Lompat ke isi

Kadrie Oening: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan HsfBot (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Ezagren
Tag: Pengembalian
PeragaSetia (bicara | kontrib)
Penambahan informasi dan foto
 
(17 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = [[haji (gelar)|H.]]
| honorific-prefix = [[haji (gelar)|H.]]
|name = M. Kadrie Oening
| name = M. Kadrie Oening
|honorific-suffix =
| honorific-suffix =
|image =
| image = M. Kadrie Oening, Wali Kota Samarinda.jpg
|imagesize = 200px
| imagesize = 200px
|caption =
| caption =
|office = [[Daftar Wali Kota Samarinda|Wali Kota Samarinda]]
| office = Wali Kota Samarinda
|order = 3
| order = Ke-3
|term_start = [[1967]]
| term_start = [[1967]]
|term_end = [[1980]]
| term_end = [[1980]]
|predecessor = Letkol. [[Ngoedio]], BcHK
| predecessor = [[Ngoedio]]
|successor = Drs. H. [[Anang Hasyim]]
| successor = [[Anang Hasyim]]
|appointed =
| appointed =
|birth_date = {{Birth date|1923|2|15|mf=y}}
| birth_date = {{Birth date|1923|2|15|mf=y}}
|birth_place =
| birth_place = [[Samarinda]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{Death date and age|1989|6|8|1923|2|15|mf=y}}
| death_date = {{Death date and age|1989|6|6|1923|2|15|mf=y}}
|death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Kota Samarinda|Samarinda]]
| death_place = [[Kota Samarinda|Samarinda]], [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
|party =
| party = [[Partai Sosialis Indonesia]]<br>[[Golongan Karya]]
|spouse =
| spouse =
|relations =
| relations =
|children =
| children =
|alma_mater =
| alma_mater =
|occupation =
| occupation =
|profession =
| profession =
|religion =
| religion =
|signature = Signature of Kadrie Uning.svg
| signature = Signature of Kadrie Uning.svg
|website =
| website =
|footnotes =
| footnotes =
}}
}}
H. '''M. Kadrie Oening''' ({{lahirmati||15|2|1923||8|6|1989}}) adalah wali kota ke-3 [[Kota Samarinda]] sekaligus wali kota dari sipil yang pertama, dilantik sejak [[8 November]] [[1967]] dan setelah menjabat dua kali sampai tahun [[1980]] digantikan oleh Drs. H. [[Anang Hasyim]].


[[Haji (gelar)|H.]] '''M. Kadrie Oening''' ({{lahirmati||15|2|1923||6|6|1989}}) adalah wali kota ke-3 [[Kota Samarinda]] sekaligus wali kota dari sipil yang pertama, dilantik sejak [[8 November]] [[1967]] dan setelah menjabat dua kali sampai tahun [[1980]] digantikan oleh Drs. H. [[Anang Hasyim]].{{sfn|Zailani|2001|p=148}}
Sebelum dilantik sebagai Wali kota, Kadrie Oening adalah salah seorang [[Wedana]] yang diperbantukan di Kotamadya [[Balikpapan]]. Ia juga pernah menjadi Camat [[Sangkulirang, Kutai Timur|Sangkulirang]] pada masa Orde Lama.

Sebelum dilantik sebagai Wali kota, Kadrie Oening adalah salah seorang [[wedana]] yang diperbantukan di Kotamadya [[Balikpapan]]. Ia juga pernah menjadi Camat [[Sangkulirang, Kutai Timur|Sangkulirang]] pada masa Orde Lama.{{sfn|Zailani|2001|p=148}} Kadrie juga merupakan anggota [[Partai Sosialis Indonesia]] (PSI). Dia dilantik oleh Gubernur Kalimantan Timur yang keempat, [[Abdoel Wahab Sjachranie|Abdoel Wahab Sjahranie]].{{sfn|Magenda|2010|p=109}}


== Kepemimpinan ==
== Kepemimpinan ==
Selama memimpin Samarinda, Kadrie Oening banyak melakukan perubahan dan penataan kota Samarinda. Dia dikenal berani dan tegas. Seperti menghapus beroperasinya becak di Samarinda sejak [[1 Januari]] [[1975]], seperti yang tertuang dalam SK Walikotamadya Tk. II Samarinda No. 150 tahun [[1974]]. Kadrie Oening sempat didemo, namun dengan bijak Kadrie meredam dan mengganti becak dengan taxi colt sebagai angkutan umum.
Selama memimpin Samarinda, Kadrie Oening banyak melakukan perubahan dan penataan kota Samarinda. Dia dikenal berani dan tegas. Seperti menghapus beroperasinya becak di Samarinda sejak [[1 Januari]] [[1975]], seperti yang tertuang dalam SK Walikotamadya Tk. II Samarinda No. 150 tahun [[1974]]. Kadrie Oening sempat didemo, namun dengan bijak Kadrie meredam dan mengganti becak dengan taxi [[Mitsubishi Colt L300|Colt]] sebagai angkutan umum.{{sfn|Zailani|2001|p=148}}


Jasa lain Kadrie Oening yakni menata pusat perbelanjaan sekaligus Taman Hiburan atau yang biasa disebut THG atau Taman Hiburan Gelora di lokasi eks kebakaran tahun 1958. Lokasi tersebut dulunya kumuh, banyak bangunan liar dan terdapat Pasar Sementara yang berdampingan dengan lokalisasi liar WTS "Gulinggang". Kadrie Oening juga berperan besar dalam bertambahnya luas wilayah kotamadya Samarinda dari 169 kilometer persegi menjadi 2.727 kilometer persegi atau sekitar 15 kali lipat wilayah sebelumnya. Dengan luas daerah tersebut, Samarinda mendapat tambahan Kecamatan yaitu Palaran, Sanga Sanga, Muara Jawa dan Samboja.<ref>Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur No. 18/TH-Pem/1969 tertanggal 2 Pebruari 1969.</ref>
Jasa lain Kadrie Oening yakni menata pusat perbelanjaan sekaligus Taman Hiburan atau yang biasa disebut THG atau Taman Hiburan Gelora di lokasi eks kebakaran tahun 1958. Lokasi tersebut dulunya kumuh, banyak bangunan liar dan terdapat Pasar Sementara yang berdampingan dengan lokalisasi liar WTS "Gulinggang". Kadrie Oening juga berperan besar dalam bertambahnya luas wilayah kotamadya Samarinda dari 169 kilometer persegi menjadi 2.727 kilometer persegi atau sekitar 15 kali lipat wilayah sebelumnya. Dengan luas daerah tersebut, Samarinda mendapat tambahan Kecamatan yaitu Palaran, Sanga Sanga, Muara Jawa dan Samboja.<ref>Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur No. 18/TH-Pem/1969 tertanggal 2 Pebruari 1969.</ref>


Selama menjabat Wali kota Kadrie Oening juga sempat merelokasi warga bantaran sungai, dari Selili ke daerah yang disebut Supida I, Supida II dan Supida III. Kadrie Oening juga turut andil dalam menambah panjang jalan-jalan kota secara permanen sesuai kebutuhan Samarinda sebagai ibukota Kalimantan Timur.
Selama menjabat Wali kota Kadrie Oening juga sempat merelokasi warga bantaran sungai, dari Selili ke daerah yang disebut Supida I, Supida II dan Supida III. Kadrie Oening juga turut andil dalam menambah panjang jalan-jalan kota secara permanen sesuai kebutuhan Samarinda sebagai ibu kota Kalimantan Timur.{{sfn|Zailani|2001|p=148}}


Kadrie juga merupakan salah satu konseptor [[Stadion Segiri]], Jalan Kesuma Bangsa. Taman Makam Pahlawan yang tadinya berada di belakang hotel Pirus, dipindahkan di Kesuma Bangsa, sehingga lokasinya dinilai lebih layak dan tertata rapi. Selain itu, dia pun merancang beberapa jembatan di Sungai Karang Mumus serta membangun Balai Kota yang hingga kini masih dipakai di Jalan Kesuma Bangsa.<ref>Zailani, Akhmad (2001), Wali kota Samarinda, dari masa ke masa. Metro, hlm. 148. ISBN 961-32-6972-6</ref>
Kadrie juga merupakan salah satu konseptor [[Stadion Segiri]], Jalan Kesuma Bangsa. Taman Makam Pahlawan yang tadinya berada di belakang hotel Pirus, dipindahkan di Kesuma Bangsa, sehingga lokasinya dinilai lebih layak dan tertata rapi. Selain itu, dia pun merancang beberapa jembatan di Sungai Karang Mumus serta membangun Balai Kota yang hingga kini masih dipakai di Jalan Kesuma Bangsa.{{sfn|Zailani|2001|p=148}}


== Suka Sastra dan Drama ==
== Suka Sastra dan Drama ==
Kadrie Oening menyukai seni sastra dan teater sejak remaja. Beberapa kali mengadakan pementasan drama saat masa perjuangan melawan Belanda. Pementasan drama dilakukan sebagai propoganda terhadap Belanda dan membangkitkan semangat rakyat untuk menentang penjajahan Belanda. Sejumlah puisinya terhimpun dalam beberapa buku antologi puisi. Di antaranya, buku antologi pusi Seorang Lelaki di Terminal Hidup, buku puisi Apa Kata Mereka Tentang 3 yang Tidak Masuk Hitungan dan rencana buku antologi puisi Kami Ada, yang akan diterbitkan Akhmad Zailani. Selain sebagai sastrawan, Kadrie Oening juga pernah menjabat sebagai Wali kota Samarinda selama 13 tahun.<ref>Zailani, Akhmad: Wajah Parlemen Samarinda (2005), Penerbit Sultan Kaltim-Pemkot Samarinda 374 hal</ref>
Kadrie Oening menyukai seni sastra dan teater sejak remaja. Beberapa kali mengadakan pementasan drama saat masa perjuangan melawan Belanda. Pementasan drama dilakukan sebagai propoganda terhadap Belanda dan membangkitkan semangat rakyat untuk menentang penjajahan Belanda. Sejumlah puisinya terhimpun dalam beberapa buku antologi puisi. Di antaranya, buku antologi pusi Seorang Lelaki di Terminal Hidup, buku puisi Apa Kata Mereka Tentang 3 yang Tidak Masuk Hitungan dan rencana buku antologi puisi Kami Ada, yang akan diterbitkan Akhmad Zailani.
== Akhir kehidupan ==
[[Berkas:Makam Kadrie Oening.jpg|jmpl|Makam Kadrie Oening di TMP Kusuma Bangsa, Kota Samarinda.]]
Kadrie meninggal dunia pada tanggal 6 Juni 1989. Dia meninggalkan seorang istri yang bernama Aminatul Kadriyah, seorang anak perempuan yang bernama Chadryah, dan seorang cucu laki-laki.{{sfn|Hassan|2004|p=376}} Ia awalnya dimakamkan di Kuburan Muslimin di Jalan K.H. Abul Hasan, sebelum dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa pada tanggal 6 Februari 2018.<ref name=":0">{{Cite news|date=7 Februari 2018|title=Makam Kadrie Oening Kini di TMP|url=https://korankaltim.com/kaltimtara/read/13360/makam-kadrie-oening-kini-di-tmp|work=KoranKaltim.co|access-date=26 Juli 2024}}</ref>

== Warisan ==
Namanya diabadikan sebagai nama salah satu ruas jalan di Kota Samarinda.<ref name=":0" /> Selain itu, nama [[Stadion Gelora Kadrie Oening|Stadion Madya Sempaja]] juga diubah namanya menjadi Gelanggang Olah Raga (GOR) Kadrie Oening pada tanggal 5 April 2022 untuk mengenang jasa-jasanya sebagai wali kota.<ref>{{Cite news|last=Prasetyo|first=Teguh|date=5 April 2022|title=GOR Madya Sempaja Berubah Nama Menjadi GOR Kadrie Oening|url=https://diskominfo.kaltimprov.go.id/olahraga/gor-madya-sempaja-berubah-nama-menjadi-gor-kadrie-oening|work=Diskominfo Kaltim|access-date=26 Juli 2024}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Daftar pustaka ==
*{{cite book|year=2004|last1=Hassan|first1=A. Moeis|title=Kalimantan Timur: Apa, Siapa dan Bagaimana|url=|isbn=979-9222-88-5|publisher=Yayasan Bina Ruhui Rahayu|location=Jakarta|ref=harv}}
*{{Cite book|last=Magenda|first=Burhan Djabier|date=2010|url=https://books.google.co.id/books?id=f9T74ges6DIC&printsec=frontcover&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q=%22Pranoto%22&f=false|title=East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy|location=Singapura|publisher=Equinox Publishing|isbn=978-602-8397-21-6|ref=harv|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Zailani|first=Akhmad|date=2001|url=|title=Wali kota Samarinda, Dari Masa ke Masa|location=Samarinda|publisher=Metro|isbn=961-32-6972-6|ref=harv|url-status=live}}


{{kotak mulai}}
{{kotak mulai}}
Baris 55: Baris 67:


{{Wali kota Samarinda}}
{{Wali kota Samarinda}}

{{indo-bio-stub}}
{{lifetime|1923|1989|Oening, Kadrie}}
{{lifetime|1923|1989|Oening, Kadrie}}


Baris 62: Baris 74:
[[Kategori:Tokoh Banjar]]
[[Kategori:Tokoh Banjar]]
[[Kategori:Tokoh Samarinda]]
[[Kategori:Tokoh Samarinda]]


{{Indo-bio-stub}}
[[Kategori:Kelahiran 1923]]
[[Kategori:Kematian 1989]]

Revisi terkini sejak 26 Juli 2024 06.17

M. Kadrie Oening
Wali Kota Samarinda Ke-3
Masa jabatan
1967 – 1980
Sebelum
Pendahulu
Ngoedio
Pengganti
Anang Hasyim
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1923-02-15)15 Februari 1923
Samarinda, Hindia Belanda
Meninggal6 Juni 1989(1989-06-06) (umur 66)
Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Sosialis Indonesia
Golongan Karya
Tanda tangan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

H. M. Kadrie Oening (15 Februari 1923 – 6 Juni 1989) adalah wali kota ke-3 Kota Samarinda sekaligus wali kota dari sipil yang pertama, dilantik sejak 8 November 1967 dan setelah menjabat dua kali sampai tahun 1980 digantikan oleh Drs. H. Anang Hasyim.[1]

Sebelum dilantik sebagai Wali kota, Kadrie Oening adalah salah seorang wedana yang diperbantukan di Kotamadya Balikpapan. Ia juga pernah menjadi Camat Sangkulirang pada masa Orde Lama.[1] Kadrie juga merupakan anggota Partai Sosialis Indonesia (PSI). Dia dilantik oleh Gubernur Kalimantan Timur yang keempat, Abdoel Wahab Sjahranie.[2]

Kepemimpinan

[sunting | sunting sumber]

Selama memimpin Samarinda, Kadrie Oening banyak melakukan perubahan dan penataan kota Samarinda. Dia dikenal berani dan tegas. Seperti menghapus beroperasinya becak di Samarinda sejak 1 Januari 1975, seperti yang tertuang dalam SK Walikotamadya Tk. II Samarinda No. 150 tahun 1974. Kadrie Oening sempat didemo, namun dengan bijak Kadrie meredam dan mengganti becak dengan taxi Colt sebagai angkutan umum.[1]

Jasa lain Kadrie Oening yakni menata pusat perbelanjaan sekaligus Taman Hiburan atau yang biasa disebut THG atau Taman Hiburan Gelora di lokasi eks kebakaran tahun 1958. Lokasi tersebut dulunya kumuh, banyak bangunan liar dan terdapat Pasar Sementara yang berdampingan dengan lokalisasi liar WTS "Gulinggang". Kadrie Oening juga berperan besar dalam bertambahnya luas wilayah kotamadya Samarinda dari 169 kilometer persegi menjadi 2.727 kilometer persegi atau sekitar 15 kali lipat wilayah sebelumnya. Dengan luas daerah tersebut, Samarinda mendapat tambahan Kecamatan yaitu Palaran, Sanga Sanga, Muara Jawa dan Samboja.[3]

Selama menjabat Wali kota Kadrie Oening juga sempat merelokasi warga bantaran sungai, dari Selili ke daerah yang disebut Supida I, Supida II dan Supida III. Kadrie Oening juga turut andil dalam menambah panjang jalan-jalan kota secara permanen sesuai kebutuhan Samarinda sebagai ibu kota Kalimantan Timur.[1]

Kadrie juga merupakan salah satu konseptor Stadion Segiri, Jalan Kesuma Bangsa. Taman Makam Pahlawan yang tadinya berada di belakang hotel Pirus, dipindahkan di Kesuma Bangsa, sehingga lokasinya dinilai lebih layak dan tertata rapi. Selain itu, dia pun merancang beberapa jembatan di Sungai Karang Mumus serta membangun Balai Kota yang hingga kini masih dipakai di Jalan Kesuma Bangsa.[1]

Suka Sastra dan Drama

[sunting | sunting sumber]

Kadrie Oening menyukai seni sastra dan teater sejak remaja. Beberapa kali mengadakan pementasan drama saat masa perjuangan melawan Belanda. Pementasan drama dilakukan sebagai propoganda terhadap Belanda dan membangkitkan semangat rakyat untuk menentang penjajahan Belanda. Sejumlah puisinya terhimpun dalam beberapa buku antologi puisi. Di antaranya, buku antologi pusi Seorang Lelaki di Terminal Hidup, buku puisi Apa Kata Mereka Tentang 3 yang Tidak Masuk Hitungan dan rencana buku antologi puisi Kami Ada, yang akan diterbitkan Akhmad Zailani.

Akhir kehidupan

[sunting | sunting sumber]
Makam Kadrie Oening di TMP Kusuma Bangsa, Kota Samarinda.

Kadrie meninggal dunia pada tanggal 6 Juni 1989. Dia meninggalkan seorang istri yang bernama Aminatul Kadriyah, seorang anak perempuan yang bernama Chadryah, dan seorang cucu laki-laki.[4] Ia awalnya dimakamkan di Kuburan Muslimin di Jalan K.H. Abul Hasan, sebelum dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa pada tanggal 6 Februari 2018.[5]

Namanya diabadikan sebagai nama salah satu ruas jalan di Kota Samarinda.[5] Selain itu, nama Stadion Madya Sempaja juga diubah namanya menjadi Gelanggang Olah Raga (GOR) Kadrie Oening pada tanggal 5 April 2022 untuk mengenang jasa-jasanya sebagai wali kota.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e Zailani 2001, hlm. 148.
  2. ^ Magenda 2010, hlm. 109.
  3. ^ Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur No. 18/TH-Pem/1969 tertanggal 2 Pebruari 1969.
  4. ^ Hassan 2004, hlm. 376.
  5. ^ a b "Makam Kadrie Oening Kini di TMP". KoranKaltim.co. 7 Februari 2018. Diakses tanggal 26 Juli 2024. 
  6. ^ Prasetyo, Teguh (5 April 2022). "GOR Madya Sempaja Berubah Nama Menjadi GOR Kadrie Oening". Diskominfo Kaltim. Diakses tanggal 26 Juli 2024. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
Didahului oleh:
Ngoedio
Wali kota Samarinda
1967–1980
Diteruskan oleh:
Anang Hasyim