 2 TPC, 3 concentrated latex, dengan kapasitas terpasang 35.750 ton. Produksi karet yang dipasarkan dalam negeri adalah 80 % sedangkan sisanya sebesar 20 % di ekspor ke [[Asia]], [[Eropa]] dan [[Amerika]].
Tanaman karet yang dikelola PTPN VIII dulu seluas 25.536 Ha tersebar di 14 kebun. Jumlah pabrik yang menghasilkan RSS ada 13 pabrik dengan 2 TPC, 3 concentrated latex, dengan kapasita terpasang 35.750 ton. Produksi karet yang dipasarkan dalam negeri adalah 80 % sedangkan sisanya sebesar 20 % di ekspor ke [[Asia]], [[Eropa]] dan [[Amerika]].


=== Sawit ===
=== Sawit ===
PTPN VIII mengembangkan budidaya kelapa sawit diperkebunan Bojong Datar, Cikasungka, Tambaksari, Cisalaak Baru, dan Kertajaya dengan luas sekitar 18.843,63 Ha. Kelapa sawit ini dijual dalam bentuk CPO dan Kernel untuk kepentingan dalam negeri.
PTPN VIII dulu mengembangkan budidaya kelapa sawit di perkebunan Bojong Datar, Cikasungka, Tambaksari, Cisalak Baru, dan Kertajaya dengan luas sekitar 18.843,63 Ha. Kelapa sawit ini dijual dalam bentuk CPO dan Kernel untuk kepentingan dalam negeri.


=== Kakao ===
=== Kakao ===
Budidaya Kakao (coklat) dikembangkan diatas tanah seluas 1.343 Ha yang tersebar di 12 perkebunan dan menghasilkan 173 ton biji coklat per tahun. Coklat yang dijual berupa biji coklat kering yang pada umumnya dijual di dalam negeri.
Budidaya Kakao (coklat) dikembangkan di atas tanah seluas 1.343 Ha yang tersebar di 12 perkebunan dan menghasilkan 173 ton biji coklat per tahun. Coklat yang dijual berupa biji coklat kering yang pada umumnya dijual di dalam negeri.


=== Kina ===
=== Kina ===
Tanaman Kina yang dikelola PTPN VIII adalah seluas 3.004,29 Ha yang tersebar di 13 perkebunan. Kulit kina kering ini diproses menjadi SQ-7 yaitu garam kina yang mengandung quinine sulphate, quinine bisulphate, dan kandungan lain. Kini produksinya dilakukan oleh PT. Sinkona Indonesia Lestari (PT.SIL) sebagai anak perusahaan PTPN VIII. Produk perusahaan ini diekspor ke benua [[Eropa]], [[Kanada]] dan [[Amerika]].
Tanaman Kina yang dikelola PTPN VIII dulu adalah seluas 3.004,29 Ha yang tersebar di 13 perkebunan. Kulit kina kering ini diproses menjadi SQ-7 yaitu garam kina yang mengandung quinine sulphate, quinine bisulphate, dan kandungan lain. Kini produksinya dilakukan oleh PT. Sinkona Indonesia Lestari (PT.SIL) sebagai anak perusahaan PTPN VIII. Produk perusahaan ini diekspor ke benua [[Eropa]], [[Kanada]] dan [[Amerika]].



== Wilayah Kerja ==
== Wilayah Kerja ==
Per 1 Januari 2021, terdapat 37 Wilayah Kerja atau Unit sebagai berikut. Terdapat beberapa penggabungan kebun seperti:

# Kebun Sukamaju dan Kebun Parakansalak digabung menjadi 1 unit Kebun Sukamaju-Parakansalak
# Kebun Cikaso dan Kebun Agrabinta digabung menjadi 1 unit Kebun Cikaso-Agrabinta
# Kebun Panyairan dan Kebun Pasirnangka digabung menjadi 1 unit Kebun Panyairan-Pasirnangka
# Kebun Cisaruni dan Kebun Dayeuhmanggung digabung menjadi 1 unit Kebun Cisaruni Manggung
# Kebun Batulawang dan Kebun Cikupa digabung menjadi 1 unit Kebun Balakupa


{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|-
|-
! Kabupaten
! Kabupaten
! Kebun
! Kebun / Unit
! Budidaya
! Budidaya
|-
|-
| [[Pandeglang]]
| [[Pandeglang]]
| Sanghyang Damar
| Bojong Datar
| [[Karet]] dan [[Sawit]]
| [[Sawit]]
|-
|-
| [[Lebak]]
| [[Lebak]]
Baris 78: Baris 112:
| [[Lebak]]
| [[Lebak]]
| Cisalak Baru
| Cisalak Baru
| [[Karet]] dan [[Sawit]]
| [[Sawit]]
|-
| [[Lebak]]
| Bojong Datar
| [[Karet]] dan [[Sawit]]
|-
|-
| [[Bogor]]
| [[Bogor]]
| Cikasungka
| Cikasungka
| [[Karet]] dan [[Sawit]]
| [[Sawit]]
|-
| [[Bogor]]
| Cimulang
| [[Karet]]
|-
| [[Bogor]]
| Gunung Mas
| [[Teh]]
|-
|-
| [[Bogor]]
| [[Bogor]]
Baris 100: Baris 122:
| [[Teh]]
| [[Teh]]
|-
|-
| [[Sukabumi]]
| [[Bogor]]
| Gedeh Mas
| Sukamaju
| [[Karet]]
| [[Sawit]] dan [[Teh]]
|-
|-
| [[Sukabumi]]
| [[Bogor]]
| Sukamaju-Parakansalak
| Parakan Salak
| [[Teh]]
| [[Sawit]] dan [[Teh]]
|-
|-
| [[Sukabumi]]
| [[Sukabumi]]
| Cibungur
| Cibungur
| [[Karet]]
| [[Karet]] dan [[Sawit]]
|-
|-
| [[Sukabumi]]
| [[Sukabumi]]
| Pasir Badak
| Pasir Badak
| [[Karet]] dan [[Kakao]]
| [[Karet]]
|-
|-
| [[Sukabumi]]
| [[Sukabumi]]
| Cikaso
| Cikaso-Agrabinta
| [[Karet]]
| [[Karet]]
|-
|-
| [[Sukabumi]]
| [[Sukabumi]]
| Goalpara
| Goalpara
| [[Teh]] dan [[Kina]]
| [[Teh]]
|-
|-
| [[Cianjur]]
| [[Cianjur]]
| Panyairan-Pasirnangka
| Gedeh
| [[Teh]]
| [[Teh]]
|-
|-
| [[Cianjur]]
| [[Bandung Barat]]
| Montaya
| Panyairan
| [[Teh]]
| [[Teh]]
|-
|-
| [[Cianjur]]
| [[Bandung Barat]]
| Panglejar
| [[Perkebunan teh Pasirnangka|Pasirnangka]]
| [[Teh]]
| [[Karet]], [[Sawit]], dan [[Teh]]
|-
|-
| [[Cianjur]]
| [[Bandung Barat]]
| Jalupang
| Agrabinta
| [[Karet]]
| [[Karet]]
|-
|-
| [[Bandung]]
| [[Bandung]]
| Sinumbra
| Sinumbra
| [[Teh]] dan [[Kina]]
| [[Teh]]
|-
|-
| [[Bandung]]
| [[Bandung]]
| Rancabali
| Rancabali
| [[Teh]] dan [[Kina]]
| [[Teh]]
|-
|-
| [[Bandung]]
| [[Bandung]]
| Rancabolang
| Rancabolang
| [[Teh]] dan [[Kina]]
|-
| [[Bandung]]
| Pangheotan
| [[Teh]] dan [[Kina]]
|-
| [[Bandung]]
| Bukit Tunggul
| [[Kina]]
|-
| [[Bandung]]
| Montaya
| [[Teh]]
| [[Teh]]
|-
|-
| [[Bandung]]
| [[Bandung]]
| Pasirmalang
| Pasirmalang
| [[Teh]] dan [[Kina]]
| [[Teh]]
|-
|-
| [[Bandung]]
| [[Bandung]]
| Kertamanah
| Kertamanah
| [[Teh]] dan [[Kina]]
| [[Teh]]
|-
|-
| [[Bandung]]
| [[Bandung]]
Baris 186: Baris 196:
| [[Bandung]]
| [[Bandung]]
| Talun Santosa
| Talun Santosa
| [[Teh]]
| [[Teh]]
|-
| [[Bandung|Subang]]
| Bukit Tunggul
| [[Kina]]
|-
|-
| [[Subang]]
| [[Subang]]
| Wangunreja
| Jalupang
| [[Karet]]
| [[Karet]]
|-
|-
| [[Subang]]
| [[Subang]]
| Ciater
| Wangunreja
| [[Karet]]
| [[Teh]]
|-
|-
| [[Subang]]
| [[Subang]]
| Tambaksari
| Ciater
| [[Teh]]
| [[Teh]] dan [[Sawit]]
|-
|-
| [[Subang]]
| Tambaksari
| [[Teh]], [[Kina]] dan [[Kakao]]
|-
| [[Purwakarta]]
| [[Purwakarta]]
| Cikumpay
| Cikumpay
| [[Karet]]
| [[Karet]]
|-
|-
| [[Garut]]
| [[Garut]]
| Papandayan
| Papandayan
| [[Teh]]
| [[Teh]]
|-
|-
| [[Garut]]
| [[Garut]]
| Cisaruni
| Cisaruni-Manggung
| [[Teh]]
|-
| [[Garut]]
| Dayeuh Manggung
| [[Teh]]
| [[Teh]]
|-
|-
Baris 225: Baris 231:
|-
|-
| [[Garut]]
| [[Garut]]
| Mira mare
| Miramare
| [[Karet]] dan [[Kakao]]
| [[Karet]]
|-
|-
| [[Tasikmalaya]]
| [[Tasikmalaya]]
| Bagjanagara
| Bagjanagara
| [[Karet]] dan [[Kakao]]
| [[Karet]]
|-
|-
| [[Ciamis]]
| [[Ciamis]]
| Batulawang
| Balakupa
| [[Karet]] dan [[Kakao]]
| [[Karet]]
|-
|-
|[[Bandung]] dan [[Sukabumi]]
| [[Banjar]]
|Gunung Mas, Rancabali,
| Cikupa
Malabar, Ciater, Sukawana,
| [[Karet]]

Tenjoresmi
|[[Agrowisata]]
|-
|[[Kota Bandung]]
|Industri Hilir Teh
|[[Teh]]
|}
|}


Baris 252: Baris 265:
* Teh Walini
* Teh Walini
* ''Ready To Drink'' (RTD)
* ''Ready To Drink'' (RTD)
* Teh Manoko


=== Rumah Sakit ===
=== Rumah Sakit ===
PTPN VIII dulu memiliki satu unit rumah sakit yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, sebagia rumah sakit rujukan untuk daerah Subang dan sekitarnya. Rumah sakit ini memberikan pelayanan kesehatan, tidak hanya bagi karyawan PTPN VIII tetapi juga bagi masyarakat umum. Dilengkapi dengan peralatan medis dan pelayanan yang berkualitas, serta tenaga-tenaga medis yang memiliki keahlian.
Rumah Sakit

PTPN VIII memiliki satu unit rumah sakit yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, sebagia rumah sakit rujukan untuk daerah Subang dan sekitarnya. Rumah sakit ini memberikan pelayanan kesehatan, tidak hanya bagi karyawan PTPN VIII tetapi juga bagi masyarakat umum. Dilengkapi dengan peralatan medis dan pelayanan yang berkualitas, serta tenaga-tenaga medis yang memiliki keahlian.
== Referensi ==
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.pn8.co.id/ Situs resmi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090209191436/http://www.pn8.co.id/ |date=2009-02-09 }}
* [https://drive.google.com/file/d/1AqIunMI6w6FF2DV6rIo9nZMF_wzjtHBF/view?usp=sharing Download Buku Ekspedisi Potensi Potensi Desa Cijedil, Cibeureum, Gasol, Sukamanah dan Wangunjaya Kecamatan Cugenang, Explorer 01 dan 02, Community Developement 2019 Universitas Prasetiya Mulya]
{{Mantan BUMN Indonesia}}


[[Kategori:Perkebunan Nusantara VIII| ]]
* [http://www.pn8.co.id/ Situs resmi]
[[Kategori:Perusahaan perkebunan Indonesia]]

[[Kategori:Perkebunan Nusantara|8]]
{{templat:BUMN}}
{{perusahaan-stub}}

[[Kategori:Perkebunan Nusantara VIII]]

Revisi terkini sejak 22 Januari 2024 06.50

PT Perkebunan Nusantara VIII
Perseroan terbatas
IndustriPerkebunan
NasibDigabung ke PTPN I
PendahuluPT Perkebunan XI (Persero)
PT Perkebunan XII (Persero)
PT Perkebunan XIII (Persero)
Didirikan14 Februari 1996; 28 tahun lalu (1996-02-14)
Ditutup03 Desember 2023 (2023-12-03)
Kantor
pusat
,
Indonesia
Tokoh
kunci
Mohammad Yudayat[1]
(Direktur Utama)
Hanoeng Soeryo Soetikno[2]
(Komisaris Utama)
ProdukTeh, Karet, Kina, Kakao, Kelapa sawit, dan Getah perca
Merek
  • Walini
  • Goalpara
Karyawan
10.370 (2021)
IndukPT Perkebunan Nusantara III (Persero) (90%)
Situs webwww.ptpn8.co.id

PT Perkebunan Nusantara VIII, atau biasa disingkat menjadi PTPN VIII, dulu adalah anak usaha dari PTPN III yang bergerak di bidang agroindustri teh, karet, kina, kakao, kelapa sawit, dan getah perca. Kantor pusat perusahaan dulu berada di Jl. Sindangsirna no. 4, Bandung dengan wilayah operasi di Jawa Barat. Pada akhir tahun 2023, perusahaan ini resmi digabung ke dalam PTPN I.[3]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Perusahaan perkebunan milik negara di Jawa Barat dan Banten berasal dari perusahaan perkebunan milik pemerintah Belanda, yang ketika penyerahan kedaulatan secara otomatis menjadi milik pemerintah Republik Indonesia, yang kemudian dikenal dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Lama. Antara tahun 1957 – 1960 dalam rangka nasionalisasi atas perusahaan-perusahaan perkebunan eks milik swasta Belanda/Asing (antara lain: Inggris, Prancis dan Belgia) dibentuk PPN-Baru cabang Jawa Barat.

Dalam periode 1960 – 1963 terjadi penggabungan perusahaan dalam lingkup PPN-Lama dan PPN-Baru menjadi: PPN Kesatuan Jawa Barat I, PPN Kesatuan Jawa Barat II, PPN Kesatuan Jawa Barat III, PPN Kesatuan Jawa Barat IV dan PPN Kesatuan Jawa Barat V.

Selanjutnya selama periode 1963 – 1968 diadakan reorganisasi dengan tujuan agar pengelolaan perkebunan lebih tepat guna, dibentuk PPN Aneka Tanaman VII, PPN Aneka Tanaman VIII, PPN Aneka Tanaman IX dan PPN Aneka Tanaman X, yang mengelola tanaman teh dan kina, serta PPN Aneka Tanaman XI dan PPN Aneka Tanaman XII yang mengelola tanaman karet. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan, pada periode 1968 – 1971, PPN yang ada di Jawa Barat diciutkan menjadi tiga Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) meliputi 68 kebun, yaitu:

  • PNP XI berkedudukan di Jakarta (24 perkebunan), meliputi perkebunan-perkebunan eks PPN Aneka Tanaman X, dan PPN Aneka Tanaman XI;
  • PNP XII berkedudukan di Bandung (24 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XI, PPN Aneka Tanaman XII, sebagian eks PPN Aneka Tanaman VII, dan PPN Aneka Tanaman VIII;
  • PNP XIII berkedudukan di Bandung (20 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XII, eks PPN Aneka Tanaman IX, dan PPN Aneka Tanaman X.

Sejak tahun 1971, PNP XI, PNP XII dan PNP XIII berubah status menjadi Perseroan Terbatas Perkebunan (Persero). Dalam rangka restrukturisasi BUMN Perkebunan mulai 1 April 1994 sampai dengan tanggal 10 Maret 1996, pengelolaan PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII digabungkan di bawah manajemen PTP Group Jabar.

Selanjutnya sejak tanggal 11 Maret 1996, PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII dilebur menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero).[4] Pada tahun 2014, pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke PTPN III, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang perkebunan.[5] Pada akhir tahun 2023, perusahaan ini resmi digabung ke dalam PTPN I, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal PTPN III yang bergerak di bidang pendukung bisnis perkebunan.[3]

Komoditi[sunting | sunting sumber]

PT Perkebunan Nusantara VIII dulu merupakan BUMN yang bergerak pada sektor perkebunan dengan kegiatan usaha meliputi pembudidayaan tanaman, pengolahan, dan penjualan komoditas perkebunan seperti teh, karet dan sawit sebagai komoditas utamanya, serta kakao dan kina sebagai komoditas pendukungnya.

Hingga tahun 2022, PT Perkebunan Nusantara VIII mengelola 41 kebun dan 1 unit rumah sakit. yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Jawa Barat dan 2 kabupaten di Provinsi Banten.

Teh[sunting | sunting sumber]

PTPN VIII dulu mengelola 24 perkebunan teh di atas tanah produktif seluas 25.905,3 Ha dan merupakan perkebunan yang cukup luas di 6 kabupaten yakni Sukabumi (2 perkebunan), Bogor (2 perkebunan), Cianjur (3 perkebunan), Subang (2 perkebunan), Kab.Bandung dan Kab.Bandung Barat (12 perkebunan) dan Kab.Garut (3 perkebunan)..

Produksi teh yang dihasilkan senantiasa terus menigkat dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena adanya upaya pengelolaan yang baik oleh PTPN VIII misalnya dalam hal pembudidayaan, cara pemetikan dan pengolahan untuk memenuhi permintaan para pembeli. Hal lainnya, adanya keterlibatan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung untuk melakukan penelitian sehingga memberikan kontribusi dalam hal peningkatan produksi dan mutu.

Karet[sunting | sunting sumber]

Tanaman karet yang dikelola PTPN VIII dulu seluas 25.536 Ha tersebar di 14 kebun. Jumlah pabrik yang menghasilkan RSS ada 13 pabrik dengan 2 TPC, 3 concentrated latex, dengan kapasita terpasang 35.750 ton. Produksi karet yang dipasarkan dalam negeri adalah 80 % sedangkan sisanya sebesar 20 % di ekspor ke Asia, Eropa dan Amerika.

Sawit[sunting | sunting sumber]

PTPN VIII dulu mengembangkan budidaya kelapa sawit di perkebunan Bojong Datar, Cikasungka, Tambaksari, Cisalak Baru, dan Kertajaya dengan luas sekitar 18.843,63 Ha. Kelapa sawit ini dijual dalam bentuk CPO dan Kernel untuk kepentingan dalam negeri.

Kakao[sunting | sunting sumber]

Budidaya Kakao (coklat) dikembangkan di atas tanah seluas 1.343 Ha yang tersebar di 12 perkebunan dan menghasilkan 173 ton biji coklat per tahun. Coklat yang dijual berupa biji coklat kering yang pada umumnya dijual di dalam negeri.

Kina[sunting | sunting sumber]

Tanaman Kina yang dikelola PTPN VIII dulu adalah seluas 3.004,29 Ha yang tersebar di 13 perkebunan. Kulit kina kering ini diproses menjadi SQ-7 yaitu garam kina yang mengandung quinine sulphate, quinine bisulphate, dan kandungan lain. Kini produksinya dilakukan oleh PT. Sinkona Indonesia Lestari (PT.SIL) sebagai anak perusahaan PTPN VIII. Produk perusahaan ini diekspor ke benua Eropa, Kanada dan Amerika.

Wilayah Kerja[sunting | sunting sumber]

Per 1 Januari 2021, terdapat 37 Wilayah Kerja atau Unit sebagai berikut. Terdapat beberapa penggabungan kebun seperti:

  1. Kebun Sukamaju dan Kebun Parakansalak digabung menjadi 1 unit Kebun Sukamaju-Parakansalak
  2. Kebun Cikaso dan Kebun Agrabinta digabung menjadi 1 unit Kebun Cikaso-Agrabinta
  3. Kebun Panyairan dan Kebun Pasirnangka digabung menjadi 1 unit Kebun Panyairan-Pasirnangka
  4. Kebun Cisaruni dan Kebun Dayeuhmanggung digabung menjadi 1 unit Kebun Cisaruni Manggung
  5. Kebun Batulawang dan Kebun Cikupa digabung menjadi 1 unit Kebun Balakupa
Kabupaten Kebun / Unit Budidaya
Pandeglang Bojong Datar Sawit
Lebak Kertajaya Sawit
Lebak Cisalak Baru Sawit
Bogor Cikasungka Sawit
Bogor Cianten Teh
Bogor Gedeh Mas Sawit dan Teh
Bogor Sukamaju-Parakansalak Sawit dan Teh
Sukabumi Cibungur Karet dan Sawit
Sukabumi Pasir Badak Karet
Sukabumi Cikaso-Agrabinta Karet
Sukabumi Goalpara Teh
Cianjur Panyairan-Pasirnangka Teh
Bandung Barat Montaya Teh
Bandung Barat Panglejar Karet, Sawit, dan Teh
Bandung Barat Jalupang Karet
Bandung Sinumbra Teh
Bandung Rancabali Teh
Bandung Rancabolang Teh
Bandung Pasirmalang Teh
Bandung Kertamanah Teh
Bandung Malabar Teh
Bandung Purbasari Teh
Bandung Sedep Teh
Bandung Talun Santosa Teh
Subang Bukit Tunggul Kina
Subang Wangunreja Karet
Subang Ciater Teh
Subang Tambaksari Teh dan Sawit
Purwakarta Cikumpay Karet
Garut Papandayan Teh
Garut Cisaruni-Manggung Teh
Garut Bunisari Lendra Karet
Garut Miramare Karet
Tasikmalaya Bagjanagara Karet
Ciamis Balakupa Karet
Bandung dan Sukabumi Gunung Mas, Rancabali,

Malabar, Ciater, Sukawana,

Tenjoresmi

Agrowisata
Kota Bandung Industri Hilir Teh Teh

Produk[sunting | sunting sumber]

Agrowisata[sunting | sunting sumber]

  • Gunung Mas
  • Malabar
  • Rancabali
  • Sukawana
  • Pasir Badak

Industri Hilir Teh[sunting | sunting sumber]

  • Teh Walini
  • Ready To Drink (RTD)
  • Teh Manoko

Rumah Sakit[sunting | sunting sumber]

PTPN VIII dulu memiliki satu unit rumah sakit yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, sebagia rumah sakit rujukan untuk daerah Subang dan sekitarnya. Rumah sakit ini memberikan pelayanan kesehatan, tidak hanya bagi karyawan PTPN VIII tetapi juga bagi masyarakat umum. Dilengkapi dengan peralatan medis dan pelayanan yang berkualitas, serta tenaga-tenaga medis yang memiliki keahlian.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Dewan Direksi". Perkebunan Nusantara VIII. Diakses tanggal 12 Oktober 2021. 
  2. ^ "Dewan Komisaris". Perkebunan Nusantara VIII. Diakses tanggal 12 Oktober 2021. 
  3. ^ a b Fadilah, Ilyas (1 Desember 2023). "Resmi! Holding PTPN Merger 13 Perusahaan Jadi PalmCo dan SupportingCo". detikcom. Diakses tanggal 13 Desember 2023. 
  4. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun 1996" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 9 Oktober 2021. 
  5. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 72 tahun 2014" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 9 Oktober 2021. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]