Lompat ke isi

Slenthem: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(14 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{italic title}}{{Infobox instrument
'''Slenthem''' merupakan salah satu [[instrumen musik|instrumen]] [[gamelan]] yang terdiri dari lembaran lebar logam tipis yang diuntai dengan tali dan direntangkan di atas tabung-tabung dan menghasilkan dengungan rendah atau gema yang mengikuti nada [[saron]], [[ricik]], dan [[balungan]] bila ditabuh. Beberapa kalangan menamakannya sebagai [[gender]] penembung. Seperti halnya pada instrumen lain dalam satu set gamelan, slenthem tentunya memiliki versi [[slendro]] dan versi [[pelog]]. Wilahan Slenthem Pelog umumnya memiliki rentang nada '''C''' hingga '''B''', sedangkan slenthem slendro memiliki rentang nada '''C''', '''D''', '''E''', '''G''', '''A''', '''C''''.
| name = Slenthem
| background = percussion
| image = Slenthem Slendro.jpg
| image_size = 250px
| alt =
| caption = Slenthem [[slendro]]
| names = Gendèr panembung
| classification = [[Idiofon]]
| hornbostel_sachs = 111.222
| hornbostel_sachs_desc = [[Metalofon]] pelat
| inventors = [[Etnis Jawa]]
| timbre =
| volume =
| attack =
| decay =
| range =
| pitch =
| related = [[Gendèr]]
| musicians =
| builders =
| articles =
}}

'''''Slenthem''''' ({{Lang-jv|ꦱ꧀ꦊꦟ꧀ꦛꦼꦩ꧀}}) adalah salah satu [[instrumen musik|instrumen]] [[gamelan]] yang terdiri dari lembaran lebar logam tipis yang diuntai dengan tali dan direntangkan di atas tabung-tabung dan menghasilkan dengungan rendah atau gema yang mengikuti nada [[saron]] ([[balungan]]) bila ditabuh. Karena termasuk keluarga [[gendèr]], alat musik ini terkadang disebut '''''gendèr panembung'''''.{{Sfn|Setianto|2022|p=4}} Seperti halnya pada instrumen lain dalam satu set gamelan, ''slenthem'' memiliki versi [[slendro]] dan versi [[pelog]].


== Cara memainkan ==
== Cara memainkan ==
Cara menabuh slenthem sama seperti menabuh balungan, ricik, ataupun saron. Tangan kanan mengayunkan pemukulnya dan tangan kiri melakukan "patet", yaitu menahan getaran yang terjadi pada lembaran logam. Dalam menabuh slenthem lebih dibutuhkan naluri atau perasaan si penabuh untuk menghasilkan gema ataupun bentuk dengungan yang baik. Pada notasi '''C''', '''D''', '''E''', '''G''' misalnya, gema yang dihasilkan saat menabuh nada '''C''' harus hilang tepat saat nada '''D''' ditabuh, dan begitu seterusnya.
Cara menabuh ''slenthem'' mengikuti tabuhan balungan [[saron]]. Tangan kanan mengayunkan pemukulnya dan tangan kiri melakukan ''pathet'', yaitu menahan getaran yang terjadi pada lembaran logam. Hal ini dilakukan agar tidak menyebabkan dengungan yang tidak perlu saat menabuh gamelan. Artinya jika telah memukul nada 1 (''ji'') dan akan memukul nada 2 (''ro''), maka nada 1 di-''pathet''.{{Sfn|Karahinan|1991|p=24}}


Untuk tempo penabuhan, cara yang digunakan sama seperti halnya bila menggunakan balungan, ricik, dan saron. Namun untuk keadaan tertentu misalnya demung imbal, maka slenthem dimainkan untuk mengisi kekosongan antara nada balungan yang ditabuh lambat dengan menabuh dua kali lipat ketukan balungan. Atau bisa juga pada kondisi slenthem harus menabuh setengah kali ada balungan karena balungan sedang ditabuh cepat, misalnya ketika gendhing Gangsaran pada adegan perangan.
Untuk tempo penabuhan, cara yang digunakan sama seperti halnya bila menggunakan saron. Namun untuk keadaan tertentu misalnya demung imbal, maka slenthem dimainkan untuk mengisi kekosongan antara nada balungan yang ditabuh lambat dengan menabuh dua kali lipat ketukan balungan.{{Sfn|Setianto|2022|p=6}} Atau bisa juga pada kondisi slenthem harus menabuh setengah kali ada balungan karena balungan sedang ditabuh cepat, misalnya ketika ''gendhing'' ''[[Gangsaran]]'' pada adegan perangan.{{Sfn|Setianto|2022|p=14}}


== Lihat pula ==
== Referensi ==
{{Reflist}}
* [[Gamelan]]


== Pranala luar ==
=== Daftar pustaka ===

* {{id}} [http://ki-demang.com/index.php/artikel-gambar-gamelan/154-12-slenthem - Gambar Slenthem Ki Demang Sokowaten di ki-demang.com]
* {{Cite book|last=Karahinan|first=W.|date=1991|title=Gendhing-gendhing Mataraman gaya Yogyakarta dan cara menabuh|location=Yogyakarta|publisher=KHP Kridhamardawa, [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]]|url-status=live}}
* {{cite thesis|first1=Fachry|last1=Setianto|year=2022|title=Sesoran: Karakter Musikal Pada Garap Soran Sebagai Ide Penciptaan Komposisi Karawitan|type=S1|publisher=Jurusan Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta]]|url=http://digilib.isi.ac.id/12353/7/Fachry%20Setianto_2022_NASKAH%20PUBLIKASI.pdf|ref=harv}} (Naskah publikasi)
{{Instrumen gamelan}}
{{Instrumen gamelan}}
{{Musik-stub}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Gamelan]]
[[Kategori:Alat musik gamelan]]
[[Kategori:Alat musik Indonesia]]
[[Kategori:Alat musik Indonesia]]
[[Kategori:Gamelan Jawa]]


{{Musik-stub}}

Revisi terkini sejak 19 Juni 2024 02.31

Slenthem
Slenthem slendro
Alat musik perkusi
Nama lainGendèr panembung
Klasifikasi Idiofon
Hornbostel–Sachs111.222
(Metalofon pelat)
PenciptaEtnis Jawa
Alat musik terkait
Gendèr

Slenthem (bahasa Jawa: ꦱ꧀ꦊꦟ꧀ꦛꦼꦩ꧀) adalah salah satu instrumen gamelan yang terdiri dari lembaran lebar logam tipis yang diuntai dengan tali dan direntangkan di atas tabung-tabung dan menghasilkan dengungan rendah atau gema yang mengikuti nada saron (balungan) bila ditabuh. Karena termasuk keluarga gendèr, alat musik ini terkadang disebut gendèr panembung.[1] Seperti halnya pada instrumen lain dalam satu set gamelan, slenthem memiliki versi slendro dan versi pelog.

Cara memainkan

[sunting | sunting sumber]

Cara menabuh slenthem mengikuti tabuhan balungan saron. Tangan kanan mengayunkan pemukulnya dan tangan kiri melakukan pathet, yaitu menahan getaran yang terjadi pada lembaran logam. Hal ini dilakukan agar tidak menyebabkan dengungan yang tidak perlu saat menabuh gamelan. Artinya jika telah memukul nada 1 (ji) dan akan memukul nada 2 (ro), maka nada 1 di-pathet.[2]

Untuk tempo penabuhan, cara yang digunakan sama seperti halnya bila menggunakan saron. Namun untuk keadaan tertentu misalnya demung imbal, maka slenthem dimainkan untuk mengisi kekosongan antara nada balungan yang ditabuh lambat dengan menabuh dua kali lipat ketukan balungan.[3] Atau bisa juga pada kondisi slenthem harus menabuh setengah kali ada balungan karena balungan sedang ditabuh cepat, misalnya ketika gendhing Gangsaran pada adegan perangan.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Setianto 2022, hlm. 4.
  2. ^ Karahinan 1991, hlm. 24.
  3. ^ Setianto 2022, hlm. 6.
  4. ^ Setianto 2022, hlm. 14.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]