Lompat ke isi

Stasiun Jember: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 8°10′4″S 113°42′10″E / 8.16778°S 113.70278°E / -8.16778; 113.70278
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Antarkota: per 1 September 2024: KA Mutiara Timur kelas eksekutif-bisnis
(29 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 30: Baris 30:
| class = Besar tipe B
| class = Besar tipe B
| nomor = 5420
| nomor = 5420
| arsitektur = Indische Empire
| arsitektur = [[Arsitektur Hindia Baru|Hindia Baru]]
| letak = km 197+285 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]–[[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]]–[[Stasiun Kalisat|Kalisat]]–''[[Stasiun Panarukan|Panarukan]]''
| letak = km 197+285 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]–[[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]]–[[Stasiun Kalisat|Kalisat]]–''[[Stasiun Panarukan|Panarukan]]''
| line = '''Lintas timur Jawa''': {{KA|Logawa}}, {{KA|Ranggajati}}, {{KA|Pandalungan}}, {{KA|Probowangi}}, {{KA|Mutiara Timur}}, {{KA|Blambangan Ekspres}}, {{KA|Sri Tanjung}}, dan {{KA|Wijayakusuma}}<br>'''Lokal''': [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Pandanwangi|Pandanwangi]]
| line = '''Lintas utara Jawa''': {{KA|Pandalungan}} dan {{KA|Blambangan Ekspres}}<br>'''Lintas tengah Jawa''': {{KA|Logawa}} dan {{KA|Ranggajati}}<br>'''Lintas selatan Jawa''': {{KA|Sri Tanjung}} dan {{KA|Wijayakusuma}}<br>'''Lintas timur Jawa''': {{KA|Mutiara Timur}}, {{KA|Probowangi}}, dan {{KA|Tawang Alun}}<br>'''Lokal''': [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Pandanwangi|Pandanwangi]]
| services = {{adjacent stations|system=Layanan lokal KAI|line=Pandanwangi|right=Kalisat}}
| services = {{adjacent stations|system=Layanan lokal KAI|line=Pandanwangi|right=Kalisat}}
| track = 8 (jalur 2: sepur lurus)
| track = 8 (jalur 2: sepur lurus)
Baris 40: Baris 40:
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|sepeda}}{{Infobox stasiun/fasilitas|checkin}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cs}}{{Infobox stasiun/fasilitas|informasi}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|dropzone}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kesehatan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|tamanbermainanak}}{{Infobox stasiun/fasilitas|atm}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|menyusui}}{{Infobox stasiun/fasilitas|coworking}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|merokok}}{{Infobox stasiun/fasilitas|vip}}
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|sepeda}}{{Infobox stasiun/fasilitas|checkin}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cs}}{{Infobox stasiun/fasilitas|informasi}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|dropzone}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kesehatan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|tamanbermainanak}}{{Infobox stasiun/fasilitas|atm}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|menyusui}}{{Infobox stasiun/fasilitas|coworking}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|merokok}}{{Infobox stasiun/fasilitas|vip}}
}}
}}
'''Stasiun Jember (JR)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe B yang terletak di Kelurahan [[Jemberlor, Patrang, Jember|Jemberlor]], Kecamatan [[Patrang, Jember|Patrang]], [[Kabupaten Jember]], [[Jawa Timur]], pada ketinggian +89 meter dengan jarak 112,2 km arah barat laut dari Stasiun {{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}} dan 194 km sebelah tenggara dari [[Stasiun Surabaya Gubeng]]. Stasiun ini merupakan stasiun utama di bawah pengelolaan [[Kereta Api Indonesia]] [[Daerah Operasi IX Jember]]; lokasinya tidak jauh dari [[alun-alun|Alun-Alun]] [[Jember (kota)|Jember]]. Stasiun ini juga merupakan salah satu stasiun penting di wilayah [[Tapal Kuda (kawasan)|Tapal Kuda Jawa Timur]]. Stasiun ini mulai beroperasi pada tahun 1897, bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api [[Stasiun Klakah|Klakah]]–Jember.
'''Stasiun Jember (JR)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe B yang terletak di Kelurahan [[Jemberlor, Patrang, Jember|Jemberlor]], Kecamatan [[Patrang, Jember|Patrang]], [[Kabupaten Jember]], [[Jawa Timur]], pada ketinggian +89 meter dengan jarak 112 km arah barat dari Stasiun {{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}} dan 197 km sebelah tenggara dari [[Stasiun Surabaya Kota]]. Stasiun ini merupakan stasiun utama di bawah pengelolaan [[Kereta Api Indonesia]] [[Daerah Operasi IX Jember]]; lokasinya tidak jauh dari [[alun-alun|Alun-Alun]] [[Jember (kota)|Jember]]. Stasiun ini juga merupakan salah satu stasiun penting di wilayah [[Tapal Kuda (kawasan)|Tapal Kuda Jawa Timur]]. Stasiun ini mulai beroperasi pada tahun 1897, bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api [[Stasiun Klakah|Klakah]]–Jember.


Ke arah barat stasiun ini, sebelum [[Stasiun Mangli]], terdapat Stasiun Kaliwates yang sudah tidak aktif dan bekas bangunan sudah hampir tidak terlihat. Stasiun Kaliwates dinonaktifkan karena letaknya yang kurang strategis dan jarak antarstasiun yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Jember.
Ke arah barat stasiun ini, sebelum [[Stasiun Mangli]], terdapat Stasiun Kaliwates yang sudah tidak aktif dan bekas bangunan sudah hampir tidak terlihat. Stasiun Kaliwates dinonaktifkan karena letaknya yang kurang strategis dan jarak antarstasiun yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Jember.
Baris 62: Baris 62:
Stasiun ini memiliki tiga [[peron]]. Terdapat perbedaan karakter peron yang cukup menonjol pada stasiun ini: peron pertama yang menjadi bagian dari bangunan utama atapnya berbentuk pelana menggunakan struktur pendukung berupa kolom kayu dengan bentuk konstruksi konsol seperti payung, sedangkan peron kedua yang terpisah berupa kanopi memanjang dengan atap berbentuk huruf V (''butterfly shed'') yang disangga struktur kantilever kolom tunggal dari baja (berbentuk huruf Y). Struktur kanopi ini juga digunakan pada peron [[Stasiun Jakarta Kota]]. Atap ketiga yang dibuat pada saat dilakukan renovasi tahun 2016 (pada beranda tempat penurunan pengunjung) memberi kesan modern dan tidak menonjolkan karakter kolonial.{{Sfn|Meykalinda|Antariksa|Suryasari|2016}} Peron ketiga yang sebelumnya terbuka tanpa naungan telah ditambahkan kanopi pada tahun 2019.
Stasiun ini memiliki tiga [[peron]]. Terdapat perbedaan karakter peron yang cukup menonjol pada stasiun ini: peron pertama yang menjadi bagian dari bangunan utama atapnya berbentuk pelana menggunakan struktur pendukung berupa kolom kayu dengan bentuk konstruksi konsol seperti payung, sedangkan peron kedua yang terpisah berupa kanopi memanjang dengan atap berbentuk huruf V (''butterfly shed'') yang disangga struktur kantilever kolom tunggal dari baja (berbentuk huruf Y). Struktur kanopi ini juga digunakan pada peron [[Stasiun Jakarta Kota]]. Atap ketiga yang dibuat pada saat dilakukan renovasi tahun 2016 (pada beranda tempat penurunan pengunjung) memberi kesan modern dan tidak menonjolkan karakter kolonial.{{Sfn|Meykalinda|Antariksa|Suryasari|2016}} Peron ketiga yang sebelumnya terbuka tanpa naungan telah ditambahkan kanopi pada tahun 2019.


Ornamen ''geveltoppen''—hiasan puncak atap depan—pada atap ''hall'' dan sisi samping stasiun terbuat dari kayu jati, memberikan kesan megah dan anggun bagi bangunan. Dinding stasiun memiliki ketebalan kira-kira 30 cm dan masih merupakan peninggalan kolonial, kecuali ruang PPKA yang hanya memiliki ketebalan 15 cm. Dinding bercat putih dengan lis pada bagian atas jendela stasiun, sedangkan bagian bawahnya dilapisi dengan batu alam di bagian depan serta marmer pada emperan peron jalur 1 untuk mencegah keroposnya dinding saat terjadi banjir. Gevel merupakan letak pintu keberangkatan stasiun, memberikan pusat perhatian, yang dindingnya diberi jendela agar cahaya dapat memasuki stasiun. Jendela krepyak di bagian luar serta pintu dengan desain sederhana, masih terlihat asli.{{Sfn|Meykalinda|Antariksa|Suryasari|2016}}
Ornamen ''geveltoppen''—hiasan puncak atap depan—pada atap ''hall'' dan sisi samping stasiun terbuat dari kayu jati, memberikan kesan megah dan anggun bagi bangunan. Dinding stasiun memiliki ketebalan kira-kira 30&nbsp;cm dan masih merupakan peninggalan kolonial, kecuali ruang PPKA yang hanya memiliki ketebalan 15&nbsp;cm. Dinding bercat putih dengan lis pada bagian atas jendela stasiun, sedangkan bagian bawahnya dilapisi dengan batu alam di bagian depan serta marmer pada emperan peron jalur 1 untuk mencegah keroposnya dinding saat terjadi banjir. Gevel merupakan letak pintu keberangkatan stasiun, memberikan pusat perhatian, yang dindingnya diberi jendela agar cahaya dapat memasuki stasiun. Jendela krepyak di bagian luar serta pintu dengan desain sederhana, masih terlihat asli.{{Sfn|Meykalinda|Antariksa|Suryasari|2016}}


Stasiun ini kini juga telah dilengkapi papan penunjuk arah untuk menuju ruang/nomor jalur/fasilitas tertentu, penunjuk arah jalur disertai jarak tempuhnya, peron pulau beraspal, dan layar monitor informasi keberangkatan maupun kedatangan kereta api secara waktu nyata yang wujudnya terlihat seperti di [[Bandar udara|bandara]]. Per tahun 2020, desain papan penunjuk arah jalur telah disesuaikan dengan standar [[ISO 7001|ISO 7001:2007]] sehubungan dengan angkutan natal dan tahun baru tahun 2021.<ref>{{Cite web|title=Sambut Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Ubah Signager dan Hadirkan Ornamen Tambahan|url=http://www.beritatrans.com/artikel/202940/Sambut-Libur-Natal-dan-Tahun-Baru--KAI-Ubah-Signager-dan-Hadirkan-Ornamen-Tambahan/|website=beritatrans.com|language=en|access-date=2020-12-11|archive-date=2020-12-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20201211233857/https://www.beritatrans.com/artikel/202940/Sambut-Libur-Natal-dan-Tahun-Baru--KAI-Ubah-Signager-dan-Hadirkan-Ornamen-Tambahan/|dead-url=no}}</ref>
Stasiun ini kini juga telah dilengkapi papan penunjuk arah untuk menuju ruang/nomor jalur/fasilitas tertentu, penunjuk arah jalur disertai jarak tempuhnya, peron pulau beraspal, dan layar monitor informasi keberangkatan maupun kedatangan kereta api secara waktu nyata yang wujudnya terlihat seperti di [[Bandar udara|bandara]]. Per tahun 2020, desain papan penunjuk arah jalur telah disesuaikan dengan standar [[ISO 7001|ISO 7001:2007]] sehubungan dengan angkutan natal dan tahun baru tahun 2021.<ref>{{Cite web|title=Sambut Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Ubah Signager dan Hadirkan Ornamen Tambahan|url=http://www.beritatrans.com/artikel/202940/Sambut-Libur-Natal-dan-Tahun-Baru--KAI-Ubah-Signager-dan-Hadirkan-Ornamen-Tambahan/|website=beritatrans.com|language=en|access-date=2020-12-11|archive-date=2020-12-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20201211233857/https://www.beritatrans.com/artikel/202940/Sambut-Libur-Natal-dan-Tahun-Baru--KAI-Ubah-Signager-dan-Hadirkan-Ornamen-Tambahan/|dead-url=no}}</ref>
Baris 107: Baris 107:


== Ciri khas ==
== Ciri khas ==
Mulai tahun 2018, stasiun ini memiliki ciri khas [[melodi penyambutan kereta api]] berupa lagu etnis [[Suku Madura|Madura]] berjudul "Gelleng Sokoh" yang dimainkan secara [[instrumental]] dengan irama musik khas [[Jember]], yaitu [[musik patrol]]. Sebelumnya, stasiun ini memiliki ciri khas penyambutan kereta api yang sama sekali tidak dimiliki oleh stasiun-stasiun lain hingga sekitar pertengahan tahun 2015. Ciri khas tersebut berupa bel kedatangan yang berbunyi dua nada seperti yang digunakan pada kereta mainan anak-anak dan lampu sirene kecil berwarna kuning yang terpasang dengan penanda jalur 1 dan 2 di langit-langit kanopi peron. Lampu sirene telah dicopot dan bunyi bel kedatangan sempat diganti dengan melodi keberangkatan seperti yang digunakan pada umumnya di stasiun KA lainnya (bernada "[[:en:Westminster Quarters|Westminster Quarters]]").
Mulai tahun 2018, stasiun ini memiliki ciri khas [[melodi penyambutan kereta api]] berupa lagu etnis [[Suku Madura|Madura]] berjudul "Gelleng Sokoh" yang dimainkan secara [[instrumental]] dengan irama musik khas [[Jember]], yaitu musik patrol. Sebelumnya, stasiun ini memiliki ciri khas penyambutan kereta api yang sama sekali tidak dimiliki oleh stasiun-stasiun lain hingga sekitar pertengahan tahun 2015. Ciri khas tersebut berupa bel kedatangan yang berbunyi dua nada seperti yang digunakan pada kereta mainan anak-anak dan lampu sirene kecil berwarna kuning yang terpasang dengan penanda jalur 1 dan 2 di langit-langit kanopi peron. Lampu sirene telah dicopot dan bunyi bel kedatangan sempat diganti dengan melodi keberangkatan seperti yang digunakan pada umumnya di stasiun KA lainnya (bernada "[[:en:Westminster Quarters|Westminster Quarters]]").


== Layanan kereta api ==
== Layanan kereta api ==
[[Berkas:JR 2017.jpg|jmpl|Peron Stasiun Jember, 2017]]
[[Berkas:JR 2017.jpg|jmpl|Peron Stasiun Jember, 2017]]
[[Berkas:PinLoc JR.jpg|jmpl|Penanda lokasi stasiun di dekat jalur menuju depo lokomotif, terinspirasi dari stasiun besar Daop II Bandung dan Daop V Purwokerto]] Semua kereta api yang melintasi [[jalur kereta api Bangil–Kalisat]] pasti berhenti di Stasiun Jember. Kereta api penumpang yang berhenti di stasiun ini melayani berbagai daerah di [[Jawa]], antara lain, [[Jakarta]], [[Semarang]], [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Kota Malang|Malang]], [[Surabaya]], dan [[Banyuwangi, Banyuwangi|Banyuwangi]]. Kereta api yang perjalanannya berawal maupun berakhir di stasiun ini adalah [[Kereta api Pandalungan|KA Pandalungan]], [[Kereta api Ranggajati|Ranggajati]], [[Kereta api Logawa|Logawa]], dan [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Pandanwangi|Pandanwangi]]. KA Pandanwangi sendiri merupakan satu-satunya layanan [[kereta api lokal]] yang masih beroperasi di Daop IX dengan relasi Jember–[[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Ketapang]] pp.
[[Berkas:PinLoc JR.jpg|jmpl|Penanda lokasi stasiun di dekat jalur menuju depo lokomotif, terinspirasi dari stasiun besar Daop II Bandung dan Daop V Purwokerto]] Semua kereta api yang melintasi [[jalur kereta api Bangil–Kalisat]] pasti berhenti di Stasiun Jember. Kereta api penumpang yang berhenti di stasiun ini melayani berbagai daerah di [[Jawa]], antara lain [[Jakarta]], [[Semarang]], [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Kota Malang|Malang]], [[Surabaya]], dan [[Banyuwangi, Banyuwangi|Banyuwangi]]. Kereta api yang perjalanannya berawal maupun berakhir di stasiun ini adalah [[Kereta api Pandalungan|KA Pandalungan]], [[Kereta api Ranggajati|Ranggajati]], [[Kereta api Logawa|Logawa]], dan [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Pandanwangi|Pandanwangi]]. KA Pandanwangi sendiri merupakan satu-satunya layanan [[kereta api lokal]] yang masih beroperasi di Daop IX dengan relasi Jember–[[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Ketapang]] pp.


Pada semua perjalanan kereta api lintas selatan dan tengah yang melewati Surabaya, terdapat aktivitas perpindahan posisi ataupun pergantian [[Lokomotif CC201|lokomotif]] di [[Stasiun Surabaya Gubeng]], kecuali [[Kereta api Sri Tanjung|KA Sri Tanjung]] yang mana aktivitas tersebut dilakukan di [[Stasiun Surabaya Kota]]. Sementara itu, pada perjalanan KA Tawang Alun, aktivitas tersebut dilakukan di [[Stasiun Bangil]].
Pada semua perjalanan kereta api lintas selatan dan tengah yang melewati Surabaya, terdapat aktivitas perpindahan posisi ataupun pergantian [[Lokomotif CC201|lokomotif]] di [[Stasiun Surabaya Gubeng]], kecuali [[Kereta api Sri Tanjung|KA Sri Tanjung]] yang mana aktivitas tersebut dilakukan di [[Stasiun Surabaya Kota]]. Sementara itu, pada perjalanan [[Kereta api Tawang Alun|KA Tawang Alun]], aktivitas tersebut dilakukan di [[Stasiun Bangil]].


Berikut ini adalah layanan kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Jember sesuai Gapeka 2023 revisi per 1 September 2024.
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di Stasiun Jember sesuai Gapeka 2023.<ref>{{cite book|date=14 April 2023|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202305/KP-DJKA_67_TAHUN_2023_GAPEKA_JAWA_2023.pdf#page=56|title=Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023|location=[[Bandung]]|publisher=PT [[Kereta Api Indonesia]] (Persero)|pages=56|accessdate=12 Mei 2023|url-status=live|via=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]}}</ref>


=== Antarkota ===
=== Antarkota ===
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|+Lintas timur Jawa
|+Lintas utara Jawa
!Nama kereta api
!Nama kereta api
!Kelas
!Kelas
Baris 125: Baris 125:
!Keterangan
!Keterangan
|-
|-
! colspan="5" align="center" |Kereta api utama
! colspan="5" |Kelas eksekutif
|-
|-
| rowspan="4" |{{kereta api|Mutiara Timur}}
|{{kereta api|Pandalungan}}
|Eksekutif
|Eksekutif
|'''Jember'''
| rowspan="2" |{{Sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan="4" |{{sta|Ketapang||Banyuwangi}}
|{{sta|Gambir}}
|Via {{sta|Surabaya Pasarturi}}–{{sta|Semarang Tawang}}
| rowspan="2" |{{Status KA|Mutiara Timur}}Perjalanan ke Banyuwangi pada jadwal malam dan sebaliknya pada jadwal siang.
|-
|-
! colspan="5" |Kelas campuran
|Ekonomi
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Blambangan Ekspres}}
|Eksekutif
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{Sta|Surabaya Pasarturi}}
| rowspan="2" |{{sta|Pasar Senen}}
| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
| rowspan="2" |{{Status KA|Mutiara Timur}}Perjalanan ke Banyuwangi pada jadwal siang dan sebaliknya pada jadwal malam.
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}}
|-
|-
|Ekonomi
|Ekonomi
|}

{| class="wikitable"
|+Lintas tengah Jawa
!Nama kereta api
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
|-
! colspan="5" |Kereta api sekunder
! colspan="5" |Kelas campuran
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Logawa}}
| rowspan="2" |{{KA|Logawa}}
|Bisnis
|Bisnis
| rowspan="5" |'''Jember'''
| rowspan="4" |'''Jember'''
| rowspan="2" |{{sta|Purwokerto}}
| rowspan="2" |{{sta|Purwokerto}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Surabaya Gubeng}}–{{sta|Lempuyangan}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Surabaya Gubeng}}–{{sta|Lempuyangan}}
Baris 153: Baris 163:
| rowspan="2" |{{KA|Ranggajati}}
| rowspan="2" |{{KA|Ranggajati}}
|Eksekutif
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{Sta|Cirebon}}
| rowspan="2" |{{sta|Cirebon}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Surabaya Gubeng}}–{{sta|Purwokerto}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Surabaya Gubeng}}–{{sta|Purwokerto}}
|-
|-
|Bisnis
|Bisnis
|}

{| class="wikitable"
|+Lintas selatan Jawa
!Nama kereta api
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
|-
! colspan="5" |Kelas campuran
|{{KA|Pandalungan}}
|-
| rowspan="2" |{{KA|Wijayakusuma}}
|Eksekutif
|Eksekutif
|{{sta|Gambir}}
| rowspan="2" |{{sta|Cilacap}}
| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|Via {{sta|Surabaya Pasarturi}}–{{sta|Semarang Tawang}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Yogyakarta}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|-
|Ekonomi Premium
|-
! colspan="5" |Kelas ekonomi
|-
|{{KA|Sri Tanjung}}
| Ekonomi
|{{sta|Lempuyangan}}
|{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|Via {{sta|Surabaya Kota}}–{{sta|Jember}}
|}

{| class="wikitable"
|+Lintas timur Jawa
!Nama kereta api
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
! colspan="5" |Kelas campuran
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Mutiara Timur}}
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{Sta|Surabaya Pasarturi}}
| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
| rowspan="2" |Perjalanan ke Surabaya pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang.
|-
|Bisnis
|-
! colspan="5" |Kelas ekonomi
|-
|-
|{{kereta api|Probowangi}}
|{{kereta api|Probowangi}}
| rowspan="2" |Ekonomi
| rowspan="2" |Ekonomi
|{{Sta|Surabaya Gubeng}}
|{{sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan="7" |{{sta|Ketapang||Banyuwangi}}
| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|–
|–
|-
|-
|{{kereta api|Tawang Alun}}
|{{kereta api|Tawang Alun}}
|{{sta|Malang Kotalama}}
|{{sta|Malang Kotalama}}
|Via {{sta|Bangil}}–'''Jember'''
|Via {{sta|Bangil}}–{{sta|Jember}}
|}

=== Lokal ===
{| class="wikitable"
!Nama kereta api
! colspan="2" |Relasi perjalanan
|-
|-
| {{rint|surabaya|pw}} [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Pandanwangi|Pandanwangi]]
| rowspan="2" | {{kereta api|Blambangan Ekspres}}
| '''Jember'''
|Eksekutif
| rowspan="2" | {{sta|Semarang Tawang}}
| {{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|}
| rowspan="2" | Via {{sta|Surabaya Pasarturi}}

== Antarmoda pendukung ==
{| class="wikitable"
!Jenis Angkutan Umum
!Trayek (lyn)
!Rute
!Titik Pemberhentian Terdekat dari Stasiun
|-
|-
| rowspan="4" |[[Angkutan kota|Angkutan Kota]]
| Ekonomi
(lin/klenting kuning)
|{{Rint|jember|A}}
|[[Terminal Tawang Alun|Tawang Alun]]–[[Terminal Arjasa|Arjasa]] pp (via [[Mangli, Kaliwates, Jember|Mangli]])
| rowspan="3" |Halte [[Komando Distrik Militer 0824|Kodim 0824]] Jember
|-
|-
|{{kereta api|Sri Tanjung}}
|{{Rint|jember|B}}
|[[Terminal Tawang Alun|Tawang Alun]]–[[Terminal Arjasa|Arjasa]] pp (via [[Gebang, Patrang, Jember|Gebang]])
|Ekonomi
|{{sta|Lempuyangan}}
|Via {{Sta|Surabaya Kota}}
|-
|-
|{{Rint|jember|D}}
| rowspan="2" |{{kereta api|Wijayakusuma}}
|[[Terminal Tawang Alun|Tawang Alun]]–[[Terminal Pakusari|Pakusari]] pp (via [[Universitas Jember|Kampus]])
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Cilacap}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Yogyakarta}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|-
|-
|{{Rint|jember|C}}
|Ekonomi Premium
|[[Terminal Tawang Alun|Tawang Alun]]–[[Patrang, Jember|Perumnas Patrang]] pp (via [[RSUD dr. Soebandi Jember|RSUD]])
|
* Jalan Wijayakusuma (hanya perjalanan ke arah Perumnas Patrang)
* Halte [[Komando Distrik Militer 0824|Kodim 0824]] Jember (hanya perjalanan ke arah Tawang Alun)
|}
|}


Baris 217: Baris 285:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{id}} [https://kai.id/ Situs resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero)]
{{id}} [https://kai.id/ Situs resmi KAI dan jadwal kereta api]


{{commonscat|Jember Station}}
{{commonscat|Jember Station}}

Revisi per 31 Agustus 2024 11.58

Stasiun Jember

Bagian depan Stasiun Jember pada tahun 2021
Lokasi
Koordinat8°10′4″S 113°42′10″E / 8.16778°S 113.70278°E / -8.16778; 113.70278
Ketinggian+89 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang agak tinggi dan dua peron pulau yang cukup tinggi)
Jumlah jalur8 (jalur 2: sepur lurus)
LayananLintas utara Jawa: Pandalungan dan Blambangan Ekspres
Lintas tengah Jawa: Logawa dan Ranggajati
Lintas selatan Jawa: Sri Tanjung dan Wijayakusuma
Lintas timur Jawa: Mutiara Timur, Probowangi, dan Tawang Alun
Lokal: Pandanwangi
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Gaya arsitekturHindia Baru
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe B[2]
Sejarah
Dibuka1 Juni 1897[3]
Dibangun kembali2007-2008 dan 2015-2016
Nama sebelumnyaStation Djember
Perusahaan awalStaatsspoorwegen Oosterlijnen
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan lokal/komuter Stasiun berikutnya
Terminus Pandanwangi
Jember–Ketapang, p.p.
Kalisat
menuju Ketapang
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Parkir sepeda Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Tempat naik/turun Pos kesehatan Tempat bermain anak Galeri ATM Pertokoan/area komersial Ruang menyusui Ruang kerja bersama Isi baterai Area merokok VIP 
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis[4]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Jember (JR) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di Kelurahan Jemberlor, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada ketinggian +89 meter dengan jarak 112 km arah barat dari Stasiun Ketapang dan 197 km sebelah tenggara dari Stasiun Surabaya Kota. Stasiun ini merupakan stasiun utama di bawah pengelolaan Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IX Jember; lokasinya tidak jauh dari Alun-Alun Jember. Stasiun ini juga merupakan salah satu stasiun penting di wilayah Tapal Kuda Jawa Timur. Stasiun ini mulai beroperasi pada tahun 1897, bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Klakah–Jember.

Ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Mangli, terdapat Stasiun Kaliwates yang sudah tidak aktif dan bekas bangunan sudah hampir tidak terlihat. Stasiun Kaliwates dinonaktifkan karena letaknya yang kurang strategis dan jarak antarstasiun yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Jember.

Sejarah

Stasiun Jember sekitar tahun 1927–1929

Jalur kereta api ruas Klakah–Jember dibuka oleh perusahaan kereta api Staatsspoorwegen (SS) pada 1 Juni 1897, dibangun untuk memenuhi kebutuhan pengangkutan komoditas hasil perkebunan, khususnya gula, tembakau, dan karet di sekitar Jember ke Pelabuhan Panarukan yang akan diteruskan ke Rotterdam, Belanda.[3]

Stasiun ini merupakan saksi bisu tragedi gerbong maut Bondowoso. Korban yang meninggal akibat tragedi tersebut diperkirakan sebanyak 46 orang saat pemindahan tahanan dari Bondowoso ke Surabaya.[5][6] Pada saat gerbong berada di bawah terik matahari selama kira-kira 3 jam, tahanan di dalam gerbong maut tersebut mulai meronta-ronta meminta air dan udara untuk bertahan hidup.[7]

Riwayat renovasi

Meskipun bangunan tidak banyak mengalami perubahan secara sekilas, Stasiun Jember sebenarnya sudah mengalami beberapa kali renovasi. Dua terakhir dilakukan pada tahun 2007–2008 dan 2015–2016. Renovasi terakhir dilakukan dengan mengecat ulang kosen pintu dan jendela, mengecat ulang plafon kanopi, memasang penghubung kanopi peron 1 dan 2, serta menambahkan tempat penurunan pengunjung (drop-off zone) di bagian depan stasiun.[8]

Bangunan dan tata letak

Peron stasiun arah Surabaya
Peron stasiun arah Banyuwangi

Stasiun yang masih menggunakan sistem persinyalan mekanik ini memiliki delapan jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus, ditambah satu jalur menuju Depo Lokomotif yang terletak di sebelah barat laut stasiun. Jalur 2 dan 3 digunakan untuk keberangkatan maupun kedatangan kereta api; jalur 1 digunakan juga sebagai jalur keberangkatan maupun kedatangan hanya jika jalur 2 dan/atau 3 ada kereta api; jalur 3–6 untuk parkir, langsir, maupun pencucian dan pengisian air rangkaian kereta api serta parkir dan langsir lokomotif dari dan ke depo lokomotif tersebut; serta jalur 7 dan 8 yang saat ini jarang sekali digunakan. Jalur 1, 3, dan 4 terhubung langsung dengan jalur utama.

Bersama stasiun kereta api lainnya yang dibangun sebelum awal abad ke-20, stasiun ini bergaya Indische Empire dan Neoklasik, yang dicirikan dengan teras depan yang lebar, gevel menonjol, dan kolom-kolom yang dipengaruhi gaya Yunani.[9] Stasiun ini berupa bangunan tunggal sederhana yang memanjang dengan peletakan ruang-ruang secara linier yang sejajar dengan rel sehingga disebut sebagai stasiun satu sisi.[10]

Stasiun ini memiliki tiga peron. Terdapat perbedaan karakter peron yang cukup menonjol pada stasiun ini: peron pertama yang menjadi bagian dari bangunan utama atapnya berbentuk pelana menggunakan struktur pendukung berupa kolom kayu dengan bentuk konstruksi konsol seperti payung, sedangkan peron kedua yang terpisah berupa kanopi memanjang dengan atap berbentuk huruf V (butterfly shed) yang disangga struktur kantilever kolom tunggal dari baja (berbentuk huruf Y). Struktur kanopi ini juga digunakan pada peron Stasiun Jakarta Kota. Atap ketiga yang dibuat pada saat dilakukan renovasi tahun 2016 (pada beranda tempat penurunan pengunjung) memberi kesan modern dan tidak menonjolkan karakter kolonial.[11] Peron ketiga yang sebelumnya terbuka tanpa naungan telah ditambahkan kanopi pada tahun 2019.

Ornamen geveltoppen—hiasan puncak atap depan—pada atap hall dan sisi samping stasiun terbuat dari kayu jati, memberikan kesan megah dan anggun bagi bangunan. Dinding stasiun memiliki ketebalan kira-kira 30 cm dan masih merupakan peninggalan kolonial, kecuali ruang PPKA yang hanya memiliki ketebalan 15 cm. Dinding bercat putih dengan lis pada bagian atas jendela stasiun, sedangkan bagian bawahnya dilapisi dengan batu alam di bagian depan serta marmer pada emperan peron jalur 1 untuk mencegah keroposnya dinding saat terjadi banjir. Gevel merupakan letak pintu keberangkatan stasiun, memberikan pusat perhatian, yang dindingnya diberi jendela agar cahaya dapat memasuki stasiun. Jendela krepyak di bagian luar serta pintu dengan desain sederhana, masih terlihat asli.[11]

Stasiun ini kini juga telah dilengkapi papan penunjuk arah untuk menuju ruang/nomor jalur/fasilitas tertentu, penunjuk arah jalur disertai jarak tempuhnya, peron pulau beraspal, dan layar monitor informasi keberangkatan maupun kedatangan kereta api secara waktu nyata yang wujudnya terlihat seperti di bandara. Per tahun 2020, desain papan penunjuk arah jalur telah disesuaikan dengan standar ISO 7001:2007 sehubungan dengan angkutan natal dan tahun baru tahun 2021.[12]

Jalur 8 Jalur badug untuk parkir rangkaian kereta api (jarang digunakan)
Jalur 7
Jalur 6 Jalur badug untuk parkir rangkaian kereta api
Jalur 5
Jalur 4 Jalur parkir rangkaian kereta api
Memiliki jalur akses langsung dari dan ke Depo Lokomotif
Jalur 3 Jalur parkir rangkaian kereta api
Kereta Api Indonesia Sepur belok utama untuk jalur pemberhentian kereta api →
Peron pulau
Jalur 2 Kereta Api Indonesia Sepur lurus sekaligus jalur utama pemberhentian kereta api →
Peron pulau
Jalur 1 Kereta Api Indonesia Sepur belok kedua untuk jalur pemberhentian kereta api →
Peron sisi
G Bangunan utama stasiun

Rencana pengembangan stasiun

Pengembangan yang dilakukan berkaitan dengan operasi stasiun ini antara lain perluasan lahan parkir, penambahan area komersial, dan masjid. Selain itu, jalan-jalan di sekitar area stasiun ditata ulang sehingga memudahkan akses transportasi umum dan juga kendaraan pribadi dari dan menuju stasiun. Pengembangan tersebut dilakukan seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penumpang di stasiun ini dari tahun ke tahun.[13]

Ciri khas

Mulai tahun 2018, stasiun ini memiliki ciri khas melodi penyambutan kereta api berupa lagu etnis Madura berjudul "Gelleng Sokoh" yang dimainkan secara instrumental dengan irama musik khas Jember, yaitu musik patrol. Sebelumnya, stasiun ini memiliki ciri khas penyambutan kereta api yang sama sekali tidak dimiliki oleh stasiun-stasiun lain hingga sekitar pertengahan tahun 2015. Ciri khas tersebut berupa bel kedatangan yang berbunyi dua nada seperti yang digunakan pada kereta mainan anak-anak dan lampu sirene kecil berwarna kuning yang terpasang dengan penanda jalur 1 dan 2 di langit-langit kanopi peron. Lampu sirene telah dicopot dan bunyi bel kedatangan sempat diganti dengan melodi keberangkatan seperti yang digunakan pada umumnya di stasiun KA lainnya (bernada "Westminster Quarters").

Layanan kereta api

Peron Stasiun Jember, 2017
Penanda lokasi stasiun di dekat jalur menuju depo lokomotif, terinspirasi dari stasiun besar Daop II Bandung dan Daop V Purwokerto

Semua kereta api yang melintasi jalur kereta api Bangil–Kalisat pasti berhenti di Stasiun Jember. Kereta api penumpang yang berhenti di stasiun ini melayani berbagai daerah di Jawa, antara lain Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, dan Banyuwangi. Kereta api yang perjalanannya berawal maupun berakhir di stasiun ini adalah KA Pandalungan, Ranggajati, Logawa, dan Pandanwangi. KA Pandanwangi sendiri merupakan satu-satunya layanan kereta api lokal yang masih beroperasi di Daop IX dengan relasi Jember–Ketapang pp.

Pada semua perjalanan kereta api lintas selatan dan tengah yang melewati Surabaya, terdapat aktivitas perpindahan posisi ataupun pergantian lokomotif di Stasiun Surabaya Gubeng, kecuali KA Sri Tanjung yang mana aktivitas tersebut dilakukan di Stasiun Surabaya Kota. Sementara itu, pada perjalanan KA Tawang Alun, aktivitas tersebut dilakukan di Stasiun Bangil.

Berikut ini adalah layanan kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Jember sesuai Gapeka 2023 revisi per 1 September 2024.

Antarkota

Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas eksekutif
Pandalungan Eksekutif Jember Gambir Via Surabaya PasarturiSemarang Tawang
Kelas campuran
Blambangan Ekspres Eksekutif Pasar Senen Ketapang Via Semarang TawangSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Lintas tengah Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas campuran
Logawa Bisnis Jember Purwokerto Via Surabaya GubengLempuyangan
Ekonomi
Ranggajati Eksekutif Cirebon Via Surabaya GubengPurwokerto
Bisnis
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas campuran
Wijayakusuma Eksekutif Cilacap Ketapang Via YogyakartaSurabaya Gubeng
Ekonomi Premium
Kelas ekonomi
Sri Tanjung Ekonomi Lempuyangan Ketapang Via Surabaya KotaJember
Lintas timur Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas campuran
Mutiara Timur Eksekutif Surabaya Pasarturi Ketapang Perjalanan ke Surabaya pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang.
Bisnis
Kelas ekonomi
Probowangi Ekonomi Surabaya Gubeng Ketapang
Tawang Alun Malang Kotalama Via BangilJember

Lokal

Nama kereta api Relasi perjalanan
PW Pandanwangi Jember Ketapang

Antarmoda pendukung

Jenis Angkutan Umum Trayek (lyn) Rute Titik Pemberhentian Terdekat dari Stasiun
Angkutan Kota

(lin/klenting kuning)

A Tawang AlunArjasa pp (via Mangli) Halte Kodim 0824 Jember
B Tawang AlunArjasa pp (via Gebang)
D Tawang AlunPakusari pp (via Kampus)
C Tawang AlunPerumnas Patrang pp (via RSUD)
  • Jalan Wijayakusuma (hanya perjalanan ke arah Perumnas Patrang)
  • Halte Kodim 0824 Jember (hanya perjalanan ke arah Tawang Alun)

Insiden

Pada 11 Agustus 2022, seorang ibu beserta anaknya tertabrak kereta api Pandanwangi pada JPL 155c km 198+7/8 antara Stasiun Jember–Stasiun Arjasa, Jalan Mangga, Kelurahan Patrang, Kecamatan Patrang, Jember saat hendak menjemput suaminya. Nahas, keduanya kemudian meninggal meski sudah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soebandi Jember karena luka yang diderita terlalu parah.

Dua hari berselang, 13 Agustus 2022, diduga karena tidak melihat kedatangan kereta api, sepeda motor yang dikendarai oleh tiga orang tertabrak kereta api lokal Pandanwangi di Desa Sumberlesung, Kecamatan Ledokombo, Jember. Satu orang tewas di tempat, dua orang lainnya sempat dilarikan ke RSUD dr. Soebandi tetapi dikabarkan keduanya turut meninggal dunia.[14]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ a b Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  4. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2020-02-27. Diakses tanggal 2021-11-23. 
  5. ^ ""Kisah 'Gerbong Maut' di Bondowoso...". KOMPAS. Diakses tanggal 17 Mei 2021". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-17. Diakses tanggal 2021-05-17. 
  6. ^ ""Tragedi Gerbong Maut Bondowoso: 46 Pejuang Republik Tewas Disekap". tirto.id. Diakses tanggal 17 Mei 2021". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-17. Diakses tanggal 2021-05-17. 
  7. ^ Kartomihardjo, P.; Saptono, P.; Soekarsono (1986). Monumen Perjuangan Jawa Timur. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 
  8. ^ "Pemugaran Stasiun Jember (2016) | UNIT PUSAT PELESTARIAN DAN DESAIN ARSITEKTUR". Heritage KAI. Archived from the original on 2016-07-11. Diakses tanggal 2021-03-11. 
  9. ^ Handinoto 1999, hlm. 51.
  10. ^ Napitupulu, Reynold Parulian (2015-05-04). "Stasiun Jember". Heritage KAI. Archived from the original on 2017-03-11. Diakses tanggal 2021-03-11. 
  11. ^ a b Meykalinda, Antariksa & Suryasari 2016.
  12. ^ "Sambut Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Ubah Signager dan Hadirkan Ornamen Tambahan". beritatrans.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-11. Diakses tanggal 2020-12-11. 
  13. ^ Hidayatullah, Hayati & Kriswardhana 2017, hlm. 108.
  14. ^ Sugiarto, Bambang (2022-08-14). "Korban Tewas Motor Tertabrak Kereta Api Pandanwangi di Jember Bertambah Jadi 3 Orang". ANTARA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-27. Diakses tanggal 2022-08-16. 

Daftar pustaka

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Mangli
menuju Bangil
Bangil–Kalisat Arjasa
menuju Kalisat