Lompat ke isi

Dajjal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Manggadua (bicara | kontrib)
 
(76 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|hal serupa yang dipercayai umat Kristiani|Antikristus}}
{{Primary source}}{{Infobox person
| honorific_prefix = Mesias Palsu
| name = Dajjāl<br />{{lang|ar|دَجَّالٌ}}<br />[[Anti-Kristus]]
| image =
| image_size =
| caption =
| native_name_lang =
| birth_date =
| birth_place =
| disappeared_date =
| disappeared_place = Pulau tidak dikenal<ref>{{Cite web|url=https://sunnah.com/muslim:2942c|title=Sahih Muslim 2942c|website=Sunnah.com}}</ref>
| disappeared_status =
| years_active =
| known_for = Menjadi [[mesias palsu]]<ref name="Farhang 2017">{{cite encyclopedia |author-last=Farhang |author-first=Mehrvash |year=2017 |title=Dajjāl |translator-last=Negahban |translator-first=Farzin |editor1-last=Madelung |editor1-first=Wilferd |editor2-last=Daftary |editor2-first=Farhad |encyclopedia=Encyclopaedia Islamica |location=[[Leiden]] and [[Boston]] |publisher=[[Brill Publishers]] |doi=10.1163/1875-9831_isla_COM_035982 |issn=1875-9823}}</ref>
| notable_works =
| style =
| opponents = {{hlist|[[Isa|ʿĪsā]]|[[Imam Mahdi]]}}<ref name="Farhang 2017"/><ref name="EI2">{{cite encyclopedia |author-last=Madelung |author-first=Wilferd |author-link=Wilferd Madelung |year=1986 |title=al-Mahdī |editor1-last=Bosworth |editor1-first=C. E. |editor1-link=Clifford Edmund Bosworth |editor2-last=van Donzel |editor2-first=E. J. |editor2-link=Emeri Johannes van Donzel |editor3-last=Heinrichs |editor3-first=W. P. |editor3-link=Wolfhart Heinrichs |editor4-last=Lewis |editor4-first=B. |editor5-last=Pellat |editor5-first=Ch. |editor5-link=Charles Pellat |encyclopedia=[[Encyclopaedia of Islam#2nd edition, EI2|Encyclopaedia of Islam, Second Edition]] |location=[[Leiden]] |publisher=[[Brill Publishers]] |volume=5 |doi=10.1163/1573-3912_islam_COM_0618 |isbn=978-90-04-16121-4}}</ref>
| spouse =
| partner =
| module2 =
| module3 =
| module4 =
| module5 =
| module6 =
| footnotes =
}}
{{Eskatologi Islam}}
{{Eskatologi Islam}}
'''Dajal''' ({{lang-ar|1=<font size=4>الدّجّال</font> ''ad-Dajjāl''}}) adalah seorang tokoh dalam [[eskatologi Islam]] yang akan muncul menjelang [[kiamat]]. Dajal dikatakan [[kafir]] dan jahat, pembawa fitnah (ujian) terbesar dan tidak ada ujian yang terbesar selain itu.<ref>Nabi {{saw}} bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)</ref><ref>Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2028.</ref>
'''Dajjal''' ({{Lang-ar|ٱلْمَسِيحُ ٱلدَّجَّالُ|(al-Masīḥ ad-Dajjāl)|''Mesias Palsu''}}) adalah seorang tokoh dalam [[eskatologi Islam]] dan Eskatoligi Kristen ortodoks yang akan muncul menjelang [[kiamat]]. Dajal dikatakan [[kafir]] dan jahat, pembawa fitnah, ujian terbesar. Tidak ada ujian yang terbesar selain itu.<ref>Nabi {{saw}} bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)</ref><ref>Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2028.</ref>


Kemudian para nabi sebelum [[Nabi Muhammad]] telah pula menjelaskan tentang Dajal kepada umatnya, hanya tidak sedetail penjelasan Muhammad, seperti Dajal adalah seorang yang pecak (buta) disalah satu matanya.<ref>Dalam Sahih Bukhori diriwayatkan bahwasanya rasulullah {{saw}} pernah memberikan khutbah di hadapan para sahabatnya, lalu dia menyebutkan Dajjal. Dia bersabda: “Aku benar-benar akan memperingatkan kalian tentang Dajjal. Tidak ada seorang nabi melainkan ia pernah memperingatkan kaumnya tentang masalah tersebut. Tetapi aku akan mengatakan kepada kalian suatu ucapan yang belum pernah dikatakan oleh seorang nabi pun sebelumku. Dia itu (Dajjal) picak (bermata sebelah) sedangkan Allah tidaklah pecak” (''Sahih Jami’ Shogir'' 3495/ Al-Bani)</ref><ref>"Tidaklah Allah mengutus seorang nabi melainkan telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal, dan Nabi Nuh telah memperingatkan hal itu kepada umatnya, juga para nabi yang datang sesudahnya..." (HR. Ahmad. [[Syaikh Al-Albani]] berkata: isnad hadits ini shahih sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Syaikhani. Kisah Dajjal hal. 69 Pustaka Imam Syafi'i)</ref>
Para nabi sebelum [[Muhammad]] telah pula menjelaskan tentang Dajal kepada umatnya, hanya tidak seperti sedetail penjelasan Muhammad, Dajal adalah seorang yang buta di salah satu matanya dan diantara matanya terdapat tulisan "كفر".<ref>Dalam Sahih Bukhori diriwayatkan bahwasanya rasulullah {{saw}} pernah memberikan khutbah di hadapan para sahabatnya, lalu dia menyebutkan Dajjal. Dia bersabda: “Aku benar-benar akan memperingatkan kalian tentang Dajjal. Tidak ada seorang nabi melainkan ia pernah memperingatkan kaumnya tentang masalah tersebut. Tetapi aku akan mengatakan kepada kalian suatu ucapan yang belum pernah dikatakan oleh seorang nabi pun sebelumku. Dia itu (Dajjal) picak (bermata sebelah) sedangkan Allah tidaklah pecak” (''Sahih Jami’ Shogir'' 3495/ Al-Bani)</ref><ref>"Tidaklah Allah mengutus seorang nabi melainkan telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal, dan Nabi Nuh telah memperingatkan hal itu kepada umatnya, juga para nabi yang datang sesudahnya..." (HR. Ahmad. Syaikh [[Al-Albani]] berkata: isnad hadits ini shahih sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Syaikhani. Kisah Dajjal hal. 69 Pustaka Imam Syafi'i)</ref>


== Etimologi ==
==Etimologi==

Lafazh ''ad-Dajjal'' diambil dari perkataan orang Arab (دَجَلَ الْبَعِيْرَ), maknanya adalah dicat dengan tertutupi dan menutupi dengannya.<ref>Lihat Lisaanul ‘Arab (XI/236), ''Tartiibul Qaamuus'' (II/152).</ref> Makna asal dari kata (الدَّجَلُ) ''ad-Dajalu'' adalah mencampuradukkan, dikatakan “دَجَلَ إِذَا لَبِسَ وَمَوَّهَ” maknanya adalah merancukan dan mengaduk-aduk.
Lafazh ''ad-Dajjal'' diambil dari perkataan orang Arab ({{lang|ar|دَجَلَ الْبَعِيْرَ}} ''dajala al-ba‘īr''), maknanya adalah dicat dengan tertutupi dan menutupi dengannya.<ref>Lihat Lisaanul ‘Arab (XI/236), ''Tartiibul Qaamuus'' (II/152).</ref> Makna asal dari kata (الدَّجَلُ) ''ad-Dajalu'' adalah mencampuradukkan, dikatakan “دَجَلَ إِذَا لَبِسَ وَمَوَّهَ” maknanya adalah merancukan dan mengaduk-aduk.


Jadi, Dajjal adalah orang yang merancukan, pendusta dan yang diberikan sesuatu yang luar biasa. Kata tersebut termasuk bentuk ''mubaalaghah'' (melebihkan) dengan ''wazan'' (فَعَّالٌ), jadi maknanya adalah banyaknya kebohongan juga kerancuan darinya.<ref>Lihat an-Nihaayah fii Ghariibil Hadiits (II/102).</ref> Bentuk jamaknya (دَجَّالُوْنَ), sementara [[Imam Malik]] menjamakkannya dengan kata (دَجَاجَلَةُ), dan termasuk jama’ taksir.<ref>Lisaanul ‘Arab (XI/236).</ref>
Jadi, Dajjal adalah orang yang merancukan, pendusta dan yang diberikan sesuatu yang luar biasa. Kata tersebut termasuk bentuk ''mubaalaghah'' (melebihkan) dengan ''wazan'' (فَعَّالٌ), jadi maknanya adalah banyaknya kebohongan juga kerancuan darinya.<ref>Lihat an-Nihaayah fii Ghariibil Hadiits (II/102).</ref> Bentuk jamaknya (دَجَّالُوْنَ), sementara [[Imam Malik]] menjamakkannya dengan kata (دَجَاجَلَةُ), dan termasuk jama’ taksir.<ref>Lisaanul ‘Arab (XI/236).</ref>


Kemudian kata ''Dajjal'' menjadi kosa kata Arab yang lazim digunakan untuk istilah "nabi palsu". Namun istilah ''Ad-Dajjal'', merujuk pada sosok "Penyamar" atau "Pembohong" yang muncul menjelang kiamat. Istilahnya adalah ''Al-Masih Ad-Dajjal'' (Bahasa Arab untuk "Al Masih Palsu") adalah terjemahan dari istilah [[bahasa Syria|Syria]] ''Meshiha Deghala'' yang telah menjadi kosa kata umum dari [[Timur Tengah]] selama lebih dari 400 tahun sebelum [[Al-Quran]] diturunkan. Penjelasan ini telah disampaikan oleh [[Muhammad]] tentang akan adanya kedatangan Dajal dan para [[nabi]] sebelum Muhammad telah mengingatkan kepada kaumnya akan kedatangannya.<ref>Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin mengatakan, “Fitnah yang paling besar di muka bumi sejak Allah ciptakan [[Adam]] adalah fitnah Dajjal. Karena itu, tidak ada seorang nabi pun sejak Nabi Nuh sampai Muhammad kecuali mereka sudah mengingatkan kaumnya akan bahaya Dajjal, sebagai peringatan darinya.” (Al-Majmu’ Ats-Tsamiin II/175).</ref><ref>[[Anas bin Malik]] berkata, rasulullah {{saw}} bersabda, “Tiadalah Allah mengutus seorang nabi pun kecuali pasti para nabi itu telah mengingatkan umatnya akan orang yang buta sebelah lagi pendusta, ingatlah sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah dan sesungguhnya [[Rabb]] kalian tidaklah buta sebelah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).</ref>
Kemudian kata ''Dajjal'' menjadi kosakata Arab yang lazim digunakan untuk istilah "nabi palsu". Namun istilah ''Ad-Dajjal'', merujuk pada sosok "Penyamar" atau "Pembohong" yang muncul menjelang kiamat. Istilahnya adalah ''Al-Masih Ad-Dajjal'' (Bahasa Arab untuk "Al Masih Palsu") adalah terjemahan dari istilah [[bahasa Syria|Syria]] ''Meshiha Deghala'' yang telah menjadi kosakata umum dari [[Timur Tengah]] selama lebih dari 400 tahun sebelum [[Al-Quran]] diturunkan. Penjelasan ini telah disampaikan oleh [[Muhammad]] tentang akan adanya kedatangan Dajal dan para [[nabi]] sebelum Muhammad telah mengingatkan kepada kaumnya akan kedatangannya.<ref>Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin mengatakan, “Fitnah yang paling besar di muka bumi sejak Allah ciptakan [[Adam]] adalah fitnah Dajjal. Karena itu, tidak ada seorang nabi pun sejak Nabi Nuh sampai Muhammad kecuali mereka sudah mengingatkan kaumnya akan bahaya Dajjal, sebagai peringatan darinya.” (Al-Majmu’ Ats-Tsamiin II/175).</ref><ref>[[Anas bin Malik]] berkata, rasulullah {{saw}} bersabda, “Tiadalah Allah mengutus seorang nabi pun kecuali pasti para nabi itu telah mengingatkan umatnya akan orang yang buta sebelah lagi pendusta, ingatlah sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah dan sesungguhnya [[Rabb]] kalian tidaklah buta sebelah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).</ref>


== Genealogi ==
== Genealogi ==
Dajal menurut keyakinan para [[Salaf|Salafus shalih]] adalah seorang anak [[Adam]], ia bukan dari golongan [[jin]]. Dua [[ulama]] kontemporer berkata bahwa Dajal adalah [[manusia|bani Adam]], dia butuh makan, minum dan lainnya, oleh karena itu ia akan dan bisa dibunuh oleh Nabi [[Isa]].<ref>Asy-Syaikh [[Ibnu ‘Utsaimin]] rahimahullahu berkata: “Ya. Dajjal adalah manusia dari bani Adam. Sebagian para ulama menyatakan Dajjal adalah setan. Sebagian lagi menyatakan bapaknya manusia, ibunya dari bangsa [[jin]]. Tapi semua pendapat ini tidaklah benar. Karena dia butuh makan, minum, dan lainnya. Oleh karena itu, Nabi ‘Isa ‘alaihissalam membunuhnya dengan cara membunuh manusia biasa.” (Asy-Syarhul Mumti’ 3/275)</ref><ref>Asy-Syaikh [[Al-Albani]] rahimahullahu berkata: “(Yang benar) Dajjal adalah manusia. Fitnahnya lebih besar dari (sekadar) fitnah Eropa sebagaimana banyak diterangkan dalam banyak [[hadits]].” (Ash-Shahihah, 3/191)</ref> Keluarga Dajjal, ayah, ibu, kakek dan nenek moyangnya adalah penyembah [[berhala]]. Mereka keturunan [[Yehuda|Yahudza]], yang telah menikah selama 30 tahun tetapi belum dikaruniai seorang anak.<ref>Rasulullah {{saw}} bersabda, “Ayah dan Ibu Dajjal itu melewati perkawinannya selama 30 tahun tanpa melahirkan satu anak pun. Kemudian lahirlah dari mereka seorang anak laki-laki yang buta sebelah matanya. Ia menjadi orang yang paling berbahaya dan paling sedikit manfaatnya (bagi kedua orang tuanya dan bagi umat manusia). Kedua matanya tertidur, tetapi hatinya tetap terjaga.” (HR . Riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya)</ref> Dajal dikisahkan tidak memiliki keturunan atau mandul.<ref>Sifat Dajjal bahwa dia tidak memiliki keturunan, dijelaskan dalam hadits Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu tentang kisahnya bersama Ibnu Shayyad, dia berkata kepada Abu Sa’id, “Bukankah engkau pernah mendengar rasulullah {{saw}} bersabda:
Dajal menurut keyakinan para [[Salaf|Salafus shalih]] adalah seorang anak [[Adam]], ia bukan dari golongan [[jin]]. Dua [[ulama]] kontemporer berkata bahwa Dajal adalah [[manusia|bani Adam]], dia butuh makan, minum dan lainnya, oleh karena itu ia akan dan bisa dibunuh oleh Nabi [[Isa]].<ref>Asy-Syaikh [[Ibnu ‘Utsaimin]] rahimahullahu berkata: “Ya. Dajjal adalah manusia dari bani Adam. Sebagian para ulama menyatakan Dajjal adalah setan. Sebagian lagi menyatakan bapaknya manusia, ibunya dari bangsa [[jin]]. Tapi semua pendapat ini tidaklah benar. Karena dia butuh makan, minum, dan lainnya. Oleh karena itu, Nabi ‘Isa ‘alaihissalam membunuhnya dengan cara membunuh manusia biasa.” (Asy-Syarhul Mumti’ 3/275)</ref><ref>Asy-Syaikh [[Al-Albani]] rahimahullahu berkata: “(Yang benar) Dajjal adalah manusia. Fitnahnya lebih besar dari (sekadar) fitnah Eropa sebagaimana banyak diterangkan dalam banyak [[hadits]].” (Ash-Shahihah, 3/191)</ref> Keluarga Dajjal, ayah, ibu, kakek dan nenek moyangnya adalah penyembah [[berhala]]. Mereka keturunan [[Yehuda|Yahudza]], yang telah menikah selama 30 tahun tetapi belum dikaruniai seorang anak.<ref>Rasulullah {{saw}} bersabda, “Ayah dan Ibu Dajjal itu melewati perkawinannya selama 30 tahun tanpa melahirkan satu anak pun. Kemudian lahirlah dari mereka seorang anak laki-laki yang buta sebelah matanya. Ia menjadi orang yang paling berbahaya dan paling sedikit manfaatnya (bagi kedua orang tuanya dan bagi umat manusia). Kedua matanya tertidur, tetapi hatinya tetap terjaga.” (HR . Riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya)</ref> Dajal dikisahkan tidak memiliki keturunan atau mandul.<ref>Sifat Dajjal bahwa dia tidak memiliki keturunan, dijelaskan dalam hadits Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu tentang kisahnya bersama Ibnu Shayyad, dia berkata kepada Abu Sa’id, “Bukankah engkau pernah mendengar rasulullah {{saw}} bersabda:
إِنَّهُ لاَ يُوْلَدُ لَهُ.
إِنَّهُ لاَ يُوْلَدُ لَهُ.
‘Sesungguhnya dia (Dajjal) tidak bisa memiliki keturunan?’ Dia (Abu Sa’id) berkata, ‘Benar,’ jawabku.” (Shahiih Muslim, kitab al-Fitan, bab Dzikri Ibni Shayyad (XVIII/50, Syarh an-Nawawi).</ref>
‘Sesungguhnya dia (Dajjal) tidak bisa memiliki keturunan?’ Dia (Abu Sa’id) berkata, ‘Benar,’ jawabku.” (Shahiih Muslim, Kitab al-Fitan, bab Dzikri Ibni Shayyad (XVIII/50, Syarh an-Nawawi).</ref>


Ia dilahirkan di negeri Samirah, sebuah negeri kecil di [[Palestina]], yang kemudian hari menjadi kota besar pada masa [[Nabi Daud]] dan setelahnya.
Ia dilahirkan di negeri Samirah, sebuah negeri kecil di [[Palestina]], yang kemudian hari menjadi kota besar pada masa [[Nabi Daud]] dan setelahnya.
<!--=== Kelahiran ===
=== Kelahiran ===
Perkiraan pada zaman Nabi Musa AS. (1500 SM - Akhir Zaman)
Perkiraan pada zaman Nabi Musa AS. (1500 SM - Akhir Zaman) lahir di Negeri Samirah kota kecil di Palestina, terlahir dari keluarga penyembah patung sapi. Yang dalam Qur’an disebut Ijlu (anak sapi).

Lahir di Negeri Samirah kota kecil di Palestina, dari keturunan nenek moyang penyembah berhala patung sapi betina. Ayah Ibu dajal itu melewati perkawinannya selama 30 tahun tanpa melahirkan satu anak pun,kemudian lahirlah anak laki-laki yang buta sebelah matanya. Ia menjadi seorang paling berbahaya & paling sedikit manfaatnya. Kedua matanya tidur, tetapi hatinya tetap terjaga. Seperti di tulis pada manuskrip di atas bebatuan di kota Irbid di kerajaan Yordania.
Dajjal terlahir dari perkawinan sedarah atau [[Hubungan sedarah]] dampak dari perkawinan ini menjadi manusia cacat dengan mata buta sebelah. Ayah Ibu dajal itu melewati perkawinannya selama 30 tahun tanpa melahirkan satu anak pun.
Sejak kelahirannya ia tak mau menyusui dan senantiasa tertidur. Hingga mengakibatkan payudara ibunya mengalami pembengkakan hebat dan menimbulkan panas yang luar biasa. Dua bulan kemudian ibunya meninggal.

Pada saat itulah di negeri Samirah gempa di dasar laut yang menimbulkan tsunami yang sangat hebat, lalu negeri itu hancur dilibas banjir nyaris penduduk pulau itu tak ada yang tersisa.
Atas bencana ini, Allah mengutus Jibril untuk menyelamatkan bayi Samiri, biang Dajjal itu.
Ia pun diselamatkan Jibril ketika terapung di atas laut dan diselamatkan ke dalam sebuah gua ditengah pulau terpencil itulah, Samiri di piara oleh Malaikat Jibril.

Menurut riwayat, Samiri diberi air susu dari surga yang keluar dari jempol Malaikat Jibril.

Begitulah hari-hari Samiri dibesarkan dalam asuhan Malaikat Jibril as.

Ia seorang dari golongan manusia paling berbahaya dan paling sedikit manfaatnya, kedua matanya tidur, tetapi hatinya tetap terjaga.

Seperti di tulis pada manuskrip di atas bebatuan di kota Irbid di kerajaan Yordania.


Masa kecil Dajal semenjak umur 4 tahun di rasuki jin setan (jinni mutasyathan) penjelmaan patung sapi betina. Disebutkan sebagai ''A'jubah as-Samirah'' (keajaiban Samirah). Menurut Hakim penguasa negeri kala itu, anak laki-laki aneh itu dirasuki setan. Berita disebarkan luaskan ke berbagai penjuru dunia. Sang hakim meminta bantuan tukang sihir dan para dukun seluruh dunia untuk mengeluarkan setan dari tubuhnya, yang menurutnya setan akan menggoncangkan singgasana atau 'Arsy Tuhan.
Masa kecil Dajal semenjak umur 4 tahun di rasuki jin setan (jinni mutasyathan) penjelmaan patung sapi betina. Disebutkan sebagai ''A'jubah as-Samirah'' (keajaiban Samirah). Menurut Hakim penguasa negeri kala itu, anak laki-laki aneh itu dirasuki setan. Berita disebarkan luaskan ke berbagai penjuru dunia. Sang hakim meminta bantuan tukang sihir dan para dukun seluruh dunia untuk mengeluarkan setan dari tubuhnya, yang menurutnya setan akan menggoncangkan singgasana atau 'Arsy Tuhan.


Tinggalah anak ajaib itu dalam pengawasan dan pemeliharaan hakim di istananya. Selama satu tahun di istana terjadilah peringatan Tuhan kepada mereka, karena mereka melakukan zina dan liwath (homoseksualitas) maka seperti orang orang Sadum dan Amurah.
Tinggalah anak ajaib itu dalam pengawasan dan pemeliharaan hakim di istananya. Selama satu tahun di istana terjadilah peringatan Tuhan kepada mereka, karena mereka melakukan zina dan liwath (homoseksualitas) maka seperti orang orang Sadum dan Amurah ([[Sodom dan Gomora]]). Allah memerintahkan Jibril untuk memendam mereka ke dalam bumi seperti dilakukan atas penduduk Sadum dan Amurah ([[Sodom dan Gomora]]), yang tersisa hanya seorang anak kecil yang berada di istana hakim. Setelah itu Jibril ditugaskan untuk membawa anak itu ke suatu pulau yang terletak di lautan luas, disebut laut Yaman. Ia bertugas menjenguknya setiap saat sesuai dengan perintah Allah untuk menjaga dan memelihara, serta menyayanginya dengan memberi makan dan minum sampai waktu yang ditentukan.
Allah memerintahkan Jibril untuk memendam mereka ke dalam bumi seperti dilakukan atas penduduk Sadum dan Amurah, yang tersisa hanya seorang anak kecil yang berada di istana hakim. Setelah itu Jibril ditugaskan untuk membawa anak itu ke suatu pulau yang terletak di lautan luas, disebut laut Yaman. Ia bertugas menjenguknya setiap saat sesuai dengan perintah Allah untuk menjaga dan memelihara, serta menyayanginya dengan memberi makan dan minum sampai waktu yang ditentukan.


Allah menyayangi anak itu, seraya berfirman kepada Jibril, " Hai Jibril, anak itu adalah HambaKu. Tetapi di akhir zaman ia mengaku sebagai Tuhan yang disembah di muka bumi. Aku akan mengutus orang yang akan membunuhnya pada suatu saat tertentu yang tidak akan diingkari oleh hambaKu. Orang tersebut adalah seorang nabi yang diutus pada suatu masa dan ia menjadi wali, tanpa wahyu, pada menjelang akhir zaman."-->
Allah menyayangi anak itu, seraya berfirman kepada Jibril, "Hai Jibril, anak itu adalah HambaKu. Tetapi di akhir zaman ia mengaku sebagai Tuhan yang disembah di muka bumi. Aku akan mengutus orang yang akan membunuhnya pada suatu saat tertentu yang tidak akan diingkari oleh hambaKu. Orang tersebut adalah seorang nabi yang diutus pada suatu masa dan ia menjadi wali, tanpa wahyu, pada menjelang akhir zaman."


== Ciri fisik ==
== Ciri fisik ==
Menurut hadits Dajal memiliki ciri fisik seperti cacat pada mata kanannya, memiliki rambut keriting dan lebat.<ref>Dari Hudzaifah, rasulullah {{saw}} berkata: الدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى جُفَالُ الشَّعْرِ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ
Menurut hadits Dajal memiliki ciri fisik seperti cacat pada mata kirinya, memiliki rambut keriting dan lebat.<ref>Dari Hudzaifah, rasulullah {{saw}} berkata: الدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى جُفَالُ الشَّعْرِ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ
“Dajjal cacat matanya yang kiri, keriting rambutnya, bersamanya surga dan nerakanya. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka.” (HR. Muslim, no. 2934)</ref> Sedangkan pendapat lain mengatakan mata kanannya yang buta.<ref>“...dan aku melihat orang yang berambut ikal pendek, yang mata-kanannya buta aku bertanya: Siapakah ini? Lalu dijawab, bahwa ia adalah Masihid ad-Dajjal” (Bukhari 77:68,92)</ref> Ia memiliki perawakan pendek, berkaki bengkok, rambutnya keriting, buta sebelah matanya.<ref>‘Sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting rambutnya, buta sebelah matanya, dan matanya kabur tidak menonjol dan tidak juga cekung, jika ia memperdayai kalian maka ketahuilah bahwa Tuhan kalian tidaklah buta sebelah’ (Shahih. Hadits riwayat Ahmad 23144, Abu Dawud 4320)</ref><ref>"Tidak ada seorang nabi pun kecuali telah memperingatkan ummatnya tentang Dajjal yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwa Dajjal buta sebelah matanya sedangkan Allah tidaklah buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya; Kafir" (yang mampu dibaca oleh setiap muslim). (HR. Al-Bukhari 7131,7408, Muslim 2933)</ref>
“Dajjal cacat matanya yang kiri, keriting rambutnya, bersamanya surga dan nerakanya. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka.” (HR. Muslim, no. 2934)</ref><ref>Dari Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shalallahu 'alihi wasalamu bersabda, "Dajjal adalah seorang yang cacat mata sebelah kirinya & rambutnya keriting seperti buih karena lebatnya".(HR. Muslim 18:60-61).</ref> Sedangkan pendapat lain mengatakan mata kanannya yang buta.<ref>“...dan aku melihat orang yang berambut ikal pendek, yang mata-kanannya buta aku bertanya: Siapakah ini? Lalu dijawab, bahwa ia adalah Masihid ad-Dajjal” (Bukhari 77:68,92)</ref> Ia memiliki perawakan besar<ref>Di antara sifat-sifatnya (ciri-cirinya) lagi ialah seperti yang disebutkan dalam hadis Fathimah binti Qais radhiyallahu anhu mengenai kisah ''Al-Jasasah'' yang dalam riwayat itu [[Tamim ad-Dari|Tamim Ad-Dari]] radhiyallahu anhu berkata, "....Lalu kami berangkat dengan segera sehingga ketika kami sampai di biara tiba-tiba di sana ada seorang yang sangat besar (hebat) dan diikat sangat erat...." (Shahih Muslim, Kitabul Fitan wa Asyrathis Sa'ah, Bab Qishshatil Jasasah 18:81)</ref> dan pendek, berkaki bengkok, rambutnya keriting, matanya buta sebelah, dan matanya kabur, serta tidak menonjol dan tidak juga cekung.<ref>‘Sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting rambutnya, buta sebelah matanya, dan matanya kabur tidak menonjol dan tidak juga cekung, jika ia memperdayai kalian maka ketahuilah bahwa Tuhan kalian tidaklah buta sebelah’ (Shahih. Hadits riwayat Ahmad 23144, Abu Dawud 4320)</ref><ref>"Tidak ada seorang nabi pun kecuali telah memperingatkan ummatnya tentang Dajjal yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwa Dajjal buta sebelah matanya sedangkan Allah tidaklah buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya; Kafir" (yang mampu dibaca oleh setiap muslim). (HR. Al-Bukhari 7131,7408, Muslim 2933)</ref> Jalannya tidak normal,<ref>Dari Ubadah bin as-Shamit radhiyallahu ‘anhu, nabi {{saw}} bersabda:


إن المسيح الدجال رجل قصير، أفحج، جعد، أعور، مطموس العين، ليست بناتئة ولا حجراء

“Sesungguhnya Dajjal adalah orang yang agak pendek, jalannya tidak normal, rambut ikal, buta sebelah, matanya terhapus, tidak timbul dan tidak masuk ke dalam.” (HR. Ahamd 22764, Abu Daud 4320, dan dishahihkan al-Albani).</ref> bertubuh gempal, kulitnya merah,<ref>Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, nabi {{saw}} bercerita tentang Dajjal:

فَإِذَا رَجُلٌ جَسِيمٌ أَحْمَرُ جَعْدُ الرَّأْسِ أَعْوَرُ العَيْنِ، كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ، قَالُوا: هَذَا الدَّجَّالُ

“Tiba-tiba saya melihat ada sosok laki-laki yang gempal, kulitnya merah, rambutnya sangat keriting, matanya buta sebelah, seolah bola matanya seperti buah anggur yang keluar. Para malaikat mengatakan: ‘Itu Dajjal’.” (HR. Bukhari 7128).</ref> berkening lebar, serta dadanya bidang,<ref>Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah {{saw}} bersabda, "Adapun al-Masih kesesatan itu (Dajjal) adalah buta sebelah matanya, lebar jidatnya, bidang dadanya bagian atas dan bengkok (kakinya)." (Musnad Imam Ahmad).</ref>

[[Berkas:Arabic name KFR.jpg|jmpl|150px|Huruf ''kaf-fa-ra'' yang menjadi tanda Dajal.]]
Tertulis di antara dua mata Dajal <font size=4>ك ف ر</font> (''Kaf-Fa-Ra'' artinya ''[[kafir]]'') yang bisa dibaca oleh orang [[buta aksara]].<ref>Tertulis di antara kedua matanya ك ف ر yang bisa dibaca oleh mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, rasulullah {{saw}} berkata: مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ اْلأَعْوَرَ الْكَذَّابَ أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَمَكْتُوْبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف ر
Tertulis di antara dua mata Dajal <font size=4>ك ف ر</font> (''Kaf-Fa-Ra'' artinya ''[[kafir]]'') yang bisa dibaca oleh orang [[buta aksara]].<ref>Tertulis di antara kedua matanya ك ف ر yang bisa dibaca oleh mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, rasulullah {{saw}} berkata: مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ اْلأَعْوَرَ الْكَذَّابَ أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَمَكْتُوْبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف ر
“Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Dia buta, pendusta. Ketahuilah dia buta, adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal:ك ف ر -yakni: kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)</ref><ref>Dalam satu riwayat dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu: يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ
“Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Dia buta, pendusta. Ketahuilah dia buta, adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal:ك ف ر -yakni: kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)</ref><ref>Dalam satu riwayat dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu: يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ
“Akan bisa membacanya semua mukmin yang bisa menulis ataupun tidak.” (HR. Muslim, 2934/105)</ref> Periwayat hadist lain mengatakan, ia terlihat masih muda, berbadan besar, agak kemerah-merahan. Ia seorang pemuda posturnya gemuk, kulitnya kemerah-merahan, berambut keriting, matanya sebelah kanan buta, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak’ (tak bersinar), wajah Dajal serupa dengan [[Abdul Uzza bin Qathan]] (lelaki Quraisy dari Khuza’ah yang hidup pada zaman [[Jahiliyah]]).<ref>Hadits riwayat al-Bukhari, dan Muslim</ref><ref>Para sahabat berkata, “Dajjal ini lebih menyerupai Ibnu Qathan seorang laki-laki dari Khuza’ah.” (H.R. Muslim, Kitabul Iman, Bab Dzikril Masih Ibni Maryam - Masihid Dajjal, Jilid 2 hal 237)</ref>
“Akan bisa membacanya semua mukmin yang bisa menulis ataupun tidak.” (HR. Muslim, 2934/105)</ref> Periwayat hadist lain mengatakan, ia terlihat masih muda, berbadan besar, agak kemerah-merahan. Ia seorang pemuda posturnya gemuk, kulitnya kemerah-merahan, berambut keriting, matanya sebelah kanan buta, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak’ (tak bersinar), wajah Dajal serupa dengan [[Abdul Uzza bin Qathan]] (lelaki Quraisy dari Khuza’ah yang hidup pada zaman [[Jahiliyah]]).<ref>Dari Umar radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shalallahu 'alihi wasalamu bersabda: "Ketika saya sedang tidur, saya bermimpi melakukan thawaf di Baitullah... "Lalu Beliau mengatakan bahwa Beliau melihat Isa Ibnu Maryam 'alaihissalam, kemudian melihat Dajjal & menyebutkan ciri-cirinya dengan sabdanya: "Dia itu seorang lelaki yang gemuk, berkulit merah, berambut keriting, matanya buta sebelah, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak (tak bersinar)."" Para sahabat berkata, "Dajjal ini lebih menyerupai Ibnu Qathn, seorang laki-laki dari Khuza'ah". (Shahih Bukhari, Kitabul Fitan, Bab Dzikrid Dajjal 13:90; Shahih Muslim, Kitabul Iman, Bab Dzikril Masih Ibnu Maryam 'alaihissalam wal-Masihid Dajjal 2:237).</ref><ref>Para sahabat berkata, “Dajjal ini lebih menyerupai Ibnu Qathan seorang laki-laki dari Khuza’ah.” (H.R. Muslim, Kitabul Iman, Bab Dzikril Masih Ibni Maryam - Masihid Dajjal, Jilid 2 hal 237).</ref>


== Biografi ==
Pada saat itu pula, di antara Muhammad dan [[sahabat nabi|para sahabatnya]], ada seseorang yang bernama [[Ibnu Shayyad]], ia memiliki semua ciri khas Dajal. [[Umar bin Khattab]] pun bersumpah disamping Muhammad bahwa Ibnu Shayyad adalah Dajal, tetapi Nabi Muhammad SAW tidak menjawab apapun dikarenakan ia tidak mendapatkan [[wahyu]] mengenai hal tersebut. Karena itulah Nabi Muhammad SAW tidak menyatakan secara pasti bahwa dia adalah Dajal atau yang lainnya, dan karena itu pula ia berkata kepada ‘Umar, bahwa jika Ibnu Shayyad benar Dajal, maka 'Umar tidak akan pernah bisa membunuhnya.<ref>"Jika dia memang Dajal, maka engkau tidak akan pernah bisa membunuhnya." (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XVIII hal 64)</ref>
{{Utama|Eskatologi Islam|Imam Mahdi|Isa}}


Dajjal ([[Antikristus]]) tidak disebut dalam [[Al Quran]] dan [[Injil Barnabas]], tetapi terdapat dalam [[hadits]] yang menguraikan sifat-sifat Dajal, tanda akan kedatangannya dan lain-lain. Kemudian ada pula hadits yang menjelaskan sebelum kedatangan Dajal asli, akan datang Dajal-Dajal kecil sejumlah tiga puluh orang, yang kesemuanya mengaku sebagai utusan Allah, memiliki "[[mukjizat]]", dan sebagainya.<ref>“Tidak akan tegak hari kiamat sampai keluar tiga puluh Dajal pendusta, semuanya berdusta atas nama Allah dan rasul-Nya.” (HR. Bukhari, no.7121, Abu Dawud, no.4334, dan Tirmidzi, no.2218)</ref>
Sebagian sahabat sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh ‘Umar, dan bersumpah bahwasanya Ibnu Shayyad adalah Dajal, sebagaimana diriwayatkan dari [[Jabir bin Abdillah]],<ref>Dijelaskan dalam sebuah hadits dari Muhammad bin al-Munkadir, dia berkata, “Aku melihat Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhuma bersumpah atas Nama Allah bahwasanya Ibnu Shayyad adalah Dajjal.” Aku berkata, “Engkau bersumpah atas Nama Allah?!” Dia berkata, “Sesungguhnya aku mendengar ‘Umar bersumpah terhadap hal itu di sisi nabi {{saw}}, lalu Nabi {{saw}} tidak mengingkarinya.” Shahiih al-Bukhari, kitab al-I’tishaam bil Kitaabi was Sunnah, bab Man Ra'-a Tarkan Nakiir minan Nabiyyi Hujjatun li man Ghairir Rasuul (XIII/223, al-Fat-h), dan Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah, bab Dzikru Ibni Shayyad (XVIII/52-53, Syarh an-Nawawi)</ref> [[Ibnu ‘Umar]], dan [[Abu Dzarr]].


Banyak pengetahuan yang didapat Samiri dari Jibril, meski bukan dalam kata-kata.
Kemudian Ibnu Shayyad mendengar apa yang telah dibicarakan orang-orang mengenainya, lalu dia merasa sangat terluka karenanya. Kemudian ia membela diri bahwa dia bukanlah Dajal, dan berhujjah bahwa yang dikabarkan oleh nabi tentang sifat-sifat Dajal tidak sesuai dengan keadaannya. Ibnu Shayyad mengaku bahwa ia seorang [[Muslim]] sedangkan Dajal adalah kafir, ia memiliki keturunan, sedangkan Dajal mandul, ia bisa memasuki kota [[Makkah]] dan [[Madinah]], sedangkan Dajal tidak bisa.<ref>‘Dia (Dajjal) adalah orang kafir,’ sementara aku adalah seorang muslim? Bukankah rasulullah {{saw}} pernah bersabda bahwa dia (Dajjal) adalah orang yang tidak memiliki anak, sementara aku telah meninggalkan anak-anakku di Madinah? Bukankah rasulullah {{saw}} pernah bersabda bahwa dia (Dajjal) tidak akan pernah memasuki Madinah dan Makkah, sementara aku datang dari Madinah menuju Makkah?” Abu Sa’id al-Khudri berkata, “Hampir saja aku menerima alasannya,” kemudian dia berkata, “Demi Allah, sesungguhnya aku mengenalnya dan mengetahui tempat kelahirannya, dan di mana dia sekarang.” Abu Sa’id berkata, “Aku berkata kepadanya, ‘Celakalah engkau pada hari-harimu.’” (Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah bab Dzikru Ibni Shayyad XVIII/51-52, Syarh an-Nawawi)</ref>


Di antara pengetahuannya adalah: setiap benda yang disentuh oleh Jibril bisa hidup. Seolah-olah ada ruhnya. Karenanya Jibril diberi gelar Ruhul Qudus atau Ruhul Amin.
== Biografi ==
{{Utama|Eskatologi Islam|Mahdi|Isa}}


Konon ketika Nabi Isa menghidupkan orang-orang mati di hadapan Bani Israil, Jibrillah yang membantunya, dengan cara menempelkan sayapnya di atas kuburan-kuburan.
Dajal tidak disebut dalam [[Al Quran]], tetapi terdapat dalam [[hadits]] yang menguraikan sifat-sifat Dajal, tanda akan kedatangannya dan lain-lain. Kemudian ada pula hadits yang menjelaskan sebelum kedatangan Dajal asli, akan datang Dajal-Dajal kecil sejumlah tiga puluh orang, yang kesemuanya mengaku sebagai utusan Allah, memiliki "[[mukjizat]]", dan sebagainya.<ref>“Tidak akan tegak hari kiamat sampai keluar tiga puluh Dajal pendusta, semuanya berdusta atas nama Allah dan rasul-Nya.” (HR. Bukhari, no.7121, Abu Dawud, no.4334, dan Tirmidzi, no.2218)</ref>

Pengetahuan inilah yang kelak menyesatkan Bani Israil, menjadi penyembah patung anak sapi dari emas, ketika Nabi Musa meditasi di Gunung Thursina selama 40 hari. Kisah ini dengan sangat panjang lebar dimuat dalam Qur’an Surat Thaha.

Pada usia remaja, keluarlah Samiri dari persembuyiannya. Ia punya cita-cita aneh ingin menjadi tuhan dan agar manusia menyembahnya. Ini disebabkan Ia punya keistimewaan berkat pergaulannya dengan Malaikat Jibril, disamping itu, ia punya kelebihan dari Allah berupa kecakapan luar biasa dan kesehatan.

Diriwayatkan Ia tidak pernah tua dan pikun setiap mencapai usia 100 tahun akan menjadi muda kembali. Itulah kelebihan yang Allah berikan kepadanya. Maka di perjalanan pertamanya ia berinisiatif untuk mendatangi guru-guru sihir ternama dan berguru kepadanya.

Diantara guru ternama itu seorang penyihir dari Yaman. Tentu saja setelah mengunjungi dan menjajal master-master sihir di Mesir, yang memang pada waktu itu profesi sihir banyak dimanfaatkan oleh para Fir’aun. Akhirnya Samiri ia mengalahkan guru-urunya dalam ilmu sihir. Dengan dasar inilah, hingga kini ia sebagai master sihir tiada duanya di seluruh dunia di samping penguasaannya pada teknologi.

Dalam perjalanannya, Dajjal selalu datang pada setiap masa kenabian untuk menyesatkan umat manusia.

Pertama kali ia pernah menyesatkan Bani Israil dari penyembahan kepada Allah kepada patung sapi dari emas.

Sungguh suatu prestasi yang mengagumkan karena pada waktu itu ada Nabi Harun sebagai pembimbing ruhani di tengah-tengah mereka juga Nabi Musa masih hidup, hanya saja sedang bermeditasi di Bukit Tursina.

Pada zaman Nabi Isa AS. ia pun datang, namun diusir olehnya dan berhasil menyesatkan umat setelah kematian Nabi Isa pada usia 33 tahun.


=== Lokasi ===
=== Lokasi ===
Menurut kisah dari [[Tamim ad-Dari]] seorang pendeta [[Nasrani]] yang sudah memeluk [[Islam]] dan menjadi [[sahabat nabi]]. Ia bercerita tentang pengalamannya tentang pelayarannya bersama tiga puluh orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam, kemudian mereka terdampar di sebuah pulau. Di pulau tersebut mereka bertemu dengan makhluk berambut lebat yang bisa berbicara, makhluk tersebut mengaku bernama [[al-Jassasah]]. Kemudian al-Jassasah memerintahkan Tamim beserta rombongan untuk memasuki sebuah [[biara]] yang di dalamnya ada seseorang bertubuh sangat tegap dan besar, kedua tanganya dibelenggu ke tengkuknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya dirantai dengan [[besi]].
Menurut kisah dari [[Tamim ad-Dari]] seorang pendeta [[Nasrani]] yang sudah memeluk [[Islam]] dan menjadi [[sahabat nabi]]. Ia bercerita tentang pengalamannya tentang pelayarannya bersama tiga puluh orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam, kemudian mereka terdampar di sebuah pulau. Di pulau tersebut mereka bertemu dengan makhluk berambut lebat yang bisa berbicara, makhluk tersebut mengaku bernama [[al-Jassasah]]. Kemudian al-Jassasah memerintahkan Tamim beserta rombongan untuk memasuki sebuah [[biara]] yang di dalamnya ada seseorang bertubuh sangat tegap dan besar, kedua tanganya dibelenggu ke tengkuknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya dirantai dengan [[besi]].


Pulau tersebut dikatakan dia berada di laut Syam ([[laut Arab]]), kemudian [[Muhammad]] menjelaskan kepada para sahabatnya lebih detail lagi bahwa Dajal akan muncul dari sebelah timur.<ref>Nabi berkata: “Lihatlah ia (Dajjal) berada di Laut Suriah (Laut Mediterania) atau Laut Yaman (Laut Arab). Bahkan sebaliknya ia berada di timur, ia berada di timur, ia berada di timur, dan nabi menunjukkan tangannya ke arah timur. (Shahih Muslim No.7028)</ref><ref>Fatimah binti Qais disebutkan bahwa Nabi saw bersabda mengenai Dajjal, 119 – ( 2942 )
Pulau tersebut dikatakan dia berada di laut Syam ([[laut Arab]]), kemudian [[Muhammad]] menjelaskan kepada para sahabatnya lebih detail lagi bahwa Dajal akan muncul dari sebelah timur.<ref>Nabi berkata: “Lihatlah ia (Dajjal) berada di Laut Suriah (Laut Mediterania) atau Laut Yaman (Laut Arab). Bahkan sebaliknya ia berada di timur, ia berada di timur, ia berada di timur, dan nabi menunjukkan tangannya ke arah timur. (Shahih Muslim No.7028)</ref><ref>Fatimah binti Qais disebutkan bahwa Nabi {{saw}} bersabda mengenai Dajjal, 119 – ( 2942 )
ألا إنه في بحر الشام أو بحر اليمن لا بل من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو وأومأ بيده إلى المشرق قالت فحفظت هذا من رسول الله صلى الله عليه و سلم
ألا إنه في بحر الشام أو بحر اليمن لا بل من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو وأومأ بيده إلى المشرق قالت فحفظت هذا من رسول الله صلى الله عليه و سلم
(4/2261)
(4/2261)
Baris 56: Baris 123:


=== Kemunculan ===
=== Kemunculan ===
Keluarnya Dajal merupakan tanda kiamat besar akan segara tiba, yang dimulai pada saat kaum muslimin sedang memiliki kekuatan besar dan keluarnya dia adalah untuk mengalahkan kekuatan tersebut. Sebelum Dajal keluar, manusia diuji dahulu dengan kemarau dan kelaparan, serta tidak turunnya [[hujan]] dan musnahnya pepohonan selama tiga tahun berturut-turut, hewan ternak pun menjadi mati.<ref>“Sesungguhnya tiga tahun sebelum kemunculan Ad-Dajjal, pada tahun pertama, langit menahan sepertiga air hujannya, bumi menahan sepertiga hasil tumbuhannya, dan pada tahun kedua, langit menahan dua pertiga air hujannya, dan bumi juga menahan dua pertiga hasil tanamannya, dan pada tahun ketiga langit menahan seluruh yang ada padanya dan begitu pula bumi, sehingga binasalah setiap yang memiliki gigi pemamah dan kuku.” (“Kisah Dajjal”, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani; Pustaka Imam Asy-Syafi’i; hlm. 92)</ref>
Keluarnya Dajjal merupakan tanda kiamat besar akan segara tiba, yang dimulai pada saat kaum muslimin sedang memiliki kekuatan besar dan keluarnya dia adalah untuk mengalahkan kekuatan tersebut. Sebelum Dajal keluar, manusia diuji dahulu dengan kemarau dan kelaparan, serta tidak turunnya [[hujan]] dan musnahnya pepohonan selama tiga tahun berturut-turut, hewan ternak pun menjadi mati.<ref>“Sesungguhnya tiga tahun sebelum kemunculan Ad-Dajjal, pada tahun pertama, langit menahan sepertiga air hujannya, bumi menahan sepertiga hasil tumbuhannya, dan pada tahun kedua, langit menahan dua pertiga air hujannya, dan bumi juga menahan dua pertiga hasil tanamannya, dan pada tahun ketiga langit menahan seluruh yang ada padanya dan begitu pula bumi, sehingga binasalah setiap yang memiliki gigi pemamah dan kuku.” (“Kisah Dajjal”, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani; Pustaka Imam Asy-Syafi’i; hlm. 92)</ref>


Menurut penjelasan [[hadits]] bahwa Dajal akan muncul dari arah timur dari negeri [[Persia]], disebut Khurasan.<ref>Dari Abu Bakr Ash Shiddiq, Nabi {{saw}} bersabda, الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
Menurut penjelasan [[hadits]] bahwa Dajal akan muncul dari arah timur dari negeri [[Persia]], disebut Khurasan.<ref>Dari Abu Bakr Ash Shiddiq, Nabi {{saw}} bersabda, الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
Baris 63: Baris 130:


Dalam sebuah hadits riwayat [[Ibnu Majah]], disebutkan juga bahwa Dajal akan muncul di tengah-tengah pasukan [[Khawarij]].<ref>يَنْشَأُ نَشْءٌ يَقْرَؤُوْنَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ، كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ حَتَّى خَرَجَ فِي عِرَاضِهِمُ الدَّجَّالُ
Dalam sebuah hadits riwayat [[Ibnu Majah]], disebutkan juga bahwa Dajal akan muncul di tengah-tengah pasukan [[Khawarij]].<ref>يَنْشَأُ نَشْءٌ يَقْرَؤُوْنَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ، كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ حَتَّى خَرَجَ فِي عِرَاضِهِمُ الدَّجَّالُ
“Akan muncul sekelompok pemuda yang (pandai) membaca Al-Qur`an tapi tidak melewati tenggorokan mereka. Setiap kali keluar sekelompok mereka, maka akan tertumpas sehingga muncul Dajjal di tengah-tengah mereka.” (HR. Ibnu Majah no. 174, lihat Ash-Shahihah no. 2455)</ref>
“Akan muncul sekelompok pemuda yang (pandai) membaca Al-Qur`an tetapi tidak melewati tenggorokan mereka. Setiap kali keluar sekelompok mereka, maka akan tertumpas sehingga muncul Dajjal di tengah-tengah mereka.” (HR. Ibnu Majah no. 174, lihat Ash-Shahihah no. 2455)</ref>


=== Persinggahan ===
=== Persinggahan ===
Dikatakan di dalam hadits bahwa Dajal akan memasuki semua negeri dengan membawa kerusakan, kecuali [[Makkah]] dan [[Madinah]].<ref name="Hadits Al-Bukhari 1881 dan Muslim 2943ref">Dajjal akan masuk pada setiap negeri dengan membawa fitnahnya (termasuk negeri kita ini) kecuali Makkah dan Madinah lantaran semua jalan yang menuju ke sana dijaga malaikat dengan berbaris. Rasulullah {{saw}} bersabda, ‘Tidak ada satu negeri pun, melainkan semua diinjak oleh Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Semua jalan yang menuju kesana dijaga dengan malaikat dengan berbaris. Maka berhentilah Dajjal disebuah kebun (di pinggir kota Madinah). Madinah berguncang tiga kali. Lalu - keluarlah semua orang-orang kafir dan munafik – Dari kota Madinah menemui Dajjal.’ (HR. Al-Bukhari 1881 dan Muslim 2943)</ref><ref>Allah سبحانه وتعالى telah mengharamkan Dajjal masuk Makkah dan Madinah. Sesungguhnya dia menjelajahi segala negeri kecuali keduanya. Diriwayatkan dari Fatimah binti Qais رضي الله عنها, bahwa rasulullah {{saw}} menceritakan tentang kisah Tamim ad-Daari tersebut dan pengalamannya di tengah lautan ketika bertemu dengan sesosok makhluk yang terbelenggu. Rasulullah {{saw}} membenarkan kisah Tamim ad-Daari tersebut adalah Dajjal yang akan keluar di akhir zaman. Maka para Ulama menerima riwayat tersebut dari pembenaran rasulullah {{saw}}. Di dalam kisah tersebut disebutkan bahwa Dajjal berkata: “…maka aku akan keluar dan mengelilingi dunia. Tidak ada satupun daerah kecuali aku masuki dalam waktu 40 malam, kecuali Makkah dan Thayibah (nama lain Madinah) karena keduanya diharamkan atasku. Setiap aku akan memasuki salah satunya, maka aku dihalangi oleh malaikat-malaikat yang di tangan-tangan mereka tergenggam pedang-pedang yang terhunus menghalauku dari keduanya…” maka Rasulullah {{saw}} mengatakan sambil menunjuk dengan tongkat ke tanah:هذه طيبة هذه طيبة هذهطيبة يغني المدينة ألا هل كنت حدثتكم ذلك؟ فقال الناس نعم فإنه أعجبني حديث تميم أنه وافق الذي كنت أحدثكم عنه وعن المدينة ومكة ألا إنه في بحر الشامأو بحر اليمن لابل من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو وأومأ بيده إلى المشرق
Dikatakan di dalam hadits bahwa Dajal akan memasuki semua negeri dengan membawa kerusakan, kecuali [[Makkah]] dan [[Madinah]].<ref name="Hadits Al-Bukhari 1881 dan Muslim 2943ref">Dajjal akan masuk pada setiap negeri dengan membawa fitnahnya (termasuk negeri kita ini) kecuali Makkah dan Madinah lantaran semua jalan yang menuju ke sana dijaga malaikat dengan berbaris. Rasulullah {{saw}} bersabda, ‘Tidak ada satu negeri pun, melainkan semua diinjak oleh Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Semua jalan yang menuju kesana dijaga dengan malaikat dengan berbaris. Maka berhentilah Dajjal disebuah kebun (di pinggir kota Madinah). Madinah berguncang tiga kali. Lalu - keluarlah semua orang-orang kafir dan munafik – Dari kota Madinah menemui Dajjal.’ (HR. Al-Bukhari 1881 dan Muslim 2943)</ref><ref>Allah سبحانه وتعالى telah mengharamkan Dajjal masuk Makkah dan Madinah. Sesungguhnya dia menjelajahi segala negeri kecuali keduanya. Diriwayatkan dari Fatimah binti Qais رضي الله عنها, bahwa rasulullah {{saw}} menceritakan tentang kisah Tamim ad-Daari tersebut dan pengalamannya di tengah lautan ketika bertemu dengan sesosok makhluk yang terbelenggu. Rasulullah {{saw}} membenarkan kisah Tamim ad-Daari tersebut adalah Dajjal yang akan keluar di akhir zaman. Maka para Ulama menerima riwayat tersebut dari pembenaran rasulullah {{saw}}. Di dalam kisah tersebut disebutkan bahwa Dajjal berkata: “…maka aku akan keluar dan mengelilingi dunia. Tidak ada satupun daerah kecuali aku masuki dalam waktu 40 malam, kecuali Makkah dan Thayibah (nama lain Madinah) karena keduanya diharamkan atasku. Setiap aku akan memasuki salah satunya, maka aku dihalangi oleh malaikat-malaikat yang di tangan-tangan mereka tergenggam pedang-pedang yang terhunus menghalauku dari keduanya…” maka Rasulullah {{saw}} mengatakan sambil menunjuk dengan tongkat ke tanah:هذه طيبة هذه طيبة هذهطيبة يغني المدينة ألا هل كنت حدثتكم ذلك؟ فقال الناس نعم فإنه أعجبني حديث تميم أنه وافق الذي كنت أحدثكم عنه وعن المدينة ومكة ألا إنه في بحر الشامأو بحر اليمن لابل من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو وأومأ بيده إلى المشرق
“Inilah yang dimaksud Thoyibah 2x, inilah yang disebut sebagai Thoybah yakni al Madinah. Bukankah aku pernah mengatakannya kepada kalian?” Maka manusia menjawab: Ya! Rasulullah {{saw}} bersabda: “Sungguh sangat mengagumkan aku berita dari Tamim ad-Daari ini, sesungguhnya ia cocok dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kalian tentang Madinah dan Makkah. Ketauhilah sesungguhnya dia (Dajjal) ada di laut Syam atau di laut Yaman. Tidak, bahkan di arah Timur, bahkan di arah Masryiq sambil mengisyaratkan dengan tangannya ke arah Timur. (HR. Muslim dalam Shahih Muslim/Kitabul Fitan wa Asyrathu as-Sa’ah, Bab Qishatul Jassaasah, Juz 18/83 dengan Syarh Nawawi)</ref> Dikisahkan pula ia tidak bisa masuk kedalam empat masjid, yaitu [[Masjidil Haram|Masjid al-Haram]], [[Masjid Nabawi|Masjid Nabawy]], [[Masjid Al-Aqsa|Masjid al-Aqsha]] dan [[Masjid ath-Thur]].<ref>Diriwayat yang lain Dajjal tidak dapat masuk ke empat masjid yaitu, Masjid Al-Haram, Masjid Nabawy, Masjid Al-Aqsha, dan Masjid Ath-Thûr. (Shahih. HR. Ahmad 24085. Lihat Ash-Shahihah 2934).</ref> Kemudian Dajal akan mendatangi daerah dataran bergaram yang bernama Marriqanah.<ref name="Hadits riwayat Ahmad" />
“Inilah yang dimaksud Thoyibah 2x, inilah yang disebut sebagai Thoybah yakni al Madinah. Bukankah aku pernah mengatakannya kepada kalian?” Maka manusia menjawab: Ya! Rasulullah {{saw}} bersabda: “Sungguh sangat mengagumkan aku berita dari Tamim ad-Daari ini, sesungguhnya ia cocok dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kalian tentang Madinah dan Makkah. Ketauhilah sesungguhnya dia (Dajjal) ada di laut Syam atau di laut Yaman. Tidak, bahkan di arah Timur, bahkan di arah Masryiq sambil mengisyaratkan dengan tangannya ke arah Timur. (HR. Muslim dalam Shahih Muslim/Kitabul Fitan wa Asyrathu as-Sa’ah, Bab Qishatul Jassaasah, Juz 18/83 dengan Syarh Nawawi)</ref> Dikisahkan pula ia tidak bisa masuk kedalam empat masjid, yaitu [[Masjidil Haram|Masjid al-Haram]], [[Masjid Nabawi|Masjid Nabawy]], [[Masjid Al-Aqsa|Masjid al-Aqsha]] dan [[Masjid ath-Thur]].<ref>Diriwayat yang lain Dajjal tidak dapat masuk ke empat masjid yaitu, Masjid Al-Haram, Masjid Nabawy, Masjid Al-Aqsha, dan Masjid Ath-Thûr. (Shahih. HR. Ahmad 24085. Lihat Ash-Shahihah 2934).</ref> Kemudian Dajal akan mendatangi daerah dataran bergaram yang bernama Marriqanah.<ref name="Hadits riwayat Ahmad" />


=== Dakwah ===
=== Dakwah ===
Baris 73: Baris 140:


=== Pengikut ===
=== Pengikut ===
Dajjal datang ke singgasana Iblis & anehnya iblis sujud tunduk kepadanya seraya berkata.
Kemudian para pengikutnya adalah mayoritas [[Yahudi|umat Yahudi]],<ref>Dajjal akan keluar dari Yahudiyah Ashbahan dan 70.000 orang Yahudi akan menjadi pengikutnya. Dari Anas bin Malik, rasulullah {{saw}} bersabda: يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ مَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفاً مِنَ الْيَهُودِ عَلَيْهِمُ التِّيجَانُ
Kemudian para pengikutnya adalah setan dan jin, [[Yahudi|umat Yahudi]],<ref>Dajjal akan keluar dari Yahudiyah Ashbahan dan 70.000 orang Yahudi akan menjadi pengikutnya. Dari Anas bin Malik, rasulullah {{saw}} bersabda: يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ مَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفاً مِنَ الْيَهُودِ عَلَيْهِمُ التِّيجَانُ
“Dajjal akan keluar dari Yahudiyah Ashbahan dan 70.000 orang Yahudi yang memakai mahkota akan jadi pengikutnya.” (HR. Ahmad 3: 224. Haditsnya hasan kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth)</ref><ref>Pengikut Dajjal yang terbanyak adalah dari kalangan Yahudi. Rasulullah {{saw}} bersabda, ‘Para pengikut Dajjal adalah dari kelompok Yahudi Isfahan (salah satu wilayah Iran) tujuh puluh ribu orang yang memakai ''thayalisah'' (topi penutup kepala).’ (HR. Muslim 2944).</ref> [[bangsa Arab|orang Arab]]<ref name="Hadits Ibnu Majah no. 4077">"Abu Umamah, Rasulullah {{saw}} bersabda,
“Dajjal akan keluar dari Yahudiyah Ashbahan dan 70.000 orang Yahudi yang memakai mahkota akan jadi pengikutnya.” (HR. Ahmad 3: 224. Haditsnya hasan kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth)</ref><ref>Pengikut Dajjal yang terbanyak adalah dari kalangan Yahudi. Rasulullah {{saw}} bersabda, ‘Para pengikut Dajjal adalah dari kelompok Yahudi Isfahan (salah satu wilayah Iran) tujuh puluh ribu orang yang memakai ''thayalisah'' (topi penutup kepala).’ (HR. Muslim 2944).</ref> orang Arab lemah iman<ref name="Hadits Ibnu Majah no. 4077">"Abu Umamah, Rasulullah {{saw}} bersabda,
وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يَقُولَ لأَعْرَابِىٍّ أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأُمَّكَ أَتَشْهَدُ أَنِّى رَبُّكَ فَيَقُولُ نَعَمْ. فَيَتَمَثَّلُ لَهُ شَيْطَانَانِ فِى صُورَةِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ فَيَقُولاَنِ يَا بُنَىَّ اتَّبِعْهُ فَإِنَّهُ رَبُّكَ
وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يَقُولَ لأَعْرَابِىٍّ أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأُمَّكَ أَتَشْهَدُ أَنِّى رَبُّكَ فَيَقُولُ نَعَمْ. فَيَتَمَثَّلُ لَهُ شَيْطَانَانِ فِى صُورَةِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ فَيَقُولاَنِ يَا بُنَىَّ اتَّبِعْهُ فَإِنَّهُ رَبُّكَ
“Di antara fitnah Dajjal adalah, ia akan berkata pada orang Arab, “Bagaimana menurutmu jika aku membangkitkan ayah dan ibumu, lalu engkau bersaksi bahwa aku adalah Rabbmu, apakah engkau mau?” “Iya, mau”, jawab orang Arab tersebut. Lalu dua setan menyerupai bentuk ayah dan ibunya lantas keduanya berkata, “Wahai anakku, ikutilah dia (yaitu Dajjal), karena dia adalah Rabbmu”. (HR. Ibnu Majah no. 4077. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani sebagaimana dalam Shahih Al Jami’ no. 7875)</ref> para wanita,<ref name="Hadits riwayat Ahmad" >"Rasulullah {{saw}} bersabda:
“Di antara fitnah Dajjal adalah, ia akan berkata pada orang Arab, “Bagaimana menurutmu jika aku membangkitkan ayah dan ibumu, lalu engkau bersaksi bahwa aku adalah Rabbmu, apakah engkau mau?” “Iya, mau”, jawab orang Arab tersebut. Lalu dua setan menyerupai bentuk ayah dan ibunya lantas keduanya berkata, “Wahai anakku, ikutilah dia (yaitu Dajjal), karena dia adalah Rabbmu”. (HR. Ibnu Majah no. 4077. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani sebagaimana dalam Shahih Al Jami’ no. 7875)</ref>, para wanita akhir zaman,<ref name="Hadits riwayat Ahmad" >"Rasulullah {{saw}} bersabda:
ينزل الدجال في هذه السخة بمرقناة فيكن أكثر من يخرج إليه النساء حتى إن الرجل ليرجع إلى حميمه وإلى أمه وابنته وأخته وعمته فيو ثقها ربا طا مخافة أن تخر ج إليه
ينزل الدجال في هذه السخة بمرقناة فيكن أكثر من يخرج إليه النساء حتى إن الرجل ليرجع إلى حميمه وإلى أمه وابنته وأخته وعمته فيو ثقها ربا طا مخافة أن تخر ج إليه
Dajjal akan turun dari daerah dataran bergaram yang bernama Marriqanah. Maka yang banyak mengikutinya adalah para wanita, sampai seorang laki-laki pulang ke rumahnya menemui istrinya, ibu dan anak perempuan serta saudara perempuan dan bibinya kemudian mereka ikat karena khawatir kalau-kalau keluar menemui Dajjal dan mengikutinya." (HR. Ahmad (7/190) dan dishahihkan oleh Ahmad Asyakir)</ref> orang fasik,<ref>Imam bin Hajar menuliskan di dalam kitabnya ''Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari'', bahwa di saat itu semua rasul {{saw}} mengatakan munafik, fasiq, kafir, semua keluar dari Madinah kecuali orang–orang mukhlisin, orang – orang yang mencintai rasul {{saw}} tidak bergeming dari Madinah Al Munawwarah. Imam Ibn Hajar, Kitab Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari.</ref> kafir dan munafik,<ref name="Hadits Al-Bukhari 1881 dan Muslim 2943ref" /> rakyat jelata,<ref>"Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal ialah kaum Yahudi, para wanita, dan rakyat jelata" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, hal. 2065)</ref> berbagai suku bangsa,<ref>"Dajjal musuh Allah, akan muncul dan dia akan disertai oleh bala tentara yang terdiri dari kaum Yahudi dan segala macam bangsa" (idem, halaman 2974)</ref> anak-anak hasil di luar pernikahan,<ref>"Awas! Kebanyakan kawan dan pengikut Dajjal ialah kaum Yahudi dan anak-anak yang tidak sah" (idem, halaman 2998)</ref> para pria yang seperti wanita dan para wanita yang seperti pria.<ref>"...dan para wanita akan tampak seperti laki-laki dan laki-laki akan nampak seperti wanita" (idem, halaman 2998)</ref>
Dajjal akan turun dari daerah dataran bergaram yang bernama Marriqanah. Maka yang banyak mengikutinya adalah para wanita, sampai seorang laki-laki pulang ke rumahnya menemui istrinya, ibu dan anak perempuan serta saudara perempuan dan bibinya kemudian mereka ikat karena khawatir kalau-kalau keluar menemui Dajjal dan mengikutinya." (HR. Ahmad (7/190) dan dishahihkan oleh Ahmad Asyakir)</ref> orang fasik,<ref>Imam bin Hajar menuliskan di dalam Kitabnya ''Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari'', bahwa di saat itu semua rasul {{saw}} mengatakan munafik, fasiq, kafir, semua keluar dari Madinah kecuali orang–orang mukhlisin, orang – orang yang mencintai rasul {{saw}} tidak bergeming dari Madinah Al Munawwarah. Imam Ibn Hajar, Kitab ''Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari''.</ref> kafir dan munafik,<ref name="Hadits Al-Bukhari 1881 dan Muslim 2943ref" /> pelaku seks menyimpang,<ref>"Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal ialah kaum Yahudi" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, hal. 2065)</ref> berbagai suku bangsa,<ref>"Dajjal musuh Allah, akan muncul dan dia akan disertai oleh bala tentara yang terdiri dari kaum Yahudi dan segala macam bangsa" (idem, halaman 2974)</ref> para pria yang seperti wanita dan para wanita yang seperti pria.<ref>"...dan para wanita akan tampak seperti laki-laki dan laki-laki akan tampak seperti wanita" (idem, halaman 2998)</ref>


Ada kaum yang bersahabat dengan Dajal, dan mereka mengetahui bahwa Dajal adalah kafir, mereka hanya berharap agar mereka mendapatkan makanan dari Dajal.<ref>"Ada beberapa kaum yang bersahabat dengan Dajjal akan berkata: "Sesungguhnya kami tahu bahwa Dajjal adalah kafir, tetapi kami bersahabat dengan Dajjal, agar kami dapat makan dari makanannya, dan agar kami dapat memberi makan ternak kami dari pohon-pohonnya" (''Kanzul-'Ummal''; jilid VII, halaman 2092)</ref>
Ada kaum yang bersahabat dengan Dajal, dan mereka mengetahui bahwa Dajal adalah kafir, mereka hanya berharap agar mereka mendapatkan makanan dari Dajal.<ref>"Ada beberapa kaum yang bersahabat dengan Dajjal akan berkata: "Sesungguhnya kami tahu bahwa Dajjal adalah kafir, tetapi kami bersahabat dengan Dajjal, agar kami dapat makan dari makanannya, dan agar kami dapat memberi makan ternak kami dari pohon-pohonnya" (''Kanzul-'Ummal''; jilid VII, halaman 2092)</ref>
Baris 111: Baris 179:


== Perlindungan dari Dajal ==
== Perlindungan dari Dajal ==
Sewaktu Nabi Muhammad masih hidup, ia pernah mengatakan kepada para sahabatnya, bahwa jika Dajal muncul, maka ia yang akan menghadapinya untuk melindungi para sahabat.<ref>Nabi {{saw}} saja, saat beliau masih hidup beliau sampai pernah berpesan seperti ini,
[[Nabi Muhammad]] mengingatkan para umatnya untuk membaca dan menghafal sepuluh ayat pertama dari [[Surah Al-Kahf|Surat Al-Kahfi]]<ref>Menghafal permulaan surat Al-Kahfi

ان يخرج وأنا فيكم فأنا حجيجه دونكم-صلى الله عليه و سلم يعني أكفيكم إياه- و إلا فامرؤ حجيج نفسه والله خليفتي على كل مسلم

“Jika Dajjal keluar dan aku ada di tengah-tengah kalian, maka aku yang akan mengalahkan dia untuk membela kalian ({{saw}}, artinya: Aku melindungi kalian darinya). Jika aku telah tiada, maka seorang melindungi dirinya sendiri dan Allah yang menggantikan aku untuk melindungi setiap muslim.” (HR. Muslim no. 2937)</ref> Berikut adalah beberapa poin-poin penting dalam menjaga diri dan keluarga berdasarkan dalil dari [[hadits]].

=== Pergi ke dua tanah suci ===
Sebagai perlindungan dari Dajal, Umat Islam bisa berlindung di kota [[Mekkah]] dan [[Madinah]], karena Dajal tidak akan pernah mampu masuk kedalam dua kota tersebut, dikarenakan kedua kota tersebut dijaga oleh para [[malaikat]].<ref>Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu’anhu menyampaikan hadis dari Rasulullah {{saw}},

لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ وَلَيْسَ نَقْبٌ مِنْ أَنْقَابِهَا إِلاَّ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ صَافِّينَ تَحْرُسُهَا فَيَنْزِلُ بِالسَّبَخَةِ فَتَرْجُفُ الْمَدِينَةُ ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ يَخْرُجُ إِلَيْهِ مِنْهَا كُلُّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ

“Tidak ada satu negeri pun melainkan akan dikunjungi oleh Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada gang/Lorong di kota itu melainkan ada malaikat-malaikat yang berbaris menjaganya. Ketika Dajjal memasuki Sab’khoh (daerah pinggiran Madinah) bergoncanglah kota Madinah sebanyak tiga kali, lalu keluarlah dari Madinah orang-orang kãfir dan munãfik.”</ref>

=== Menjauh dari keberadaannya ===
Saat Dajal sudah keluar, umat Muslim dilarang mendekatinya, sebisa mungkin untuk menjauhinya, hingga ke daerah [[pegunungan]].<ref>Dalam hadits yang lain, Nabi menerangkan,ليفرن الناس من الدجال في الجبال
"Sungguh orang-orang saat Dajjal keluar nanti akan melarikan diri menghindar darinya, sampai ke gunung-gunung." (HR. Muslim)</ref> Meskipun ilmu dan iman sudah dirasa sangat kuat, karena dikhawatirkan akan terkena ''syubhat'' yang dimunculkan oleh Dajal.<ref>Nabi {{saw}} bersabda,
من سمع بالدجال فلينأ عنه فوالله إن الرجل ليأتيه وهو يحسب أنه مؤمن
فيتبعه مما يبعث به من الشبهات أو لما يبعث به من الشبهات هكذا قال.

"Siapa yang mendengar keberadaan Dajjal, hendaknya dia menjauh darinya. Sungguh demi Allah! Ada seorang mendatanginya dalam keadaan dia mengira bahwasanya dia itu beriman, namun pada akhirnya dia malah menjadi pengikutnya, disebabkan syubhat-syubhat yang dia sampaikan." (HR. Ahmad)</ref><ref>“Barangsiapa yang mendengar tentang Dajjal hendaklah ia menjauh darinya. Demi Allah! Sesungguhnya ada seorang laki-laki akan mendatanginya dan ia menyangka dirinya beriman, lalu ia justru mengikutinya karena pengaruh ''syubhat'' (kerancuan yang ditimbulkan Dajjal).” (HR. Abu Dawud, no.4319, dan dishahihkan Al-Albani dalam Al-Misykah 3:1515)</ref>

=== Menghafal 10 ayat pertama/terakhir Surah Al-Kahfi ===
[[Muhammad]] mengingatkan para umatnya untuk menghafal sepuluh ayat pertama dari [[Surah Al-Kahf|Surat Al-Kahfi]].<ref>Menghafal permulaan surat Al-Kahfi
عَنْ أَبِيْ الدَرْدَاءِ أَنَّ النَّبِيَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَالسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آياتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَجَّالِ
عَنْ أَبِيْ الدَرْدَاءِ أَنَّ النَّبِيَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَالسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آياتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَجَّالِ
Dari Abu Darda bahwasanya Nabi {{saw}} bersabda, “Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat al-Kahfi maka ia dijaga dari Dajjal.” (HR. Muslim, no.809)</ref> sebagai perlindungan dari Dajal, dan kalau bisa berlindung di kota [[Madinah]] dan [[Mekkah]], karena Dajal tidak akan pernah bisa masuk kota tersebut yang dijaga oleh para [[malaikat]].
Dari Abu Darda bahwasanya Nabi {{saw}} bersabda, “Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al-Kahfi maka ia dijaga dari Dajjal.” (HR. Muslim, no.809)</ref><ref>Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi {{saw}} bersabda,


مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
Muhammad juga mengingatkan para umatnya untuk berdoa kepada Allah untuk meminta perlindungan dari Dajal. Doanya berbunyi, “Ya, Allah aku berlindung kepadamu dari azab [[Jahannam]], dan azab kubur, dari fitnah hidup dan setelah mati dan dari kejelekan fitnah ''Masih ad-Dajjal''.”<ref>HR. Muslim, no.588.</ref>


“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal” (HR. Muslim no. 809).</ref><ref>Dari An Nawas bin Sam’an, ia berkata bahwa Rasulullah {{saw}} bersabda,
Kemudian Muhammad juga menekankan umatnya, jika mendengar tentang Dajal, untuk tidak mendatanginya, karena pengaruhnya sangatlah kuat.<ref>“Barangsiapa yang mendengar tentang Dajjal hendaklah ia menjauh darinya. Demi Allah! Sesungguhnya ada seorang laki-laki akan mendatanginya dan ia menyangka dirinya beriman, lalu ia justru mengikutinya karena pengaruh ''syubhat'' (kerancuan yang ditimbulkan Dajjal).” (HR. Abu Dawud, no.4319, dan dishahihkan Al-Albani dalam Al-Misykah 3:1515)</ref>

فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ

“Barangsiapa di antara kalian mendapati zamannya Dajjal, bacalah awal-awal surat Al Kahfi” (HR. Muslim no. 2937).</ref><ref>Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi {{saw}} bersabda,

مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ ». قَالَ حَجَّاجٌ « مَنْ قَرَأَ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ سُورَةِ الكَهْفِ »

“Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” Hajjaj berkata, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi” (HR. Ahmad 6: 446. Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata bahwa sanad hadits ini shahih, perowinya tsiqoh termasuk dalam periwayat shahihain –Bukhari dan Muslim- selain Ma’dan bin Abi Tholhah Al Ya’mari yang termasuk perowi Muslim).</ref>

Dikatakan bahwa awal surah Al-Kahfi terdapat ayat-ayat yang menakjubkan, dan barangsiapa yang mau merenungi ayat tersebut niscaya orang yang membaca akan dilindungi dari fitnah Dajal.<ref>Imam Nawawi rahimahullah berkata, “(Kenapa yang dianjurkan untuk dibaca adalah surat Al Kahfi?) Karena di awal surat tersebut terdapat ayat-ayat yang menakjubkan. Siapa yang mau merenungkannya, niscaya ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal. Sebagaimana pula dalam akhir-akhir ayat surat tersebut, Allah Ta’ala berfirman,

أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا

“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil (hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?)” (Al Kahfi: 102)” (Syarh Shahih Muslim, 6: 93).</ref>

Dalam riwayat lain disebutkan akhir Surah Al-Kahfi,<ref>“Dari akhir surat Al-Kahfi.” (HR. Muslim no. 809)</ref>

Dalam hadits di atas, Nabi {{saw}} mengabarkan bahwa siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir dari surat Al-Kahfi, maka ia terlindungi dari Dajjal.

Imam Nawawi berkata, “Ada ulama yang mengatakan bahwa sebab mendapatkan keutamaan seperti itu adalah karena di awal surat Al-Kahfi terdapat hal-hal menakjubkan dan tanda kuasa Allah. Tentu saja siapa yang merenungkannya dengan benar, maka ia tidak akan terpengaruh dengan fitnah Dajjal. Begitu pula akhir surat Al-Kahfi, mulai dari ayat, {{Cquote|

أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلًا

“maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.” (Al-Kahfi: 102) (Syarh Shahih Muslim, 6: 84)}}

Di antara waktu yang terbaik untuk membaca surat Al Kahfi adalah di malam dan hari Jum’at, karena pembacanya akan disinari [[cahaya]] antara pembaca dan [[Ka'bah]].<ref>Penjelasan ini disebut dalam hadits dari Abu Sa’id Al Khudri,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi 2: 546. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471).</ref><ref>Juga dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi {{saw}} bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at” (HR. Al Baihaqi dalam Al Kubro 3: 249. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470).</ref><ref>Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Imam Syafi’i dalam Al-Umm dan Al-Ashaab berkata disunnahkan membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat dan malam Jumatnya.” (Al-Majmu’, 4: 295).</ref>

=== Rutinkan membaca doa perlindungan di tasyahud akhir sebelum salam ===
Muhammad juga mengingatkan para umatnya untuk berdoa kepada Allah untuk meminta perlindungan dari Dajal, ketika ''tasyahud akhir'' sebelum salam.<ref>Dalam hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah {{saw}} bersabda,

إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ثُمَّ يَدْعُو لِنَفْسِهِ بِمَا بَدَا لَهُ

“Jika salah seorang di antara kalian bertasyahud, maka mintalah perlindungan pada Allah dari empat perkara yaitu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati dan dari kejelekan Al Masih Ad Dajjal, kemudian hendaklah ia berdoa untuk dirinya sendiri dengan doa apa saja yang ia inginkan.” (HR. An Nasai no. 1310. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).</ref>

Doanya berbunyi, "Allahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam, wamin adzaabil qobri, wamin fitnatil mahya wal mamaati, wa min syarri fitnatil masiihid dajjal."'' Artinya "Ya, Allah aku berlindung kepadamu dari azab [[Jahannam]], dan azab kubur, dari fitnah hidup dan setelah mati dan dari kejelekan fitnah Masih ad-Dajjal."<ref>Dari Abu Hurairah, Rasulullah {{saw}} bersabda,

إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ الآخِرِ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

“Jika salah seorang di antara kalian selesai tasyahud akhir (sebelum salam), mintalah perlindungan pada Allah dari empat hal: siksa neraka jahannam, siksa kubur, penyimpangan ketika hidup dan mati, kejelekan Al Masih Ad Dajjal.” (HR. Muslim no. 588).</ref>

== Kisah Ibnu Shayyad ==
{{Utama|Shafi bin Shayyad}}
Pada saat itu pula, di antara Muhammad dan [[sahabat nabi|para sahabatnya]], ada seseorang yang bernama [[Ibnu Shayyad]], ia memiliki semua ciri khas Dajjal. [[Umar bin Khattab]] pun bersumpah disamping Muhammad bahwa Ibnu Shayyad adalah Dajjal, tetapi Muhammad tidak menjawab apapun dikarenakan ia tidak mendapatkan [[wahyu]] mengenai hal tersebut. Karena itu, Muhammad tidak menyatakan secara pasti bahwa dia adalah Dajjal atau yang lainnya, dan karena itu pula ia berkata kepada ‘Umar, bahwa jika Ibnu Shayyad benar Dajjal, maka 'Umar tidak akan pernah bisa membunuhnya.<ref>"Jika dia memang Dajjal, maka engkau tidak akan pernah bisa membunuhnya." (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XVIII hal 64)</ref>

Sebagian sahabat sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh ‘Umar, dan bersumpah bahwasanya Ibnu Shayyad adalah Dajal, sebagaimana diriwayatkan dari [[Jabir bin Abdillah]],<ref>Dijelaskan dalam sebuah hadits dari Muhammad bin al-Munkadir, dia berkata, “Aku melihat Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhuma bersumpah atas Nama Allah bahwasanya Ibnu Shayyad adalah Dajjal.” Aku berkata, “Engkau bersumpah atas Nama Allah?!” Dia berkata, “Sesungguhnya aku mendengar ‘Umar bersumpah terhadap hal itu di sisi nabi {{saw}}, lalu Nabi {{saw}} tidak mengingkarinya.” Shahiih al-Bukhari, Kitab al-I’tishaam bil Kitaabi was Sunnah, bab Man Ra'-a Tarkan Nakiir minan Nabiyyi Hujjatun li man Ghairir Rasuul (XIII/223, al-Fat-h), dan Shahiih Muslim, Kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah, bab Dzikru Ibni Shayyad (XVIII/52-53, Syarh an-Nawawi)</ref> [[Ibnu ‘Umar]], dan [[Abu Dzarr]].

Kemudian Ibnu Shayyad mendengar apa yang telah dibicarakan orang-orang mengenainya, lalu dia merasa sangat terluka karenanya. Kemudian ia membela diri bahwa dia bukanlah Dajal, dan berhujjah bahwa yang dikabarkan oleh nabi tentang sifat-sifat Dajal tidak sesuai dengan keadaannya. Ibnu Shayyad mengaku bahwa ia seorang [[Muslim]] sedangkan Dajal adalah kafir, ia memiliki keturunan, sedangkan Dajal mandul, ia bisa memasuki kota [[Makkah]] dan [[Madinah]], sedangkan Dajal tidak bisa.<ref>‘Dia (Dajjal) adalah orang kafir,’ sementara aku adalah seorang muslim? Bukankah rasulullah {{saw}} pernah bersabda bahwa dia (Dajjal) adalah orang yang tidak memiliki anak, sementara aku telah meninggalkan anak-anakku di Madinah? Bukankah rasulullah {{saw}} pernah bersabda bahwa dia (Dajjal) tidak akan pernah memasuki Madinah dan Makkah, sementara aku datang dari Madinah menuju Makkah?” Abu Sa’id al-Khudri berkata, “Hampir saja aku menerima alasannya,” kemudian dia berkata, “Demi Allah, sesungguhnya aku mengenalnya dan mengetahui tempat kelahirannya, dan di mana dia sekarang.” Abu Sa’id berkata, “Aku berkata kepadanya, ‘Celakalah engkau pada hari-harimu.’” (Shahiih Muslim, Kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah bab Dzikru Ibni Shayyad XVIII/51-52, Syarh an-Nawawi)</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 128: Baris 273:
== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==
{{Reflist|2}}
{{Reflist|2}}

== Referensi ==
* al-Qiyamah as-Shugra, Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar, Dar an-Nafais, Hal. 232 – 233


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://almanhaj.or.id/content/3253/slash/0/pasal-kedua-al-masih-ad-dajjal/ Pasal Kedua al-Masih ad-Dajjal di AlManhaj.or.id]
*[http://almanhaj.or.id/content/3253/slash/0/pasal-kedua-al-masih-ad-dajjal/ Pasal Kedua al-Masih ad-Dajjal di AlManhaj.or.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130718053929/http://almanhaj.or.id/content/3253/slash/0/pasal-kedua-al-masih-ad-dajjal/ |date=2013-07-18 }}
* [http://rumaysho.com/belajar-islam/aqidah/3696-munculnya-dajjal-4-tempat-keluarnya-dajjal.html#_ftn4 Munculnya Dajjal (4 Tempat Keluarnya Dajjal di Rumaysho.com]
* [http://rumaysho.com/belajar-islam/aqidah/3696-munculnya-dajjal-4-tempat-keluarnya-dajjal.html#_ftn4 Munculnya Dajjal (4 Tempat Keluarnya Dajjal di Rumaysho.com]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.islaam.com/Article.aspx?id=402 Tanda dari Kemunculan Dajjal dan Kemusnahannya di Islaam.com]
* [https://konsultasisyariah.com/14654-apakah-dajjal-manusia.html Apakah Dajjal Manusia di KonsultasiSyariah.com]
* [http://www.islaam.com/Article.aspx?id=402 Tanda dari Kemunculan Dajjal dan Kemusnahannya di Islaam.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080303204044/http://www.islaam.com/Article.aspx?id=402 |date=2008-03-03 }}
* [http://www.mustaqim.co.uk/ipb-archive/commonsense/14dajjal.htm Dajjal - Mitos & Kenyataan di Mustaqim.co.uk]
* [http://www.mustaqim.co.uk/ipb-archive/commonsense/14dajjal.htm Dajjal - Mitos & Kenyataan di Mustaqim.co.uk]
* [http://etori.tripod.com/on-antichrist.html Ahadith yang merujuk kepada Anti-Christ (Dajjal)]
* [http://etori.tripod.com/on-antichrist.html Ahadith yang merujuk kepada Anti-Christ (Dajjal)]
* [http://media-islam.or.id/2013/05/19/dajjal-sang-penipu Dajjal Sang Penipu MediaIslam.or.id]
* [http://media-islam.or.id/2013/05/19/dajjal-sang-penipu Dajjal Sang Penipu MediaIslam.or.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130610014947/http://media-islam.or.id/2013/05/19/dajjal-sang-penipu/ |date=2013-06-10 }}
* {{en}}[http://www.islam.tc/prophecies/masdaj.html Who is the evil Dajjal (the "anti-Christ")? di Islam.tc ]
* {{en}}[http://www.islam.tc/prophecies/masdaj.html Who is the evil Dajjal (the "anti-Christ")? di Islam.tc ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120419163830/http://www.islam.tc/prophecies/masdaj.html |date=2012-04-19 }}
* {{en}}[http://www.khorasaan.net/tamim-ad-dari-and-the-presence-of-dajjal.php Tamim ad-Dari dan Keberadaan Dajjal di Khorasaan.net]
* {{en}}[http://www.khorasaan.net/tamim-ad-dari-and-the-presence-of-dajjal.php Tamim ad-Dari dan Keberadaan Dajjal di Khorasaan.net] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130718163527/http://www.khorasaan.net/tamim-ad-dari-and-the-presence-of-dajjal.php |date=2013-07-18 }}
{{Authority control}}


[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Eskatologi Islam]]
[[Kategori:Eskatologi Islam]]
[[Kategori:Mahdisme]]
[[Kategori:Mahdisme dalam kepercayaan Syiah Dua Belas Imam]]

Revisi terkini sejak 18 Oktober 2024 03.11

Mesias Palsu
Dajjāl
دَجَّالٌ
Anti-Kristus
MenghilangPulau tidak dikenal[1]
Dikenal atasMenjadi mesias palsu[2]
Lawan politik[2][3]

Dajjal (bahasa Arab: ٱلْمَسِيحُ ٱلدَّجَّالُ, translit. (al-Masīḥ ad-Dajjāl), har. 'Mesias Palsu') adalah seorang tokoh dalam eskatologi Islam dan Eskatoligi Kristen ortodoks yang akan muncul menjelang kiamat. Dajal dikatakan kafir dan jahat, pembawa fitnah, ujian terbesar. Tidak ada ujian yang terbesar selain itu.[4][5]

Para nabi sebelum Muhammad telah pula menjelaskan tentang Dajal kepada umatnya, hanya tidak seperti sedetail penjelasan Muhammad, Dajal adalah seorang yang buta di salah satu matanya dan diantara matanya terdapat tulisan "كفر".[6][7]

Etimologi

Lafazh ad-Dajjal diambil dari perkataan orang Arab (دَجَلَ الْبَعِيْرَ dajala al-ba‘īr), maknanya adalah dicat dengan tertutupi dan menutupi dengannya.[8] Makna asal dari kata (الدَّجَلُ) ad-Dajalu adalah mencampuradukkan, dikatakan “دَجَلَ إِذَا لَبِسَ وَمَوَّهَ” maknanya adalah merancukan dan mengaduk-aduk.

Jadi, Dajjal adalah orang yang merancukan, pendusta dan yang diberikan sesuatu yang luar biasa. Kata tersebut termasuk bentuk mubaalaghah (melebihkan) dengan wazan (فَعَّالٌ), jadi maknanya adalah banyaknya kebohongan juga kerancuan darinya.[9] Bentuk jamaknya (دَجَّالُوْنَ), sementara Imam Malik menjamakkannya dengan kata (دَجَاجَلَةُ), dan termasuk jama’ taksir.[10]

Kemudian kata Dajjal menjadi kosakata Arab yang lazim digunakan untuk istilah "nabi palsu". Namun istilah Ad-Dajjal, merujuk pada sosok "Penyamar" atau "Pembohong" yang muncul menjelang kiamat. Istilahnya adalah Al-Masih Ad-Dajjal (Bahasa Arab untuk "Al Masih Palsu") adalah terjemahan dari istilah Syria Meshiha Deghala yang telah menjadi kosakata umum dari Timur Tengah selama lebih dari 400 tahun sebelum Al-Quran diturunkan. Penjelasan ini telah disampaikan oleh Muhammad tentang akan adanya kedatangan Dajal dan para nabi sebelum Muhammad telah mengingatkan kepada kaumnya akan kedatangannya.[11][12]

Genealogi

Dajal menurut keyakinan para Salafus shalih adalah seorang anak Adam, ia bukan dari golongan jin. Dua ulama kontemporer berkata bahwa Dajal adalah bani Adam, dia butuh makan, minum dan lainnya, oleh karena itu ia akan dan bisa dibunuh oleh Nabi Isa.[13][14] Keluarga Dajjal, ayah, ibu, kakek dan nenek moyangnya adalah penyembah berhala. Mereka keturunan Yahudza, yang telah menikah selama 30 tahun tetapi belum dikaruniai seorang anak.[15] Dajal dikisahkan tidak memiliki keturunan atau mandul.[16]

Ia dilahirkan di negeri Samirah, sebuah negeri kecil di Palestina, yang kemudian hari menjadi kota besar pada masa Nabi Daud dan setelahnya.

Kelahiran

Perkiraan pada zaman Nabi Musa AS. (1500 SM - Akhir Zaman) lahir di Negeri Samirah kota kecil di Palestina, terlahir dari keluarga penyembah patung sapi. Yang dalam Qur’an disebut Ijlu (anak sapi).

Dajjal terlahir dari perkawinan sedarah atau Hubungan sedarah dampak dari perkawinan ini menjadi manusia cacat dengan mata buta sebelah. Ayah Ibu dajal itu melewati perkawinannya selama 30 tahun tanpa melahirkan satu anak pun. Sejak kelahirannya ia tak mau menyusui dan senantiasa tertidur. Hingga mengakibatkan payudara ibunya mengalami pembengkakan hebat dan menimbulkan panas yang luar biasa. Dua bulan kemudian ibunya meninggal.

Pada saat itulah di negeri Samirah gempa di dasar laut yang menimbulkan tsunami yang sangat hebat, lalu negeri itu hancur dilibas banjir nyaris penduduk pulau itu tak ada yang tersisa.

Atas bencana ini, Allah mengutus Jibril untuk menyelamatkan bayi Samiri, biang Dajjal itu. Ia pun diselamatkan Jibril ketika terapung di atas laut dan diselamatkan ke dalam sebuah gua ditengah pulau terpencil itulah, Samiri di piara oleh Malaikat Jibril.

Menurut riwayat, Samiri diberi air susu dari surga yang keluar dari jempol Malaikat Jibril.

Begitulah hari-hari Samiri dibesarkan dalam asuhan Malaikat Jibril as.

Ia seorang dari golongan manusia paling berbahaya dan paling sedikit manfaatnya, kedua matanya tidur, tetapi hatinya tetap terjaga.

Seperti di tulis pada manuskrip di atas bebatuan di kota Irbid di kerajaan Yordania.

Masa kecil Dajal semenjak umur 4 tahun di rasuki jin setan (jinni mutasyathan) penjelmaan patung sapi betina. Disebutkan sebagai A'jubah as-Samirah (keajaiban Samirah). Menurut Hakim penguasa negeri kala itu, anak laki-laki aneh itu dirasuki setan. Berita disebarkan luaskan ke berbagai penjuru dunia. Sang hakim meminta bantuan tukang sihir dan para dukun seluruh dunia untuk mengeluarkan setan dari tubuhnya, yang menurutnya setan akan menggoncangkan singgasana atau 'Arsy Tuhan.

Tinggalah anak ajaib itu dalam pengawasan dan pemeliharaan hakim di istananya. Selama satu tahun di istana terjadilah peringatan Tuhan kepada mereka, karena mereka melakukan zina dan liwath (homoseksualitas) maka seperti orang orang Sadum dan Amurah (Sodom dan Gomora). Allah memerintahkan Jibril untuk memendam mereka ke dalam bumi seperti dilakukan atas penduduk Sadum dan Amurah (Sodom dan Gomora), yang tersisa hanya seorang anak kecil yang berada di istana hakim. Setelah itu Jibril ditugaskan untuk membawa anak itu ke suatu pulau yang terletak di lautan luas, disebut laut Yaman. Ia bertugas menjenguknya setiap saat sesuai dengan perintah Allah untuk menjaga dan memelihara, serta menyayanginya dengan memberi makan dan minum sampai waktu yang ditentukan.

Allah menyayangi anak itu, seraya berfirman kepada Jibril, "Hai Jibril, anak itu adalah HambaKu. Tetapi di akhir zaman ia mengaku sebagai Tuhan yang disembah di muka bumi. Aku akan mengutus orang yang akan membunuhnya pada suatu saat tertentu yang tidak akan diingkari oleh hambaKu. Orang tersebut adalah seorang nabi yang diutus pada suatu masa dan ia menjadi wali, tanpa wahyu, pada menjelang akhir zaman."

Ciri fisik

Menurut hadits Dajal memiliki ciri fisik seperti cacat pada mata kirinya, memiliki rambut keriting dan lebat.[17][18] Sedangkan pendapat lain mengatakan mata kanannya yang buta.[19] Ia memiliki perawakan besar[20] dan pendek, berkaki bengkok, rambutnya keriting, matanya buta sebelah, dan matanya kabur, serta tidak menonjol dan tidak juga cekung.[21][22] Jalannya tidak normal,[23] bertubuh gempal, kulitnya merah,[24] berkening lebar, serta dadanya bidang,[25]

Huruf kaf-fa-ra yang menjadi tanda Dajal.

Tertulis di antara dua mata Dajal ك ف ر (Kaf-Fa-Ra artinya kafir) yang bisa dibaca oleh orang buta aksara.[26][27] Periwayat hadist lain mengatakan, ia terlihat masih muda, berbadan besar, agak kemerah-merahan. Ia seorang pemuda posturnya gemuk, kulitnya kemerah-merahan, berambut keriting, matanya sebelah kanan buta, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak’ (tak bersinar), wajah Dajal serupa dengan Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy dari Khuza’ah yang hidup pada zaman Jahiliyah).[28][29]

Biografi

Dajjal (Antikristus) tidak disebut dalam Al Quran dan Injil Barnabas, tetapi terdapat dalam hadits yang menguraikan sifat-sifat Dajal, tanda akan kedatangannya dan lain-lain. Kemudian ada pula hadits yang menjelaskan sebelum kedatangan Dajal asli, akan datang Dajal-Dajal kecil sejumlah tiga puluh orang, yang kesemuanya mengaku sebagai utusan Allah, memiliki "mukjizat", dan sebagainya.[30]

Banyak pengetahuan yang didapat Samiri dari Jibril, meski bukan dalam kata-kata.

Di antara pengetahuannya adalah: setiap benda yang disentuh oleh Jibril bisa hidup. Seolah-olah ada ruhnya. Karenanya Jibril diberi gelar Ruhul Qudus atau Ruhul Amin.

Konon ketika Nabi Isa menghidupkan orang-orang mati di hadapan Bani Israil, Jibrillah yang membantunya, dengan cara menempelkan sayapnya di atas kuburan-kuburan.

Pengetahuan inilah yang kelak menyesatkan Bani Israil, menjadi penyembah patung anak sapi dari emas, ketika Nabi Musa meditasi di Gunung Thursina selama 40 hari. Kisah ini dengan sangat panjang lebar dimuat dalam Qur’an Surat Thaha.

Pada usia remaja, keluarlah Samiri dari persembuyiannya. Ia punya cita-cita aneh ingin menjadi tuhan dan agar manusia menyembahnya. Ini disebabkan Ia punya keistimewaan berkat pergaulannya dengan Malaikat Jibril, disamping itu, ia punya kelebihan dari Allah berupa kecakapan luar biasa dan kesehatan.

Diriwayatkan Ia tidak pernah tua dan pikun setiap mencapai usia 100 tahun akan menjadi muda kembali. Itulah kelebihan yang Allah berikan kepadanya. Maka di perjalanan pertamanya ia berinisiatif untuk mendatangi guru-guru sihir ternama dan berguru kepadanya.

Diantara guru ternama itu seorang penyihir dari Yaman. Tentu saja setelah mengunjungi dan menjajal master-master sihir di Mesir, yang memang pada waktu itu profesi sihir banyak dimanfaatkan oleh para Fir’aun. Akhirnya Samiri ia mengalahkan guru-urunya dalam ilmu sihir. Dengan dasar inilah, hingga kini ia sebagai master sihir tiada duanya di seluruh dunia di samping penguasaannya pada teknologi.

Dalam perjalanannya, Dajjal selalu datang pada setiap masa kenabian untuk menyesatkan umat manusia.

Pertama kali ia pernah menyesatkan Bani Israil dari penyembahan kepada Allah kepada patung sapi dari emas.

Sungguh suatu prestasi yang mengagumkan karena pada waktu itu ada Nabi Harun sebagai pembimbing ruhani di tengah-tengah mereka juga Nabi Musa masih hidup, hanya saja sedang bermeditasi di Bukit Tursina.

Pada zaman Nabi Isa AS. ia pun datang, namun diusir olehnya dan berhasil menyesatkan umat setelah kematian Nabi Isa pada usia 33 tahun.

Lokasi

Menurut kisah dari Tamim ad-Dari seorang pendeta Nasrani yang sudah memeluk Islam dan menjadi sahabat nabi. Ia bercerita tentang pengalamannya tentang pelayarannya bersama tiga puluh orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam, kemudian mereka terdampar di sebuah pulau. Di pulau tersebut mereka bertemu dengan makhluk berambut lebat yang bisa berbicara, makhluk tersebut mengaku bernama al-Jassasah. Kemudian al-Jassasah memerintahkan Tamim beserta rombongan untuk memasuki sebuah biara yang di dalamnya ada seseorang bertubuh sangat tegap dan besar, kedua tanganya dibelenggu ke tengkuknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya dirantai dengan besi.

Pulau tersebut dikatakan dia berada di laut Syam (laut Arab), kemudian Muhammad menjelaskan kepada para sahabatnya lebih detail lagi bahwa Dajal akan muncul dari sebelah timur.[31][32]

Kemunculan

Keluarnya Dajjal merupakan tanda kiamat besar akan segara tiba, yang dimulai pada saat kaum muslimin sedang memiliki kekuatan besar dan keluarnya dia adalah untuk mengalahkan kekuatan tersebut. Sebelum Dajal keluar, manusia diuji dahulu dengan kemarau dan kelaparan, serta tidak turunnya hujan dan musnahnya pepohonan selama tiga tahun berturut-turut, hewan ternak pun menjadi mati.[33]

Menurut penjelasan hadits bahwa Dajal akan muncul dari arah timur dari negeri Persia, disebut Khurasan.[34] Ibnu Katsir berkata bahwa munculnya Dajal adalah dari Ashbahan (Isfahan) dari daerah yang disebut Yahudiyah.[35] Kemunculan Dajal baru terlihat jelas ketika ia sampai di suatu tempat antara Irak dan Syam.[36]

Dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Majah, disebutkan juga bahwa Dajal akan muncul di tengah-tengah pasukan Khawarij.[37]

Persinggahan

Dikatakan di dalam hadits bahwa Dajal akan memasuki semua negeri dengan membawa kerusakan, kecuali Makkah dan Madinah.[38][39] Dikisahkan pula ia tidak bisa masuk kedalam empat masjid, yaitu Masjid al-Haram, Masjid Nabawy, Masjid al-Aqsha dan Masjid ath-Thur.[40] Kemudian Dajal akan mendatangi daerah dataran bergaram yang bernama Marriqanah.[41]

Dakwah

Menurut seorang ulama, awal kedatangan Dajal ia menyeru kepada umat Islam mengaku sebagai Muslim, kemudian mengaku sebagai nabi dan pada akhirnya mengaku sebagai Tuhan.[42]

Pengikut

Dajjal datang ke singgasana Iblis & anehnya iblis sujud tunduk kepadanya seraya berkata. Kemudian para pengikutnya adalah setan dan jin, umat Yahudi,[43][44] orang Arab lemah iman[45], para wanita akhir zaman,[41] orang fasik,[46] kafir dan munafik,[38] pelaku seks menyimpang,[47] berbagai suku bangsa,[48] para pria yang seperti wanita dan para wanita yang seperti pria.[49]

Ada kaum yang bersahabat dengan Dajal, dan mereka mengetahui bahwa Dajal adalah kafir, mereka hanya berharap agar mereka mendapatkan makanan dari Dajal.[50]

Kemampuan

Dajal diterangkan dalam hadits memiliki kelebihan-kelebihan seperti halnya mukjizat para nabi, kelebihan ini disebut dengan istidraj, yaitu sesuatu kemampuan atau kenikmatan yang diberikan oleh Allah tetapi digunakan untuk kemaksiatan. Dajal sanggup menghidupkan orang mati yang ia bunuh,[51][52] menyembuhkan orang buta, orang sakit lepra, dan akan menghidupkan orang mati, memunculkan kesuburan, membawa sungai, surga dan neraka, memerintahkan langit untuk hujan maka turunlah hujan,[53] memerintahkan bumi untuk menumbuhkan maka tumbuhlah tanaman-tanaman. Dia dapat melihat dan mendengar di banyak tempat pada waktu bersamaan dan dia mempunyai keahlian untuk menipu manusia.

Menurut hadits riwayat Imam Ahmad, ia dikatakan memiliki keledai yang bisa terbang, lebar kedua telinga keledai itu 40 hasta.[54] Keledai putih itu memiliki kekuatan satu langkahnya sama dengan satu mil jaraknya. Keledai tersebut memakan api dan menghembus asap, dapat terbang di atas daratan dan menyeberangi lautan. Kecepatannya seperti awan ditiup oleh angin dan bumi berputar terasa lebih cepat ketika ia berada diangkasa.[55]

Dajal bersama dengan para setan dari golongan jin kafir (Qarin) yang wajahnya sama persis dengan orang-orang yang telah lama meninggal seperti orang tua, saudara, atau kerabat, kemudian jin-jin itu akan menampakkan diri mereka kepada orang yang masih hidup. Kemudian para setan tersebut akan mengatakan bahwa Dajal adalah Tuhan.[45][56][57][58]

Dengan kemampuan yang dimilikinya itu maka ia akan menyatakan dirinya adalah Tuhan dan akan menipu manusia dalam berpikir. Ia mengatakan bahwa ia telah bangun dari kematian. Salah satu orang penting akan ia bunuh dan kemudian ia akan menghidupkannya. Sesudah itu Allah akan menghidupkan apa yang ia bunuh tersebut, setelah itu ia tidak memiliki kekuatan ini lagi.

Berdasarkan sumber lain tentang akhirat yang ditulis Anwar al-Awlaki, seorang lelaki beriman akan datang dari Madinah, ia akan menemui Dajal, kemudian ia berdiri pada atas Gunung Uhud, dan dengan beraninya mengatakan bahwa Dajal adalah Dajal. Kemudian ia akan bertanya, "Apakah kamu percaya bahwa aku adalah Tuhan jika aku membunuhmu dan kemudian menghidupkan kamu?" Lalu Dajal membunuh lelaki beriman tersebut, setelah itu menghidupkannya kembali, namun lelaki itu akan berkata bahwa dia semakin tidak percaya bahwa Dajal adalah Tuhan.

Ia datang membawa beberapa unsur alam seperti air dan api,[59] (penjelasan lain ia membawa surga dan neraka)[60] sungai, dan gunung roti.[61] Kemudian ia sanggup mengeluarkan harta yang terpendam dari reruntuhan, sehingga harta tersebut mengikuti Dajal seperti sekelompok lebah.[62]

Bedasarkan sebuah hadis yang menceritakan tentang Dajal. Hadis tersebut menceritakan suatu hari pada musim kemarau, Dajal akan bertanya, "Apakah kamu menginginkan api atau air?" Jika menjawab air, itu bermakna api yang diberikannya, Jika jawabannya api, ia akan memberi air. Kamu akan diberikan air jika kamu mengakui Dajal adalah Tuhan dan bila kamu murtad dari agama Allah. Apabila kamu lebih memilih api tetapi tetap berada di jalan Allah, maka kamu akan dibunuhnya.

Kematian

Menurut hadits riwayat dari Imam Muslim, Dajal akan dibunuh oleh Isa di kota Lud (اللد al-Ludd) di pintu gerbang kota tersebut, Palestina.[63][64] Menurut Dr. Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Hadith al-Nabawi, Lud adalah kota yang terletak di dekat Baitul Maqdis atau Elia di Palestina dekat Ramalah.

Lud merupakan salah satu kota yang berkembang di dataran Sharon, yaitu 15 km di tenggara Tel Aviv, Israel, konon kota Lud dahulu menjadi tempat tinggal Suku Benyamin. Kota seluas 12.226 km per segi itu sudah muncul sejak Periode Kanaan. Temuan tembikar di daerah tersebut menunjukkan Kota Lud telah eksis sejak 5600 hingga 5250 sebelum Masehi.

Perlindungan dari Dajal

Sewaktu Nabi Muhammad masih hidup, ia pernah mengatakan kepada para sahabatnya, bahwa jika Dajal muncul, maka ia yang akan menghadapinya untuk melindungi para sahabat.[65] Berikut adalah beberapa poin-poin penting dalam menjaga diri dan keluarga berdasarkan dalil dari hadits.

Pergi ke dua tanah suci

Sebagai perlindungan dari Dajal, Umat Islam bisa berlindung di kota Mekkah dan Madinah, karena Dajal tidak akan pernah mampu masuk kedalam dua kota tersebut, dikarenakan kedua kota tersebut dijaga oleh para malaikat.[66]

Menjauh dari keberadaannya

Saat Dajal sudah keluar, umat Muslim dilarang mendekatinya, sebisa mungkin untuk menjauhinya, hingga ke daerah pegunungan.[67] Meskipun ilmu dan iman sudah dirasa sangat kuat, karena dikhawatirkan akan terkena syubhat yang dimunculkan oleh Dajal.[68][69]

Menghafal 10 ayat pertama/terakhir Surah Al-Kahfi

Muhammad mengingatkan para umatnya untuk menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al-Kahfi.[70][71][72][73]

Dikatakan bahwa awal surah Al-Kahfi terdapat ayat-ayat yang menakjubkan, dan barangsiapa yang mau merenungi ayat tersebut niscaya orang yang membaca akan dilindungi dari fitnah Dajal.[74]

Dalam riwayat lain disebutkan akhir Surah Al-Kahfi,[75]

Dalam hadits di atas, Nabi ﷺ mengabarkan bahwa siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir dari surat Al-Kahfi, maka ia terlindungi dari Dajjal.

Imam Nawawi berkata, “Ada ulama yang mengatakan bahwa sebab mendapatkan keutamaan seperti itu adalah karena di awal surat Al-Kahfi terdapat hal-hal menakjubkan dan tanda kuasa Allah. Tentu saja siapa yang merenungkannya dengan benar, maka ia tidak akan terpengaruh dengan fitnah Dajjal. Begitu pula akhir surat Al-Kahfi, mulai dari ayat,

أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلًا “maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.” (Al-Kahfi: 102) (Syarh Shahih Muslim, 6: 84)

Di antara waktu yang terbaik untuk membaca surat Al Kahfi adalah di malam dan hari Jum’at, karena pembacanya akan disinari cahaya antara pembaca dan Ka'bah.[76][77][78]

Rutinkan membaca doa perlindungan di tasyahud akhir sebelum salam

Muhammad juga mengingatkan para umatnya untuk berdoa kepada Allah untuk meminta perlindungan dari Dajal, ketika tasyahud akhir sebelum salam.[79]

Doanya berbunyi, "Allahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam, wamin adzaabil qobri, wamin fitnatil mahya wal mamaati, wa min syarri fitnatil masiihid dajjal." Artinya "Ya, Allah aku berlindung kepadamu dari azab Jahannam, dan azab kubur, dari fitnah hidup dan setelah mati dan dari kejelekan fitnah Masih ad-Dajjal."[80]

Kisah Ibnu Shayyad

Pada saat itu pula, di antara Muhammad dan para sahabatnya, ada seseorang yang bernama Ibnu Shayyad, ia memiliki semua ciri khas Dajjal. Umar bin Khattab pun bersumpah disamping Muhammad bahwa Ibnu Shayyad adalah Dajjal, tetapi Muhammad tidak menjawab apapun dikarenakan ia tidak mendapatkan wahyu mengenai hal tersebut. Karena itu, Muhammad tidak menyatakan secara pasti bahwa dia adalah Dajjal atau yang lainnya, dan karena itu pula ia berkata kepada ‘Umar, bahwa jika Ibnu Shayyad benar Dajjal, maka 'Umar tidak akan pernah bisa membunuhnya.[81]

Sebagian sahabat sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh ‘Umar, dan bersumpah bahwasanya Ibnu Shayyad adalah Dajal, sebagaimana diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah,[82] Ibnu ‘Umar, dan Abu Dzarr.

Kemudian Ibnu Shayyad mendengar apa yang telah dibicarakan orang-orang mengenainya, lalu dia merasa sangat terluka karenanya. Kemudian ia membela diri bahwa dia bukanlah Dajal, dan berhujjah bahwa yang dikabarkan oleh nabi tentang sifat-sifat Dajal tidak sesuai dengan keadaannya. Ibnu Shayyad mengaku bahwa ia seorang Muslim sedangkan Dajal adalah kafir, ia memiliki keturunan, sedangkan Dajal mandul, ia bisa memasuki kota Makkah dan Madinah, sedangkan Dajal tidak bisa.[83]

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ "Sahih Muslim 2942c". Sunnah.com. 
  2. ^ a b Farhang, Mehrvash (2017). "Dajjāl". Dalam Madelung, Wilferd; Daftary, Farhad. Encyclopaedia Islamica. Diterjemahkan oleh Negahban, Farzin. Leiden and Boston: Brill Publishers. doi:10.1163/1875-9831_isla_COM_035982. ISSN 1875-9823. 
  3. ^ Madelung, Wilferd (1986). "al-Mahdī". Dalam Bosworth, C. E.; van Donzel, E. J.; Heinrichs, W. P.; Lewis, B.; Pellat, Ch. Encyclopaedia of Islam, Second Edition. 5. Leiden: Brill Publishers. doi:10.1163/1573-3912_islam_COM_0618. ISBN 978-90-04-16121-4. 
  4. ^ Nabi ﷺ bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
  5. ^ Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2028.
  6. ^ Dalam Sahih Bukhori diriwayatkan bahwasanya rasulullah ﷺ pernah memberikan khutbah di hadapan para sahabatnya, lalu dia menyebutkan Dajjal. Dia bersabda: “Aku benar-benar akan memperingatkan kalian tentang Dajjal. Tidak ada seorang nabi melainkan ia pernah memperingatkan kaumnya tentang masalah tersebut. Tetapi aku akan mengatakan kepada kalian suatu ucapan yang belum pernah dikatakan oleh seorang nabi pun sebelumku. Dia itu (Dajjal) picak (bermata sebelah) sedangkan Allah tidaklah pecak” (Sahih Jami’ Shogir 3495/ Al-Bani)
  7. ^ "Tidaklah Allah mengutus seorang nabi melainkan telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal, dan Nabi Nuh telah memperingatkan hal itu kepada umatnya, juga para nabi yang datang sesudahnya..." (HR. Ahmad. Syaikh Al-Albani berkata: isnad hadits ini shahih sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Syaikhani. Kisah Dajjal hal. 69 Pustaka Imam Syafi'i)
  8. ^ Lihat Lisaanul ‘Arab (XI/236), Tartiibul Qaamuus (II/152).
  9. ^ Lihat an-Nihaayah fii Ghariibil Hadiits (II/102).
  10. ^ Lisaanul ‘Arab (XI/236).
  11. ^ Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin mengatakan, “Fitnah yang paling besar di muka bumi sejak Allah ciptakan Adam adalah fitnah Dajjal. Karena itu, tidak ada seorang nabi pun sejak Nabi Nuh sampai Muhammad kecuali mereka sudah mengingatkan kaumnya akan bahaya Dajjal, sebagai peringatan darinya.” (Al-Majmu’ Ats-Tsamiin II/175).
  12. ^ Anas bin Malik berkata, rasulullah ﷺ bersabda, “Tiadalah Allah mengutus seorang nabi pun kecuali pasti para nabi itu telah mengingatkan umatnya akan orang yang buta sebelah lagi pendusta, ingatlah sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah dan sesungguhnya Rabb kalian tidaklah buta sebelah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
  13. ^ Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu berkata: “Ya. Dajjal adalah manusia dari bani Adam. Sebagian para ulama menyatakan Dajjal adalah setan. Sebagian lagi menyatakan bapaknya manusia, ibunya dari bangsa jin. Tapi semua pendapat ini tidaklah benar. Karena dia butuh makan, minum, dan lainnya. Oleh karena itu, Nabi ‘Isa ‘alaihissalam membunuhnya dengan cara membunuh manusia biasa.” (Asy-Syarhul Mumti’ 3/275)
  14. ^ Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: “(Yang benar) Dajjal adalah manusia. Fitnahnya lebih besar dari (sekadar) fitnah Eropa sebagaimana banyak diterangkan dalam banyak hadits.” (Ash-Shahihah, 3/191)
  15. ^ Rasulullah ﷺ bersabda, “Ayah dan Ibu Dajjal itu melewati perkawinannya selama 30 tahun tanpa melahirkan satu anak pun. Kemudian lahirlah dari mereka seorang anak laki-laki yang buta sebelah matanya. Ia menjadi orang yang paling berbahaya dan paling sedikit manfaatnya (bagi kedua orang tuanya dan bagi umat manusia). Kedua matanya tertidur, tetapi hatinya tetap terjaga.” (HR . Riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya)
  16. ^ Sifat Dajjal bahwa dia tidak memiliki keturunan, dijelaskan dalam hadits Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu tentang kisahnya bersama Ibnu Shayyad, dia berkata kepada Abu Sa’id, “Bukankah engkau pernah mendengar rasulullah ﷺ bersabda: إِنَّهُ لاَ يُوْلَدُ لَهُ. ‘Sesungguhnya dia (Dajjal) tidak bisa memiliki keturunan?’ Dia (Abu Sa’id) berkata, ‘Benar,’ jawabku.” (Shahiih Muslim, Kitab al-Fitan, bab Dzikri Ibni Shayyad (XVIII/50, Syarh an-Nawawi).
  17. ^ Dari Hudzaifah, rasulullah ﷺ berkata: الدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى جُفَالُ الشَّعْرِ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ “Dajjal cacat matanya yang kiri, keriting rambutnya, bersamanya surga dan nerakanya. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka.” (HR. Muslim, no. 2934)
  18. ^ Dari Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shalallahu 'alihi wasalamu bersabda, "Dajjal adalah seorang yang cacat mata sebelah kirinya & rambutnya keriting seperti buih karena lebatnya".(HR. Muslim 18:60-61).
  19. ^ “...dan aku melihat orang yang berambut ikal pendek, yang mata-kanannya buta aku bertanya: Siapakah ini? Lalu dijawab, bahwa ia adalah Masihid ad-Dajjal” (Bukhari 77:68,92)
  20. ^ Di antara sifat-sifatnya (ciri-cirinya) lagi ialah seperti yang disebutkan dalam hadis Fathimah binti Qais radhiyallahu anhu mengenai kisah Al-Jasasah yang dalam riwayat itu Tamim Ad-Dari radhiyallahu anhu berkata, "....Lalu kami berangkat dengan segera sehingga ketika kami sampai di biara tiba-tiba di sana ada seorang yang sangat besar (hebat) dan diikat sangat erat...." (Shahih Muslim, Kitabul Fitan wa Asyrathis Sa'ah, Bab Qishshatil Jasasah 18:81)
  21. ^ ‘Sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting rambutnya, buta sebelah matanya, dan matanya kabur tidak menonjol dan tidak juga cekung, jika ia memperdayai kalian maka ketahuilah bahwa Tuhan kalian tidaklah buta sebelah’ (Shahih. Hadits riwayat Ahmad 23144, Abu Dawud 4320)
  22. ^ "Tidak ada seorang nabi pun kecuali telah memperingatkan ummatnya tentang Dajjal yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwa Dajjal buta sebelah matanya sedangkan Allah tidaklah buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya; Kafir" (yang mampu dibaca oleh setiap muslim). (HR. Al-Bukhari 7131,7408, Muslim 2933)
  23. ^ Dari Ubadah bin as-Shamit radhiyallahu ‘anhu, nabi ﷺ bersabda: إن المسيح الدجال رجل قصير، أفحج، جعد، أعور، مطموس العين، ليست بناتئة ولا حجراء “Sesungguhnya Dajjal adalah orang yang agak pendek, jalannya tidak normal, rambut ikal, buta sebelah, matanya terhapus, tidak timbul dan tidak masuk ke dalam.” (HR. Ahamd 22764, Abu Daud 4320, dan dishahihkan al-Albani).
  24. ^ Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, nabi ﷺ bercerita tentang Dajjal: فَإِذَا رَجُلٌ جَسِيمٌ أَحْمَرُ جَعْدُ الرَّأْسِ أَعْوَرُ العَيْنِ، كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ، قَالُوا: هَذَا الدَّجَّالُ “Tiba-tiba saya melihat ada sosok laki-laki yang gempal, kulitnya merah, rambutnya sangat keriting, matanya buta sebelah, seolah bola matanya seperti buah anggur yang keluar. Para malaikat mengatakan: ‘Itu Dajjal’.” (HR. Bukhari 7128).
  25. ^ Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, "Adapun al-Masih kesesatan itu (Dajjal) adalah buta sebelah matanya, lebar jidatnya, bidang dadanya bagian atas dan bengkok (kakinya)." (Musnad Imam Ahmad).
  26. ^ Tertulis di antara kedua matanya ك ف ر yang bisa dibaca oleh mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, rasulullah ﷺ berkata: مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ اْلأَعْوَرَ الْكَذَّابَ أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَمَكْتُوْبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف ر “Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Dia buta, pendusta. Ketahuilah dia buta, adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal:ك ف ر -yakni: kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)
  27. ^ Dalam satu riwayat dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu: يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ “Akan bisa membacanya semua mukmin yang bisa menulis ataupun tidak.” (HR. Muslim, 2934/105)
  28. ^ Dari Umar radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shalallahu 'alihi wasalamu bersabda: "Ketika saya sedang tidur, saya bermimpi melakukan thawaf di Baitullah... "Lalu Beliau mengatakan bahwa Beliau melihat Isa Ibnu Maryam 'alaihissalam, kemudian melihat Dajjal & menyebutkan ciri-cirinya dengan sabdanya: "Dia itu seorang lelaki yang gemuk, berkulit merah, berambut keriting, matanya buta sebelah, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak (tak bersinar)."" Para sahabat berkata, "Dajjal ini lebih menyerupai Ibnu Qathn, seorang laki-laki dari Khuza'ah". (Shahih Bukhari, Kitabul Fitan, Bab Dzikrid Dajjal 13:90; Shahih Muslim, Kitabul Iman, Bab Dzikril Masih Ibnu Maryam 'alaihissalam wal-Masihid Dajjal 2:237).
  29. ^ Para sahabat berkata, “Dajjal ini lebih menyerupai Ibnu Qathan seorang laki-laki dari Khuza’ah.” (H.R. Muslim, Kitabul Iman, Bab Dzikril Masih Ibni Maryam - Masihid Dajjal, Jilid 2 hal 237).
  30. ^ “Tidak akan tegak hari kiamat sampai keluar tiga puluh Dajal pendusta, semuanya berdusta atas nama Allah dan rasul-Nya.” (HR. Bukhari, no.7121, Abu Dawud, no.4334, dan Tirmidzi, no.2218)
  31. ^ Nabi berkata: “Lihatlah ia (Dajjal) berada di Laut Suriah (Laut Mediterania) atau Laut Yaman (Laut Arab). Bahkan sebaliknya ia berada di timur, ia berada di timur, ia berada di timur, dan nabi menunjukkan tangannya ke arah timur. (Shahih Muslim No.7028)
  32. ^ Fatimah binti Qais disebutkan bahwa Nabi ﷺ bersabda mengenai Dajjal, 119 – ( 2942 ) ألا إنه في بحر الشام أو بحر اليمن لا بل من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو وأومأ بيده إلى المشرق قالت فحفظت هذا من رسول الله صلى الله عليه و سلم (4/2261) “Artinya: Ketahuilah bahwa dia berada di laut Syam atau laut Yaman. Oh tidak, bahkan ia akan datang dari arah timur. Apa itu dari arah timur? Apa itu dari arah timur… dan dia berisyarat dengan tangannya menunjuk ke arah timur.” (Shahih Muslim 18:83)
  33. ^ “Sesungguhnya tiga tahun sebelum kemunculan Ad-Dajjal, pada tahun pertama, langit menahan sepertiga air hujannya, bumi menahan sepertiga hasil tumbuhannya, dan pada tahun kedua, langit menahan dua pertiga air hujannya, dan bumi juga menahan dua pertiga hasil tanamannya, dan pada tahun ketiga langit menahan seluruh yang ada padanya dan begitu pula bumi, sehingga binasalah setiap yang memiliki gigi pemamah dan kuku.” (“Kisah Dajjal”, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani; Pustaka Imam Asy-Syafi’i; hlm. 92)
  34. ^ Dari Abu Bakr Ash Shiddiq, Nabi ﷺ bersabda, الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ “Dajjal itu keluar dari bumi sebelah timur yang disebut Khurasan. Dajjal akan diikuti oleh kaum yang wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit”. (HR. Tirmidzi no. 2337 dan Ibnu Majah no. 4072. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
  35. ^ An Nihayah fil Fitan wal Malahim, 1: 128.
  36. ^ Dalam hadits An Nawas bin Sam’an yang marfu’ (sampai pada Nabi ﷺ) disebutkan, إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّأْمِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِينًا وَعَاثَ شِمَالاً يَا عِبَادَ اللَّهِ فَاثْبُتُوا “Dajjal itu keluar di antara Syam dan Irak. Dia lantas merusak kanan dan kiri. Wahai para hamba Allah, tetap teguhlah.” (HR. Muslim no. 2937).
  37. ^ يَنْشَأُ نَشْءٌ يَقْرَؤُوْنَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ، كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ حَتَّى خَرَجَ فِي عِرَاضِهِمُ الدَّجَّالُ “Akan muncul sekelompok pemuda yang (pandai) membaca Al-Qur`an tetapi tidak melewati tenggorokan mereka. Setiap kali keluar sekelompok mereka, maka akan tertumpas sehingga muncul Dajjal di tengah-tengah mereka.” (HR. Ibnu Majah no. 174, lihat Ash-Shahihah no. 2455)
  38. ^ a b Dajjal akan masuk pada setiap negeri dengan membawa fitnahnya (termasuk negeri kita ini) kecuali Makkah dan Madinah lantaran semua jalan yang menuju ke sana dijaga malaikat dengan berbaris. Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Tidak ada satu negeri pun, melainkan semua diinjak oleh Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Semua jalan yang menuju kesana dijaga dengan malaikat dengan berbaris. Maka berhentilah Dajjal disebuah kebun (di pinggir kota Madinah). Madinah berguncang tiga kali. Lalu - keluarlah semua orang-orang kafir dan munafik – Dari kota Madinah menemui Dajjal.’ (HR. Al-Bukhari 1881 dan Muslim 2943)
  39. ^ Allah سبحانه وتعالى telah mengharamkan Dajjal masuk Makkah dan Madinah. Sesungguhnya dia menjelajahi segala negeri kecuali keduanya. Diriwayatkan dari Fatimah binti Qais رضي الله عنها, bahwa rasulullah ﷺ menceritakan tentang kisah Tamim ad-Daari tersebut dan pengalamannya di tengah lautan ketika bertemu dengan sesosok makhluk yang terbelenggu. Rasulullah ﷺ membenarkan kisah Tamim ad-Daari tersebut adalah Dajjal yang akan keluar di akhir zaman. Maka para Ulama menerima riwayat tersebut dari pembenaran rasulullah ﷺ. Di dalam kisah tersebut disebutkan bahwa Dajjal berkata: “…maka aku akan keluar dan mengelilingi dunia. Tidak ada satupun daerah kecuali aku masuki dalam waktu 40 malam, kecuali Makkah dan Thayibah (nama lain Madinah) karena keduanya diharamkan atasku. Setiap aku akan memasuki salah satunya, maka aku dihalangi oleh malaikat-malaikat yang di tangan-tangan mereka tergenggam pedang-pedang yang terhunus menghalauku dari keduanya…” maka Rasulullah ﷺ mengatakan sambil menunjuk dengan tongkat ke tanah:هذه طيبة هذه طيبة هذهطيبة يغني المدينة ألا هل كنت حدثتكم ذلك؟ فقال الناس نعم فإنه أعجبني حديث تميم أنه وافق الذي كنت أحدثكم عنه وعن المدينة ومكة ألا إنه في بحر الشامأو بحر اليمن لابل من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو وأومأ بيده إلى المشرق “Inilah yang dimaksud Thoyibah 2x, inilah yang disebut sebagai Thoybah yakni al Madinah. Bukankah aku pernah mengatakannya kepada kalian?” Maka manusia menjawab: Ya! Rasulullah ﷺ bersabda: “Sungguh sangat mengagumkan aku berita dari Tamim ad-Daari ini, sesungguhnya ia cocok dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kalian tentang Madinah dan Makkah. Ketauhilah sesungguhnya dia (Dajjal) ada di laut Syam atau di laut Yaman. Tidak, bahkan di arah Timur, bahkan di arah Masryiq sambil mengisyaratkan dengan tangannya ke arah Timur. (HR. Muslim dalam Shahih Muslim/Kitabul Fitan wa Asyrathu as-Sa’ah, Bab Qishatul Jassaasah, Juz 18/83 dengan Syarh Nawawi)
  40. ^ Diriwayat yang lain Dajjal tidak dapat masuk ke empat masjid yaitu, Masjid Al-Haram, Masjid Nabawy, Masjid Al-Aqsha, dan Masjid Ath-Thûr. (Shahih. HR. Ahmad 24085. Lihat Ash-Shahihah 2934).
  41. ^ a b "Rasulullah ﷺ bersabda: ينزل الدجال في هذه السخة بمرقناة فيكن أكثر من يخرج إليه النساء حتى إن الرجل ليرجع إلى حميمه وإلى أمه وابنته وأخته وعمته فيو ثقها ربا طا مخافة أن تخر ج إليه Dajjal akan turun dari daerah dataran bergaram yang bernama Marriqanah. Maka yang banyak mengikutinya adalah para wanita, sampai seorang laki-laki pulang ke rumahnya menemui istrinya, ibu dan anak perempuan serta saudara perempuan dan bibinya kemudian mereka ikat karena khawatir kalau-kalau keluar menemui Dajjal dan mengikutinya." (HR. Ahmad (7/190) dan dishahihkan oleh Ahmad Asyakir)
  42. ^ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Telah disebutkan, awal mula ia keluar menyeru kepada Islam, mengaku sebagai muslim. Kemudian mengaku sebagai nabi, setelah itu mengaku sebagai ilah.” (Asy-Syarhul Mumti’ 3/268, lihat Qishshatu Dajjal wa Nuzul ‘Isa karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)
  43. ^ Dajjal akan keluar dari Yahudiyah Ashbahan dan 70.000 orang Yahudi akan menjadi pengikutnya. Dari Anas bin Malik, rasulullah ﷺ bersabda: يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ مَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفاً مِنَ الْيَهُودِ عَلَيْهِمُ التِّيجَانُ “Dajjal akan keluar dari Yahudiyah Ashbahan dan 70.000 orang Yahudi yang memakai mahkota akan jadi pengikutnya.” (HR. Ahmad 3: 224. Haditsnya hasan kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth)
  44. ^ Pengikut Dajjal yang terbanyak adalah dari kalangan Yahudi. Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Para pengikut Dajjal adalah dari kelompok Yahudi Isfahan (salah satu wilayah Iran) tujuh puluh ribu orang yang memakai thayalisah (topi penutup kepala).’ (HR. Muslim 2944).
  45. ^ a b "Abu Umamah, Rasulullah ﷺ bersabda, وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يَقُولَ لأَعْرَابِىٍّ أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأُمَّكَ أَتَشْهَدُ أَنِّى رَبُّكَ فَيَقُولُ نَعَمْ. فَيَتَمَثَّلُ لَهُ شَيْطَانَانِ فِى صُورَةِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ فَيَقُولاَنِ يَا بُنَىَّ اتَّبِعْهُ فَإِنَّهُ رَبُّكَ “Di antara fitnah Dajjal adalah, ia akan berkata pada orang Arab, “Bagaimana menurutmu jika aku membangkitkan ayah dan ibumu, lalu engkau bersaksi bahwa aku adalah Rabbmu, apakah engkau mau?” “Iya, mau”, jawab orang Arab tersebut. Lalu dua setan menyerupai bentuk ayah dan ibunya lantas keduanya berkata, “Wahai anakku, ikutilah dia (yaitu Dajjal), karena dia adalah Rabbmu”. (HR. Ibnu Majah no. 4077. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani sebagaimana dalam Shahih Al Jami’ no. 7875)
  46. ^ Imam bin Hajar menuliskan di dalam Kitabnya Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari, bahwa di saat itu semua rasul ﷺ mengatakan munafik, fasiq, kafir, semua keluar dari Madinah kecuali orang–orang mukhlisin, orang – orang yang mencintai rasul ﷺ tidak bergeming dari Madinah Al Munawwarah. Imam Ibn Hajar, Kitab Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari.
  47. ^ "Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal ialah kaum Yahudi" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, hal. 2065)
  48. ^ "Dajjal musuh Allah, akan muncul dan dia akan disertai oleh bala tentara yang terdiri dari kaum Yahudi dan segala macam bangsa" (idem, halaman 2974)
  49. ^ "...dan para wanita akan tampak seperti laki-laki dan laki-laki akan tampak seperti wanita" (idem, halaman 2998)
  50. ^ "Ada beberapa kaum yang bersahabat dengan Dajjal akan berkata: "Sesungguhnya kami tahu bahwa Dajjal adalah kafir, tetapi kami bersahabat dengan Dajjal, agar kami dapat makan dari makanannya, dan agar kami dapat memberi makan ternak kami dari pohon-pohonnya" (Kanzul-'Ummal; jilid VII, halaman 2092)
  51. ^ Rasulullah ﷺ berkata: فَيَخْرُجُ إِلَيْهِ يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ هُوَ خَيْرُ النَّاسِ أَوْ مِنْ خَيْرِ النَّاسِ فَيَقُوْلُ لَهُ: أَشْهَدُ أَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِي حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيْثَهُ. فَيَقُوْلُ الدَّجَّالُ: أَرَأَيْتُمْ إِنْ قَتَلْتُ هَذَا ثُمَّ أَحْيَيْتُهُ أَتَشُكُّوْنَ فِي اْلأَمْرِ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: لاَ. قَالَ: فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يُحْيِيْهِ… “Keluarlah pada hari itu seorang yang terbaik atau di antara orang terbaik. Dia berkata: ‘Aku bersaksi engkau adalah Dajjal yang telah disampaikan kepada kami oleh rasulullah ﷺ.’ Dajjal berkata (kepada pengikutnya): ‘Apa pendapat kalian jika aku bunuh dia dan aku hidupkan kembali apakah kalian masih ragu kepadaku?’ Mereka berkata: ‘Tidak.’ Maka Dajjal membunuhnya dan menghidupkannya kembali….” (HR. Muslim no. 2938)
  52. ^ Menggergaji seseorang kemudian membangkitkannya kembali. (HR. Muslim, 2938/113)
  53. ^ Dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah ﷺ berkata: فَيَأْتِي عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوْهُمْ فَيُؤْمِنُوْنَ بِهِ وَيَسْتَجِيْبُوْنَ لَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَاْلأَرْضَ فَتُنْبِتُ “…Dia datang kepada satu kaum mendakwahi mereka. Merekapun beriman kepadanya, menerima dakwahnya. Maka Dajjal memerintahkan langit untuk hujan dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman….” (HR. Muslim no. 2937)
  54. ^ Rasulullah ﷺ bersabda: walahu himar yarkabuhu ‘ardhu bayna udzunayhi arba’unadziroo”a. Ia memiliki keledai yang ditungganginya, lebar antara dua telinganya 40 hasta. (HR Ahmad dalam l Musnad, dan Hakim dalam al-Mustadrok)
  55. ^ "Bumi akan digulung untuknya; ia menggenggam awan di tangan kanannya, dan mendahului matahari di tempat terbenamnya; lautan hanya sedalam mata kakinya; di depannya adalah gunung yang penuh asap." (Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2998)
  56. ^ "Bersama-sama Dajjal akan dibangkitkan setan-setan yang rupanya mirip dengan orang-orang yang telah meninggal, apakah itu ayah ataukah saudara" (Kanzul-'Ummal; jilid VII, halaman 2065)
  57. ^ "Setan-setan yang rupanya mirip dengan orang yang telah meninggal akan menyertai Dajjal, dan mereka akan berkata kepada orang yang masih hidup: Kenalkah engkau padaku? Aku adalah saudaramu; aku adalah ayahmu; atau aku adalah salah seorang kerabatmu" (idem, hal. 2078)
  58. ^ "Bersama-sama Dajjal akan dibangkitkan setan-setan yang akan bercakap-cakap dengan manusia." (idem, halaman 2104)
  59. ^ Dari ‘Uqbah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Aku mendengar rasulullah ﷺ berkata tentang Dajjal: إِنَّ الدَّجَّالَ يَخْرُجُ وَإِنَّ مَعَهُ مَاءً وَنَارًا فَأَمَّا الَّذِي يَرَاهُ النَّاسُ مَاءً فَنَارٌ تُحْرِقُ وَأَمَّا الَّذِي يَرَاهُ النَّاسُ نَارًا فَمَاءٌ بَارِدٌ عَذْبٌ، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَلْيَقَعْ فِي الَّذِي يَرَاهُ نَارًا فَإِنَّهُ مَاءٌ عَذْبٌ طَيِّبٌ “Sungguh Dajjal akan keluar dan bersamanya ada air dan api. Apa yang dilihat manusia air sebenarnya adalah api yang membakar. Apa yang dilihat manusia api sesungguhnya adalah air minum dingin yang segar. Barangsiapa di antara kalian yang mendapatinya hendaknya memilih yang dilihatnya api, karena itu adalah air segar yang baik.” (HR. Muslim no. 2935)
  60. ^ “Di antara fitnah-fitnah (Ad-Dajjal) adalah, bahwa bersamanya ada surga dan neraka. Padahal sesungguhnya nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka. Barangsiapa mendapatkan cobaan dengan nerakanya, hendaklah ia berlindung kepada Allah dan hendaklah ia membaca ayat-ayat di awal surah Al Kahfi. (HR Ibnu Majah – Shahih)
  61. ^ Rasulullah ﷺ bersabda: وَإِنَّهُ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ وَنَهْرٌ وَمَاءٌ وَجَبَلُ خُبْزٍ وَإِنَّ جَنَّتَهُ نَارٌ وَنَارَهُ جَنَّةٌ “…Sesungguhnya bersama dia ada surga dan nerakanya, sungai dan air, serta gunung roti. Sesungguhnya surganya Dajjal adalah neraka dan nerakanya Dajjal adalah surga.” (HR. Ahmad. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Masihid Dajjal)
  62. ^ Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan, Rasulullah ﷺ berkata: وَيَمُرُّ بِالْخَرِبَةِ فَيَقُوْلُ لَهَا: أَخْرِجِي كُنُوْزَكِ. فَتَتْبَعُهُ كُنُوْزُهَا كَيَعَاسِيْبِ النَّحْلِ “…Dia mendatangi reruntuhan dan berkata: ‘Keluarkanlah perbendaharaanmu.’ Maka keluarlah perbendaharaannya mengikuti Dajjal seperti sekelompok lebah.” (HR. Muslim no. 2937)
  63. ^ Ketika Dajal sedang berkuasa dengan perbuatan-perbuatannya yang merusak di bumi, Allah mengutus Isa bin Maryam kemuka bumi di menara putih sebelah timur Damaskus untuk membunuh Dajal, dan tugasnya pun berhasil, Nabi Isa berhasil membunuh Dajal di Bab Lûd (dekat Baitul Maqdis, Palestina). (Lihat HR. Muslim 2937)
  64. ^ “Sesungguhnya Isa Bin Maryam Akan Membunuh Dajjal Di Bab Lud (Gerbang Lud).” (Hr Ahmad, Turmudzi, Dan Nu’Aim Bin Hamad).
  65. ^ Nabi ﷺ saja, saat beliau masih hidup beliau sampai pernah berpesan seperti ini, ان يخرج وأنا فيكم فأنا حجيجه دونكم-صلى الله عليه و سلم يعني أكفيكم إياه- و إلا فامرؤ حجيج نفسه والله خليفتي على كل مسلم “Jika Dajjal keluar dan aku ada di tengah-tengah kalian, maka aku yang akan mengalahkan dia untuk membela kalian (ﷺ, artinya: Aku melindungi kalian darinya). Jika aku telah tiada, maka seorang melindungi dirinya sendiri dan Allah yang menggantikan aku untuk melindungi setiap muslim.” (HR. Muslim no. 2937)
  66. ^ Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu’anhu menyampaikan hadis dari Rasulullah ﷺ, لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ وَلَيْسَ نَقْبٌ مِنْ أَنْقَابِهَا إِلاَّ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ صَافِّينَ تَحْرُسُهَا فَيَنْزِلُ بِالسَّبَخَةِ فَتَرْجُفُ الْمَدِينَةُ ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ يَخْرُجُ إِلَيْهِ مِنْهَا كُلُّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ “Tidak ada satu negeri pun melainkan akan dikunjungi oleh Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada gang/Lorong di kota itu melainkan ada malaikat-malaikat yang berbaris menjaganya. Ketika Dajjal memasuki Sab’khoh (daerah pinggiran Madinah) bergoncanglah kota Madinah sebanyak tiga kali, lalu keluarlah dari Madinah orang-orang kãfir dan munãfik.”
  67. ^ Dalam hadits yang lain, Nabi menerangkan,ليفرن الناس من الدجال في الجبال "Sungguh orang-orang saat Dajjal keluar nanti akan melarikan diri menghindar darinya, sampai ke gunung-gunung." (HR. Muslim)
  68. ^ Nabi ﷺ bersabda, من سمع بالدجال فلينأ عنه فوالله إن الرجل ليأتيه وهو يحسب أنه مؤمن فيتبعه مما يبعث به من الشبهات أو لما يبعث به من الشبهات هكذا قال. "Siapa yang mendengar keberadaan Dajjal, hendaknya dia menjauh darinya. Sungguh demi Allah! Ada seorang mendatanginya dalam keadaan dia mengira bahwasanya dia itu beriman, namun pada akhirnya dia malah menjadi pengikutnya, disebabkan syubhat-syubhat yang dia sampaikan." (HR. Ahmad)
  69. ^ “Barangsiapa yang mendengar tentang Dajjal hendaklah ia menjauh darinya. Demi Allah! Sesungguhnya ada seorang laki-laki akan mendatanginya dan ia menyangka dirinya beriman, lalu ia justru mengikutinya karena pengaruh syubhat (kerancuan yang ditimbulkan Dajjal).” (HR. Abu Dawud, no.4319, dan dishahihkan Al-Albani dalam Al-Misykah 3:1515)
  70. ^ Menghafal permulaan surat Al-Kahfi عَنْ أَبِيْ الدَرْدَاءِ أَنَّ النَّبِيَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَالسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آياتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَجَّالِ Dari Abu Darda bahwasanya Nabi ﷺ bersabda, “Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al-Kahfi maka ia dijaga dari Dajjal.” (HR. Muslim, no.809)
  71. ^ Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi ﷺ bersabda, مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ “Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal” (HR. Muslim no. 809).
  72. ^ Dari An Nawas bin Sam’an, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ “Barangsiapa di antara kalian mendapati zamannya Dajjal, bacalah awal-awal surat Al Kahfi” (HR. Muslim no. 2937).
  73. ^ Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi ﷺ bersabda, مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ ». قَالَ حَجَّاجٌ « مَنْ قَرَأَ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ سُورَةِ الكَهْفِ » “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” Hajjaj berkata, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi” (HR. Ahmad 6: 446. Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata bahwa sanad hadits ini shahih, perowinya tsiqoh termasuk dalam periwayat shahihain –Bukhari dan Muslim- selain Ma’dan bin Abi Tholhah Al Ya’mari yang termasuk perowi Muslim).
  74. ^ Imam Nawawi rahimahullah berkata, “(Kenapa yang dianjurkan untuk dibaca adalah surat Al Kahfi?) Karena di awal surat tersebut terdapat ayat-ayat yang menakjubkan. Siapa yang mau merenungkannya, niscaya ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal. Sebagaimana pula dalam akhir-akhir ayat surat tersebut, Allah Ta’ala berfirman, أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا “Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil (hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?)” (Al Kahfi: 102)” (Syarh Shahih Muslim, 6: 93).
  75. ^ “Dari akhir surat Al-Kahfi.” (HR. Muslim no. 809)
  76. ^ Penjelasan ini disebut dalam hadits dari Abu Sa’id Al Khudri, مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi 2: 546. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471).
  77. ^ Juga dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi ﷺ bersabda, مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at” (HR. Al Baihaqi dalam Al Kubro 3: 249. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470).
  78. ^ Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Imam Syafi’i dalam Al-Umm dan Al-Ashaab berkata disunnahkan membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat dan malam Jumatnya.” (Al-Majmu’, 4: 295).
  79. ^ Dalam hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ثُمَّ يَدْعُو لِنَفْسِهِ بِمَا بَدَا لَهُ “Jika salah seorang di antara kalian bertasyahud, maka mintalah perlindungan pada Allah dari empat perkara yaitu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati dan dari kejelekan Al Masih Ad Dajjal, kemudian hendaklah ia berdoa untuk dirinya sendiri dengan doa apa saja yang ia inginkan.” (HR. An Nasai no. 1310. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
  80. ^ Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda, إِذَا فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِ الآخِرِ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ “Jika salah seorang di antara kalian selesai tasyahud akhir (sebelum salam), mintalah perlindungan pada Allah dari empat hal: siksa neraka jahannam, siksa kubur, penyimpangan ketika hidup dan mati, kejelekan Al Masih Ad Dajjal.” (HR. Muslim no. 588).
  81. ^ "Jika dia memang Dajjal, maka engkau tidak akan pernah bisa membunuhnya." (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XVIII hal 64)
  82. ^ Dijelaskan dalam sebuah hadits dari Muhammad bin al-Munkadir, dia berkata, “Aku melihat Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhuma bersumpah atas Nama Allah bahwasanya Ibnu Shayyad adalah Dajjal.” Aku berkata, “Engkau bersumpah atas Nama Allah?!” Dia berkata, “Sesungguhnya aku mendengar ‘Umar bersumpah terhadap hal itu di sisi nabi ﷺ, lalu Nabi ﷺ tidak mengingkarinya.” Shahiih al-Bukhari, Kitab al-I’tishaam bil Kitaabi was Sunnah, bab Man Ra'-a Tarkan Nakiir minan Nabiyyi Hujjatun li man Ghairir Rasuul (XIII/223, al-Fat-h), dan Shahiih Muslim, Kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah, bab Dzikru Ibni Shayyad (XVIII/52-53, Syarh an-Nawawi)
  83. ^ ‘Dia (Dajjal) adalah orang kafir,’ sementara aku adalah seorang muslim? Bukankah rasulullah ﷺ pernah bersabda bahwa dia (Dajjal) adalah orang yang tidak memiliki anak, sementara aku telah meninggalkan anak-anakku di Madinah? Bukankah rasulullah ﷺ pernah bersabda bahwa dia (Dajjal) tidak akan pernah memasuki Madinah dan Makkah, sementara aku datang dari Madinah menuju Makkah?” Abu Sa’id al-Khudri berkata, “Hampir saja aku menerima alasannya,” kemudian dia berkata, “Demi Allah, sesungguhnya aku mengenalnya dan mengetahui tempat kelahirannya, dan di mana dia sekarang.” Abu Sa’id berkata, “Aku berkata kepadanya, ‘Celakalah engkau pada hari-harimu.’” (Shahiih Muslim, Kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah bab Dzikru Ibni Shayyad XVIII/51-52, Syarh an-Nawawi)

Referensi

  • al-Qiyamah as-Shugra, Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar, Dar an-Nafais, Hal. 232 – 233

Pranala luar