Doa yang Mengancam: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
WillsonEP09 (bicara | kontrib) |
||
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 15: | Baris 15: | ||
| story = Jujur Prananto |
| story = Jujur Prananto |
||
| based on = <!-- {{Based on|title of the original work|creator of the original work|additional creator(s), if necessary}} --> |
| based on = <!-- {{Based on|title of the original work|creator of the original work|additional creator(s), if necessary}} --> |
||
| starring = <!-- Daftar |
| starring = <!-- Daftar pemeran ini ditulis dan diurutkan berdasarkan 2 (dua) nama pemeran utama yang tercantum pada "poster credit". Untuk pemeran lainnya, lihat bagian pemeran. --> |
||
{{Plainlist| |
{{Plainlist| |
||
* [[Aming]] |
* [[Aming]] |
||
Baris 37: | Baris 37: | ||
== Sinopsis == |
== Sinopsis == |
||
Madrim |
Madrim, seorang kuli angkut di pasar induk merasa dirinya bernasib paling malang di dunia. la terlibat banyak hutang, ditinggal istri yang cantik, dan diusir dari rumah kontrakan. Ia pun curhat kepada Kadir. Kadir mengatakan semua itu terjadi karena Madrim tak pernah berdoa, dan menyarankan agar Madrim rajin sholat. Madrim mengikuti nasihat ini dan rajin sholat di mushola. Namun, nasibnya tak kunjung berubah. |
||
Suatu ketika, Madrim tiba di sebuah padang ilalang, di mana saat itu ia sudah mulai putus asa. Tiba-tiba petir menyambarnya, ia pun langsung tidak sadarkan diri. Setelah mengalami koma beberapa hari, ia pun sadar. Madrim jadi memiliki kemampuan dapat mengetahui keberadaan seseorang hanya dengan melihat fotonya. Hal ini meresahkan Tantra |
Suatu ketika, Madrim tiba di sebuah padang ilalang, di mana saat itu ia sudah mulai putus asa. Tiba-tiba petir menyambarnya, ia pun langsung tidak sadarkan diri. Setelah mengalami koma beberapa hari, ia pun sadar. Madrim jadi memiliki kemampuan dapat mengetahui keberadaan seseorang hanya dengan melihat fotonya. Hal ini meresahkan Tantra, seorang buron kerah putih yang kaya raya. |
||
== Pemeran == |
== Pemeran == |
||
<!-- Pemeran ini ditulis dan diurutkan berdasarkan ... . Pemeran tidak dicantumkan semua karena jumlahnya yang sangat banyak dan perannya hanya sebagai pemeran tambahan (''extras''), kecuali jika perannya cukup berpengaruh --> |
|||
{{Castlist| |
{{Castlist| |
||
* [[Aming]] sebagai Madrim |
* [[Aming]] sebagai Madrim |
||
Baris 92: | Baris 91: | ||
{{Karya Hanung Bramantyo}} |
{{Karya Hanung Bramantyo}} |
||
[[Kategori:Film Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2008]] |
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2008]] |
||
[[Kategori:Film drama]] |
[[Kategori:Film drama]] |
Revisi terkini sejak 5 Juni 2024 04.18
Doa yang Mengancam | |
---|---|
Sutradara | Hanung Bramantyo |
Produser |
|
Skenario | Jujur Prananto |
Cerita | Jujur Prananto |
Pemeran | |
Penata musik | Tya Subiyakto |
Sinematografer | Faozan Rizal |
Penyunting | Cesa David Luckmansyah |
Perusahaan produksi | |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 115 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Doa yang Mengancam adalah film drama Indonesia tahun 2008 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film produksi SinemArt Pictures ini dibintangi oleh Aming, Titi Kamal, dan Ramzi. Doa yang Mengancam tayang perdana di bioskop Indonesia pada 9 Oktober 2008.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Madrim, seorang kuli angkut di pasar induk merasa dirinya bernasib paling malang di dunia. la terlibat banyak hutang, ditinggal istri yang cantik, dan diusir dari rumah kontrakan. Ia pun curhat kepada Kadir. Kadir mengatakan semua itu terjadi karena Madrim tak pernah berdoa, dan menyarankan agar Madrim rajin sholat. Madrim mengikuti nasihat ini dan rajin sholat di mushola. Namun, nasibnya tak kunjung berubah.
Suatu ketika, Madrim tiba di sebuah padang ilalang, di mana saat itu ia sudah mulai putus asa. Tiba-tiba petir menyambarnya, ia pun langsung tidak sadarkan diri. Setelah mengalami koma beberapa hari, ia pun sadar. Madrim jadi memiliki kemampuan dapat mengetahui keberadaan seseorang hanya dengan melihat fotonya. Hal ini meresahkan Tantra, seorang buron kerah putih yang kaya raya.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Aming sebagai Madrim
- Titi Kamal sebagai Leha
- Ramzi sebagai Kadir
- Deddy Sutomo sebagai Pak Tantra
- Jojon sebagai Pak Kades
- Nani Wijaya sebagai Ibu Madrim
- Cici Tegal sebagai Pemilik Kontrakan
- Berliana Febriyanti sebagai Aipda Minarni
- Cahya Kamila sebagai Peni
- Zaskia A. Mecca sebagai Suster Ernis
- Oka Antara sebagai bodyguard
- Rini Yulianti sebagai Naryati
Penghargaan dan nominasi
[sunting | sunting sumber]Tahun | Penghargaan | Kategori | Penerima | Hasil |
---|---|---|---|---|
2008 | Festival Film Indonesia 2008 | Pemeran Utama Pria Terbaik | Aming | Nominasi |
2009 | Festival Film Bandung 2009 | Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop | Menang | |
Penata Editing Terpuji Film Bioskop | Cesa David Luckmansyah |
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Situs web SinemArt
- Doa yang Mengancam di Film Indonesia