Lompat ke isi

Simson: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Odecalchi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
(36 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Daftar Hakim Israel kuno}}
{{Daftar Hakim Israel kuno}}
[[Berkas:Lucas Cranach d. Ä. - Samson's Fight with the Lion - WGA05717.jpg|jmpl|ka|Lukisan pertarungan Simson dengan seekor singa yang dilukis [[:en:Lucas Cranach the Elder|Lucas Cranach the Elder]] pada tahun 1525.]]

'''Simson''' ([[bahasa Ibrani|Ibrani]]: שִׁמְשׁוֹן '''Šimšon''', [[Ibrani Tiberias|Tiberias]] '''Šimšôn''', [[Bahasa Arab|Arab]]:<font size=4>شمشون</font> '''''Syamsyawn, Sam'un'''''; {{lang-en|Samson}}) adalah hakim ketiga dari terakhir dalam zaman Anak-anak [[Israel]] kuno, diceritakan dalam kitab suci [[Yahudi]], [[Alkitab Ibrani|Tanakh]] dan Talmud. Ia digambarkan dalam [[Kitab Hakim-Hakim]][[Hakim-hakim 13| pasal 13]][[Hakim-hakim 16| hingga 16]]. Makamnya dipercayai ada di Tel Tzora di [[Israel]] menatap Ngarai Sorek. Di sana terdapat dua batu pualam besar untuk Samson dan ayahnya Manoah. Di dekatnya terletak altar untuk Manoah (seperti yang ditulis dalam {{Alkitab|Hakim-hakim 13:19-24}}). Tempat ini berada antara kota Zorah dan Eshtaol.
'''Simson''' ([[bahasa Ibrani|Ibrani]]: שִׁמְשׁוֹן '''Šimšon''', [[Ibrani Tiberias|Tiberias]] '''Šimšôn''', [[Bahasa Arab|Arab]]: <font size=4>شمشون</font> '''''Syamsyun/Sam'un'''''; {{lang-en|Samson}}) adalah hakim ketiga dari terakhir dalam zaman Anak-anak [[Israel]] kuno, diceritakan dalam kitab suci [[Yahudi]], [[Alkitab Ibrani|Tanakh (Alkitab Ibrani)]], [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]] dan [[Talmud]]. Ia digambarkan dalam [[Kitab Hakim-Hakim]] [[Hakim-hakim 13|13]]-[[Hakim-hakim 16|16]]. Makamnya dipercayai ada di Tel Tzora di [[Israel]] menatap Ngarai Sorek. Di sana terdapat dua batu pualam besar untuk Simson dan ayahnya Manoah. Di dekatnya terletak altar untuk Manoah (seperti yang ditulis dalam {{Alkitab|Hakim-hakim 13:19-24}}). Tempat ini berada antara kota Zora dan [[Esytaol]].


== Etimologi ==
== Etimologi ==
[[Berkas:Anthonis van Dyck 052.jpg|thumbnail|right|Lukisan Simson dan [[Delila]] karya pelukis [[Anthony van Dyck]].]]
[[Berkas:Anton van Dyck - Samson and Delilah - Google Art Project.jpg|jmpl|ka|Lukisan Simson dan [[Delila]] karya pelukis [[Anthony van Dyck]].]]
''Shimshon'' (''syim-syon'') artinya "pria matahari"<ref>{{cite book |url=http://books.google.com.au/books?id=yCkRz5pfxz0C&printsec=frontcover&dq=Deities+and+Demons+of+the+Bible&source=bl&ots=aFtAd-m5_w&sig=ympjVKroVNqj5Og-kZ-EHw02t_Q&hl=en&ei=jKjbTP7bGcrCcafgpcMG&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=3&ved=0CCkQ6AEwAg#v=onepage&q=Samson&f=false |author=Van der Toorn et. al. |title=Dictionary of deities and demons in the Bible |page=404 |publisher=[[Google Books]]}}</ref> – mungkin untuk menyebut bahwa dirinya menebarkan cahaya dan perkasa, atau "Dia yang melayani Tuhan".
''Shimshon'' (''syim-syon'') artinya "pria matahari".<ref>{{cite book|url=http://books.google.com.au/books?id=yCkRz5pfxz0C&printsec=frontcover&dq=Deities+and+Demons+of+the+Bible&source=bl&ots=aFtAd-m5_w&sig=ympjVKroVNqj5Og-kZ-EHw02t_Q&hl=en&ei=jKjbTP7bGcrCcafgpcMG&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=3&ved=0CCkQ6AEwAg#v=onepage&q=Samson&f=false|author=Van der Toorn et. al.|title=Dictionary of deities and demons in the Bible|page=404|publisher=[[Google Books]]}}</ref> Nama ini bermakna bahwa dirinya menebarkan cahaya dan perkasa, atau "Dia yang melayani Tuhan".


== Pemerian ==
== Pemerian ==
Baris 11: Baris 11:


Joan Comay, salah seorang penulis buku "Who's Who in the Bible:The Old Testament and the Apocrypha, The New Testament" menyatakan bahwa cerita Simson yang sedemikian akuratnya mengenai waktu dan tempat membuktikan bahwa Simson adalah figur yang nyata yang menggunakan kekuatan fisiknya untuk melawan bangsa-bangsa yang menjajah Israel dan bukan cerita legenda saja.
Joan Comay, salah seorang penulis buku "Who's Who in the Bible:The Old Testament and the Apocrypha, The New Testament" menyatakan bahwa cerita Simson yang sedemikian akuratnya mengenai waktu dan tempat membuktikan bahwa Simson adalah figur yang nyata yang menggunakan kekuatan fisiknya untuk melawan bangsa-bangsa yang menjajah Israel dan bukan cerita legenda saja.

== Kejatuhan Simson ==
Simson terpikat dengan perempuan dari lembah Sorek bernama Delila, Delila membujuk Simson untuk memberitahukan apa kelemahan Simson, karena dengan diikat tali pun dengan sekali sentakan tali akan terputus dan Simson dapat menghajar orang-orang Filistin. Sampai akhirnya Delila berhasil mengetahui kelemahan Simson karena Simson memberitahunya, Simson akan hilang kekuatannya jika rambutnya dipotong.

Diam-diam Delila mencukur rambut Simson saat dia tertidur lelap, dan mengikatnya. Saat dibangunkan, Simson sudah dikepung orang Filistin, saat dia berusaha meronta, kekuatannya sudah tidak ada, Simson hilang kekuatannya. Orang Filistin dengan mudah menangkap Simson, dan menahannya, Simson dicongkel matanya sehingga menjadi buta, dan dipaksa menjadi tontonan seperti badut pertunjukan, selain itu Simson juga harus menggiling di kilangan gandum.

Lama berselang rambut Simson mulai tumbuh, Simson berdoa pada Allah agar diberi kekuatan sekali lagi, untuk menghancurkan orang Filistin. Saat perayaan dewa Dagon, Simson diikat dan dibawa sebagai tontonan di kuil Dagon. Karena Simson buta, saat itulah Simson menyuruh anak kecil yang menuntunnya, untuk mengarahkan Simson ke tiang penyangga kuil Dagon.

Segenap kekuatan Simson dikembalikan oleh Allah, dan dengan kedua tangannya Simson memeluk tiang penyangga, dan merubuhkan kuil Dewa Dagon. Simson ikut mati bersama orang Filistin setelah dia menghancurkan kuil Dagon pada saat terakhir hidupnya. Itulah kematian Simson, mati bersama musuh bangsanya yaitu bangsa Filistin.<ref>[[Hakim-hakim 16]]</ref>

[[Berkas:Samson's Tomb.jpg|jmpl|ka|250px|Situs yang dianggap makam Simson di hutan Zora (Tzora forest)]]


== Arkeologi ==
== Arkeologi ==
Dalam cerita Simson diceritakan bahwa menjelang kematiannya dia merubuhkan sebuah kuil orang Filistin. Titik balik yang sangat berarti dalam peperangan Israel melawan Filistin adalah kematian Simson. Dia ditangkap melalui pengkhianatan Delila. Orang-orang Filistin mencungkil matanya dan membawanya ke [[Gaza]], salah satu kota besar mereka. Di sana mereka menyuruhnya menggiling biji-bijian di penjara. Diketahui dari penemuan arkeologi bahwa penjara seperti itu pada dasarnya adalah rumah penggilingan. Di rumah-rumah biasa, pekerjaan ini biasa dilakukan oleh para wanita. Para bangsawan birokrasi membangun rumah penggilingan untuk menghasilkan biji-bijian bagi para kaum elit. Di tempat inilah para budak dan narapidana diperkerjakan. Peralatannya adalah batu penggiling yang sederhana. Simson melewatkan hari-harinya duduk di atas tanah menggiling biji-bijian dengan alu yang digosok-gosokkan maju mundur dalam lesung di atas pangkuannya.
Dalam cerita Simson diceritakan bahwa menjelang kematiannya dia merubuhkan sebuah kuil orang Filistin. Titik balik yang sangat berarti dalam peperangan Israel melawan Filistin adalah kematian Simson. Dia ditangkap melalui pengkhianatan Delila. Orang-orang Filistin mencungkil matanya dan membawanya ke [[Gaza]], salah satu kota besar mereka. Di sana mereka menyuruhnya menggiling biji-bijian di penjara. Diketahui dari penemuan arkeologi bahwa penjara seperti itu pada dasarnya adalah rumah penggilingan. Di rumah-rumah biasa, pekerjaan ini biasa dilakukan oleh para wanita. Para bangsawan birokrasi membangun rumah penggilingan untuk menghasilkan biji-bijian bagi para kaum elit. Di tempat inilah para budak dan narapidana diperkerjakan. Peralatannya adalah batu penggiling yang sederhana. Simson melewatkan hari-harinya duduk di atas tanah menggiling biji-bijian dengan alu yang digosok-gosokkan maju mundur dalam lesung di atas pangkuannya.


Pada suatu hari para pemimpin Filistin mengadakan upacara keagamaan untuk merayakan kemenangan mereka atas para musuhnya. Mereka membawa Simson ke kuil tempat mereka berkumpul, sehingga ia dapat menghibur mereka. Begitu tiba di dalam kuil, Simson meminta anak yang menuntunnya untuk menunjukkan kepadanya di mana letak tiang-tiang penyangga, sehingga dia dapat bersandar. "Kemudian Simson merangkul kedua tiang yang paling tengah, penyangga rumah itu, lalu bertopang kepada tiang yang satu dengan tangan kanannya dan kepada tiang yang lain dengan tangan kirinya. Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini." Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya."<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 16:29-30}}</ref>
Pada suatu hari para pemimpin Filistin mengadakan upacara keagamaan untuk merayakan kemenangan mereka atas para musuhnya. Mereka membawa Simson ke kuil tempat mereka berkumpul, sehingga ia dapat menghibur mereka. Begitu tiba di dalam kuil, Simson meminta anak yang menuntunnya untuk menunjukkan kepadanya di mana letak tiang-tiang penyangga, sehingga dia dapat bersandar. "Kemudian Simson merangkul kedua tiang yang paling tengah, penyangga rumah itu, lalu bertopang kepada tiang yang satu dengan tangan kanannya dan kepada tiang yang lain dengan tangan kirinya. Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini." Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak daripada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya."<ref>{{Alkitab|Hakim-hakim 16:29-30}}</ref>


Dalam satu ketika, Simson menghilangkan seluruh kepemimpinan Filistin. Ini merupakan kemunduran besar dalam konflik mereka dengan Israel. Hal itu merupakan suatu titik balik. Sejak saat itu, orang Israel mulai memperoleh kemenangan. Tetapi apakah peristiwa itu benar terjadi? Dapatkah satu orang merubuhkan seluruh kuil sendirian? Arkeologi telah memberi kita jawaban yang menakjubkan.
Dalam satu ketika, Simson menghilangkan seluruh kepemimpinan Filistin. Ini merupakan kemunduran besar dalam konflik mereka dengan Israel. Hal itu merupakan suatu titik balik. Sejak saat itu, orang Israel mulai memperoleh kemenangan. Tetapi apakah peristiwa itu benar terjadi? Dapatkah satu orang merubuhkan seluruh kuil sendirian? Arkeologi telah memberi kita jawaban yang menakjubkan.


Dua kuil Filistin telah ditemukan oleh para ahli arkeologi. Satu di '''Tel Qasile''', di utara [[Tel Aviv]], dan satu di '''Tel Miqne''', yaitu kota [[Ekron]] kuno, 21 mil di selatan [[Tel Aviv]]. Kedua kuil mempunyai desain yang unik: atapnya disangga oleh dua tiang penyangga tengah! Tiang penyangganya terbuat dari kayu dan berdiri di atas alas batu. Dengan tiang-tiang yang berjarak enam kaki, seorang yang kuat dapat melepaskan tiang tersebut dari alas batunya dan menyebabkan seluruh atap runtuh. Penemuan arkeologi ini sangat cocok dengan cerita Kitab Suci.
Dua kuil Filistin telah ditemukan oleh para ahli arkeologi. Satu di Tel Qasile yang terletak di utara [[Tel Aviv]], dan satu di Tel Miqne, yaitu kota [[Ekron]] kuno, 21 mil di selatan [[Tel Aviv]]. Kedua kuil mempunyai desain yang unik: atapnya disangga oleh dua tiang penyangga tengah. Tiang penyangganya terbuat dari kayu dan berdiri di atas alas batu. Penemuan arkeologi ini sangat cocok dengan cerita Kitab Suci, karena dengan tiang-tiang yang berjarak enam kaki, seorang yang kuat dapat melepaskan tiang tersebut dari alas batunya dan menyebabkan seluruh atap runtuh.<ref>[http://www.biblearchaeology.org/post/2008/07/24/Between-the-Pillars-Revisiting-Samson-and-the-House-of-Dagon.aspx#Article Between the Pillars: Revisiting "Samson and the House of Dagon"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180816093557/http://www.biblearchaeology.org/post/2008/07/24/Between-the-Pillars-Revisiting-Samson-and-the-House-of-Dagon.aspx#Article |date=2018-08-16 }} - by John Roskoski PhD - Jul 24, 2008.</ref><ref>[https://www.ucg.org/the-good-news/god-science-and-the-bible-archaeology-supports-story-of-samson-and-philistine-temple ''God, Science and the Bible: Archaeology supports story of Samson and Philistine temple''], by Mario Seiglie, Scott Ashley, Tom Robinson. Feb 2, 2007.</ref><ref>[https://www.practicalbible.com/news/samson-and-the-dagon-temple Samson and the Dagon Temple] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180816061727/https://www.practicalbible.com/news/samson-and-the-dagon-temple |date=2018-08-16 }}, Friday Church News Notes, April 4, 2014, www.wayoflife.org</ref> Pada tahun 2010, kuil orang Filistin di Tell-es-Safi (Gaza kuno) yang diduga dihancurkan oleh Simson ditemukan dalam suatu penggalian yang dipimpin oleh Prof. Aren Maeir, di mana kuil itu juga memiliki dua tiang penyangga di tengah-tengahnya.<ref>[https://ferrelljenkins.blog/2010/07/29/philistine-temple-found-at-tell-es-safigath/ Philistine temple found at Tell es-Safi/Gath] by Ferrell Jenkins, July 29, 2010.</ref><ref>[https://gath.wordpress.com/2010/07/28/view-of-philistine-temple-and-amos-earthquake/ View of Philistine temple and “Amos” earthquake] - by Aren Maeir - July 28, 2010.</ref>


Walaupun Simson mempunyai kelemahan, dia adalah orang pilihan Tuhan dan terdaftar dalam [[Perjanjian Baru]] sebagai seorang "yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, … telah beroleh kekuatan dalam kelemahan."<ref>{{Alkitab|Ibrani 11:32-34}}</ref>
Walaupun Simson mempunyai kelemahan, dia adalah orang pilihan Tuhan dan terdaftar dalam [[Perjanjian Baru]] sebagai seorang "yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, … telah beroleh kekuatan dalam kelemahan."<ref>{{Alkitab|Ibrani 11:32-34}}</ref>


== Simson dalam Islam ==
== Simson dalam Islam ==
Kisah Simson ini ada pada kitab ''[[Qashash al-Anbiya]]'' dan ''[[Muqasyafat al-Qulub]]''. Dalam kitab itu dikatakan bahwa [[Muhammad]] tesenyum sendiri, lalu ditanya oleh sahabatnya "Apa yang membuatmu tersenyum wahai rasulullah?" Muhammad menjawab "Diperlihatkan kepadaku [[akhirat|hari akhir]] ketika seluruh manusia dikumpulkan di [[mahsyar]], ada seorang nabi dengan membawa [[pedang]] yang tidak mempunyai pengikut satu pun, masuk ke dalam [[surga]] dia adalah '''Sam'un'''". Ia dikisahkan memiliki [[mukjizat]] yaitu dapat melunakkan [[besi]] dan merobohkan [[istana]].
Kisah Simson ini ada pada kitab ''[[Qashash al-Anbiya]]'' dan ''[[Muqasyafat al-Qulub]]''. Dalam kitab itu dikatakan bahwa [[Muhammad]] tesenyum sendiri, lalu ditanya oleh sahabatnya "Apa yang membuatmu tersenyum wahai rasulullah?" Muhammad menjawab "Diperlihatkan kepadaku [[akhirat|hari akhir]] ketika seluruh manusia dikumpulkan di [[mahsyar]], ada seorang nabi dengan membawa [[pedang]] yang tidak mempunyai pengikut satu pun, masuk ke dalam [[surga]] dia adalah Sam'un". Ia dikisahkan memiliki [[mukjizat]] yaitu dapat melunakkan [[besi]] dan merobohkan [[istana]].


Diriwayatkan dari [[sahabat nabi|sahabat]] [[Ibnu Abbas]]: [[Malaikat]] [[Jibril]] menceritakan kapada nabi [[Muhammad]] bahwa pada zaman dulu ada seorang hamba Allah yang bernama Sam'un untuk [[Bani Israil]]. Ia senantiasa berjuang melawan orang–orang kafir, hingga pada suatu saat istrinya bersama orang–orang kafir berencana membunuh suaminya. Pada suatu malam istrinya mengikat tubuh Sam'un yang sedang tidur lelap dengan rambut milik Sam'un.
Diriwayatkan dari [[sahabat nabi|sahabat]] [[Ibnu Abbas]]: [[Malaikat]] [[Jibril]] menceritakan kapada nabi [[Muhammad]] bahwa pada zaman dulu ada seorang hamba Allah yang bernama Sam'un untuk [[Bani Israil]]. Ia senantiasa berjuang melawan orang–orang kafir, hingga pada suatu saat istrinya bersama orang–orang kafir berencana membunuh suaminya. Pada suatu malam istrinya mengikat tubuh Sam'un yang sedang tidur lelap dengan rambut milik Sam'un.
Baris 31: Baris 42:


Setelah itu Sam'un menghabiskan waktunya untuk beribadah. Siang hari digunakan untuk berpuasa dan malamnya ia gunakan untuk salat. Rutinitas tersebut dilakukan Sam'un hingga seribu bulan.
Setelah itu Sam'un menghabiskan waktunya untuk beribadah. Siang hari digunakan untuk berpuasa dan malamnya ia gunakan untuk salat. Rutinitas tersebut dilakukan Sam'un hingga seribu bulan.

Berbeda dari versi Islam tentang kisah kematian Simson, dalam Kitab Perjanjian Lama yang jauh ditulis sebelum munculnya agama Islam, Simson terpikat dengan gadis dari lembah Sorek bernama Delila, Delila membujuk Simson untuk memberitahukan apa kelemahan Simson, karena dengan diikat tali pun dengan sekali sentakan tali akan terputus dan Simson dapat menghajar orang-orang Filistin. Sampai akhirnya Delila berhasil mengetahui kelemahan Simson karena Simson memberitahunya, Simson akan hilang kekuatannya jika rambutnya dipotong.

Diam-diam Delila mencukur rambut Simson saat dia tertidur lelap, dan mengikatnya. Saat dibangunkan, Simson sudah dikepung orang Filistin, saat dia berusaha meronta, kekuatannya sudah tidak ada, Simson hilang kekuatannya. Orang Filistin dengan mudah menangkap Simson, dan menahannya, Simson dicongkel matanya sehingga menjadi buta, dan dipaksa menjadi tontonan seperti badut pertunjukan, selain itu Simson juga harus menggiling di kilangan gandum.

Lama berselang rambut Simson mulai tumbuh, Simson berdoa pada Allah agar diberi kekuatan sekali lagi, untuk menghancurkan orang Filistin. Saat perayaan dewa Dagon, Simson diikat dan dibawa sebagai tontonan di kuil Dagon. Karena Simson buta, saat itulah Simson menyuruh anak kecil yang menuntunnya , untuk mengarahkan Simson ke tiang penyangga kuil Dagon.

Segenap kekuatan Simson dikembalikan oleh Allah, dan dengan kedua tangannya Simson memeluk tiang penyangga, dan merubuhkan kuil Dewa Dagon. Simson ikut mati bersama orang Filistin setelah dia menghancurkan kuil Dagon di saat terakhir hidupnya. Itulah kematian Simson, mati bersama musuh bangsanya yaitu bangsa Filistin.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 51: Baris 54:
{{reflist}}
{{reflist}}


== Pustaka tambahan ==
== Bacaan lanjutan ==
* Wood, Bryant G. 1974. "Samson and the House of Dagon", Bible and Spade, pp. 50-54. (tersedia dari ''the Associates for Biblical Research'').
* Wood, Bryant G. 1974. "Samson and the House of Dagon", Bible and Spade, pp.&nbsp;50–54. (tersedia dari ''the Associates for Biblical Research'').


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Commons category|Samson}}
* {{id}} [http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6115987 Malam Lailatul Qadr dalam berbagai pandangan dan sepenggal kisah Nabi Sam'un Ghozi]
* {{id}} [http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6115987 Malam Lailatul Qadr dalam berbagai pandangan dan sepenggal kisah Nabi Sam'un Ghozi]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://agama.kompasiana.com/2010/10/13/samson/ Samson]
* {{id}} [http://agama.kompasiana.com/2010/10/13/samson/ Kompasiana: Samson]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}


{{Kelompok templat
|list1 =
{{start}}
{{start}}
{{s-hno|Simson|[[Suku Dan]]}}
{{s-hno|Simson|[[Suku Dan]]}}
{{s-bef|before=[[Abdon]]}}
{{s-bef|before=[[Abdon]]}}
{{s-ttl|title=[[Hakim Israel kuno]]}}
{{s-ttl|title=[[Hakim Israel kuno]]}}
{{s-aft|after =[[Eli (imam)|imam Eli]]<br>(tidak lagi disebut hakim)}}
{{s-aft|after =[[Eli (imam)|Eli]]<br>(tidak lagi disebut hakim)}}
{{end}}
{{end}}
{{Nabi Islam di luar Al-Qur'an}}
}}
{{Portal|Kristen}}
{{Portal|Yahudi}}
{{Islam-bio-stub}}


[[Kategori:Hakim Israel Kuno]]
{{Nabi Islam}}
{{Islam-bio-stub}}
[[Kategori:Hakim Israel kuno]]
[[Kategori:Kitab Hakim-hakim]]
[[Kategori:Kitab Hakim-hakim]]

{{Link FA|he}}

Revisi per 17 Februari 2024 03.05

Hakim Israel kuno

Kitab Yosua:
Yosua
Kitab Hakim-hakim yoi: OtnielEhudSamgarDeboraBarak† • GideonAbimelekh† • TolaYairYeftaEbzanElonAbdonSimson
Kitab 1 Samuel:
EliSamuel

Tidak resmi diangkat sebagai hakim


Lukisan pertarungan Simson dengan seekor singa yang dilukis Lucas Cranach the Elder pada tahun 1525.

Simson (Ibrani: שִׁמְשׁוֹן Šimšon, Tiberias Šimšôn, Arab: شمشون Syamsyun/Sam'un; bahasa Inggris: Samson) adalah hakim ketiga dari terakhir dalam zaman Anak-anak Israel kuno, diceritakan dalam kitab suci Yahudi, Tanakh (Alkitab Ibrani), Perjanjian Lama di Alkitab Kristen dan Talmud. Ia digambarkan dalam Kitab Hakim-Hakim 13-16. Makamnya dipercayai ada di Tel Tzora di Israel menatap Ngarai Sorek. Di sana terdapat dua batu pualam besar untuk Simson dan ayahnya Manoah. Di dekatnya terletak altar untuk Manoah (seperti yang ditulis dalam Hakim–hakim 13:19–24). Tempat ini berada antara kota Zora dan Esytaol.

Etimologi

Lukisan Simson dan Delila karya pelukis Anthony van Dyck.

Shimshon (syim-syon) artinya "pria matahari".[1] Nama ini bermakna bahwa dirinya menebarkan cahaya dan perkasa, atau "Dia yang melayani Tuhan".

Pemerian

Simson adalah seorang tokoh seperti Herkules, yang menggunakan kekuatan fisiknya yang luar biasa untuk bertempur melawan musuh-musuhnya dan melakukan beberapa aksi kepahlawanan yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa: bergulat melawan singa, menghancurkan pasukan musuh dengan hanya menggunakan tulang rahang keledai, dan merobohkan sebuah bangunan raksasa.

Joan Comay, salah seorang penulis buku "Who's Who in the Bible:The Old Testament and the Apocrypha, The New Testament" menyatakan bahwa cerita Simson yang sedemikian akuratnya mengenai waktu dan tempat membuktikan bahwa Simson adalah figur yang nyata yang menggunakan kekuatan fisiknya untuk melawan bangsa-bangsa yang menjajah Israel dan bukan cerita legenda saja.

Kejatuhan Simson

Simson terpikat dengan perempuan dari lembah Sorek bernama Delila, Delila membujuk Simson untuk memberitahukan apa kelemahan Simson, karena dengan diikat tali pun dengan sekali sentakan tali akan terputus dan Simson dapat menghajar orang-orang Filistin. Sampai akhirnya Delila berhasil mengetahui kelemahan Simson karena Simson memberitahunya, Simson akan hilang kekuatannya jika rambutnya dipotong.

Diam-diam Delila mencukur rambut Simson saat dia tertidur lelap, dan mengikatnya. Saat dibangunkan, Simson sudah dikepung orang Filistin, saat dia berusaha meronta, kekuatannya sudah tidak ada, Simson hilang kekuatannya. Orang Filistin dengan mudah menangkap Simson, dan menahannya, Simson dicongkel matanya sehingga menjadi buta, dan dipaksa menjadi tontonan seperti badut pertunjukan, selain itu Simson juga harus menggiling di kilangan gandum.

Lama berselang rambut Simson mulai tumbuh, Simson berdoa pada Allah agar diberi kekuatan sekali lagi, untuk menghancurkan orang Filistin. Saat perayaan dewa Dagon, Simson diikat dan dibawa sebagai tontonan di kuil Dagon. Karena Simson buta, saat itulah Simson menyuruh anak kecil yang menuntunnya, untuk mengarahkan Simson ke tiang penyangga kuil Dagon.

Segenap kekuatan Simson dikembalikan oleh Allah, dan dengan kedua tangannya Simson memeluk tiang penyangga, dan merubuhkan kuil Dewa Dagon. Simson ikut mati bersama orang Filistin setelah dia menghancurkan kuil Dagon pada saat terakhir hidupnya. Itulah kematian Simson, mati bersama musuh bangsanya yaitu bangsa Filistin.[2]

Situs yang dianggap makam Simson di hutan Zora (Tzora forest)

Arkeologi

Dalam cerita Simson diceritakan bahwa menjelang kematiannya dia merubuhkan sebuah kuil orang Filistin. Titik balik yang sangat berarti dalam peperangan Israel melawan Filistin adalah kematian Simson. Dia ditangkap melalui pengkhianatan Delila. Orang-orang Filistin mencungkil matanya dan membawanya ke Gaza, salah satu kota besar mereka. Di sana mereka menyuruhnya menggiling biji-bijian di penjara. Diketahui dari penemuan arkeologi bahwa penjara seperti itu pada dasarnya adalah rumah penggilingan. Di rumah-rumah biasa, pekerjaan ini biasa dilakukan oleh para wanita. Para bangsawan birokrasi membangun rumah penggilingan untuk menghasilkan biji-bijian bagi para kaum elit. Di tempat inilah para budak dan narapidana diperkerjakan. Peralatannya adalah batu penggiling yang sederhana. Simson melewatkan hari-harinya duduk di atas tanah menggiling biji-bijian dengan alu yang digosok-gosokkan maju mundur dalam lesung di atas pangkuannya.

Pada suatu hari para pemimpin Filistin mengadakan upacara keagamaan untuk merayakan kemenangan mereka atas para musuhnya. Mereka membawa Simson ke kuil tempat mereka berkumpul, sehingga ia dapat menghibur mereka. Begitu tiba di dalam kuil, Simson meminta anak yang menuntunnya untuk menunjukkan kepadanya di mana letak tiang-tiang penyangga, sehingga dia dapat bersandar. "Kemudian Simson merangkul kedua tiang yang paling tengah, penyangga rumah itu, lalu bertopang kepada tiang yang satu dengan tangan kanannya dan kepada tiang yang lain dengan tangan kirinya. Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini." Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak daripada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya."[3]

Dalam satu ketika, Simson menghilangkan seluruh kepemimpinan Filistin. Ini merupakan kemunduran besar dalam konflik mereka dengan Israel. Hal itu merupakan suatu titik balik. Sejak saat itu, orang Israel mulai memperoleh kemenangan. Tetapi apakah peristiwa itu benar terjadi? Dapatkah satu orang merubuhkan seluruh kuil sendirian? Arkeologi telah memberi kita jawaban yang menakjubkan.

Dua kuil Filistin telah ditemukan oleh para ahli arkeologi. Satu di Tel Qasile yang terletak di utara Tel Aviv, dan satu di Tel Miqne, yaitu kota Ekron kuno, 21 mil di selatan Tel Aviv. Kedua kuil mempunyai desain yang unik: atapnya disangga oleh dua tiang penyangga tengah. Tiang penyangganya terbuat dari kayu dan berdiri di atas alas batu. Penemuan arkeologi ini sangat cocok dengan cerita Kitab Suci, karena dengan tiang-tiang yang berjarak enam kaki, seorang yang kuat dapat melepaskan tiang tersebut dari alas batunya dan menyebabkan seluruh atap runtuh.[4][5][6] Pada tahun 2010, kuil orang Filistin di Tell-es-Safi (Gaza kuno) yang diduga dihancurkan oleh Simson ditemukan dalam suatu penggalian yang dipimpin oleh Prof. Aren Maeir, di mana kuil itu juga memiliki dua tiang penyangga di tengah-tengahnya.[7][8]

Walaupun Simson mempunyai kelemahan, dia adalah orang pilihan Tuhan dan terdaftar dalam Perjanjian Baru sebagai seorang "yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, … telah beroleh kekuatan dalam kelemahan."[9]

Simson dalam Islam

Kisah Simson ini ada pada kitab Qashash al-Anbiya dan Muqasyafat al-Qulub. Dalam kitab itu dikatakan bahwa Muhammad tesenyum sendiri, lalu ditanya oleh sahabatnya "Apa yang membuatmu tersenyum wahai rasulullah?" Muhammad menjawab "Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika seluruh manusia dikumpulkan di mahsyar, ada seorang nabi dengan membawa pedang yang tidak mempunyai pengikut satu pun, masuk ke dalam surga dia adalah Sam'un". Ia dikisahkan memiliki mukjizat yaitu dapat melunakkan besi dan merobohkan istana.

Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas: Malaikat Jibril menceritakan kapada nabi Muhammad bahwa pada zaman dulu ada seorang hamba Allah yang bernama Sam'un untuk Bani Israil. Ia senantiasa berjuang melawan orang–orang kafir, hingga pada suatu saat istrinya bersama orang–orang kafir berencana membunuh suaminya. Pada suatu malam istrinya mengikat tubuh Sam'un yang sedang tidur lelap dengan rambut milik Sam'un.

Setelah Sam'un tidak dapat melawan, maka orang–orang kafir bersama–sama mengarak dan menyiksa Sam'un dengan keji. Namun ketika itu pula Sam'un mendapatkan pertolongan dari Allah. Sam'un berhasil merobohkan istana kaisar bersama seluruh masyarakatnya hancur beserta istri dan para kerabat yang mengkhianatinya.

Setelah itu Sam'un menghabiskan waktunya untuk beribadah. Siang hari digunakan untuk berpuasa dan malamnya ia gunakan untuk salat. Rutinitas tersebut dilakukan Sam'un hingga seribu bulan.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Van der Toorn et. al. Dictionary of deities and demons in the Bible. Google Books. hlm. 404. 
  2. ^ Hakim-hakim 16
  3. ^ Hakim–hakim 16:29–30
  4. ^ Between the Pillars: Revisiting "Samson and the House of Dagon" Diarsipkan 2018-08-16 di Wayback Machine. - by John Roskoski PhD - Jul 24, 2008.
  5. ^ God, Science and the Bible: Archaeology supports story of Samson and Philistine temple, by Mario Seiglie, Scott Ashley, Tom Robinson. Feb 2, 2007.
  6. ^ Samson and the Dagon Temple Diarsipkan 2018-08-16 di Wayback Machine., Friday Church News Notes, April 4, 2014, www.wayoflife.org
  7. ^ Philistine temple found at Tell es-Safi/Gath by Ferrell Jenkins, July 29, 2010.
  8. ^ View of Philistine temple and “Amos” earthquake - by Aren Maeir - July 28, 2010.
  9. ^ Ibrani 11:32–34

Bacaan lanjutan

  • Wood, Bryant G. 1974. "Samson and the House of Dagon", Bible and Spade, pp. 50–54. (tersedia dari the Associates for Biblical Research).

Pranala luar