Lompat ke isi

Lumpia Semarang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 9702661 oleh JohnThorne (bicara).
Tag: Pembatalan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
 
(20 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Loenpia Semarang with sauce.JPG|thumb|right|Lumpia semarang.]]
[[Berkas:Loenpia Semarang with sauce.JPG|jmpl|ka|Lumpia semarang.]]
'''Lumpia semarang''' (atau '''loenpia semarang''') adalah [[makanan ringan|makanan]] semacam ''rollade'' yang berisi [[rebung]], [[telur]], dan [[daging ayam]] atau [[udang]].
'''Lumpia semarang''' (atau '''loenpia semarang''') ({{lang-jv|ꦭꦸꦤ꧀ꦥꦶꦪꦃ|Lunpiyah}}) adalah [[makanan ringan|makanan]] semacam ''rollade'' yang berisi [[rebung]], [[telur sebagai makanan|telur]], dan [[daging ayam]] atau [[udang (makanan)|udang]].


Cita rasa lumpia semarang adalah perpaduan rasa antara [[Tionghoa]] dan [[Indonesia]] karena pertama kali dibuat oleh seorang keturunan [[Tionghoa]] yang menikah dengan orang [[Indonesia]] dan menetap di [[Semarang]], [[Jawa Tengah]].{{fact|date=Januari 2011}} Makanan ini mulai dijajakan dan dikenal di Semarang ketika pesta olahraga [[GANEFO]] diselenggarakan pada masa pemerintahan [[Soekarno|Presiden Soekarno]].{{fact|date=Januari 2011}}
Cita rasa lumpia semarang adalah perpaduan rasa antara [[Tionghoa]] dan [[Indonesia]] karena pertama kali dibuat oleh seorang keturunan [[Tionghoa]] yang menikah dengan orang [[Indonesia]] dan menetap di [[Semarang]], [[Jawa Tengah]].{{fact|date=Januari 2011}}<ref>{{Cite web|date=2019-03-08|title=Sejarah Lumpia, Makanan Khas Semarang yang Tercipta Dari Hubungan Cinta Dua Sejoli|url=https://halosemarang.id/sejarah-lumpia-makanan-khas-semarang-yang-tercipta-dari-hubungan-cinta-dua-sejoli|website=Halo Semarang|language=id-ID|access-date=2022-05-17}}</ref> Makanan ini mulai dijajakan dan dikenal di Semarang ketika pesta olahraga [[GANEFO]] diselenggarakan pada masa pemerintahan [[Soekarno|Presiden Soekarno]].{{fact|date=Januari 2011}}<ref>{{Cite news|last=Sari|first=Yenny Mustika|title=Ada Sejak Abad 19, Lumpia Semarang Tetap Digemari dan Jadi Oleh-oleh Wajib!|url=https://food.detik.com/info-kuliner/d-5025891/ada-sejak-abad-19-lumpia-semarang-tetap-digemari-dan-jadi-oleh-oleh-wajib|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2022-05-17}}</ref>


== Variasi ==
== Variasi ==
Dewasa ini, terdapat enam jenis lumpia semarang dengan cita rasa yang berbeda. Pertama aliran Gang Lombok ([[Siem Swie Kiem]]), kedua aliran [[Jalan Pemuda (Semarang)|Jalan Pemuda]] (almarhum [[Siem Swie Hie]]), dan ketiga aliran Jalan Mataram (almarhumah [[Siem Hwa Nio]]). Ketiga aliran ini berasal dari satu keluarga [[Siem Gwan Sing]]–[[Tjoa Po Nio]] yang merupakan menantu dan putri tunggal pencipta lumpia Semarang, [[Tjoa Thay Yoe]]–Wasih dan yang terakhir adalah lumpia Jalan TanggaMus (Ny. Mechtildis Tyastresna Halim) lumpia nya bulat-bulat dan gurih
Dewasa ini, terdapat enam jenis lumpia semarang dengan cita rasa yang berbeda. Pertama aliran Gang Lombok ([[Siem Swie Kiem]]), kedua aliran [[Jalan Pemuda (Semarang)|Jalan Pemuda]] (almarhum [[Siem Swie Hie]]), dan ketiga aliran Jalan Mataram (almarhumah [[Siem Hwa Nio]]). Ketiga aliran ini berasal dari satu keluarga [[Siem Gwan Sing]]–[[Tjoa Po Nio]] yang merupakan menantu dan putri tunggal pencipta lumpia Semarang, [[Tjoa Thay Yoe]]–Wasih. Pada masa ini mulai hadir lumpia dengan isian udang dan rebung<ref>{{Cite news|last=Fitri|first=Sabrina Mutiara|date=2022-09-09|title=Cerita di Balik Lumpia Semarang, Berawal dari Kisah Cinta antara Lelaki Tionghoa dan Perempuan Jawa|url=https://regional.kompas.com/read/2022/09/09/171508478/cerita-di-balik-lumpia-semarang-berawal-dari-kisah-cinta-antara-lelaki|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-10-31|editor-last=Khairina}}</ref>.


Aliran keempat adalah sejumlah bekas pegawai lumpia Jalan Pemuda, dan aliran kelima adalah orang-orang dengan latar belakang hobi kuliner yang membuat lumpia dengan resep hasil pembelajaran dari lumpia yang sudah beredar.
Aliran keempat adalah sejumlah bekas pegawai lumpia Jalan Pemuda, dan aliran kelima adalah orang-orang dengan latar belakang hobi kuliner yang membuat lumpia dengan resep hasil pembelajaran dari lumpia yang sudah beredar. Yang terakhir adalah lumpia Jalan TanggaMus (Ny. Mechtildis Tyastresna Halim).


Generasi tertua saat ini, yaitu generasi ketiga Siem Swie Kiem (68), tetap setia melayani konsumennya di kios warisan ayahnya (Siem Gwan Sing) di Gang Lombok 11. Keistimewaan lumpia Gang Lombok ini menurut sejumlah penggemarnya yang sempat ditemui di kios tersebut adalah racikan rebungnya tidak berbau, juga campuran telur dan udangnya tidak amis.
Generasi tertua saat ini, yaitu generasi ketiga Siem Swie Kiem (68), tetap setia melayani konsumennya di kios warisan ayahnya (Siem Gwan Sing) di Gang Lombok 11. Keistimewaan lumpia Gang Lombok ini menurut sejumlah penggemarnya yang sempat ditemui di kios tersebut adalah racikan rebungnya tidak berbau, juga campuran telur dan udangnya tidak amis.
[[Berkas:Loenpia Gang Lombok Semarang.jpg|pus|jmpl|220x220px]]


Lumpia buatan generasi keempat dapat kita peroleh di kios lumpia Mbak Lien alias Siem Siok Lien (43) di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Mbak Lien meneruskan kios almarhum ayahnya, Siem Swie Hie, yang merupakan abang dari Siem Swie Kiem, di Jalan Pemuda (mulut Gang Grajen) sambil membuka dua cabang di Jalan Pandanaran.
Lumpia buatan generasi keempat dapat kita peroleh di kios lumpia Mbak Lien alias Siem Siok Lien (43) di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Mbak Lien meneruskan kios almarhum ayahnya, Siem Swie Hie, yang merupakan abang dari Siem Swie Kiem, di Jalan Pemuda (mulut Gang Grajen) sambil membuka dua cabang di Jalan Pandanaran.
Baris 21: Baris 22:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{commonscat|Lumpia}}
{{commonscat|Lumpia}}
* {{id}} [http://seputarsemarang.com/lunpia-gang-lombok-10387 Lumpia Gang Lombok]
* {{id}} [http://seputarsemarang.com/lunpia-gang-lombok-10387 Lumpia Gang Lombok] *<references />{{Hidangan Indonesia}}
{{Masakan Semarang}}
{{Masakan Semarang}}


[[Kategori:Masakan Semarang]]
[[Kategori:Hidangan Semarang]]
[[Kategori:Kota Semarang]]
[[Kategori:Kota Semarang]]
[[Kategori:Masakan Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Hidangan Tionghoa-Indonesia]]

Revisi terkini sejak 15 April 2024 18.14

Lumpia semarang.

Lumpia semarang (atau loenpia semarang) (bahasa Jawa: ꦭꦸꦤ꧀ꦥꦶꦪꦃ, translit. Lunpiyah) adalah makanan semacam rollade yang berisi rebung, telur, dan daging ayam atau udang.

Cita rasa lumpia semarang adalah perpaduan rasa antara Tionghoa dan Indonesia karena pertama kali dibuat oleh seorang keturunan Tionghoa yang menikah dengan orang Indonesia dan menetap di Semarang, Jawa Tengah.[butuh rujukan][1] Makanan ini mulai dijajakan dan dikenal di Semarang ketika pesta olahraga GANEFO diselenggarakan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.[butuh rujukan][2]

Dewasa ini, terdapat enam jenis lumpia semarang dengan cita rasa yang berbeda. Pertama aliran Gang Lombok (Siem Swie Kiem), kedua aliran Jalan Pemuda (almarhum Siem Swie Hie), dan ketiga aliran Jalan Mataram (almarhumah Siem Hwa Nio). Ketiga aliran ini berasal dari satu keluarga Siem Gwan SingTjoa Po Nio yang merupakan menantu dan putri tunggal pencipta lumpia Semarang, Tjoa Thay Yoe–Wasih. Pada masa ini mulai hadir lumpia dengan isian udang dan rebung[3].

Aliran keempat adalah sejumlah bekas pegawai lumpia Jalan Pemuda, dan aliran kelima adalah orang-orang dengan latar belakang hobi kuliner yang membuat lumpia dengan resep hasil pembelajaran dari lumpia yang sudah beredar. Yang terakhir adalah lumpia Jalan TanggaMus (Ny. Mechtildis Tyastresna Halim).

Generasi tertua saat ini, yaitu generasi ketiga Siem Swie Kiem (68), tetap setia melayani konsumennya di kios warisan ayahnya (Siem Gwan Sing) di Gang Lombok 11. Keistimewaan lumpia Gang Lombok ini menurut sejumlah penggemarnya yang sempat ditemui di kios tersebut adalah racikan rebungnya tidak berbau, juga campuran telur dan udangnya tidak amis.

Lumpia buatan generasi keempat dapat kita peroleh di kios lumpia Mbak Lien alias Siem Siok Lien (43) di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Mbak Lien meneruskan kios almarhum ayahnya, Siem Swie Hie, yang merupakan abang dari Siem Swie Kiem, di Jalan Pemuda (mulut Gang Grajen) sambil membuka dua cabang di Jalan Pandanaran.

Kekhasan lumpia Mbak Lien ini adalah isinya yang ditambahi racikan daging ayam kampung. Ketika awal mula meneruskan usaha almarhum ayahnya, Mbak Lien membuat tiga macam lumpia, yaitu lumpia isi udang, lumpia isi ayam (untuk yang alergi udang), dan lumpia spesial berisi campuran udang serta ayam. Tetapi, karena merasa kerepotan dan apalagi kebanyakan pembeli suka yang spesial, sekarang Mbak Lien hanya membuat satu macam saja, yaitu lumpia istimewa dengan isi rebung dicampur udang dan ayam.

Adapun generasi keempat lainnya, yaitu anak-anak dari almarhum Siem Hwa Nio (kakak perempuan dari Siem Swie Kiem) meneruskan kios ibunya di Jalan Mataram (Jalan MT Haryono) di samping membuka kios baru di beberapa tempat di Kota Semarang. Di antara anak-anak almarhum Siem Hwa Nio ini ada juga yang membuka cabang di Jakarta. Bahkan ada cucu almarhum Siem Hwa Nio sebagai generasi kelima membuka kios lumpia sendiri di Semarang.

Selain keluarga-keluarga leluhur pencipta lumpia semarang tersebut, sekarang banyak juga orang-orang ”luar” yang membuat lumpia semarang. Mereka umumnya mantan karyawan mereka. Mereka yang mempunyai hobi kuliner juga turut meramaikan bisnis lumpia semarang dengan membuat lumpia sendiri, seperti Lumpia Ekspres, Phoa Kiem Hwa dari Semarang International Family and Garden Restaurant di Jalan Gajah Mada, Semarang.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • ^ "Sejarah Lumpia, Makanan Khas Semarang yang Tercipta Dari Hubungan Cinta Dua Sejoli". Halo Semarang. 2019-03-08. Diakses tanggal 2022-05-17. 
  • ^ Sari, Yenny Mustika. "Ada Sejak Abad 19, Lumpia Semarang Tetap Digemari dan Jadi Oleh-oleh Wajib!". detikcom. Diakses tanggal 2022-05-17. 
  • ^ Fitri, Sabrina Mutiara (2022-09-09). Khairina, ed. "Cerita di Balik Lumpia Semarang, Berawal dari Kisah Cinta antara Lelaki Tionghoa dan Perempuan Jawa". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-10-31.