Lompat ke isi

Luwuk, Banggai: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 0°56′69″S 122°47′18″E / 0.95250°S 122.78833°E / -0.95250; 122.78833 Coordinates: latitude seconds >= 60
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Farans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(188 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox settlement
'''Luwuk''' adalah ibukota [[Kabupaten Banggai]], [[Sulawesi Tengah]] yang berjarak ± 607 km dari [[Kota Palu]]. Kota Luwuk mempunyai moto "Luwuk Berair" dengan arti kota yang "Bersih - Aman - Indah dan Rapi".
| name = Kecamatan Luwuk
| official_name =
| native_name_lang = id
| settlement_type = [[Ibu kota|Ibu kota kabupaten]]
| image_skyline = {{multiple image|border=infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 1/2
|image1=luwuk-malam1.jpg
|image2=Kilo 5 Luwuk.jpg
|image3=Kantor Bupati Banggai.jpg
}}
| imagesize = 300px
| image_caption = Dari atas, kiri ke kanan:<br />Panorama Kota Luwuk Malam, Pesisir laut Luwuk, Kantor Bupati Banggai
| image_flag =
| image_seal =
| nickname =
| motto =
| image_map =
| mapsize = 300px
| image_map1 =
| map_caption1 =
| map_caption = Location within
| pushpin_map = Indonesia_Sulawesi#Indonesia
| pushpin_map_caption = Lokasi [[Sulawesi]] dan [[Indonesia]]
| coordinates = {{coord|0|56|69|S|122|47|18|E|display=inline,title}}
| subdivision_type = Negara
| subdivision_name = {{flag|Indonesia}}
| subdivision_type1 = [[Provinsi]]
| subdivision_name1 = [[Sulawesi Tengah]]
| subdivision_type2 = [[Kabupaten]]
| subdivision_name2 = [[Kabupaten Banggai|Banggai]]
| established_title =
| established_date =
| seat_type = Jumlah Satuan Pemerintahan
| seat = '''Daftar'''<br /> Desa: 2<br /> Kelurahan: 8
| seat1_type =
| seat1 =
| seat2_type =
| seat2 =
| leader_title = [[Camat]]
| leader_name = Irfan Milang
| leader_title1 = [[Sekretaris kecamatan|Sekretaris Camat]]
| leader_name1 = -
| area_magnitude =
| area_total_km2 = 59,43
| area_land_km2 =
| area_water_km2 =
| area_water_percent =
| area_urban_km2 =
| area_metro_km2 =
| elevation_m =
| elevation_ft =
| population_total = 33470
| population_as_of = [[2021]]|
| population_metropolitan =87270 <ref>{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|access-date=2021-08-27|format=Visual}}</ref>
| population_density_km2 = 563
| population_urban =
| population_metro =
| population_density_metro_km2 = auto
| population_note =
| demographics_type1 = Demografi
| demographics1_title1 = [[Demonim]]
| demographics1_title2 = [[Agama]]
| demographics1_title3 = [[Bahasa]]
| postal_code_type = [[Kode pos]]
| postal_code = [[Daftar kode pos di Indonesia|94711 – 94713]]
| blank1_name = Kode Kemendagri
| blank1_info = 72.01.04<ref>{{Cite web|title=Kode Kemendagri di Kecamatan Luwuk|url=|website=Kode Wilayah Administrasi Kecamatan Luwuk}}</ref>
| blank2_name = Kode SNI 7657:2023
| blank2_info = LWK
| area_code = +62 461
| area_code_type = [[Nomor Telepon di Indonesia|Kode area]]
| registration_plate = '''[[Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Indonesia|DN]]''' ''xxxx'' C*/R*
| blank_name_sec1 =
| website =
{{URL|https://luwuk.banggaikab.go.id/}}
| footnotes =
| demographics1_info1 = ''Torang Luwuk''
| demographics1_info2 = {{plainlist|
[[Islam]] 77,52%<br />[[Kristen]] 21,43%<br />- [[Katolik]] 1,47%<br />- [[Protestan]] 19,96%<br />[[Buddha]] 0,44%<br />[[Hindu]] 0,6%<br />[[Khonghucu]] 0,01%}}<ref>{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|access-date=2021-08-27|format=Visual}}</ref>
| demographics1_info3 = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)
| timezone = [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
| utc_offset = +08:00
}}
'''Kecamatan Luwuk''' adalah [[ibu kota]] Kabupaten Banggai yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dari Kabupaten Banggai. sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Banggai]], provinsi [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]]. Luwuk berjarak 610 kilometer dari kota [[Kota Palu|Palu]], ibu kota provinsi Sulawesi Tengah. Setelah pemekaran kecamatan [[Luwuk Utara, Banggai|Luwuk Utara]], [[Luwuk Timur, Banggai|Luwuk Timur]] dan [[Luwuk Selatan, Banggai|Luwuk Selatan]], kecamatan Luwuk memiliki wilayah seluas 72,82&nbsp;km² dengan kondisi geografi berbatasan dengan laut dan dikelilingi perbukitan dengan ketinggian mencapai 170 mdpl. Berdasarkan data dari [[Kementerian Dalam Negeri]] tahun [[2020]], kota Luwuk memiliki jumlah penduduk sebanyak 35.074 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/>


== Sejarah ==
Secara etimologi, Luwuk dari asal kata Luwok, Huk, yang artinya "Teluk". Sebelum menjadi nama Kota Luwuk, wilayah ini merupakan pelabuhan masyarakat Keleke, Asam Jawa dan Soho serta Dongkalan. Dalam perjalanan Pemerintahan, Luwuk ditetapkan menjadi pusat pemerintahan oleh [[Hindia Belanda]] pada tahun 1906, ibu kota Afdeling Sulawesi Bagian Timur, kemudian tahun 1908 dipindahkan ke [[Bau-Bau]], Luwuk menjadi pusat wilayah ''[[onderafdeling]]'' pada tahun 1924. Kampung pertama yang terbentuk di pesisir Luwuk (teluk), yaitu:
# Kampung Asam Jawa, Kepala Kampung Pauh (1901-1926);
# Kampung Soho, Kepala Kampung Toansi Pauh (1926-1963);
# Kampung Dongkalan, Kepala Kampung H. Kailo Sinukun (1940).


Masuknya pemerintahan Jepang tahun 1942, Luwuk menjadi kota pemerintahan Jepang dengan pemimpin bergelar [[Bunken Kanrikan]]. Pada tahun 1943, Jepang memerintahkan raja Banggai terakhir [[Syukuran Aminuddin Amir]] untuk memindahkan ibu kota Kerajaan Banggai di Luwuk, dan dirinya diangkat sebagai pemimpin dengan pangkat Suco (raja) Banggai. Pada tahun 1952, pemerintah Indonesia menetapkan Luwuk sebagai ibu kota Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) Swapraja Banggai, dan pada tanggal 4 Juli 1952 Kota Luwuk ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Banggai, berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959.<ref>Buku Sejarah Kabupaten Banggai, Haryanto Djalumang, Rajawali Press, Jakarta, 2012</ref>
<gallery>
Berkas:Luwukdariudara.jpg|Luwuk dari Udara
Berkas:luwukatnight.jpg|Luwuk di waktu malam
Berkas:luwuk_kilosatu5.jpg|Pusat Kota
Berkas:luwuk.jpg|Kota Luwuk dilihat 3km dari arah Timur
</gallery>
Sedikit dataran rendah yang terdapat di bibir pantai menjadi sentra kota, pemerintahan dan pemukiman penduduk. Sedangkan tak jauh di belakang kota adalah dataran tinggi / pegunungan yang hijau dan subur. Kondisi geografis ini membuat kota Luwuk tampak unik, memanjang menyusuri pantai.


Pemandangan Kota Luwuk sangat indah baik di siang maupun malam hari. Lokasi kota yang menghadap laut, dengan pusat kota tepat di tengah teluk kecil berbentuk bulan sabit serta berlatar pegunungan memadukan keindangan yang eksotik. Di malam hari, kerlap-kerlip lampu-lampu dari bangunan pemukiman yang ada di lereng pegunungan menampilkan pemandangan yang indah dilihat dari pantai. Sebaliknya bila kita lihat dari pemukiman yang berada di lereng pegunungan maka akan mendapatkan pemandangan pantai dan laut yang tak kalah indahnya, terlebih di saat matahari terbit.<ref name="luwuk">http://www.infokom-sulteng.go.id/kabupaten.php?id=104</ref>.


===Sejarah Luwuk jadi Ibukota===
Fasilitas dan Prasarana yang tersedia saat ini:


Menurut laporan bertarikh 1682 dari Gubernur Belanda di Ternate yaitu Robert Padtbrugge<ref>GUBERNUR VOC, Robert Padtbrugge (1638 tot na 1688), [https://www.delpher.nl/nl/boeken/results?query=robert+padtbrugge+1638&page=1&coll=boeken], Diakses 18 Juni 2023.</ref> (1637-1703), [[Kerajaan Banggai]] terdiri dari [[Pulau Banggai]], [[Pulau Peleng|Peling (atau Gapi)]], [[Labobo, Banggai Laut|Labobo]], ratusan pulau kecil, dan bagian tenggara Sulawesi yang dikenal sebagai [[Balantak, Banggai|Balantak]] dan [[Batui, Banggai|Mondona]], jadi tidak termasuk Tanjung Pati-pati yang merupakan batas timur wilayah [[Kerajaan Tojo]], Tanjung Pati-pati yang sekarang terletak di wilayah Kecamatan Bualemo, [[Kabupaten Banggai]]. Dan dalam rentang waktu tahun 1905 sampai 1907 dibukalah Area Perkebunan baru dan membentuk Kecamatan [[Bunta, Banggai|Bunta]], hal ini menjadi era kekuasaan baru bagi Pemerintahan [[Hindia Belanda]] dan akhir dari kekuasaan [[Kerajaan Tojo]] di bagian paling ujung timur dari Provinsi [[Sulawesi Tengah]].
# Fasilitas [[Bandar Udara Bubung]] yang dilayani oleh Merpati dengan pesawat Fokker-100 (Lwk-Mks pp), Casa-212 (Lwk-Palu pp dan Lwk-Mdo pp)

# Fasilitas Pelabuhan container dan penumpang yang saat ini dilayani oleh pelayaran Mentari (Sby-Lwk), pelayaran Tanto (Sby-Ternate-Gorontalo-Lwk), dan kapal penumpang Pelni
Di tahun 1908 Belanda mendeklarasikan berdirinya [[Landschap Banggai]], yang bukan lagi Wilayah [[Kesultanan Ternate]] ataupun [[Kerajaan Tojo]], [[Landschap Banggai]] —yang sebelumnya merupakan bagian dari [[Kesultanan Ternate]] ataupun [[Kerajaan Tojo]]— mulai berhubungan langsung dengan pemerintah Hindia Belanda sejak tanggal 1 April 1908, dan pemerintahannya telah menjadi pemerintahan sendiri.
# Fasilitas transportasi darat baik angkutan barang dan penumpang dengan rute Lwk-Palu pp, Lwk-Mks pp dan Lwk-Mdo pp
[[Landschap Banggai]] yang ibukotanya di Luwuk, merupakan Bentuk Pemerintahan Belanda yang merupakan saingan dari [[Kerajaan Banggai]] yang terletak di [[Pulau Banggai]].
# Fasilitas komunikasi berupa telepon seluler yang telah dilayani oleh Telkomsel, Indosat dan Telkom Flexy

# Fasilitas Internet oleh Telkomnet Instan
Melalui [[Staatsblad]] (Lembaran Negara) No. 367 Tahun 1907 yang mengatur penambahan salah satu pemerintahan mandiri di Ternate —termasuk Banggai— di Karesidenan Celebes en Onderhoorigheden, dan sebuah afdeling di Pantai Timur Sulawesi terbentuk dengan ibu kota Luwuk, yang terletak di bagian timur dari Sulawesi. Pada tahun 1911 (item No. 605), posisi ibu kota dialihkan ke [[Kota Baubau|Baubau]]. Melalui [[Staatsblad]] No. 365 Tahun 1924, beberapa landschap, termasuk Banggai, ditambahkan menjadi wilayah administratif Karesidenan Manado.
# Fasilitas perbankan yang dilayani oleh Bank Mandiri, BNI, BRI, Danamon, Panin, Bank Sulteng, dan Mandiri Syariah
Pada tahun yang sama, [[Afdeling Poso]] dibentuk dan [[Landschap Banggai]] dibagi menjadi dua onderafdeling, sesuai dengan isi [[Staatsblad]] No. 366. Pada dekade 1930-an, melalui [[Staatsblad]] No. 571 Tahun 1932, kedua onderafdeling tersebut digabungkan kembali ke Onderafdeling Banggai, dengan Luwuk sebagai ibu kota.{{sfn|Dormeier|1947|p=1}}

== Geografi ==
Luwuk memiliki luas sebesar 59,00 [[kilometer persegi]]. Lokasinya berada di [[lembah]] antara dua [[pegunungan]] yaitu Pegunungan Paka dan Pegunungan Pongoti. Keadaan tanah di wilayah Luwuk bagian selatan terdiri atas [[tanah liat]] yang ber[[pasir]] dan kapur kerang. Sementara itu, di daerah pegunungan khususnya Keleke dan Mangkin Piala, jenis tanahnya adalah neoin. Tanah di daerah pegunungan dijadikan lahan [[perkebunan]] karena [[Presipitasi (meteorologi)|curah hujan]] rata-rata berkisar antara 955 - 1.723 [[Milimeter|mm]] per tahun. Arah hembusan [[angin]] di wilayah Luwuk memiliki ciri khas tertentu. Setiap bulan [[Maret]] hingga bulan [[Mei]], angin bertiup ke arah timur. Pada bulan [[Juni]] dan [[Juli]], angin bertiup ke arah barat. Angin bertiup ke arah selatan antara bulan [[Agustus]] hingga bulan [[Oktober]] bertiup angin Selatan. Pada bulan [[November]] hingga [[Desember]], angin bertiup ke arah tenggara yang menyebabkan [[musim kemarau]].<ref>{{Cite book|last=Kaunang, I.R.B, Haliadi, dan Rabani, L.O.|first=|date=2016|url=http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5f5fb646044330d686d0/6f68aa623c26bbbe878d094b06e1e48c.pdf|title=Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi|location=Jakarta|publisher=Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=978-602-1289-43-3|pages=212-213|url-status=live|access-date=2021-02-10|archive-date=2021-04-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20210421170733/http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5f5fb646044330d686d0/6f68aa623c26bbbe878d094b06e1e48c.pdf|dead-url=yes}}</ref>

=== Batas wilayah ===
Luwuk berbatasan dengan wilayah sebagai berikut:{{Batas_USBT
|utara=Kecamatan [[Luwuk Utara, Banggai|Luwuk Utara]]
|selatan=Kecamatan [[Luwuk Selatan, Banggai|Luwuk Selatan]]
|barat=Kecamatan [[Pagimana, Banggai|Pagimana]]
|timur=[[Selat Peling]]
}}

=== Pembagian administratif ===
Kecamatan Luwuk dibagi menjadi dua desa dan delapan kelurahan, antara lain:<br>
'''Desa'''
# Lumpoknyo
# Tontouan
'''Kelurahan'''
<div style="column-count:2;-moz-column-count:2;-webkit-column-count:2">
# Baru
# Bungin
# Bungin Timur
# Karaton
# Keleke
# Luwuk
# Mangkio Baru
# Soho
</div>

=== Iklim ===
{{Weather box
| open = Y
| metric first = yes
| single line = Y
| location = [[Luwuk]], [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]]

| Jan mean C =23.6
| Feb mean C =23.7
| Mar mean C =23.9
| Apr mean C =23.4
| May mean C =24.2
| Jun mean C =23.8
| Jul mean C =23.5
| Aug mean C =23.5
| Sep mean C =23.5
| Oct mean C =24.1
| Nov mean C =23.9
| Dec mean C =23.8
| year mean C =23.7

| Jan precipitation mm =107
| Feb precipitation mm =111.3
| Mar precipitation mm =156.9
| Apr precipitation mm =131.2
| May precipitation mm =143.9
| Jun precipitation mm =147.4
| Jul precipitation mm =150.9
| Aug precipitation mm =116.3
| Sep precipitation mm =56.9
| Oct precipitation mm =63.9
| Nov precipitation mm =93.2
| Dec precipitation mm =101.2
| year precipitation mm =1380.1

| Jan humidity =84
| Feb humidity =83.7
| Mar humidity =83.5
| Apr humidity =84
| May humidity =83.5
| Jun humidity =82.9
| Jul humidity =80.3
| Aug humidity =77.9
| Sep humidity =76.8
| Oct humidity =78.9
| Nov humidity =81.8
| Dec humidity =83.7
| year humidity =81.8

| Jan precipitation days =21
| Feb precipitation days =18.2
| Mar precipitation days =16.9
| Apr precipitation days =14.1
| May precipitation days =15
| Jun precipitation days =14.6
| Jul precipitation days =12.2
| Aug precipitation days =11.3
| Sep precipitation days =9.7
| Oct precipitation days =10.7
| Nov precipitation days =13.9
| Dec precipitation days =19.3
| year precipitation days =176.9

| Jand sun =12.5
| Febd sun =12.5
| Mard sun =12.5
| Aprd sun =12.5
| Mayd sun =12.4
| Jund sun =12.4
| Juld sun =12.4
| Augd sun =12.4
| Sepd sun =12.5
| Octd sun =12.5
| Novd sun =12.5
| Decd sun =12.5
| yeard sun =12.5

| source = Weatherbase<ref name=Weatherbase>{{cite web |url=http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=602399&cityname=Luwuk-Central-Sulawesi-Indonesia |title=LUWUK, INDONESIA |publisher=weatherbase.com |access-date=21 Juli 2017}}</ref>
}}

== Demografi ==
Suku asli kota Luwuk yakni suku [[Suku Saluan|Saluan]] (Keleke-Soho, Mangkian Piala-Dongkalan, Nambo, Simpoung), suku [[Suku Balantak|Balantak]], dan suku [[Suku Banggai|Banggai]] (meskipun Kota Banggai sudah berdiri, suku Banggai sudah banyak yang berdiam di Kota Luwuk) Kota ini masuk dalam wilayah [[Kerajaan Banggai]].

=== Agama ===
Kota Luwuk merupakan pusat kegiatan keagamaan. Masjid Pertama adalah Masjid Al Hikmah Soho (1920), dirintis oleh Toansi Pauh, Imam Talla, Lengkas, Djafili, Ustadz Ngadimin, kemudian Masjid Mutahidah Dongkalan (1930), yang dirintis oleh Habib Said Al Bakar, Habib Awad Al Bakar, H. Kailo Sinukun, H. Thalib, H. Kalia Makmur, H. Siradjuddin Datu Adam.dan lainnya. Gereja pertama adalah Gereja Bukit Zaitun (1943), perintisnya, Pandeta Tumbelaka, Mantiri. Sedangkan Pusat Pemerintahan berada di wilayah Soho (1906 s/d 1963), Luwuk.

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2020 mencatat bahwa mayoritas penduduk Luwuk beragama [[Islam]] yakni 77,52%. Kemudian pemeluk agama [[Kristen]] sebanyak 21,43%, dimana [[Protestan]] 19,96% dan [[Katolik]] 1,47%. Sebagian kecil lagi beragama [[Hindu]] 0,60%, [[Agama Buddha|Buddha]] 0,44% dan [[Agama Konghucu|Konghucu]] 0,01%.<ref name="DUKCAPIL"/>

== Sosial ==
=== Pendidikan ===
Kota Luwuk merupakan pusat kegiatan pendidikan di Banggai. Telah ada empat Universitas, yaitu [[Universitas Muhammadiyah Luwuk]] (Unismuh), [[Universitas Tompotika]] (Untika), Akademi Keperawatan Luwuk (Akper), dan Akademi Normal Luwuk (Amik). Lembaga-lembaga non-formal lainnya, adalah Gaja Madah Colege, Unhas Colege, Unstrat Coleg, LKP Widyagama dan Untad Coleg, serta Yayasan Pendidikan Insan Cita.

== Sarana dan Prasarana ==
=== Ruang Terbuka Hijau ===
* Jumlah taman kota: 6 Taman kota
* Luas keseluruhan taman kota: 2 Ha
* Jumlah hutan kota: 1 Hutan kota
* Luas keseluruhan hutan kota: 0,5 Ha
* Jumlah Jalur Hijau Pengaman (JHP): 37 JHP
* Luas keseluruhan JHP: 18 Ha

=== Jalan Umum ===
* Arteri/Utama: 5,54 Km
* Kolektor/Penghubung: 32,60 Km
* Lokal/Lingkungan: 45,00 Km

== Transportasi ==
=== Transportasi Udara ===
Kota Luwuk mempunyai sebuah [[bandara]] nasional yang berada di dalam kota, yaitu [[Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir|Bandara Syukuran Aminuddin Amir]], terletak di Desa Bubung, Kecamatan [[Luwuk Selatan, Banggai|Luwuk Selatan]].
=== Transportasi Laut ===
Kota Luwuk juga mempunyai sebuah [[Pelabuhan]] Nasional yang juga berada di dalam wilayah kota, yaitu Pelabuhan Luwuk, Pelabuhan Luwuk terletak di Kecamatan Luwuk, Kelurahan Karaton.

=== Transportasi Darat ===
Transportasi darat di Luwuk meliputi transportasi tradisional dan modern.

* [[Angkutan kota]]

Di kota Luwuk sedikitnya telah beroperasi 200 minibus angkutan kota (angkot) yang menjadi komuter utama di kota ini. Satu hal lagi yang unik adalah angkot tersebut disebut sebagai "Taksi" oleh penduduk setempat. Warna angkot ini juga hanya 1, yaitu warna biru tua.

* [[Bus]]
Moda bus hanya digunakan untuk transportasi dalam skala besar dan tidak bersifat publik di dalam kota. Moda ini digunakan untuk mengangkut penumpang antar kabupaten dalam maupun lintas provinsi.

* [[Taksi]]
Taksi adalah komuter paling eksklusif di kota ini. Untuk menunjukkan perbedaan dengan 'taksi' angkot, maka penduduk setempat menggunakan kata "argo" (taksi argo) untuk menyebut komuter ini yang mengacu pada argometer yang melengkapi setiap taksi.

* [[Ojek]]

Ojek adalah moda transportasi alternatif di kota ini. Sama seperti di kota lainnya, ojek merupakan 'taksi motor' yang selalu siap mengantar penumpang langsung ke tujuannya dengan tarif yang sesuai dengan jarak tempuh tujuannya. Bila di kota-kota lain para tukang ojek menggunakan seragam, maka di kota ini Anda mungkin akan kesulitan untuk menemukannya karena tidak adanya baju seragam bagi para tukang ojek. Namun, Anda bisa menemukannya di sudut-sudut perempatan jalan atau mereka akan menawarkan jasanya langsung jika melewati Anda yang terlihat sedang menunggu di tepi jalan.

== Fasilitas ==
# Fasilitas [[Bandar Udara Bubung]] (sekarang nama Bandara sudah diganti nama Raja Banggai, yaitu Syukuran Aminuddin Amir) yang dilayani oleh Garuda Indonesia, [[Sriwijaya Air]], [[Express Air]], [[Wings Air]], dan ke depan akan ditambah dengan [[Sky Aviation]].
# Fasilitas pelabuhan kontainer dan penumpang di Teluk Lalong. Perusahaan pelayaran Mentari dan Tanto Intim Lines melayani muatan kargo, sementara [[Pelni]] melayani angkutan penumpang.
# Fasilitas perbankan yang dilayani oleh [[Bank Mandiri]], [[BNI]], [[BRI]], [[Bank Danamon Indonesia|Bank Danamon]], Bank BCA, Panin, Bank Sulteng, Bank Mega, Bank Muamalat, dan Mandiri Syariah.
# Fasilitas pendidikan tinggi: Universitas Tompotika Luwuk dan Universitas Muhammadiyah Luwuk.
# Surat Kabar harian [[Luwuk Post]] dan tabloid mingguan Media Banggai.

Wacana pembentukan [[Kota Luwuk]] sebagai calon ibukota Provinsi Sulawesi Timur merupakan pemekaran dari [[Kabupaten Banggai]] yang meliputi beberapa Kecamatan antara lain:
# Kecamatan Luwuk
# [[Luwuk Timur, Banggai|Kecamatan Luwuk Timur]]
# [[Luwuk Selatan, Banggai|Kecamatan Luwuk Selatan]]
# [[Luwuk Utara, Banggai|Kecamatan Luwuk Utara]]
# [[Nambo, Banggai|Kecamatan Nambo]]<ref>{{cite web|url=https://anakuntad.com/2018/09/luwuk-kota-mungil-kaya-akan-objek-wisata/|title=Luwuk Kota Mungil Kaya Akan Objek Wisata|website=anakuntad.com|access-date=4 Agustus 2021}}</ref>

== Lihat pula ==
* [[Kabupaten Banggai]]
* Banggai Tano Monondok

== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Luwuk_Shopping_Mall.jpg|Pembangunan Luwuk Shopping Mall
Berkas:Kantor_Bupati_Banggai.jpg|Kantor Bupati Banggai
Berkas:P8230632.JPG|Dermaga Pelabuhan Luwuk
</gallery>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
<div class="references-small"><references/></div>


{{Commonscat|Luwuk}}
Suku asli kota Luwuk yakni suku Balantak, Saluan, dan Banggai (red-sebelum banggai menjadi kabupaten sendiri). mereka dapat berinteraksi dan berbagi dengan suku pendatang seperti Gorontalo, Makassar-bugis(sul-sel), Jawa, Buton-muna-raha(sultra), Mori(poso), Kaili(palu-sekitarnya), Manado dan Tionghoa.
{{Luwuk, Banggai}}
Masyarakat asli kota Luwuk hampir hilang identitas diri, sangat memprihatinkan; jangan karena majemuknya masyarakat kota mengakibatkan pergeseran nilai-nilai budaya yang menjadi identitas diri. Oleh karena itu upaya Pemkab dan kerja keras tokoh-tokoh adat serta respon aktif masyarakat harus disinergikan untuk mempertahankan, memajukan Luwuk kota tercinta yang sudah baik ini menjadi lebih baik kedepannya.
{{Kabupaten Banggai}}


{{Authority control}}
[[Kategori:Kabupaten Banggai|Luwuk]]
[[Kategori:Ibukota kabupaten di Sulawesi Tengah|Luwuk]]


[[en:Luwuk]]
[[Kategori:Kabupaten Banggai|Luwuk]]
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Sulawesi Tengah|Luwuk]]
[[pl:Luwuk]]

Revisi terkini sejak 25 Maret 2024 05.31

Kecamatan Luwuk
Dari atas, kiri ke kanan:
Panorama Kota Luwuk Malam, Pesisir laut Luwuk, Kantor Bupati Banggai
Kecamatan Luwuk di Sulawesi
Kecamatan Luwuk
Kecamatan Luwuk
Lokasi Sulawesi dan Indonesia
Kecamatan Luwuk di Indonesia
Kecamatan Luwuk
Kecamatan Luwuk
Kecamatan Luwuk (Indonesia)
Koordinat: 0°56′69″S 122°47′18″E / 0.95250°S 122.78833°E / -0.95250; 122.78833 Coordinates: latitude seconds >= 60
{{#coordinates:}}: lintang salah
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Tengah
KabupatenBanggai
Jumlah Satuan PemerintahanDaftar
Desa: 2
Kelurahan: 8
Pemerintahan
 • CamatIrfan Milang
 • Sekretaris Camat-
Luas
 • Total59,43 km2 (22,95 sq mi)
Populasi
 (2021)
 • Total33.470
 • Kepadatan563/km2 (1,460/sq mi)
Demografi
 • DemonimTorang Luwuk
 • Agama
Islam 77,52%
Kristen 21,43%
- Katolik 1,47%
- Protestan 19,96%
Buddha 0,44%
Hindu 0,6%
Khonghucu 0,01%
[1]
 • BahasaIndonesia (resmi)
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode pos
Kode area telepon+62 461
Pelat kendaraanDN xxxx C*/R*
Kode Kemendagri72.01.04[2]
Kode SNI 7657:2023LWK
Situs webluwuk.banggaikab.go.id

Kecamatan Luwuk adalah ibu kota Kabupaten Banggai yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dari Kabupaten Banggai. sebuah kecamatan di Kabupaten Banggai, provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Luwuk berjarak 610 kilometer dari kota Palu, ibu kota provinsi Sulawesi Tengah. Setelah pemekaran kecamatan Luwuk Utara, Luwuk Timur dan Luwuk Selatan, kecamatan Luwuk memiliki wilayah seluas 72,82 km² dengan kondisi geografi berbatasan dengan laut dan dikelilingi perbukitan dengan ketinggian mencapai 170 mdpl. Berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri tahun 2020, kota Luwuk memiliki jumlah penduduk sebanyak 35.074 jiwa.[4]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Secara etimologi, Luwuk dari asal kata Luwok, Huk, yang artinya "Teluk". Sebelum menjadi nama Kota Luwuk, wilayah ini merupakan pelabuhan masyarakat Keleke, Asam Jawa dan Soho serta Dongkalan. Dalam perjalanan Pemerintahan, Luwuk ditetapkan menjadi pusat pemerintahan oleh Hindia Belanda pada tahun 1906, ibu kota Afdeling Sulawesi Bagian Timur, kemudian tahun 1908 dipindahkan ke Bau-Bau, Luwuk menjadi pusat wilayah onderafdeling pada tahun 1924. Kampung pertama yang terbentuk di pesisir Luwuk (teluk), yaitu:

  1. Kampung Asam Jawa, Kepala Kampung Pauh (1901-1926);
  2. Kampung Soho, Kepala Kampung Toansi Pauh (1926-1963);
  3. Kampung Dongkalan, Kepala Kampung H. Kailo Sinukun (1940).

Masuknya pemerintahan Jepang tahun 1942, Luwuk menjadi kota pemerintahan Jepang dengan pemimpin bergelar Bunken Kanrikan. Pada tahun 1943, Jepang memerintahkan raja Banggai terakhir Syukuran Aminuddin Amir untuk memindahkan ibu kota Kerajaan Banggai di Luwuk, dan dirinya diangkat sebagai pemimpin dengan pangkat Suco (raja) Banggai. Pada tahun 1952, pemerintah Indonesia menetapkan Luwuk sebagai ibu kota Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) Swapraja Banggai, dan pada tanggal 4 Juli 1952 Kota Luwuk ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Banggai, berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959.[5]


Sejarah Luwuk jadi Ibukota[sunting | sunting sumber]

Menurut laporan bertarikh 1682 dari Gubernur Belanda di Ternate yaitu Robert Padtbrugge[6] (1637-1703), Kerajaan Banggai terdiri dari Pulau Banggai, Peling (atau Gapi), Labobo, ratusan pulau kecil, dan bagian tenggara Sulawesi yang dikenal sebagai Balantak dan Mondona, jadi tidak termasuk Tanjung Pati-pati yang merupakan batas timur wilayah Kerajaan Tojo, Tanjung Pati-pati yang sekarang terletak di wilayah Kecamatan Bualemo, Kabupaten Banggai. Dan dalam rentang waktu tahun 1905 sampai 1907 dibukalah Area Perkebunan baru dan membentuk Kecamatan Bunta, hal ini menjadi era kekuasaan baru bagi Pemerintahan Hindia Belanda dan akhir dari kekuasaan Kerajaan Tojo di bagian paling ujung timur dari Provinsi Sulawesi Tengah.

Di tahun 1908 Belanda mendeklarasikan berdirinya Landschap Banggai, yang bukan lagi Wilayah Kesultanan Ternate ataupun Kerajaan Tojo, Landschap Banggai —yang sebelumnya merupakan bagian dari Kesultanan Ternate ataupun Kerajaan Tojo— mulai berhubungan langsung dengan pemerintah Hindia Belanda sejak tanggal 1 April 1908, dan pemerintahannya telah menjadi pemerintahan sendiri. Landschap Banggai yang ibukotanya di Luwuk, merupakan Bentuk Pemerintahan Belanda yang merupakan saingan dari Kerajaan Banggai yang terletak di Pulau Banggai.

Melalui Staatsblad (Lembaran Negara) No. 367 Tahun 1907 yang mengatur penambahan salah satu pemerintahan mandiri di Ternate —termasuk Banggai— di Karesidenan Celebes en Onderhoorigheden, dan sebuah afdeling di Pantai Timur Sulawesi terbentuk dengan ibu kota Luwuk, yang terletak di bagian timur dari Sulawesi. Pada tahun 1911 (item No. 605), posisi ibu kota dialihkan ke Baubau. Melalui Staatsblad No. 365 Tahun 1924, beberapa landschap, termasuk Banggai, ditambahkan menjadi wilayah administratif Karesidenan Manado. Pada tahun yang sama, Afdeling Poso dibentuk dan Landschap Banggai dibagi menjadi dua onderafdeling, sesuai dengan isi Staatsblad No. 366. Pada dekade 1930-an, melalui Staatsblad No. 571 Tahun 1932, kedua onderafdeling tersebut digabungkan kembali ke Onderafdeling Banggai, dengan Luwuk sebagai ibu kota.[7]

Geografi[sunting | sunting sumber]

Luwuk memiliki luas sebesar 59,00 kilometer persegi. Lokasinya berada di lembah antara dua pegunungan yaitu Pegunungan Paka dan Pegunungan Pongoti. Keadaan tanah di wilayah Luwuk bagian selatan terdiri atas tanah liat yang berpasir dan kapur kerang. Sementara itu, di daerah pegunungan khususnya Keleke dan Mangkin Piala, jenis tanahnya adalah neoin. Tanah di daerah pegunungan dijadikan lahan perkebunan karena curah hujan rata-rata berkisar antara 955 - 1.723 mm per tahun. Arah hembusan angin di wilayah Luwuk memiliki ciri khas tertentu. Setiap bulan Maret hingga bulan Mei, angin bertiup ke arah timur. Pada bulan Juni dan Juli, angin bertiup ke arah barat. Angin bertiup ke arah selatan antara bulan Agustus hingga bulan Oktober bertiup angin Selatan. Pada bulan November hingga Desember, angin bertiup ke arah tenggara yang menyebabkan musim kemarau.[8]

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Luwuk berbatasan dengan wilayah sebagai berikut:

Utara Kecamatan Luwuk Utara
Timur Selat Peling
Selatan Kecamatan Luwuk Selatan
Barat Kecamatan Pagimana

Pembagian administratif[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Luwuk dibagi menjadi dua desa dan delapan kelurahan, antara lain:
Desa

  1. Lumpoknyo
  2. Tontouan

Kelurahan

  1. Baru
  2. Bungin
  3. Bungin Timur
  4. Karaton
  5. Keleke
  6. Luwuk
  7. Mangkio Baru
  8. Soho

Iklim[sunting | sunting sumber]

Data iklim Luwuk, Sulawesi Tengah, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata harian °C (°F) 23.6
(74.5)
23.7
(74.7)
23.9
(75)
23.4
(74.1)
24.2
(75.6)
23.8
(74.8)
23.5
(74.3)
23.5
(74.3)
23.5
(74.3)
24.1
(75.4)
23.9
(75)
23.8
(74.8)
23.7
(74.7)
Presipitasi mm (inci) 107
(4.21)
111.3
(4.382)
156.9
(6.177)
131.2
(5.165)
143.9
(5.665)
147.4
(5.803)
150.9
(5.941)
116.3
(4.579)
56.9
(2.24)
63.9
(2.516)
93.2
(3.669)
101.2
(3.984)
1.380,1
(54,335)
Rata-rata hari hujan atau bersalju 21 18.2 16.9 14.1 15 14.6 12.2 11.3 9.7 10.7 13.9 19.3 176.9
% kelembapan 84 83.7 83.5 84 83.5 82.9 80.3 77.9 76.8 78.9 81.8 83.7 81.8
Rata-rata sinar matahari harian 12.5 12.5 12.5 12.5 12.4 12.4 12.4 12.4 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5
Sumber: Weatherbase[9]

Demografi[sunting | sunting sumber]

Suku asli kota Luwuk yakni suku Saluan (Keleke-Soho, Mangkian Piala-Dongkalan, Nambo, Simpoung), suku Balantak, dan suku Banggai (meskipun Kota Banggai sudah berdiri, suku Banggai sudah banyak yang berdiam di Kota Luwuk) Kota ini masuk dalam wilayah Kerajaan Banggai.

Agama[sunting | sunting sumber]

Kota Luwuk merupakan pusat kegiatan keagamaan. Masjid Pertama adalah Masjid Al Hikmah Soho (1920), dirintis oleh Toansi Pauh, Imam Talla, Lengkas, Djafili, Ustadz Ngadimin, kemudian Masjid Mutahidah Dongkalan (1930), yang dirintis oleh Habib Said Al Bakar, Habib Awad Al Bakar, H. Kailo Sinukun, H. Thalib, H. Kalia Makmur, H. Siradjuddin Datu Adam.dan lainnya. Gereja pertama adalah Gereja Bukit Zaitun (1943), perintisnya, Pandeta Tumbelaka, Mantiri. Sedangkan Pusat Pemerintahan berada di wilayah Soho (1906 s/d 1963), Luwuk.

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2020 mencatat bahwa mayoritas penduduk Luwuk beragama Islam yakni 77,52%. Kemudian pemeluk agama Kristen sebanyak 21,43%, dimana Protestan 19,96% dan Katolik 1,47%. Sebagian kecil lagi beragama Hindu 0,60%, Buddha 0,44% dan Konghucu 0,01%.[4]

Sosial[sunting | sunting sumber]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Kota Luwuk merupakan pusat kegiatan pendidikan di Banggai. Telah ada empat Universitas, yaitu Universitas Muhammadiyah Luwuk (Unismuh), Universitas Tompotika (Untika), Akademi Keperawatan Luwuk (Akper), dan Akademi Normal Luwuk (Amik). Lembaga-lembaga non-formal lainnya, adalah Gaja Madah Colege, Unhas Colege, Unstrat Coleg, LKP Widyagama dan Untad Coleg, serta Yayasan Pendidikan Insan Cita.

Sarana dan Prasarana[sunting | sunting sumber]

Ruang Terbuka Hijau[sunting | sunting sumber]

  • Jumlah taman kota: 6 Taman kota
  • Luas keseluruhan taman kota: 2 Ha
  • Jumlah hutan kota: 1 Hutan kota
  • Luas keseluruhan hutan kota: 0,5 Ha
  • Jumlah Jalur Hijau Pengaman (JHP): 37 JHP
  • Luas keseluruhan JHP: 18 Ha

Jalan Umum[sunting | sunting sumber]

  • Arteri/Utama: 5,54 Km
  • Kolektor/Penghubung: 32,60 Km
  • Lokal/Lingkungan: 45,00 Km

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Transportasi Udara[sunting | sunting sumber]

Kota Luwuk mempunyai sebuah bandara nasional yang berada di dalam kota, yaitu Bandara Syukuran Aminuddin Amir, terletak di Desa Bubung, Kecamatan Luwuk Selatan.

Transportasi Laut[sunting | sunting sumber]

Kota Luwuk juga mempunyai sebuah Pelabuhan Nasional yang juga berada di dalam wilayah kota, yaitu Pelabuhan Luwuk, Pelabuhan Luwuk terletak di Kecamatan Luwuk, Kelurahan Karaton.

Transportasi Darat[sunting | sunting sumber]

Transportasi darat di Luwuk meliputi transportasi tradisional dan modern.

Di kota Luwuk sedikitnya telah beroperasi 200 minibus angkutan kota (angkot) yang menjadi komuter utama di kota ini. Satu hal lagi yang unik adalah angkot tersebut disebut sebagai "Taksi" oleh penduduk setempat. Warna angkot ini juga hanya 1, yaitu warna biru tua.

Moda bus hanya digunakan untuk transportasi dalam skala besar dan tidak bersifat publik di dalam kota. Moda ini digunakan untuk mengangkut penumpang antar kabupaten dalam maupun lintas provinsi.

Taksi adalah komuter paling eksklusif di kota ini. Untuk menunjukkan perbedaan dengan 'taksi' angkot, maka penduduk setempat menggunakan kata "argo" (taksi argo) untuk menyebut komuter ini yang mengacu pada argometer yang melengkapi setiap taksi.

Ojek adalah moda transportasi alternatif di kota ini. Sama seperti di kota lainnya, ojek merupakan 'taksi motor' yang selalu siap mengantar penumpang langsung ke tujuannya dengan tarif yang sesuai dengan jarak tempuh tujuannya. Bila di kota-kota lain para tukang ojek menggunakan seragam, maka di kota ini Anda mungkin akan kesulitan untuk menemukannya karena tidak adanya baju seragam bagi para tukang ojek. Namun, Anda bisa menemukannya di sudut-sudut perempatan jalan atau mereka akan menawarkan jasanya langsung jika melewati Anda yang terlihat sedang menunggu di tepi jalan.

Fasilitas[sunting | sunting sumber]

  1. Fasilitas Bandar Udara Bubung (sekarang nama Bandara sudah diganti nama Raja Banggai, yaitu Syukuran Aminuddin Amir) yang dilayani oleh Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Express Air, Wings Air, dan ke depan akan ditambah dengan Sky Aviation.
  2. Fasilitas pelabuhan kontainer dan penumpang di Teluk Lalong. Perusahaan pelayaran Mentari dan Tanto Intim Lines melayani muatan kargo, sementara Pelni melayani angkutan penumpang.
  3. Fasilitas perbankan yang dilayani oleh Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Danamon, Bank BCA, Panin, Bank Sulteng, Bank Mega, Bank Muamalat, dan Mandiri Syariah.
  4. Fasilitas pendidikan tinggi: Universitas Tompotika Luwuk dan Universitas Muhammadiyah Luwuk.
  5. Surat Kabar harian Luwuk Post dan tabloid mingguan Media Banggai.

Wacana pembentukan Kota Luwuk sebagai calon ibukota Provinsi Sulawesi Timur merupakan pemekaran dari Kabupaten Banggai yang meliputi beberapa Kecamatan antara lain:

  1. Kecamatan Luwuk
  2. Kecamatan Luwuk Timur
  3. Kecamatan Luwuk Selatan
  4. Kecamatan Luwuk Utara
  5. Kecamatan Nambo[10]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Galeri[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2021-08-27. 
  2. ^ "Kode Kemendagri di Kecamatan Luwuk". Kode Wilayah Administrasi Kecamatan Luwuk. 
  3. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2021-08-27. 
  4. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama DUKCAPIL
  5. ^ Buku Sejarah Kabupaten Banggai, Haryanto Djalumang, Rajawali Press, Jakarta, 2012
  6. ^ GUBERNUR VOC, Robert Padtbrugge (1638 tot na 1688), [1], Diakses 18 Juni 2023.
  7. ^ Dormeier 1947, hlm. 1.
  8. ^ Kaunang, I.R.B, Haliadi, dan Rabani, L.O. (2016). Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi (PDF). Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 212–213. ISBN 978-602-1289-43-3. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-04-21. Diakses tanggal 2021-02-10. 
  9. ^ "LUWUK, INDONESIA". weatherbase.com. Diakses tanggal 21 Juli 2017. 
  10. ^ "Luwuk Kota Mungil Kaya Akan Objek Wisata". anakuntad.com. Diakses tanggal 4 Agustus 2021.