Sumber daya alam: Perbedaan antara revisi
perbaikan kesalahan pengetikan Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Dikembalikan ke revisi 25204343 oleh Desy Cristalia (bicara): Tidak membangun (TW) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 8: | Baris 8: | ||
# Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang. |
# Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang. |
||
# Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam. |
# Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam. |
||
⚫ | |||
[[Indonesia]] merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di [[dunia]] setelah [[Brasil]].<ref name=antara>Hitipeuw J. 2011. [http://english.kompas.com/read/2011/05/16/0725522/Indonesia.The.Worlds.Second.Mega.Biodiversity.Country Indonesia, The World's Second Mega Biodiversity Country]. Dikutip dari Kompas, 16 Mei 2011.</ref> Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan [[Protokol Nagoya]], akan menjadi tulang punggung perkembangan [[ekonomi]] yang berkelanjutan.<ref name=antara/> Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut.<ref name=dongan>Dongan. 2010. [http://dongants.wordpress.com/2010/11/22/selamat-datang-protokol-nagoya/ Selamat Datang Protokol Nagoya]. Diakses pada 8 Agustus 2011.</ref><ref name=cbd>CBD. [http://www.cbd.int/abs/about/ About the Nagoya Protocol]. Diakses pada 8 Agustus 2011.</ref> Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain: |
|||
* Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah [[tropis]] yang memiliki curah [[hujan]] yang tinggi sehingga banyak jenis [[tumbuhan]] yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.<ref name=kadek>Kadek. 2008. [http://sudarsana.net/bali-villas/natural-resources-in-indonesia/ Natural resources in Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101222075125/http://sudarsana.net/bali-villas/natural-resources-in-indonesia/ |date=2010-12-22 }}. Diakses pada 8 Agustus 2011.</ref> |
|||
* Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan [[lempeng tektonik]] sehingga banyak terbentuk [[pegunungan]] yang kaya akan [[mineral]].<ref name=kadek/> |
|||
* Daerah perairan di Indonesia kaya sumber [[makanan]] bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.<ref name=kadek/> |
|||
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman ber[[bunga]] yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari [[mamalia]], 16% dari hewan [[reptil]], 17% dari [[burung]], 18% dari jenis [[terumbu karang]], dan 25% dari hewan laut.<ref name=inaexpo>World Expo 2010 Shanghai China. 2010. [http://www.indonesiaatworldexpo.com/indonesia/resources/ Diversity of its Natural Resources] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111025132804/http://www.indonesiaatworldexpo.com/indonesia/resources/ |date=2011-10-25 }}. Di akses pada 8 Agustus 2011.</ref> Di bidang [[agrikultur]], Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman [[perkebunan]]nya, seperti [[biji coklat]], [[karet]], [[kelapa sawit]], [[cengkeh]], dan bahkan [[kayu]] yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.<ref name=inaexpo/><ref name=sohibi>Sohibi. 2007. [http://unikapik.blogdetik.com/2010/07/16/10-rekor-kekayaan-alam-indonesia/ 10 Rekor kekayaan alam Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110823144712/http://unikapik.blogdetik.com/2010/07/16/10-rekor-kekayaan-alam-indonesia/ |date=2011-08-23 }}. Diakses pada 8 Agustus 2011.</ref> |
|||
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti [[petroleum]], [[timah]], [[gas alam]], [[nikel]], [[tembaga]], [[bauksit]], [[timah]], [[batu bara]], [[emas]], dan [[perak]].<ref name=index>Index Mundi. 2011. [http://www.indexmundi.com/indonesia/natural_resources.html Indonesian Natural Resources]. Diakses pada 8 Agustus 2011.</ref> Di samping itu, Indonesia juga memiliki [[tanah]] yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman.<ref name=index/> Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km<sup>2</sup> juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.<ref name=inaexpo/> |
|||
<center> |
|||
<gallery> |
|||
Berkas:Gunung Rinjani from Gili Trawangan 1.jpg|Wilayah perairan yang terbentang luas |
|||
Berkas:Bali riziere.jpg|Lahan pertanian yang subur |
|||
Berkas:Varanus komodoensis6.jpg|[[Komodo]] |
|||
Berkas:Turtle komodo.jpg|[[Kura-kura]] |
|||
Berkas:Soft coral.JPG|[[Terumbu karang]] |
|||
</gallery> |
|||
</center> |
|||
== Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi == |
== Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi == |
||
Baris 33: | Baris 13: | ||
== Pemanfaatan sumber daya alam == |
== Pemanfaatan sumber daya alam == |
||
Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia.<ref name=brit/> Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan asalnya, yaitu SDA " |
Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia.<ref name=brit/> Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan asalnya, yaitu SDA " Hayati " dan " nonHayati ". |
||
=== Sumber daya alam hayati === |
|||
⚫ | |||
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari [[makhluk hidup]], atau berhubungan dengan makhluk hidup.{{Butuh rujukan}} |
|||
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari [[makhluk hidup]], atau berhubungan dengan makhluk hidup.<ref>{{Cite book|last=Damanik|first=Sarintan Efratani|date=Maret 2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/BUKU_AJAR_PENGELOLAAN_SUMBER_DAYA_ALAM_D/LOPsDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Sumber+daya+alam+hayati+adalah+sumber+daya+alam+yang+berasal+dari+makhluk+hidup,+atau+berhubungan+dengan+makhluk+hidup&pg=PA13&printsec=frontcover|title=Buku Ajar Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan|location=Ponorogo|publisher=Uwais Inspirasi Indonesia|isbn=978-623-227-311-5|pages=13|url-status=live}}</ref> |
|||
==== Tumbuhan ==== |
==== Tumbuhan ==== |
||
Baris 41: | Baris 22: | ||
* Bahan makanan: [[padi]], [[jagung]],[[gandum]],[[tebu]] |
* Bahan makanan: [[padi]], [[jagung]],[[gandum]],[[tebu]] |
||
* Bahan bangunan: [[kayu jati]], [[kayu]] [[mahoni]] |
* Bahan bangunan: [[kayu jati]], [[kayu]] [[mahoni]] |
||
* Bahan bakar ( |
* Bahan bakar (Biosolar): [[kelapa sawit]] |
||
* Obat: [[jahe]], [[daun]] [[binahong]], [[kina]], [[mahkota dewa]] |
* Obat: [[jahe]], [[daun]] [[binahong]], [[kina]], [[mahkota dewa]] |
||
* Pupuk kompos. |
* Pupuk kompos. |
||
==== Pertanian dan perkebunan ==== |
|||
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang [[pertanian]] atau bercocok tanam.<ref name=kom>Nugraha P. 2011. [http://regional.kompas.com/read/2011/04/23/18570570/Presiden.PKS.Mulai.Dekati.Petani. Presiden PKS Mulai Dekati Petani]. Dikutip dari harian ''Kompas'', 23 April 2011.</ref> Data statistik pada tahun [[2001]] menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur.<ref name=eon>Encyclopedia of the Nations. 2011. [http://www.nationsencyclopedia.com/Asia-and-Oceania/Indonesia-AGRICULTURE.html Indonesia - Agriculture]. Diakses pada 9 Agustus 2011.</ref> Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau [[Jawa]].<ref name=eon/> Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditas ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong.<ref name=eon/> Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain [[karet]] (bahan baku ban), [[kelapa sawit]] (bahan baku [[minyak goreng]]), [[tembakau]] (bahan baku obat dan [[rokok]]), [[kapas]] (bahan baku [[tekstil]]), [[kopi]] (bahan minuman), dan [[tebu]] (bahan baku [[gula pasir]]).<ref name=eon/> |
|||
==== Hewan, peternakan, dan perikanan ==== |
==== Hewan, peternakan, dan perikanan ==== |
||
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan.<ref name=sdabio1/> Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti [[kerbau dan kuda]] atau sebagai sumber bahan pangan, seperti [[unggas]] dan [[sapi]]. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan.<ref name=sdabio1/> Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain.<ref name=sdabio1/> Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem [[peternakan]], dan juga [[perikanan]], untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.<ref name=sdabio1/> |
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan.<ref name=sdabio1/> Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti [[kerbau dan kuda]] atau sebagai sumber bahan pangan, seperti [[unggas]] dan [[sapi]]. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan.<ref name=sdabio1/> Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain.<ref name=sdabio1/> Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem [[peternakan]], dan juga [[perikanan]], untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.<ref name=sdabio1/> |
||
=== Sumber daya alam |
=== Sumber daya alam nonHayati === |
||
Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: [[air]], [[angin]], [[sinar matahari]], dan hasil [[tambang]].<ref name=sdabio1/> |
Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: [[air]], [[angin]], [[sinar matahari]], dan hasil [[tambang]].<ref name=sdabio1/> |
||
Baris 57: | Baris 35: | ||
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan.<ref name=wtrusgs/> Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah [[laut]], [[samudra]], dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah [[sungai]], [[danau]], dll.).<ref name="USGS dist">{{cite web|url=http://ga.water.usgs.gov/edu/waterdistribution.html|title=Earth's water distribution|publisher=United States Geological Survey|accessdate=2009-05-13|archive-date=2012-06-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20120629055146/http://ga.water.usgs.gov/edu/waterdistribution.html|dead-url=yes}}</ref> Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan [[energi]], terus meningkat.<ref name=wtrusgs>USGS. 2011. [http://ga.water.usgs.gov/edu/wateruse.html Water Use in the United States, 2005]. Diakses pada 10 Agustus 2011.</ref> Air juga digunakan untuk [[irigasi|pengairan]], bahan dasar [[industri]] minuman, penambangan, dan aset [[rekreasi]].<ref name=wtrusgs/> Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak ber[[polusi]] dan hal ini akan mengurangi [[efek rumah kaca]].<ref name=wtrusgs/> |
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan.<ref name=wtrusgs/> Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah [[laut]], [[samudra]], dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah [[sungai]], [[danau]], dll.).<ref name="USGS dist">{{cite web|url=http://ga.water.usgs.gov/edu/waterdistribution.html|title=Earth's water distribution|publisher=United States Geological Survey|accessdate=2009-05-13|archive-date=2012-06-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20120629055146/http://ga.water.usgs.gov/edu/waterdistribution.html|dead-url=yes}}</ref> Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan [[energi]], terus meningkat.<ref name=wtrusgs>USGS. 2011. [http://ga.water.usgs.gov/edu/wateruse.html Water Use in the United States, 2005]. Diakses pada 10 Agustus 2011.</ref> Air juga digunakan untuk [[irigasi|pengairan]], bahan dasar [[industri]] minuman, penambangan, dan aset [[rekreasi]].<ref name=wtrusgs/> Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak ber[[polusi]] dan hal ini akan mengurangi [[efek rumah kaca]].<ref name=wtrusgs/> |
||
==== Angin ==== |
==== [[Angin]] ==== |
||
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis [[bahan bakar]] hasil [[tambang]] mulai digantikan dengan penggunaan [[energi]] yang dihasilkan oleh angin.<ref name="brit"/> Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi.<ref name=brit/> Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya.<ref name=brit/> Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah [[Belanda]] dan [[Inggris]].<ref name=brit/> |
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis [[bahan bakar]] hasil [[tambang]] mulai digantikan dengan penggunaan [[energi]] yang dihasilkan oleh angin.<ref name="brit"/> Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi.<ref name=brit/> Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya.<ref name=brit/> Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah [[Belanda]] dan [[Inggris]].<ref name=brit/> |
||
Baris 77: | Baris 55: | ||
; [[Batu bara]]: dimanfaatkan untuk bahan bakar [[industri]] dan rumah tangga. |
; [[Batu bara]]: dimanfaatkan untuk bahan bakar [[industri]] dan rumah tangga. |
||
; [[Bijih besi]]: Untuk peralatan rumah tangga, [[pertanian]] dan lain-lain |
; [[Bijih besi]]: Untuk peralatan rumah tangga, [[pertanian]] dan lain-lain |
||
; [[Tembaga]]: merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa. |
; [[Tembaga]]: merupakan jenis logam yang berwarna kekuning - kuningan, lunak dan mudah ditempa. |
||
; [[Bauksit]]: Sebagai bahan dasar pembuatan [[alumunium]]. |
; [[Bauksit]]: Sebagai bahan dasar pembuatan [[alumunium]]. |
||
; [[Emas]], [[perak]], dan [[perunggu]]: untuk perhiasan |
; [[Emas]], [[perak]], dan [[perunggu]]: untuk perhiasan |
Revisi terkini sejak 21 Mei 2024 04.23
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.[1] Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah.[1][2] Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini.[2] Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brasil, Kongo, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah.[3][4][5][6] Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi.[5] Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini sering kali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.[7]
Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunaannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaannya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas, minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan dan suhu panas selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.
Daya dukung lingkungan
[sunting | sunting sumber]Kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup yang meliputi ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan.[2] Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung lingkungan pada setiap daerah akan berbeda-beda.[2] Oleh karena itu, pemanfaatannya harus dijaga agar terus berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari.[2] Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut:[2]
- Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
- Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
- Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang.
- Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.
Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi
[sunting | sunting sumber]Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoretis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat.[7] Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya sering kali merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang rendah.[7] Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut Penyakit Belanda.[7] Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor industri dan jasa.[7] Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya.[8] Korupsi, perang saudara, lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut.[7] Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam.[9] Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah Norwegia dan Botswana.[9]
Pemanfaatan sumber daya alam
[sunting | sunting sumber]Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia.[1] Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan asalnya, yaitu SDA " Hayati " dan " nonHayati ".
Sumber daya alam Hayati
[sunting | sunting sumber]Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup, atau berhubungan dengan makhluk hidup.[10]
Tumbuhan
[sunting | sunting sumber]Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah.[2] Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis.[2] Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan.[2] Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan.[2] Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya.[2] Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:
- Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu
- Bahan bangunan: kayu jati, kayu mahoni
- Bahan bakar (Biosolar): kelapa sawit
- Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
- Pupuk kompos.
Hewan, peternakan, dan perikanan
[sunting | sunting sumber]Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan.[2] Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan.[2] Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain.[2] Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.[2]
Sumber daya alam nonHayati
[sunting | sunting sumber]Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.[2]
Air
[sunting | sunting sumber]Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan.[11] Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.).[12] Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat.[11] Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi.[11] Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.[11]
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin.[1] Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi.[1] Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya.[1] Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.[1]
Tanah
[sunting | sunting sumber]Tanah adalah komponen penyusun permukaan bumi .Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup.[13] Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah.[13] Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik.[13] Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.[13]
Hasil tambang
[sunting | sunting sumber]Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut.[14] Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini.[14] Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein.[1] Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
- Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
- Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
- Minyak tanah untuk bahan baku lampu minyak;
- Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
- LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
- Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
- Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
- Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
- Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)[15]
- Batu bara
- dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
- Bijih besi
- Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
- Tembaga
- merupakan jenis logam yang berwarna kekuning - kuningan, lunak dan mudah ditempa.
- Bauksit
- Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
- Emas, perak, dan perunggu
- untuk perhiasan
- Marmer
- Untuk bahan bangunan rumah atau gedung
- Belerang
- Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
- Yodium
- Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
- Nikel
- Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
- Gas alam
- Untuk bahan bakar kompor gas
- Mangan
- Untuk pembuatan pembuatan besi baja
- Grafit
- Bermanfaat untuk membuat pensil, dan bahan pembuatan baterai
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h Barrow M. 2010. Natural Resources Diarsipkan 2011-11-13 di Wayback Machine.. Diakses pada 6 Agustus 2011.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Biologi: Sumber Daya Alam Diarsipkan 2011-09-28 di Wayback Machine.. 2009. Diakses pada 6 Agustus 2011.
- ^ Winoto H. 2010. Natural resources: The curse of developing countries?. Diakses pada 6 Agustus 2011.
- ^ Birstol PM. 2011. Leone at 50: Rich in Natural Resources but Among Poorest Nations on Earth, What a Paradox! Diarsipkan 2013-12-24 di Wayback Machine.. Diakses pada 6 Agustus 2011.
- ^ a b WGBH Educational Foundation. 2002.Whar role have the natural resources played in the politics and economy of the Middle East. Diakses pada 6 Agustus 2011.
- ^ World Vision Africa. 2010. option=com_content&view=article&id=136&Itemid=153 Congo (DRC) Diarsipkan 2011-08-06 di Wayback Machine.. Diakses pada 6 Agustus 2011.
- ^ a b c d e f Alayli MA. 2005. Resource Rich Countries and Weak Institutions: The Resource Curse Effect Diarsipkan 2011-06-12 di Wayback Machine..
- ^ Van Wijnbergen, Sweder (1984). “The ‘Dutch Disease’: A Disease After All?” The Economic Journal 94 373:41.DOI:10.2307/2232214
- ^ a b Pitersz G. 2011.Dutch Disease.Diakses pada 8 Agustus 2011.
- ^ Damanik, Sarintan Efratani (Maret 2019). Buku Ajar Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia. hlm. 13. ISBN 978-623-227-311-5.
- ^ a b c d USGS. 2011. Water Use in the United States, 2005. Diakses pada 10 Agustus 2011.
- ^ "Earth's water distribution". United States Geological Survey. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-29. Diakses tanggal 2009-05-13.
- ^ a b c d Northern Territory Government. 2007. Natural Resources, Environment, The Arts and Sport: Soil. Diakses pada 10 Agustus 2011.
- ^ a b Frederick WH, Worden RL. 1993. Indonesia. Diakses pada 10 Agustus 2011.
- ^ Buton Asphalt Indonesia. 2012. Buton Asphalt Indonesia. Di akses pada 2 Februari 2012.