Lompat ke isi

Siti Fadilah Supari: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
+kat
Sfriu (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(290 revisi perantara oleh 90 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
[[Gambar:Siti_fadillah_supari.jpg|framed|right|Siti Fadillah Supari]]
| honorific-prefix =
'''Dr. dr. Siti Fadilah Supari''' (lahir di [[Solo]], [[6 November]] [[1949]]) adalah [[Menteri Kesehatan Indonesia|Menteri Kesehatan]] [[Indonesia]] dalam [[Kabinet Indonesia Bersatu]] pimpinan [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]]. Sebelumnya, ia dikenal sebagai periset spesialis [[Jantung|penyakit jantung]]. Ia menikah dengan [[Muhamad Supari]]. Pada Maret 2007, ia menuding [[PT Asuransi Kesehatan (Indonesia)|Askes]] tidak menyalurkan klaim rumah sakit sesuai dengan permintaan dalam rapat di [[Dewan Perwakilan Rakyat]].
| name = {{PAGENAME}}
| honorific-suffix =
| image = Anggota Wantimpres Bidang Kesejahteraan & Kesehatan, Siti Fadilah Supari.png
| image_size = 210px
| caption =
| office3 = [[Dewan Pertimbangan Presiden|Anggota Dewan Pertimbangan Presiden]]<br/><small>{{nobold|(Kesehatan dan Kesejahteraan Rakyat)}}</small>
| order3 =
| term_start3 = 25 Januari 2010
| term_end3 = 20 Oktober 2014
| president3 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
| 1blankname3 = [[Ketua Dewan Pertimbangan Presiden|Ketua]]
| 1namedata3 = [[Emil Salim]]
| predecessor3 =
| successor3 =
| office2 = Menteri Kesehatan Indonesia
| order2 = ke-15
| term_start2 = 21 Oktober 2004
| term_end2 = 20 Oktober 2009
| president2 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
| predecessor2 = [[Achmad Sujudi]]
| successor2 = [[Endang Rahayu Sedyaningsih]]
| birth_name = Siti Fadilah
| birth_date = {{birth date and age|1949|11|6|df=y}}
| birth_place = [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]
| known_for =
| death_date =
| death_place =
| nationality = Indonesia
| spouse = {{menikah|Muhammad Supari|25 March 1973|2009|end=died}}
| children = 3
| alma_mater = [[Universitas Gadjah Mada]]<br />[[Universitas Indonesia]]
| parents =
| occupation = {{hlist|[[Akademikus]]|[[dokter]]}}
| width = 250px
}}
[[Doktor|Dr.]] [[dokter|dr.]] '''Siti Fadilah Supari''', [[Dokter spesialis|Sp.JP(K)]] ({{lahirmati|[[Kota Surakarta|Surakarta]], [[Jawa Tengah]]|6|11|1949}}) adalah seorang dosen<ref name="tokohindositi">{{cite web|url=http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/282-ensiklopedi/2346-siti-fadilah-supari|title=Siti Fadilah Supari. Tegas dan Pekerja Keras|publisher=Tokoh Indonesia|accessdate=2008|archive-date=2015-07-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20150721102034/http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/282-ensiklopedi/2346-siti-fadilah-supari|dead-url=yes}}</ref> dan ahli jantung<ref name="tokohindositi"/> yang menjabat sebagai anggota [[Dewan Pertimbangan Presiden]] dari [[25 Januari]] [[2010]] hingga [[20 Oktober]] [[2014]]. Sebelumnya ia menjabat sebagai [[Menteri Kesehatan Indonesia|Menteri Kesehatan]] [[Indonesia]] dalam [[Kabinet Indonesia Bersatu]] pimpinan [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]].

Pada tanggal [[20 Oktober]] [[2004]], Siti Fadilah dilantik menjadi Menteri Kesehatan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menikah dengan Ir. Muhamad Supari dan dikaruniai 3 orang anak.


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Ia menerima [[gelar sarjana]] dari [[Universitas Gadjah Mada]] ([[Yogyakarta]]) pada tahun [[1972]]. Pada [[1987]], ia menerima gelar master (S-2) untuk penyakit jantung dan [[Pembuluh Darah|pembuluh darah]] dari [[Universitas Indonesia]] pada [[1987]]. Pada [[1996]], ia menerima gelar doktor (S-3) dari Universitas Indonesia.
Siti Fadilah menyelesaikan sekolah atasnya di [[SMAN 1 Surakarta]] . Ia menerima [[gelar sarjana]] dari [[Universitas Gadjah Mada]] ([[Yogyakarta]]) pada tahun [[1972]]. Pada [[1987]], ia menerima gelar master (S-2) untuk penyakit jantung dan [[Pembuluh Darah|pembuluh darah]] dari [[Universitas Indonesia]] pada [[1987]]. Pada [[1996]], ia menerima gelar doktor (S-3) dari Universitas Indonesia.


== Kursus ==
=== Kursus ===
Pada [[1993]], ia kursus [[Kardiologi|Kardiologi Molekuler]] di ''Heart House'' [[Washington DC]], [[Maryland]] ([[Amerika Serikat]]) dan kursus [[Epidemologi]] di Fakultas Universitas Indonesia ([[1997]]). Pada [[1998]], ia kursus ''Preventive Cardiology'' di [[Goteborg]] ([[Swedia]]) dan peneliti di ''Bowman Grey Comparative Medicine'' ([[Universitas Wake Forest]], Amerika Serikat).
Pada [[1993]], ia mengambil kursus [[Kardiologi|Kardiologi Molekuler]] di ''Heart House'' [[Washington DC]], [[Maryland]] ([[Amerika Serikat]]) dan kursus [[Epidemiologi]] di Fakultas Universitas Indonesia ([[1997]]). Pada [[1998]], ia kursus ''Preventive Cardiology'' di [[Goteborg]] ([[Swedia]]) dan peneliti di ''Bowman Grey Comparative Medicine'' ([[Universitas Wake Forest]], Amerika Serikat).


== Karier dan Organisasi ==
== Karier ==
=== Sebelum menjadi menteri ===
Ia tampil sebagai dosen tamu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dosen tamu di Paska Sarjana Jurusan Epidemiology Universitas Indonesia, dan dosen Jurusan Kardiologi Universitas Indonesia. Ia tampil sebagai Kepala Unit Penelitian Yayasan Jantung Indonesia dan Kepala Pusat Penelitian [[Rumah Sakit Jantung Harapan Kita]]. Kemudian, pada [[20 Oktober]] [[2004]], ia ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memimpin [[Departemen Kesehatan Republik Indonesia|Departemen Kesehatan]]. Sebelum menjabat menteri, ia adalah anggota Komunitas [[Kardiologi]] dan bekerja di [[Yayasan Jantung Indonesia]] serta [[Ikatan Dokter Indonesia]].
Ia tampil sebagai dosen tamu Fakultas Kesehatan Masyarakat [[Universitas Indonesia]], dosen tamu di Pasca Sarjana Jurusan [[Epidemiologi]] Universitas Indonesia dan pengajar Departemen Jantung dan Pembuluh Darah Pusat Jantung Nasional Harapan Kita/Fakultas Kedokteran [[Universitas Indonesia]], dan staf pengajar [[kardiologi]] Universitas Indonesia.
Siti Fadilah telah menjabat sebagai ahli jantung Rumah Sakit Jantung Harapan Kita selama 25 tahun. Ia juga menjadi Kepala Unit Penelitian Yayasan Jantung Indonesia dan Kepala Pusat Penelitian Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.

=== Menjadi menteri kesehatan ===
Pada [[20 Oktober]] [[2004]], ia ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memimpin [[Departemen Kesehatan Republik Indonesia|Departemen Kesehatan]]. Serah terima jabatan menkes dari [[Achmad Sujudi]] ke Siti Fadilah dilakukan di [[Jakarta]], [[21 Oktober]] [[2004]].

Siti Fadilah mengakhiri pengiriman virus [[flu burung]] ke laboratorium WHO pada November 2006<ref>{{cite web|url=http://www.ontrackmedia.or.id/indonesia/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=14|title=Indonesia Lakukan Pengiriman Virus Sesuai Aturan Domestik|accessdate=21 Agustus 2008|publisher=OnTrackMedia Indonesia}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref name="xinhua"/> karena pengembangan vaksin yang lalu dijual ke negara-negara berkembang, dengan Amerika Serikat mendapat keuntungan dan Indonesia tidak mendapat apa-apa.<ref name="sitiblog"/> Ia juga mencegah kemungkinan bahwa strain virus itu akan digunakan untuk senjata biologi.<ref name="sitiblog"/> Setelah itu, ia berusaha mengembalikan hak Indonesia. Pada [[28 Maret]] [[2007]], Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan WHO untuk memulai pengiriman virus dengan cara baru untuk memberikan akses vaksin terhadap [[negara berkembang]].<ref name="reuters"/> Siti Fadilah mengkonfirmasi pada tanggal [[15 Mei]] [[2007]] bahwa Indonesia kembali mengirimkan sampel [[H5N1]] ke laboratorium WHO.<ref name="xinhua">{{cite news|url=http://news.xinhuanet.com/english/2007-05/16/content_6105954.htm|title=Indonesia resumes sending bird flu samples to WHO|publisher=[[Xinhua]] News|language=[[Bahasa Inggris|Inggris]]|date=16 Mei 2007|accessdate=21 Juni 2008}}</ref><ref name="reuters">{{cite news|url=http://www.abc.net.au/news/stories/2007/05/15/1923985.htm|title=Indonesia resumes sharing bird flu samples with WHO|publisher=ABC News Australia, [[Reuters]]|language=[[Bahasa Inggris|Inggris]]|date=15 Mei 2007|accessdate=21 Agustus 2008}}</ref>

Pada Maret 2007, ia menuding [[Asuransi Kesehatan|Askes]] tidak menyalurkan klaim rumah sakit sesuai dengan permintaan dalam rapat di [[Dewan Perwakilan Rakyat]].

Pada tanggal [[6 Januari]] [[2008]], Siti Fadilah merilis buku [[Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung]] yang berisi mengenai Perjalanannya melawan Flu Burung di Indonesia dan adanya bayang-bayang [[nekolim]] dari luar negeri. Bukunya dianggap membongkar cara kerja WHO Sebenarnya.<ref name="SIB">{{cite web|url=http://hariansib.com/2008/02/22/who-sby-minta-buku-menkes-saatnya-dunia-berubah-ditarik/|title=WHO: SBY Minta Buku Menkes “Saatnya Dunia Berubah” Ditarik|publisher=Harian Sinar Indonesia Baru|date=22 Februari 2008|accessdate=22 Februari 2008|archive-date=2008-06-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20080624061945/http://hariansib.com/2008/02/22/who-sby-minta-buku-menkes-saatnya-dunia-berubah-ditarik/|dead-url=yes}}</ref> Siti Fadilah membuka ketidak-adilan [[World Health Organization]] (WHO) yang telah lebih dari 50 tahun mewajibkan ''virus sharing'' yang ternyata banyak merugikan negara miskin dan berkembang asal [[virus]] tersebut.<ref name="sitiblog">{{cite web|url=http://www.sitifadilah.org/book/saatnya-dunia-berubah/|title=Ulasan buku di blog Siti Fadilah|authors=Siti Fadilah|publisher=Siti Fadilah|accessdate=22 Februari 2008|archive-date=2009-02-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20090216161519/http://www.sitifadilah.org/book/saatnya-dunia-berubah/|dead-url=yes}}</ref> Buku ini menuai protes dari petinggi-petinggi WHO dan AS. Buku edisi Bahasa Inggris ditarik dari peredaran untuk dilakukan revisi,<ref>{{Cite news|author =
|coauthors =
|url = http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/03/08/02012544
|title = Menteri Kesehatan yang Berani
|work =[[Kompas.com]]
|publisher = Kompas
|pages =
|page =
|date = 8 Maret 2008
|accessdate = 3 Juni 2008
|quote = Bagian kecurigaan inilah yang kemudian menjadi isu politik antarnegara, berujung pada penarikan buku Fadilah edisi bahasa Inggris.
|archive-date = 2008-06-01
|archive-url = https://web.archive.org/web/20080601030151/http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/03/08/02012544
|dead-url = yes
}}</ref> sedangkan buku edisi Bahasa Indonesia masih beredar dan memasuki cetakan ke-4.

Siti Fadilah menjamin bahwa Indonesia dapat memproduksi vaksin flu burung sendiri pada Mei 2008.<ref>{{cite news|url=http://www.antara.co.id/arc/2008/5/11/bio-farma-produksi-vaksin-flu-burung/|title=Bio Farma Produksi Vaksin Flu Burung|publisher=Antara|language=[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]|date=11 Mei 2007|accessdate=21 Agustus 2008}}</ref><ref>{{cite news|url=http://news.xinhuanet.com/english/2005-12/15/content_3926802.htm|title=Indonesia to produce anti-bird flu vaccine|publisher=[[Xinhua]]|language=[[Bahasa Inggris|Inggris]]|date=15 Desember 2005|accessdate=21 Agustus 2008}}</ref> Ia juga menyatakan bahwa industri vaksin Indonesia setara dengan [[Republik Rakyat Tiongkok]].<ref>{{cite news|url=http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/industri-vaksin-ri-setara-china.html|title=Industri Vaksin RI Setara China|publisher=Seputar Indonesia|language=[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]|date=21 Agustus 2008|accessdate=21 Agustus 2008}}</ref>

Pada Selasa, 12 Mei 2009, ia meminta disampaikan secara khusus agar penerimaan mahasiswa asing untuk bidang kedokteran dihentikan secara bertahap kepada petinggi [[Universitas Padjadjaran]], Bandung, dihadapan para wartawan, saat berkunjung ke Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung. Alasannya, masih banyak orang Indonesia yang ingin jadi dokter, serta fasilitas rumah sakit yang dipakai untuk praktik mahasiswa kedokteran asing dibiayai oleh uang rakyat tapi dipakai calon dokter dari [[Malaysia]].<ref>{{cite news|url=http://www.rambukota.com/showNews.php?id_news=1465&cat=13|title=Menteri Minta Mahasiswa Kedokteran Asing Dihentikan|publisher=Rambu Kota|date=12 Mei 2009|accessdate=12 Mei 2009|archive-date=2016-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20160303212159/http://www.rambukota.com/showNews.php?id_news=1465&cat=13|dead-url=yes}}</ref>

[[Departemen Kesehatan Republik Indonesia|Departemen Kesehatan]] bekerja sama dengan [[Metro TV]], membuat acara talkshow yang bernama [[Bincang Bincang Bareng Bu Menkes]] yang kerap disingkat ''B4M''. Acara ini kerap tayang setiap minggu malam, dan yang berperan sebagai ''co-host'' adalah [[Denny Chandra]] dan [[Kelik Pelipur Lara|Kelik]].

Pada bulan Oktober 2009 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi melantik menteri Kabinet Bersatu II.<ref name=setneg>{{cite news|url=http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=4087|title= Setneg: Presiden Lantik Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Periode 2009-2014|date=22 Oktober 2009|publisher=Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia|accessdate=22 Oktober 2009}}</ref> [[Endang Rahayu Sedyaningsih]] ditunjuk sebagai pengganti Siti Fadilah sebagai Menteri Kesehatan yang baru.<ref name=Vivabola>{{Cite news|url=http://m.bola.viva.co.id/news/read/99195-endang_dilantik__siti_fadilah_absen|title=Endang Dilantik, Siti Fadilah Absen|author=Umi Kalsum, Nur Farida Ahniar, Muhammad Hasits|date=22 Oktober 2009|accessdate=22 Oktober 2009|publisher=Viva News|archive-date=2016-03-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304222121/http://m.bola.viva.co.id/news/read/99195-endang_dilantik__siti_fadilah_absen|dead-url=yes|work=[[VIVA.co.id]]}}</ref>


== Penghargaan ==
== Penghargaan ==
Penghargaan yang pernah diterima antara lain:<ref name="profilblog">{{Cite web |url=http://www.sitifadilah.org/about/ |title=Profil di blog Siti Fadilah |access-date=2008-06-03 |archive-date=2009-05-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090503092022/http://www.sitifadilah.org/about/ |dead-url=yes }}</ref>
Pada 1987, ia menerima ''The Best Investigator Award'' Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan ''Best Young Investigator Award'' dalam [[Kardiologi|Kongres Kardiologi]] di [[Manila]], [[Filipina]] (1988). Ia menerima ''The Best Investigator Award'' Konferensi Ilmiah tentang [[Omega 3]] di [[Texas]] Amerika Serikat (1994) dan ''Anthony Mason Award'' dari [[Universitas South Wales]] (1997). Ia juga menerima beberapa penghargaan dari [[Amerika Serikat|Amerika]] dan [[Australia]]. Tak kurang dari 150 karya ilmiahnya telah diterbitkan dalam jurnal lokal, regional, dan internasional.
* [[2011]], [[Bintang Mahaputera Adipradana]] dari [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]]
* [[1987]], ''The Best Investigator Award'' dari Fakultas Kedokteran [[Universitas Indonesia]]
* [[1988]], ''Best Young Investigator Award'' dalam [[Kardiologi|Kongres Kardiologi]] di [[Manila]], [[Filipina]].
* [[1994]], ''The Best Investigator Award'' pada Konferensi Ilmiah tentang [[Omega 3]] di [[Texas]], [[Amerika Serikat]].
* [[1997]], ''Anthony Mason Award'' dari [[Universitas South Wales]].
* Selain itu ia menerima pula beberapa penghargaan dari [[Amerika Serikat|Amerika]] dan [[Australia]]. Tak kurang dari 150 karya ilmiahnya telah diterbitkan dalam jurnal lokal, regional, dan internasional.

== Lihat pula ==

* [[Departemen Kesehatan Republik Indonesia]]
* [[Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung]]
* [[NAMRU-2]]

== Referensi ==
<div style="font-size: 15px;">
{{reflist}}
</div>


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

*{{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/s/siti-fadilah/index.shtml TokohIndonesia.com]
* [http://www.sfs-fansclub.net/ Siti Fadilah Supari Fans Club] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090309132531/http://www.sfs-fansclub.net/ |date=2009-03-09 }}
* [http://www.sitifadilah.org/ Blog pribadi Siti Fadilah Supari] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091025070349/http://www.sitifadilah.org/ |date=2009-10-25 }}
* [http://www.abc.net.au/am/content/2008/s2167325.htm US involved in bird flu conspiracy: Indonesia.] Transkripsi wawancara Siti Fadilah dengan wartawan Radio ABC, [[Australia]] pada 20 Februari 2008.
* [http://thinkexist.com/quotes/siti_fadilah_supari/ Kutipan Siti Fadilah]


{{clr}}
{{clr}}
{{kotak mulai}}
{{kotak mulai}}
{{s-off}}
{{kotak suksesi|pendahulu=[[Ahmad Suyudi]]|tahun=2004&ndash;|pengganti=belum ada|jabatan=[[Menteri Kesehatan Republik Indonesia|Menteri Kesehatan]]}}
{{kotak suksesi|before=[[Ahmad Sujudi]]|tahun=2004–2009|after=[[Endang Rahayu Sedyaningsih]]|title=[[Menteri Kesehatan Republik Indonesia|Menteri Kesehatan Indonesia]]}}
{{kotak selesai}}
{{kotak selesai}}
{{Kabinet Indonesia Bersatu|state=collapsed}}{{Menteri Kesehatan Indonesia}}

{{indo-bio-stub}}
{{lifetime|1949||}}


{{DEFAULTSORT:Supari, Siti Fadilah}}
{{DEFAULTSORT:Supari, Siti Fadilah}}
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Teknokrat Indonesia]]
[[Kategori:Kelahiran 1949]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh PAN]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Akademikus Indonesia]]
[[Kategori:Ilmuwan perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Kardiologis Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Kesehatan Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Indonesia Bersatu]]

Revisi terkini sejak 5 Mei 2024 04.07

Siti Fadilah Supari
Menteri Kesehatan Indonesia ke-15
Masa jabatan
21 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden
(Kesehatan dan Kesejahteraan Rakyat)
Masa jabatan
25 Januari 2010 – 20 Oktober 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
KetuaEmil Salim
Informasi pribadi
Lahir
Siti Fadilah

6 November 1949 (umur 75)
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istri
Muhammad Supari
(m. 1973; meninggal 2009)
Anak3
AlmamaterUniversitas Gadjah Mada
Universitas Indonesia
Pekerjaan
Instagram: siti_fadilah_supari Telegram: SitiFadilahSupariOfficial Youtube: UCCHCfezDga37E_x29E97CpQ Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) (lahir 6 November 1949) adalah seorang dosen[1] dan ahli jantung[1] yang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden dari 25 Januari 2010 hingga 20 Oktober 2014. Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Kesehatan Indonesia dalam Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada tanggal 20 Oktober 2004, Siti Fadilah dilantik menjadi Menteri Kesehatan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menikah dengan Ir. Muhamad Supari dan dikaruniai 3 orang anak.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Siti Fadilah menyelesaikan sekolah atasnya di SMAN 1 Surakarta . Ia menerima gelar sarjana dari Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta) pada tahun 1972. Pada 1987, ia menerima gelar master (S-2) untuk penyakit jantung dan pembuluh darah dari Universitas Indonesia pada 1987. Pada 1996, ia menerima gelar doktor (S-3) dari Universitas Indonesia.

Pada 1993, ia mengambil kursus Kardiologi Molekuler di Heart House Washington DC, Maryland (Amerika Serikat) dan kursus Epidemiologi di Fakultas Universitas Indonesia (1997). Pada 1998, ia kursus Preventive Cardiology di Goteborg (Swedia) dan peneliti di Bowman Grey Comparative Medicine (Universitas Wake Forest, Amerika Serikat).

Sebelum menjadi menteri

[sunting | sunting sumber]

Ia tampil sebagai dosen tamu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dosen tamu di Pasca Sarjana Jurusan Epidemiologi Universitas Indonesia dan pengajar Departemen Jantung dan Pembuluh Darah Pusat Jantung Nasional Harapan Kita/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan staf pengajar kardiologi Universitas Indonesia.

Siti Fadilah telah menjabat sebagai ahli jantung Rumah Sakit Jantung Harapan Kita selama 25 tahun. Ia juga menjadi Kepala Unit Penelitian Yayasan Jantung Indonesia dan Kepala Pusat Penelitian Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.

Menjadi menteri kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Pada 20 Oktober 2004, ia ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memimpin Departemen Kesehatan. Serah terima jabatan menkes dari Achmad Sujudi ke Siti Fadilah dilakukan di Jakarta, 21 Oktober 2004.

Siti Fadilah mengakhiri pengiriman virus flu burung ke laboratorium WHO pada November 2006[2][3] karena pengembangan vaksin yang lalu dijual ke negara-negara berkembang, dengan Amerika Serikat mendapat keuntungan dan Indonesia tidak mendapat apa-apa.[4] Ia juga mencegah kemungkinan bahwa strain virus itu akan digunakan untuk senjata biologi.[4] Setelah itu, ia berusaha mengembalikan hak Indonesia. Pada 28 Maret 2007, Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan WHO untuk memulai pengiriman virus dengan cara baru untuk memberikan akses vaksin terhadap negara berkembang.[5] Siti Fadilah mengkonfirmasi pada tanggal 15 Mei 2007 bahwa Indonesia kembali mengirimkan sampel H5N1 ke laboratorium WHO.[3][5]

Pada Maret 2007, ia menuding Askes tidak menyalurkan klaim rumah sakit sesuai dengan permintaan dalam rapat di Dewan Perwakilan Rakyat.

Pada tanggal 6 Januari 2008, Siti Fadilah merilis buku Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung yang berisi mengenai Perjalanannya melawan Flu Burung di Indonesia dan adanya bayang-bayang nekolim dari luar negeri. Bukunya dianggap membongkar cara kerja WHO Sebenarnya.[6] Siti Fadilah membuka ketidak-adilan World Health Organization (WHO) yang telah lebih dari 50 tahun mewajibkan virus sharing yang ternyata banyak merugikan negara miskin dan berkembang asal virus tersebut.[4] Buku ini menuai protes dari petinggi-petinggi WHO dan AS. Buku edisi Bahasa Inggris ditarik dari peredaran untuk dilakukan revisi,[7] sedangkan buku edisi Bahasa Indonesia masih beredar dan memasuki cetakan ke-4.

Siti Fadilah menjamin bahwa Indonesia dapat memproduksi vaksin flu burung sendiri pada Mei 2008.[8][9] Ia juga menyatakan bahwa industri vaksin Indonesia setara dengan Republik Rakyat Tiongkok.[10]

Pada Selasa, 12 Mei 2009, ia meminta disampaikan secara khusus agar penerimaan mahasiswa asing untuk bidang kedokteran dihentikan secara bertahap kepada petinggi Universitas Padjadjaran, Bandung, dihadapan para wartawan, saat berkunjung ke Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung. Alasannya, masih banyak orang Indonesia yang ingin jadi dokter, serta fasilitas rumah sakit yang dipakai untuk praktik mahasiswa kedokteran asing dibiayai oleh uang rakyat tapi dipakai calon dokter dari Malaysia.[11]

Departemen Kesehatan bekerja sama dengan Metro TV, membuat acara talkshow yang bernama Bincang Bincang Bareng Bu Menkes yang kerap disingkat B4M. Acara ini kerap tayang setiap minggu malam, dan yang berperan sebagai co-host adalah Denny Chandra dan Kelik.

Pada bulan Oktober 2009 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi melantik menteri Kabinet Bersatu II.[12] Endang Rahayu Sedyaningsih ditunjuk sebagai pengganti Siti Fadilah sebagai Menteri Kesehatan yang baru.[13]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Penghargaan yang pernah diterima antara lain:[14]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Siti Fadilah Supari. Tegas dan Pekerja Keras". Tokoh Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-21. Diakses tanggal 2008. 
  2. ^ "Indonesia Lakukan Pengiriman Virus Sesuai Aturan Domestik". OnTrackMedia Indonesia. Diakses tanggal 21 Agustus 2008. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ a b "Indonesia resumes sending bird flu samples to WHO" (dalam bahasa Inggris). Xinhua News. 16 Mei 2007. Diakses tanggal 21 Juni 2008. 
  4. ^ a b c Siti Fadilah. "Ulasan buku di blog Siti Fadilah". Siti Fadilah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-16. Diakses tanggal 22 Februari 2008. 
  5. ^ a b "Indonesia resumes sharing bird flu samples with WHO" (dalam bahasa Inggris). ABC News Australia, Reuters. 15 Mei 2007. Diakses tanggal 21 Agustus 2008. 
  6. ^ "WHO: SBY Minta Buku Menkes "Saatnya Dunia Berubah" Ditarik". Harian Sinar Indonesia Baru. 22 Februari 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-24. Diakses tanggal 22 Februari 2008. 
  7. ^ "Menteri Kesehatan yang Berani". Kompas.com. Kompas. 8 Maret 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-01. Diakses tanggal 3 Juni 2008. Bagian kecurigaan inilah yang kemudian menjadi isu politik antarnegara, berujung pada penarikan buku Fadilah edisi bahasa Inggris. 
  8. ^ "Bio Farma Produksi Vaksin Flu Burung" (dalam bahasa Indonesia). Antara. 11 Mei 2007. Diakses tanggal 21 Agustus 2008. 
  9. ^ "Indonesia to produce anti-bird flu vaccine" (dalam bahasa Inggris). Xinhua. 15 Desember 2005. Diakses tanggal 21 Agustus 2008. 
  10. ^ "Industri Vaksin RI Setara China" (dalam bahasa Indonesia). Seputar Indonesia. 21 Agustus 2008. Diakses tanggal 21 Agustus 2008. 
  11. ^ "Menteri Minta Mahasiswa Kedokteran Asing Dihentikan". Rambu Kota. 12 Mei 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 12 Mei 2009. 
  12. ^ "Setneg: Presiden Lantik Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Periode 2009-2014". Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 22 Oktober 2009. Diakses tanggal 22 Oktober 2009. 
  13. ^ Umi Kalsum, Nur Farida Ahniar, Muhammad Hasits (22 Oktober 2009). "Endang Dilantik, Siti Fadilah Absen". VIVA.co.id. Viva News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 22 Oktober 2009. 
  14. ^ "Profil di blog Siti Fadilah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-03. Diakses tanggal 2008-06-03. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Jabatan politik
Didahului oleh:
Ahmad Sujudi
Menteri Kesehatan Indonesia
2004–2009
Diteruskan oleh:
Endang Rahayu Sedyaningsih