Lompat ke isi

Hamzah Haz: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fawwaz Alif (bicara | kontrib)
k bit
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Mehmed Saykono (bicara | kontrib)
Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
(28 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Vice President
{{Infobox Vice President
|honorific-prefix = [[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]]
| honorific-prefix = [[Haji (gelar)|H.]]
|name = Hamzah Haz
| name = Hamzah Haz
|honorific-suffix =
| honorific-suffix =
|image = Hamzah Haz Official Portrait.jpg
| image = Hamzah Haz Official Portrait.jpg
|office = Wakil Presiden Indonesia
| office = Wakil Presiden Indonesia
|order = ke-9
| order = ke-9
|term_start = 26 Juli 2001
| term_start = 26 Juli 2001
|term_end = 20 Oktober 2004
| term_end = 20 Oktober 2004
|president = [[Megawati Soekarnoputri]]
| president = [[Megawati Soekarnoputri]]
|predecessor = [[Megawati Soekarnoputri]]
| predecessor = [[Megawati Soekarnoputri]]
|successor = [[Jusuf Kalla]]
| successor = [[Jusuf Kalla]]
|office2 = Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia{{!}}Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia
| office2 = Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia{{!}}Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia
|order2 = ke-10
| order2 = ke-10
|term_start2 = 28 Oktober 1999
| term_start2 = 28 Oktober 1999
|term_end2 = 26 November 1999
| term_end2 = 26 November 1999
|president2 = [[Abdurahman Wahid]]
| president2 = [[Abdurahman Wahid]]
|predecessor2 = [[Haryono Suyono]]
| predecessor2 = [[Haryono Suyono]]
|successor2 = [[Basri Hasanuddin]]
| successor2 = [[Basri Hasanuddin]]
|office3 = [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]] <br/> <small>Bidang Ekonomi dan Keuangan</small>
| office3 = [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]] <br/> <small>Bidang Ekonomi dan Keuangan</small>
|order3 =
| order3 =
|term_start3 = 6 Oktober 1999
| term_start3 = 6 Oktober 1999
|term_end3 = 28 Oktober 1999
| term_end3 = 28 Oktober 1999
|1blankname3 = [[Ketua DPR]]
| 1blankname3 = [[Ketua DPR]]
|1namedata3 = [[Akbar Tanjung]]
| 1namedata3 = [[Akbar Tanjung]]
|predecessor3 =
| predecessor3 =
|successor3 = [[Tosari Widjaja]]
| successor3 = [[Tosari Widjaja]]
|office4 = Menteri Negara Investasi Republik Indonesia{{!}}Menteri Negara Investasi
| office4 = Menteri Negara Investasi Republik Indonesia{{!}}Menteri Negara Investasi
|order4 = ke-2
| order4 = ke-2
|term_start4 = 23 Mei 1998
| term_start4 = 23 Mei 1998
|term_end4 = 18 Mei 1999
| term_end4 = 18 Mei 1999
|president4 = [[B. J. Habibie]]
| president4 = [[B. J. Habibie]]
|predecessor4 = [[Sanyoto Sastrowardoyo]]
| predecessor4 = [[Sanyoto Sastrowardoyo]]
|successor4 = [[Marzuki Usman]]
| successor4 = [[Marzuki Usman]]
|office5 = Partai Persatuan Pembangunan{{!}}Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan
| office5 = Partai Persatuan Pembangunan{{!}}Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan
|order5 = ke-4
| order5 = ke-4
|term_start5 = 1998
| term_start5 = 1998
|term_end5 = 2007
| term_end5 = 2007|
||predecessor5 = [[Ismail Hassan Metareum]]
| predecessor5 = [[Ismail Hassan Metareum]]
|successor5 = [[Suryadharma Ali]]
| successor5 = [[Suryadharma Ali]]
|office6 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
| office6 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
|term_start6 = 28 Oktober 1971
| term_start6 = 28 Oktober 1971
|term_end6 = 28 Oktober 1999
| term_end6 = 28 Oktober 1999
|constituency6 = [[Kalimantan Barat]]<br><small>(1971—87)</small><br>[[Jawa Timur]]<br><small>(1987—92)</small><br>[[DKI Jakarta]]<br><small>(1992—99)</small>
| constituency6 = [[Kalimantan Barat]]<br><small>(1971—87)</small><br>[[Jawa Timur]]<br><small>(1987—92)</small><br>[[DKI Jakarta]]<br><small>(1992—99)</small>
|predecessor6 = <!-- kalau mengganti di tengah jabatan -->
| predecessor6 = <!-- kalau mengganti di tengah jabatan -->
|successor6 = Faisal Baasir
| successor6 = Faisal Baasir
|1blankname6 = Perolehan suara
| 1blankname6 = Perolehan suara
|1namedata6 =
| 1namedata6 =
|birth_date = {{Birth date and age|1940|2|15|df=y}}
| birth_date = {{Birth date and age|1940|2|15|df=y}}
|birth_place = [[Ketapang (kota)|Ketapang]], [[Kalimantan Barat]], [[Indonesia]]
| birth_place = [[Ketapang (kota)|Ketapang]], Indonesia
|death_date =
| death_date =
|death_place =
| death_place =
|nationality = [[Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
|party = [[Partai Persatuan Pembangunan]]
| party = [[Partai Persatuan Pembangunan]]
|relations = [[Fuad Amin Imron]] (besan)
| relations = [[Fuad Amin Imron]] (besan)
|spouse = Asmaniah (almh.) <br/>Titin Kartini (almh.)
| spouse = Asmaniah (almh.) <br/>Titin Kartini (almh.)
|children =
| children = 12
|profession = [[Politisi]]
| profession = [[Politikus]]
|alma_mater = [[Universitas Indonesia]]<br>[[Universitas Harvard]]<br>[[Universitas Yale]]
| alma_mater = [[Universitas Tanjungpura]]
|religion = [[Islam]]
| signature = Signature of Hamzah Haz.svg
|signature = Signature of Hamzah Haz.svg
}}
}}
'''[[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] Hamzah Haz''' ({{lahirmati|[[Ketapang (kota)|Ketapang]], [[Kalimantan Barat]]|15|2|1940}}) adalah [[Wakil Presiden Republik Indonesia]] kesembilan yang menjabat sejak tahun 2001 bersamaan dengan naiknya [[Megawati Soekarnoputri]] menjadi [[Presiden Republik Indonesia]]. Dalam kepartaian, Hamzah Haz menjabat sebagai Ketua Umum [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) tahun 1998–2007.


[[Haji (gelar)|H.]] '''Hamzah Haz''' ({{lahirmati|[[Ketapang (kota)|Ketapang]], [[Kalimantan Barat]]|15|2|1940}}) adalah [[Wakil Presiden Republik Indonesia|Wakil Presiden Indonesia]] ke-9 yang menjabat sejak 26 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004. Hamzah juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) periode 1998–2007.
== Kehidupan awal ==

Pada 1961 setelah lulus dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) di Pontianak, ia menjadi Wartawan surat kabar Bebas, Hamzah pernah kuliah di Yogyakarta sampai lulus pada 1965 dan melanjutkan kuliah di Jurusan Ilmu Perusahaan Fakultas Ekonomi [[Universitas Tanjungpura]] [[Kota Pontianak|Pontianak]]. Selama menuntut ilmu di Pontianak, ia juga merupakan Ketua Presidium [[KAMI]] Konsulat Pontianak..
== Kehidupan pribadi ==
Setelah lulus dari SMEA di [[Kota Pontianak|Pontianak]] dan pernah menjadi wartawan. Hamzah kemudian merantau dan melanjutkan pendidikannya di Akademi Koperasi Yogyakarta. Pada 1965, Hamzah kembali ke Pontianak dan memulai kuliah di [[Universitas Tanjungpura]] mengambil jurusan ekonomi perusahaan.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-05-31|title=Profil Hamzah Haz, Jalan Panjang Sang Aktivis hingga Jadi Wapres RI|url=https://nasional.kompas.com/read/2022/05/31/10160581/profil-hamzah-haz-jalan-panjang-sang-aktivis-hingga-jadi-wapres-ri|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-11-23}}</ref>

Pada 21 Desember 1998, Hamzah mendapat gelar doktor Honoris Causa dari [[American World University]], sebuah institusi yang tidak terakreditasi di [[Amerika Serikat]] dan tergolong sebagai [[pabrik ijazah]].<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2021-03-21|title=Profil Wakil Presiden RI: Hamzah Haz (2001-2004) Halaman all|url=https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/21/112500065/profil-wakil-presiden-ri--hamzah-haz-2001-2004-|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-11-23}}</ref><ref>{{Cite news|last=Risen|first=Clay|date=2006-01-23|title=Degree Burns|url=https://newrepublic.com/article/65239/the-scourge-fake-diplomas|newspaper=The New Republic|issn=0028-6583|access-date=2023-11-23}}</ref>


== Karier ==
== Karier ==
Baris 71: Baris 73:
Pada 1998, Hamzah Haz diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden [[Habibie]], tetapi ia mengundurkan diri setelah satu tahun menjabat akibat desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak menjabat menteri. Kemudian, pada 6 Oktober 1999, Hamzah Haz terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI untuk periode 1999–2004. Baru beberapa minggu jadi [[Daftar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Wakil Ketua DPR-RI]], Presiden [[Abdurrahman Wahid]] memintanya menjadi menteri pada [[Kabinet Persatuan Nasional]] sebagai [[Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat|Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat]], dia kembali menerima amanat tersebut, dan kembali pada 26 November 1999. Hamzah kembali mengundurkan diri dengan alasan yang sama dan ingin fokus ke partai. Aksi pengunduran itu juga merupakan aksi pengunduran diri pertama dalam kabinet Persatuan Nasional, setelah Hamzah hanya menjabat selama dua bulan. Puncak karier politik Hamzah Haz adalah ketika ia berhasil menjabat menjadi [[Wakil Presiden Republik Indonesia]] menggantikan [[Megawati Soekarnoputri]] yang saat itu naik jabatan menjadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Presiden [[Abdurrahman Wahid]] yang diberhentikan melalui [[Sidang Istimewa MPR]] yang dipimpin Ketua [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] saat itu, [[Amien Rais]].
Pada 1998, Hamzah Haz diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden [[Habibie]], tetapi ia mengundurkan diri setelah satu tahun menjabat akibat desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak menjabat menteri. Kemudian, pada 6 Oktober 1999, Hamzah Haz terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI untuk periode 1999–2004. Baru beberapa minggu jadi [[Daftar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Wakil Ketua DPR-RI]], Presiden [[Abdurrahman Wahid]] memintanya menjadi menteri pada [[Kabinet Persatuan Nasional]] sebagai [[Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat|Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat]], dia kembali menerima amanat tersebut, dan kembali pada 26 November 1999. Hamzah kembali mengundurkan diri dengan alasan yang sama dan ingin fokus ke partai. Aksi pengunduran itu juga merupakan aksi pengunduran diri pertama dalam kabinet Persatuan Nasional, setelah Hamzah hanya menjabat selama dua bulan. Puncak karier politik Hamzah Haz adalah ketika ia berhasil menjabat menjadi [[Wakil Presiden Republik Indonesia]] menggantikan [[Megawati Soekarnoputri]] yang saat itu naik jabatan menjadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Presiden [[Abdurrahman Wahid]] yang diberhentikan melalui [[Sidang Istimewa MPR]] yang dipimpin Ketua [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] saat itu, [[Amien Rais]].


Dalam pemilihan Wakil Presiden yang dilakukan oleh 700 orang anggota MPR tersebut, Hamzah Haz berhasil unggul dari [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan [[Akbar Tandjung]].{{cn}}
Dalam pemilihan Wakil Presiden yang dilakukan oleh 700 orang anggota MPR tersebut, Hamzah Haz berhasil unggul dari [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan [[Akbar Tandjung]].<ref>{{Cite web|last=Subhanie|first=Dzikry|date=2022-07-26|title=Kisah Hamzah Haz Jadi Wapres, Kalahkan Akbar Tandjung dan SBY|url=https://nasional.sindonews.com/read/836783/12/kisah-hamzah-haz-jadi-wapres-kalahkan-akbar-tandjung-dan-sby-1658761661|website=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2023-05-30|archive-date=2023-05-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230530075448/https://nasional.sindonews.com/read/836783/12/kisah-hamzah-haz-jadi-wapres-kalahkan-akbar-tandjung-dan-sby-1658761661|dead-url=no}}</ref>


Pada [[Pemilu 2004]], Partai Persatuan Pembangunan meraih posisi keempat, berada di bawah [[Partai Kebangkitan Bangsa]] dengan 8,15% suara, sehingga Hamzah Haz dicalonkan sebagai calon presiden oleh partainya, PPP, berpasangan dengan [[Agum Gumelar]] sebagai calon wakil presiden, tetapi ia kalah dengan perolehan suara hanya 3%.{{cn}}
Pada [[Pemilu 2004]], Partai Persatuan Pembangunan meraih posisi keempat, berada di bawah [[Partai Kebangkitan Bangsa]] dengan 8,15% suara, sehingga Hamzah Haz dicalonkan sebagai calon presiden oleh partainya, PPP, berpasangan dengan [[Agum Gumelar]] sebagai calon wakil presiden, tetapi ia kalah dengan perolehan suara hanya 3%.{{cn}}

== Pemikiran ==
Menjelang Pemilu 2014, Hamzah Haz mengungkapkan bahwa suatu hal yang nasionalis dan agamais patut untuk digabungkan agar berhasil memimpin Indonesia 5 tahun ke depan.{{cn}} Ungkapan tersebut sejalan dengan dukungan Hamzah kepada [[Joko Widodo]] agar mencalonkan diri menjadi presiden pada Pemilu 2014 dan juga imbauan untuk Jokowi agar memilih wakil presiden dari jajaran agamawan.{{cn}}

== Kehidupan pribadi ==
Hamzah Haz bergelar PhD (S3 / doktoral) dari [[American World University]],<ref>{{cite web|url=http://kpud-ntbprov.go.id/88-profil/162-9|title=Profil Hamzah Haz|publisher=Komisi Pemilihan Umum Nusa Tenggara Barat|work=kpud-ntbprov.go.id|accessdate=25 Februari 2014}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 86: Baris 82:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{wikiquote-id}}
{{wikiquote-id}}
* {{id}} [http://www.tokoh-indonesia.com/ensiklopedi/h/hamzah-haz/index.shtml Tokoh Indonesia: Hamzah Haz]
* {{id}} [http://www.tokoh-indonesia.com/ensiklopedi/h/hamzah-haz/index.shtml Tokoh Indonesia: Hamzah Haz] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110208165028/http://www.tokoh-indonesia.com/ensiklopedi/h/hamzah-haz/index.shtml |date=2011-02-08 }}


{{Kotak mulai}}
{{Kotak mulai}}
Baris 109: Baris 105:
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Barat]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Barat]]
[[Kategori:Tokoh Melayu Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Melayu Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Ketapang]]
[[Kategori:Tokoh Ketapang]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]

Revisi per 4 April 2024 03.19

Hamzah Haz
Wakil Presiden Indonesia ke-9
Masa jabatan
26 Juli 2001 – 20 Oktober 2004
PresidenMegawati Soekarnoputri
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia ke-10
Masa jabatan
28 Oktober 1999 – 26 November 1999
PresidenAbdurahman Wahid
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
Bidang Ekonomi dan Keuangan
Masa jabatan
6 Oktober 1999 – 28 Oktober 1999
Ketua DPRAkbar Tanjung
Menteri Negara Investasi ke-2
Masa jabatan
23 Mei 1998 – 18 Mei 1999
PresidenB. J. Habibie
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ke-4
Masa jabatan
1998–2007
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Masa jabatan
28 Oktober 1971 – 28 Oktober 1999
Pengganti
Faisal Baasir
Sebelum
Daerah pemilihanKalimantan Barat
(1971—87)
Jawa Timur
(1987—92)
DKI Jakarta
(1992—99)
Informasi pribadi
Lahir15 Februari 1940 (umur 84)
Ketapang, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Persatuan Pembangunan
Suami/istriAsmaniah (almh.)
Titin Kartini (almh.)
HubunganFuad Amin Imron (besan)
Anak12
Alma materUniversitas Tanjungpura
ProfesiPolitikus
Tanda tangan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

H. Hamzah Haz (lahir 15 Februari 1940) adalah Wakil Presiden Indonesia ke-9 yang menjabat sejak 26 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004. Hamzah juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 1998–2007.

Kehidupan pribadi

Setelah lulus dari SMEA di Pontianak dan pernah menjadi wartawan. Hamzah kemudian merantau dan melanjutkan pendidikannya di Akademi Koperasi Yogyakarta. Pada 1965, Hamzah kembali ke Pontianak dan memulai kuliah di Universitas Tanjungpura mengambil jurusan ekonomi perusahaan.[1]

Pada 21 Desember 1998, Hamzah mendapat gelar doktor Honoris Causa dari American World University, sebuah institusi yang tidak terakreditasi di Amerika Serikat dan tergolong sebagai pabrik ijazah.[2][3]

Karier

Pada tahun 1971 Hamzah pernah menjadi Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat, setelah itu dia menjadi wakil rakyat bagi NU pada tahun itu juga. Pasca terjadinya fusi antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah aktif bergerak menjadi anggota DPR bagi PPP serta menjadi pengurus penting PPP sampai akhirnya menjabat mejadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu.

Pada 1998, Hamzah Haz diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden Habibie, tetapi ia mengundurkan diri setelah satu tahun menjabat akibat desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak menjabat menteri. Kemudian, pada 6 Oktober 1999, Hamzah Haz terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI untuk periode 1999–2004. Baru beberapa minggu jadi Wakil Ketua DPR-RI, Presiden Abdurrahman Wahid memintanya menjadi menteri pada Kabinet Persatuan Nasional sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dia kembali menerima amanat tersebut, dan kembali pada 26 November 1999. Hamzah kembali mengundurkan diri dengan alasan yang sama dan ingin fokus ke partai. Aksi pengunduran itu juga merupakan aksi pengunduran diri pertama dalam kabinet Persatuan Nasional, setelah Hamzah hanya menjabat selama dua bulan. Puncak karier politik Hamzah Haz adalah ketika ia berhasil menjabat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia menggantikan Megawati Soekarnoputri yang saat itu naik jabatan menjadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid yang diberhentikan melalui Sidang Istimewa MPR yang dipimpin Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat saat itu, Amien Rais.

Dalam pemilihan Wakil Presiden yang dilakukan oleh 700 orang anggota MPR tersebut, Hamzah Haz berhasil unggul dari Susilo Bambang Yudhoyono dan Akbar Tandjung.[4]

Pada Pemilu 2004, Partai Persatuan Pembangunan meraih posisi keempat, berada di bawah Partai Kebangkitan Bangsa dengan 8,15% suara, sehingga Hamzah Haz dicalonkan sebagai calon presiden oleh partainya, PPP, berpasangan dengan Agum Gumelar sebagai calon wakil presiden, tetapi ia kalah dengan perolehan suara hanya 3%.[butuh rujukan]

Referensi

  1. ^ Media, Kompas Cyber (2022-05-31). "Profil Hamzah Haz, Jalan Panjang Sang Aktivis hingga Jadi Wapres RI". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-11-23. 
  2. ^ Media, Kompas Cyber (2021-03-21). "Profil Wakil Presiden RI: Hamzah Haz (2001-2004) Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-11-23. 
  3. ^ Risen, Clay (2006-01-23). "Degree Burns". The New Republic. ISSN 0028-6583. Diakses tanggal 2023-11-23. 
  4. ^ Subhanie, Dzikry (2022-07-26). "Kisah Hamzah Haz Jadi Wapres, Kalahkan Akbar Tandjung dan SBY". SINDOnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-30. Diakses tanggal 2023-05-30. 

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Megawati Sukarnoputri
Wakil Presiden Republik Indonesia
2001–2004
Diteruskan oleh:
Jusuf Kalla
Didahului oleh:
Haryono Suyono
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan
Pengentasan Kemiskinan
Republik Indonesia

1999
Diteruskan oleh:
Basri Hasanuddin
Didahului oleh:
Sanyoto Sastrowardoyo
Menteri Negara Investasi Indonesia
1998–1999
Diteruskan oleh:
Marzuki Usman
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
Ismail Hassan Metareum
Presiden Partai Persatuan Pembangunan
1998–2007
Diteruskan oleh:
Suryadharma Ali
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Sanyoto Sastrowardoyo
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
1998–1999
Diteruskan oleh:
Marzuki Usman