Lompat ke isi

Batik Parang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(31 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Batik pedalaman - parang klithik.JPG|jmpl|ka|250px|Motif batik parang]]
[[Berkas:Indonesia 1958 5r o.jpg|jmpl|251x251px|Uang kertas rupiah 1958 menampilkan motif parang.]]


'''Batik Parang''' adalah salah satu motif batik yang paling tua di Indonesia. Parang berasal dari kata "pèrèng" yang berarti "lèrèng". Maksudnya, bentuk motif batik parang itu berupa huruf “S” yang digambar secara berkaitan satu sama lain dan membentuk diagonal miring layaknya lèrèng gunung.
[[Berkas:Batik pedalaman - parang klithik.JPG|thumb|right|250px|Motif Batik Parang]]


'''Batik Parang''' merupakan salah satu [[motif batik]] yang paling tua di [[Indonesia]].<ref name="Anne">{{cite web|author=Anne Ahira|title= Makna Filosofi Motif Batik Parang |url= http://www.anneahira.com/batik-parang.htm|accessdate= 5 mei 2014}}</ref> Parang berasal dari kata Pereng yang berarti lereng.<ref name="Anne"/> Perengan menggambarkan sebuah [[garis]] menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal.<ref name="Anne"/> Susunan motif S jalin-menjalin tidak terputus melambangkan kesinambungan.<ref name="Anne"/> Bentuk dasar huruf S diambil dari ombak samudra yang menggambarkan semangat yang tidak pernah padam.<ref name="Anne"/> [[Batik]] ini merupakan batik asli Indonesia yang sudah ada sejak zaman keraton Mataram Kartasura (Solo).<ref name="Anne"/>
Perengan menggambarkan sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal. Susunan motif S jalin-menjalin tidak terputus melambangkan kesinambungan. Bentuk dasar huruf S diambil dari ombak samudra yang menggambarkan semangat yang tidak pernah padam. Batik ini merupakan batik asli Indonesia yang sudah ada sejak zaman keraton Mataram Kartasura (Solo).


== Makna batik parang ==
== Mengidentifikasi Batik Parang dengan Alogaritma ==
Batik parang memiliki makna yang tinggi dan mempunyai nilai yang besar dalam filosofinya. Batik motif dari Jawa ini adalah batik motif dasar yang paling tua. Batik parang ini memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah, ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak. Batik parang juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga.
Batik merupakan [[budaya]] luhur bangsa yang memiliki keindahan pola dan [[warna]].<ref name="rusmono">{{cite journal|author=Rusmono Yulianto, Yoyon K Suprapto, Mochamad Hariadi|title= Identifikasi Pola Batik Parang Dengan Algoritma Point Minutea Menggunakan Metode K-Means Clustering |url= http://javajournal.its.ac.id/index.php/javajournal/article/view/16/16,Volume 8' No 2, By Java Journal of Electrical and Electronics Engineering, 2010, ISSN 1412-8306}}</ref> Pola suatu batik terutama parang mempunyai ciri khas tertentu yang motifnya terkenal dengan kelompok motif garis miring yang tersusun membentuk garis-garis yang sejajar dengan sudut kemiringan 45%, sedangkan motif batik parang terdiri dari satu atau lebih parameter ragam hias sehingga menghasilkan [[motif batik]] parang yang cukup banyak sehingga pola yang dihasilkan sangat beraneka ragam.<ref name="rusmono">{{cite journal|author=Rusmono Yulianto, Yoyon K Suprapto, Mochamad Hariadi|title= Identifikasi Pola Batik Parang Dengan Algoritma Point Minutea Menggunakan Metode K-Means Clustering |url= http://javajournal.its.ac.id/index.php/javajournal/article/view/16/16,Volume 8' No 2, By Java Journal of Electrical and Electronics Engineering, 2010, ISSN 1412-8306}}</ref> Hal tersebut seringkali menyulitkan bagi orang awam untuk mengidentifikasi motif batik parang berdasarkan ciri khas yang dimiliki, sehingga penelitian ini lebih ditekankan pada identifikasi dari suatu pola batik parang.<ref name="rusmono"/> Identifikasi pola batik parang dilakukan dengan menggunakan algoritma pemodelan Point Minuteae pada setiap garis yang membentuk pola batik parang tersebut.<ref name="rusmono"/> Algoritma Point Minuteae merupakan sejenis titik yang terbentuk pada pola batik parang.<ref name="rusmono"/> Hasil yang diperoleh dari algoritma Point Minuteae selanjutnya dikelompokkan menggunakan [[metode]] [[K-Means Clustering]], sehingga dapat menentukan identifikasi pola batik parang berdasarkan ciri khas yang dimiliki.<ref name="rusmono"/>


Batik parang bahkan menggambarkan kain yang belum rusak, baik dalam arti memperbaiki diri, kesejahteraan upaya mereka, serta bentuk hubungan di mana batik parang pada masa lalu adalah hadiah yang mulia untuk anak-anaknya. Dalam konteks ini, pola berisi dewan orang tua untuk melanjutkan perjuangan parang dilanjutkan. Garis diagonal lurus melambangkan penghormatan dan cita-cita, serta kesetiaan kepada nilai yang sebenarnya. Dinamika dalam pola parang ini juga disebut ketangkasan, kewaspadaan, dan kontituinitas antara pekerja dengan pekerja lain. Batik parang biasanya digunakan untuk acara pembukaan. Misalnya: Senapati yang ingin pergi berperang, agar pulang membawa kemenangan.
== Makna Batik Parang ==
Batik Parang memiliki makna yang tinggi dan mempunyai [[nilai]] yang besar dalam filosofinya.<ref name="asal">{{cite web|title= Asal Batik Parang dan Filosofinya |url= http://www.bimbingan.org/asal-batik-parang.htm|accessdate= 5 mei 2014}}</ref> Batik motif dari Jawa ini adalah batik motif dasar yang paling tua.<ref name="Anne"/> Batik parang ini memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah, ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak.<ref name="Anne"/> Batik Parang juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan [[kesejahteraan]], maupun bentuk pertalian [[keluarga]].<ref name="Anne"/>


''<nowiki>'"Parang berarti perang, para raja jawa dan kesatria jawa selalu memakai batik parang yang berarti perang melawan hawa nafsu nya setiap hari, terus menerus. Hanya para raja ksatria lah yang boleh pakai batik parang. itu sebagai agama nya, sebagai maujud ageman nya setiap hari, ucap tekat laku lampah.''</nowiki>''
Batik Parang bahkan menggambarkan kain yang belum rusak, baik dalam arti memperbaiki diri, kesejahteraan upaya mereka, serta bentuk hubungan dimana batik parang di masa lalu adalah [[hadiah]] yang mulia untuk anak-anaknya.<ref name="berbinar">{{cite web|title=Makna Motif Batik Parang|url= http://www.berbinar.com/2013/09/makna-motif-batik-parang.html|accessdate= 6 mei 2014}}</ref> Dalam konteks ini, pola berisi dewan orang tua untuk melanjutkan perjuangan parang dilanjutkan.<ref name="berbinar"/> Garis diagonal lurus melambangkan penghormatan dan cita-cita, serta kesetiaan kepada nilai yang sebenarnya.<ref name="berbinar"/> Dinamika dalam pola parang ini juga disebut ketangkasan, kewaspadaan, dan kontituinitas antara pekerja dengan pekerja lain.<ref name="berbinar"/> Batik Parang biasanya digunakan untuk acara pembukaan.<ref name="berbinar"/> Misalnya: Senapati yang ingin pergi berperang, agar pulang membawa kemenangan.<ref name="berbinar"/>


"''Batik artinya Bakti, Bekti, Dhama bakti, para raja ksatria jawa harus berbakti kepada nusa bangsa keluarga dan agama nya. Ageman dari Batik menjadi agama nya, ucap tekat laku lampah seorang menuju sampurna '" (syafril indra kusuma)''
== Jenis-jenis Batik Parang ==

Adapun jenis-jenis batik parang dibawah ini, yaitu:<ref name="Anne"/>
== Jenis-jenis batik parang ==
# Parang Rusak.<ref name="Anne"/> Motif ini merupakan [[motif batik]] yang diciptakan Penembahan Senopati saat bertapa di [[Pantai Selatan]].<ref name="Anne"/> Motif batik ini terinspirasi dari ombak yang tidak pernah lelah menghantam [[karang]] [[pantai]].<ref name="Anne"/> Motif ini melambangkan manusia yang internal melawan kejahatan dengan mengendalikan keinginan mereka sehingga mereka bijaksana, watak mulia karakter yang akan menang.<ref name="batikcity">{{cite web|title=Motif Batik Parang|url=http://batikcity.com/motif-batik-parang-rusak/|accessdate= 4 mei 2014}}</ref>
Adapun jenis-jenis batik parang dibawah ini, yaitu:
# Parang Barong.<ref name="Anne"/> Motif ini merupakan motif yang mempunyai ukuran yang lebih besar dari parang rusak, yang diciptakan oleh [[Sultan Agung Hanyakrakusuma]].<ref name="Anne"/> Motif ini memiliki makna pengendalian diri dalam dinamika [[usaha]] yang terus-menerus, [[kebijaksanaan]] dalam gerak, dan kehati-hatian dalam bertindak.<ref name="Anne"/>
# Parang Rusak. Motif ini merupakan [[motif batik]] yang diciptakan Penembahan Senopati saat bertapa di [[Pantai Selatan]]. Motif batik ini terinspirasi dari ombak yang tidak pernah lelah menghantam [[karang]] [[pantai]]. Motif ini melambangkan manusia yang internal melawan kejahatan dengan mengendalikan keinginan mereka sehingga mereka bijaksana, watak mulia karakter yang akan menang.
# Parang Klitik.<ref name="Anne"/> Motif ini merupakan pola parang dengan stilasi yang halus.<ref name="Anne"/> ukurannya pun lebih kecil dan juga menggambarkan citra feminim,<ref name="Anne"/> Motif ini melambangkan kelemah-lembutan, [[perilaku]] halus dan bijaksana.<ref name="Anne"/> Biasanya digunakan oleh para puteri raja.<ref name="Anne"/>
# Parang Barong. Motif ini merupakan motif yang mempunyai ukuran yang lebih besar dari parang rusak, yang diciptakan oleh [[Sultan Agung Hanyakrakusuma]]. Motif ini memiliki makna pengendalian diri dalam dinamika [[usaha]] yang terus-menerus, [[kebijaksanaan]] dalam gerak, dan kehati-hatian dalam bertindak.
# Parang Slobog.<ref name="Anne"/> Motif ini melambangkan keteguhan, ketelitian dan kesabaran, dan biasanya digunakan dalam [[upacara]] pelantikan.<ref name="Anne"/> Motif ini mempunyai makna harapan agar pemimpin yang dilantik dapat mengemban dan menjalankan tugasnya dengan amanah disertai kebijaksanaan dalam diri.<ref name="Anne"/>
# Parang Klitik. Motif ini merupakan pola parang dengan stilasi yang halus. ukurannya pun lebih kecil dan juga menggambarkan citra feminim, Motif ini melambangkan kelemah-lembutan, [[perilaku]] halus dan bijaksana. Biasanya digunakan oleh para puteri raja.
# Parang Slobog. Motif ini melambangkan keteguhan, ketelitian dan kesabaran, dan biasanya digunakan dalam [[upacara]] pelantikan. Motif ini mempunyai makna harapan agar pemimpin yang dilantik dapat mengemban dan menjalankan tugasnya dengan amanah disertai kebijaksanaan dalam diri.

== Mengidentifikasi batik parang dengan algoritma ==
Batik merupakan [[budaya]] luhur bangsa yang memiliki keindahan pola dan [[warna]].<ref name="rusmono">{{cite journal|author=Rusmono Yulianto, Yoyon K Suprapto, Mochamad Hariadi|title= Identifikasi Pola Batik Parang Dengan Algoritme Point Minutea Menggunakan Metode K-Means Clustering |url= http://javajournal.its.ac.id/index.php/javajournal/article/view/16/16,Volume 8' No 2, By Java Journal of Electrical and Electronics Engineering, 2010, ISSN 1412-8306}}</ref> Pola suatu batik terutama parang mempunyai ciri khas tertentu yang motifnya terkenal dengan kelompok motif garis miring yang tersusun membentuk garis-garis yang sejajar dengan sudut kemiringan 45%, sedangkan motif batik parang terdiri dari satu atau lebih parameter ragam hias sehingga menghasilkan [[motif batik]] parang yang cukup banyak sehingga pola yang dihasilkan sangat beraneka ragam.<ref name="rusmono"/> Hal tersebut sering kali menyulitkan bagi orang awam untuk mengidentifikasi motif batik parang berdasarkan ciri khas yang dimiliki, sehingga penelitian ini lebih ditekankan pada identifikasi dari suatu pola batik parang.<ref name="rusmono"/> Identifikasi pola batik parang dilakukan dengan menggunakan algoritme pemodelan Point Minuteae pada setiap garis yang membentuk pola batik parang tersebut.<ref name="rusmono"/> Algoritme Point Minuteae merupakan sejenis titik yang terbentuk pada pola batik parang.<ref name="rusmono"/> Hasil yang diperoleh dari algoritme Point Minuteae selanjutnya dikelompokkan menggunakan [[metode]] [[K-Means Clustering]], sehingga dapat menentukan identifikasi pola batik parang berdasarkan ciri khas yang dimiliki.<ref name="rusmono"/>


== Rujukan ==
== Rujukan ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}


[[Kategori: Batik]]
{{Templat:Batik}}

[[Kategori: Seni]]
[[Kategori: Budaya]]
[[Kategori:Batik]]
[[Kategori: Jawa]]
[[Kategori:Seni]]
[[Kategori:Budaya]]
[[Kategori:Jawa]]

Revisi terkini sejak 6 Mei 2024 16.54

Motif batik parang
Uang kertas rupiah 1958 menampilkan motif parang.

Batik Parang adalah salah satu motif batik yang paling tua di Indonesia. Parang berasal dari kata "pèrèng" yang berarti "lèrèng". Maksudnya, bentuk motif batik parang itu berupa huruf “S” yang digambar secara berkaitan satu sama lain dan membentuk diagonal miring layaknya lèrèng gunung.

Perengan menggambarkan sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal. Susunan motif S jalin-menjalin tidak terputus melambangkan kesinambungan. Bentuk dasar huruf S diambil dari ombak samudra yang menggambarkan semangat yang tidak pernah padam. Batik ini merupakan batik asli Indonesia yang sudah ada sejak zaman keraton Mataram Kartasura (Solo).

Makna batik parang

[sunting | sunting sumber]

Batik parang memiliki makna yang tinggi dan mempunyai nilai yang besar dalam filosofinya. Batik motif dari Jawa ini adalah batik motif dasar yang paling tua. Batik parang ini memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah, ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak. Batik parang juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga.

Batik parang bahkan menggambarkan kain yang belum rusak, baik dalam arti memperbaiki diri, kesejahteraan upaya mereka, serta bentuk hubungan di mana batik parang pada masa lalu adalah hadiah yang mulia untuk anak-anaknya. Dalam konteks ini, pola berisi dewan orang tua untuk melanjutkan perjuangan parang dilanjutkan. Garis diagonal lurus melambangkan penghormatan dan cita-cita, serta kesetiaan kepada nilai yang sebenarnya. Dinamika dalam pola parang ini juga disebut ketangkasan, kewaspadaan, dan kontituinitas antara pekerja dengan pekerja lain. Batik parang biasanya digunakan untuk acara pembukaan. Misalnya: Senapati yang ingin pergi berperang, agar pulang membawa kemenangan.

'"Parang berarti perang, para raja jawa dan kesatria jawa selalu memakai batik parang yang berarti perang melawan hawa nafsu nya setiap hari, terus menerus. Hanya para raja ksatria lah yang boleh pakai batik parang. itu sebagai agama nya, sebagai maujud ageman nya setiap hari, ucap tekat laku lampah.''

"Batik artinya Bakti, Bekti, Dhama bakti, para raja ksatria jawa harus berbakti kepada nusa bangsa keluarga dan agama nya. Ageman dari Batik menjadi agama nya, ucap tekat laku lampah seorang menuju sampurna '" (syafril indra kusuma)

Jenis-jenis batik parang

[sunting | sunting sumber]

Adapun jenis-jenis batik parang dibawah ini, yaitu:

  1. Parang Rusak. Motif ini merupakan motif batik yang diciptakan Penembahan Senopati saat bertapa di Pantai Selatan. Motif batik ini terinspirasi dari ombak yang tidak pernah lelah menghantam karang pantai. Motif ini melambangkan manusia yang internal melawan kejahatan dengan mengendalikan keinginan mereka sehingga mereka bijaksana, watak mulia karakter yang akan menang.
  2. Parang Barong. Motif ini merupakan motif yang mempunyai ukuran yang lebih besar dari parang rusak, yang diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. Motif ini memiliki makna pengendalian diri dalam dinamika usaha yang terus-menerus, kebijaksanaan dalam gerak, dan kehati-hatian dalam bertindak.
  3. Parang Klitik. Motif ini merupakan pola parang dengan stilasi yang halus. ukurannya pun lebih kecil dan juga menggambarkan citra feminim, Motif ini melambangkan kelemah-lembutan, perilaku halus dan bijaksana. Biasanya digunakan oleh para puteri raja.
  4. Parang Slobog. Motif ini melambangkan keteguhan, ketelitian dan kesabaran, dan biasanya digunakan dalam upacara pelantikan. Motif ini mempunyai makna harapan agar pemimpin yang dilantik dapat mengemban dan menjalankan tugasnya dengan amanah disertai kebijaksanaan dalam diri.

Mengidentifikasi batik parang dengan algoritma

[sunting | sunting sumber]

Batik merupakan budaya luhur bangsa yang memiliki keindahan pola dan warna.[1] Pola suatu batik terutama parang mempunyai ciri khas tertentu yang motifnya terkenal dengan kelompok motif garis miring yang tersusun membentuk garis-garis yang sejajar dengan sudut kemiringan 45%, sedangkan motif batik parang terdiri dari satu atau lebih parameter ragam hias sehingga menghasilkan motif batik parang yang cukup banyak sehingga pola yang dihasilkan sangat beraneka ragam.[1] Hal tersebut sering kali menyulitkan bagi orang awam untuk mengidentifikasi motif batik parang berdasarkan ciri khas yang dimiliki, sehingga penelitian ini lebih ditekankan pada identifikasi dari suatu pola batik parang.[1] Identifikasi pola batik parang dilakukan dengan menggunakan algoritme pemodelan Point Minuteae pada setiap garis yang membentuk pola batik parang tersebut.[1] Algoritme Point Minuteae merupakan sejenis titik yang terbentuk pada pola batik parang.[1] Hasil yang diperoleh dari algoritme Point Minuteae selanjutnya dikelompokkan menggunakan metode K-Means Clustering, sehingga dapat menentukan identifikasi pola batik parang berdasarkan ciri khas yang dimiliki.[1]