Lompat ke isi

Agus Widjojo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Patria lupa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(18 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|honorific-prefix =
|name = {{PAGENAME}}
|name = Agus Widjojo
|image = Gubernur Lemhannas Agus Widjojo.jpg
|image = Gubernur Lemhannas Agus Widjojo.jpg
|caption = Agus Widjojo
|caption = Agus Widjojo
Baris 28: Baris 28:
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|serviceyears = 1970—2003
|serviceyears = 1970–2003
|rank = [[Berkas:Pdu letjendtni staf.png|25px]] [[Letnan Jenderal]] [[TNI]]
|rank = [[Berkas:Pdu letjendtni staf.png|25px]] [[Letnan Jenderal]] [[TNI]]
|unit = [[Infanteri]]
|unit = [[Infanteri]]
|commands =
|commands =
|battles =
|battles = {{bulleted list|[[Operasi Seroja]]|[[Konflik Papua]]}}
|awards =
|awards =
|alma_mater = [[AKABRI]] (1970)
|alma_mater = [[AKABRI]] (1970)
|occupation = [[Tentara]]
|occupation = [[Tentara]]
}}
}}
[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn]].) '''Agus Widjojo''' ({{lahirmati|[[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]|8|6|1947}}) adalah [[duta besar]] Indonesia untuk negara [[Filipina]] sejak 12 Januari 2022. Ia pernah menjabat sebagai Gubernur Lemhannas sejak 15 April 2016 hingga 12 Januari 2022.
[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn]].) '''Agus Widjojo, M.M.A.S., M.P.A.''' ({{lahirmati|[[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]|8|6|1947}}) adalah [[duta besar]] Indonesia untuk negara [[Filipina]] sejak 12 Januari 2022. Ia pernah menjabat sebagai Gubernur Lemhannas sejak 15 April 2016 hingga 12 Januari 2022.


Agus Widjojo merupakan mantan [[Daftar Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|Wakil Ketua]] [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] mewakili Fraksi TNI/Polri periode 2001—2003 menggantikan [[Hari Sabarno]] yang diangkat menjadi [[Menteri Dalam Negeri]] dalam [[Kabinet Gotong Royong]].<ref>{{cite book|title=Political Reform in Indonesia After Soeharto|last=Crouch|first=Harold|authorlink=Harold Crouch|page=158|year=2010|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|isbn=978-981-230-920-4}}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.kemitraan.or.id/id/agus-widjojo |title=AGUS WIDJOJO |access-date=2014-08-18 |archive-date=2014-08-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140819085632/http://www.kemitraan.or.id/id/agus-widjojo |dead-url=yes }}</ref>
Agus Widjojo merupakan mantan [[Daftar Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|Wakil Ketua]] [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] mewakili Fraksi TNI/Polri periode 2001–2003 menggantikan [[Hari Sabarno]] yang diangkat menjadi [[Menteri Dalam Negeri]] dalam [[Kabinet Gotong Royong]].<ref>{{cite book|title=Political Reform in Indonesia After Soeharto|url=https://archive.org/details/politicalreformi0000crou|last=Crouch|first=Harold|authorlink=Harold Crouch|page=[https://archive.org/details/politicalreformi0000crou/page/n171 158]|year=2010|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|isbn=978-981-230-920-4}}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.kemitraan.or.id/id/agus-widjojo |title=AGUS WIDJOJO |access-date=2014-08-18 |archive-date=2014-08-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140819085632/http://www.kemitraan.or.id/id/agus-widjojo |dead-url=yes }}</ref>


== Karier ==
== Karier ==


Agus merupakan lulusan dari [[AKABRI]] tahun 1970,<ref>[https://web.archive.org/web/20010222063027/http://www.akmil.ac.id/23.php3 ALUMNI - 1970] lihat bagian infanteri no. 267</ref> ia seangkatan dengan dua mantan [[KSAD]], [[Subagyo Hadi Siswoyo]] dan [[Tyasno Sudarto]]. Agus adalah putra dari salah satu [[Pahlawan Revolusi]] yakni, [[Mayjen]] TNI ([[Anumerta]]) [[Sutoyo Siswomiharjo]] yang gugur pada peristiwa [[G30S]].<ref>[http://www.tempo.co/read/kolom/2011/06/14/396/Anak-yang-Melampaui-Karier-Ayah Anak yang Melampaui Karier Ayah?] Tempo, 14 Juni 2011</ref>
Agus merupakan lulusan dari [[AKABRI]] tahun 1970,<ref>[https://web.archive.org/web/20010222063027/http://www.akmil.ac.id/23.php3 ALUMNI - 1970] lihat bagian infanteri no. 267</ref> ia seangkatan dengan dua mantan [[KSAD]], [[Subagyo Hadi Siswoyo]] dan [[Tyasno Sudarto]]. Agus adalah putra dari salah satu [[Pahlawan Revolusi]] yakni, [[Mayjen]] TNI ([[Anumerta]]) [[Sutoyo Siswomiharjo]] yang gugur pada peristiwa [[G30S]].<ref>[http://www.tempo.co/read/kolom/2011/06/14/396/Anak-yang-Melampaui-Karier-Ayah Anak yang Melampaui Karier Ayah?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140819125751/http://www.tempo.co/read/kolom/2011/06/14/396/Anak-yang-Melampaui-Karier-Ayah |date=2014-08-19 }} Tempo, 14 Juni 2011</ref>


Selama pengangkatannya sebagai Komandan [[Sekolah Staf dan Komando TNI]] (SESKO TNI), sebuah [[wadah pemikir]] TNI, dia bertanggung jawab untuk restrukturisasi doktrin politik dan keamanan TNI. Agus Widjojo telah memainkan peran yang penting dalam pembaruan militer. Pada tahun 1998, ia bahkan pernah berpendapat bahwa militer seharusnya keluar dari [[politik]] dengan mengatakan, "Mereka yang melihat kebutuhan untuk menjadikan militer sebagai bagian dari sistem yang lebih demokratis adalah mereka yang telah terkena sistem demokrasi".<ref>{{Cite web |url=http://www.kemitraan.or.id/id/agus-widjojo |title="Kemitraan: Agus Widjojo" |access-date=2014-08-18 |archive-date=2014-08-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140819085632/http://www.kemitraan.or.id/id/agus-widjojo |dead-url=yes }}</ref>
Selama pengangkatannya sebagai Komandan [[Sekolah Staf dan Komando TNI]] (SESKO TNI), sebuah [[wadah pemikir]] TNI, dia bertanggung jawab untuk restrukturisasi doktrin politik dan keamanan TNI. Agus Widjojo telah memainkan peran yang penting dalam pembaruan militer. Pada tahun 1998, ia bahkan pernah berpendapat bahwa militer seharusnya keluar dari [[politik]] dengan mengatakan, "Mereka yang melihat kebutuhan untuk menjadikan militer sebagai bagian dari sistem yang lebih demokratis adalah mereka yang telah terkena sistem demokrasi".<ref>{{Cite web |url=http://www.kemitraan.or.id/id/agus-widjojo |title="Kemitraan: Agus Widjojo" |access-date=2014-08-18 |archive-date=2014-08-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140819085632/http://www.kemitraan.or.id/id/agus-widjojo |dead-url=yes }}</ref>


Pada tahun 1998, Letjen Agus Widjojo dan Letjen [[Susilo Bambang Yudhoyono]] adalah jenderal bintang tiga semasa [[Wiranto]] waktu itu Panglima TNI, diminta menyiapkan konsep reformasi TNI.<ref>[https://m.tempo.co/read/news/2015/09/28/078704517/sby-kalau-ada-yang-mau-kudeta-saya-paling-depan-menolak "SBY-Kalau ada yang mau kudeta, Saya paling depan menolak!"]</ref> Konsep tersebut dinamakan "Paradigma Baru TNI". Saat menjadi Wakil Ketua MPR pun, Beliau-lah yang memimpin Fraksi TNI/Polri untuk mundur dari parlemen dan fraksi tersebut dilikuidasi, yang di mana fakta sejarah yaitu MPR 1999-2004 ialah periode terakhir TNI/Polri berada di parlemen.<ref>[https://successfulsocieties.princeton.edu/interviews/agus-widjojo "Pricenton Interview: Lt. Gen Ret Agus Widjojo"]</ref>
Pada tahun 1998, Letjen Agus Widjojo dan Letjen [[Susilo Bambang Yudhoyono]] adalah jenderal bintang tiga semasa [[Wiranto]] waktu itu Panglima TNI, diminta menyiapkan konsep reformasi TNI.<ref>[https://m.tempo.co/read/news/2015/09/28/078704517/sby-kalau-ada-yang-mau-kudeta-saya-paling-depan-menolak "SBY-Kalau ada yang mau kudeta, Saya paling depan menolak!"]</ref> Konsep tersebut dinamakan "Paradigma Baru TNI". Saat menjadi Wakil Ketua MPR pun, Beliau-lah yang memimpin Fraksi TNI/Polri untuk mundur dari parlemen dan fraksi tersebut dilikuidasi, yang di mana fakta sejarah yaitu MPR 1999-2004 ialah periode terakhir TNI/Polri berada di parlemen.<ref>[https://successfulsocieties.princeton.edu/interviews/agus-widjojo "Pricenton Interview: Lt. Gen Ret Agus Widjojo"]</ref>
Baris 67: Baris 67:
# Pendidikan Lanjutan Perwira I
# Pendidikan Lanjutan Perwira I
# Pendidikan Lanjutan Perwira II
# Pendidikan Lanjutan Perwira II
# Sekolah Staf dan Komando TNI AD
# Sekolah Staf dan Komando TNI AD (1986)
# Sekolah Staf dan Komando TNI
# Sekolah Staf dan Komando TNI
# Lemhannas
# Lemhannas
Baris 77: Baris 77:
* Perwira Pertama Pussenif
* Perwira Pertama Pussenif
* Wadan Yonif Linud 328/Dirgahayu
* Wadan Yonif Linud 328/Dirgahayu
* Komandan Yonif Linud 328/Dirgahayu (1985—1986)
* Komandan Yonif Linud 328/Dirgahayu (1985–1986)
* Kepala Staf Brigif Linud 17/Kujang I
* Kepala Staf Brigif Linud 17/Kujang I
* Komandan Brigif Linud 17/Kujang I
* Komandan Brigif Linud 17/Kujang I (1990–1992)
* Asisten Operasi Kasdam III/Siliwangi
* Asisten Operasi Kasdam III/Siliwangi
* Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) Jaya
* Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) Jaya
* Wakil Asisten Perencanaan Umum Panglima ABRI
* Wakil Asisten Perencanaan Umum Panglima ABRI
* Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasad
* Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasad
* Komandan Sesko ABRI (1998—1999)
* Komandan Sesko ABRI (1998–1999)
* [[Kepala Staf Teritorial Tentara Nasional Indonesia|Ketua Fraksi ABRI]] (1999–2001)
* Wakil Ketua MPR RI (1999—2083)
* Wakil Ketua [[MPR]] RI (1999–2003)
* Gubernur [[Lemhanas|Lemhannas]] (2016—2022)
* Gubernur [[Lemhanas|Lemhannas]] (2016–2022)


== Jabatan Pemerintahan ==
== Jabatan Pemerintahan ==
* Deputi I [[Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Reformasi|Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R)]] (2006—2009)
* Deputi I [[Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Reformasi|Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R)]] (2006–2009)
* Anggota [[Komisi Kebenaran dan Persahabatan]] Indonesia-Timor Leste (2005—2008)
* Anggota [[Komisi Kebenaran dan Persahabatan]] Indonesia-Timor Leste (2005–2008)
* Anggota Dewan Penasihat Lembaga Ketahanan Nasional
* Anggota Dewan Penasihat Lembaga Ketahanan Nasional
* Gubernur Lemhannas (2016—2022)
* Gubernur Lemhannas (2016–2022)
* Duta Besar RI untuk Filipina (2022—)
* Duta Besar RI untuk Filipina (2022—)


Baris 105: Baris 106:
== Publikasi ==
== Publikasi ==
# Transformasi TNI Dari Pejuang Kemerdekaan Menuju Tentara Profesional dalam Demokrasi: Pergulatan TNI Mengukuhkan Kepribadian dan Jati Diri (Center for Strategic International Studies, 2015)
# Transformasi TNI Dari Pejuang Kemerdekaan Menuju Tentara Profesional dalam Demokrasi: Pergulatan TNI Mengukuhkan Kepribadian dan Jati Diri (Center for Strategic International Studies, 2015)

== Penghargaan ==
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Pratama.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Pratama.gif|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Nararya.gif|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Nararya.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Kesetiaan XXIV.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Kesetiaan XVI.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Kesetiaan VIII.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Dwidya Sistha.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana GOM IX.gif|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Seroja (Ulangan Pertama).png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Santi Dharma.gif|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Santi Dharma.gif|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=UNEFME Ribbon Bar.gif|width=100}}
|}
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Baris ke-1
|[[Bintang Mahaputera Adipradana]] (2024)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2024-08-14|title=Jokowi Berikan Gelar Tanda Kehormatan untuk 64 Tokoh, Ada Prabowo, Airlangga hingga Surya Paloh|url=https://nasional.kompas.com/read/2024/08/14/16572171/jokowi-berikan-gelar-tanda-kehormatan-untuk-64-tokoh-ada-prabowo-airlangga|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-08-14}}</ref>
|[[Bintang Dharma]]
|[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Pratama]]
|-
!Baris ke-2
|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Pratama]]
|[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Nararya]]
|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Nararya]]
|-
!Baris ke-3
|[[Satyalancana Kesetiaan]] 24 Tahun
|[[Satyalancana Kesetiaan]] 16 Tahun
|[[Satyalancana Kesetiaan]] 8 Tahun
|-
!Baris ke-4
|[[Satyalancana Dwidya Sistha]]
|[[Satyalancana Raksaka Dharma]]
|[[Satyalancana Seroja]] (Ulangan Pertama)
|-
!Baris ke-5
|[[Satyalancana Santi Dharma]]
|[[Satyalancana Santi Dharma]]
|[[:en:United Nations Medal#United Nations Medal ribbons|The Second United Nations Emergency Force (UNEF II) Medal]]
|}


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 116: Baris 158:
{{Incumbent succession box|title=[[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Filipina|Duta Besar Indonesia untuk Filipina]]|before=[[Sinyo Harry Sarundajang]]|after=[[Petahana]]|years=2022—sekarang}}
{{Incumbent succession box|title=[[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Filipina|Duta Besar Indonesia untuk Filipina]]|before=[[Sinyo Harry Sarundajang]]|after=[[Petahana]]|years=2022—sekarang}}
{{s-gov}}
{{s-gov}}
{{Succession box|jabatan=[[Lemhannas|Gubernur Lemhannas]]|tahun=2016—2022|pendahulu=[[Budi Susilo Soepandji]]|pengganti=[[Andi Widjajanto]]}}
{{Succession box|jabatan=[[Lemhannas|Gubernur Lemhannas]]|tahun=2016–2022|pendahulu=[[Budi Susilo Soepandji]]|pengganti=[[Andi Widjajanto]]}}
{{kotak selesai}}
{{kotak selesai}}


{{DEFAULTSORT:Widjojo, Agus}}
{{DEFAULTSORT:Widjojo, Agus}}
{{tokoh-militer-stub}}

[[Kategori:Gubernur Lemhannas]]
[[Kategori:Gubernur Lemhannas]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
Baris 129: Baris 169:
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Tokoh Kebumen]]
[[Kategori:Tokoh dari Kebumen]]
[[Kategori:Tokoh dari Kebumen]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia|Widjojo, Agus]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Filipina]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Filipina|Widjojo, Agus]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]

Revisi terkini sejak 15 Agustus 2024 02.10

Agus Widjojo
Agus Widjojo
Duta Besar Indonesia untuk Filipina
Mulai menjabat
12 Januari 2022
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Gubernur Lemhannas ke-16
Masa jabatan
15 April 2016 – 12 Januari 2022
Informasi pribadi
Lahir8 Juni 1947 (umur 77)
Surakarta, Jawa Tengah
Orang tua
Alma materAKABRI (1970)
PekerjaanTentara
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1970–2003
Pangkat Letnan Jenderal TNI
SatuanInfanteri
Pertempuran/perang
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Letnan Jenderal TNI (Purn.) Agus Widjojo, M.M.A.S., M.P.A. (lahir 8 Juni 1947) adalah duta besar Indonesia untuk negara Filipina sejak 12 Januari 2022. Ia pernah menjabat sebagai Gubernur Lemhannas sejak 15 April 2016 hingga 12 Januari 2022.

Agus Widjojo merupakan mantan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat mewakili Fraksi TNI/Polri periode 2001–2003 menggantikan Hari Sabarno yang diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Gotong Royong.[1][2]

Agus merupakan lulusan dari AKABRI tahun 1970,[3] ia seangkatan dengan dua mantan KSAD, Subagyo Hadi Siswoyo dan Tyasno Sudarto. Agus adalah putra dari salah satu Pahlawan Revolusi yakni, Mayjen TNI (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo yang gugur pada peristiwa G30S.[4]

Selama pengangkatannya sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI (SESKO TNI), sebuah wadah pemikir TNI, dia bertanggung jawab untuk restrukturisasi doktrin politik dan keamanan TNI. Agus Widjojo telah memainkan peran yang penting dalam pembaruan militer. Pada tahun 1998, ia bahkan pernah berpendapat bahwa militer seharusnya keluar dari politik dengan mengatakan, "Mereka yang melihat kebutuhan untuk menjadikan militer sebagai bagian dari sistem yang lebih demokratis adalah mereka yang telah terkena sistem demokrasi".[5]

Pada tahun 1998, Letjen Agus Widjojo dan Letjen Susilo Bambang Yudhoyono adalah jenderal bintang tiga semasa Wiranto waktu itu Panglima TNI, diminta menyiapkan konsep reformasi TNI.[6] Konsep tersebut dinamakan "Paradigma Baru TNI". Saat menjadi Wakil Ketua MPR pun, Beliau-lah yang memimpin Fraksi TNI/Polri untuk mundur dari parlemen dan fraksi tersebut dilikuidasi, yang di mana fakta sejarah yaitu MPR 1999-2004 ialah periode terakhir TNI/Polri berada di parlemen.[7]

Dalam peluncuran bukunya tahun 2015 mengenai Transformasi TNI, dia mengemukakan pada pemerintahan saat ini banyak peran di luar profesi kemiliteran yang “dititipkan” untuk dilaksanakan TNI, di antaranya mewujudkan swasembada pangan dan lain-lain. Menurut Widjojo, peran dan tugas utama TNI adalah pertahanan negara dan setelah disadari banyak peran di luar kemiliteran pada saat itu mengganggu kehidupan demokrasi Indonesia maka jangan lagi TNI ditarik ke wilayah itu. Dia tegaskan, kepercayaan diri kalangan elite dan pucuk pimpinan sipil negara ini dapat ditinggikan dengan lebih menumbuhkan kapasitas di antara mereka.[8] Tentara Nasional Indonesia perlu memusatkan perhatian pada tugas pokoknya menjaga pertahanan nasional, sehingga sebagai implikasinya mesti melepaskan tanggung jawab di sektor keamanan dalam negeri, seperti dalam kasus tumpang tindih TNI AL dengan Bakamla. “Masih ada salah pengertian bahwa keamanan laut dan keamanan maritim berada di tangan TNI Angkatan Laut. Perlu ditanamkan pengertian, fungsi keamanan maritim merupakan fungsi penegakan hukum di wilayah perairan nasional yang dilaksanakan oleh lembaga penegak hukum sipil,” kata Agus.[9]

Dalam bidang HAM, Agus Widjojo juga sempat menjabat sebagai anggota Komisi Kebenaran dan Persahabatan RI-Timtim yang menangani dugaan pelanggaran HAM Indonesia di Timor Timur. Meski ayahnya merupakan korban tragedi G30S, Agus memiliki perhatian mengenai tragedi politik Indonesia pada 1965. Agus Widjojo salah satu penasihat Forum Silaturahmi Anak Bangsa, forum yang didirikan pada 2003 yang mempertemukan anak-anak korban konflik politik 1965.[10] Terbaru, ia juga merupakan penggagas sekaligus Ketua Panitia Pengarah Simposium Nasional membedah Tragedi 1965 yang diadakan melalui Kemenkopolhukam pada 2016.[11]

Ia pernah menjabat sebagai Deputi Kepala Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R) pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode pertama. Dia adalah Senior Fellow dari Centre for Strategic and International Studies dan Visiting Fellow Senior dari Institut Pertahanan dan Studi Strategis di Singapura. Ia juga merupakan penasihat di Dewan Institut Perdamaian dan Demokrasi (IPD), Universitas Udayana, Bali yang menggagas Bali Democracy Forum. Ia telah menulis berbagai artikel tentang isu-isu keamanan di wilayah Asia-Pasifik.

Pada 15 April 2016, Presiden Joko Widodo resmi melantik Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), di Istana Merdeka, Jakarta. Surat pengangkatan Agus tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 43/TPA/2016 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Gubernur Lemhannas.[12] Agus mengatakan, ke depan dia akan membawa Lemhannas lebih sering menyentuh kepada kegiatan masyarakat. Tujuannya agar kehadiran Lemhannas bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. "Ke depan saya sudah minta pengarahan dari Bapak Presiden agar Lemhannas tidak hanya dirasakan di dalam ruang-ruang Lemhannas, tetapi juga seluruh kegiatan sehari-hari masyarakat Indonesia pada seluruh wilayah," ujar Agus usai pelantikan dirinya di Istana Negara. Selain itu, Agus ingin agar Lemhannas bisa menangani hal-hal yang bersifat mendesak. "Tujuannya untuk membantu kebijakan yang diambil pemerintah," katanya.[13]

Operasi Militer

[sunting | sunting sumber]
  • Peacekeeping Operation, International Commission of Control and Supervision in Vietnam (1973)
  • Peacekeeping Operation, United Nations Emergency Force Sinai (1975-1976)

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]
  1. Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) (1970)
  2. Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri
  3. Pendidikan PARA
  4. Pendidikan Lanjutan Perwira I
  5. Pendidikan Lanjutan Perwira II
  6. Sekolah Staf dan Komando TNI AD (1986)
  7. Sekolah Staf dan Komando TNI
  8. Lemhannas
  9. Master of Military Arts and Science (MMAS) US Army Command and General Staff College Fort Leavenworth, USA (1988).
  10. Master of Science in National Security (MScNS), National Defense University, Fort Myers, Washington DC, USA (1994)
  11. Master of Public Administration (MPA), George Washington University, Washington DC, USA (1994)

Jabatan Militer

[sunting | sunting sumber]
  • Perwira Pertama Pussenif
  • Wadan Yonif Linud 328/Dirgahayu
  • Komandan Yonif Linud 328/Dirgahayu (1985–1986)
  • Kepala Staf Brigif Linud 17/Kujang I
  • Komandan Brigif Linud 17/Kujang I (1990–1992)
  • Asisten Operasi Kasdam III/Siliwangi
  • Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) Jaya
  • Wakil Asisten Perencanaan Umum Panglima ABRI
  • Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasad
  • Komandan Sesko ABRI (1998–1999)
  • Ketua Fraksi ABRI (1999–2001)
  • Wakil Ketua MPR RI (1999–2003)
  • Gubernur Lemhannas (2016–2022)

Jabatan Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Pengalaman

[sunting | sunting sumber]
  1. Senior Fellow Center for Strategic International Studies
  2. Direktur Eksekutif Institut Tata Pemerintahan Demokrasi Nasional.
  3. Visiting Fellow Senior dari Institut Pertahanan dan Studi Strategis di Singapura
  4. Penasihat Dewan Institut Perdamaian dan Demokrasi (IPD), Universitas Udayana, Bali.
  5. Wakil Ketua Dewan Eksekutif Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan
  6. Chairman, Indonesia Cerdas Unggul Foundation, overseeing School of Government and Public Policy

Publikasi

[sunting | sunting sumber]
  1. Transformasi TNI Dari Pejuang Kemerdekaan Menuju Tentara Profesional dalam Demokrasi: Pergulatan TNI Mengukuhkan Kepribadian dan Jati Diri (Center for Strategic International Studies, 2015)

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]
Baris ke-1 Bintang Mahaputera Adipradana (2024)[14] Bintang Dharma Bintang Yudha Dharma Pratama
Baris ke-2 Bintang Kartika Eka Paksi Pratama Bintang Yudha Dharma Nararya Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
Baris ke-3 Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun
Baris ke-4 Satyalancana Dwidya Sistha Satyalancana Raksaka Dharma Satyalancana Seroja (Ulangan Pertama)
Baris ke-5 Satyalancana Santi Dharma Satyalancana Santi Dharma The Second United Nations Emergency Force (UNEF II) Medal

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Sinyo Harry Sarundajang
Duta Besar Indonesia untuk Filipina
2022—sekarang
Petahana
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Budi Susilo Soepandji
Gubernur Lemhannas
2016–2022
Diteruskan oleh:
Andi Widjajanto