Lompat ke isi

Kasyf: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k ~cite
 
Baris 4: Baris 4:


== Tingkatan Manusia dalam Ilmu Tasawuf ==
== Tingkatan Manusia dalam Ilmu Tasawuf ==
Secara umum dalam Ilmu Tasawuf tingkatan manusia dibedakan ke dalam tiga tingkatan. (1) ''Muhadarah'', dimana pada tingkatan ini akal manusia dikendalikan oleh bukri objektif kebendaan (burhan), sehingga tingkatan ini masih berada dalam ruang lingkup pemikiran rasional untuk sampai ke tahap ''<nowiki/>'ilm al yaqin'' (ilmu keyakinan). (2) ''Mukasyafah'', dimana pada tingkatan ini manusia mampu menerima pengetahuan dan keyakinan berdasarkan penjelasan (bayan). Orang yang mencapai tingkatan ini akan memiliki pandangan kebenaran objektif yang mengacu pada kebenaran yang mungkin (''<nowiki/>'ain al yaqin''). (3) Musyahadah, dimana pada tingkatan ini manusia mengalami pengalaman pribadi (''makrifat'') yang langsung bisa menyaksikan hal mistik berkat kedekatannya kepada Tuhannya, sehingga dapat terbuka baginya pengetahuan ''haqq al yaqin''. Musyahadah disebut juga sebagai bayangan langsung Tuhan dan biasanya disebut dengan istilah ''al mu'ayanah''. <ref>{{Cite book|last=Redaksi Ensiklopedi Islam|first=Dewan|date=2002|title=Ensiklopedia Islam|location=Jakarta|publisher=Ichtiar Baru van Hoeve|isbn=9798276647|pages=20-21|url-status=live}}</ref>
Secara umum dalam Ilmu Tasawuf tingkatan manusia dibedakan ke dalam tiga tingkatan. (1) ''Muhadarah'', dimana pada tingkatan ini akal manusia dikendalikan oleh bukri objektif kebendaan (burhan), sehingga tingkatan ini masih berada dalam ruang lingkup pemikiran rasional untuk sampai ke tahap ''<nowiki/>'ilm al yaqin'' (ilmu keyakinan). (2) ''Mukasyafah'', dimana pada tingkatan ini manusia mampu menerima pengetahuan dan keyakinan berdasarkan penjelasan (bayan). Orang yang mencapai tingkatan ini akan memiliki pandangan kebenaran objektif yang mengacu pada kebenaran yang mungkin (''<nowiki/>'ain al yaqin''). (3) Musyahadah, dimana pada tingkatan ini manusia mengalami pengalaman pribadi (''makrifat'') yang langsung bisa menyaksikan hal mistik berkat kedekatannya kepada Tuhannya, sehingga dapat terbuka baginya pengetahuan ''haqq al yaqin''. Musyahadah disebut juga sebagai bayangan langsung Tuhan dan biasanya disebut dengan istilah ''al mu'ayanah''.<ref>{{Cite book|last=Redaksi Ensiklopedi Islam|first=Dewan|date=2002|title=Ensiklopedia Islam|location=Jakarta|publisher=Ichtiar Baru van Hoeve|isbn=9798276647|pages=20-21|url-status=live}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 21 Februari 2024 14.11

Kasyf adalah suatu tingkatan tertinggi dalam tasawuf, cabang ilmu dalam ajaran Islam. Menurut bahasa kasyf berarti terbuka, sedangkan menurut istilah kasyf merupakan kehidupan emosi keagamaan, dimana seseorang terbuka hijab (tabir) rahasia mistik yang membatasi rahasia hati nuraninya dan rahasia Ilahi akan terbuka disebabkan oleh dekatnya ia dengan Tuhannya . Dimana hal ini diperoleh oleh seseorang dengan didahului sucinya hati nurani.

Tingkatan Manusia dalam Ilmu Tasawuf

[sunting | sunting sumber]

Secara umum dalam Ilmu Tasawuf tingkatan manusia dibedakan ke dalam tiga tingkatan. (1) Muhadarah, dimana pada tingkatan ini akal manusia dikendalikan oleh bukri objektif kebendaan (burhan), sehingga tingkatan ini masih berada dalam ruang lingkup pemikiran rasional untuk sampai ke tahap 'ilm al yaqin (ilmu keyakinan). (2) Mukasyafah, dimana pada tingkatan ini manusia mampu menerima pengetahuan dan keyakinan berdasarkan penjelasan (bayan). Orang yang mencapai tingkatan ini akan memiliki pandangan kebenaran objektif yang mengacu pada kebenaran yang mungkin ('ain al yaqin). (3) Musyahadah, dimana pada tingkatan ini manusia mengalami pengalaman pribadi (makrifat) yang langsung bisa menyaksikan hal mistik berkat kedekatannya kepada Tuhannya, sehingga dapat terbuka baginya pengetahuan haqq al yaqin. Musyahadah disebut juga sebagai bayangan langsung Tuhan dan biasanya disebut dengan istilah al mu'ayanah.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Redaksi Ensiklopedi Islam, Dewan (2002). Ensiklopedia Islam. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. hlm. 20–21. ISBN 9798276647.