Lokomotif DD52: Perbedaan antara revisi
sesudah pemindahan | t=904 su=89 in=105 at=89 -- only 59 edits left of totally 149 possible edits | edr/ovr=000/000 | clean up (3) : tab&trailspc&reduceol&killreddot & {{Daftar Kereta Api}}--(ci=3,0x)-->{{Daftar KA penumpang Indonesia}} & {{DaftarKeretaApi}}--(ci=3,1x)-->{{Daftar KA penumpang Indonesia}} | "arKeretaApi}} {" -> "r KA penumpang I" |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(38 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox Lokomotif |
{{Infobox Lokomotif |
||
|image =SS 1260.jpg |
|image = SS 1260.jpg |
||
|caption ='''SS1260 / |
|caption = '''SS1260 / DD5210''' |
||
|powertype =[[ |
|powertype = [[uap]] |
||
|serialnumber =DD52 / SS 1250 |
|serialnumber = DD52 / SS 1250 |
||
|fueltype = Kayu jati |
|fueltype = Kayu jati, Batubara, Minyak residu |
||
|gauge =1.067 mm |
|gauge = 1.067 mm |
||
|builder =Werkspoor, [[Belanda]]; Hanomag, [[Jerman]]; Hartmann, [[Jerman]] |
|builder = Werkspoor, [[Belanda]]; Hanomag, [[Jerman]]; Hartmann, [[Jerman]] |
||
|originalowner =[[Staatsspoorwegen]] (SS) |
|originalowner = [[Staatsspoorwegen]] (SS) |
||
|owner =Staatsspoorwegen (SS), DKA (Djawatan Kereta Api) |
|owner = Staatsspoorwegen (SS), DKA (Djawatan Kereta Api) |
||
|buildmodel =DD52 |
|buildmodel = DD52 |
||
|builddate =1923-1924 |
|builddate = 1923-1924 |
||
|totalproduction =10 unit |
|totalproduction = 10 unit |
||
||aarwheels =1-D-D |
||aarwheels = 1-D-D |
||
|whytetype =2-8-8-0 |
|whytetype = 2-8-8-0 |
||
|uicclass =(1D')D' |
|uicclass = (1D')D' |
||
|length =20.737 mm |
|length = 20.737 mm |
||
|width =2.670 mm |
|width = 2.670 mm |
||
|weight = |
|weight = 101 ton |
||
|wheeldiameter =1102 mm |
|wheeldiameter = 1102 mm |
||
|boilerpressure = 1.25 [[Pascal (satuan)|MPa]] |
|||
|vaporpressure =12,7 kg/cm² |
|||
|cylindersize =700 mm x 610 mm (depan), 450 mm x 610 mm (belakang) |
|cylindersize = 700 mm x 610 mm (depan), 450 mm x 610 mm (belakang) |
||
|minimumcurve =170 m |
|minimumcurve = 170 m |
||
|poweroutput = |
|poweroutput = 1.4 [[Watt|MW]] |
||
|topspeed =50 km/h |
|topspeed = 50 km/h |
||
|horn=ALCO Nathan 5 Chime|trainbrakes=Rem Tangan, Rem Vakum|height=3.800 mm|weightonready=135 ton}} |
|||
|notes |
|||
}} |
|||
'''Lokomotif DD 52''' adalah |
'''Lokomotif DD 52''' adalah Lokomotif Uap mallet artikulasi terbesar di Indonesia dengan susunan roda 2-8-8-0 yang dibeli oleh [[Staatsspoorwegen]]. Lokomotif ini Diproduksi oleh pabrik [[Werkspoor]], [[Belanda]], [[Hanomag]] dan Hartmann, [[Jerman]]. |
||
⚫ | |||
== Sejarah == |
|||
Di akhir masanya, lokomotif ini melayani KA lokal Bandung-Cibatu-Garut. Alokasi lokomotif ini sendiri menyebar di beberaba depo, seperti; Bangdung, Purwakarta, dan Cibatu. Pada tahun 1980-an tercatat hanya ada 2 lokomotif DD52 yang masih aktif, DD5203 dan DD5208. Lokomotif ini sekarang telah punah di rucat. |
|||
Lokomotif ini didatangkan dari pabrik [[Hartman|Hartmann]] dan [[Hanomag]] di [[Jerman]] serta [[Werkspoor]] di [[Belanda]] pada tahun 1923, mulai berdinas sejak 1924, setelah [[lokomotif DD50]] dan [[Lokomotif DD51|lokomotif DD 51]]. Berbeda dengan kedua pendahulunya yang dibuat di pabrik ALCO di [[Amerika Serikat]], lokomotif DD52 dibuat di Eropa, tepatnya di Jerman dan Belanda. Keunggulan lokomotif ini dibandingkan dengan DD50 dan DD51 adalah kecepatan maksimalnya yang dapat mencapai 50 km/jam, di mana kedua lokomotif sebelumnya hanya mampu mencapai 40 km/jam. |
|||
⚫ | Lokomotif DD 52 memiliki julukan "Si Gombar" dari masyarakat lokal [[Jawa Barat]] yang selalu dilewati oleh lokomotif ini. Dengan ukurannya yang besar dan tenaganya yang kuat, tugas utama DD52 adalah menarik kereta barang yang melintasi pegunungan Priangan. Walaupun begitu, lokomotif ini juga difungsikan sebagai penarik kereta penumpang. |
||
Di akhir masanya, lokomotif ini melayani KA lokal Bandung-Cibatu. Alokasi lokomotif ini sendiri menyebar di beberapa [[Depo lokomotif|Depo Lokomotif]] seperti Tasikmalaya, Purwakarta, dan Cibatu. Karier lokomotif ini berakhir pada tahun 1974 ketika angkutan barang di jalur Tasikmalaya - Cicalengka menurun. Sehingga menjalankan DD52 ini terlalu berlebihan untuk muatan yang tidak begitu berat. Apalagi kondisi kedua DD52 terakhir (no. 03 dan 08) ini sangatlah buruk. |
|||
Setelah dipensiunkan, seluruh unit lokomotif DD52 ini secara perlahan mulai dirucat atau dijadikan besi tua, sehingga tidak ada satupun wujud peninggalannya yang dipreservasi di museum kereta api.<ref>{{cite book |last1=Bagus Prayogo |first1=Yoga |author-link1= |last2=Yohanes Sapto |first2=Prabowo |author-link2= |last3=Radityo |first3=Diaz|date=2017 |title=Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. |url= |location=Yogyakarta |publisher=Jogja Bangkit Publisher |page=118|isbn=978-602-0818-55-9 |author-link=}}</ref> Hal ini sangatlah disayangkan mengingat pendahulunya yaitu DD 50 dan DD 51 juga bernasib serupa, sehingga tidak tersisa lagi lokomotif uap bergandar [[Klasifikasi UIC#Contoh|DD]] di Indonesia. |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[ |
* [[Depo lokomotif]] |
||
* [[Diesel elektrik]] |
* [[Diesel elektrik]] |
||
* [[Industri Kereta Api]] |
* [[Industri Kereta Api]] |
||
Baris 37: | Baris 44: | ||
* [[Kereta Api Indonesia]] |
* [[Kereta Api Indonesia]] |
||
* [[Kereta api ringan]] |
* [[Kereta api ringan]] |
||
== Daftar Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
|||
⚫ | |||
{{commonscat|PT Kereta Api}} |
|||
⚫ | |||
* {{id}} [http://rel-keretaapi.blogspot.com/2008/07/data-teknik-lokomotif-bb-203.html Data teknik lokomotif BB 203] |
|||
⚫ | |||
* {{id}} [http://www.semboyan35.com/showthread.php?tid=259 Daftar lokomotif BB 203 yang diubah menjadi CC 201] |
|||
* {{id}} [http://www.kereta-api.co.id/ Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero)] |
|||
{{whyteloco}} |
|||
{{DaftarLokomotifIndonesia}} |
|||
⚫ | |||
{{lokomotif-stub}} |
{{lokomotif-stub}} |
||
⚫ | |||
⚫ |
Revisi per 22 Februari 2024 14.21
Data teknis | |
---|---|
Sumber tenaga | uap |
Produsen | Werkspoor, Belanda; Hanomag, Jerman; Hartmann, Jerman |
Nomor seri | DD52 / SS 1250 |
Model | DD52 |
Tanggal dibuat | 1923-1924 |
Jumlah dibuat | 10 unit |
Spesifikasi roda | |
Notasi Whyte | 2-8-8-0 |
Susunan roda AAR | 1-D-D |
Klasifikasi UIC | (1D')D' |
Dimensi | |
Lebar sepur | 1.067 mm |
Diameter roda | 1102 mm |
Panjang | 20.737 mm |
Lebar | 2.670 mm |
Tinggi maksimum | 3.800 mm |
Berat | |
Berat kosong | 101 ton |
Berat siap | 135 ton |
Bahan bakar | |
Jenis bahan bakar | Kayu jati, Batubara, Minyak residu |
Sistem mesin | |
Tekanan ketel uap | 1.25 MPa |
Ukuran silinder | 700 mm x 610 mm (depan), 450 mm x 610 mm (belakang) |
Kinerja | |
Kecepatan maksimum | 50 km/h |
Daya mesin | 1.4 MW |
Jari-jari lengkung terkecil | 170 m |
Lain-lain | |
Rem kereta | Rem Tangan, Rem Vakum |
Jenis suling/klakson lokomotif | ALCO Nathan 5 Chime |
Lokomotif DD 52 adalah Lokomotif Uap mallet artikulasi terbesar di Indonesia dengan susunan roda 2-8-8-0 yang dibeli oleh Staatsspoorwegen. Lokomotif ini Diproduksi oleh pabrik Werkspoor, Belanda, Hanomag dan Hartmann, Jerman.
Sejarah
Lokomotif ini didatangkan dari pabrik Hartmann dan Hanomag di Jerman serta Werkspoor di Belanda pada tahun 1923, mulai berdinas sejak 1924, setelah lokomotif DD50 dan lokomotif DD 51. Berbeda dengan kedua pendahulunya yang dibuat di pabrik ALCO di Amerika Serikat, lokomotif DD52 dibuat di Eropa, tepatnya di Jerman dan Belanda. Keunggulan lokomotif ini dibandingkan dengan DD50 dan DD51 adalah kecepatan maksimalnya yang dapat mencapai 50 km/jam, di mana kedua lokomotif sebelumnya hanya mampu mencapai 40 km/jam.
Lokomotif DD 52 memiliki julukan "Si Gombar" dari masyarakat lokal Jawa Barat yang selalu dilewati oleh lokomotif ini. Dengan ukurannya yang besar dan tenaganya yang kuat, tugas utama DD52 adalah menarik kereta barang yang melintasi pegunungan Priangan. Walaupun begitu, lokomotif ini juga difungsikan sebagai penarik kereta penumpang.
Di akhir masanya, lokomotif ini melayani KA lokal Bandung-Cibatu. Alokasi lokomotif ini sendiri menyebar di beberapa Depo Lokomotif seperti Tasikmalaya, Purwakarta, dan Cibatu. Karier lokomotif ini berakhir pada tahun 1974 ketika angkutan barang di jalur Tasikmalaya - Cicalengka menurun. Sehingga menjalankan DD52 ini terlalu berlebihan untuk muatan yang tidak begitu berat. Apalagi kondisi kedua DD52 terakhir (no. 03 dan 08) ini sangatlah buruk.
Setelah dipensiunkan, seluruh unit lokomotif DD52 ini secara perlahan mulai dirucat atau dijadikan besi tua, sehingga tidak ada satupun wujud peninggalannya yang dipreservasi di museum kereta api.[1] Hal ini sangatlah disayangkan mengingat pendahulunya yaitu DD 50 dan DD 51 juga bernasib serupa, sehingga tidak tersisa lagi lokomotif uap bergandar DD di Indonesia.
Lihat pula
- Depo lokomotif
- Diesel elektrik
- Industri Kereta Api
- Daftar kecelakaan kereta api di Indonesia
- Kereta Api Indonesia
- Kereta api ringan
Daftar Referensi
- ^ Bagus Prayogo, Yoga; Yohanes Sapto, Prabowo; Radityo, Diaz (2017). Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher. hlm. 118. ISBN 978-602-0818-55-9.