Lompat ke isi

Oksidator: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Dikembalikan ke revisi 16804915 oleh HsfBot (bicara): Beberapa suntingan uji coba di bawah. (Patroli Siskamling 👮‍♂️)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10: Baris 10:


:[[Berkas:Tetracyanoquinodimethane Formula V.1.svg|jmpl|kiri|220x220px|[[Tetrasianokuinodimetana]] adalah akseptor elektron organik.]]
:[[Berkas:Tetracyanoquinodimethane Formula V.1.svg|jmpl|kiri|220x220px|[[Tetrasianokuinodimetana]] adalah akseptor elektron organik.]]
Telah tersedia tabulasi pemeringkatan sifat akseptor elektron berbagai pereaksi (potensial redoks), lihat [[Potensial standar elektroda (laman data)]].
Telah tersedia tabulasi pemeringkatan sifat akseptor elektron berbagai pereaksi (potensial redoks), lihat [[Potensial standar elektrode (laman data)]].


=== Mekanisme ===
=== Mekanisme ===

Revisi terkini sejak 15 Juni 2024 03.34

Piktogram internasional untuk bahan kimia pengoksidasi (oksidator).
Label bahan berbahaya untuk oksidator

Dalam kimia, zat pengoksidasi, dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai oksidator, memiliki dua makna. Pengertian pertama, oksidator adalah spesies kimia yang menghilangkan elektron dari spesies lainnya. Ini adalah salah satu komponen dalam reaksi oksidasi-reduksi (redoks). Pengertian lainnya, oksidator adalah spesies kimia yang memindahkan atom elektronegatif, biasanya oksigen, ke dalam substrat. Pembakaran, ledakan pada umumnya, dan reaksi redoks organik melibatkan reaksi perpindahan atom.

Akseptor elektron

[sunting | sunting sumber]

Akseptor (penerima) elektron berpartisipasi dalam reaksi transfer elektron. Dalam konteks ini, oksidator disebut sebagai akseptor elektron dan zat pereduksi (dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai reduktor) disebut sebagai donor (penyumbang) elektron. Oksidator klasik adalah ion ferosenium [Fe(C''";, yang menerima sebuah elektron untuk membentuk Fe(C''";.[1]

Tetrasianokuinodimetana adalah akseptor elektron organik.

Telah tersedia tabulasi pemeringkatan sifat akseptor elektron berbagai pereaksi (potensial redoks), lihat Potensial standar elektrode (laman data).

Mekanisme

[sunting | sunting sumber]

Hal yang menarik bagi para kimiawan adalah detail kejadian transfer elektron, yang dapat dijelaskan sebagai sferis dalam atau sferis luar.

Pereaksi pemindah atom

[sunting | sunting sumber]

Dalam penggunaan yang umum, oksidator memindahkan atom oksigen kepada substrat. Dalam konteks ini, oksidator dapat disebut sebagai pereaksi oksigenasi atau agen pemindah atom oksigen (oxygen-atom transfer (OAT) agent).[2] Contohnya antara lain [MnO''"; (permanganat), [CrO''"; (kromat), OsO (osmium tetroksida), dan terutama [ClO''"; (perklorat). Perlu diperhatikan bahwa spesies ini semuanya adalah oksida.

Dalam beberapa kasus, oksida-oksida ini juga bertindak selaku akseptor elektron, sebagaimana digambarkan dalam konversi [MnO''"; menjadi [MnO''"; manganat.

Oksidator yang umum (agen pemindah atom O)

[sunting | sunting sumber]

Definisi bahan berbahaya

[sunting | sunting sumber]

Definisi bahan berbahaya oksidator adalah zat yang dapat menyebabkan, atau berkontribusi pada, pembakaran bahan lain.[3] Berdasarkan definisi ini, beberapa material yang dikelompokkan sebagai oksidator oleh praktisi dan akademisi kimia analitik tidak diklasifikasikan sebagai oksidator dalam cakupan bahan berbahaya. Sebagai contoh kalium dikromat, yang tidak lolos uji sebagai kelompok bahan berbahaya kelompok oksidator.

Departemen Transportasi Amerika Serikat (Department of Transport, DOT) mendefinisikan oksidator secara lebih spesifik. Terdapat dua definisi untuk oksidator yang diatur dalam regulasi DOT. Mereka adalah Kelas 5; Divisi 5.1 dan Kelas 5; Divisi 5.2. Divisi 5.1 "adalah material apapun, biasanya melepaskan oksigen, yang menyebabkan atau memperbesar pembakaran bahan lain." Divisi 5.1 DOT untuk oksidator padat "jika, ketika diuji sesuai dengan UN Manual of Tests and Criteria (IBR, lihat § 171.7 dalam sub-bab ini), berarti waktu pembakarannya kurang dari atau sama dengan waktu pembakaran campuran kalium bromat/selulosa." Divisi 5.1 DOT untuk oksidator cair "jika, ketika diuji sesuai dengan UN Manual of Tests and Criteria, ia menyala secara spontan atau waktu peningkatan tekanan dari 690 kPa menjadi 2070 kPa gauge kurang dari waktu peningkatan tekanan campuran asam nitrat (65%): selulosa (1:1)."[4]

Oksidator yang umum dan produk turunannya

[sunting | sunting sumber]
Oksidator Produk
O oksigen Bervariasi, termasuk oksida HO dan CO
O ozon Bervariasi, termasuk keton, aldehida, dan H; lihat ozonolisis
F fluor F
Cl klorin Cl
Br bromin Br
I iodin I, I
ClO hipoklorit Cl, H
ClO klorat Cl, H
HNO asam nitrat NO nitrogen monoksida
NO nitrogen dioksida
Krom heksavalen
CrO kromium trioksida
CrO kromat
Cr dikromat
Cr, H
MnO permanganat
MnO manganat
Mn (suasana asam) atau MnO (suasana basa)
H, peroksida lainnya Bervariasi, termasuk oksida dan H

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ N. G. Connelly, W. E. Geiger (1996). "Chemical Redox Agents for Organometallic Chemistry". Chemical Reviews. 96 (2): 877–910. doi:10.1021/cr940053x. PMID 11848774. 
  2. ^ Smith, Michael B.; March, Jerry (2007), Advanced Organic Chemistry: Reactions, Mechanisms, and Structure (edisi ke-6), New York: Wiley-Interscience, ISBN 0-471-72091-7 
  3. ^ Australian Dangerous Goods Code, 6th Edition
  4. ^ 49 CFR 172.127 General Requirements for Shipments and Packagings; Subpart D