Lompat ke isi

Maulana Ishaq: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Avamauza (bicara | kontrib)
→‎Wafat: rekomendasi bot wiki menambahkan webarchive
(151 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
{{tambah rujukan}}
{{pemastian}}
{{COI}}
{{Infobox religious biography
| honorific-prefix =As-Syekh
| name = Syarif Maulana Ishaq
| image =
| alt =
| caption =
| religion = [[Islam]]
| denomination = [[Sunni]]
| known_for = [[Wali Songo]]
| predecessor =
| successor =[[Sunan Giri]]
| birth_name =
| birth_date = <!-- {{birth date and age|YYYY|MM|DD|df=y}} or, if deceased, {{birth date|YYYY|MM|DD|df=y}} -->
| birth_place =
| death_date = 1463
| death_place = [[Pasai]], [[Majapahit]]
| children = {{unbulleted list|
|[[Sunan Giri]]
|[[Syarif Ainun Naim]] (Sunan Thulub)
|[[Syarifah Sarah]] (Isteri [[Sunan Kalijaga]])
}}
| father = [[Junaid Al-Maghribi]]
| mother =
| spouse =
{{unbulleted list
| [[Dewi Sekardadu]]
| [[Syarifah Pasai]]
}}
}}


Syaikh Maulana Ishaq adalah seorang [[Wali]] yang tergabung dalam anggota dewan [[Wali Sanga|Walisongo]] yang berasal dari [[Pasai]] . Selain berdakwah, beliau juga memiliki keahlian dalam bidang pengobatan.
[[Maulana Ishaq]] adalah anak dari [[Syekh Jumadil Qubro]].


== Biografi ==
[[Syekh Jumadil Qubro]] memiliki dua anak, yaitu [[Maulana Malik Ibrahim]] ([[Sunan Gresik]]) dan [[Maulana Ishaq]], yang bersama-sama dengannya datang ke pulau Jawa. [[Syekh Jumadil Qubro]] kemudian tetap di Jawa, [[Maulana Malik Ibrahim]] ke [[Champa]], dan adiknya [[Maulana Ishaq]] mengislamkan [[Samudera Pasai]].
Berdasarkan Babad sejarah Kerajaan Demak<ref>https://web.archive.org/web/20230129161054/https://id.scribd.com/document/349694152/Syekh-Maulana-Ishaq</ref> Maulana Ishaq, Maulana Muhammad Al-Maghribi beserta [[Maulana Malik Ibrahim]], menyebarkan agama Islam ke wilayah [[Kerajaan Champa|Champa]], India, Sumatra, Jawa, Kalimantan dan wilayah di sekitarnya.


== Pernikahan ==
[[Syekh Jumadil Qubro]] bukan keturunan Jawa, melainkan berasal dari Asia Tengah. [[Syekh Jumadil Qubro]] dan kedua anaknya, yaitu [[Maulana Malik Ibrahim]] dan [[Maulana Ishaq]] lahir di [[Samarkand]], [[Uzbekistan]]. Mereka masih kerabat dekat LAKSAMANA [[Cheng Ho]].
Maulana Ishaq memiliki dua istri, yaitu [[Dewi Sekardadu]], [[Syarifah]] [[Pasai]].


Syaikh Maulana Ishaq mendapatkan gelar anugerah "Prabu Anom" Pangeran Sendang Sedayu Blambangan (Ki Supo Sepuh) dari Brawijaya Majapahit dari Pernikahannya dengan [[Dewi Sekardadu]] anak dari [[Kerajaan Blambangan|Raja Blambangan]] [[Majapahit]] yaitu [[Raja Menak Sembuyu]] dikaruniai seorang putra bernama Maulana Muhammad 'Ainul Yaqin [[Sunan Giri]].
Beberapa versi babad yang meyakini bahwa [[Syekh Jumadil Qubro]] adalah keturunan ke-10 dari [[Husain bin Ali]], yaitu cucu Nabi Muhammad SAW.


Silsilah Maulana 'Ainul Yaqin ( [[Sunan Giri]] ) dari jalur Ibu Dewi Sekardadu Yaitu :
[[Kategori:Ulama]]
* [[Raden Wijaya]]
* [[Tribhuwana Wijayatunggadewi]]
* [[Hayam Wuruk]]
* [[Bhre Wirabhumi| Bhre Wirabhumi (Prabu Aji Rajanatha)]]
* Bhre Pakembangan / Minak Sembuyu (Minak Dadali Putih)
* [[Dewi Sekardadu]]
* [[Sunan Giri|Maulana 'Ainul Yaqin (Sunan Giri)]]

Kemudian, pernikahannya dengan [[Syarifah]] [[Pasai]] trah keturunan [[Kesultanan Samudera Pasai]] dikaruniai seorang putra yaitu Syarif Ainun Naim <ref>{{Cite web|last=Kustiani|first=Rini|date=2 Agustus 2020|title=Wisata Pulau Tulup, Tempat Saudara Sunan Giri dan Pohon Penawar Racun|url=https://travel.tempo.co/read/1371820/wisata-pulau-tulup-tempat-saudara-sunan-giri-dan-pohon-penawar-racun|website=Travel Tempo|access-date=18 Juni 2024}}</ref> dan seorang putri bernama Dewi Sarah ( istri [[Sunan Kalijaga]] & Dewi Sarah adalah Ibu dari [[Sunan Muria]] ).

== Wafat ==
Syekh Maulana Ishaq wafat pada sekitar tahun 1463 M dan dimakamkan di daerah Kemantren, Paciran, Lamongan.

Lokasi makam berdasarkan catatan [[Naskah Merapi-Merbabu]] beliau kembali ke [[Pasai]], sementara petilasan terletak di pinggir pantai, sebelah barat Tanjung Pakis, dirumah tempat tinggal Syekh Maulana Ishaq. Tepatnya di belakang masjid Al Abror.<ref>https://web.archive.org/web/20230202220154/http://lamongantourism.com/destination/makam-syekh-maulana-ishaq/</ref>

== Referensi ==
{{reflist}}

{{Walisongo}}

[[Kategori:Wali Sanga]]
[[Kategori:Kematian 1463|Lamongan]]
[[Kategori:Tokoh penyebar Islam di Indonesia|Blambangan]]
[[Kategori:Arab-Indonesia|Pasai]]

Revisi per 25 Juni 2024 07.42

As-Syekh

Syarif Maulana Ishaq
Informasi pribadi
Meninggal1463
AgamaIslam
Pasangan
Anak
Orang tua
DenominasiSunni
Dikenal sebagaiWali Songo
Pemimpin Muslim
PenerusSunan Giri

Syaikh Maulana Ishaq adalah seorang Wali yang tergabung dalam anggota dewan Walisongo yang berasal dari Pasai . Selain berdakwah, beliau juga memiliki keahlian dalam bidang pengobatan.

Biografi

Berdasarkan Babad sejarah Kerajaan Demak[1] Maulana Ishaq, Maulana Muhammad Al-Maghribi beserta Maulana Malik Ibrahim, menyebarkan agama Islam ke wilayah Champa, India, Sumatra, Jawa, Kalimantan dan wilayah di sekitarnya.

Pernikahan

Maulana Ishaq memiliki dua istri, yaitu Dewi Sekardadu, Syarifah Pasai.

Syaikh Maulana Ishaq mendapatkan gelar anugerah "Prabu Anom" Pangeran Sendang Sedayu Blambangan (Ki Supo Sepuh) dari Brawijaya Majapahit dari Pernikahannya dengan Dewi Sekardadu anak dari Raja Blambangan Majapahit yaitu Raja Menak Sembuyu dikaruniai seorang putra bernama Maulana Muhammad 'Ainul Yaqin Sunan Giri.

Silsilah Maulana 'Ainul Yaqin ( Sunan Giri ) dari jalur Ibu Dewi Sekardadu Yaitu :

Kemudian, pernikahannya dengan Syarifah Pasai trah keturunan Kesultanan Samudera Pasai dikaruniai seorang putra yaitu Syarif Ainun Naim [2] dan seorang putri bernama Dewi Sarah ( istri Sunan Kalijaga & Dewi Sarah adalah Ibu dari Sunan Muria ).

Wafat

Syekh Maulana Ishaq wafat pada sekitar tahun 1463 M dan dimakamkan di daerah Kemantren, Paciran, Lamongan.

Lokasi makam berdasarkan catatan Naskah Merapi-Merbabu beliau kembali ke Pasai, sementara petilasan terletak di pinggir pantai, sebelah barat Tanjung Pakis, dirumah tempat tinggal Syekh Maulana Ishaq. Tepatnya di belakang masjid Al Abror.[3]

Referensi