Lompat ke isi

Kabupaten Serang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Herryz (bicara | kontrib)
k Update data
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(146 revisi perantara oleh 74 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Tentang|kabupaten di Banten|kota yang menjadi enklave dari kabupaten ini|Kota Serang|kegunaan lain|Serang (disambiguasi)}}
{{RedireksiIndoKabKota|Serang|Kota|4=1}}
{{Dati2|settlement_type=Kabupaten
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
|nama = Kabupatén Sérang
|nama = Kabupaten Serang
|translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
|nama lain = {{sund|ᮊᮘ᮪.ᮞᮨᮛᮀ}}
|translit_lang1_type1 = [[Cacarakan]]
|lambang = Logo kabupaten serang.png
|translit_lang1_type2 = [[Pegon]]
|peta = Locator Kabupaten Serang.png
|translit_lang1_info = {{sund|ᮞᮦᮛᮀ}}
|foto =
|translit_lang1_info1 = ꦱꦺꦫꦁ
|caption =
|translit_lang1_info2 = سيراڠ
|koordinat =
|motto = ''Sepi ing Pamrih Rame ing Gawe''
|motto = Sepi ing pamrih, rame ing gawe<br/>{{small|{{jv}} Bekerja tanpa mengharap imbalan apa pun}}
|semboyan =
|peta = Locator_kabupaten_serang.png
|pulau = Jawa
|lambang = Seal of Serang Regency.svg
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|propinsi = [[Banten]]
|ibukota = [[Ciruas, Serang|Ciruas]]
|perrow = 1/2
|luas = 1734.28
|image1 = Anyer.jpeg
|caption1 =<center> Pantai [[Anyar, Serang|Anyer]], Serang.
|luasref =
}}
|penduduk = 3576512
|koordinat = 6°15' - 7°10' LS<br/>104°48'- 106°0' BT
|penduduktahun = 2021
|pendudukref =
|semboyan =
|kepadatan = 861,21
|provinsi = [[Banten]]
|kecamatan = 29
|ibukota = [[Ciruas, Serang|Ciruas]]
|kelurahan = 246
|luas = 1469,66
|luasref = <ref>{{cite book |last= BPS Kabupaten Serang |url= https://serangkab.bps.go.id/indicator/12/30/1/jumlah-penduduk-kabupaten-serang-menurut-kelompok-umur.html |title= Statistik Daerah Kabupaten Serang 2020 |year= 2020 |publisher= BPS Kabupaten Serang |page= 1 |access-date= 2022-10-09 |archive-date= 2022-10-09 |archive-url= https://web.archive.org/web/20221009144021/https://serangkab.bps.go.id/indicator/12/30/1/jumlah-penduduk-kabupaten-serang-menurut-kelompok-umur.html |dead-url= no }}</ref>
|desa = 326
|dasar hukum =
|penduduk = 1756816
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|tanggal =
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1526|10|8}}
|kepala daerah = [[Bupati]]
|kepadatan = auto
|kecamatan = 29
|nama kepala daerah = [[Ratu Tatu Chasanah|Hj. Ratu Tatu Chasanah, S.E., M.Ak.]]
|kelurahan = 0
|desa = 326
|dasar hukum = Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Serang No.17 Tahun 1985
|tanggal = {{birth date and age|1526|10|8}}<ref name="tgl">{{cite web | title=SEJARAH SINGKAT KABUPATEN SERANG | website=Website Resmi Kabupaten Serang | date=9 Oktober 2022 | url=https://serangkab.go.id/sejarah | access-date=9 Oktober 2022 | archive-date=2022-10-09 | archive-url=https://web.archive.org/web/20221009144021/https://serangkab.go.id/sejarah | dead-url=no }}</ref>
|hari jadi =
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Ratu Tatu Chasanah]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = Drs. H. Pandji Tirtayasa, M.Si.
|nama wakil kepala daerah =
|sekretaris daerah =
|sekretaris daerah =
|manggala DPRD =
|ketua DPRD =
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|manggala pengadilan negeri =
|99,14% [[Islam]]
|manggala kejaksaan negeri=
|{{Tree list}}
|dandim =
* 0,80% [[Kekristenan]]
|kapolres =
** 0,64% [[Protestan]]
|kodearea = 0254 dan 0257
** 0,16% [[Katolik]]
|kodepos =
{{Tree list/end}}
|apbd =
|0,04% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,02% [[Hindu]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|pad =
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Sunda Banten|Sunda Banten]], [[Bahasa Jawa Serang|Jawa serang]], [[Bahasa Lampung Cikoneng|Lampung Cikoneng]]
|dau = Rp. 868.652.743.000 (2021)
|IPM = {{increase}} 66,82 ([[2021]])<br>{{fontcolor|orange|sedang}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=9 Oktober 2022|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
|dauref =
|nomor_polisi = A
|IPM =
|flora =
|suku bangsa = [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Jawa|Jawa]]
|fauna =
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Sunda|Sunda]], [[Bahasa Jawa Banten|Jawa Banten]]
|zona waktu = GMT+7
|agama = [[Islam]] 99,15% <br/>[[Kristen Protestan]] 0,60% <br/>[[Katolik]] 0,19% <br/>[[Buddha]] 0,04% <br/>[[Hindu]] 0,02%
|flora =
|apbd =
|fauna =
|pad =
|dau = Rp 1.131.178.667.000.- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=9 Oktober 2022|format=pdf}}</ref>
|zona waktu =
|web = {{URL|http://www.serangkab.go.id/}}
|bandar udara =
|web = {{URL|http://www.serangkab.go.id}}
|pertumbuhan penduduk (%)=
}}
}}


'''Kabupaten Serang''' ({{lang-su|ᮞᮦᮛᮀ}}) adalah adalah sebuah [[kabupaten]] yang terletak di provinsi [[Banten]], [[Indonesia]]. Secara [[de jure|hukum]], kabupaten ini ber[[Ibu kota kabupaten|ibu kota]] di [[Ciruas, Serang|Kecamatan Ciruas]]. Kabupaten ini terletak di ujung barat laut pulau [[Jawa]]. Kabupaten Serang berbeda dengan [[Kota Serang]] yang telah dimekarkan pada tahun 2007. Wilayah ini berada di kawasan metropolitan [[Serang Raya]]. Jumlah penduduk kabupaten ini ada pertengahan [[2024]] sebanyak 1.756.816 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=11 Agustus 2024|format=Visual}}</ref>
'''Kabupaten Serang''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: {{sund|ᮊᮘ᮪.ᮞᮨᮛᮀ}} ; [[Pegon]]: كَبُڤَتَينْ سَيرَڠْ) merupakan salah satu kabupaten di [[Provinsi]] [[Banten]], [[Indonesia]]. Ibukotanya adalah Ciruas, tetapi saat ini pusat pemerintahannya masih berada di Kota Serang dan kantor pusat pemerintahannya (Bupati) belum pindah ke Ciruas.

Kabupaten ini berada di ujung barat laut [[Jawa|Pulau Jawa]], berbatasan dengan [[Laut Jawa]], dan [[Kota Serang]] di utara, [[Kabupaten Tangerang]] di timur, [[Kabupaten Lebak]] di selatan, serta [[Kota Cilegon]] di barat.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Sejarah Kabupaten Serang tentunya tidak terlepas dari sejarah Banten pada umumnya, karena Serang semula merupakan bagian dari wilayah [[Kesultanan Banten]] yang berdiri pada Abad ke-16 dan pusat pemerintahannya terletak di daerah [[Serang, Serang|Serang]].
[[Banten Lama]] yang terletak di Teluk Banten dulunya merupakan pusat [[Kesultanan Banten]]. Kawasan ini merupakan tempat dimana kapal-kapal [[Belanda]] mendarat untuk pertama kalinya di Indonesia. Di daerah ini terdapat 2 situs sejarah religius yang berdampingan, yaitu [[Masjid Agung Banten]] dan Vihara Avalokitesvara.


Sebelum abad ke-16, informasi tentang Banten tidak banyak tercatat dalam sejarah, konon pada mulanya Banten masih merupakan bagian dari kekuasaan [[Kerajaan Sunda]], penguasa Banten pada saat itu adalah Raga Mulya|Prabu Pucuk Umum, Putra dari Prabu Sidaraja Pajajaran.
Beberapa harta karun dari [[Tiongkok|China]] ditemukan di daerah Banten Lama, berupa Patung Giok berbentuk naga yang cukup besar serta beberapa perabot mewah dari bahan yang sama. Keberadaan benda-benda yang sangat bernilai tersebut ternyata luput dari perhatian pemerintah lokal, dan konon masih dimiliki oleh sang penemu harta tersebut.


Pusat Pemerintahannya bertempat di [[Banten Girang]] (±3 Km di selatan Kota Serang) pada abad ke-6, Islam mulai masuk ke Banten yang didakwah oleh [[Sunan Gunung Jati|Sultan Syarif Hidayatullah]] (dikenal ''Sunan Gunung Jati'') yang secara berangsur-angsur mengembangkan [[Agama Islam]] di Banten dan sekitarnya serta dapat menaklukan pemerintahan Prabu Pucuk Umum (Tahun 1524-1525 M).
Sejarah Kabupaten Serang tidak terlepas dari sejarah [[Banten]] pada umumnya, karena Kabupaten Serang merupakan bagian dari wilayah Kesultanan Banten yang berdiri pada abad ke-16 dengan pusat pemerintahannya terletak di [[Kota Serang]].


Selanjutnya Beliau mendirikan Kesultanan Islam di Banten dengan mengangkat putranya bernama [[Maulana Hasanuddin dari Banten|Sultan Maulana Hasanuddin]] menjadi Sultan Banten yang pertama yang berkuasa selama ± 18 tahun (Tahun 1552-1570 M). Atas prakarsa Sunan Gunung Jati, pusat pemerintahan yang semula bertempat di [[Banten Girang]] dipindahkan ke [[Surosowan]], [[Banten Lama]] (Banten lor) yang terletak ±10 Km di sebelah utara Kota Serang.
Sebelum abad ke-16, berita-berita tentang Banten tidak banyak tercatat dalam sejarah, konon pada mulanya Banten masih merupakan bagian dari kekuasaan [[Kerajaan Sunda]]. Menurut salah satu versi sejarah, dahulu ketika tanah Sunda masih dalam kekuasaan [[Pakuan Pajajaran]], di Banten sudah terdapat dua kerajaan, yaitu Kerajaan Banten Girang dan Kerajaan Banten Pasisir.


Setelah Sultan Maulana Hasanuddin wafat (Tahun 1570), digantikan oleh putranya yang bernama [[Maulana Yusuf dari Banten|Sultan Maulana Yusuf]] sebagai Sultan Banten yang kedua (Tahun 1570-1580 M) dan selanjutnya diganti oleh Sultan yang ketiga, keempat dan seterusnya sampai dengan terakhir Sultan yang ke-21 yaitu [[Maulana Muhammad Shafiuddin dari Banten|Sultan Muhammad Shafiuddin]] yang berkuasa pada Tahun 1809 sampai dengan 1813. Periode Kesultanan Islam di Banten berjalan selama kurun waktu ±264 tahun, yaitu dari tahun 1552 sampai 1813.
Banten Girang dipimpin oleh Adipati Suranggana dan Banten Pasisir dipimpin oleh Adipati Surosowan. Keduanya itu konon adalah putra [[Sri Baduga Maharaja|Prabu Siliwangi]] buah perkawinannya dengan Dewi Mayang Sunda. Adipatiti Surosowan mempunyai seorang puteri bernama Kawung Anten yang kemudian diperistri oleh [[Sunan Gunung Jati]]. Dari pasangan ini terlahir seorang anak laki-laki bernama Raden Sabakingking.


Pada zaman Kesultanan ini banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting, terutamma pada akhir abad ke-16 (Juni 1596), Perusahaan (pada masa itu perusahaan dikenal "''Kompeni''" oleh rakyat Banten dan seluruh kerajaan di [[Nusantara]]) [[Compagnie van Verre]] dari [[Belanda]] datang untuk pertama kalinya mendarat di Pelabuhan Banten dibawah pimpinan [[Cornelis de Houtman]] dengan maksud untuk berdagang.
Sebagai putra Sunan Gunung Jati, Raden Sabakingking mewarisi kepandaian ilmu agama [[Islam]] dan ahli dalam memerintah sebuah kerajaan. Maka setelah berhasil menaklukkan Banten Girang pada tahun 1525, dan mempersatukannya dengan Banten Pasisir. Sabakingking diberi gelar “Maulana Hasanuddin” sebagai pemimpin yang mengislamkan Banten pada tanggal 8 Oktober 1526.

Namun sikap yang congkak dari orang-orang Belanda tidak menarik simpati dari pemerintah dan rakyat Banten saat itu, sehingga sering timbul ketegangan diantara masyarakat Banten dengan Kompeni Belanda.

Pada saat tersebut, Sultan yang bertahta di Banten adalah Sultan yang ke-4 yaitu [[Abu al-Mafakhir dari Banten|Sultan Abdul Mufakhir]] yang waktu itu masih berusia lima bulan, sedangkan yang bertindak sebagai walinya adalah [[Mangkubumi Jayanegara]] yang wafat kemudian pada tahun 1602 dan diganti oleh saudaranya yaitu [[Yudha Nagara]].

Pada Tahun 1608 [[Pangeran Ranamanggala]] diangkat sebagai [[Patih Mangkubumi]]. Sultan Abdul Mufakir mulai berkuasa penuh dari tahun 1624-1651 dengan Pangeran Ranamanggala sebagai Patih dan penasehat utamanya. Sultan Banten yang ke-6 adalah [[Tirtayasa dari Banten|Sultan Abdul Fatah]] cucu Sultan ke-5 yang terkenal dengan julukan ''Sultan Ageng Tirtayasa'' yang memegang tampuk pemerintahan dari tahun 1651-1680 (selama ±30 tahun).

Pada masa pemerintahannya, bidang politik, Perekonomian, Perdagangan, Pelayaran maupun Kebudayaan berkembang maju dengan pesat dan kegigihan dalam menetang Kompeni Belanda. Atas jasa kepahlawanannya dalam perjuangan menentang Kompeni Belanda, maka berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia, Sultan Ageng Tirtayasa dianugerahi kehormatan predikat sebagai Pahlawan Nasional.

Pada waktu berkuasanya Sultan Ke-6, sering terjadi bentrokan dan perang dengan para Kompeni [[Perusahaan Hindia Timur Belanda|VOC]] dari [[Belanda]] yang pada waktu itu telah berkuasa di [[Jakarta|Batavia]]. Dengan cara Politik Adu Domba ({{lang-nl|Devide Et Impera}}) terutama dilakukan antara Sultan Ageng Tirtayasa yang anti Kompeni dengan putranya [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abdul Kahar]] (dikenal dengan ''Sultan Haji'') yang pro Kompeni Belanda dapat melumpuhkan kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa.

Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya tidak berdaya dan menyingkir ke pedalaman Banten. Namun dengan bujukan Sultan Haji, Sultan Ageng Tirtayasa dapat ditangkap kemudian ditahan dan dipenjarakan di Batavia hingga wafatnya pada tahun 1692.

Namun sekalipun Sultan Ageng Tirtayasa sudah wafat, perjuangan melawan Kompeni Belanda terus berkobar dan dilanjutkan oleh pengikutnya yang setia dengan gigih dan pantang menyerah.

Sejak wafatnya Sultan Ageng Tirtayasa, maka kesultanan Banten mulai mengalami kemunduran, karena Sultan Haji dan para Sultan berikutnya sudah mulai terpengaruh oleh kompeni Belanda sehingga pemerintahannya mulai labil dan lemah.

Pada tanggal 19 Agustus 1816, kekuasaan di [[Hindia Belanda]] dikembalikan oleh Inggris kepada Belanda setelah sebelumnya disepakati dalam Konvensi London yang diadakan pada tanggal 13 Agustus 1814. Kekuasaan di Hindia Belanda kemudian diambil alih oleh [[Godert Alexander Gerard Philip baron van der Capellen|Van Der Capellen]] sebagai [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]]. Ia mengambil alih kekuasaan Banten dari Muhammad Rafiudin yang saat itu menjabat sebagai Bupati Sultan Banten. Pemerinta Hindia Belanda kemudian membagi wilayah Banten menjadi tiga kabupaten dan menetapkan ibu kotanya masing-masing. Pertama ialah Kabupaten Banten Utara dengan beribu kota di Serang. Kedua ialah Kabupaten Banten Selatan dengan beribu kota di Lebak. Ketiga ialah Kabupaten Banten Barat dengan beribukota di Caringin. Masing-masing kabupaten dipimpin oleh seorang bupati.<ref>{{Cite book|last=Ginandar|date=2022|url=https://museummultatuli.id/magazine/toponimi-nama-nama-kecamatan-di-kabupaten-lebak/|title=Toponimi Nama-nama Kecamatan di Kabupaten Lebak|location=Lebak|publisher=Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak|isbn=978-623-978-556-7|pages=29|url-status=live|access-date=2023-05-29|archive-date=2023-02-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20230202085909/https://museummultatuli.id/magazine/toponimi-nama-nama-kecamatan-di-kabupaten-lebak/|dead-url=no}}</ref> Bupati pertama untuk Serang diangkat [[Pangeran Aria Adi Santika]] dengan pusat pemerintahannya tetap bertempat di [[keraton Kaibon]].

Pada tanggal 3 Maret 1942, Tentara [[Jepang]] masuk ke Daerah Serang di Pantai [[Bojonegara, Serang|Bojonegara]] (Jepang mendarat pertama kali di Nusantara melalui [[Pulau Tarahan]]). Jepang mengambil alih Karesidenan Banten {{lang-nl|Bantam Residentie}} yang pada waktu itu dikuasai oleh Hindia Belanda, sedangkan Bupatinya tetap dari pribumi yaitu [[RM Jayadiningkrat]]. Kekuasaan Jepang berjalan selama kurang lebih tiga setengah tahun.

Setelah tanggal 17 Agustus 1945, kekuasaan Karesidenan Banten beralih dari tangan Jepang kepada [[Republik Indonesia]] dan sebagai Residennya adalah [[K.H. Tb. Achmad Chatib]] serta sebagai Bupati Serang adalah [[KH. Syam’un]], sedangkan untuk jabatan Wedana dan Kepala Camat banyak diangkat dari para Tokoh Ulama.

Dengan datangnya Tentara Belanda ke Indonesia yang menimbulkan [[Agresi Militer Belanda I|Agresi ke I]] sekitar Tahun 1964-1947. Daerah Banten (terutama Daerah Serang) menjadi Daerah Blokade yang dapat bertahan dari masuknya serbuan Belanda, dan putus hubungan dengan Pemerintah Pusat yang pada saat Indonesia telah membentuk [[negara federal]] [[Republik Indonesia Serikat]] yang beribu kota di [[Kota Yogyakarta]], sehingga daerah Banten dengan ijin Pemerintah Pusat mencetak uang sendiri yaitu [[Oeang Republik Indonesia]] Daerah Banten yang dikenal dengan "ORIDAB".

Pada tanggal 19 Desember 1948, [[Agresi Militer Belanda II|Agresi II]] baru dari Serdadu Belanda dapat memasuki Daerah Serang untuk selama satu tahun dan setelah KMD Tahun 1949, Belanda meninggalkan kembali Daerah Banten/Serang, yang selanjutnya daerah Serang menjadi salah satu daerah kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Pada tanggal 4 Oktober 2000, seluruh fraksi [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] bersepakat dalam menetapkan undang-undang mengenai pembentukan Provinsi Banten.<ref>{{Cite book|date=2017|url=http://www.penerbit.lipi.go.id/data/naskah1520564472.pdf|title=Perempuan Kepala Daerah dalam Jejaring Oligarki Lokal|location=Jakarta|publisher=LIPI Press|isbn=978-979-799-907-0|editor-last=Dewi|editor-first=Kurniawati Hastuti|pages=45|url-status=live|access-date=2023-05-23|archive-date=2023-05-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230523014320/http://www.penerbit.lipi.go.id/data/naskah1520564472.pdf|dead-url=no}}</ref> Provinsi Banten dibentuk sebagai hasil pemekaran wilayah Provinsi Jawa Barat berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Salah satu kabupaten yang ditetapkan menjadi bagian dari Provinsi Banten adalah Kabupaten Serang.<ref>{{Cite book|last=Ridwan, I., dkk.|date=November 2021|url=https://eprints.untirta.ac.id/6638/1/LAYOUT%20BUKU%20STUBAN%20LENGKAP.pdf|title=Studi Kebantenan dalam Catatan Sejarah|location=Tangerang|publisher=Media Edukasi Indonesia|isbn=978-623-6497-50-0|editor-last=Muhibah|editor-first=Siti|pages=37|url-status=live|access-date=2023-05-23|archive-date=2023-07-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20230702225130/https://eprints.untirta.ac.id/6638/1/LAYOUT%20BUKU%20STUBAN%20LENGKAP.pdf|dead-url=no}}</ref>

Kemudian sejak adanya Jabatan Regent atau Bupati pada Tahun 1826 sampai sekarang, telah terjadi 32 kali pergantian Bupati.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Serang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Hari Jadi Kabupaten Serang, pada Bab II Penetapan Hari Jadi Pasal 2, yaitu: Hari Jadi Kabupaten Serang ditetapkan pada tanggal 8 Oktober Tahun 1526.


== Geografi ==
== Geografi ==
Kabupaten Serang memiliki luas wilayah 1.467,35&nbsp;km<sup>2</sup>, dan populasi mencapai 1.402.818 pada Sensus 2010<ref>Biro Pusat Statistik, Jakarta, 2011.</ref> dan 1.622.630 pada Sensus 2020.<ref>Badan Pusat Statistik, Jakarta, 2021.</ref> Penduduk daratan Kota Cilegon, Kota Serang dan Kabupaten Serang jika dijumlah menjadi 2.749.627 dengan daratan seluas 1.909,56&nbsp;km<sup>2</sup>, dan kepadatan 1.440 per km<sup>2</sup>.<ref>{{cite web |url=http://www.bps.go.id/aboutus.php?sp=0&kota=36 |title=Statistics Indonesia |website=Biro Pusat Statistik |access-date=22 Mei 2022 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110917162730/http://www.bps.go.id/aboutus.php?sp=0&kota=36 |archive-date=17 September 2011 |url-status=dead}}</ref> Kota Cilegon dan Kota Serang merupakan [[enklave dan eksklave|semi-enklave]] Kabupaten Serang.

Kabupaten ini berada di ujung barat laut [[Jawa|Pulau Jawa]], berbatasan dengan [[Laut Jawa]], dan [[Kota Serang]] di utara, [[Kabupaten Tangerang]] di timur, [[Kabupaten Lebak]] di selatan, serta [[Kota Cilegon]] di barat.

=== Batas Wilayah ===
=== Batas Wilayah ===
{{Batas_USBT
{{Batas_USBT
|utara = [[Laut Jawa]]
|utara = [[Kota Serang]] dan [[Laut Jawa]]
|selatan = [[Kabupaten Lebak]] dan [[Kabupaten Pandeglang]]
|selatan = [[Kabupaten Lebak]] dan [[Kabupaten Pandeglang]]
|barat = [[Kota Cilegon]] dan [[Selat Sunda]]
|barat = [[Kota Cilegon]] dan [[Selat Sunda]]
Baris 84: Baris 124:
Bagian utara merupakan wilayah yang datar dan tersebar luas sampai ke pantai, kecuali sekitar Gunung Sawi, Gunung Terbang dan Gunung Batusipat. Dibagian selatan sampai ke barat, Kabupaten Serang berbukit dan bergunung antara lain sekitar [[Gunung Kancana]], [[Gunung Karang]] dan [[Gunung Gede]].
Bagian utara merupakan wilayah yang datar dan tersebar luas sampai ke pantai, kecuali sekitar Gunung Sawi, Gunung Terbang dan Gunung Batusipat. Dibagian selatan sampai ke barat, Kabupaten Serang berbukit dan bergunung antara lain sekitar [[Gunung Kancana]], [[Gunung Karang]] dan [[Gunung Gede]].


Daerah yang bergelombang tersebar diantara kedua bentuk wilayah tersebut. Hampir seluruh daratan Kabupaten Serang merupakan daerah subur karena tanahnya sebagian besar tertutup oleh [[Aluvial|Tanah Endapan Alluvial]] dan [[Batuan vulkanik|Batu Vulkanis Kuarter]].
Daerah yang bergelombang tersebar di antara kedua bentuk wilayah tersebut. Hampir seluruh daratan Kabupaten Serang merupakan daerah subur karena tanahnya sebagian besar tertutup oleh [[Aluvial|Tanah Endapan Alluvial]] dan [[Batuan vulkanik|Batu Vulkanis Kuarter]].

Potensi tersebut ditambah banyak terdapat pula sungai-sungai yang besar dan penting yaitu Sungai Ciujung, Sungai Cidurian, Sungai Cibanten, Sungai Cipaseuran, Sungai Cipasang dan Sungai Anyar yang mendukung kesuburan daerah-daerah pertanian di Kabupaten Serang.


Potensi tersebut ditambah banyak terdapat pula sungai-sungai yang besar dan penting yaitu Sungai Ciujung, Sungai Cidurian, Sungai Cibanten, Sungai Cipaseuran, Sungai Cipasang dan Sungai Anyar yang mendukung kesuburan daerah-daerah pertanian di Kabupaten Serang.
=== Iklim Cuaca ===
=== Iklim Cuaca ===
Iklim di wilayah Kabupaten Serang termasuk tropis dengan musim hujan antara November-April dan musim kemarau antara Mei-Oktober. Curah hujan rata-rata 3,92&nbsp;mm/hari. Temperatur udara rata-rata berkisar antara 25,8° - 27,6&nbsp;°C.
Iklim di wilayah Kabupaten Serang termasuk tropis dengan musim hujan antara November-April dan musim kemarau antara Mei-Oktober. Curah hujan rata-rata 3,92&nbsp;mm/hari. Temperatur udara rata-rata berkisar antara 25,8°–27,6&nbsp;°C.


Temperatur udara di Kabupaten Serang minimum 20,90&nbsp;°C dan maksimum 33,8&nbsp;°C. Tekanan udara dan kelembaban rata-rata 81,00 mb/bulan. Kecepatan arah angin rata-rata 2,80 [[Knot (satuan)|knot]], dengan arah terbanyak adalah dari barat.
Temperatur udara di Kabupaten Serang minimum 20,90&nbsp;°C dan maksimum 33,8&nbsp;°C. Tekanan udara dan kelembaban rata-rata 81,00 mb/bulan. Kecepatan arah angin rata-rata 2,80 [[Knot (satuan)|knot]], dengan arah terbanyak adalah dari barat.
Baris 94: Baris 135:


== Pemerintahan ==
== Pemerintahan ==
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Serang}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Serang}}

=== Daftar Bupati ===
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Serang}}
{{utama|Daftar Bupati Serang}}
Baris 101: Baris 146:
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Serang}}
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Serang}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Serang}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Serang}}

=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Serang}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Serang}}


== Penduduk ==
== Penduduk ==
Jumlah penduduk Kabupaten Serang 3.576.512 (2021), sebagian besar tinggal di bagian utara. Bahasa yang dituturkan adalah [[Bahasa Sunda]] yang digunakan oleh masyarakat di daerah selatan, serta sebagian kecil [[Bahasa Jawa Banten]] digunakan di daerah Pantai Utara Banten.
Jumlah penduduk Kabupaten Serang 1.623.409 (2021), sebagian besar tinggal di bagian utara. Bahasa yang dituturkan adalah [[Bahasa Sunda Banten]] yang digunakan di bagian selatan dan [[Bahasa Jawa Serang]] yang digunakan di bagian pesisir pantai utara dekat dengan [[Kota Cilegon]] dan [[Kota Serang]] serta [[Bahasa Lampung Cikoneng]] yang dituturkan oleh penduduk di empat kampung di [[Cikoneng, Anyar, Serang|Desa Cikoneng]], [[Anyar, Serang|Kecamatan Anyar]].


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Sebagai salah satu wilayah dengan mayoritas penduduknya Islam, maka pendidikan di Serang juga banyak menekankan pada pendidikan agama Islam sesuai dengan semboyan "Serang Bertakwa". Sehingga di Kabupaten Serang pendidikan berbasis islam baik yang resmi maupun non-resmi ([[Pesantren]], [[Madrasah]], dsb) menjadi salah satu perhatian pemerintah.
Sebagai salah satu wilayah dengan mayoritas penduduknya Islam, maka pendidikan di Serang juga banyak menekankan pada pendidikan agama Islam sesuai dengan semboyan "Serang Bertakwa". Sehingga di Kabupaten Serang pendidikan berbasis islam baik yang resmi maupun non-resmi ([[Pesantren]], [[Madrasah]], dsb) menjadi salah satu perhatian pemerintah.


Sekolah-sekolah formal dari tingkat SD, SMP, SMA, SMK juga menjadi bagian pendidikan yang tidak terpisahkan. Beberapa sekolah favorit di Kabupaten Serang antara lain; SD Islam Al-Azhar, SD Kristen Penabur, [[SMA Negeri 1 Serang]], [[SMA Negeri 1 Serang|SMP Negeri 1 Serang]], dsb.
Sekolah-sekolah formal dari tingkat SD, SMP, SMA, SMK juga menjadi bagian pendidikan yang tidak terpisahkan. Beberapa sekolah favorit di Kabupaten Serang antara lain; SD Islam Al-Azhar, SD Kristen Penabur, [[SMA Negeri 1 Ciruas]], [[SMA Negeri 1 Pontang|SMP Negeri 1 Ciruas]], SMA Negeri 1 Kramatwatu dsb.


{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
Baris 155: Baris 196:
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;" |<small>Data Sekolah di Kabupaten Serang<br />'''Sumber:'''<ref>Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) [http://serangkab.dapodik.org/rekap.php?ref=sekolah Wilayah Kab. Serang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110305051855/http://serangkab.dapodik.org/rekap.php?ref=sekolah |date=2011-03-05 }}</ref>
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;" |<small>Data Sekolah di Kabupaten Serang<br />'''Sumber:'''<ref>Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) [http://serangkab.dapodik.org/rekap.php?ref=sekolah Wilayah Kab. Serang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110305051855/http://serangkab.dapodik.org/rekap.php?ref=sekolah |date=2011-03-05 }}</ref>
|}
|}
Di Serang, juga terdapat universitas yang menyelenggarakan pendidikan sarjana secara jarak jauh atau distance learning, yakni [[Universitas Terbuka]]<ref>{{Cite web |url=https://www.ut.ac.id/ |title=Universitas Terbuka |access-date=2023-06-12 |archive-date=2023-09-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230903235928/https://www.ut.ac.id/ |dead-url=no }}</ref> atau UT Daerah Serang <ref>{{Cite web |url=https://serang.ut.ac.id/ |title=UT Daerah Serang |access-date=2023-06-12 |archive-date=2023-08-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230830052706/https://serang.ut.ac.id/ |dead-url=no }}</ref>


== Transportasi Umum ==
== Transportasi ==
* [[Kereta Api Indonesia|Kereta Api Indonesia (KAI)]]
* [[KAI Commuter Jabodetabek]]
** [[KAI Commuter]]
** [[Kereta api Lokal Merak|LM Line]] ({{KAIC symbol|LM||size=20}})
*** {{KAIC symbol|LM||size=20}} [[Kereta api Commuter Line Merak|Lin Merak]]
* Trans Seragon
* Bus BRT Trans Seragon
** 2: Banten Lama-[[Baros, Serang|Baros]]
** 3: Alamanda Regency-[[Pabuaran, Serang|Pabuaran]]
** 2: Banten Lama–[[Baros, Serang|Baros]]
** 3: Alamanda Regency–[[Pabuaran, Serang|Pabuaran]]
* Perintis Busway
* Bus BRT Perintis
** 1: Tanara-Jungking
** 2: Gunung Sari-Mancak
** 1: Tanara–Jungking
** 2: Gunung Sari–Mancak
** 3: Pamarayan-Kibin
** 3: Pamarayan–Kibin
* Layanan Bus Lain
* Angkutan kota Wilayah Kabupaten Serang dan beberapa rute yang menghubungkan [[Terminal Pakupatan|Kota Serang]] menuju kawasan industri sepatu PT Nikomas Gemilang di daerah [[Kibin, serang|Kibin]].
** [[DAMRI]]: Serang-Ciboleger
* Angkutan Kota Wilayah Kabupaten Serang dan beberapa rute menghubungkan wilayah [[Kota Serang]] menuju PT. Nikomas Gemilang [[Kibin, serang|Kibin]].


==== Ruas Jalan Tol ====
==== Stasiun kereta api ====
Kabupaten Serang memiliki 4 stasiun [[Kereta api Lokal Merak|KA Lokal Merak]] yang masih beroperasi, diantaranya:
* [[Jalan Tol Jakarta-Merak]]
* {{KAIC symbol|LM||size=20}} [[Stasiun Cikeusal]]
* [[Jalan Tol Serang-Panimbang]]
* {{KAIC symbol|LM||size=20}} [[Stasiun Catang]]
* {{KAIC symbol|LM||size=20}} [[Stasiun Jambu Baru]]
* {{KAIC symbol|LM||size=20}} [[Stasiun Tonjong Baru]]


Selain itu, Kabupaten Serang juga memiliki 5 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan jalur tidak aktif, yaitu:
== Usulan Pemekaran ==

Sejumlah tokoh Serang Barat membangkitkan kembali semangat pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Serang Barat melalui agenda silaturahmi dan konsolidasi Gerakan Masyarakat Serang Barat menyambut Pilkada 2020.
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Stasiun Anyer Kidul]]
Gerakan pemekaran DOB Serang Barat ini memetakan ada 11 wilayah kecamatan yang masuk dari terkonsolidasi, yakni [[Ciomas, Serang|Kecamatan Ciomas]], [[Pabuaran, Serang|Kecamatan Pabuaran]], [[Padarincang, Serang|Kecamatan Padarincang]], [[Gunungsari, Serang|Kecamatan Gunungsari]], [[Mancak, Serang|Kecamatan Mancak]], [[Anyar, Serang|Kecamatan Anyer]], [[Cinangka, Serang|Kecamatan Cinangka]], [[Puloampel, Serang|Kecamatan Puloampel]], [[Bojonegara, Serang|Kecamatan Bojonegara]], [[Kramatwatu, Serang|Kecamatan Kramatwatu]], [[Waringinkurung, Serang|Kecamatan Waringinkurung]], dan [[Baros, Serang|Kecamatan Baros]].<ref>{{cite web|url=https://tangerangonline.id/2019/07/17/semangat-pemekaran-serang-barat-kembali-bangkit/|title=Semangat Pemekaran Serang Barat Kembali Bangkit|website=tangerangonline.id}}</ref>
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Stasiun Anyer Lor]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Jambu Lama]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Daftar stasiun kereta api di Indonesia|Stasiun Pasir Manggu]]
* {{KAIC symbol|EKS||size=20}} [[Halte Silebu|Stasiun Silebu]]

==== Ruas jalan tol ====
* [[Jalan Tol Jakarta–Merak]]
* [[Jalan Tol Tangerang–Merak]]
* [[Jalan Tol Serang–Panimbang]]

== Lihat pula ==
* [[Lubuklinggau]]
* [[Kota Serang]]
* [[Kota Cilegon]]
* [[Banten]]


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist|2}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

* [http://www.kotaserang.com/2013/07/daftar-kecamatan-keluarahan-desa-dan-kode-pos-kabupaten-serang.html Daftar Kecamatan, Kelurahan / Desa dan Kode Pos Kabupaten Serang]
* [http://www.kotaserang.com/2013/07/daftar-kecamatan-keluarahan-desa-dan-kode-pos-kota-serang.html Daftar Kecamatan, Kelurahan / Desa dan Kode Pos Kota Serang]
{{Kabupaten Serang}}
{{Kabupaten Serang}}
{{banten}}
{{Banten}}


[[Kategori:Kabupaten Serang| ]]
[[Kategori:Kabupaten Serang|Serang]]
[[Kategori:Kabupaten di Banten|Serang]]
[[Kategori:Kabupaten di Banten|Serang]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Serang]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Serang]]

Revisi terkini sejak 11 Agustus 2024 09.43

Kabupaten Serang
Transkripsi bahasa daerah
 • Aksara Sundaᮞᮦᮛᮀ
 • Cacarakanꦱꦺꦫꦁ
 • Pegonسيراڠ
Pantai Anyer, Serang.
Lambang resmi Kabupaten Serang
Motto: 
Sepi ing pamrih, rame ing gawe
(Jawa) Bekerja tanpa mengharap imbalan apa pun
Peta
Peta
Kabupaten Serang di Jawa
Kabupaten Serang
Kabupaten Serang
Peta
Kabupaten Serang di Indonesia
Kabupaten Serang
Kabupaten Serang
Kabupaten Serang (Indonesia)
Koordinat: 6°09′S 106°00′E / 6.15°S 106°E / -6.15; 106
Negara Indonesia
ProvinsiBanten
Tanggal berdiri8 Oktober 1526 (umur 498)[1]
Dasar hukumPeraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Serang No.17 Tahun 1985
Ibu kotaCiruas
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 29
  • Kelurahan: 0
  • Desa: 326
Pemerintahan
 • BupatiRatu Tatu Chasanah
Luas
 • Total1.469,66 km2 (567,44 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[3]
 • Total1.756.816
 • Kepadatan1,200/km2 (3,100/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 99,14% Islam
  • 0,04% Buddha
  • 0,02% Hindu[3]
 • BahasaIndonesia, Sunda Banten, Jawa serang, Lampung Cikoneng
 • IPMKenaikan 66,82 (2021)
sedang[4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3604 Edit nilai pada Wikidata
Pelat kendaraanA
Kode Kemendagri36.04 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 1.131.178.667.000.- (2020)[5]
Situs webwww.serangkab.go.id


Kabupaten Serang (bahasa Sunda: ᮞᮦᮛᮀ) adalah adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Banten, Indonesia. Secara hukum, kabupaten ini beribu kota di Kecamatan Ciruas. Kabupaten ini terletak di ujung barat laut pulau Jawa. Kabupaten Serang berbeda dengan Kota Serang yang telah dimekarkan pada tahun 2007. Wilayah ini berada di kawasan metropolitan Serang Raya. Jumlah penduduk kabupaten ini ada pertengahan 2024 sebanyak 1.756.816 jiwa.[3]

Sejarah Kabupaten Serang tentunya tidak terlepas dari sejarah Banten pada umumnya, karena Serang semula merupakan bagian dari wilayah Kesultanan Banten yang berdiri pada Abad ke-16 dan pusat pemerintahannya terletak di daerah Serang.

Sebelum abad ke-16, informasi tentang Banten tidak banyak tercatat dalam sejarah, konon pada mulanya Banten masih merupakan bagian dari kekuasaan Kerajaan Sunda, penguasa Banten pada saat itu adalah Raga Mulya|Prabu Pucuk Umum, Putra dari Prabu Sidaraja Pajajaran.

Pusat Pemerintahannya bertempat di Banten Girang (±3 Km di selatan Kota Serang) pada abad ke-6, Islam mulai masuk ke Banten yang didakwah oleh Sultan Syarif Hidayatullah (dikenal Sunan Gunung Jati) yang secara berangsur-angsur mengembangkan Agama Islam di Banten dan sekitarnya serta dapat menaklukan pemerintahan Prabu Pucuk Umum (Tahun 1524-1525 M).

Selanjutnya Beliau mendirikan Kesultanan Islam di Banten dengan mengangkat putranya bernama Sultan Maulana Hasanuddin menjadi Sultan Banten yang pertama yang berkuasa selama ± 18 tahun (Tahun 1552-1570 M). Atas prakarsa Sunan Gunung Jati, pusat pemerintahan yang semula bertempat di Banten Girang dipindahkan ke Surosowan, Banten Lama (Banten lor) yang terletak ±10 Km di sebelah utara Kota Serang.

Setelah Sultan Maulana Hasanuddin wafat (Tahun 1570), digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Maulana Yusuf sebagai Sultan Banten yang kedua (Tahun 1570-1580 M) dan selanjutnya diganti oleh Sultan yang ketiga, keempat dan seterusnya sampai dengan terakhir Sultan yang ke-21 yaitu Sultan Muhammad Shafiuddin yang berkuasa pada Tahun 1809 sampai dengan 1813. Periode Kesultanan Islam di Banten berjalan selama kurun waktu ±264 tahun, yaitu dari tahun 1552 sampai 1813.

Pada zaman Kesultanan ini banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting, terutamma pada akhir abad ke-16 (Juni 1596), Perusahaan (pada masa itu perusahaan dikenal "Kompeni" oleh rakyat Banten dan seluruh kerajaan di Nusantara) Compagnie van Verre dari Belanda datang untuk pertama kalinya mendarat di Pelabuhan Banten dibawah pimpinan Cornelis de Houtman dengan maksud untuk berdagang.

Namun sikap yang congkak dari orang-orang Belanda tidak menarik simpati dari pemerintah dan rakyat Banten saat itu, sehingga sering timbul ketegangan diantara masyarakat Banten dengan Kompeni Belanda.

Pada saat tersebut, Sultan yang bertahta di Banten adalah Sultan yang ke-4 yaitu Sultan Abdul Mufakhir yang waktu itu masih berusia lima bulan, sedangkan yang bertindak sebagai walinya adalah Mangkubumi Jayanegara yang wafat kemudian pada tahun 1602 dan diganti oleh saudaranya yaitu Yudha Nagara.

Pada Tahun 1608 Pangeran Ranamanggala diangkat sebagai Patih Mangkubumi. Sultan Abdul Mufakir mulai berkuasa penuh dari tahun 1624-1651 dengan Pangeran Ranamanggala sebagai Patih dan penasehat utamanya. Sultan Banten yang ke-6 adalah Sultan Abdul Fatah cucu Sultan ke-5 yang terkenal dengan julukan Sultan Ageng Tirtayasa yang memegang tampuk pemerintahan dari tahun 1651-1680 (selama ±30 tahun).

Pada masa pemerintahannya, bidang politik, Perekonomian, Perdagangan, Pelayaran maupun Kebudayaan berkembang maju dengan pesat dan kegigihan dalam menetang Kompeni Belanda. Atas jasa kepahlawanannya dalam perjuangan menentang Kompeni Belanda, maka berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia, Sultan Ageng Tirtayasa dianugerahi kehormatan predikat sebagai Pahlawan Nasional.

Pada waktu berkuasanya Sultan Ke-6, sering terjadi bentrokan dan perang dengan para Kompeni VOC dari Belanda yang pada waktu itu telah berkuasa di Batavia. Dengan cara Politik Adu Domba (bahasa Belanda: Devide Et Impera) terutama dilakukan antara Sultan Ageng Tirtayasa yang anti Kompeni dengan putranya Sultan Abdul Kahar (dikenal dengan Sultan Haji) yang pro Kompeni Belanda dapat melumpuhkan kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa.

Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya tidak berdaya dan menyingkir ke pedalaman Banten. Namun dengan bujukan Sultan Haji, Sultan Ageng Tirtayasa dapat ditangkap kemudian ditahan dan dipenjarakan di Batavia hingga wafatnya pada tahun 1692.

Namun sekalipun Sultan Ageng Tirtayasa sudah wafat, perjuangan melawan Kompeni Belanda terus berkobar dan dilanjutkan oleh pengikutnya yang setia dengan gigih dan pantang menyerah.

Sejak wafatnya Sultan Ageng Tirtayasa, maka kesultanan Banten mulai mengalami kemunduran, karena Sultan Haji dan para Sultan berikutnya sudah mulai terpengaruh oleh kompeni Belanda sehingga pemerintahannya mulai labil dan lemah.

Pada tanggal 19 Agustus 1816, kekuasaan di Hindia Belanda dikembalikan oleh Inggris kepada Belanda setelah sebelumnya disepakati dalam Konvensi London yang diadakan pada tanggal 13 Agustus 1814. Kekuasaan di Hindia Belanda kemudian diambil alih oleh Van Der Capellen sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Ia mengambil alih kekuasaan Banten dari Muhammad Rafiudin yang saat itu menjabat sebagai Bupati Sultan Banten. Pemerinta Hindia Belanda kemudian membagi wilayah Banten menjadi tiga kabupaten dan menetapkan ibu kotanya masing-masing. Pertama ialah Kabupaten Banten Utara dengan beribu kota di Serang. Kedua ialah Kabupaten Banten Selatan dengan beribu kota di Lebak. Ketiga ialah Kabupaten Banten Barat dengan beribukota di Caringin. Masing-masing kabupaten dipimpin oleh seorang bupati.[6] Bupati pertama untuk Serang diangkat Pangeran Aria Adi Santika dengan pusat pemerintahannya tetap bertempat di keraton Kaibon.

Pada tanggal 3 Maret 1942, Tentara Jepang masuk ke Daerah Serang di Pantai Bojonegara (Jepang mendarat pertama kali di Nusantara melalui Pulau Tarahan). Jepang mengambil alih Karesidenan Banten bahasa Belanda: Bantam Residentie yang pada waktu itu dikuasai oleh Hindia Belanda, sedangkan Bupatinya tetap dari pribumi yaitu RM Jayadiningkrat. Kekuasaan Jepang berjalan selama kurang lebih tiga setengah tahun.

Setelah tanggal 17 Agustus 1945, kekuasaan Karesidenan Banten beralih dari tangan Jepang kepada Republik Indonesia dan sebagai Residennya adalah K.H. Tb. Achmad Chatib serta sebagai Bupati Serang adalah KH. Syam’un, sedangkan untuk jabatan Wedana dan Kepala Camat banyak diangkat dari para Tokoh Ulama.

Dengan datangnya Tentara Belanda ke Indonesia yang menimbulkan Agresi ke I sekitar Tahun 1964-1947. Daerah Banten (terutama Daerah Serang) menjadi Daerah Blokade yang dapat bertahan dari masuknya serbuan Belanda, dan putus hubungan dengan Pemerintah Pusat yang pada saat Indonesia telah membentuk negara federal Republik Indonesia Serikat yang beribu kota di Kota Yogyakarta, sehingga daerah Banten dengan ijin Pemerintah Pusat mencetak uang sendiri yaitu Oeang Republik Indonesia Daerah Banten yang dikenal dengan "ORIDAB".

Pada tanggal 19 Desember 1948, Agresi II baru dari Serdadu Belanda dapat memasuki Daerah Serang untuk selama satu tahun dan setelah KMD Tahun 1949, Belanda meninggalkan kembali Daerah Banten/Serang, yang selanjutnya daerah Serang menjadi salah satu daerah kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Pada tanggal 4 Oktober 2000, seluruh fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia bersepakat dalam menetapkan undang-undang mengenai pembentukan Provinsi Banten.[7] Provinsi Banten dibentuk sebagai hasil pemekaran wilayah Provinsi Jawa Barat berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Salah satu kabupaten yang ditetapkan menjadi bagian dari Provinsi Banten adalah Kabupaten Serang.[8]

Kemudian sejak adanya Jabatan Regent atau Bupati pada Tahun 1826 sampai sekarang, telah terjadi 32 kali pergantian Bupati.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Serang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Hari Jadi Kabupaten Serang, pada Bab II Penetapan Hari Jadi Pasal 2, yaitu: Hari Jadi Kabupaten Serang ditetapkan pada tanggal 8 Oktober Tahun 1526.

Kabupaten Serang memiliki luas wilayah 1.467,35 km2, dan populasi mencapai 1.402.818 pada Sensus 2010[9] dan 1.622.630 pada Sensus 2020.[10] Penduduk daratan Kota Cilegon, Kota Serang dan Kabupaten Serang jika dijumlah menjadi 2.749.627 dengan daratan seluas 1.909,56 km2, dan kepadatan 1.440 per km2.[11] Kota Cilegon dan Kota Serang merupakan semi-enklave Kabupaten Serang.

Kabupaten ini berada di ujung barat laut Pulau Jawa, berbatasan dengan Laut Jawa, dan Kota Serang di utara, Kabupaten Tangerang di timur, Kabupaten Lebak di selatan, serta Kota Cilegon di barat.

Batas Wilayah

[sunting | sunting sumber]
Utara Kota Serang dan Laut Jawa
Timur Kabupaten Tangerang
Selatan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang
Barat Kota Cilegon dan Selat Sunda

Topografi

[sunting | sunting sumber]

Secara topografi, Kabupaten Serang merupakan wilayah dataran rendah dan pegunungan dengan ketinggian antara 0 sampai 1.778 m di atas permukaan laut. Fisiografi Kabupaten Serang dari arah utara ke selatan terdiri dari wilayah rawa pasang surut, rawa musiman, dataran, perbukitan dan pegunungan.

Bagian utara merupakan wilayah yang datar dan tersebar luas sampai ke pantai, kecuali sekitar Gunung Sawi, Gunung Terbang dan Gunung Batusipat. Dibagian selatan sampai ke barat, Kabupaten Serang berbukit dan bergunung antara lain sekitar Gunung Kancana, Gunung Karang dan Gunung Gede.

Daerah yang bergelombang tersebar di antara kedua bentuk wilayah tersebut. Hampir seluruh daratan Kabupaten Serang merupakan daerah subur karena tanahnya sebagian besar tertutup oleh Tanah Endapan Alluvial dan Batu Vulkanis Kuarter.

Potensi tersebut ditambah banyak terdapat pula sungai-sungai yang besar dan penting yaitu Sungai Ciujung, Sungai Cidurian, Sungai Cibanten, Sungai Cipaseuran, Sungai Cipasang dan Sungai Anyar yang mendukung kesuburan daerah-daerah pertanian di Kabupaten Serang.

Iklim Cuaca

[sunting | sunting sumber]

Iklim di wilayah Kabupaten Serang termasuk tropis dengan musim hujan antara November-April dan musim kemarau antara Mei-Oktober. Curah hujan rata-rata 3,92 mm/hari. Temperatur udara rata-rata berkisar antara 25,8°–27,6 °C.

Temperatur udara di Kabupaten Serang minimum 20,90 °C dan maksimum 33,8 °C. Tekanan udara dan kelembaban rata-rata 81,00 mb/bulan. Kecepatan arah angin rata-rata 2,80 knot, dengan arah terbanyak adalah dari barat.

Data iklim Kabupaten Serang, Banten, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 31.2
(88.2)
31.4
(88.5)
32
(90)
32.5
(90.5)
33.7
(92.7)
32.7
(90.9)
31.8
(89.2)
31.9
(89.4)
33.6
(92.5)
34.4
(93.9)
33.2
(91.8)
32.8
(91)
32.6
(90.72)
Rata-rata harian °C (°F) 26
(79)
26.3
(79.3)
26.5
(79.7)
26.8
(80.2)
27
(81)
26.7
(80.1)
26.9
(80.4)
27.2
(81)
26.8
(80.2)
27.1
(80.8)
27
(81)
26.7
(80.1)
26.75
(80.23)
Rata-rata terendah °C (°F) 21.9
(71.4)
22
(72)
22
(72)
22.1
(71.8)
22.3
(72.1)
21.6
(70.9)
21
(70)
20.8
(69.4)
21.3
(70.3)
22.7
(72.9)
23.7
(74.7)
22.8
(73)
22.02
(71.71)
Presipitasi mm (inci) 346
(13.62)
312
(12.28)
210
(8.27)
178
(7.01)
141
(5.55)
93
(3.66)
86
(3.39)
53
(2.09)
65
(2.56)
115
(4.53)
184
(7.24)
252
(9.92)
2.035
(80,12)
Rata-rata hari hujan 15 14 11 9 8 6 5 3 4 6 9 12 102
% kelembapan 86 84 83 81 79 77 75 74 73 78 80 83 79.4
Rata-rata sinar matahari bulanan 134 142 165 190 201 217 238 245 253 258 184 150 2.377
Sumber #1: Climate-Data.org [12][13][14][15]
Sumber #2: BMKG[16]

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Serang terdiri dari 29 kecamatan dan 326 desa dengan jumlah penduduk pada tahun 2020 diperkirakan sebesar 1.684.566 jiwa dan luas wilayah 1.469,66 km² dengan kepadatan 1.146 jiwa/km².[17]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Serang, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Kodepos[18] Jumlah
Desa
Daftar
Desa/Kelurahan
36.04.30 Anyar 42166 12
36.04.34 Bandung 42179 8
36.04.22 Baros 42173 14
36.04.18 Binuang 42196 7
36.04.07 Bojonegara 42154 11
36.04.17 Carenang 42195 8
36.04.15 Cikande 42186 13
36.04.23 Cikeusal 42175 17
36.04.31 Cinangka 42167 14
36.04.27 Ciomas 42164 11
36.04.09 Ciruas 42182 15
36.04.33 Gunung Sari 42169 7
36.04.26 Jawilan 42177 9
36.04.16 Kibin 42185 9
36.04.25 Kopo 42178 10
36.04.11 Kragilan 42184 12
36.04.05 Kramatwatu 42161 15
36.04.35 Lebak Wangi 42197 10
36.04.32 Mancak 42165 14
36.04.28 Pabuaran 42163 8
36.04.29 Padarincang 42168 14
36.04.24 Pamarayan 42176 10
36.04.19 Petir 42172 15
36.04.12 Pontang 42192 11
36.04.08 Pulo Ampel 42155 9
36.04.14 Tanara 42194 9
36.04.13 Tirtayasa 42193 14
36.04.20 Tunjung Teja 42174 9
36.04.06 Waringinkurung 42153 11
TOTAL 326

Daftar Bupati

[sunting | sunting sumber]
No. Bupati Mulai menjabat Akhir jabatan Ket. Wakil Bupati
1 Pangeran Mudzafar Adi Santika 1816 1827
2 Agoes Rajak R. A Djajakusumaningrat 1827 1840
3 R. T. Mandoera Djajanegara 1840 1848
4 R. T. Basudin Tjandranegara 1848 1870
5 R. T. Pandji Gondokoesoemo 1870 1888
6 R. T. Soetadiningrat Murwan 1888 1893
7 R. T. Bagus Djajawinata 1893 1898
8 R. Ariadjajaatmadja 1898 1901
9 R. A. Achmad Djajadiningrat 1901 1904
10 R. T. Prawiro Koesoeman 1904 1931
11 R. A. A. Abas Soerianata Atmadja 1931 1935
12 R. A. A. Hilman Djajadiningrat 1935 1945
Kabupaten Serang, Jawa Barat, Indonesia
13 Kol. K.H.
Syam'un
1945 1949
14 Mas Padmadidjaja 1949 1950
15 Entol Oyong Tarnaya 1950 1955
16 Mas Adjenam Bin Mas Basa 1955 1957
17 M. Sirlan Sutawidjaya 1957 1959
R. Bidin Suria Gunawan
(Penjabat)
1959 1960
18 M.H Gogo Rafiudin Sandjadirdja 1960 1962
19 Letkol.
Tb. Soewandi
1962 1968
20 Letkol. H.
Tb. Saparudin
1968 1974
H. S. Ronggowaluyo
(Penjabat)
1974 1975
(20) Letkol. H.
Tb. Saparudin
1975 1978
21 Drs.
Kartika Suryasaputra
1978 1978
22 Letkol.
Atmawidjaya
1978 1983
23 H.
Tjakra Sumarna
1983 1988
24 H.
Achmad Sampurna
1988 1993
25 Kolonel H.
Sukron Roshadi
1993 1998
26 Kolonel Inf.
Solichin Dachlan
1998 1999
Mayjen TNI (Purn)
R. Nuriana
(Penjabat)
1999 1999
27 Drs. H.
Rosadi Natawisastra
1999 2000
Kabupaten Serang, Banten, Indonesia
28 Drs. H.
Bunyamin
M.M., M.B.A.
20 April 2000 20 April 2005 A. Taufik Nuriman
Drs.
A. Rivai
M.Si
(Penjabat)
20 April 2005 28 Juli 2005
29 Letkol Inf (Purn) Drs.H.
A. Taufik Nuriman
M.M., M.B.A.
28 Juli 2005 28 Juli 2010 Andi Sujadi
28 Juli 2010 28 Juli 2015 Ratu Tatu Chasanah
Drs.
Hudaya Latuconsina

(Penjabat)
28 Juli 2015 17 Februari 2016
30 Hj.
Ratu Tatu Chasanah
S.E., M.Ak.
17 Februari 2016 17 Februari 2021 Pandji Tirtayasa
Drs. H. Tb.
Entus Mahmud Sahiri
M.Si.
(Pelaksana Harian)
17 Februari 2021 26 Februari 2021
(30) Hj.
Ratu Tatu Chasanah
S.E., M.Ak.
26 Februari 2021 Petahana Pandji Tirtayasa


Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Serang dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[19] 2019–2024 2024–2029
PKB 4 Steady 4 Kenaikan 5
Gerindra 6 Kenaikan 8 Penurunan 7
PDI-P 5 Penurunan 4 Kenaikan 5
Golkar 9 Steady 9 Kenaikan 11
NasDem (baru) 4 Penurunan 2 Kenaikan 5
PKS 5 Steady 5 Kenaikan 6
Hanura 3 Penurunan 1 Penurunan 0
PAN 5 Penurunan 4 Steady 4
PBB 1 Kenaikan 2 Penurunan 0
Demokrat 4 Kenaikan 5 Penurunan 4
PPP 4 Penurunan 2 Kenaikan 3
Berkarya (baru) 4
Jumlah Anggota 50 Steady 50 Steady 50
Jumlah Partai 11 Kenaikan 12 Penurunan 9

Jumlah penduduk Kabupaten Serang 1.623.409 (2021), sebagian besar tinggal di bagian utara. Bahasa yang dituturkan adalah Bahasa Sunda Banten yang digunakan di bagian selatan dan Bahasa Jawa Serang yang digunakan di bagian pesisir pantai utara dekat dengan Kota Cilegon dan Kota Serang serta Bahasa Lampung Cikoneng yang dituturkan oleh penduduk di empat kampung di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyar.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Sebagai salah satu wilayah dengan mayoritas penduduknya Islam, maka pendidikan di Serang juga banyak menekankan pada pendidikan agama Islam sesuai dengan semboyan "Serang Bertakwa". Sehingga di Kabupaten Serang pendidikan berbasis islam baik yang resmi maupun non-resmi (Pesantren, Madrasah, dsb) menjadi salah satu perhatian pemerintah.

Sekolah-sekolah formal dari tingkat SD, SMP, SMA, SMK juga menjadi bagian pendidikan yang tidak terpisahkan. Beberapa sekolah favorit di Kabupaten Serang antara lain; SD Islam Al-Azhar, SD Kristen Penabur, SMA Negeri 1 Ciruas, SMP Negeri 1 Ciruas, SMA Negeri 1 Kramatwatu dsb.

Pendidikan formal TK atau RA SD atau MI SMP atau MTs SMA atau MA SMK Perguruan Tinggi Lainnya
Negeri 0 735 92 26 5 1 2
Swasta 0 134 261 112 41 18 4
Total 0 869 353 138 46 19 6
Data Sekolah di Kabupaten Serang
Sumber:[20]

Di Serang, juga terdapat universitas yang menyelenggarakan pendidikan sarjana secara jarak jauh atau distance learning, yakni Universitas Terbuka[21] atau UT Daerah Serang [22]

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Stasiun kereta api

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Serang memiliki 4 stasiun KA Lokal Merak yang masih beroperasi, diantaranya:

Selain itu, Kabupaten Serang juga memiliki 5 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan jalur tidak aktif, yaitu:

Ruas jalan tol

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "SEJARAH SINGKAT KABUPATEN SERANG". Website Resmi Kabupaten Serang. 9 Oktober 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-09. Diakses tanggal 9 Oktober 2022. 
  2. ^ BPS Kabupaten Serang (2020). Statistik Daerah Kabupaten Serang 2020. BPS Kabupaten Serang. hlm. 1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-09. Diakses tanggal 2022-10-09. 
  3. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 11 Agustus 2024. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-01. Diakses tanggal 9 Oktober 2022. 
  5. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 9 Oktober 2022. 
  6. ^ Ginandar (2022). Toponimi Nama-nama Kecamatan di Kabupaten Lebak. Lebak: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak. hlm. 29. ISBN 978-623-978-556-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-02. Diakses tanggal 2023-05-29. 
  7. ^ Dewi, Kurniawati Hastuti, ed. (2017). Perempuan Kepala Daerah dalam Jejaring Oligarki Lokal (PDF). Jakarta: LIPI Press. hlm. 45. ISBN 978-979-799-907-0. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-05-23. Diakses tanggal 2023-05-23. 
  8. ^ Ridwan, I., dkk. (November 2021). Muhibah, Siti, ed. Studi Kebantenan dalam Catatan Sejarah (PDF). Tangerang: Media Edukasi Indonesia. hlm. 37. ISBN 978-623-6497-50-0. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-07-02. Diakses tanggal 2023-05-23. 
  9. ^ Biro Pusat Statistik, Jakarta, 2011.
  10. ^ Badan Pusat Statistik, Jakarta, 2021.
  11. ^ "Statistics Indonesia". Biro Pusat Statistik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 September 2011. Diakses tanggal 22 Mei 2022. 
  12. ^ "Padarincang, Banten, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 12 Agustus 2020. 
  13. ^ "Baros, Banten, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 12 Agustus 2020. 
  14. ^ "Ciruas, Banten, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 12 Agustus 2020. 
  15. ^ "Pontang Legon, Banten, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 15 Agustus 2020. 
  16. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 73 & 137. Diakses tanggal 24 September 2024. 
  17. ^ BPS Kabupaten Serang (2020). Statistik Daerah Kabupaten Serang 2020. BPS Kabupaten Serang. hlm. 1. 
  18. ^ Kode Pos Kabupaten Serang
  19. ^ Puskapol UI (11 November 2014). "Hasil Pemilu 2014 Provinsi Banten". Diakses tanggal 13 Maret 2019. 
  20. ^ Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Wilayah Kab. Serang Diarsipkan 2011-03-05 di Wayback Machine.
  21. ^ "Universitas Terbuka". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-09-03. Diakses tanggal 2023-06-12. 
  22. ^ "UT Daerah Serang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-30. Diakses tanggal 2023-06-12. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]