Lompat ke isi

Kerajaan Palembang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Daeng Hanif (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k ~cite
 
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:
| conventional_long_name = Kerajaan Palembang
| conventional_long_name = Kerajaan Palembang
| common_name = Kerajaan Palembang
| common_name = Kerajaan Palembang
| era = [[Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha|Kerajaan Hindu-Buddha]]
| era = Akhir Kerajaan [[Majapahit]]
| government_type = Monarki
| government_type = Monarki
| event_start = Berdiri
| event_start = Berdiri
| date_start = 1025
| date_start = 1547
| event_end = Berganti menjadi [[Kesultanan Palembang]]
| event_end = Berganti menjadi [[Kesultanan Palembang]]
| year_end = 1659
| year_end = 1659
| capital = [[Kota Palembang]]
| capital = [[Kota Palembang]]
| common_languages = [[Bahasa Melayu Kuno|Melayu Kuno]]<br>[[Bahasa Melayu Klasik|Melayu Klasik]]
| common_languages = [[Bahasa Melayu Kuno|Melayu Kuno]]<br>[[Bahasa Melayu Klasik|Melayu Klasik]]
| religion = [[Agama Buddha|Buddha]], [[Agama Hindu|Hindu]]
| religion = [[Agama Islam|Islam]], [[Agama Buddha|Buddha]], [[Agama Hindu|Hindu]]
| today = [[Sumatra Selatan]], [[Indonesia]]
| today = [[Sumatera Selatan]], [[Indonesia]]
| p1 = Kedatuan Sriwijaya|
| p1 = Malayapura|
| s1 = Kesultanan Palembang
| s1 = Kesultanan Palembang
| flag_s1 = Bendera Kesultanan Palembang.png
| flag_s1 = Bendera Kesultanan Palembang.png
}}
}}
'''Kerajaan Palembang''' adalah kerajaan bercorak Buddha yang berdiri antara tahun 1025 dan 1659 dan berpusat di [[Kota Palembang]]. Kerajaan ini merupakan sisa dari Kedatuan [[Sriwijaya]] yang runtuh setelah adanya [[Invasi Chola ke Sriwijaya|Invasi Chola]].<ref>{{Cite book|last=M.Hum|first=Kabib Sholeh, S. Pd|last2=M.Pd|first2=Sukardi|last3=M.Si|first3=Dina Sri Nindiati, S. Pd|last4=M.Pd|first4=Aan Suriadi|last5=S.Pd|first5=Wandiyo|last6=M.M|first6=Ahmad Zamhari, S. Pd|last7=S.Pd|first7=Yusup, S. Pd, Esi Apriani|last8=S.Pd|first8=Febi Oktaviani|last9=S.Pd|first9=Siti Aisyah|date=2022-09-01|url=https://books.google.com/books?id=aQGWEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA54&dq=%22Kerajaan+Palembang%22+Sriwijaya&hl=en|title=SEJARAH DAN PERADABAN SUNGAI MUSI PALEMBANG|publisher=Penerbit Lakeisha|isbn=978-623-420-377-6|language=id}}</ref> Kerajaan ini pernah menjadi vasal [[Majapahit]], dimana penguasanya di abad ke-15 yang bernama [[Arya Damar|Ario Damar]] memeluk [[Islam]] seiring dengan menyebarnya Islam di daerah Sumatra.<ref>{{Cite book|last=Arnold|first=Prof Dr Thomas W.|date=2019|url=https://books.google.com/books?id=ZxSwDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA527&dq=Arya+Damar+masuk+Islam&hl=en|title=Sejarah Lengkap Penyebaran Islam|publisher=IRCiSoD|isbn=978-602-7696-90-7|language=id}}</ref> Kerajaan ini lalu berganti menjadi [[Kesultanan Palembang]] di abad ke-17 setelah penguasanya yaitu [[Susuhunan Abdurrahman]] memerdekakan diri dari [[Kesultanan Mataram]].<ref>{{Cite book|last=M.Pd|first=Dr Muhamad Idris|last2=M.Pd|first2=Eva Dina Chairunisa|last3=S.Pd|first3=Riki Andi Saputro|last4=S.Pd|first4=Ana Mardiana|last5=S.Pd|first5=Rulli Anisa|last6=S.Pd|first6=Reyvaldy Uyun|last7=S.Pd|first7=Fatma Dwi|date=2021-11-01|url=https://books.google.com/books?id=EURPEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA234&dq=%22Kesultanan+Palembang%22+Mataram&hl=en|title=KAJIAN NILAI-NILAI PLURALISME SEJARAH KEBUDAYAAN PALEMBANG|publisher=Penerbit Lakeisha|isbn=978-623-5536-66-8|language=id}}</ref>
'''Kerajaan Palembang''' adalah kerajaan bercorak Islam yang berdiri antara tahun 1547 dan berpusat di [[Kota Palembang]]. Kerajaan ini merupakan sisa dari Kedatuan [[Sriwijaya]] yang runtuh setelah adanya [[Invasi Chola ke Sriwijaya|Invasi Chola pada abad 11]].<ref>{{Cite book|last=M.Hum|first=Kabib Sholeh, S. Pd|last2=M.Pd|first2=Sukardi|last3=M.Si|first3=Dina Sri Nindiati, S. Pd|last4=M.Pd|first4=Aan Suriadi|last5=S.Pd|first5=Wandiyo|last6=M.M|first6=Ahmad Zamhari, S. Pd|last7=S.Pd|first7=Yusup, S. Pd, Esi Apriani|last8=S.Pd|first8=Febi Oktaviani|last9=S.Pd|first9=Siti Aisyah|date=2022-09-01|url=https://books.google.com/books?id=aQGWEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA54&dq=%22Kerajaan+Palembang%22+Sriwijaya&hl=en|title=SEJARAH DAN PERADABAN SUNGAI MUSI PALEMBANG|publisher=Penerbit Lakeisha|isbn=978-623-420-377-6|language=id}}</ref> Kerajaan ini pernah menjadi vasal [[Majapahit]], dimana penguasanya di abad ke-15 yang bernama [[Arya Damar|Ario Damar]] memeluk [[Islam]] seiring dengan menyebarnya Islam di daerah Sumatra.<ref>{{Cite book|last=Arnold|first=Prof Dr Thomas W.|date=2019|url=https://books.google.com/books?id=ZxSwDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA527&dq=Arya+Damar+masuk+Islam&hl=en|title=Sejarah Lengkap Penyebaran Islam|publisher=IRCiSoD|isbn=978-602-7696-90-7|language=id}}</ref> Pada saat [[Raden Patah|Raden Fatah]] menjadi [[Kesultanan Demak|sultan Demak I]] (1478 - 1518), Raden Fatah berhasil memperbesar kekuasaannya dan menjadikan [[Kabupaten Demak|Demak]] kerajaan [[Islam]] pertama di [[Jawa]]. Akan tetapi, kesultanan Demak tidak dapat bertahan lama karena terjadinya kemelut perang saudara dimana setelah [[Trenggana|Pangeran Trenggono]] Sultan Demak III anak Raden Fatah wafat, terjadilah kekacauan dan perebutan kekuasaan antara saudaranya dan anaknya. Saudaranya, mengakibatkan sejumlah bangsawan Demak melarikan diri kembali ke [[Kota Palembang|Palembang]].
Rombongan dari Demak yang berjumlah 80 Kepala Keluarga ini diketuai oleh Pangeran Sedo Ing Lautan (1547 - 1552) menetap di Palembang Lama (1 ilir) yang saat itu Palembang dibawah pimpinan Dipati Karang Widara, keturunan Demang Lebar Daun. Mereka mendirikan Kerajaan Palembang yang bercorak Islam serta mendirikan Istana Kuto Gawang dan Masjid di Candi Laras (PUSRI sekarang). Kemudian pada tahun 1659 [[Susuhunan Abdurrahman|Susuhanan Abdurrahman]] memproklamirkan diri sebagai [[Kesultanan Palembang|Sultan Palembang Darussalam]] setelah mendapat restu dari [[Kesultanan Utsmaniyah|Sultan Ottoman]].<ref>{{Cite book|last=M.Pd|first=Dr Muhamad Idris|last2=M.Pd|first2=Eva Dina Chairunisa|last3=S.Pd|first3=Riki Andi Saputro|last4=S.Pd|first4=Ana Mardiana|last5=S.Pd|first5=Rulli Anisa|last6=S.Pd|first6=Reyvaldy Uyun|last7=S.Pd|first7=Fatma Dwi|date=2021-11-01|url=https://books.google.com/books?id=EURPEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA234&dq=%22Kesultanan+Palembang%22+Mataram&hl=en|title=KAJIAN NILAI-NILAI PLURALISME SEJARAH KEBUDAYAAN PALEMBANG|publisher=Penerbit Lakeisha|isbn=978-623-5536-66-8|language=id}}</ref>

Sebelum menjadi vazal Majapahit, Palembang merupakan bagian dari Malayapura yang berpusat di Dharmasraya, berlangsung sejak abad 12 hingga abad 16 saat berdirinya kerajaan Palembang


== Para Penguasa<ref>{{Cite book|last=Soetadji|first=Nanang S.|year=1996|title=“Kesultanan Palembang” Perang Palembang Melawan VOC|location=Palembang|publisher=Pemerintah Kotamadya Palembang|isbn=|pages=27-30|url-status=live}}</ref> ==
== Para Penguasa<ref>{{Cite book|last=Soetadji|first=Nanang S.|year=1996|title=“Kesultanan Palembang” Perang Palembang Melawan VOC|location=Palembang|publisher=Pemerintah Kotamadya Palembang|isbn=|pages=27-30|url-status=live}}</ref> ==

Revisi terkini sejak 21 Februari 2024 14.17

Kerajaan Palembang

Ibu kotaKota Palembang
Bahasa yang umum digunakanMelayu Kuno
Melayu Klasik
Agama
Islam, Buddha, Hindu
PemerintahanMonarki
Era SejarahAkhir Kerajaan Majapahit
• Berdiri
1547
• Berganti menjadi Kesultanan Palembang
1659
Didahului oleh
Digantikan oleh
Malayapura
kslKesultanan
Palembang
Sekarang bagian dariSumatera Selatan, Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kerajaan Palembang adalah kerajaan bercorak Islam yang berdiri antara tahun 1547 dan berpusat di Kota Palembang. Kerajaan ini merupakan sisa dari Kedatuan Sriwijaya yang runtuh setelah adanya Invasi Chola pada abad 11.[1] Kerajaan ini pernah menjadi vasal Majapahit, dimana penguasanya di abad ke-15 yang bernama Ario Damar memeluk Islam seiring dengan menyebarnya Islam di daerah Sumatra.[2] Pada saat Raden Fatah menjadi sultan Demak I (1478 - 1518), Raden Fatah berhasil memperbesar kekuasaannya dan menjadikan Demak kerajaan Islam pertama di Jawa. Akan tetapi, kesultanan Demak tidak dapat bertahan lama karena terjadinya kemelut perang saudara dimana setelah Pangeran Trenggono Sultan Demak III anak Raden Fatah wafat, terjadilah kekacauan dan perebutan kekuasaan antara saudaranya dan anaknya. Saudaranya, mengakibatkan sejumlah bangsawan Demak melarikan diri kembali ke Palembang.

Rombongan dari Demak yang berjumlah 80 Kepala Keluarga ini diketuai oleh Pangeran Sedo Ing Lautan (1547 - 1552) menetap di Palembang Lama (1 ilir) yang saat itu Palembang dibawah pimpinan Dipati Karang Widara, keturunan Demang Lebar Daun. Mereka mendirikan Kerajaan Palembang yang bercorak Islam serta mendirikan Istana Kuto Gawang dan Masjid di Candi Laras (PUSRI sekarang). Kemudian pada tahun 1659 Susuhanan Abdurrahman memproklamirkan diri sebagai Sultan Palembang Darussalam setelah mendapat restu dari Sultan Ottoman.[3]

Sebelum menjadi vazal Majapahit, Palembang merupakan bagian dari Malayapura yang berpusat di Dharmasraya, berlangsung sejak abad 12 hingga abad 16 saat berdirinya kerajaan Palembang

Para Penguasa[4]

[sunting | sunting sumber]
No Periode Nama Penguasa Foto Keterangan
1 1455-1486 Ario Damar/Arya Dillah ( Adipatih di palembang anak dari Prabu Brawijaya V ), sebelum Masa Kerajaan Palembang .
Sebagai Kerajaan Palembang
2 1547 - 1552 Pangeran Sedo Ing Lautan
3 1552-1553 Kiai Gedeng Sura Tua
4 1553-1575 Kiai Gedeng Sura Muda (Kiai Mas Adipati Anom Ing Sura)
5 1575-1587 Kiai Mas Adipati
6 1588-1623 Pangeran Madi Angsuka
7 1623-1624 Pangeran Madi Alit
8 1624-1631 Pangeran Sedo Ing Puro
9 1631-1643 Pangeran Sedo Ing Kenayan
10 1643-1644 Pangeran Sedo Ing Pesarean
11 1643-1659 Pangeran Sedo Ing Rajek
  1. ^ M.Hum, Kabib Sholeh, S. Pd; M.Pd, Sukardi; M.Si, Dina Sri Nindiati, S. Pd; M.Pd, Aan Suriadi; S.Pd, Wandiyo; M.M, Ahmad Zamhari, S. Pd; S.Pd, Yusup, S. Pd, Esi Apriani; S.Pd, Febi Oktaviani; S.Pd, Siti Aisyah (2022-09-01). SEJARAH DAN PERADABAN SUNGAI MUSI PALEMBANG. Penerbit Lakeisha. ISBN 978-623-420-377-6. 
  2. ^ Arnold, Prof Dr Thomas W. (2019). Sejarah Lengkap Penyebaran Islam. IRCiSoD. ISBN 978-602-7696-90-7. 
  3. ^ M.Pd, Dr Muhamad Idris; M.Pd, Eva Dina Chairunisa; S.Pd, Riki Andi Saputro; S.Pd, Ana Mardiana; S.Pd, Rulli Anisa; S.Pd, Reyvaldy Uyun; S.Pd, Fatma Dwi (2021-11-01). KAJIAN NILAI-NILAI PLURALISME SEJARAH KEBUDAYAAN PALEMBANG. Penerbit Lakeisha. ISBN 978-623-5536-66-8. 
  4. ^ Soetadji, Nanang S. (1996). “Kesultanan Palembang” Perang Palembang Melawan VOC. Palembang: Pemerintah Kotamadya Palembang. hlm. 27–30.