Lompat ke isi

Kerajaan Nakhon Si Thammarat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{About|kerajaan Tai di Nakhon Si Thammarat, didirikan pada abad ke-13|pendahulunya|Tambralinga}} {{Infobox country |native_name = อาณาจักรนครศ...'
 
Akbar Alhadi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(20 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6: Baris 6:
|era = Abad Pertengahan, periode modern awal
|era = Abad Pertengahan, periode modern awal
|status =
|status =
|event1 = Vasal [[Kerajaan Sukhothai|Sukhothai]]
|event_start = Pendirian sebuah kerajaan Tai
|date_event1 = sekitar tahun 1279–1298
|year_start = abad ke-13
|event1 = Vassal of [[Sukhothai kingdom|Sukhothai]]
|event2 = kerajaan melayu independen merdeka dari [[Kerajaan Sukhothai|Sukhothai]] sebagai Ligor
|date_event2 = 1298-abad ke-14
|date_event1 = c. 1279–1298
|event2 = Vassal of [[Ayutthaya Kingdom|Ayutthaya]]
|event3 = Vasal [[Kerajaan Ayutthaya|Ayutthaya]]
|date_event3 = abad ke-14
|date_event2 = 15th century
|event3 = Vassal of [[Taungoo Dynasty|Taungoo]]
|event4 = Vasal [[Dinasti Taungoo|Taungoo]]
|date_event3 = 1569
|date_event4 = 1569
|event4 = Vassal of [[Ayutthaya Kingdom|Ayutthaya]]
|event5 = Vasal [[Kerajaan Ayutthaya|Ayutthaya]]
|date_event4 = 1583
|date_event5 = 1583
|event5 = [[Burmese–Siamese War (1765–67)|Second fall of Ayutthaya]]
|event6 = [[Perang Burma–Siam (1765–1767)|Kejatuhan kedua Ayutthaya]]
|date_event5 = 1767
|date_event6 = 1767
|event6 = Vassal of [[Thonburi Kingdom|Thonburi]]
|event7 = Vasal [[Kerajaan Thonburi|Thonburi]]
|date_event6 = 1770
|date_event7 = 1770
|event_end = Demoted to [[Rattanakosin Kingdom|Rattanakosin Province]]
|event_end = Status diturunkan menjadi [[Kerajaan Rattanakosin|Provinsi Rattanakosin]]
|year_end = 1782
|year_end = 1782
|p1 = Tambralinga
|p1 = Tambralinga
|flag_p1 =
|flag_p1 =
|s1 = Rattanakosin Kingdom{{!}}Kingdom of Rattanakosin
|s1 = Kerajaan Rattanakosin{{!}}Kerajaan Rattanakosin
|flag_s1 = Flag of Thailand (1782).svg
|flag_s1 = Flag of Thailand (1782).svg
|flag_s2 =
|flag_s2 =
Baris 32: Baris 32:
|symbol_type =
|symbol_type =
|image_map_caption = Map of Siam (before 1893)
|image_map_caption = Map of Siam (before 1893)
|capital = [[Mueang Nakhon Si Thammarat District|Ligor]]
|capital = [[Distrik Mueang Nakhon Si Thammarat|Ligor]]
|common_languages = [[Southern Thai language|Southern Thai]], [[Pali language|Pali]]/[[Sanskrit]] (for religious and ceremonial use), [[Malay language|Malay]]
|common_languages = [[bahasa Thai Selatan|Thai Selatan]], [[bahasa Pali|Pali]]/[[Sanskerta]] (untuk tujuan keagamaan dan seremonial), [[bahasa Melayu|Melayu]]
|religion = [[Theravada|Theravada Buddhism]] (dominant),<br>[[Islam]], [[Hinduism]]
|religion = [[Theravada|Buddhisme Theravada]] (dominan),<br>[[Islam]], [[Hinduisme]]
|government_type = Monarchy
|government_type = Monarki
|title_leader = [[King]]
|title_leader = [[Raja]]
|leader1 =
|leader1 =
|leader2 =
|leader2 =
Baris 44: Baris 44:
{{Sejarah Thailand}}
{{Sejarah Thailand}}


'''Kerajaan Nakhon Si Thammarat''' ('''Kerajaan Ligor''') ({{RTGS|Anachak Nakhon Si Thammarat}}) adalah salah satu negara kota penyusun utama (''[[mueang]]'') dari kerajaan-kerajaan [[Siam]] [[Kerajaan Sukhothai|Sukhothai]] dan kemudian [[Kerajaan Ayutthaya|Ayutthaya]] dan menguasai daerah yang cukup besar dari [[Semenanjung Malaya]]. Ibu kotanya adalah kota eponim [[Nakhon Si Thammarat]] di tempat yang sekarang [[Thailand Selatan]].
'''Kerajaan Nakhon Si Thammarat''' ('''Kerajaan Ligor''') ({{RTGS|Anachak Nakhon Si Thammarat}}) adalah salah satu negara kota komponen utama (''[[mueang]]'') dari kerajaan-kerajaan [[Siam]] seperti [[Kerajaan Sukhothai|Sukhothai]] dan kemudian [[Kerajaan Ayutthaya|Ayutthaya]] dan menguasai daerah yang cukup besar di [[Semenanjung Malaya]]. Ibu kotanya adalah kota eponim [[Nakhon Si Thammarat]] di tempat yang sekarang masuk wilayah [[Thailand Selatan]].


== Pendirian dan periode Sukhothai ==
==Bacaan lebih lanjut==
Kebanyakan sejarawan mengidentifikasi Kerajaan [[Langkasuka]], [[Kadaram]], [[Kalathana]], [[Panpan]], [[Tantan]], [[Tunsun]], dan [[Tambralinga]] dari catatan Tiongkok (yang ada sekitar abad ke-7 hingga abad ke-14) sebagai pendahulu dari Nakhon Si Thammarat. Selama akhir milenium ke-1 dan awal milenium ke-2 SM, daerah tersebut merupakan daerah yang dihuni oleh orang-orang dari [[Melayu]], [[Siam]], [[Burma]], dan [[Khmer]]. Daerah tersebut selanjutnya menjadi daerah kekuasaan [[Funan]] bersama sengan kerajaan [[Kalathana]], [[Panpan]], [[Kadaram]], [[Langkasuka]], [[Tunsun]], dan [[Thanathana]]. Selanjutnya, kerajaan tersebut menjadi provinsi dari kerajaan-kerajaan melayu seperti [[Merah]] sebagai penyatuan tanjung periode pertama dan selanjutnya diserap ke [[Sriwijaya|Sampaguita]] dan [[Dharmasraya|Pagaruyung]] sebelum daerah pusat dicaplok [[Sukhothai]] dan daerah caplokan yang disebut sebagai kesatuan [[Pahang]] dicaplok [[Tumapel]]. Pada abad ke-13, Nakhon Si Thammarat menjadi salah satu dari ''[[mueang]]'' (negara kota) mereka.<ref>{{Cite book |author=David K. Wyatt |title=Thailand: A Short History |url=https://archive.org/details/thailandshorthis0000wyat |edition=Second |publisher=Silkworm Books |year=2004 |page=[https://archive.org/details/thailandshorthis0000wyat/page/30 30]}}</ref> Perihal persisnya mengenai Tai mengambil alih kerajaan Buddhis dan [[India Raya|dipengaruhi India]] sebelumnya di lokasi ini tetap tidak jelas. [[Prasasti Ram Khamhaeng]] dari tahun 1283 (atau tahun 1292) mencantumkan Nakhon Si Thammarat sebagai kerajaan pembayar upeti paling selatan di Sukhothai, mungkin diperintah oleh kerabat Raja [[Ram Khamhaeng]]. Tradisi Buddhis Theravada di Nakhon Si Thammarat adalah model bagi seluruh Kerajaan Sukhothai.<ref>{{Cite book |author=David K. Wyatt |title=Thailand: A Short History |url=https://archive.org/details/thailandshorthis0000wyat |edition=Second |publisher=Silkworm Books |year=2004 |pages=[https://archive.org/details/thailandshorthis0000wyat/page/35 35], 43–46}}</ref> Teladan untuk [[Mandala (sejarah Asia Tenggara)|model Mandala]] Asia Tenggara, ketergantungan pada Sukhothai hanya bersifat pribadi, bukan kelembagaan. Karena itu, setelah kematian Ram Khaemhaeng, Nakhon Si Thammarat memperoleh kembali kemerdekaannya sebagai Ligor dan menjadi kerajaan yang dominan di Semenanjung Malaya sebelum akhirnya teprecah kembali ke dua kekuasaan regional pada masanya.
*Stuart Munro-Hay. ''Nakhon Sri Thammarat - The Archaeology, History and Legends of a Southern Thai Town''. {{ISBN|974-7534-73-8}}


== Periode Merdeka ==
==Referensi==
Setelah merdeka di tahun 1298, nama kawasan berubah menjadi Ligor dan mengambil alih seluruh daerah tanjung dan menjadi kawasan maritim terpadat pada zamannya. Setelah itu, Ligor muli mengalami kemunduran atas bangkitnya [[Kerajaan Ayutthaya]] yang waktu itu dipimpin oleh pemerintah maritim.

== Periode Ayutthaya ==
Dalam periode ini, Ligor mulai mengalami kemunduran atas bangkitnya [[Kerajaan Ayutthaya]] yang waktu itu dipimpin oleh pemerintah maritim sehingga terjadi pergolakan antara bangsa Ligor dengan Siam hingga penghuni asli meminta tolong kepada [[Majapahit]] dan [[Cina]] untuk mengalahkan pasukan Siam. Perang Siam dan Melayu berakhir dengan daerah selatan tanjung masih dikuasai bangsa Melayu dan Ligor yang mulai menjadi daerah Siam harus kehilangan daerah tanjungnya.''Hukum Palatine'' Raja [[Trailokanat|Trailok]] bertarikh 1468, Nakhon Si Thammarat tercantum sebagai salah satu dari delapan "kota besar" (''phraya maha nakhon'') milik Kerajaan Ayutthaya. Namun demikian, ia mempertahankan dinastinya sendiri dan memiliki negara vasalnya sendiri, yang dimediasinya ke Ayutthaya<ref>{{Cite book |author=David K. Wyatt |title=Thailand: A Short History |url=https://archive.org/details/thailandshorthis0000wyat |edition=Second |publisher=Silkworm Books |year=2004 |pages=[https://archive.org/details/thailandshorthis0000wyat/page/72 72]–74}}</ref> (lagi-lagi corak khas model Mandala dengan tingkat kekuasaannya yang berjenjang). Di bawah Raja [[Naresuan]] (berkuasa tahun 1590–1605), Nakhon Si Thammarat menjadi sebuah "provinsi kelas satu" (''mueang ek''). Namun, jabatan gubernur provinsi masih bersifat semi turun-temurun dan biasanya diturunkan dari ayah kepada putranya dalam dinasti lama Nakhon Si Thammarat. Nakhon Si Thammarat merupakan yang paling penting di antara provinsi-provinsi selatan Ayutthaya dan menikmati keutamaan dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Semenanjung Malaya. Perannya dalam perdagangan luar negeri (yang melibatkan para pedagang Belanda dan Portugis) menghasilkan kekayaan yang besar di provinsi itu dan berkontribusi pada tingkat kepercayaan dan klaim otonomi yang tinggi dalam kaitannya dengan kekuasaan pusat.

Selama konflik suksesi Ayutthayan tahun 1629, Nakhon Si Thammarat memberontak melawan raja baru [[Prasat Thong]]. Raja perampas kekuasaan itu mengirim petualang Jepang berpengaruh, [[Yamada Nagamasa]] dengan pasukan bayarannya untuk memadamkan pemberontakan dan menjadikannya gubernur dan penguasa Nakhon Si Thammarat untuk waktu yang singkat.<ref>{{Cite book |author=David K. Wyatt |title=Thailand: A Short History |url=https://archive.org/details/thailandshorthis0000wyat |edition=Second |publisher=Silkworm Books |year=2004 |pages=[https://archive.org/details/thailandshorthis0000wyat/page/93 93], 96–98}}</ref> Pemberontakan lain di Nakhon Si Thammarat melawan ibu kota terjadi setelah [[Revolusi Siam 1688]] ketika penguasa setempat menolak untuk menerima kenaikan takhta raja perampas kekuasaan [[Phetracha]].<ref>{{Cite book |author=David K. Wyatt |title=Thailand: A Short History |url=https://archive.org/details/thailandshorthis0000wyat |edition=Second |publisher=Silkworm Books |year=2004 |pages=[https://archive.org/details/thailandshorthis0000wyat/page/108 108]}}</ref>

== Bacaan lebih lanjut ==
* Stuart Munro-Hay. ''Nakhon Sri Thammarat - The Archaeology, History and Legends of a Southern Thai Town''. {{ISBN|974-7534-73-8}}

== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}



Revisi terkini sejak 31 Maret 2024 12.09

Kerajaan Nakhon Sri Thammarat

อาณาจักรนครศรีธรรมราช
Nagara Sri Dharmaraja
Ibu kotaLigor
Bahasa yang umum digunakanThai Selatan, Pali/Sanskerta (untuk tujuan keagamaan dan seremonial), Melayu
Agama
Buddhisme Theravada (dominan),
Islam, Hinduisme
PemerintahanMonarki
Raja 
Era SejarahAbad Pertengahan, periode modern awal
Didahului oleh
Digantikan oleh
Tambralinga
krjKerajaan
Kerajaan Rattanakosin| Rattanakosin|Kerajaan Rattanakosin
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini


Kerajaan Nakhon Si Thammarat (Kerajaan Ligor) (RTGS: Anachak Nakhon Si Thammarat) adalah salah satu negara kota komponen utama (mueang) dari kerajaan-kerajaan Siam seperti Sukhothai dan kemudian Ayutthaya dan menguasai daerah yang cukup besar di Semenanjung Malaya. Ibu kotanya adalah kota eponim Nakhon Si Thammarat di tempat yang sekarang masuk wilayah Thailand Selatan.

Pendirian dan periode Sukhothai

[sunting | sunting sumber]

Kebanyakan sejarawan mengidentifikasi Kerajaan Langkasuka, Kadaram, Kalathana, Panpan, Tantan, Tunsun, dan Tambralinga dari catatan Tiongkok (yang ada sekitar abad ke-7 hingga abad ke-14) sebagai pendahulu dari Nakhon Si Thammarat. Selama akhir milenium ke-1 dan awal milenium ke-2 SM, daerah tersebut merupakan daerah yang dihuni oleh orang-orang dari Melayu, Siam, Burma, dan Khmer. Daerah tersebut selanjutnya menjadi daerah kekuasaan Funan bersama sengan kerajaan Kalathana, Panpan, Kadaram, Langkasuka, Tunsun, dan Thanathana. Selanjutnya, kerajaan tersebut menjadi provinsi dari kerajaan-kerajaan melayu seperti Merah sebagai penyatuan tanjung periode pertama dan selanjutnya diserap ke Sampaguita dan Pagaruyung sebelum daerah pusat dicaplok Sukhothai dan daerah caplokan yang disebut sebagai kesatuan Pahang dicaplok Tumapel. Pada abad ke-13, Nakhon Si Thammarat menjadi salah satu dari mueang (negara kota) mereka.[1] Perihal persisnya mengenai Tai mengambil alih kerajaan Buddhis dan dipengaruhi India sebelumnya di lokasi ini tetap tidak jelas. Prasasti Ram Khamhaeng dari tahun 1283 (atau tahun 1292) mencantumkan Nakhon Si Thammarat sebagai kerajaan pembayar upeti paling selatan di Sukhothai, mungkin diperintah oleh kerabat Raja Ram Khamhaeng. Tradisi Buddhis Theravada di Nakhon Si Thammarat adalah model bagi seluruh Kerajaan Sukhothai.[2] Teladan untuk model Mandala Asia Tenggara, ketergantungan pada Sukhothai hanya bersifat pribadi, bukan kelembagaan. Karena itu, setelah kematian Ram Khaemhaeng, Nakhon Si Thammarat memperoleh kembali kemerdekaannya sebagai Ligor dan menjadi kerajaan yang dominan di Semenanjung Malaya sebelum akhirnya teprecah kembali ke dua kekuasaan regional pada masanya.

Periode Merdeka

[sunting | sunting sumber]

Setelah merdeka di tahun 1298, nama kawasan berubah menjadi Ligor dan mengambil alih seluruh daerah tanjung dan menjadi kawasan maritim terpadat pada zamannya. Setelah itu, Ligor muli mengalami kemunduran atas bangkitnya Kerajaan Ayutthaya yang waktu itu dipimpin oleh pemerintah maritim.

Periode Ayutthaya

[sunting | sunting sumber]

Dalam periode ini, Ligor mulai mengalami kemunduran atas bangkitnya Kerajaan Ayutthaya yang waktu itu dipimpin oleh pemerintah maritim sehingga terjadi pergolakan antara bangsa Ligor dengan Siam hingga penghuni asli meminta tolong kepada Majapahit dan Cina untuk mengalahkan pasukan Siam. Perang Siam dan Melayu berakhir dengan daerah selatan tanjung masih dikuasai bangsa Melayu dan Ligor yang mulai menjadi daerah Siam harus kehilangan daerah tanjungnya.Hukum Palatine Raja Trailok bertarikh 1468, Nakhon Si Thammarat tercantum sebagai salah satu dari delapan "kota besar" (phraya maha nakhon) milik Kerajaan Ayutthaya. Namun demikian, ia mempertahankan dinastinya sendiri dan memiliki negara vasalnya sendiri, yang dimediasinya ke Ayutthaya[3] (lagi-lagi corak khas model Mandala dengan tingkat kekuasaannya yang berjenjang). Di bawah Raja Naresuan (berkuasa tahun 1590–1605), Nakhon Si Thammarat menjadi sebuah "provinsi kelas satu" (mueang ek). Namun, jabatan gubernur provinsi masih bersifat semi turun-temurun dan biasanya diturunkan dari ayah kepada putranya dalam dinasti lama Nakhon Si Thammarat. Nakhon Si Thammarat merupakan yang paling penting di antara provinsi-provinsi selatan Ayutthaya dan menikmati keutamaan dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Semenanjung Malaya. Perannya dalam perdagangan luar negeri (yang melibatkan para pedagang Belanda dan Portugis) menghasilkan kekayaan yang besar di provinsi itu dan berkontribusi pada tingkat kepercayaan dan klaim otonomi yang tinggi dalam kaitannya dengan kekuasaan pusat.

Selama konflik suksesi Ayutthayan tahun 1629, Nakhon Si Thammarat memberontak melawan raja baru Prasat Thong. Raja perampas kekuasaan itu mengirim petualang Jepang berpengaruh, Yamada Nagamasa dengan pasukan bayarannya untuk memadamkan pemberontakan dan menjadikannya gubernur dan penguasa Nakhon Si Thammarat untuk waktu yang singkat.[4] Pemberontakan lain di Nakhon Si Thammarat melawan ibu kota terjadi setelah Revolusi Siam 1688 ketika penguasa setempat menolak untuk menerima kenaikan takhta raja perampas kekuasaan Phetracha.[5]

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • Stuart Munro-Hay. Nakhon Sri Thammarat - The Archaeology, History and Legends of a Southern Thai Town. ISBN 974-7534-73-8

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ David K. Wyatt (2004). Thailand: A Short History (edisi ke-Second). Silkworm Books. hlm. 30. 
  2. ^ David K. Wyatt (2004). Thailand: A Short History (edisi ke-Second). Silkworm Books. hlm. 35, 43–46. 
  3. ^ David K. Wyatt (2004). Thailand: A Short History (edisi ke-Second). Silkworm Books. hlm. 72–74. 
  4. ^ David K. Wyatt (2004). Thailand: A Short History (edisi ke-Second). Silkworm Books. hlm. 93, 96–98. 
  5. ^ David K. Wyatt (2004). Thailand: A Short History (edisi ke-Second). Silkworm Books. hlm. 108.