Voice of Indonesia: Perbedaan antara revisi
Memperbaiki prolog Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(16 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{untuk|acara televisi|Voice of Indonesia (acara televisi)}} |
{{untuk|acara televisi|Voice of Indonesia (acara televisi)}} |
||
{{redirect|Suara Indonesia|acara televisi |
{{redirect|Suara Indonesia|acara televisi|Suara Indonesia (acara televisi)|surat kabar|Suara Indonesia (surat kabar)}} |
||
{{Infobox radio station |
{{Infobox radio station |
||
| name = RRI Stasiun Siaran Luar Negeri |
| name = RRI Stasiun Siaran Luar Negeri |
||
Baris 10: | Baris 10: | ||
| logo_alt = |
| logo_alt = |
||
| logo_caption = |
| logo_caption = |
||
| image = |
| image = |
||
| image_size = 200px |
| image_size = 200px |
||
| caption = |
| caption = |
||
| area = Seluruh dunia |
| area = Seluruh dunia |
||
| frequency = {{plainlist| |
| frequency = {{plainlist| |
||
* 3325 kHz dan |
* 3325 kHz dan 4755 kHz ([[Gelombang pendek|SW]], 17.00–06.00 WIB) |
||
* 3946/H/6660 (satelit, [[Telkom-4]])<ref name="satelit">{{cite web |title=Voice of Indonesia |url=https://www.lyngsat.com/radiochannels/id/Voice-of-Indonesia.html |website=LyngSat |access-date=19 September 2023}}</ref> |
* 3946/H/6660 (satelit, [[Telkom-4]])<ref name="satelit">{{cite web |title=Voice of Indonesia |url=https://www.lyngsat.com/radiochannels/id/Voice-of-Indonesia.html |website=LyngSat |access-date=19 September 2023}}</ref> |
||
* Daring (24 jam) |
* Daring (24 jam) |
||
Baris 31: | Baris 31: | ||
| former_callsigns = |
| former_callsigns = |
||
| former_names = Voice of Free Indonesia (1945–1950) |
| former_names = Voice of Free Indonesia (1945–1950) |
||
| former_frequencies = |
| former_frequencies = 9525 kHz, 11785 kHz, 15150 kHz |
||
| callsign_meaning = <!--do not apply special formatting--> |
| callsign_meaning = <!--do not apply special formatting--> |
||
| licensing_authority = [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Kementerian Komunikasi dan Informatika RI]] (radio SW) |
| licensing_authority = [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Kementerian Komunikasi dan Informatika RI]] (radio SW) |
||
Baris 41: | Baris 41: | ||
| coordinates = |
| coordinates = |
||
| translators = |
| translators = |
||
| repeaters = |
| repeaters = SW 7780 KHz [[WRMI]] |
||
| webcast = [https://player.voinews.id/streaming.html Tonton langsung] |
| webcast = [https://player.voinews.id/streaming.html Tonton langsung] |
||
| website = {{URL|https://voinews.id/}} (Bahasa Inggris)<br>{{URL|https://voinews.id/indonesian}} (Bahasa Indonesia) |
| website = {{URL|https://voinews.id/}} (Bahasa Inggris)<br>{{URL|https://voinews.id/indonesian}} (Bahasa Indonesia) |
||
Baris 54: | Baris 54: | ||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
{{lihat pula|Radio Rimba Raya}} |
{{lihat pula|Radio Rimba Raya}} |
||
[[Berkas: |
[[Berkas:kantorvoa.jpg|thumb|250px|Tulisan "Voice of Indonesia" di sebuah gedung di kantor pusat RRI di Jakarta, 2007. Gedung tersebut kemudian dirobohkan.]] |
||
[[Berkas:RRI Voice of Indonesia Logo.png|thumb|250px|Logo RRI Voice of Indonesia (2005-2023)]] |
|||
Sejarah Voice of Indonesia dapat dirunut bahkan sebelum RRI didirikan. Saat [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945]], negara tersebut memerlukan alat yang efektif untuk mengumumkannya ke seluruh elemen bangsa dan seluruh dunia. Pada jam 19.00 di hari yang sama, [[Joesoef Ronodipoero]] – tokoh yang nantinya mendirikan RRI – membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui ''Hōsō Kyōku'' (放送局, "Jawatan Radio"), radio milik pemerintah [[Pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda|pendudukan Jepang]], melalui pemancar gelombang pendek di [[Kota Bandung|Bandung]].<ref name="sejarah singkat">{{cite web |title=Voice of Indonesia - Sejarah Singkat |url=https://ppid.rri.co.id/dokumen/data/15466 |website=PPID LPP Radio Republik Indonesia |access-date=9 September 2023}}</ref> Ia dibantu oleh Abdulrahman Saleh, yang juga memiliki minat pada siaran radio. |
Sejarah Voice of Indonesia dapat dirunut bahkan sebelum RRI didirikan. Saat [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945]], negara tersebut memerlukan alat yang efektif untuk mengumumkannya ke seluruh elemen bangsa dan seluruh dunia. Pada jam 19.00 di hari yang sama, [[Joesoef Ronodipoero]] – tokoh yang nantinya mendirikan RRI – membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui ''Hōsō Kyōku'' (放送局, "Jawatan Radio"), radio milik pemerintah [[Pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda|pendudukan Jepang]], melalui pemancar gelombang pendek di [[Kota Bandung|Bandung]].<ref name="sejarah singkat">{{cite web |title=Voice of Indonesia - Sejarah Singkat |url=https://ppid.rri.co.id/dokumen/data/15466 |website=PPID LPP Radio Republik Indonesia |access-date=9 September 2023}}</ref> Ia dibantu oleh Abdulrahman Saleh, yang juga memiliki minat pada siaran radio. Pada tanggal 23 Agustus 1945, diluncurkan '''Voice of Free Indonesia''' ({{lang-id|"Suara Indonesia Merdeka"}}), radio yang ditujukan bagi pendengar luar negeri. Presiden [[Soekarno]] memberikan pidato di radio ini pada tanggal 25 Agustus, dan Wakil Presiden [[Mohammad Hatta]] melakukan hal yang sama pada tanggal 29 Agustus. Untuk melakukan siaran, mereka yang terlibat dalam siaran radio kemudian mengambil alih stasiun radio di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], yang didirikan pada masa kolonial Belanda dan sempat diambil alih Jepang. Siaran Voice of Free Indonesia dari Yogyakarta dilakukan pertama kali pada tanggal 17 Juni 1946.<ref>{{cite web |last1=VoI Official |title=The Voice of Free Indonesia Story |url=https://www.youtube.com/watch?v=C-jijoX4FfM |website=YouTube |date=9 Agustus 2015 |access-date=9 September 2023}}</ref> |
||
Selama [[Revolusi Nasional Indonesia|perang kemerdekaan Indonesia]], [[K'tut Tantri]], seorang perempuan asal Amerika Serikat berdarah Skotlandia yang simpatik terhadap pejuang kemerdekaan Indonesia, mengisi siaran berbahasa Inggris di Voice of Free Indonesia. Siarannya menyasar para pendengar di negara-negara Barat, dan ia mendapat julukan "Surabaya Sue" oleh karena dukungannya terhadap nasionalis Indonesia. Selama masa-masa awal kemerdekaan Indonesia, siaran radio berperan penting mengirimkan pesan-pesan kemerdekaan Indonesia pada audiens luar negeri, yang kemudian membantu negara-negara lain mengakui kedaulatan Indonesia. Nama "Voice of Free Indonesia" juga digunakan sebagai nama majalah pro-Indonesia yang diterbitkan orang-orang Indonesia di luar negeri untuk pembaca di negara-negara Barat.<ref>{{cite book |last=Tantri |first=K'tut |date=1960 |title= Revolt in Paradise|url= https://archive.org/details/revoltinparadise000219mbp|location=New York |publisher=Harper & Brothers |pages= [https://archive.org/details/revoltinparadise000219mbp/page/n177 182]–83, 222–23}}</ref> |
Selama [[Revolusi Nasional Indonesia|perang kemerdekaan Indonesia]], [[K'tut Tantri]], seorang perempuan asal Amerika Serikat berdarah Skotlandia yang simpatik terhadap pejuang kemerdekaan Indonesia, mengisi siaran berbahasa Inggris di Voice of Free Indonesia. Siarannya menyasar para pendengar di negara-negara Barat, dan ia mendapat julukan "Surabaya Sue" oleh karena dukungannya terhadap nasionalis Indonesia. Selama masa-masa awal kemerdekaan Indonesia, siaran radio berperan penting mengirimkan pesan-pesan kemerdekaan Indonesia pada audiens luar negeri, yang kemudian membantu negara-negara lain mengakui kedaulatan Indonesia. Nama "Voice of Free Indonesia" juga digunakan sebagai nama majalah pro-Indonesia yang diterbitkan orang-orang Indonesia di luar negeri untuk pembaca di negara-negara Barat.<ref>{{cite book |last=Tantri |first=K'tut |date=1960 |title= Revolt in Paradise|url= https://archive.org/details/revoltinparadise000219mbp|location=New York |publisher=Harper & Brothers |pages= [https://archive.org/details/revoltinparadise000219mbp/page/n177 182]–83, 222–23}}</ref> |
||
Baris 67: | Baris 68: | ||
[[Berkas:Pemancar RRI 250.jpg|jmpl|200x200px|Pemancar RRI Voice of Indonesia dengan kekuatan pancar 250 kW dari GEC Marconi yang pernah digunakan oleh RRI Cimanggis dan RRI Makassar]] |
[[Berkas:Pemancar RRI 250.jpg|jmpl|200x200px|Pemancar RRI Voice of Indonesia dengan kekuatan pancar 250 kW dari GEC Marconi yang pernah digunakan oleh RRI Cimanggis dan RRI Makassar]] |
||
Per tahun 2023, siaran VOI melalui gelombang pendek disiarkan melalui frekuensi: |
Per tahun 2023, siaran VOI melalui gelombang pendek disiarkan melalui frekuensi: |
||
* 3325 kHz - [[Daya listrik|Power]] = |
* 3325 kHz - [[Daya listrik|Power]] = 40 [[Watt|Kw]] ([[Kota Palangkaraya|Palangkaraya]], [[Kalimantan Tengah]]) |
||
* |
* 4755 kHz - [[Daya listrik|Power]] = 10 [[Watt|Kw]] ([[Cimanggis]], [[Depok]], [[Jawa Barat]]) |
||
Siaran gelombang pendek disiarkan mulai jam 17.00–06.00 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] (10.00–23.00 [[Waktu Universal Terkoordinasi|UTC]]).{{cn}} |
Siaran gelombang pendek disiarkan mulai jam 17.00–06.00 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] (10.00–23.00 [[Waktu Universal Terkoordinasi|UTC]]).{{cn}} |
||
Baris 83: | Baris 84: | ||
Selain gelombang pendek, VOI juga bersiaran secara daring melalui situs webnya dan aplikasi RRI Digital selama 24 jam. |
Selain gelombang pendek, VOI juga bersiaran secara daring melalui situs webnya dan aplikasi RRI Digital selama 24 jam. |
||
Di luar program-program gelombang pendek yang disiarkan juga melalui internet secara bersamaan, VOI bersiaran sebagai saluran televisi daring berkonsep radio visual, dengan memadukan siaran radio dan gambar visual. Sebagian siarannya dipancarluaskan oleh stasiun-stasiun [[RRI Programa 1]] ([[Kabupaten Nunukan|Nunukan]], [[Entikong, Sanggau|Entikong]], [[Kota Tanjungpinang|Tanjungpinang]], [[Kota Batam|Batam]] dan [[Kabupaten Bengkalis|Bengkalis]]) dan radio visual [[ |
Di luar program-program gelombang pendek yang disiarkan juga melalui internet secara bersamaan, VOI bersiaran sebagai saluran televisi daring berkonsep radio visual, dengan memadukan siaran radio dan gambar visual. Sebagian siarannya dipancarluaskan oleh stasiun-stasiun [[RRI Programa 1]] ([[Kabupaten Nunukan|Nunukan]], [[Entikong, Sanggau|Entikong]], [[Kota Tanjungpinang|Tanjungpinang]], [[Kota Batam|Batam]] dan [[Kabupaten Bengkalis|Bengkalis]]) dan radio visual [[RRI NET]].{{cn}} Dengan relai ini, sebagian siaran VOI juga dapat dinikmati melalui radio FM dan layanan televisi berlangganan [[IndiHome]] (di mana RRI NET tersedia). |
||
Acara-acara yang disiarkan secara daring dalam bentuk radio visual antara lain:<ref>{{cite web |title=RRI PlayGo - V.O.I Voice of Indonesia |url=https://digital.rri.co.id/sharing/radio/010536 |website=RRI Digital |access-date=19 September 2023}}</ref> |
Acara-acara yang disiarkan secara daring dalam bentuk radio visual antara lain:<ref>{{cite web |title=RRI PlayGo - V.O.I Voice of Indonesia |url=https://digital.rri.co.id/sharing/radio/010536 |website=RRI Digital |access-date=19 September 2023}}</ref> |
||
Baris 94: | Baris 95: | ||
== Bahasa == |
== Bahasa == |
||
Hingga tahun 2023, VOI beroperasi dalam sembilan bahasa, yaitu: [[Bahasa Arab|Arab]], [[Bahasa Belanda|Belanda]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Inggris|Inggris]], [[Bahasa Jepang|Jepang]], [[Bahasa Jerman|Jerman]], [[Bahasa Prancis|Prancis]], [[Bahasa Spanyol|Spanyol]], dan [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]] ([[Bahasa Mandarin|Mandarin]]). Sebelumnya, VOI pernah bersiaran dalam bahasa [[Bahasa Hindi|Hindi]], [[Bahasa Korea|Korea]], [[Bahasa Thai|Thailand]], dan [[Bahasa Urdu|Urdu]].<ref>{{cite book |title=The Voice of Indonesia |publisher=Broadcasting Service of the Ministry of Information of the Republic of Indonesia (Layanan Penyiaran [[Departemen Penerangan Republik Indonesia|Departemen Penerangan RI]]) |edition=1-3 |date=1960 |url=https://www.google.co.id/books/edition/The_Voice_of_Indonesia/pWOtLI_nZGMC?hl=id&gbpv=1&bsq=%22urdu%22 |access-date=10 September 2023}}</ref><ref>Afgiansyah (2007) ''Repositioning VOI''. The Hague: The Hague University</ref> |
Hingga tahun 2023, VOI beroperasi dalam sembilan bahasa, yaitu: [[Bahasa Arab|Arab]], [[Bahasa Belanda|Belanda]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Inggris|Inggris]], [[Bahasa Jepang|Jepang]], [[Bahasa Jerman|Jerman]], [[Bahasa Prancis|Prancis]], [[Bahasa Spanyol|Spanyol]], dan [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]] ([[Bahasa Mandarin|Mandarin]]). Sebelumnya, VOI pernah bersiaran dalam bahasa [[Bahasa Hindi|Hindi]], [[Bahasa Korea|Korea]], [[Bahasa Thai|Thailand]], dan [[Bahasa Urdu|Urdu]].<ref>{{cite book |title=The Voice of Indonesia |publisher=Broadcasting Service of the Ministry of Information of the Republic of Indonesia (Layanan Penyiaran [[Departemen Penerangan Republik Indonesia|Departemen Penerangan RI]]) |edition=1-3 |date=1960 |url=https://www.google.co.id/books/edition/The_Voice_of_Indonesia/pWOtLI_nZGMC?hl=id&gbpv=1&bsq=%22urdu%22 |access-date=10 September 2023}}</ref><ref>Afgiansyah (2007) ''Repositioning VOI''. The Hague: The Hague University</ref> |
||
⚫ | |||
{| class="wikitable" |
{| class="wikitable" |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
! rowspan="2" |Bahasa |
! rowspan="2" |Bahasa |
||
! colspan="2" |Waktu |
! colspan="2" |Waktu |
||
Baris 103: | Baris 104: | ||
![[Waktu Universal Terkoordinasi|UTC]] |
![[Waktu Universal Terkoordinasi|UTC]] |
||
|- |
|- |
||
| |
|Inggris |
||
|17:00-18.00 |
|17:00-18.00 |
||
|10:00-11:00 |
|10:00-11:00 |
||
|- |
|- |
||
| |
|Mandarin |
||
|18:00-19:00 |
|18:00-19:00 |
||
|11:00-12:00 |
|11:00-12:00 |
||
|- |
|- |
||
| |
|Jepang |
||
|19:00-20:00 |
|19:00-20:00 |
||
|12:00-13:00 |
|12:00-13:00 |
||
|- |
|- |
||
| |
|Inggris (siaran ulang) |
||
|20:00-21:00 |
|20:00-21:00 |
||
|13:00-14:00 |
|13:00-14:00 |
||
|- |
|- |
||
| |
|Indonesia |
||
|21:00-22:00 |
|21:00-22:00 |
||
|14:00-15:00 |
|14:00-15:00 |
||
|- |
|- |
||
| |
|Mandarin |
||
|22:00-23:00 |
|22:00-23:00 |
||
|15:00-16:00 |
|15:00-16:00 |
||
|- |
|- |
||
| |
|Arab |
||
|23:00-00:00 |
|23:00-00:00 |
||
|16:00-17:00 |
|16:00-17:00 |
||
|- |
|- |
||
| |
|Spanyol |
||
|00:00-01:00 |
|00:00-01:00 |
||
|17:00-18:00 |
|17:00-18:00 |
||
|- |
|- |
||
| |
|Jerman |
||
|01:00-02:00 |
|01:00-02:00 |
||
|18:00-19:00 |
|18:00-19:00 |
||
|- |
|- |
||
|Belanda |
|||
|[[Bahasa Inggris|Inggris]] |
|||
|02:00-03:00 |
|02:00-03:00 |
||
|19:00-20:00 |
|19:00-20:00 |
||
|- |
|- |
||
| |
|Prancis |
||
|03:00-04:00 |
|03:00-04:00 |
||
|20:00-21:00 |
|20:00-21:00 |
||
⚫ | |||
|Inggris (siaran ulang) |
|||
|04:00-05:00 |
|||
|21:00-22:00 |
|||
|- |
|||
|Jepang (siaran ulang) |
|||
|05:00-06:00 |
|||
|22:00-23:00 |
|||
|} |
|} |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[TVRI World]], saluran internasional dari |
* [[TVRI World]], saluran internasional dari LPP TVRI |
||
== Catatan kaki == |
== Catatan kaki == |
||
Baris 162: | Baris 171: | ||
* [http://voinews.id/streaming_en/id.html Streaming audio Voice of Indonesia di situs web resmi] |
* [http://voinews.id/streaming_en/id.html Streaming audio Voice of Indonesia di situs web resmi] |
||
* [http://player.voinews.id/streaming.html Streaming video Voice of Indonesia di situs web resmi] |
* [http://player.voinews.id/streaming.html Streaming video Voice of Indonesia di situs web resmi] |
||
* |
* Voice of Indonesia di situs web resmi dan portal berita resmi RRI, ''rri.co.id'': |
||
** [https://rri.co.id/voi Segmen berita dari Voice of Indonesia] |
|||
** [https://www.rri.co.id/stream/radio ''Streaming'' radio RRI (termasuk Voice of Indonesia)] |
|||
* [https://digital.rri.co.id/sharing/radio/010536 Voice of Indonesia di RRI Digital] |
* [https://digital.rri.co.id/sharing/radio/010536 Voice of Indonesia di RRI Digital] |
||
* {{instagram|voi__official|Voice of Indonesia}} |
* {{instagram|voi__official|Voice of Indonesia}} |
Revisi per 26 Juli 2024 15.32
Kota | Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia |
---|---|
Wilayah siar | Seluruh dunia |
Merek | RRI Voice of Indonesia, Suara Indonesia (sebelumnya)[1] |
Frekuensi | |
Mulai mengudara | 23 Agustus 1945 |
Format | Umum |
Bahasa | Indonesia, Inggris, Arab, Belanda, Jerman, Jepang, Prancis, Spanyol, Tionghoa (Mandarin) |
Otoritas perizinan | Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (radio SW) |
Nama sebelumnya | Voice of Free Indonesia (1945–1950) |
Frekuensi sebelumnya | 9525 kHz, 11785 kHz, 15150 kHz |
Pemilik | LPP RRI |
Stasiun kembar | RRI Programa 1 RRI Programa 2 RRI Programa 3 RRI Programa 4 |
Siaran web | Tonton langsung |
Situs web | voinews voinews |
RRI Stasiun Siaran Luar Negeri,[3] bersiaran sebagai RRI Voice of Indonesia (bahasa Indonesia: "Suara Indonesia",[catatan 1] atau Voice of Indonesia saja, sebelumnya RRI World Service – Voice of Indonesia) dan disingkat sebagai VOI, adalah stasiun radio dan media daring internasional dari LPP Radio Republik Indonesia (RRI). VOI bersiaran sejak tahun 1945, menjadikannya media internasional asal Indonesia tertua yang masih beroperasi.
VOI menggunakan berbagai bahasa untuk menyebarkan kebudayaan dan pengetahuan Indonesia ke pihak luar atau warga negara Indonesia di luar negeri. Hingga tahun 2023, VOI bersiaran dalam sembilan bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, melalui gelombang pendek pada jam-jam tertentu serta televisi daring selama 24 jam.
Sejarah
Sejarah Voice of Indonesia dapat dirunut bahkan sebelum RRI didirikan. Saat Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, negara tersebut memerlukan alat yang efektif untuk mengumumkannya ke seluruh elemen bangsa dan seluruh dunia. Pada jam 19.00 di hari yang sama, Joesoef Ronodipoero – tokoh yang nantinya mendirikan RRI – membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui Hōsō Kyōku (放送局, "Jawatan Radio"), radio milik pemerintah pendudukan Jepang, melalui pemancar gelombang pendek di Bandung.[4] Ia dibantu oleh Abdulrahman Saleh, yang juga memiliki minat pada siaran radio. Pada tanggal 23 Agustus 1945, diluncurkan Voice of Free Indonesia (bahasa Indonesia: "Suara Indonesia Merdeka"), radio yang ditujukan bagi pendengar luar negeri. Presiden Soekarno memberikan pidato di radio ini pada tanggal 25 Agustus, dan Wakil Presiden Mohammad Hatta melakukan hal yang sama pada tanggal 29 Agustus. Untuk melakukan siaran, mereka yang terlibat dalam siaran radio kemudian mengambil alih stasiun radio di Yogyakarta, yang didirikan pada masa kolonial Belanda dan sempat diambil alih Jepang. Siaran Voice of Free Indonesia dari Yogyakarta dilakukan pertama kali pada tanggal 17 Juni 1946.[5]
Selama perang kemerdekaan Indonesia, K'tut Tantri, seorang perempuan asal Amerika Serikat berdarah Skotlandia yang simpatik terhadap pejuang kemerdekaan Indonesia, mengisi siaran berbahasa Inggris di Voice of Free Indonesia. Siarannya menyasar para pendengar di negara-negara Barat, dan ia mendapat julukan "Surabaya Sue" oleh karena dukungannya terhadap nasionalis Indonesia. Selama masa-masa awal kemerdekaan Indonesia, siaran radio berperan penting mengirimkan pesan-pesan kemerdekaan Indonesia pada audiens luar negeri, yang kemudian membantu negara-negara lain mengakui kedaulatan Indonesia. Nama "Voice of Free Indonesia" juga digunakan sebagai nama majalah pro-Indonesia yang diterbitkan orang-orang Indonesia di luar negeri untuk pembaca di negara-negara Barat.[6]
Pada tahun 1950, Voice of Free Indonesia berganti nama menjadi Voice of Indonesia (VOI),[7] dengan menghapus kata "Free" di dalamnya. Pada tahun 1955, VOI menyiarkan Konferensi Asia–Afrika yang diadakan di Bandung.[4]
Di tahun 2019, VOI mengalami perubahan bentuk dan format siaran. Salah satunya adalah program "siaran perbatasan" yang dimulai pukul 06.00 hingga 10.00 WIB dan dipancarluaskan di lima stasiun RRI terluar Indonesia; yaitu RRI Nunukan (Kalimantan Utara), RRI Entikong (Kalimantan Barat), RRI Tanjungpinang, RRI Batam (keduanya di Kepulauan Riau), dan RRI Stasiun Produksi Bengkalis (Riau).[4]
Ketersediaan
Gelombang pendek
Per tahun 2023, siaran VOI melalui gelombang pendek disiarkan melalui frekuensi:
- 3325 kHz - Power = 40 Kw (Palangkaraya, Kalimantan Tengah)
- 4755 kHz - Power = 10 Kw (Cimanggis, Depok, Jawa Barat)
Siaran gelombang pendek disiarkan mulai jam 17.00–06.00 WIB (10.00–23.00 UTC).[butuh rujukan]
Sebelumnya
- 9525 kHz (idle) Power = 250 Kw (Pemancar Cimanggis)
- 11785 kHz (idle) Power = 250 Kw (Pemancar Cimanggis)
- 15150 kHz (idle) Power = 250 Kw (Pemancar Cimanggis)
Satelit
Menurut data Lyngsat, siaran audio VOI dapat diakses melalui siaran satelit Telkom-4 dengan frekuensi 3946 H yang menjangkau Asia Tenggara. Frekuensi ini sama dengan frekuensi satelit stasiun-stasiun RRI daerah di Indonesia, terutama RRI Programa 1.[2][8]
Daring
Selain gelombang pendek, VOI juga bersiaran secara daring melalui situs webnya dan aplikasi RRI Digital selama 24 jam.
Di luar program-program gelombang pendek yang disiarkan juga melalui internet secara bersamaan, VOI bersiaran sebagai saluran televisi daring berkonsep radio visual, dengan memadukan siaran radio dan gambar visual. Sebagian siarannya dipancarluaskan oleh stasiun-stasiun RRI Programa 1 (Nunukan, Entikong, Tanjungpinang, Batam dan Bengkalis) dan radio visual RRI NET.[butuh rujukan] Dengan relai ini, sebagian siaran VOI juga dapat dinikmati melalui radio FM dan layanan televisi berlangganan IndiHome (di mana RRI NET tersedia).
Acara-acara yang disiarkan secara daring dalam bentuk radio visual antara lain:[9]
- Indonesia Hari Ini (Bahasa Indonesia)
- Indonesia Today (Bahasa Inggris)
- VOI Biztalk (Bahasa Indonesia, dialog bisnis)
VOI juga mengelola portal berita di situs web resminya, voinews.id, dalam sembilan bahasa sesuai dengan bahasa yang disiarkannya.
Bahasa
Hingga tahun 2023, VOI beroperasi dalam sembilan bahasa, yaitu: Arab, Belanda, Indonesia, Inggris, Jepang, Jerman, Prancis, Spanyol, dan Tionghoa (Mandarin). Sebelumnya, VOI pernah bersiaran dalam bahasa Hindi, Korea, Thailand, dan Urdu.[10][11]
Berikut ini jadwal siaran VOI dalam gelombang pendek menurut bahasa:[butuh rujukan]
Bahasa | Waktu | |
---|---|---|
WIB | UTC | |
Inggris | 17:00-18.00 | 10:00-11:00 |
Mandarin | 18:00-19:00 | 11:00-12:00 |
Jepang | 19:00-20:00 | 12:00-13:00 |
Inggris (siaran ulang) | 20:00-21:00 | 13:00-14:00 |
Indonesia | 21:00-22:00 | 14:00-15:00 |
Mandarin | 22:00-23:00 | 15:00-16:00 |
Arab | 23:00-00:00 | 16:00-17:00 |
Spanyol | 00:00-01:00 | 17:00-18:00 |
Jerman | 01:00-02:00 | 18:00-19:00 |
Belanda | 02:00-03:00 | 19:00-20:00 |
Prancis | 03:00-04:00 | 20:00-21:00 |
Inggris (siaran ulang) | 04:00-05:00 | 21:00-22:00 |
Jepang (siaran ulang) | 05:00-06:00 | 22:00-23:00 |
Lihat pula
- TVRI World, saluran internasional dari LPP TVRI
Catatan kaki
- ^ "Suara Indonesia" juga pernah digunakan sebagai nama siarannya dalam Bahasa Indonesia. Lihat ARCHIVE Sounds (2022) pada referensi di bawah.
Referensi
- ^ ARCHIVE Sounds (3 Januari 2008, video diunggah 5 Januari 2022). "RRI Voice of Indonesia - Tadi Pagi, Jakarta - Startup/Sign-On (03.01 2008)". YouTube. Diakses tanggal 5 Oktober 2023.
- ^ a b "Voice of Indonesia". LyngSat. Diakses tanggal 19 September 2023.
- ^ "RKKAL STASIUN SIARAN LUAR NEGERI VOICE OF INDONESIA 2022". PPID LPP Radio Republik Indonesia. 2022. Diakses tanggal 2 Agustus 2023.
- ^ a b c "Voice of Indonesia - Sejarah Singkat". PPID LPP Radio Republik Indonesia. Diakses tanggal 9 September 2023.
- ^ VoI Official (9 Agustus 2015). "The Voice of Free Indonesia Story". YouTube. Diakses tanggal 9 September 2023.
- ^ Tantri, K'tut (1960). Revolt in Paradise. New York: Harper & Brothers. hlm. 182–83, 222–23.
- ^ Voice of Indonesia - Background
- ^ "Telkom 4 at 108.0°E: 3946 H". LyngSat. Diakses tanggal 19 September 2023.
- ^ "RRI PlayGo - V.O.I Voice of Indonesia". RRI Digital. Diakses tanggal 19 September 2023.
- ^ The Voice of Indonesia (edisi ke-1-3). Broadcasting Service of the Ministry of Information of the Republic of Indonesia (Layanan Penyiaran Departemen Penerangan RI). 1960. Diakses tanggal 10 September 2023.
- ^ Afgiansyah (2007) Repositioning VOI. The Hague: The Hague University
Pranala luar
- Situs web resmi (Bahasa Inggris)
- Situs web resmi (Bahasa Indonesia)
- Streaming audio Voice of Indonesia di situs web resmi
- Streaming video Voice of Indonesia di situs web resmi
- Voice of Indonesia di situs web resmi dan portal berita resmi RRI, rri.co.id:
- Voice of Indonesia di RRI Digital
- Voice of Indonesia di Instagram
- VoI Official di YouTube