Lompat ke isi

Kitab Nahum: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Type 14 Za (bicara | kontrib)
Image suggestions feature: 1 image added.
 
(9 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{for multi|tokoh Alkitab yang menjadi nama dari kitab ini|Nahum||Nahum (disambiguasi)}}
{{Perjanjian Lama|prophetic}}
{{Perjanjian Lama|prophetic}}
[[Berkas:Family-bible.jpg|jmpl|ka|160px|Kitab Nahum sebagai salah satu kitab dalam Alkitab]]
[[Berkas:Family-bible.jpg|jmpl|ka|160px|Kitab Nahum sebagai salah satu kitab dalam Alkitab]]
'''Kitab Nahum''' merupakan salah salah satu kitab di dalam [[Alkitab]] dan juga merupakan satu dari "12 kitab nabi-nabi kecil" dalam [[Perjanjian Lama]] dan [[Alkitab Ibrani]].<ref name="Boschma">{{id}} H. Boschma. 1986. Ringkasan Pengajaran Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 9.</ref><ref name="Baker">{{id}} David L. Baker. 1986. Mari Mengenal Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 21</ref> Kitab ini terdiri dari tiga (3) pasal dan empat puluh tujuh (47) ayat.<ref name="Smith">{{en}} Ralph. L. Smith. 1984. World Biblical Commentary: Micah-Maleachi. Texas: Word Books Publisher. Hlm. 63, 65, 68-69</ref> Sejumlah ahli menganggap kitab ini pertama-tama disusun sebagai liturgi Tahun Baru untuk perayaan musim gugur pada tahun 612 sM, sesaat setelah jatuhnya [[Niniwe]].<ref name="Lasor">{{id}} W.S. Lasor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. 2007. Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 363, 364, 368, 191.</ref> Kitab ini juga dapat diumpamakan sebagai nyanyian lagu pembebasan.<ref name="Bergant"/>
'''Kitab Nahum''' (disingkat '''Nahum'''; akronim '''Nah.''') merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kelompok [[kitab-kitab kenabian]] dan khususnya dalam kelompok [[nabi-nabi kecil]] pada [[Perjanjian Lama]] di dalam [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Boschma">{{id}} H. Boschma. 1986. Ringkasan Pengajaran Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 9.</ref><ref name="Baker">{{id}} David L. Baker. 1986. Mari Mengenal Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 21</ref> Dalam [[Tanakh]] atau [[Alkitab Ibrani]], kitab ini menjadi bagian dari kitab kolektif yang bernama "[[Nabi-nabi kecil|Dua Belas Nabi]]", yang termasuk dalam kelompok [[Nevi'im]], atau yang lebih tepatnya dalam kelompok [[Nevi'im|nabi-nabi akhir]].


Sejumlah ahli menganggap kitab ini pertama-tama disusun sebagai liturgi [[tahun baru]] untuk perayaan musim gugur pada tahun 612 SM, sesaat setelah jatuhnya [[Niniwe]].<ref name="Lasor">{{id}} W.S. Lasor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. 2007. Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 363, 364, 368, 191.</ref> Kitab ini juga dapat diumpamakan sebagai nyanyian lagu pembebasan.<ref name="Bergant"/>
== Nabi Nahum ==
Nabi [[Nahum]] adalah [[nabi]] abad pada ke-7, kira-kira 675-597 SM.<ref name="Lasor"/> Tidak banyak latar belakang pribadi Nahum yang dapat diketahui, termasuk kampung halamannya.<ref name="Lasor"/> Nama Nahum muncul hanya satu kali dalam Perjanjian Lama (dalam judul pembuka kitab ini) dan sekali dalam Perjanjian Baru (Lukas 3:25).<ref name="Smith"/> Kota '''''[[Elkosh]]''''' (atau Elkosy), yang disebut di awal kitab ini ({{Alkitab|Nahum 1:1}}), tidak dapat dipastikan identitas letaknya.<ref name="Veitch">{{id}} J. Veitch. 1977. Tafsiran Nahum. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 9, 10, 15</ref> Sebuah tradisi yang berasal dari abad ke-16 M, menempatkan Elkosy 50 mil di sebelah utara kota modern [[Mosul]], yang terletak dekat reruntuhan kota Niniwe, pada sebuah kota yang sekarang disebut sebagai [[Al-qust]].<ref name="Veitch"/> Dari segi lain, Jerome mengidentikkan Elkosy dengan kota [[El-kanzeh]], yang terletak di Galilea.<ref name="Veitch"/> Tradisi lain menghubungkannya dengan [[Kapernaum]] (asal kata: '''Kfar Nahum''' atau "Kampung Nahum") di [[Galilea]].<ref name="Veitch"/> Penulis-penulis pada zaman batu MOJOPAHIT Bapa-bapa Gereja menempatkan Elkosy di sebelah selatan Yudea.<ref name="Veitch"/> [[Tradisi pseudo-Epiphani]] mengusulkan daerah Elkosy sekarang ini terletak di kota [[Beit Librin]].<ref name="Veitch"/> Ada yang mengatakan bahwa Elkosy merupakan kampung halaman Nahum.<ref name="Lasor"/><ref name="Watts">{{en}} John D.W. Watts. 1975. The Books of Joel, Obadiah, Jonah, Nahum, Habakuk, and Zephaniah. London: Cambridge University Press. Hlm. 101</ref><ref name="Bakker">{{id}} F.L. Bakker. 1983. Sejarah Kerajaan Allah Jilid 1/2 Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 246.</ref> Atas dasar inilah, sulit untuk menarik kesimpulan mengenai Nabi Nahum, termasuk asal-usulnya.<ref name="Lasor"/><ref name="Veitch"/> Nama "Nahum" sendiri berarti "penghiburan" atau "berbelas kasihan"/mengasihi" (Yes 57:18).<ref name="Veitch">{{id}} Dr. J. Veitch. 1977. Tafsiran Nahum. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 9.</ref>


== Latar Belakang ==
== Nama ==
[[Berkas:Scan000nahum.jpg|jmpl|250px|Kekaisaran Asyur.]]
[[Berkas:Nahum.jpg|jmpl|Nabi Nahum, dilukis oleh James Tissot (1888)]]
Nama kitab ini merujuk pada tokoh utama kitab ini, yaitu [[Nahum]], seorang nabi kecil dari Elkosh yang diperkirakan menjadi nabi pada saat [[Kerajaan Yehuda|Yehuda]] berada di bawah jajahan [[Kerajaan Asyur Baru|Kekaisaran Asyur]]. Nama "Nahum" sendiri merupakan serapan dari {{lang-he|נַחוּם}} (''Nakhum''), yang diperkirakan berasal dari kata נַחֵם (''nakhem'', <small>har.</small> "menghibur, melipur") atau kata נִחָם (''nikham'', <small>har.</small> "menyesali, merasa bersalah").<ref name="Veitch">{{id}} Dr. J. Veitch. 1977. Tafsiran Nahum. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 9.</ref>
[[Berkas:Scan0004peta.jpg|jmpl|250px|Imperium Asyur kira-kita 650 seb. M.]]
Kitab Nahum ditulis untuk memperingati jatuhnya kota [[Niniwe]], [[ibu kota]] [[bangsa]] [[Asiria]] ({{Alkitab|2 Raja-raja 19:36}}; {{Alkitab|Yunus 1:2}}; {{Alkitab|Yunus 3:1}}).<ref name="Veitch"/><ref name="Rowley">{{id}} H.H. Rowley. 1991. Atlas Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 37</ref> Nabi Nahum [[nubuat|bernubuat]] terhadap Asyur antara tahun 663, ketika tentara [[Asyurbanipal]] mengalahkan tentara Mesir dan menjatuhkan ibu kotanya serta tahun 612, ketika Niniwe direbut orang [[Babel]].<ref name="Barth">{{id}} Dr. C. Barth. 1989. Theologia Perjanjian Lama 4. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 65, 66.</ref> Ada kemungkinan Nahum berkarya di tengah-tengah bangsa [[Israel]], ketika Asyur masih di puncak kekuasaan. Asyur memerintah dengan keras dan kejam melalui serangkaian tindakan dan peraturan yang ketat.<ref name="Barth"/> Hal ini nyata dengan tindakan Asyur yang memindahkan penduduk-penduduk jajahan mereka dari negeri asal mereka ke negeri yang jauh (kebanyakan diantaranya mati di tengah jalan), memusnahkan bangsa-bangsa yang berani memberontak, menuntut pajak yang berat, dan tidak berkompromi terhadap pembatalan perjanjian <ref name="Lasor"/><ref name="Bergant">{{id}} Dianne Bergant, Robert J. Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 686.</ref> Ini terlihat jelas dalam penggambaran kerajaan Asyur yang negatif di kitab ini: digambarkan bersikap seperti seekor singa betina yang menerkam rezeki rakyat sebagai mangsa untuk anak-anaknya (2:12); pedagangnya seperti belalang pelompat banyaknya (3:16) yang memakan habis keperluan orang yang dijajah; para penjaganya seperti belalang pindahan dan para pegawainya seperti kawanan belalang yang hinggap pada tembok-tembok pada waktu dingin (3:17) yang menindas rakyat; Niniwe merupakan kota penumpah darah yang selalu merampas dan tiada henti menerkam (3:1); Niniwe seperti perempuan sundal yang cantik parasnya dan ahli dalam sihir (3:4).<ref name="Barth"/> Dalam kondisi yang demikian, Nahum tampil, bernubuat, dan memberitahukan tentang Allah serta mengajar orang-orang [[Yehuda]] untuk menanti-nantikan Tuhan, sekalipun masyarakat berada di dalam situasi yang suram.<ref name="Barth"/>


== Sumber Naskah ==
== Isi ==
Kitab ini terdiri dari tiga pasal dan 47 ayat.<ref name="Smith">{{en}} Ralph. L. Smith. 1984. World Biblical Commentary: Micah-Maleachi. Texas: Word Books Publisher. Hlm. 63, 65, 68-69</ref>
* [[Teks Masoret]] (bahasa Ibrani, abad ke-10 M)
* [[Septuaginta]] ([[bahasa Yunani]]; abad ke-3 SM)
* [[Naskah Laut Mati]] (bahasa Ibrani, abad ke-2 SM), terutama:<ref>{{Cite web |url=http://downloads.thewaytoyahuweh.com/pdf.php |title=Transkrip Naskah Laut Mati |access-date=2013-05-13 |archive-date=2013-06-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130630013406/http://downloads.thewaytoyahuweh.com/pdf.php |dead-url=yes }}</ref>
** 4Q82<sup>g</sup> (4QXII<sup>g</sup>)
** Wadi Murabba’at Minor Prophets (MurXII)
** Nahal Hever (8HevXII<sup>gr</sup>)
** [[Naskah Komentari Kitab Nahum|Komentari Kitab Nahum (4QpNah)]]
:::Termasuk di antara gulungan-gulungan [[Naskah Laut Mati]] pertama yang ditemukan dalam gua 4 di [[Qumran]]. Berupa suatu komentari atau tafsiran (''pesyer''), [[Naskah Komentari Kitab Nahum]] ini berisi {{Alkitab|Nahum 2-3}} dalam tulisan Ibrani pada akhir [[abad ke-1 SM]], namun isinya hampir tidak ada perbedaan dengan [[Alkitab]] modern.


== Struktur dan Isi Kitab Nahum ==
Secara sederhana, kitab ini dapat dibagi ke dalam tiga bagian tema besar yakni:<ref name="Veitch"/><ref name="Barth"/>
Secara sederhana, kitab ini dapat dibagi ke dalam tiga bagian tema besar yakni:<ref name="Veitch"/><ref name="Barth"/>
* {{Alkitab|Nahum 1:2-8}} menonjolkan aspek dari sifat [[Yahweh|YHWH (Yahweh)]]
* {{Alkitab|Nahum 1:2-8}} menonjolkan aspek dari sifat [[Yahweh|YHWH (Yahweh)]]
* {{Alkitab|Nahum 1:9-2:2}} restorasi atau pemulihan Israel dan Yehuda dari penyerbuan yang mereka alami
* {{Alkitab|Nahum 1:9-2:2}} restorasi atau pemulihan Israel dan Yehuda dari penyerbuan yang mereka alami
* {{Alkitab|Nahum 2:3-3:19}} kehancuran kota Niniwe, ibu kota kerajaan Asiria
* {{Alkitab|Nahum 2:3-3:19}} kehancuran kota Niniwe, ibu kota kerajaan Asiria

Versi lain menggambarkan struktur kitab ini sebagai berikut:<ref name="Robertson">{{en}} O. Palmer Robertson. 1990. The New International Commentary on the Old Testament: The Books of Nahum, Habakuk, and Zephaniah. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company. Hlm. 57, 80, 99</ref>
Versi lain menggambarkan struktur kitab ini sebagai berikut:<ref name="Robertson">{{en}} O. Palmer Robertson. 1990. The New International Commentary on the Old Testament: The Books of Nahum, Habakuk, and Zephaniah. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company. Hlm. 57, 80, 99</ref>
* {{Alkitab|Nahum 1:2-14}} Pemberitahuan umum akan penghukuman Niniwe. Nubuat yang tegas dari Allah melalui Nahum untuk melawan dan menghukum Niniwe memastikan kedaulatan Allah. Niniwe akan mengalami keganasan murka Allah sehingga penindasan terhadap kota itu akan dirasakan dengan segera.
* {{Alkitab|Nahum 1:2-14}} Pemberitahuan umum akan penghukuman Niniwe. Nubuat yang tegas dari Allah melalui Nahum untuk melawan dan menghukum Niniwe memastikan kedaulatan Allah. Niniwe akan mengalami keganasan murka Allah sehingga penindasan terhadap kota itu akan dirasakan dengan segera.
Baris 33: Baris 25:
Secara rinci, bagian-bagian dalam kitab Nahum dapat dilihat dalam skema sebagai berikut:<ref name="Smith"/>
Secara rinci, bagian-bagian dalam kitab Nahum dapat dilihat dalam skema sebagai berikut:<ref name="Smith"/>
* Judul ({{Alkitab|Nahum 1:1}})
* Judul ({{Alkitab|Nahum 1:1}})
* Mazmur pujian terhadap Allah ({{Alkitab|Nahum 1:2-8}})
* [[Mazmur]] pujian terhadap Allah ({{Alkitab|Nahum 1:2-8}})
# Yahweh-sebagai Allah yang pencemburu ({{Alkitab|Nahum 1:2-3a}})
*# Yahweh-sebagai Allah yang pencemburu ({{Alkitab|Nahum 1:2-3a}})
# Yahweh-Allah sang pencipta ({{Alkitab|Nahum 1:3b-5}})
*# Yahweh-Allah sang pencipta ({{Alkitab|Nahum 1:3b-5}})
# Yahweh-Allah sang pengasih dan hakim ({{Alkitab|Nahum 1:6-8}})
*# Yahweh-Allah sang pengasih dan hakim ({{Alkitab|Nahum 1:6-8}})
* Tanggapan atau jawaban atas nubuat ({{Alkitab|Nahum 1:9-2:3}})
* Tanggapan atau jawaban atas nubuat ({{Alkitab|Nahum 1:9-2:3}})
# Kata-kata perdebatan dan ramalan penghakiman atas Asiria ({{Alkitab|Nahum 1:9-11}})
*# Kata-kata perdebatan dan ramalan penghakiman atas Asiria ({{Alkitab|Nahum 1:9-11}})
# Sabda keselamatan bagi Yehuda ({{Alkitab|Nahum 1:12-13}})
*# Sabda keselamatan bagi Yehuda ({{Alkitab|Nahum 1:12-13}})
# Sabda penghakiman atas Raja Asiria ({{Alkitab|Nahum 1:14}})
*# Sabda penghakiman atas Raja Asiria ({{Alkitab|Nahum 1:14}})
# Sabda keselamatan bagi Yehuda ({{Alkitab|Nahum 2:1,3}})
*# Sabda keselamatan bagi Yehuda ({{Alkitab|Nahum 2:1,3}})
* Kata-kata penghakiman terhadap Niniwe ({{Alkitab|Nahum 2:2, 4-11}})
* Kata-kata penghakiman terhadap Niniwe ({{Alkitab|Nahum 2:2, 4-11}})
* Nyanyian sindiran melawan Niniwe ({{Alkitab|Nahum 2:12-14}})
* Nyanyian sindiran melawan Niniwe ({{Alkitab|Nahum 2:12-13}})
* Sabda penghakiman melawan Niniwe ({{Alkitab|Nahum 3:1-7}})
* Sabda penghakiman melawan Niniwe ({{Alkitab|Nahum 3:1-7}})
* Perbandingan kejatuhan Niniwe dengan Tebe ({{Alkitab|Nahum 3:8-13}})
* Perbandingan kejatuhan Niniwe dengan Tebe ({{Alkitab|Nahum 3:8-13}})
Baris 49: Baris 41:
* Kesukacitaan atas takluknya Niniwe ({{Alkitab|Nahum 3:18-19}})
* Kesukacitaan atas takluknya Niniwe ({{Alkitab|Nahum 3:18-19}})


== Naskah sumber ==
== Pokok ajaran teologis Kitab Nahum ==
* [[Naskah Masorah]] (bahasa Ibrani, abad ke-10 M)
* [[Septuaginta]] ([[bahasa Yunani]]; abad ke-3 SM)
* [[Naskah Laut Mati]] (bahasa Ibrani, abad ke-2 SM), terutama:<ref>{{Cite web |url=http://downloads.thewaytoyahuweh.com/pdf.php |title=Transkrip Naskah Laut Mati |access-date=2013-05-13 |archive-date=2013-06-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130630013406/http://downloads.thewaytoyahuweh.com/pdf.php |dead-url=yes }}</ref>
** 4Q82<sup>g</sup> (4QXII<sup>g</sup>)
** Wadi Murabba’at Minor Prophets (MurXII)
** Nahal Hever (8HevXII<sup>gr</sup>)
** [[Naskah Komentari Kitab Nahum|Komentari Kitab Nahum (4QpNah)]]<br />Termasuk di antara gulungan-gulungan [[Naskah Laut Mati]] pertama yang ditemukan dalam gua 4 di [[Qumran]]. Berupa suatu komentari atau tafsiran (''pesyer''), [[Naskah Komentari Kitab Nahum]] ini berisi {{Alkitab|Nahum 2-3}} dalam tulisan Ibrani pada akhir [[abad ke-1 SM]], namun isinya hampir tidak ada perbedaan dengan [[Alkitab]] modern.

== Kepengarangan ==
Kitab ini diperkirakan ditulis oleh Nahum sendiri. [[Nahum]] adalah [[nabi]] abad pada ke-7, kira-kira 675-597 SM.<ref name="Lasor"/> Tidak banyak latar belakang pribadi Nahum yang dapat diketahui, termasuk kampung halamannya.<ref name="Lasor"/> Nama Nahum muncul hanya satu kali dalam Perjanjian Lama (dalam judul pembuka kitab ini) dan sekali dalam [[Perjanjian Baru]] (Lukas 3:25).<ref name="Smith"/> Kota [[Elkosh]] yang disebut di awal kitab ini juga tidak dapat dipastikan identitas letaknya. Atas dasar inilah, sulit untuk menarik kesimpulan mengenai Nabi Nahum, termasuk asal-usulnya.<ref name="Lasor"/><ref name="Veitch"/>

== Perikop ==
Judul [[perikop]] dalam [[Kitab Mikha]] menurut [[Alkitab Terjemahan Baru]] oleh [[Lembaga Alkitab Indonesia|LAI]] adalah sebagai berikut.
;Allah dan Yehuda
* Judul (1:1)
* Murka [[Yahweh|T<small>UHAN</small>]] (1:2–8)
* Firman T<small>UHAN</small> kepada [[Kerajaan Yehuda|Yehuda]] dan [[Niniwe]] (1:9 – 2:2)
;Kehancuran Niniwe
* Musuh merusakkan Niniwe (2:3–13)
* Hukuman atas Niniwe (3:1–19)

== Latar belakang ==
[[Berkas:Nineveh map city walls & gates.JPG|jmpl|Peta [[Niniwe]].]]
[[Berkas:Naum e Nínive destruída (Biblioteca Nacional de Portugal ALC.455, fl.300).png|jmpl|250px|Nahum dan kehancuran Niniwe.]]
Kitab Nahum ditulis untuk memperingati jatuhnya kota [[Niniwe]], [[ibu kota]] [[bangsa]] [[Asiria]] ({{Alkitab|2 Raja-raja 19:36}}; {{Alkitab|Yunus 1:2}}; {{Alkitab|Yunus 3:1}}).<ref name="Veitch"/><ref name="Rowley">{{id}} H.H. Rowley. 1991. Atlas Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 37</ref> Nabi Nahum [[nubuat|bernubuat]] terhadap Asyur antara tahun 663, ketika tentara [[Asyurbanipal]] mengalahkan tentara Mesir dan menjatuhkan ibu kotanya serta tahun 612, ketika Niniwe direbut orang [[Babel]].<ref name="Barth">{{id}} Dr. C. Barth. 1989. Theologia Perjanjian Lama 4. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 65, 66.</ref> Ada kemungkinan Nahum berkarya di tengah-tengah bangsa [[Israel]], ketika Asyur masih di puncak kekuasaan. Asyur memerintah dengan keras dan kejam melalui serangkaian tindakan dan peraturan yang ketat.<ref name="Barth"/> Hal ini nyata dengan tindakan Asyur yang memindahkan penduduk-penduduk jajahan mereka dari negeri asal mereka ke negeri yang jauh (kebanyakan diantaranya mati di tengah jalan), memusnahkan bangsa-bangsa yang berani memberontak, menuntut pajak yang berat, dan tidak berkompromi terhadap pembatalan perjanjian <ref name="Lasor"/><ref name="Bergant">{{id}} Dianne Bergant, Robert J. Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 686.</ref> Ini terlihat jelas dalam penggambaran kerajaan Asyur yang negatif di kitab ini: digambarkan bersikap seperti seekor singa betina yang menerkam rezeki rakyat sebagai mangsa untuk anak-anaknya (2:12); pedagangnya seperti belalang pelompat banyaknya (3:16) yang memakan habis keperluan orang yang dijajah; para penjaganya seperti belalang pindahan dan para pegawainya seperti kawanan belalang yang hinggap pada tembok-tembok pada waktu dingin (3:17) yang menindas rakyat; Niniwe merupakan kota penumpah darah yang selalu merampas dan tiada henti menerkam (3:1); Niniwe seperti perempuan sundal yang cantik parasnya dan ahli dalam sihir (3:4).<ref name="Barth"/> Dalam kondisi yang demikian, Nahum tampil, bernubuat, dan memberitahukan tentang Allah serta mengajar orang-orang [[Yehuda]] untuk menanti-nantikan Tuhan, sekalipun masyarakat berada di dalam situasi yang suram.<ref name="Barth"/>

== Muatan teologis ==
Ada beberapa pokok ajaran teologis singkat yang dapat kita temui dalam kitab Nahum yakni sebagai berikut:
Ada beberapa pokok ajaran teologis singkat yang dapat kita temui dalam kitab Nahum yakni sebagai berikut:
# Syair pertama dari kitab ini menggambarkan Allah sebagai hakim untuk seisi dunia sekaligus yang pencemburu, pembalas, dan pendendam bagi mereka yang bersalah.<ref name="Veitch"/> Allah yang maha adil sangat menentang tindakan ketidakadilan dan ketidakberkemanusiaan.<ref name="Veitch"/> Dengan menjalani suatu kehidupan yang beriman, yang ditentukan oleh Allah, maka orang dapat lepas dari kemarahan Allah.<ref name="Veitch"/>
# Syair pertama dari kitab ini menggambarkan Allah sebagai hakim untuk seisi dunia sekaligus yang pencemburu, pembalas, dan pendendam bagi mereka yang bersalah.<ref name="Veitch"/> Allah yang maha adil sangat menentang tindakan ketidakadilan dan ketidakberkemanusiaan.<ref name="Veitch"/> Dengan menjalani suatu kehidupan yang beriman, yang ditentukan oleh Allah, maka orang dapat lepas dari kemarahan Allah.<ref name="Veitch"/>

Revisi terkini sejak 4 Mei 2024 01.27

Kitab Nahum sebagai salah satu kitab dalam Alkitab

Kitab Nahum (disingkat Nahum; akronim Nah.) merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kelompok kitab-kitab kenabian dan khususnya dalam kelompok nabi-nabi kecil pada Perjanjian Lama di dalam Alkitab Kristen.[1][2] Dalam Tanakh atau Alkitab Ibrani, kitab ini menjadi bagian dari kitab kolektif yang bernama "Dua Belas Nabi", yang termasuk dalam kelompok Nevi'im, atau yang lebih tepatnya dalam kelompok nabi-nabi akhir.

Sejumlah ahli menganggap kitab ini pertama-tama disusun sebagai liturgi tahun baru untuk perayaan musim gugur pada tahun 612 SM, sesaat setelah jatuhnya Niniwe.[3] Kitab ini juga dapat diumpamakan sebagai nyanyian lagu pembebasan.[4]

Nabi Nahum, dilukis oleh James Tissot (1888)

Nama kitab ini merujuk pada tokoh utama kitab ini, yaitu Nahum, seorang nabi kecil dari Elkosh yang diperkirakan menjadi nabi pada saat Yehuda berada di bawah jajahan Kekaisaran Asyur. Nama "Nahum" sendiri merupakan serapan dari bahasa Ibrani: נַחוּם‎ (Nakhum), yang diperkirakan berasal dari kata נַחֵם (nakhem, har. "menghibur, melipur") atau kata נִחָם (nikham, har. "menyesali, merasa bersalah").[5]

Kitab ini terdiri dari tiga pasal dan 47 ayat.[6]

Secara sederhana, kitab ini dapat dibagi ke dalam tiga bagian tema besar yakni:[5][7]

Versi lain menggambarkan struktur kitab ini sebagai berikut:[8]

  • Nahum 1:2–14 Pemberitahuan umum akan penghukuman Niniwe. Nubuat yang tegas dari Allah melalui Nahum untuk melawan dan menghukum Niniwe memastikan kedaulatan Allah. Niniwe akan mengalami keganasan murka Allah sehingga penindasan terhadap kota itu akan dirasakan dengan segera.
  • Nahum 2:1–14 Gambaran penghakiman Allah atas Niniwe. Penghakiman Allah ini digambarkan dengan realitas luka dan darah yang jauh lebih buruk dari rasa sakit, panik, atau malapetaka yang disebabkan oleh gerombolan perampok bersenjata. Murka atau amarah digambarkan dengan hebat.
  • Nahum 3:1–19 Kepastian penghakiman atau penghukuman Niniwe. Dengan sebuah pertanyaan retoris (bandingkan Nahum 3:7), Nahum menegaskan akan kepastian datangnya penghukuman Allah. Kepastian akan penghukuman Allah ini disebabkan oleh dosa mereka dan sebuah seruan kejatuhan dan kelemahan Niniwe.

Secara rinci, bagian-bagian dalam kitab Nahum dapat dilihat dalam skema sebagai berikut:[6]

Naskah sumber

[sunting | sunting sumber]

Kepengarangan

[sunting | sunting sumber]

Kitab ini diperkirakan ditulis oleh Nahum sendiri. Nahum adalah nabi abad pada ke-7, kira-kira 675-597 SM.[3] Tidak banyak latar belakang pribadi Nahum yang dapat diketahui, termasuk kampung halamannya.[3] Nama Nahum muncul hanya satu kali dalam Perjanjian Lama (dalam judul pembuka kitab ini) dan sekali dalam Perjanjian Baru (Lukas 3:25).[6] Kota Elkosh yang disebut di awal kitab ini juga tidak dapat dipastikan identitas letaknya. Atas dasar inilah, sulit untuk menarik kesimpulan mengenai Nabi Nahum, termasuk asal-usulnya.[3][5]

Judul perikop dalam Kitab Mikha menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut.

Allah dan Yehuda
  • Judul (1:1)
  • Murka TUHAN (1:2–8)
  • Firman TUHAN kepada Yehuda dan Niniwe (1:9 – 2:2)
Kehancuran Niniwe
  • Musuh merusakkan Niniwe (2:3–13)
  • Hukuman atas Niniwe (3:1–19)

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]
Peta Niniwe.
Nahum dan kehancuran Niniwe.

Kitab Nahum ditulis untuk memperingati jatuhnya kota Niniwe, ibu kota bangsa Asiria (2 Raja–raja 19:36; Yunus 1:2; Yunus 3:1).[5][10] Nabi Nahum bernubuat terhadap Asyur antara tahun 663, ketika tentara Asyurbanipal mengalahkan tentara Mesir dan menjatuhkan ibu kotanya serta tahun 612, ketika Niniwe direbut orang Babel.[7] Ada kemungkinan Nahum berkarya di tengah-tengah bangsa Israel, ketika Asyur masih di puncak kekuasaan. Asyur memerintah dengan keras dan kejam melalui serangkaian tindakan dan peraturan yang ketat.[7] Hal ini nyata dengan tindakan Asyur yang memindahkan penduduk-penduduk jajahan mereka dari negeri asal mereka ke negeri yang jauh (kebanyakan diantaranya mati di tengah jalan), memusnahkan bangsa-bangsa yang berani memberontak, menuntut pajak yang berat, dan tidak berkompromi terhadap pembatalan perjanjian [3][4] Ini terlihat jelas dalam penggambaran kerajaan Asyur yang negatif di kitab ini: digambarkan bersikap seperti seekor singa betina yang menerkam rezeki rakyat sebagai mangsa untuk anak-anaknya (2:12); pedagangnya seperti belalang pelompat banyaknya (3:16) yang memakan habis keperluan orang yang dijajah; para penjaganya seperti belalang pindahan dan para pegawainya seperti kawanan belalang yang hinggap pada tembok-tembok pada waktu dingin (3:17) yang menindas rakyat; Niniwe merupakan kota penumpah darah yang selalu merampas dan tiada henti menerkam (3:1); Niniwe seperti perempuan sundal yang cantik parasnya dan ahli dalam sihir (3:4).[7] Dalam kondisi yang demikian, Nahum tampil, bernubuat, dan memberitahukan tentang Allah serta mengajar orang-orang Yehuda untuk menanti-nantikan Tuhan, sekalipun masyarakat berada di dalam situasi yang suram.[7]

Muatan teologis

[sunting | sunting sumber]

Ada beberapa pokok ajaran teologis singkat yang dapat kita temui dalam kitab Nahum yakni sebagai berikut:

  1. Syair pertama dari kitab ini menggambarkan Allah sebagai hakim untuk seisi dunia sekaligus yang pencemburu, pembalas, dan pendendam bagi mereka yang bersalah.[5] Allah yang maha adil sangat menentang tindakan ketidakadilan dan ketidakberkemanusiaan.[5] Dengan menjalani suatu kehidupan yang beriman, yang ditentukan oleh Allah, maka orang dapat lepas dari kemarahan Allah.[5]
  2. Suatu konsep tabur-tuai yang mana barangsiapa hidup dengan ketidakadilan, ia mati dalam ketidakadilan; barangsiapa hidup dalam kejahatan, akan dirangkul oleh kejahatannya sendiri; barangsiapa hidup dalam perang akan jatuh oleh perang; barangsiapa hidup dengan pedang akan mati dengan pedang.[5] Dengan ini, kitab Nahum berusahakan menekankan akan adanya kesamaan hak dan keadilan bagi semua manusia.[5]
  3. Hubungan antara Allah dengan kehidupan manusia nyata digambarkan dengan jelas melalui penggambaran hubungan antara Allah dengan bangsa Israel dan Yehuda.[5] Gambaran Allah mengasihi umat-Nya menunjukkan bahwa terjadi patokan-patokan etis serta sikap moral sebagai bentuk nyata dari hubungan tersebut.[5]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Indonesia) H. Boschma. 1986. Ringkasan Pengajaran Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 9.
  2. ^ (Indonesia) David L. Baker. 1986. Mari Mengenal Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 21
  3. ^ a b c d e (Indonesia) W.S. Lasor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. 2007. Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 363, 364, 368, 191.
  4. ^ a b (Indonesia) Dianne Bergant, Robert J. Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 686.
  5. ^ a b c d e f g h i j k (Indonesia) Dr. J. Veitch. 1977. Tafsiran Nahum. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 9.
  6. ^ a b c (Inggris) Ralph. L. Smith. 1984. World Biblical Commentary: Micah-Maleachi. Texas: Word Books Publisher. Hlm. 63, 65, 68-69
  7. ^ a b c d e (Indonesia) Dr. C. Barth. 1989. Theologia Perjanjian Lama 4. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 65, 66.
  8. ^ (Inggris) O. Palmer Robertson. 1990. The New International Commentary on the Old Testament: The Books of Nahum, Habakuk, and Zephaniah. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company. Hlm. 57, 80, 99
  9. ^ "Transkrip Naskah Laut Mati". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-30. Diakses tanggal 2013-05-13. 
  10. ^ (Indonesia) H.H. Rowley. 1991. Atlas Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 37