Lompat ke isi

Cuanki: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k mie --> mi (KBBI V)
Learnerphilic (bicara | kontrib)
k Mengganti kata merupakan dengan adalah pada kalimat: "Cuanki merupakan salah satu jajanan...", dan mengganti kata merupakan menjadi berbentuk pada kalimat "Cuanki merupakan semacam siomay...". Sebagai tambahan, mengubah kata panganan menjadi penganan agar lebih baku serta menambahkan beberapa pranala dalam, seperti pada ka bakso, penyedap rasa, dan lainnya. Selain itu, memberikan tanda spasi pada kata "diantaranya"
 
(38 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Tanpa referensi|date=November 2021}}[[Berkas:Cuanki Bandung.jpg|jmpl|Cuanki Bandung]]
'''Cuanki''' merupakan salah satu jajanan yang berasal dari kota [[bandung]] yang berbahan dasar ikan, daging sapi, tepung tapioka, dan bumbu penyedap lainnya yang disajikan dengan kuah kaldu yang kuat berisi [[bakso]], siomay kukus, siomay goreng, tahu goreng, dan tahu rebus dengan taburan bawang goreng dan daun seledri. Cuanki sendiri dapat ditemukan pada pedagang kaki lima yang menunggang dagangannya sambal berjalan kaki.
'''Cuanki''' adalah salah satu jajanan yang populer dari kota [[Bandung]] yang berbahan dasar [[ikan]], [[daging sapi]], [[tepung tapioka]], dan [[bumbu penyedap]] lainnya yang disajikan dengan kuah kaldu yang kuat berisi [[bakso]], siomay kukus, siomay goreng, tahu goreng, dan tahu rebus dengan taburan bawang goreng dan daun seledri.


== Asal Usul Cuanki ==
== Asal usul ==
Asal mula Cuanki berasal dari merk dagang penganan Tim Sam (dimsum) berkuah bernama Bakso Tahu Kuah Choan Kie, di daerah Bandung dan berproduksi di kota [[Kota Cimahi|Cimahi]]. Choan Kie sendiri mengandung arti rezeki.<ref>{{Cite web|last=Amiruddin|first=Faizal|title=Benarkah Bakso Cuanki Kependekan dari Cari Uang Jalan Kaki?|url=https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5071093/benarkah-bakso-cuanki-kependekan-dari-cari-uang-jalan-kaki|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-05-18}}</ref>
Cuanki pertama kali dikenalkan oleh orang Tionghoa pada tahun 60-an. Cuanki sendiri berasal dari singkatan “Cari Uang Jalan Kaki”. Hal ini berawal dari para penjual cuanki menjajahkan dagangannya dengan berjalan kaki sambil memikul dari satu kampung ke kampung lainnya, dengan membunyikan suara khasnya “tok tok tok” yang menandakan adanya penjual cuanki.


Cuanki berbentuk semacam siomay atau bakso tahu yang kering, yang kemudian diberi kuah. Penganan ini awalnya berbahan dasar daging babi, karena hanya memenuhi konsumen warga keturunan Tionghoa.
Dengan seiring perkembangan waktu dan teknologi, para pedagang cuanki tidak lagi memikul sambil berjalan kaki. Namun dengan cara menetap disatu tempat maupun menjual cuanki instan yang dapat disajikan dalam waktu singkat, dihidangkan kapan saja, dan dapat dikirim ke berbagai daerah melalui daring internet sosmed.


Pada dekade tahun 80-an, sejumlah mantan pegawai Choan Kie yang kebanyakan orang-orang dari beberapa wilayah, seperti Bandung, [[Kabupaten Garut|Garut]] dan [[Kabupaten Ciamis|Ciamis]], kemudian mencoba memproduksi dan berjualan sendiri. Para pedagang memodifikasi bahan dasar yang awalnya minyak dan daging babi menjadi ikan hiu, agar bisa dikonsumsi masyarakat umum. Ternyata respons pasar bagus, makanan berkuah itu menjadi alternatif baru di antara bakso dan mie ayam.
== Perbedaan Cuanki dan Bakso Malang ==
1. Berdasarkan cara penyajian


Para pedagang menjajakan dengan cara memikul dan berjalan kaki secara berkeliling, sebagaimana para penjual bakso dan mie ayam di masa itu. Sehingga kata "Choan Kie" mengalami pergeseran menjadi kata "cuanki", singkatan dari "'''C'''ari '''U'''ang Jal'''an''' Ka'''ki'''" <ref>{{Cite web|title=Pencinta Kuliner Harus Tahu! Ini Asal Muasal Nama ‘Cuanki’ Tercipta|url=https://jabar.poskota.co.id/2021/02/24/pencinta-kuliner-harus-tahu-ini-asal-muasal-nama-cuanki-tercipta|website=poskota}}</ref>
Cuanki disajikan dengan cara merebus semua isian didalam kuah termasuk siomay goreng dan disajikan ketika siomay goreng mengembang. Sedangkan berdasarkan cara penyajian bakso malang tidak merebus isiannya namun menyiram isian sehingga siomay goreng tidak mengembang.


==Referensi==
2. Berdasarkan asal usul
{{reflist}}
{{Masakan Indonesia}}


[[Kategori:Hidangan Sunda]]
Cuanki sendiri berasal dari Bandung yang singkatannya dari cari uang jalan kaki dengan adanya pedagang memangul dagangan sambil berjalan kaki. Sedangkan bakso malang yang berawal dari penjual berkeliling menjajahkan bakso dengan gerobak dorong.

3. Berdasarkan rasa kuah

Kuah cuanki yang terkenal memiliki karakteristik rasa gurih yang cukup tajam karena komposisi bumbu, kaldu, dan penyedap sehingga rasanya yang kuat. Sedangkan bakso malang memiliki kuah yang jernih dan ringan daripada cuanki karena kuah tersebut berasal dari air bekas rebusan daging.

4. Berdasarkan isi

Seporsi cuanki berisi bakso halus, siomay kukus, siomay goreng, tahu goreng, tahu rebus, ataupun tambahan mi. Sedangkan bakso malang satu porsi berisi bakso halus, bakso urat, bakso goreng, siomay kukus, siomay goreng, tahu goreng, dan tahu rebus ataupun tambahan seperti mi kuning dan bihun yang membuat bakso malang memiliki komposisi lebih lengkap dibandingkan cuanki.

== Pranala luar ==
https://lifestyle.okezone.com/read/2015/08/02/298/1189258/cuanki-jajanan-bandung-yang-bikin-nagih

https://www.suara.com/lifestyle/2019/01/04/192441/patut-diperhatikan-ternyata-ini-4-beda-bakso-malang-dan-cuangki

https://style.tribunnews.com/2017/11/28/resep-bakso-cuanki-hidangan-hangat-khas-bandung-yang-paling-pas-di-dinginnya-musim-penghujan

https://www.tribunnewswiki.com/2019/07/14/cuanki

http://photoshopideer.blogspot.com/2017/08/cara-membuat-cuanki-bandung-asli-yang.html?m=1
https://alampriangan.com/cuanki-bandung-paling-enak/#Cuanki_Serayu_Bandung

https://www.idntimes.com/food/dining-guide/ranggana/5-rekomendasi-bakso-cuanki-terhits-di-bandung-rasanya-bikin-nagih-c1c2/full

https://ngiderngiler.com/cuanki-darkem-dara-kembar/
https://travelingyuk.com/cuanki-serayu-bandung/113571/

Revisi terkini sejak 20 Mei 2024 02.36

Cuanki Bandung

Cuanki adalah salah satu jajanan yang populer dari kota Bandung yang berbahan dasar ikan, daging sapi, tepung tapioka, dan bumbu penyedap lainnya yang disajikan dengan kuah kaldu yang kuat berisi bakso, siomay kukus, siomay goreng, tahu goreng, dan tahu rebus dengan taburan bawang goreng dan daun seledri.

Asal usul

[sunting | sunting sumber]

Asal mula Cuanki berasal dari merk dagang penganan Tim Sam (dimsum) berkuah bernama Bakso Tahu Kuah Choan Kie, di daerah Bandung dan berproduksi di kota Cimahi. Choan Kie sendiri mengandung arti rezeki.[1]

Cuanki berbentuk semacam siomay atau bakso tahu yang kering, yang kemudian diberi kuah. Penganan ini awalnya berbahan dasar daging babi, karena hanya memenuhi konsumen warga keturunan Tionghoa.

Pada dekade tahun 80-an, sejumlah mantan pegawai Choan Kie yang kebanyakan orang-orang dari beberapa wilayah, seperti Bandung, Garut dan Ciamis, kemudian mencoba memproduksi dan berjualan sendiri. Para pedagang memodifikasi bahan dasar yang awalnya minyak dan daging babi menjadi ikan hiu, agar bisa dikonsumsi masyarakat umum. Ternyata respons pasar bagus, makanan berkuah itu menjadi alternatif baru di antara bakso dan mie ayam.

Para pedagang menjajakan dengan cara memikul dan berjalan kaki secara berkeliling, sebagaimana para penjual bakso dan mie ayam di masa itu. Sehingga kata "Choan Kie" mengalami pergeseran menjadi kata "cuanki", singkatan dari "Cari Uang Jalan Kaki" [2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]