Lompat ke isi

Pantai Rajegwesi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun, -Di tahun +Pada tahun)
k Sub
 
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{infobox tempat wisata
{{infobox tempat wisata
|name =Pantai Rajegwesi
|name =Pantai Rajegwesi
|image =Rajegwesi.jpg
|image =PANTAI_RAJEGWESI_-_BANYUWANGI.jpg
|caption =Potret Pengunjung Pantai Rajagwesi
|caption =Pantai Rajagwesi
|lokasi =[[Sarongan, Pesanggaran, Banyuwangi|Desa Sarongan]], [[Pesanggaran, Banyuwangi|Kecamatan Pesanggaran]], [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]
|lokasi =[[Sarongan, Pesanggaran, Banyuwangi|Desa Sarongan]], [[Pesanggaran, Banyuwangi|Kecamatan Pesanggaran]], [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]
|negara =[[Berkas:Flag of Indonesia.svg|22px]] Indonesia
|negara =[[Berkas:Flag of Indonesia.svg|22px]] Indonesia
Baris 12: Baris 12:
Pantai Rajegwesi terletak dalam kawasan [[Taman Nasional Meru Betiri]]. Maka dari itu, panorama pantai ini sangat indah. Pasir pantai berwarna coklat akibat endapan lumpur yang dibawa sungai yang bermuara di pantai ini saat banjir. Pantai ini dikelilingi hutan tropis hijau yang masih asri.
Pantai Rajegwesi terletak dalam kawasan [[Taman Nasional Meru Betiri]]. Maka dari itu, panorama pantai ini sangat indah. Pasir pantai berwarna coklat akibat endapan lumpur yang dibawa sungai yang bermuara di pantai ini saat banjir. Pantai ini dikelilingi hutan tropis hijau yang masih asri.


Pantai Rajegwesi menjadi jujukan wisatawan lokal dan mancanegara selain tempat wisata lain di kawasan Taman Nasional Meru Betiri seperti Teluk Hijau dan Sukamade. Atraksi wisata budaya yang sering dikunjungi wisatawan berupa wisata agro dan aktivitas masyarakat berupa cara pembuatan gula jawa (nderes) mulai dari pengambilan air kelapa sampai proses pembuatan gulanya.
Pantai Rajegwesi menjadi jujukan wisatawan lokal dan mancanegara selain tempat wisata lain di kawasan Taman Nasional Meru Betiri seperti Teluk Hijau dan Sukamade. Atraksi wisata budaya yang sering dikunjungi wisatawan berupa wisata agro dan aktivitas masyarakat berupa cara pembuatan gula jawa (nderes) mulai dari pengambilan air kelapa sampai proses pembuatan gulanya.
Aktivitas nelayan dan adanya perayaan petik laut bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan.<ref name='rjg1'> {{id}} [http://merubetiri.com/detail_statis/id/38/pantai_rajegwesi.html Tentang Pantai Rajagwesi]</ref> Biasanya aktifitas di pantai ini meningkat saat Hari Raya [[Idul Fitri]].
Aktivitas nelayan dan adanya perayaan petik laut bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan.<ref name='rjg1'>{{id}} [http://merubetiri.com/detail_statis/id/38/pantai_rajegwesi.html Tentang Pantai Rajagwesi]</ref> Biasanya aktivitas di pantai ini meningkat saat Hari Raya [[Idul Fitri]].
Selain tempat wisata, pantai ini juga menjadi sentra perdagangan ikan bagi desa-desa di sekitar pantai.<ref name='rjg1'> {{id}} [http://merubetiri.com/detail_statis/id/38/pantai_rajegwesi.html Pelelangan Ikan di Rajegwesi]</ref>
Selain tempat wisata, pantai ini juga menjadi sentra perdagangan ikan bagi desa-desa di sekitar pantai.<ref name='rjg2'>{{id}} [http://merubetiri.com/detail_statis/id/38/pantai_rajegwesi.html Pelelangan Ikan di Rajegwesi]</ref>
{{br}}
{{br}}


== Tsunami ==
== Tsunami ==
Pada 3 Juni 1994. Pantai Rajegwesi dilanda gelombang tsunami yang juga melanda sebagian pesisir selatan [[Jawa Timur]]. Gelombang ini terjadi diakibatkan gempa tektonik 7,2 skala richter yang terjadi di Palung Jawa sebelumnya. Tsunami ini membunuh lebih dari 200 orang. <ref> {{en}} [http://www.adrc.asia/management/IDN/Tsunami_Disaster_in_Banuwangi.html Tsunami Disaster in Banyuwangi]</ref> Di Rajegwesi sendiri kerusakan yang terjadi sangat parah. Pemukiman di pinggir pantai rata oleh gelombang. Maka dari itu pemerintah, membangun kembali pemukiman di bukit yang dekat dengan pantai. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kerusakan jika tsunami terjadi lagi.
Pada 3 Juni 1994. Pantai Rajegwesi dilanda gelombang tsunami yang juga melanda sebagian pesisir selatan [[Jawa Timur]]. Gelombang ini terjadi diakibatkan gempa tektonik 7,2 skala richter yang terjadi di Palung Jawa sebelumnya. Tsunami ini membunuh lebih dari 200 orang.<ref>{{en}} [http://www.adrc.asia/management/IDN/Tsunami_Disaster_in_Banuwangi.html Tsunami Disaster in Banyuwangi]</ref> Di Rajegwesi sendiri kerusakan yang terjadi sangat parah. Pemukiman di pinggir pantai rata oleh gelombang. Maka dari itu pemerintah, membangun kembali pemukiman di bukit yang dekat dengan pantai. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kerusakan jika tsunami terjadi lagi.


== Pengembangan ==
== Pengembangan ==
Baris 25: Baris 25:
Dalam kegiatan pelatihan participatory rurral apraisal (PRA) terbentuk kelembagaan berupa susunan organisasi bernama Masyarakat Ekowisata Rajegwesi (MER) yang terdiri dari ketua, wakil ketua, bendahara, sekretaris dan seksi-seksi lainnya dengan jumlah anggota sekitar 27 orang. Hasil yang ingin di capai oleh MER yaitu ingin mengembangkan wisata bahari Rajegwesi.
Dalam kegiatan pelatihan participatory rurral apraisal (PRA) terbentuk kelembagaan berupa susunan organisasi bernama Masyarakat Ekowisata Rajegwesi (MER) yang terdiri dari ketua, wakil ketua, bendahara, sekretaris dan seksi-seksi lainnya dengan jumlah anggota sekitar 27 orang. Hasil yang ingin di capai oleh MER yaitu ingin mengembangkan wisata bahari Rajegwesi.


Hal ini ingin dicapai dengan melaksanakan berbagai program seperti, pelatihan dan pembuatan eco-homestay, pelatihan pemandu wisata, kursus [[Bahasa Inggris]], dan pelatihan pembuatan biogas yang berasal dari kotoran ternak. <ref name='rjg2'> {{id}} [http://merubetiri.com/detail_statis/id/32/dusun_wisata_bahari_rajegwesi.html Dusun Wisata Bahari Rajegwesi]</ref>
Hal ini ingin dicapai dengan melaksanakan berbagai program seperti, pelatihan dan pembuatan eco-homestay, pelatihan pemandu wisata, kursus [[Bahasa Inggris]], dan pelatihan pembuatan biogas yang berasal dari kotoran ternak.<ref name='rjg3'>{{id}} [http://merubetiri.com/detail_statis/id/32/dusun_wisata_bahari_rajegwesi.html Dusun Wisata Bahari Rajegwesi]</ref>


== Galeri ==
== Pranala luar ==
<gallery>
Pengunjung Pantai Rajagwesi.JPG|Foto salah satu pengunjung Pantai Rajagwesi pada tahun 2010
</gallery>

== Pranala Luar ==
* {{id}} [http://www.merubetiri.com/ Website Resmi Taman Nasional Meru Betiri]
* {{id}} [http://www.merubetiri.com/ Website Resmi Taman Nasional Meru Betiri]


Baris 38: Baris 33:
{{reflist}}
{{reflist}}


== Lihat Pula ==
== Lihat pula ==
* [[Pantai Plengkung]]
* [[Pantai Muara Mbaduk]]
* [[Kabupaten Banyuwangi]]
* [[Kabupaten Banyuwangi]]
{{Topik Banyuwangi}}
{{Topik Banyuwangi}}

Revisi terkini sejak 8 September 2021 12.33

Pantai Rajegwesi

Pantai Rajagwesi
Informasi
Lokasi Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur
Negara Indonesia
Pemilik

Pantai Rajegwesi adalah sebuah pantai yang terletak di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur.

Pantai Rajegwesi terletak dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Maka dari itu, panorama pantai ini sangat indah. Pasir pantai berwarna coklat akibat endapan lumpur yang dibawa sungai yang bermuara di pantai ini saat banjir. Pantai ini dikelilingi hutan tropis hijau yang masih asri.

Pantai Rajegwesi menjadi jujukan wisatawan lokal dan mancanegara selain tempat wisata lain di kawasan Taman Nasional Meru Betiri seperti Teluk Hijau dan Sukamade. Atraksi wisata budaya yang sering dikunjungi wisatawan berupa wisata agro dan aktivitas masyarakat berupa cara pembuatan gula jawa (nderes) mulai dari pengambilan air kelapa sampai proses pembuatan gulanya. Aktivitas nelayan dan adanya perayaan petik laut bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan.[1] Biasanya aktivitas di pantai ini meningkat saat Hari Raya Idul Fitri. Selain tempat wisata, pantai ini juga menjadi sentra perdagangan ikan bagi desa-desa di sekitar pantai.[2]

Pada 3 Juni 1994. Pantai Rajegwesi dilanda gelombang tsunami yang juga melanda sebagian pesisir selatan Jawa Timur. Gelombang ini terjadi diakibatkan gempa tektonik 7,2 skala richter yang terjadi di Palung Jawa sebelumnya. Tsunami ini membunuh lebih dari 200 orang.[3] Di Rajegwesi sendiri kerusakan yang terjadi sangat parah. Pemukiman di pinggir pantai rata oleh gelombang. Maka dari itu pemerintah, membangun kembali pemukiman di bukit yang dekat dengan pantai. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kerusakan jika tsunami terjadi lagi.

Pengembangan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2011 Seksi Pengelolaan Taman Nasional Meru Betiri Wilayah I Sarongan mendapat kegiatan Program Model Desa Konservasi (MDK). Meskipun pada awal mulanya lokasi model desa konservasi mendapat pertentangan dari beberapa pihak yang beranggapan selalu dusun rajegwesi yang mendapatkan perhatian dari pihak Taman Nasional namun setelah mendapat penjelasan maka semua pihak dapat memahami.

Dalam kegiatan pelatihan participatory rurral apraisal (PRA) terbentuk kelembagaan berupa susunan organisasi bernama Masyarakat Ekowisata Rajegwesi (MER) yang terdiri dari ketua, wakil ketua, bendahara, sekretaris dan seksi-seksi lainnya dengan jumlah anggota sekitar 27 orang. Hasil yang ingin di capai oleh MER yaitu ingin mengembangkan wisata bahari Rajegwesi.

Hal ini ingin dicapai dengan melaksanakan berbagai program seperti, pelatihan dan pembuatan eco-homestay, pelatihan pemandu wisata, kursus Bahasa Inggris, dan pelatihan pembuatan biogas yang berasal dari kotoran ternak.[4]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]