Lompat ke isi

Karunia-karunia Roh Kudus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(17 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Ingeborg Psalter 02f 1200.jpg|180px|right|thumb|YHWH mencurahkan Roh Kudus ke atas para Rasul dan memberi mereka karunia-karunia rohani- Lukisan ''Ingeborg-Psalters'' tahun [[1200]] M]]
[[Berkas:Ingeborg Psalter 02f 1200.jpg|180px|ka|jmpl|Allah mencurahkan Roh Kudus ke atas para Rasul dan memberi mereka karunia-karunia rohani- Lukisan ''Ingeborg-Psalters'' tahun [[1200]] M]]


Dalam [[teologi Kristen]], '''{{ulang|karunia}} Roh Kudus''' dipahami sebagai hal-hal yang dimiliki oleh [[orang Kristen]] yang pertama kali didapatkan oleh para [[rasul]]. [[Karunia-karunia Roh Kudus]] ini lahir dalam dalam bentuk [[bahasa Roh]]. ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 2:1-13}})<ref name="Karunia">Schatzmann, Siegfried S. ''A Pauline Theology of Charismata''. 1989. Massachusetts. Hendrickson Publisher. 1-2.</ref> Peristiwa ini menjadi titik awal terbentuknya [[gereja]] perdana.<ref name="Karunia"/> Pada perkembangan berikutnya, karunia-karunia [[Roh Kudus]] itu berupa kemampuan untuk menafsirkan bahasa Roh, berkata-kata dengan hikmat, mengadakan [[mujizat]], menyembuhkan, melayani, ber[[nubuat]], dll. ([[1 Korintus 12]][[1 Korintus 14|-14]]).<ref name="Karunia"/>
Dalam [[teologi Kristen]], '''{{ulang|karunia}} Roh Kudus''' dipahami sebagai hal-hal yang dimiliki oleh [[orang Kristen]] yang pertama kali didapatkan oleh para [[rasul]]. '''Karunia-karunia Roh Kudus''' ini lahir dalam dalam bentuk [[bahasa Roh]]. ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 2:1-13}})<ref name="Karunia">Schatzmann, Siegfried S. ''A Pauline Theology of Charismata''. 1989. Massachusetts. Hendrickson Publisher. 1-2.</ref> Peristiwa ini menjadi titik awal terbentuknya [[gereja]] perdana.<ref name="Karunia"/> Pada perkembangan berikutnya, karunia-karunia [[Roh Kudus]] itu berupa kemampuan untuk menafsirkan bahasa Roh, berkata-kata dengan hikmat, mengadakan [[mujizat]], menyembuhkan, melayani, ber[[nubuat]], dll. ([[1 Korintus 12]][[1 Korintus 14|-14]]).<ref name="Karunia"/>


== Penggunaan di dalam Alkitab ==
== Penggunaan di dalam Alkitab ==
Anugerah dasar yang diberikan oleh [[Roh Kudus]] adalah kemerdekaan, hubungan yang baru dengan YHWH melalui [[Yesus Kristus]] dan kasih.<ref name="Udo"/> [[Roh Kudus]] menciptakan kemerdekaan.<ref name="Udo"/> Dalam {{Alkitab|2 Korintus 3:17b}}, dikatakan bahwa di mana Roh YHWH ada, di sana ada kemerdekaan.<ref name="Udo"/> Prinsip dari Roh itu adalah menganugerahi kehidupan karena Roh membebaskan manusia dari perhambaan dosa, hukum dan kematian ({{Alkitab|Roma 8:2}}).<ref name="Udo"/> Roh juga menciptakan hubungan yang baru dengan YHWH dan Yesus Kristus.<ref name="Udo"/> Melalui anugerah yang diberikan Roh itu, orang [[Kristen]] menerima status sebagai anak-anak YHWH, sehingga orang-orang Kristen dapat memanggil YHWH dengan sebutan Bapa.<ref name="Udo"/> Kasih yang ada pada orang-orang Kristen juga merupakan anugerah yang berasal dari Roh YHWH itu.<ref name="Udo"/> Kasih YHWH telah dicurahkan kepada orang-orang Kristen melalui Roh Kudus yang diberikan bagi mereka.<ref name="Udo">Schnelle, Udo. ''Apostle Paul His Life and Theology''. 2003. Grand Rapids: Baker Academic. 490-491.</ref>
Anugerah dasar yang diberikan oleh [[Roh Kudus]] adalah kemerdekaan, hubungan yang baru dengan Allah melalui [[Yesus Kristus]] dan kasih.<ref name="Udo"/> [[Roh Kudus]] menciptakan kemerdekaan.<ref name="Udo"/> Dalam {{Alkitab|2 Korintus 3:17b}}, dikatakan bahwa di mana Roh Allah ada, di sana ada kemerdekaan.<ref name="Udo"/> Prinsip dari Roh itu adalah menganugerahi kehidupan karena Roh membebaskan manusia dari perhambaan dosa, hukum dan kematian ({{Alkitab|Roma 8:2}}).<ref name="Udo"/> Roh juga menciptakan hubungan yang baru dengan Allah dan Yesus Kristus.<ref name="Udo"/> Melalui anugerah yang diberikan Roh itu, orang [[Kristen]] menerima status sebagai anak-anak Allah, sehingga orang-orang Kristen dapat memanggil Allah dengan sebutan Bapa.<ref name="Udo"/> Kasih yang ada pada orang-orang Kristen juga merupakan anugerah yang berasal dari Roh Allah itu.<ref name="Udo"/> Kasih Allah telah dicurahkan kepada orang-orang Kristen melalui Roh Kudus yang diberikan bagi mereka.<ref name="Udo">Schnelle, Udo. ''Apostle Paul His Life and Theology''. 2003. Grand Rapids: Baker Academic. 490-491.</ref>


Bagi [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] karunia adalah suatu pemberian anugerah Allah untuk kepentingan umat-Nya.<ref name="David">Baker, David L. ''Roh dan Kerohanian dalam Jemaat''. 1991. Jakarta. BPK Gunung Mulia. 21.</ref> Karunia bukan diberikan Allah untuk menambah gengsi seseorang.<ref name="Guthrie"/> Paulus ingin menekankan bahwa karunia apapun jenisnya, pemberinya adalah Roh yang sama.<ref name="Guthrie"/> Tekanan Paulus adalah pada YHWH Sang Pemberi Karunia itu, bukan pada orang yang mendapatkan karunia itu ataupun jenis-jenis karunia itu.<ref name="Guthrie">Guthrie, Donald. ''Teologi Perjanjian Baru''. 1995. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 201.</ref>
Bagi [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] karunia adalah suatu pemberian anugerah Allah untuk kepentingan umat-Nya.<ref name="David">Baker, David L. ''Roh dan Kerohanian dalam Jemaat''. 1991. Jakarta. BPK Gunung Mulia. 21.</ref> Karunia bukan diberikan Allah untuk menambah gengsi seseorang.<ref name="Guthrie"/> Paulus ingin menekankan bahwa karunia apapun jenisnya, pemberinya adalah Roh yang sama.<ref name="Guthrie"/> Tekanan Paulus adalah pada Allah Sang Pemberi Karunia itu, bukan pada orang yang mendapatkan karunia itu ataupun jenis-jenis karunia itu.<ref name="Guthrie">Guthrie, Donald. ''Teologi Perjanjian Baru''. 1995. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 201.</ref>


Sementara itu, di dalam beberapa surat Paulus, ditemukan juga istilah ''{{Strong|pneumatika|4152}}''. Istilah ini berasal dari istilah ''{{Strong|pneuma|4151}}'' yang berarti "roh".<ref name="Dunn"/> Istilah ini berasal dari Bahasa Yunani.<ref name="Dunn"/> ''{{Strong|pneumatika|4152}}'' merujuk pada istilah "pemberian-pemberian rohani".<ref name="Dunn"/> Dalam {{Alkitab|1 Korintus 12-14}}, sebenarnya Paulus ingin mengatakan bahwa "pemberian-pemberian rohani" (''{{Strong|pneumatika|4152}}'') harus dipahami dalam konteks anugerah yang diberikan oleh Roh Kudus kepada orang-orang percaya.<ref name="Dunn">Dunn, James D. G. ''Jesus and The Spirit''. 1975. Great Britain. SCM Press Ltd. 208.</ref>
Sementara itu, di dalam beberapa surat Paulus, ditemukan juga istilah ''{{Strong|pneumatika|4152}}''. Istilah ini berasal dari istilah ''{{Strong|pneuma|4151}}'' yang berarti "roh".<ref name="Dunn"/> Istilah ini berasal dari Bahasa Yunani.<ref name="Dunn"/> ''{{Strong|pneumatika|4152}}'' merujuk pada istilah "pemberian-pemberian rohani".<ref name="Dunn"/> Dalam {{Alkitab|1 Korintus 12-14}}, sebenarnya Paulus ingin mengatakan bahwa "pemberian-pemberian rohani" (''{{Strong|pneumatika|4152}}'') harus dipahami dalam konteks anugerah yang diberikan oleh Roh Kudus kepada orang-orang percaya.<ref name="Dunn">Dunn, James D. G. ''Jesus and The Spirit''. 1975. Great Britain. SCM Press Ltd. 208.</ref>


== Penerima karunia-karunia Roh Kudus ==
== Penerima karunia-karunia Roh Kudus ==
Menurut Paulus, karunia-karunia rohani ini bukanlah menjadi hak khusus sebagian pihak atau sekelompok kecil manusia saja.<ref name="John"/> Setiap orang Kristen pasti memiliki satu karunia rohani.<ref name="John"/> Di dalam {{Alkitab|1 Korintus 12:1}} dan {{Alkitab|Efesus 7:7}} dikatakan bahwa karunia-karunia rohani ini diberikan kepada tiap-tiap orang.<ref name="John"/> Selain itu, di dalam Surat [[Roma]], [[Korintus]] dan [[Efesus]] Paulus mengembangkan gagasan tentang gereja sebagai Tubuh Kristus.<ref name="John"/> Di dalam tubuh itu, setiap anggota memiliki satu fungsi yang berlainan dengan anggota lainnya.<ref name="John">Stott, John R. W. ''Baptisan dan Kepenuhan''. 1999. Jakarta:Yayasan Komunikasi Bina Kasih. ISBN 979-9143-12-8, 133-138.</ref>
Menurut Paulus, karunia-karunia rohani ini bukanlah menjadi hak khusus sebagian pihak atau sekelompok kecil manusia saja.<ref name="John"/> Setiap orang Kristen pasti memiliki satu karunia rohani.<ref name="John"/> Di dalam {{Alkitab|1 Korintus 12:1}} dan {{Alkitab|Efesus 4:7}} dikatakan bahwa karunia-karunia rohani ini diberikan kepada tiap-tiap orang.<ref name="John"/> Selain itu, di dalam Surat [[Roma]], [[Korintus]] dan [[Efesus]] Paulus mengembangkan gagasan tentang gereja sebagai Tubuh Kristus.<ref name="John"/> Di dalam tubuh itu, setiap anggota memiliki satu fungsi yang berlainan dengan anggota lainnya.<ref name="John">Stott, John R. W. ''Baptisan dan Kepenuhan''. 1999. Jakarta:Yayasan Komunikasi Bina Kasih. ISBN 979-9143-12-8, 133-138.</ref>


== Jenis karunia-karunia Roh Kudus ==
== Jenis karunia-karunia Roh Kudus ==
Paulus tidak memberikan informasi mengenai jenis-jenis karunia-karunia rohani secara sistematis.<ref name="Herman"/> Paulus menekankan keragaman dari karunia-karunia rohani dalam tubuh Kristus ({{Alkitab|Roma 12:6}} dan {{Alkitab|1 Korintus 12:4}}).<ref name="Herman"/> Keberagaman itu harus menemukan harmoninya dalam kesatuan tubuh Kristus untuk kepentingan bersama.<ref name="Herman"> Ridderbos, Herman. ''Paul An Outline of His Theology''. 1975. USA. Wiliam B. Eerdmans Publishing Company. 446-447.</ref> Berikut ini akan dipaparkan keragaman karunia rohani yang terdapat dalam {{Alkitab|Roma 12:6-8}}; {{Alkitab|1 Korintus 12:8-10, 28-30}} dan {{Alkitab|Efesus 4:11}}:<ref name="Herman"/>
Paulus tidak memberikan informasi mengenai jenis-jenis karunia-karunia rohani secara sistematis.<ref name="Herman"/> Paulus menekankan keragaman dari karunia-karunia rohani dalam tubuh Kristus ({{Alkitab|Roma 12:6}} dan {{Alkitab|1 Korintus 12:4}}).<ref name="Herman"/> Keberagaman itu harus menemukan harmoninya dalam kesatuan tubuh Kristus untuk kepentingan bersama.<ref name="Herman">Ridderbos, Herman. ''Paul An Outline of His Theology''. 1975. USA. Wiliam B. Eerdmans Publishing Company. 446-447.</ref> Berikut ini akan dipaparkan keragaman karunia rohani yang terdapat dalam {{Alkitab|Roma 12:6-8}}; {{Alkitab|1 Korintus 12:8-10, 28-30}} dan {{Alkitab|Efesus 4:11}}:<ref name="Herman"/>

* karunia untuk menjadi rasul ({{Alkitab|1 Korintus 12:28}}, dan {{Alkitab|Efesus 4:11}})
Karunia untuk melayani (Roma 12:6-8) berdasarkan fungsinya

* karunia untuk bernubuat ({{Alkitab|Roma 12:6}}, {{Alkitab|1 Korintus 12:10}}, {{Alkitab|28, Efesus 4:11}})
* karunia untuk bernubuat ({{Alkitab|Roma 12:6}}, {{Alkitab|1 Korintus 12:10}}, {{Alkitab|28, Efesus 4:11}})
* karunia untuk mengajar ({{Alkitab|Roma 12:7}}, {{Alkitab|1 Korintus 12:28}}, {{Alkitab|Efesus 4:11}} karunia mengajar dan pastoral)
* karunia untuk memberitakan Injil ({{Alkitab|Efesus 4:11}}, bandingkan dengan {{Alkitab|2 Timotius 4:5}})
* karunia untuk melayani ({{Alkitab|Roma 12:7}})
* karunia untuk melayani ({{Alkitab|Roma 12:7}})
* karunia untuk mengajar ({{Alkitab|Roma 12:7}}, {{Alkitab|1 Korintus 12:28}}, {{Alkitab|Efesus 4:11}} karunia mengajar dan pastoral)
* karunia untuk menghibur
* karunia untuk membagi-bagikan sesuatu dan menunjukkan kemurahan ({{Alkitab|Roma 12:8}})
* karunia untuk membagi-bagikan sesuatu dan menunjukkan kemurahan ({{Alkitab|Roma 12:8}})
* karunia untuk memimpin ({{Alkitab|Roma 12:8}} bandingkan dengan {{Alkitab|1 Korintus 12:28}})
* karunia untuk memimpin ({{Alkitab|Roma 12:8}} bandingkan dengan {{Alkitab|1 Korintus 12:28}})

* karunia untuk berbelas kasih
* karunia untuk mengusir setan ({{Alkitab|Roma 12:8}})
* karunia untuk mengusir setan ({{Alkitab|Roma 12:8}})

* karunia untuk berkata-kata dengan penuh kebijaksanaan ({{Alkitab|1 Korintus 12:8}})
* karunia untuk berkuasa ({{Alkitab|1 Korintus 12:10}})
Karunia-karunia Roh Kudus (1 Korintus 12:3-10)

* karunia kebijaksanaan/karunia untuk berkata-kata dengan penuh hikmat ({{Alkitab|1 Korintus 12:8}})
* karunia pengetahuan/karunia untuk berkata-kata dengan dengan pengetahuan (1 Korintus 12:8)
* karunia iman (1 Korintus 12:9)
* karunia untuk menyembuhkan ({{Alkitab|1 korintus 12:9}})
* karunia untuk menyembuhkan ({{Alkitab|1 korintus 12:9}})
* karunia untuk berbahasa roh ({{Alkitab|1 Korintus 12:10,28}})
* karunia untuk mengadakan mukjizat (1 Korintus 12:10)
* karunia untuk bernubuat ({{Alkitab|Roma 12:6}}, {{Alkitab|1 Korintus 12:10}}, {{Alkitab|28, Efesus 4:11}})
* karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh (''glosolali'') ({{Alkitab|1 Korintus 12:10,28}})
* karunia untuk membedakan bermacam-macam roh (''discernment'') ({{Alkitab|1 Korintus 12:10}})
* karunia untuk menafsirkan bahasa roh ({{Alkitab|1 Korintus 12:10,28}})
* karunia untuk menafsirkan bahasa roh ({{Alkitab|1 Korintus 12:10,28}})

* karunia untuk membedakan bermacam-macam roh ({{Alkitab|1 Korintus 12:10}})
Karunia berdasarkan jabatan (Efesus 4:11 & 1 Kor 12:28)
*karunia untuk menjadi rasul ({{Alkitab|1 Korintus 12:28}}, dan {{Alkitab|Efesus 4:11}})
*karunia kenabian ({{Alkitab|Roma 12:6}}, {{Alkitab|1 Korintus 12:10}}, {{Alkitab|28, Efesus 4:11}})
*karunia untuk menjadi penginjil ({{Alkitab|Efesus 4:11}}, bandingkan dengan {{Alkitab|2 Timotius 4:5}})
*karunia sebagai pengajar dan kegembalaan ({{Alkitab|Roma 12:7}}, {{Alkitab|1 Korintus 12:28}}, {{Alkitab|Efesus 4:11}} karunia mengajar dan pastoral)
*karunia untuk memimpin ({{Alkitab|Roma 12:8}} bandingkan dengan {{Alkitab|1 Korintus 12:28}})


Cara Paulus menyebut karunia-karunia itu dengan urutan dan isi yang bervariasi menunjukkan Paulus memandang Roh bertindak dengan cara yang bebas dan beraneka ragam.<ref name="Guthrie"/> Menurut Paulus, tidak ada jenis karunia roh yang lebih berharga ataupun lebih penting daripada karunia lainnya.<ref name="Guthrie"/> Paulus juga tidak pernah memandang Roh sebagai pemberi karunia yang terbatas jumlahnya.<ref name="Guthrie"/> Karunia-karunia rohani yang diberikan Roh Kudus ini tidak bisa dihitung dan tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya.<ref name="Karunia"/>
Cara Paulus menyebut karunia-karunia itu dengan urutan dan isi yang bervariasi menunjukkan Paulus memandang Roh bertindak dengan cara yang bebas dan beraneka ragam.<ref name="Guthrie"/> Menurut Paulus, tidak ada jenis karunia roh yang lebih berharga ataupun lebih penting daripada karunia lainnya.<ref name="Guthrie"/> Paulus juga tidak pernah memandang Roh sebagai pemberi karunia yang terbatas jumlahnya.<ref name="Guthrie"/> Karunia-karunia rohani yang diberikan Roh Kudus ini tidak bisa dihitung dan tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya.<ref name="Karunia"/>
Baris 37: Baris 54:


=== Melakukan pelayanan jemaat ===
=== Melakukan pelayanan jemaat ===
Bagi Paulus karunia dengan pelayanan jemaat adalah sebuah bagian yang utuh dan tidak bisa dipisahkan.<ref name="Karunia"/> Jemaat --yang memiliki karunia namun tidak menggunakan karunia tersebut untuk melayani-- telah menyangkal hakikat dari tujuan pemberian karunia rohani tersebut.<ref name="Karunia"/> Dalam pemahaman Paulus, setiap jemaat adalah komunitas karismatik.<ref name="Karunia"/> Semua karunia-karunia rohani itu diberikan untuk tujuan melakukan pelayanan jemaat.<ref name="Karunia"/>
Bagi Paulus karunia dengan pelayanan jemaat adalah sebuah bagian yang utuh dan tidak bisa dipisahkan.<ref name="Karunia"/> Jemaat—yang memiliki karunia namun tidak menggunakan karunia tersebut untuk melayani—telah menyangkal hakikat dari tujuan pemberian karunia rohani tersebut.<ref name="Karunia"/> Dalam pemahaman Paulus, setiap jemaat adalah komunitas karismatik.<ref name="Karunia"/> Semua karunia-karunia rohani itu diberikan untuk tujuan melakukan pelayanan jemaat.<ref name="Karunia"/>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 46: Baris 63:


{{1 Korintus}}
{{1 Korintus}}

[[Kategori:Roh Kudus]]
[[Kategori:Roh Kudus]]
[[Kategori:Perjanjian Baru]]
[[Kategori:Perjanjian Baru]]
Baris 51: Baris 69:
[[Kategori:Istilah Kristen]]
[[Kategori:Istilah Kristen]]
[[Kategori:Surat 1 Korintus]]
[[Kategori:Surat 1 Korintus]]

[[ru:Святой Дух#Дары Святого Духа]]

Revisi terkini sejak 14 Oktober 2023 01.40

Allah mencurahkan Roh Kudus ke atas para Rasul dan memberi mereka karunia-karunia rohani- Lukisan Ingeborg-Psalters tahun 1200 M

Dalam teologi Kristen, karunia-karunia Roh Kudus dipahami sebagai hal-hal yang dimiliki oleh orang Kristen yang pertama kali didapatkan oleh para rasul. Karunia-karunia Roh Kudus ini lahir dalam dalam bentuk bahasa Roh. (Kisah Para Rasul 2:1–13)[1] Peristiwa ini menjadi titik awal terbentuknya gereja perdana.[1] Pada perkembangan berikutnya, karunia-karunia Roh Kudus itu berupa kemampuan untuk menafsirkan bahasa Roh, berkata-kata dengan hikmat, mengadakan mujizat, menyembuhkan, melayani, bernubuat, dll. (1 Korintus 12-14).[1]

Penggunaan di dalam Alkitab[sunting | sunting sumber]

Anugerah dasar yang diberikan oleh Roh Kudus adalah kemerdekaan, hubungan yang baru dengan Allah melalui Yesus Kristus dan kasih.[2] Roh Kudus menciptakan kemerdekaan.[2] Dalam 2 Korintus 3:17b, dikatakan bahwa di mana Roh Allah ada, di sana ada kemerdekaan.[2] Prinsip dari Roh itu adalah menganugerahi kehidupan karena Roh membebaskan manusia dari perhambaan dosa, hukum dan kematian (Roma 8:2).[2] Roh juga menciptakan hubungan yang baru dengan Allah dan Yesus Kristus.[2] Melalui anugerah yang diberikan Roh itu, orang Kristen menerima status sebagai anak-anak Allah, sehingga orang-orang Kristen dapat memanggil Allah dengan sebutan Bapa.[2] Kasih yang ada pada orang-orang Kristen juga merupakan anugerah yang berasal dari Roh Allah itu.[2] Kasih Allah telah dicurahkan kepada orang-orang Kristen melalui Roh Kudus yang diberikan bagi mereka.[2]

Bagi Paulus karunia adalah suatu pemberian anugerah Allah untuk kepentingan umat-Nya.[3] Karunia bukan diberikan Allah untuk menambah gengsi seseorang.[4] Paulus ingin menekankan bahwa karunia apapun jenisnya, pemberinya adalah Roh yang sama.[4] Tekanan Paulus adalah pada Allah Sang Pemberi Karunia itu, bukan pada orang yang mendapatkan karunia itu ataupun jenis-jenis karunia itu.[4]

Sementara itu, di dalam beberapa surat Paulus, ditemukan juga istilah pneumatika. Istilah ini berasal dari istilah pneuma yang berarti "roh".[5] Istilah ini berasal dari Bahasa Yunani.[5] pneumatika merujuk pada istilah "pemberian-pemberian rohani".[5] Dalam 1 Korintus 12–14, sebenarnya Paulus ingin mengatakan bahwa "pemberian-pemberian rohani" (pneumatika) harus dipahami dalam konteks anugerah yang diberikan oleh Roh Kudus kepada orang-orang percaya.[5]

Penerima karunia-karunia Roh Kudus[sunting | sunting sumber]

Menurut Paulus, karunia-karunia rohani ini bukanlah menjadi hak khusus sebagian pihak atau sekelompok kecil manusia saja.[6] Setiap orang Kristen pasti memiliki satu karunia rohani.[6] Di dalam 1 Korintus 12:1 dan Efesus 4:7 dikatakan bahwa karunia-karunia rohani ini diberikan kepada tiap-tiap orang.[6] Selain itu, di dalam Surat Roma, Korintus dan Efesus Paulus mengembangkan gagasan tentang gereja sebagai Tubuh Kristus.[6] Di dalam tubuh itu, setiap anggota memiliki satu fungsi yang berlainan dengan anggota lainnya.[6]

Jenis karunia-karunia Roh Kudus[sunting | sunting sumber]

Paulus tidak memberikan informasi mengenai jenis-jenis karunia-karunia rohani secara sistematis.[7] Paulus menekankan keragaman dari karunia-karunia rohani dalam tubuh Kristus (Roma 12:6 dan 1 Korintus 12:4).[7] Keberagaman itu harus menemukan harmoninya dalam kesatuan tubuh Kristus untuk kepentingan bersama.[7] Berikut ini akan dipaparkan keragaman karunia rohani yang terdapat dalam Roma 12:6–8; 1 Korintus 12:8–10, 28–30 dan Efesus 4:11:[7]

Karunia untuk melayani (Roma 12:6-8) berdasarkan fungsinya

  • karunia untuk berbelas kasih
  • karunia untuk mengusir setan (Roma 12:8)

Karunia-karunia Roh Kudus (1 Korintus 12:3-10)

Karunia berdasarkan jabatan (Efesus 4:11 & 1 Kor 12:28)

Cara Paulus menyebut karunia-karunia itu dengan urutan dan isi yang bervariasi menunjukkan Paulus memandang Roh bertindak dengan cara yang bebas dan beraneka ragam.[4] Menurut Paulus, tidak ada jenis karunia roh yang lebih berharga ataupun lebih penting daripada karunia lainnya.[4] Paulus juga tidak pernah memandang Roh sebagai pemberi karunia yang terbatas jumlahnya.[4] Karunia-karunia rohani yang diberikan Roh Kudus ini tidak bisa dihitung dan tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya.[1]

Fungsi karunia-karunia Roh Kudus[sunting | sunting sumber]

Memperkuat persekutuan jemaat[sunting | sunting sumber]

Menurut Paulus, bila Roh memberi karunia, maka karunia itu berfungsi untuk kepentingan bersama.[4] Karunia-karunia itu harus digunakan untuk kesejahteraan dan kesatuan persekutuan itu.[4] Pandangan Paulus ini menampik pemikiran-pemikiran yang berkembang pada jemaat Korintus yang hanya menekankan kepemilikian karunia-karunia rohani untuk membanggakan diri.[4] Setiap anggota Gereja memiliki karunia dan kegunaannya masing-masing yang harus digunakan untuk saling memperlengkapi dan melayani.[4] Karunia-karunia yang beraneka ragam itu harus digunakan untuk membangun jemaat.[4] Menurut Paulus, salah satu bukti konkret dari karunia dari Roh itu adalah adanya pembangunan jemaat (Roma 12:2–5 dan 1 Korintus 12: 16, 1 Korintus 12:14).[4]

Melakukan pelayanan jemaat[sunting | sunting sumber]

Bagi Paulus karunia dengan pelayanan jemaat adalah sebuah bagian yang utuh dan tidak bisa dipisahkan.[1] Jemaat—yang memiliki karunia namun tidak menggunakan karunia tersebut untuk melayani—telah menyangkal hakikat dari tujuan pemberian karunia rohani tersebut.[1] Dalam pemahaman Paulus, setiap jemaat adalah komunitas karismatik.[1] Semua karunia-karunia rohani itu diberikan untuk tujuan melakukan pelayanan jemaat.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h Schatzmann, Siegfried S. A Pauline Theology of Charismata. 1989. Massachusetts. Hendrickson Publisher. 1-2.
  2. ^ a b c d e f g h Schnelle, Udo. Apostle Paul His Life and Theology. 2003. Grand Rapids: Baker Academic. 490-491.
  3. ^ Baker, David L. Roh dan Kerohanian dalam Jemaat. 1991. Jakarta. BPK Gunung Mulia. 21.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l Guthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru. 1995. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 201.
  5. ^ a b c d Dunn, James D. G. Jesus and The Spirit. 1975. Great Britain. SCM Press Ltd. 208.
  6. ^ a b c d e Stott, John R. W. Baptisan dan Kepenuhan. 1999. Jakarta:Yayasan Komunikasi Bina Kasih. ISBN 979-9143-12-8, 133-138.
  7. ^ a b c d Ridderbos, Herman. Paul An Outline of His Theology. 1975. USA. Wiliam B. Eerdmans Publishing Company. 446-447.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]