Lompat ke isi

Media Nusantara Citra: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ifan.MyWiki (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(13 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 15: Baris 15:
| products = [[Media]]
| products = [[Media]]
| industry = [[Media]]
| industry = [[Media]]
| parent = [[Global Mediacom]] (17 Oktober 2001-sekarang)
| parent = [[Global Mediacom]] (17 Oktober 2001-sekarang)
|owner = PT [[Global Mediacom]] tbk (52,67%)<br/>[[Publik]] (47,33%)
| revenue = {{profit}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 7.443 Triliun (FY 2018)
| revenue = {{profit}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 7.443 Triliun (FY 2018)
| net_income = {{profit}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1.605 Triliun (FY 2018)
| net_income = {{profit}} [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1.605 Triliun (FY 2018)
Baris 43: Baris 44:


Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, MNC bergerak di bidang perdagangan umum, pembangunan, perindustrian, pertanian, pengangkutan, percetakan, multimedia melalui perangkat satelit dan perangkat telekomunikasi lainnya, jasa dan investasi. Bisnis utama perseroan saat ini adalah media. Sumber pendapatan terbesar MNCN berasal dari empat media televisi nasional yaitu [[RCTI]], [[MNCTV]], [[GTV (Indonesia)|GTV]] dan [[iNews]]. Keempat jaringan tersebut menawarkan acara beragam seperti film-film ''box office'', acara olahraga, pencarian bakat, ''reality show'', acara musik, berita dan ''infotainment''.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, MNC bergerak di bidang perdagangan umum, pembangunan, perindustrian, pertanian, pengangkutan, percetakan, multimedia melalui perangkat satelit dan perangkat telekomunikasi lainnya, jasa dan investasi. Bisnis utama perseroan saat ini adalah media. Sumber pendapatan terbesar MNCN berasal dari empat media televisi nasional yaitu [[RCTI]], [[MNCTV]], [[GTV (Indonesia)|GTV]] dan [[iNews]]. Keempat jaringan tersebut menawarkan acara beragam seperti film-film ''box office'', acara olahraga, pencarian bakat, ''reality show'', acara musik, berita dan ''infotainment''.

==Identitas==
===Logo===
Logo MNC atau Media Nusantara Citra awalnya sebuah tiga belah ketupat dan tiga warna yaitu merah, kuning dan biru ditambahkan garis lingkaran warna putih dan lingkaran kecil warna putih sebagai menyalakan cahaya serta kata '''''MNC''''' warna biru tua.

Pada tahun 2009, tiga belah ketupat tersebut akan ditambahkan warna hijau menjadi empat belah ketupat.

Pada 20 Mei 2015, dalam bertepatan [[Hari Buruh Internasional]], semua logo perusahaan MNC Media ini menjadi tegak.


== Anak usaha ==
== Anak usaha ==
[[Berkas:Gedung MNC di Kebon Sirih (2024).png|thumb|Gedung MNC di Kebon Sirih.]]
{{daftar tidak lengkap}}
Daftar berikut ini dikutip dari laporan keuangan MNC tahun 2021.<ref>{{cite report|url=https://www.mnc.co.id/file-mnccoid//files/mnccoid/MNCN_billingual_31%20Desember%202021%20-%20Audited_1.pdf|title=Laporan Keuangan Kuartal Keempat 2021 PT Media Nusantara Citra Tbk|publisher=Media Nusantara Citra|location=Jakarta|date=31 Desember 2021}}</ref>
Daftar berikut ini dikutip dari laporan keuangan MNC tahun 2021.<ref>{{cite report|url=https://www.mnc.co.id/file-mnccoid//files/mnccoid/MNCN_billingual_31%20Desember%202021%20-%20Audited_1.pdf|title=Laporan Keuangan Kuartal Keempat 2021 PT Media Nusantara Citra Tbk|publisher=Media Nusantara Citra|location=Jakarta|date=31 Desember 2021}}</ref>
=== Penyiaran ===
=== Penyiaran ===
Baris 78: Baris 73:
** PT Sindonews Portal Indonesia ([[Sindonews.com]])
** PT Sindonews Portal Indonesia ([[Sindonews.com]])
** PT iNews Digital Indonesia ([[iNews.id (situs web berita)|iNews.id]])
** PT iNews Digital Indonesia ([[iNews.id (situs web berita)|iNews.id]])
** PT Media Nusantara Dinamis ([[IDX Channel|IDXChannel.com]]) (patungan bersama Bursa Efek Indonesia)
** PT Media Nusantara Dinamis ([[IDX Channel|IDXChannel.com]], patungan bersama Bursa Efek Indonesia)


===Konten===
===Konten===
Baris 98: Baris 93:
* PT MNC Digital Indonesia ([[RCTI+]])
* PT MNC Digital Indonesia ([[RCTI+]])
** PT MNC Metube Indonesia
** PT MNC Metube Indonesia
** PT Trebel Music and Media Indonesia (Trebel)
** PT Trebel Music and Media Indonesia ([[Trebel]])
** PT Suara Digital Nusantara (ROOV)
** PT Suara Digital Nusantara (ROOV)
** PT MNC Media Baru (BuddyKu)
** PT MNC Media Baru (BuddyKu)
** RCTI Ads


===Lainnya===
===Lainnya===
Baris 110: Baris 106:
** PT Triwarsana (Asia Media Productions) (ikatan kontrak)
** PT Triwarsana (Asia Media Productions) (ikatan kontrak)
** PT Dunia Visitama Produksi ([[Fremantle (rumah produksi)|Fremantle Indonesia]]) (ikatan kontrak)
** PT Dunia Visitama Produksi ([[Fremantle (rumah produksi)|Fremantle Indonesia]]) (ikatan kontrak)
** PT Shefai Indonesia (SDP) (ikatan kontrak)


== Mantan perusahaan ==
=== Mantan perusahaan ===
* Media Nusantara Citra BV, dilikuidasi pada 2015.<ref>[https://www.mnc.co.id/file-mnccoid//files/mnccoid/Quarterly%20Financial%20Reports/2007/1st-quarter-financial-report-2007.pdf Laporan Keuangan Q1 MNC 2007]</ref>
* Media Nusantara Citra BV, dilikuidasi pada 2015.<ref>[https://www.mnc.co.id/file-mnccoid//files/mnccoid/Quarterly%20Financial%20Reports/2007/1st-quarter-financial-report-2007.pdf Laporan Keuangan Q1 MNC 2007]</ref>
* [[MNC Finance|PT Citra International Finance and Investment Corporation]] (pada saat bernama PT Panca Andika Mandiri)
* [[MNC Finance|PT Citra International Finance and Investment Corporation]] (pada saat bernama PT Panca Andika Mandiri)


== Galeri logo ==
==Trivia==
=== Galeri logo ===
<gallery>
<gallery>
Berkas:Logo MNC.svg|Logo pertama Media Nusantara Citra (2002-2009)
Berkas:Logo MNC.svg|Logo pertama Media Nusantara Citra (2002-2009)
Baris 125: Baris 123:
</gallery>
</gallery>


== Kritik ==
Secara umum, banyak yang mengkritik media dibawah grup MNC, karena alasan berikut:
* '''Tidak netral''': Sejak Hary Tanoe terjun dalam politik pada akhir 2011 ketika bergabung dengan [[Partai Nasional Demokrat (2011)|Partai Nasdem]] yang didirikan oleh [[Surya Paloh]], media-media di bawah MNC bisa dikatakan berubah menjadi media yang cukup partisan. Menjelang [[Pemilu 2014]], RCTI menayangkan "Kuis WIN-HT" ([[Wiranto]]-Hary Tanoesoedibjo) untuk mempromosikan keduanya sebagai capres dari [[Partai Hanura]], yang kemudian terbukti sudah di-''setting''.<ref>[https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-pembelaan-kuis-kebangsaan-win-ht-soal-kuis-settingan.html Ini pembelaan Kuis Kebangsaan WIN-HT soal kuis settingan]</ref> Dalam pilpres yang diadakan di tahun itu juga, tiga stasiun televisi MNC terang-terangan menyampaikan ''[[quick count]]'' palsu yang memenangkan [[Prabowo Subianto]]-[[Hatta Rajasa]].<ref>[https://m.merdeka.com/peristiwa/mnc-anjlok-dan-saham-tvone-masuk-jajaran-trending-topic-dunia.html MNC Anjlok dan saham tvOne masuk jajaran trending topic dunia]</ref> Belakangan, dengan HT mendirikan [[Partai Perindo]], MNC makin jauh tidak independen, dengan pemberitaannya selalu mencitrakan Perindo sebagai partai terbaik, dan menayangkan "Mars Perindo" secara masif. Akibatnya, stasiun televisi di bawah MNC Grup pernah ditegur [[Komisi Penyiaran Indonesia|KPI]].<ref>[https://tirto.id/karena-iklan-perindo-mnc-grup-kena-sanksi-kpi-cozY Karena Iklan Perindo, MNC Grup Kena Sanksi KPI]</ref><ref>[https://tirto.id/menancapkan-mars-perindo-lewat-stasiun-tv-milik-pribadi-nn Menancapkan Mars Perindo lewat Stasiun TV milik Pribadi]</ref> Tidak hanya dalam politik, dalam kasus lain seperti perebutan MNCTV dengan [[Siti Hardiyanti Rukmana]], persengketaan Hary Tanoe dengan [[Kejaksaan Agung]] dan penolakan grup ini pada [[penghentian siaran analog]], berbagai media (televisi, media daring, dll) di bawah MNC Group pun tidak memberikan citra positif pada lawannya dan agresif membuat berita-berita negatif.<ref>[https://rinaldo92aldo.wordpress.com/2014/12/27/mnc-media-smallest-and-most-imaginated-media-group/ MNC Media, “Smallest and Most Imaginated Media Group”]</ref><ref>[https://tirto.id/bagaimana-media-media-mnc-group-memberitakan-hary-tanoe-crXo Bagaimana Media-Media MNC Group Memberitakan Hary Tanoe?]</ref><ref>[https://www.solopos.com/aso-dan-perlawanan-konglomerat-media-1476310/amp ASO dan Perlawanan Konglomerat Media]</ref>
* '''Egoistik dan monopolistik''': Mungkin mengingat posisinya sebagai pemilik 4 stasiun televisi swasta dan beberapa televisi berlangganan, MNC cenderung restriktif dalam menyebarkan media-medianya. Banyak kasus di mana ketika sejumlah televisi kabel lokal/satelit lain berusaha menayangkan stasiun televisinya, tiba-tiba disomasi dengan alasan "pelanggaran [[hak cipta]]" (walaupun stasiun televisinya berstatus ''[[siaran gratis|free to-air]]''). MNC mensyaratkan stasiun televisi yang ingin menayangkan kanal-kanalnya harus membuat izin khusus.<ref>[https://money.kompas.com/read/2020/09/29/204700726/mk-tolak-gugatan-ninmedia-mnc-group--hak-siar-dilindungi-negara MK Tolak Gugatan Ninmedia, MNC Group: Hak Siar Dilindungi Negara]</ref><ref>[https://forsater.com/sebut-nama-hary-tanoe-tv-kabel-dilaporkan-ke-polisi/1708/ SEBUT NAMA HARY TANOE..]</ref><ref>[https://www.medianetral.site/2019/05/solusi-rcti-mnc-tv-global-tv-diacak-di.html Solusi RCTI, MNC TV, GLOBAL TV diacak di satelit Palapa]</ref> Tindakan ini kemudian direplikasi oleh sejumlah televisi swasta lain.<ref>[https://www.aisi555.com/2021/06/motogp-trans7-di-acak-biss-akhirnya.html Akhirnya Perang Konten Antar Pay TV Lengkap Sudah]</ref> Tidak hanya itu, ketika tersaingi oleh kehadiran media baru (seperti ''[[video on demand]]'' dan ''streaming''), MNC (dengan RCTI dan iNews) pernah menggugat [[Undang-Undang Penyiaran]] ke [[Mahkamah Konstitusi]] yang gagal,<ref>[https://tirto.id/mnc-group-hormati-putusan-mk-tolak-gugatan-siaran-streaming-f9eq MNC Group Hormati Putusan MK Tolak Gugatan Siaran Streaming]</ref> dan sempat menggugat [[Sinemart]] ketika pindah ke saingannya, [[SCTV]].<ref>[https://rinaldo92aldo.wordpress.com/2017/04/14/gugatan-rcti-terhadap-sinemart-seriuskah-atau/comment-page-1/ #throwbackplbk – Seriuskah Gugatan RCTI Itu?]</ref>
* '''PHK''': Pada tahun 2017, MNC pernah diadukan sejumlah eks-karyawannya karena melakukan [[PHK]] tanpa pesangon yang sesuai.<ref>[https://tirto.id/polemik-phk-karyawan-mnc-group-cr3z Polemik PHK Karyawan MNC Group]</ref>

==Trivia==
=== Penghargaan ===
=== Penghargaan ===
* CNN Television Journalism Awards 2012 (Seputar Indonesia juara 1 untuk kategori Education News dan juara 2 untuk kategori Best Single News Story); berbagai
* CNN Television Journalism Awards 2012 (Seputar Indonesia juara 1 untuk kategori Education News dan juara 2 untuk kategori Best Single News Story); berbagai
Baris 143: Baris 134:
* Panasonic Award untuk program Sidik Kasus, Lintas Siang dan Diantara Kita
* Panasonic Award untuk program Sidik Kasus, Lintas Siang dan Diantara Kita
* [[Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia]] (IJTI) Award untuk program Sidik Kasus dan Lintas Malam.<ref>{{Cite web |url=http://www.mnc.co.id/businesses/id |title=MNC: Businesses |access-date=2014-10-24 |archive-date=2019-10-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191027121121/https://www.mnc.co.id/businesses/id |dead-url=yes }}</ref>
* [[Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia]] (IJTI) Award untuk program Sidik Kasus dan Lintas Malam.<ref>{{Cite web |url=http://www.mnc.co.id/businesses/id |title=MNC: Businesses |access-date=2014-10-24 |archive-date=2019-10-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191027121121/https://www.mnc.co.id/businesses/id |dead-url=yes }}</ref>

== Kritik ==
Secara umum, banyak yang mengkritik media dibawah grup MNC, karena alasan berikut:
* '''Tidak netral''': Sejak Hary Tanoe terjun dalam politik pada akhir 2011 ketika bergabung dengan [[Partai Nasional Demokrat (2011)|Partai Nasdem]] yang didirikan oleh [[Surya Paloh]], media-media di bawah MNC bisa dikatakan berubah menjadi media yang cukup partisan. Menjelang [[Pemilu 2014]], RCTI menayangkan "Kuis WIN-HT" ([[Wiranto]]-Hary Tanoesoedibjo) untuk mempromosikan keduanya sebagai capres dari [[Partai Hanura]], yang kemudian terbukti sudah di-''setting''.<ref>[https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-pembelaan-kuis-kebangsaan-win-ht-soal-kuis-settingan.html Ini pembelaan Kuis Kebangsaan WIN-HT soal kuis settingan]</ref> Dalam pilpres yang diadakan di tahun itu juga, tiga stasiun televisi MNC terang-terangan menyampaikan ''[[quick count]]'' palsu yang memenangkan [[Prabowo Subianto]]-[[Hatta Rajasa]].<ref>[https://m.merdeka.com/peristiwa/mnc-anjlok-dan-saham-tvone-masuk-jajaran-trending-topic-dunia.html MNC Anjlok dan saham tvOne masuk jajaran trending topic dunia]</ref> Belakangan, dengan HT mendirikan [[Partai Perindo]], MNC makin jauh tidak independen, dengan pemberitaannya selalu mencitrakan Perindo sebagai partai terbaik, dan menayangkan "Mars Perindo" secara masif. Akibatnya, stasiun televisi di bawah MNC Grup pernah ditegur [[Komisi Penyiaran Indonesia|KPI]].<ref>[https://tirto.id/karena-iklan-perindo-mnc-grup-kena-sanksi-kpi-cozY Karena Iklan Perindo, MNC Grup Kena Sanksi KPI]</ref><ref>[https://tirto.id/menancapkan-mars-perindo-lewat-stasiun-tv-milik-pribadi-nn Menancapkan Mars Perindo lewat Stasiun TV milik Pribadi]</ref> Tidak hanya dalam politik, dalam kasus lain seperti perebutan MNCTV dengan [[Siti Hardiyanti Rukmana]], persengketaan Hary Tanoe dengan [[Kejaksaan Agung]] dan penolakan grup ini pada [[penghentian siaran analog]], berbagai media (televisi, media daring, dll) di bawah MNC Group pun tidak memberikan citra positif pada lawannya dan agresif membuat berita-berita negatif.<ref>[https://rinaldo92aldo.wordpress.com/2014/12/27/mnc-media-smallest-and-most-imaginated-media-group/ MNC Media, “Smallest and Most Imaginated Media Group”]</ref><ref>[https://tirto.id/bagaimana-media-media-mnc-group-memberitakan-hary-tanoe-crXo Bagaimana Media-Media MNC Group Memberitakan Hary Tanoe?]</ref><ref>[https://www.solopos.com/aso-dan-perlawanan-konglomerat-media-1476310/amp ASO dan Perlawanan Konglomerat Media]</ref>
* '''Egoistik dan monopolistik''': Mungkin mengingat posisinya sebagai pemilik 4 stasiun televisi swasta dan beberapa televisi berlangganan, MNC cenderung restriktif dalam menyebarkan media-medianya. Banyak kasus di mana ketika sejumlah televisi kabel lokal/satelit lain berusaha menayangkan stasiun televisinya, tiba-tiba disomasi dengan alasan "pelanggaran [[hak cipta]]" (walaupun stasiun televisinya berstatus ''[[siaran gratis|free to-air]]''). MNC mensyaratkan stasiun televisi yang ingin menayangkan kanal-kanalnya harus membuat izin khusus.<ref>[https://money.kompas.com/read/2020/09/29/204700726/mk-tolak-gugatan-ninmedia-mnc-group--hak-siar-dilindungi-negara MK Tolak Gugatan Ninmedia, MNC Group: Hak Siar Dilindungi Negara]</ref><ref>[https://forsater.com/sebut-nama-hary-tanoe-tv-kabel-dilaporkan-ke-polisi/1708/ SEBUT NAMA HARY TANOE..]</ref><ref>[https://www.medianetral.site/2019/05/solusi-rcti-mnc-tv-global-tv-diacak-di.html Solusi RCTI, MNC TV, GLOBAL TV diacak di satelit Palapa]</ref> Tindakan ini kemudian direplikasi oleh sejumlah televisi swasta lain.<ref>[https://www.aisi555.com/2021/06/motogp-trans7-di-acak-biss-akhirnya.html Akhirnya Perang Konten Antar Pay TV Lengkap Sudah]</ref> Tidak hanya itu, ketika tersaingi oleh kehadiran media baru (seperti ''[[video on demand]]'' dan ''streaming''), MNC (dengan RCTI dan iNews) pernah menggugat [[Undang-Undang Penyiaran]] ke [[Mahkamah Konstitusi]] yang gagal,<ref>[https://tirto.id/mnc-group-hormati-putusan-mk-tolak-gugatan-siaran-streaming-f9eq MNC Group Hormati Putusan MK Tolak Gugatan Siaran Streaming]</ref> dan sempat menggugat [[Sinemart]] ketika pindah ke saingannya, [[SCTV]].<ref>[https://rinaldo92aldo.wordpress.com/2017/04/14/gugatan-rcti-terhadap-sinemart-seriuskah-atau/comment-page-1/ #throwbackplbk – Seriuskah Gugatan RCTI Itu?]</ref>
* '''PHK''': Pada tahun 2017, MNC pernah diadukan sejumlah eks-karyawannya karena melakukan [[PHK]] tanpa pesangon yang sesuai.<ref>[https://tirto.id/polemik-phk-karyawan-mnc-group-cr3z Polemik PHK Karyawan MNC Group]</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 16 Juni 2024 13.47

PT Media Nusantara Citra Tbk
Sebelumnya
Panca Andika Mandiri (17 Juni 1997-12 September 2002)
Publik
Kode emitenIDX: MNCN
IndustriMedia
Didirikan17 Juni 1997
Kantor
pusat
Gedung MNC Tower Lantai 27, Jalan Kebon Sirih Raya No. 17-19, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat 10340
Tokoh
kunci
Hary Tanoesoedibjo (Executive Chairman MNC Group)
Noersing
(Direktur Utama)
ProdukMedia
PendapatanKenaikan Rp 7.443 Triliun (FY 2018)
Kenaikan Rp 1.605 Triliun (FY 2018)
Total asetKenaikan Rp 16.339 Triliun (FY 2018)
Total ekuitasKenaikan Rp 10.642 Triliun (FY 2018)
PemilikPT Global Mediacom tbk (52,67%)
Publik (47,33%)
Karyawan
7,787 (FY 2018)
IndukGlobal Mediacom (17 Oktober 2001-sekarang)
Anak
usaha
Situs webwww.mnc.co.id

PT Media Nusantara Citra Tbk, atau lebih dikenal dengan nama MNC Media atau MNC saja, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang media yang berpusat di Jakarta, Indonesia.

Sejarah

Perusahaan ini didirikan pada 17 Juni 1997 dengan nama PT Panca Andika Mandiri; dimiliki oleh Sutjiati, M. Tahir, Chairil Amri dan Yenny Kandou (40-40-10-10%). Pada 17 Oktober 2001, saham pemilik lama dialihkan kepada PT Bimantara Citra Tbk sebesar 99%. PT Panca sendiri kemudian memiliki saham di dua perusahaan afiliasi Bimantara: PT Global Informasi Bermutu (70%) dan PT Citra International Finance and Investment Corporation.[1]

Kemudian, pada 12 September 2002 nama perusahaan diubah menjadi PT Media Nusantara Citra,[2] dan mulai pada tahun 2003-2004, MNC melakukan perluasan bisnis di bidang media, dengan mengambil alih kepemilikan RCTI (dari induknya, Bimantara dan PT Bukit Cahaya Makmur), TPI (dari PT Berkah Karya Bersama pada 2006), Trijaya FM, Radio Dangdut TPI dan ARH Global Radio. Selain itu, MNC juga memperluas lingkupnya ke media cetak dengan Koran Seputar Indonesia (sekarang bernama Koran Sindo), Majalah Trust (sekarang bernama Sindo Weekly), Tabloid Genie, Realita, Mom and Kiddie, serta membuat situs berita Okezone.com.

Pada tanggal 22 Juni 2007, perusahaan resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia. Saat ini, mayoritas saham digenggam oleh Global Mediacom (dahulu Bimantara Citra) dengan porsi saham sekitar 65,12% dan masyarakat sekitar 34,9%.[3] Saham MNC terhitung likuid dan memiliki tren peningkatan signifikan dari tahun ke tahun.[4]

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, MNC bergerak di bidang perdagangan umum, pembangunan, perindustrian, pertanian, pengangkutan, percetakan, multimedia melalui perangkat satelit dan perangkat telekomunikasi lainnya, jasa dan investasi. Bisnis utama perseroan saat ini adalah media. Sumber pendapatan terbesar MNCN berasal dari empat media televisi nasional yaitu RCTI, MNCTV, GTV dan iNews. Keempat jaringan tersebut menawarkan acara beragam seperti film-film box office, acara olahraga, pencarian bakat, reality show, acara musik, berita dan infotainment.

Anak usaha

Gedung MNC di Kebon Sirih.

Daftar berikut ini dikutip dari laporan keuangan MNC tahun 2021.[5]

Penyiaran

Televisi

Radio

Media cetak dan online

Konten

  • PT MNC Digital Entertainment Tbk
    • PT Mediate Indonesia
      • PT Multi Media Integrasi
    • PT MNC Pictures
      • PT MNC Movieland Indonesia
    • PT Star Media Nusantara
    • PT MNC Infotainment Indonesia (Star Pro)
    • PT MNC Film Indonesia
    • PT Asia Media Productions
    • PT MNC Lisensi Internasional (Klaklik)
    • PT Blockbuster Media Visual (Vision Pictures)
    • PT Esports Digital Indonesia
  • PT MNC Digital Indonesia (RCTI+)
    • PT MNC Metube Indonesia
    • PT Trebel Music and Media Indonesia (Trebel)
    • PT Suara Digital Nusantara (ROOV)
    • PT MNC Media Baru (BuddyKu)
    • RCTI Ads

Lainnya

  • MNC International Middle East Limited
    • Linktone International Limited
      • MNC Innoform Pte Ltd
  • PT MNC Media Utama
  • PT MNC Media Investasi
    • PT Triwarsana (Asia Media Productions) (ikatan kontrak)
    • PT Dunia Visitama Produksi (Fremantle Indonesia) (ikatan kontrak)
    • PT Shefai Indonesia (SDP) (ikatan kontrak)

Mantan perusahaan

Trivia

Penghargaan

  • CNN Television Journalism Awards 2012 (Seputar Indonesia juara 1 untuk kategori Education News dan juara 2 untuk kategori Best Single News Story); berbagai
  • Penghargaan Panasonic Gobel Award 2012 untuk 10 kategori program dan 4 kategori perorangan antara lain program Masterchef Indonesia, Mega Konser, Seputar Indonesia, Masterclass, Si Doel Anak Pinggiran, Sea Games Final Malaysia, The Most Favorite Media TV Station 2012;
  • The Best in Building and Managing Corporate Image dari Frontier Consulting Group dan Indonesias Most Favorite Netizen Brand 2012.
  • MNCTV piala silver untuk Promosi Terbaik Media Televisi Kategori Kids
  • Piala perunggu untuk Promosi Terbaik Media Televisi Kategori Sports
  • Anugerah Citra Pariwara 2012
  • Pemenang pertama Indonesia Best Corporate Transformation 2012 kategori Good yang diselenggarakan oleh Majalah SWA
  • Nominasi pemenang penghargaan M.H. Thamrin untuk program Sidik Kasus
  • Panasonic Award untuk program Sidik Kasus, Lintas Siang dan Diantara Kita
  • Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Award untuk program Sidik Kasus dan Lintas Malam.[7]

Kritik

Secara umum, banyak yang mengkritik media dibawah grup MNC, karena alasan berikut:

  • Tidak netral: Sejak Hary Tanoe terjun dalam politik pada akhir 2011 ketika bergabung dengan Partai Nasdem yang didirikan oleh Surya Paloh, media-media di bawah MNC bisa dikatakan berubah menjadi media yang cukup partisan. Menjelang Pemilu 2014, RCTI menayangkan "Kuis WIN-HT" (Wiranto-Hary Tanoesoedibjo) untuk mempromosikan keduanya sebagai capres dari Partai Hanura, yang kemudian terbukti sudah di-setting.[8] Dalam pilpres yang diadakan di tahun itu juga, tiga stasiun televisi MNC terang-terangan menyampaikan quick count palsu yang memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.[9] Belakangan, dengan HT mendirikan Partai Perindo, MNC makin jauh tidak independen, dengan pemberitaannya selalu mencitrakan Perindo sebagai partai terbaik, dan menayangkan "Mars Perindo" secara masif. Akibatnya, stasiun televisi di bawah MNC Grup pernah ditegur KPI.[10][11] Tidak hanya dalam politik, dalam kasus lain seperti perebutan MNCTV dengan Siti Hardiyanti Rukmana, persengketaan Hary Tanoe dengan Kejaksaan Agung dan penolakan grup ini pada penghentian siaran analog, berbagai media (televisi, media daring, dll) di bawah MNC Group pun tidak memberikan citra positif pada lawannya dan agresif membuat berita-berita negatif.[12][13][14]
  • Egoistik dan monopolistik: Mungkin mengingat posisinya sebagai pemilik 4 stasiun televisi swasta dan beberapa televisi berlangganan, MNC cenderung restriktif dalam menyebarkan media-medianya. Banyak kasus di mana ketika sejumlah televisi kabel lokal/satelit lain berusaha menayangkan stasiun televisinya, tiba-tiba disomasi dengan alasan "pelanggaran hak cipta" (walaupun stasiun televisinya berstatus free to-air). MNC mensyaratkan stasiun televisi yang ingin menayangkan kanal-kanalnya harus membuat izin khusus.[15][16][17] Tindakan ini kemudian direplikasi oleh sejumlah televisi swasta lain.[18] Tidak hanya itu, ketika tersaingi oleh kehadiran media baru (seperti video on demand dan streaming), MNC (dengan RCTI dan iNews) pernah menggugat Undang-Undang Penyiaran ke Mahkamah Konstitusi yang gagal,[19] dan sempat menggugat Sinemart ketika pindah ke saingannya, SCTV.[20]
  • PHK: Pada tahun 2017, MNC pernah diadukan sejumlah eks-karyawannya karena melakukan PHK tanpa pesangon yang sesuai.[21]

Referensi

Pranala luar