Lompat ke isi

Lion Air: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k konsisten sesuai buku Sejarah TNI AU hlm. 143 (via JWB)
 
(458 revisi perantara oleh 82 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
<!--{{pp-semi-indef|small=yes}}-->
{{Infobox Airline
| airline = Lion Air
{{Infobox airline
| logo = Lion Air.svg
| airline = Lion Air
| image = Lion Air.svg
| logo_size = 250px
| IATA = JT
| image_size =
| ICAO = LNI
| IATA = JT
| ICAO = LNI
| callsign = LION INTER
| callsign = LION INTER
| founded = 19 Oktober 1999 <ref>2013 Laureate Award Nominees, ''[[Aviation Week & Space Technology]]'', 21 Januari 2013, hal. 47</ref>
| founded = {{start date|1999|11|15|df=y}}
| commenced = 30 Juni 2000
| commenced = {{start date|2000|6|30|df=y}}
| hubs =
| aoc =
<div>
| hubs = <!--- Hubs should be listed alphabetically, not by size --->
* [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta|Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta]]
* [[Bandar Udara Internasional Juanda|Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya]]
{{bulletedlist||[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta–Soekarno–Hatta]]
* [[Bandar Udara Hang Nadim|Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam]]
|[[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin|Makassar]]
|[[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]]}}
* [[Bandar Udara Sultan Hasanuddin|Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar]]
| secondary_hubs = <!--- Hubs should be listed alphabetically, not by size --->
* [[Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi|Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado]]
{{bulletedlist||[[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman|Balikpapan]]
</div>
|[[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar/Bali]]
| secondary_hubs =
|[[Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi|Manado]]
| focus_cities =
|[[Bandar Udara Internasional Kualanamu|Medan]]
<div>
* [[Bandar Udara Sultan Iskandar Muda|Banda Aceh]]
|[[Bandar Udara Internasional Yogyakarta|Yogyakarta–Internasional]]}}
| focus_cities = <!--- Focus Cities should be listed alphabetically, not by size --->
* [[Bandar Udara Syamsudin Noor|Banjarmasin]]
* [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar]]
{{bulletedlist|[[Bandar Udara Internasional Hang Nadim|Batam]]
* [[Bandar Udara Internasional Kuala Namu|Medan]]
|[[Bandar Udara Internasional Minangkabau|Padang]]
* [[Bandar Udara Internasional Minangkabau|Padang]]
|[[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II|Palembang]]
* [[Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II|Palembang]]
|[[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II|Pekanbaru]]}}
| frequent_flyer = Lion Passport
* [[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II|Pekanbaru]]
| alliance =
* [[Bandar Udara Internasional Ahmad Yani|Semarang]]
| subsidiaries = *Maskapai
* [[Bandar Udara Juwata|Tarakan]]
**[[Batik Air|Batik Air Indonesia]]
* [[Bandar Udara Adi Sucipto|Yogyakarta]]
**[[Batik Air Malaysia]]
</div>
**[[Thai Lion Air]]
| frequent_flyer =Lion Passport Club
**[[Wings Air]]
| lounge =Lion King Lounge
*Lainnya
| subsidiaries =
**Batam Aero Technic
<div>
*[[Lion Bizjet]]
**Lion Bizjet
*[[Wings Air]]
**[[Lion Parcel]]
**Lion Hotel & Plaza
*[[Batik Air]]
| fleet_size = 110
*[[Malindo Air]]
| destinations = [[Daftar bandar udara tujuan Lion Air|48]]<ref>{{Cite web|url=https://www.ch-aviation.com/portal/airline/JT | title=Lion Air on ch-aviation.com | website=ch-aviation.com | access-date= 21 November 2023}}</ref>
*[[Thai Lion Air]]
| parent = [[Lion Air Group]]
| fleet_size =107
| num_employees =
| destinations =79
| headquarters = Lion Air Tower, Jalan KH. Hasyim Ashari, [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| company_slogan =''We make people fly''
| key_people = [[Rusdi Kirana]] (Ketua)<br>{{nowrap|Edward Sirait (Presiden dan CEO)}}<br>Daniel Putut (Direktur Pengatur)
| headquarters = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| key_people =
| revenue =
| operating_income =
<div>
| net_income =
*[[Rusdi Kirana]] (Pendiri)
| profit =
*Rudi Lumiwengkas (Presiden Direktur)
| assets =
*Edward Sirait (Direktur Umum)
| equity =
| website = {{URL|http://www.lionair.co.id}}
| website = {{URL|lionair.co.id}}
}}
}}
'''PT Lion Mentari Airlines''' beroperasi sebagai '''Lion Air''' adalah sebuah [[maskapai penerbangan bertarif rendah]] yang berpangkalan pusat di Jakarta, Indonesia. Lion Air sendiri adalah maskapai swasta terbesar di Indonesia dan maskapai bertarif rendah terbesar kedua di [[Asia Tenggara]] setelah [[AirAsia]]. Dengan jaringan rute di Indonesia, [[Singapura]], [[Malaysia]],[[Thailand]] dan [[Arab Saudi]] serta rute carter menuju [[Republik Rakyat Tiongkok|China]] dan [[Hongkong]], Lion Air menjadikan dirinya sebagai pemain Regional yang akan berkompetisi dengan [[AirAsia]] dari Malaysia dan [[Cebu Pacific]] dari Filipina. Sepanjang tahun operasionalnya, Lion Air mengalami penambahan armada secara signifikan sejak tahun operasionalnya pada tahun 2000 dengan memegang sejumlah kontrak besar, salah satunya yaitu kontrak pengadaan pesawat dengan [[Airbus]] dan [[Boeing]] dengan total keseluruhan sebesar US$ 46.4 Milliar untuk armada 234 unit [[Airbus A320]] dan 203 Pesawat [[Boeing 737 MAX]]. Perusahaan sendiri telah memiliki perencanaan jangka panjang pada maskapai untuk memberdayakan armadanya untuk mempercepat ekspansinya di kancah regional [[Asia Tenggara]] dengan membuat anak perusahaannya sendiri, yaitu [[Wings Air]] dan [[Batik Air]] sebagai pemerkuat operasional maskapai di Indonesia dan untuk di luar negeri, Lion Air memperkuat kehadirannya dengan mendirikan [[Malindo Air]] dan [[Thai Lion Air]].
'''PT. Lion Mentari Airlines''' beroperasi sebagai '''Lion Air''' adalah sebuah [[maskapai penerbangan bertarif rendah]] (''low-cost carrier'') yang berpangkalan pusat di Jakarta, Indonesia.<ref>[http://www.lionair.co.id/id/lion-experience-about Tentang Lion Air]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Lion Air sendiri adalah maskapai swasta terbesar di Indonesia. Dengan jaringan rute di [[Indonesia]], [[Filipina]], [[Malaysia]], [[Thailand]], [[Australia]], [[India]], [[Arab Saudi]], dan [[Jepang]], serta rute charter menuju [[China]], [[Hong Kong]], [[Korea Selatan]], dan [[Makau]]. Lion Air menjadikan dirinya sebagai pemain Regional yang akan berkompetisi dengan [[AirAsia]] dari Malaysia. Sepanjang tahun operasionalnya, Lion Air mengalami penambahan armada secara signifikan sejak tahun operasionalnya pada tahun 2000 dengan memegang sejumlah kontrak besar, salah satunya yaitu kontrak pengadaan pesawat dengan [[Airbus]] dan [[Boeing]] dengan total keseluruhan sebesar US$ 46.4 Milliar untuk armada 234 unit [[Airbus A320]] dan 203 Pesawat [[Boeing 737 MAX]]. Perusahaan sendiri telah memiliki perencanaan jangka panjang pada maskapai untuk memberdayakan armadanya untuk mempercepat ekspansinya di kancah regional [[Asia Tenggara]] dengan membuat anak perusahaannya sendiri, yaitu [[Wings Air]] dan [[Batik Air]] sebagai pemerkuat operasional maskapai di Indonesia dan untuk di luar negeri, Lion Air memperkuat kehadirannya dengan mendirikan [[Malindo Air]] dan [[Thai Lion Air]].


Lion Air mengoperasikan lebih dari 100 pesawat Boeing 737-800/900ER.<ref name="urlLion Air Fleet Details and History - Planespotters.net Just Aviation">{{cite web |url=http://www.planespotters.net/Airline/Lion-Airlines |title=Lion Air Fleet Details and History – Planespotters.net Just Aviation |work= |accessdate=2017-4-15 |archive-date=2015-08-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150820083844/http://www.planespotters.net/Airline/Lion-Airlines |dead-url=yes }}</ref> Maskapai penerbangan ini telah ditandai dengan ekspansi yang cepat akibat [[hukum|deregulasi]] dari [[penerbangan|industri penerbangan]] di [[Indonesia]] tahun 1999 dan keberhasilan model bisnis tarif murahnya.
Meski begitu, maskapai ini sering menjadi momok pembicaraan oleh masyarakat sebagai maskapai yang selalu terlambat dengan waktu yang luar biasa lama dan kenyamanan yang kurang, serta penuh dengan kejadian yang harusnya bisa diantisipasi maskapai. Baru-baru ini, Lion Air sempat menjadi headline di berita nasional akibat beberapa armadanya yang sempat rusak, menabrak burung dan mogok kerja yang mengharuskan Lion Air melakukan refund terhadap semua penumpangnya yang malah ditangani oleh [[Angkasa Pura II]]. Akibat ini semua, maskapai ini tercatat sebagai maskapai dengan kinerja yang buruk dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi keselamatan terbangnya.

Lion Air mengoperasikan lebih dari 100 pesawat Boeing 737-800/900ER. Maskapai penerbangan ini telah ditandai dengan ekspansi yang cepat dan keberhasilan model bisnis tarif murahnya.


== Sejarah ==
== Sejarah ==


Didirikan pada tanggal 19 Oktober 1999 dan beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000. Maskapai Lion Air beroperasi pertama kalinya dengan menggunakan [[Boeing 737|Boeing 737-200]] yang disewa untuk membuka rute ke [[Pontianak]]. Maskapai penerbangan ini dikomandoi oleh Rusdi Kirana dan keluarganya. Dalam perkembangannya, Maskapai penerbangan ini berencana untuk bergabung dengan [[IATA]], tetapi sebelum masuk ke dalam IATA, organisasi ini mengharuskan maskapai ini untuk lulus ujian IATA, IOSA. Namun, gagal karena masalah keamanan. Tetapi, Lion Air tak patah arang meski sempat gagal. Lion bersama Boeing mendesain framework untuk workshop dalam pengaplikasian prosedur Kinerja Navigasi Berpemandu (KNB) di Indonesia.<ref>[http://atwonline.com/aircraft-engines-components/news/boeing-lion-air-pioneer-precision-satellite-navigation-technology-1 Boeing, Lion Air pioneer precision satellite navigation technology]</ref>
Didirikan pada tanggal 19 Oktober 1999 dan beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000. Maskapai Lion Air beroperasi pertama kalinya dengan menggunakan [[Boeing 737|Boeing 737-200]] yang disewa untuk membuka rute ke [[Pontianak]]. Maskapai penerbangan ini dikomando oleh [[Rusdi Kirana]] dan keluarganya. Dalam perkembangannya, Maskapai penerbangan ini berencana untuk bergabung dengan [[IATA]], tetapi sebelum masuk ke dalam IATA, organisasi ini mengharuskan maskapai ini untuk lulus ujian IATA, IOSA. Namun, gagal karena masalah keamanan. Tetapi, Lion Air tak patah arang meski sempat gagal. Lion bersama Boeing mendesain framework untuk workshop dalam pengaplikasian prosedur Kinerja Navigasi Berpemandu (KNB) di Indonesia.<ref>[http://atwonline.com/aircraft-engines-components/news/boeing-lion-air-pioneer-precision-satellite-navigation-technology-1 Boeing, Lion Air pioneer precision satellite navigation technology]</ref>


Pada bulan November 2009, Maskapai mendatangkan armada terbesarnya [[Boeing 747-400]] yang merupakan purna pakai dari maskapai [[Oasis Hong Kong Airlines]] yang bangkrut pada tahun 2008, pada tahun berikutnya Lion Air menambah jumlah penerbangan ke [[Jeddah]] sebanyak lima kali seminggu yang dilayani oleh 2 armada Boeing 747-400 dengan total kursi sebanyak 992 kursi dalam sekali terbang.<ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/05/lion-air-adds-extra-flights-jeddah.html Lion Air adds extra flights to Jeddah]</ref>
Pada bulan November 2009, Maskapai mendatangkan armada terbesarnya [[Boeing 747-400]] yang merupakan purna pakai dari maskapai [[Oasis Hong Kong Airlines]] yang bangkrut pada tahun 2008, pada tahun berikutnya Lion Air menambah jumlah penerbangan ke [[Jeddah]] sebanyak lima kali seminggu yang dilayani oleh 2 armada Boeing 747-400 dengan total kursi sebanyak 992 kursi dalam sekali terbang.<ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/05/lion-air-adds-extra-flights-jeddah.html Lion Air adds extra flights to Jeddah]</ref>


Pada tanggal 19 Juli 2011, Lion Air melakukan pemberhentian sementara untuk ke 13 armadanya akibat gagalnya maskapai memenuhi OTP (on time performance) yang ditetapkan oleh Dirjen Perhubungan Udara sampai Lion Air dapat memenuhi sekurang-kurangnya 80 persen dari OTP. Dalam catatan resmi Kementerian Perhubungan, OTP Lion Air hanya 66.45 persen dan merupakan yang terburuk dari 6 maskapai penerbangan utama dari bulan Januari hingga April tahun 2011 di 24 bandar udara di seluruh Indonesia.<ref>http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=dbc6c17187c477fd469d54482dd7001a&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c Lion Air Should Grounded 13 Planes</ref> Pada tanggal 18 November 2011, maskapai penerbangan bersama dengan Boeing mengumumkan pemesanan 201 pesawat Boeing 737 MAX dan 29 pesawat Boeing 737-900ER dan ini tercatat sebagai pemesanan tunggal terbanyak oleh satu maskapai penerbangan komersial sebanyak 230 dengan nilai $21.7 miliar.
Pada tanggal 19 Juli 2011, Lion Air melakukan pemberhentian sementara untuk ke 13 armada [[Boeing 737-900ER]] akibat gagalnya maskapai memenuhi OTP (on time performance) yang ditetapkan oleh Dirjen Perhubungan Udara sampai Lion Air dapat memenuhi sekurang-kurangnya 80 persen dari OTP. Dalam catatan resmi Kementerian Perhubungan, OTP Lion Air hanya 66.45 persen dan merupakan yang terburuk dari 6 maskapai penerbangan utama dari bulan Januari hingga April tahun 2011 di 24 bandar udara di seluruh Indonesia.<ref>http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=dbc6c17187c477fd469d54482dd7001a&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c Lion Air Should Grounded 13 Planes</ref> Pada tanggal 18 November 2011, maskapai penerbangan bersama dengan Boeing mengumumkan pemesanan 201 pesawat Boeing 737 MAX dan 29 pesawat Boeing 737-900ER dan ini tercatat sebagai pemesanan tunggal terbanyak oleh satu maskapai penerbangan komersial sebanyak 230 dengan nilai $21.7 miliar.


Pada bulan Januari 2012, Lion Air dikenakan sanksi oleh Kementerian Perhubungan setelah ditemukan beberapa pilot dan awak pesawat memiliki dan menggunakan bahan Narkotika. Sebelumnya, hal ini dipicu ketika ditemukannya awak maskapai (pilot dan kru darat) tertangkap basah menggunakan Sabu-sabu dan metafetamin secara terpisah.<ref>{{cite web|url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/01/11/lion-air-sanctioned-over-pilots-with-crystal-meth.html|title=Lion air sanctioned over pilots with crystal meth|date=11 Januari 2012}}</ref>
Pada bulan Januari 2012, Lion Air dikenakan sanksi oleh Kementerian Perhubungan setelah ditemukan beberapa pilot dan awak pesawat memiliki dan menggunakan bahan Narkotika. Sebelumnya, hal ini dipicu ketika ditemukannya awak maskapai (pilot dan kru darat) tertangkap basah menggunakan Sabu-sabu dan metafetamin secara terpisah.<ref>{{cite web|url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/01/11/lion-air-sanctioned-over-pilots-with-crystal-meth.html|title=Lion air sanctioned over pilots with crystal meth|date=11 Januari 2012|access-date=2012-02-07|archive-date=2012-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20120113193539/http://www.thejakartapost.com/news/2012/01/11/lion-air-sanctioned-over-pilots-with-crystal-meth.html|dead-url=yes}}</ref>


[[Berkas:B738 PK-LJQ & A320 PK-LUO @ UPG.jpg|thumb|right|Sebuah pesawat Lion Air berdampingan dengan anak perusahaannya, [[Batik Air]]]]
Lion Air mendirikan maskapai penerbangan layanan penuh dengan nama Batik Air, yang akan mulai beroperasi pada tahun 2013 dengan menggunakan 737-900ER. Lion Air juga menandatangani komitmen dengan Boeing untuk memesan lima buah pesawat [[Boeing 787 Dreamliner|787 Dreamliner]] untuk maskapai penerbangan ini, dan ini membuat Lion Air menjadi maskapai penerbangan Indonesia pertama yang memesan tipe ini sejak [[Garuda Indonesia]] membatalkan pemesannya untuk 10 Dreamliner pada tahun 2010, dan diperkirakan akan dikirim pada tahun 2015.<ref name=BatikAir_FG>{{cite news|last=Govindasamy|first=Siva|title=IATA: Lion's Batik Air to up the competition in Southeast Asia|url=http://www.flightglobal.com/news/articles/iata-lions-batik-air-to-up-the-competition-in-southeast-asia-372803/|accessdate=10 June 2012|newspaper=Flightglobal|date=9 June 2012}}</ref> Maskapai ini juga telah mempertimbangkan memesan pesawat berbadan lebar [[Airbus A330]], tetapi memilih untuk membeli 787.<ref name="787 commitment for subsidiary_ATW">{{cite news|last=Walker|first=Karen|title=Lion Air signs Dreamliner commitment for premium carrier|url=http://atwonline.com/aircraft-engines-components/news/lion-air-signs-dreamliner-commitment-premium-carrier-0608|accessdate=10 June 2012|newspaper=Air Transport World|date=8 June 2012}}</ref>
Lion Air mendirikan maskapai penerbangan layanan penuh dengan nama Batik Air, yang akan mulai beroperasi pada tahun 2013 dengan menggunakan 737-900ER. Lion Air juga menandatangani komitmen dengan Boeing untuk memesan lima buah pesawat [[Boeing 787 Dreamliner|787 Dreamliner]] untuk maskapai penerbangan ini, dan ini membuat Lion Air menjadi maskapai penerbangan Indonesia pertama yang memesan tipe ini sejak [[Garuda Indonesia]] membatalkan pemesannya untuk 10 Dreamliner pada tahun 2010, dan diperkirakan akan dikirim pada tahun 2015.<ref name=BatikAir_FG>{{cite news|last=Govindasamy|first=Siva|title=IATA: Lion's Batik Air to up the competition in Southeast Asia|url=http://www.flightglobal.com/news/articles/iata-lions-batik-air-to-up-the-competition-in-southeast-asia-372803/|accessdate=10 June 2012|newspaper=Flightglobal|date=9 June 2012}}</ref> Maskapai ini juga telah mempertimbangkan memesan pesawat berbadan lebar [[Airbus A330]], tetapi memilih untuk membeli 787.<ref name="787 commitment for subsidiary_ATW">{{cite news|last=Walker|first=Karen|title=Lion Air signs Dreamliner commitment for premium carrier|url=http://atwonline.com/aircraft-engines-components/news/lion-air-signs-dreamliner-commitment-premium-carrier-0608|accessdate=10 June 2012|newspaper=Air Transport World|date=8 June 2012}}</ref>


Pada [[11 September]] [[2012]], Lion Air dan National Aerospace & Defence Industries Sdn Bhd (Nadi) menandatangani perjanjian [[Perusahaan patungan|Joint Venture]] untuk mendirikan maskapai penerbangan baru di Malaysia, dengan nama [[Malindo Air]]ways pada Mei 2013. Kedua mitra juga sepakat untuk membentuk JV lain untuk memberikan layanan perawatan pesawat untuk semua pesawat di Grup Lion Air, termasuk maskapai penerbangan patungan di antara mereka.<ref>[http://www.businessweek.com/news/2012-09-11/lion-air-takes-fight-to-airasia-s-malaysian-home-southeast-asia Lion Air Takes Fight to AirAsia's Malaysia Home]</ref>
Pada [[11 September]] [[2012]], Lion Air dan National Aerospace & Defence Industries Sdn Bhd (Nadi) menandatangani perjanjian [[Perusahaan patungan|Joint Venture]] untuk mendirikan maskapai penerbangan baru di Malaysia, dengan nama [[Malindo Air]]ways pada Mei 2013. Kedua mitra juga sepakat untuk membentuk JV lain untuk memberikan layanan perawatan pesawat untuk semua pesawat di Grup Lion Air, termasuk maskapai penerbangan patungan di antara mereka.<ref>[http://www.businessweek.com/news/2012-09-11/lion-air-takes-fight-to-airasia-s-malaysian-home-southeast-asia Lion Air Takes Fight to AirAsia's Malaysia Home]</ref>


Pada [[18 Maret]] [[2013]], Lion Air menandatangani kontrak pembelian 234 pesawat [[Airbus]] senilai US$ 24 miliar atau sekitar Rp 233 triliun di [[Perancis]] dan disaksikan langsung oleh Presiden Prancis [[Francois Hollande]]. Pesawat yang dipesan adalah jenis A320 dan A321 <ref>[http://finance.detik.com/read/2013/03/19/094633/2197535/68/kisah-penjual-mesin-tik-asal-ri-yang-kini-membeli-ratusan-pesawat-airbus-dan-boeing?f9911033 Artikel:"Kisah Penjual Mesin Tik asal RI yang Kini Membeli Ratusan Pesawat Airbus dan Boeing" di detik.com]</ref>.
Pada [[18 Maret]] [[2013]], Lion Air menandatangani kontrak pembelian 234 pesawat [[Airbus]] senilai US$ 24 miliar atau sekitar Rp 233 triliun di [[Prancis]] dan disaksikan langsung oleh Presiden Prancis [[Francois Hollande]]. Pesawat yang dipesan adalah jenis A320 dan A321.<ref>[http://finance.detik.com/read/2013/03/19/094633/2197535/68/kisah-penjual-mesin-tik-asal-ri-yang-kini-membeli-ratusan-pesawat-airbus-dan-boeing?f9911033 Artikel:"Kisah Penjual Mesin Tik asal RI yang Kini Membeli Ratusan Pesawat Airbus dan Boeing" di detik.com]</ref>


Pada tanggal [[31 Juli]] [[2015]], Lion Air secara resmi hengkang dari [[INACA]] karena adanya ketidakcocokan dengan anggota yang lain.<ref>[http://www.tribunnews.com/bisnis/2015/07/31/lion-air-cerai-dari-inaca-karena-sudah-tak-sepaham Lion Air 'Cerai' dari INACA Karena Sudah Tak Sepaham]</ref>
Pada tanggal [[31 Juli]] [[2015]], Lion Air secara resmi hengkang dari [[INACA]] karena adanya ketidakcocokan dengan anggota yang lain.<ref>[http://www.tribunnews.com/bisnis/2015/07/31/lion-air-cerai-dari-inaca-karena-sudah-tak-sepaham Lion Air 'Cerai' dari INACA Karena Sudah Tak Sepaham]</ref>


Pada tahun [[2016]], Lion Air masuk dalam daftar maskapai penerbangan bertarif rendah dengan layanan terbaik sedunia versi SkyTrax serta meraih dua penghargaan, yaitu Kabin Terbaik Kelas Murah dan Kursi Premium Terbaik Kelas Murah.<ref>[https://www.merdeka.com/uang/lion-air-masuk-maskapai-murah-dengan-kursi-dan-kabin-terbaik-dunia.html Lion Air masuk maskapai murah dengan kursi dan kabin terbaik dunia]</ref>
==Tujuan==
{{Main|Daftar bandar udara tujuan Lion Air}}
Lion Air melayani 59 tujuan, 55 domestik dan 4 internasional (per Desember 2012).


==Armada==
== Armada ==
Berikut daftar armada pesawat Lion Air:<ref>[http://www.planespotters.net/Airline/Lion-Airlines Planespotters.net]</ref>
Berikut daftar armada pesawat Lion Air Per September 2023:<ref>{{Cite web |url=http://www.planespotters.net/Airline/Lion-Airlines |title=Planespotters.net |access-date=2014-04-08 |archive-date=2015-08-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150820083844/http://www.planespotters.net/Airline/Lion-Airlines |dead-url=yes }}</ref>


===Armada Lion Air===
{| class="wikitable" style="margin:0.5em auto; text-align:center;"
{| class="wikitable"
!Pesawat
!Beroperasi
!Pesanan
! Penumpang
!Catatan
|-
|-
|[[Airbus A330-300]]
! rowspan="2" | Pesawat
| 8
! rowspan="2" | Dalam pelayanan
| 4
! rowspan="2" | Pesanan
| 440
! colspan="4" | Penumpang
|Tambahan A330 untuk Haji dan Lion Premium
! rowspan="2" | Catatan
|-
|-
|[[Airbus A330-900|Airbus A330-900neo]]
! <abbr title="Kelas pertama">F</abbr>
| 8
! <abbr title="Kelas bisnis">B</abbr>
| 16
! <abbr title="Kelas ekonomi">E</abbr>
| 436
! Total
|Penambahan armada untuk 2024, dan akan dikirim mulai 2025 untuk armada Lion Premium

|-
|-
|[[Boeing 737 Next Generation|Boeing 737-800]]
|[[Airbus A320#A320|Airbus A320-200]]
| 23
|&mdash;
| —
|40
| 189
| colspan="4" | TBA
|
|19 armada telah tiba dan digunakan oleh [[Batik Air]].
|-
|-
|[[Boeing 737 Next Generation|Boeing 737-900ER]]
|[[Airbus A320neo#A320neo|Airbus A320neo]]
| 63
|&mdash;
| —
|118
| 215
| colspan="4" | TBA
|
|akan digunakan Oleh [[Batik Air]].
|-
|-
|[[Boeing 737 MAX|Boeing 737 MAX 8]]
|[[Airbus A320neo#A321neo|Airbus A321neo]]
| —
|&mdash;
|rowspan="2"|189
|65
| 180
| colspan="4" | TBA
|
|akan digunakan Oleh [[Batik Air]] termasuk [[Airbus A320neo#A321LR|Airbus A321LR]].
|-
|[[Boeing 737 MAX|Boeing 737 MAX 9]]
| 4
| 220
| —
|-
|[[Boeing 737 MAX|Boeing 737 MAX 10]]
| —
| 50
| 230
|
|-
!Total
!110
!257
! colspan="3" |
|}
{{double image|2=PK-LEQ - Airbus A330-941 - Lion Air - 1956 - VGHS.jpg|3=251|4=PK-LOG.jpg|5=249|6=Pesawat [[Airbus A330neo|Airbus A330-900neo]] milik Lion Air dengan registrasi PK-LEQ (Kiri) dan Pesawat [[Boeing 737-800]] beregistrasi PK-LOG difoto di [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai]], [[Bali]] (Kanan).}}

===Registrasi Lion Air<ref>{{Cite web|title=Lion Air Fleet Details and History|url=https://www.planespotters.net/airline/Lion-Airlines?refresh=1|website=www.planespotters.net|access-date=2023-08-31}}</ref>===
{| class="wikitable"
!Pesawat
! Registrasi
|-
|-
|[[Airbus A330-300]]
|[[Airbus A330-300]]
|PK-LEF, PK-LEG, PK-LEH, PK-LEK, PK-LEL, PK–LEM, PK-LEW, PK-LDW
|3
| -
|&mdash;
|&mdash;
|440
|440
|Digunakan untuk mengisi penerbangan [[Umrah]] dan [[Haji]].
|-
|-
|[[Airbus A330-900|Airbus A330-900neo]]
|[[Boeing 737 Next Generation#737-800|Boeing 737-800]]
|PK-LEI, PK-LEJ, PK-LEQ, PK-LER, PK-LES, PK-LET, PK-LEU, PK-LEV
|35
| style="text-align:center;"|2
| style="text-align:center;"|&mdash;
|&mdash;
|189
|189
|Pesanan dikonversi dari B737-900ER, satu armada mengalami [[Lion Air Penerbangan 904|kecelakaan]] di Bali, PK-LKP menggunakan livery ke-80, PK-LKV menggunakan livery ke-90, PK-LPJ menggunakan livery ke-150, PK-LPK dan PK-LPL menggunakan livery lionparcel.com dan PK-LPM belum ada tulisan.
|-
|-
|[[Boeing 737 Next Generation#737-900ER|Boeing 737-900ER]]
|[[Boeing 737 Next Generation|Boeing 737-800]]
|PK-LJQ, PK-LJR, PK-LJS, PK-LJV, PK-LJW, PK-LJY, PK-LKH, PK-LKJ, PK-LKK, PK-LKP, PK-LKQ, PK-LKV, PK-LKW, PK-LKZ, PK-LOG, PK-LOH, PK-LOI, PK-LOJ, PK-LOP, PK-LOQ, PK-LOR, PK-LOV, PK-LPJ, PK-LPK, PK-LPL, PK-LPO, PK-LQY, PK-LQZ, PK-LSF
|71
|37
| style="text-align:center;"|&mdash;
|&mdash;
|215
|215
|Launch Customer dan sebagian armada dipakai beberapa anak perusahaannya, PK-LFF dan PK-LFG menggunakan livery Boeing, PK-LHY menggunakan livery ke-50, PK-LJO menggunakan livery ke-60, PK-LJZ menggunakan livery ke-70 dan PK-LOF menggunakan livery ke-100.
|-
|-
|[[Boeing 737 MAX]]
|[[Boeing 737 Next Generation|Boeing 737-900ER]]
|PK-LFF, PK-LFG, PK-LFK, PK-LFL, PK-LFO, PK-LFS, PK-LFT, PK-LFU, PK-LFW, PK-LFY, PK-LFZ, PK-LGJ, PK-LGL, PK-LGM, PK-LGO, PK-LGP, PK-LGQ, PK-LGR, PK-LGS, PK-LGT, PK-LGU, PK-LGV, PK-LGW, PK-LGY, PK-LGZ, PK-LHH, PK-LHI, PK-LHJ, PK-LHK, PK-LHL, PK-LHM, PK-LHO, PK-LHP, PK-LHQ, PK-LHR, PK-LHS, PK-LHT, PK-LHU, PK-LHY, PK-LHZ, PK-LJG, PK-LJI, PK-LJZ, PK-LKM, PK-LQR, PK-LQS, PK-LQT, PK-LSH, PK-LSI, PK-LSJ, PK-LSK, PK-LSL, PK-LSM, PK-LSO, PK-LSP, PK-LSR, PK-LSS, PK-LST, PK-LSU, PK-LSV, PK-LSW, PK-LSY, PK-LSZ, PK-LVF
|&mdash;
|201
|-
|[[Boeing 737 MAX|Boeing 737 MAX 8]]
| colspan="4" | TBA
|
|Pemesan dengan jumlah terbesar
|-
|[[Boeing 737 MAX|Boeing 737 MAX 9]]
|PK-LRF, PK-LRG, PK-LRH, PK-LRI
|-
|[[Boeing 737 MAX|Boeing 737 MAX 10]]
|
|-
|-
| style="text-align:left" |'''Total'''
|'''103'''
|'''497'''
| colspan="8" class="unsortable" |
|}
|}


==Tujuan penerbangan ==
===Mantan armada===
Berikut daftar bandar udara dan negara tujuan Lion Air :
<!-- DO NOT add aircraft to this list unless all planes of that type have been retired -->
{| class="wikitable"
{|class="wikitable"
|-
|-
! Pesawat
! Negara
! Total
! Kota
! Bandara
! Catatan
! Referensi
|-
|-
|rowspan="2"|{{flag|Arab Saudi}}||[[Jeddah]]||[[Bandar Udara Internasional King Abdulaziz]]||align=center| ||align=center|
|[[Airbus A310]]
|2
|-
|-
|[[Madinah]]||[[Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz]]||align=center| ||align=center|
|[[Boeing 737|Boeing 737-200]]
|2
|-
|-
|rowspan="3"|{{flag|Cina}}||[[Guangzhou]]||[[Bandar Udara Internasional Baiyun Guangzhou]]||align=center| ||align=center|
|[[Boeing 737|Boeing 737-400]]
|10
|-
|-
|[[Sanya]]||[[Bandar Udara Internasional Phoenix Sanya]]||align=center| ||align=center|
|[[Boeing 737 Next Generation|Boeing 737-800]]
|1
|-
|-
|[[Wuhan]]||[[Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan]]||align=center| ||align=center|
|[[Boeing 747-400]]
|2
|-
|-
|rowspan="35"|{{flag|Indonesia}}||[[Ambon, Maluku|Ambon]]||[[Bandar Udara Pattimura]]||align=center| ||align=center|
|[[McDonnell Douglas MD-82]]
|17
|-
|-
|[[Balikpapan]]||[[Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman]]||align=center| ||align=center|
|[[McDonnell Douglas MD-90-30]]
|5
|-
|[[Banjarmasin]]||[[Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Batam]]||[[Bandar Udara Internasional Hang Nadim]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Bengkulu]]||[[Bandar Udara Fatmawati Soekarno]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Biak Kota, Biak Numfor|Biak]]||[[Bandar Udara Frans Kaisiepo]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Denpasar]]||[[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Gorontalo]]||[[Bandar Udara Jalaluddin]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Jakarta]]||[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta]]||{{Airline hub}}||align=center|
|-
|[[Jambi]]||[[Bandar Udara Sultan Thaha]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Jayapura]]||[[Bandar Udara Sentani]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Kendari]]||[[Bandar Udara Haluoleo]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Kupang]]||[[Bandar Udara El Tari]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Makassar]]||[[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin]]||{{Airline hub}}||align=center|
|-
|[[Manado]]||[[Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Manokwari]]|||[[Bandar Udara Rendani]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Kota Mataram|Mataram]]||[[Bandara Internasional Lombok]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Medan]]||[[Bandar Udara Internasional Kualanamu]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Kabupaten Merauke|Merauke]]||[[Bandar Udara Mopah]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Padang]]||[[Bandar Udara Internasional Minangkabau]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Palangkaraya]]||[[Bandar Udara Tjilik Riwut]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Palembang]]||[[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Kota Palu|Palu]]||[[Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Pangkal Pinang]]||[[Bandar Udara Depati Amir]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Pekanbaru]]||[[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Pontianak]]||[[Bandar Udara Supadio]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Semarang]]||[[Bandar Udara Internasional Ahmad Yani]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Solo]]||[[Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Sorong]]||[[Bandar Udara Domine Eduard Osok]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Surabaya]]||[[Bandar Udara Internasional Juanda]]||{{Airline hub}}||align=center|
|-
|[[Kota Tanjungpandan|Tanjung Pandan]]||[[Bandar Udara H.A.S. Hanandjoeddin]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Tarakan]]||[[Bandar Udara Juwata]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Kota Ternate|Ternate]]||[[Bandar Udara Sultan Babullah]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Timika]]||[[Bandar Udara Mozes Kilangin]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Yogyakarta]]||[[Bandar Udara Internasional Yogyakarta]]||align=center| ||align=center|
|-
|{{flag|Malaysia}}||[[Penang]]||[[Bandar Udara Internasional Penang]]||align=center| ||align=center|
|-
|-
|[[Yakovlev Yak-42]]
|1
|}
|}

== Penghargaan maskapai ==
* Top 5 Airlines in Passenger Growth 2009 <ref>[http://pelita.or.id/baca.php?id=72206 Lion Air Peroleh Penghargaan dari CAAS]</ref>


== Galeri ==
== Galeri ==
<gallery>
<gallery>
Berkas:Lion Air dengan Livery "70 Tahun".jpg|Pesawat Boeing 737 Next Generation ke-70 milik Lion Air.
Berkas:Atr 72-500 wings.jpg|<center>ATR 72-500 Wings Air</center>
Berkas:Boeing737-800NG-Batik air in sultan babullah airport.jpg|[[Boeing 737-800NG|Boeing 737-800]] milik [[Batik Air|Batik Air Indonesia]]
Berkas:HS-LFH (12851155684).jpg|<center>ATR 72-500 [[Thai Lion Air]]</center>
Berkas:Batik Air Malaysia.jpg|[[Batik Air Malaysia]] sedang mengudara
Berkas:Lion Airlines Boeing 737-900ER; PK-LJK@SIN;05.07.2012 660br (7739034912).jpg|<center> Boeing 737-900ER Lion Air</center>
Berkas:9M-LNG (14132787421).jpg|<center>Boeing 737-900ER Malindo Air</center>
Berkas:Malindo air 737.jpg|Pesawat [[Boeing 737]] milik Malindo Air (sekarang Batik Air Malaysia).
Berkas:Thai Lion Air A330-300 (HS-LAH) @ NRT, March 2019.jpg|[[Thai Lion Air]] dengan ekor [[Batik Air]] terbang dengan armada [[Airbus A330-300]]. Pesawat difoto pada bulan [[Maret]] tahun [[2019]].
Berkas:HS-LTM (13622496824).jpg|<center>Boeing 737-900ER Thai Lion Air</center>
Berkas:Wings Air di Lombok.jpg|Pesawat [[ATR 72-500]] milik [[Wings Air]] di [[Bandar Udara Internasional Lombok|Lombok]].
Berkas:2048070.jpg|<center>Boeing 747-400 Lion Air </center>
</gallery>
</gallery>


== Insiden yang menimpa Lion Air ==
== Insiden yang menimpa Lion Air ==
* 14 Januari 2002, [[Lion Air Penerbangan 386]] PK-LID, [[Boeing 737-200]] rute [[Jakarta]]-[[Pekanbaru]]-[[Batam]] gagal lepas landas (''take off'') dan terjerembab setelah lebih dari lima meter badan pesawat meninggalkan landasan pacu di [[Bandara Sultan Syarif Kasim II]], Pekanbaru. Tujuh orang penumpangnya luka-luka dan patah tulang.
* 14 Januari 2002, [[Lion Air Penerbangan 386]] PK-LID, [[Boeing 737-200]] rute [[Jakarta]]-[[Pekanbaru]]-[[Batam]] gagal lepas landas (''take off'') dan terjerembab setelah lebih dari lima meter badan pesawat meninggalkan landasan pacu di [[Bandara Sultan Syarif Kasim II]], Pekanbaru. Tujuh orang penumpangnya luka-luka dan patah tulang.
* 31 Oktober 2003, Lion Air Penerbangan 787, [[MD-82]] rute [[Kota Ambon|Ambon]]-[[Makassar]]-[[Denpasar]], keluar jalur saat mendarat di [[Bandara Hasanuddin]], Makassar.
* 31 Oktober 2003, Lion Air Penerbangan 787, [[MD-82]] rute [[Kota Ambon|Ambon]]-[[Makassar]]-[[Denpasar]], keluar jalur saat mendarat di [[Bandara Hasanuddin]], Makassar.
* 3 Juli 2004, Lion Air Penerbangan 332, MD-82 rute Jakarta-[[Palembang]] mendarat tidak sempurna di [[Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II]], Palembang.
* 3 Juli 2004, Lion Air Penerbangan 332, MD-82 rute Jakarta-[[Palembang]] mendarat tidak sempurna di [[Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II]], Palembang.
* 30 November 2004, [[Lion Air Penerbangan 538]] PK-LMN, MD-82 rute Jakarta-[[Solo]]-[[Surabaya]] tergelincir saat melakukan pendaratan di [[Bandara Adisumarmo]], Solo. 26 orang penumpangnya tewas.
* 30 November 2004, [[Lion Air Penerbangan 583]] PK-LMN, MD-82 rute Jakarta-[[Solo]]-[[Surabaya]] tergelincir saat melakukan pendaratan di [[Bandara Adi Soemarmo]], Solo. 25 orang penumpangnya tewas.
* 10 Januari 2005, Lion Air Penerbangan 789, MD-82 gagal lepas landas di [[Bandara Wolter Monginsidi]], Kendari akibat salah satu bannya kempes.
* 10 Januari 2005, Lion Air Penerbangan 789, MD-82 gagal lepas landas di [[Bandara Wolter Monginsidi]], Kendari akibat salah satu bannya kempis.
* 3 Februari 2005, Lion Air Penerbangan 791, MD-82 rute Ambon-Makassar tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
* 3 Februari 2005, Lion Air Penerbangan 791, MD-82 rute Ambon-Makassar tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
* 12 Februari 2005, Lion Air Penerbangan 1641, MD-82 rute [[Mataram]]-Surabaya ketika akan lepas landas di [[Bandara Selaparang]], Mataram. Roda bagian depan tergelincir keluar landasan, sekitar setengah meter di sebelah utara dari pinggir landasan pacu.
* 12 Februari 2005, Lion Air Penerbangan 1641, MD-82 rute [[Mataram]]-Surabaya ketika akan lepas landas di [[Bandara Selaparang]], Mataram. Roda bagian depan tergelincir keluar landasan, sekitar setengah meter di sebelah utara dari pinggir landasan pacu.
* 6 Mei 2005, Lion Air Penerbangan 778, MD-82 rute Jakarta-Makassar pecah ban saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar. Akibatnya, pilot terpaksa menghentikan pesawat di landasan pacu sebelum mencapai lapangan parkir.
* 6 Mei 2005, Lion Air Penerbangan 778, MD-82 rute Jakarta-Makassar pecah ban saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar. Akibatnya, pilot terpaksa menghentikan pesawat di landasan pacu sebelum mencapai lapangan parkir.
Baris 214: Baris 284:
* 23 Februari 2009, Lion Air Penerbangan 972 PK-LIO, MD-90 rute Medan-Batam-Surabaya mendarat darurat di [[Bandara Hang Nadim]], Batam akibat macetnya roda depan. Semua penumpang selamat. [http://regional.kompas.com/read/xml/2009/02/23/20450631/pesawat.lion.air.mendarat.tanpa.roda.depan]
* 23 Februari 2009, Lion Air Penerbangan 972 PK-LIO, MD-90 rute Medan-Batam-Surabaya mendarat darurat di [[Bandara Hang Nadim]], Batam akibat macetnya roda depan. Semua penumpang selamat. [http://regional.kompas.com/read/xml/2009/02/23/20450631/pesawat.lion.air.mendarat.tanpa.roda.depan]
* 9 Mei 2009, MD-90 Lion Air PK-LIL tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta
* 9 Mei 2009, MD-90 Lion Air PK-LIL tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta
* 3 November 2010, Lion Air Penerbangan 712 ,PK-LIQ [[Boeing 737-400]] rute Jakarta-Pontianak-Jakarta tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak.
* 3 November 2010, Lion Air Penerbangan 712,PK-LIQ [[Boeing 737-400]] rute Jakarta-Pontianak-Jakarta tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak.
* 14 Februari 2011, Lion Air Penerbangan 598, Boeing 737-900ER rute Jakarta-Pekanbaru tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Semua penumpang selamat namun hal itu ditanggapi oleh Dirjen Perhubungan Darat dengan menyatakan bahwa semua pesawat jenis Boeing 737-900ER '''dilarang mendarat''' di Kota Pekanbaru apabila landasan basah. Lion Air memutuskan menggunakan pesawat Boeing 737-400 untuk melayani rute tersebut (Hal ini kemungkinan akan menunda niat Lion Air untuk memensiunkan Boeing 737-400)
* 14 Februari 2011, Lion Air Penerbangan 598, Boeing 737-900ER rute Jakarta-Pekanbaru tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Semua penumpang selamat namun hal itu ditanggapi oleh Dirjen Perhubungan Darat dengan menyatakan bahwa semua pesawat jenis Boeing 737-900ER '''dilarang mendarat''' di Kota Pekanbaru apabila landasan basah. Lion Air memutuskan menggunakan pesawat Boeing 737-400 untuk melayani rute tersebut (Hal ini kemungkinan akan menunda niat Lion Air untuk memensiunkan Boeing 737-400)
* 15 Februari 2011, Lion Air tujuan Medan-Pekanbaru-Jakarta dengan nomor penerbangan JT 0295 berjenis Boeing 737-900 ER tergelincir di Pekanbaru pada pukul 17.00 WIB. Seluruh roda pesawat keluar dari lintasan bandara. Seluruh penumpang tidak mengalami luka-luka.
* 15 Februari 2011, Lion Air tujuan Medan-Pekanbaru-Jakarta dengan nomor penerbangan JT 0295 berjenis Boeing 737-900 ER tergelincir di Pekanbaru pada pukul 17.00 WIB. Seluruh roda pesawat keluar dari lintasan bandara. Seluruh penumpang tidak mengalami luka-luka.
* 17 Februari 2011 sebuah Lion Air [[Boeing 737]]-900 ER (pesawat yang sama yang tergelincir di Pekanbaru 2 hari sebelumnya) sedang didorong oleh traktor di bandara Jakarta dan tanpa sengaja mengarah ke pesawat Lion lainnya. Pesawat mengalami kerusakan pada ''stabilizer'' bagian belakang. Tidak ada laporan korban luka.<ref>"Lion Air Pileup Marks 3rd Runway Mishap This Week", ''[[Jakarta Globe]]'', Jakarta, 18 February 2011.</ref>
* 17 Februari 2011 sebuah Lion Air [[Boeing 737 Next Generation|Boeing 737-900ER]] (pesawat yang sama yang tergelincir di Pekanbaru 2 hari sebelumnya) sedang didorong oleh traktor di bandara Jakarta dan tanpa sengaja mengarah ke pesawat Lion lainnya. Pesawat mengalami kerusakan pada ''stabilizer'' bagian belakang. Tidak ada laporan korban luka.<ref>"Lion Air Pileup Marks 3rd Runway Mishap This Week", ''[[Jakarta Globe]]'', Jakarta, 18 February 2011.</ref>
* 23 Oktober 2011, Lion Air JT 673 tergelincir di [[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman]], [[Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]] sekitar pukul 07.24 Wita <ref>[http://www.detiknews.com/read/2011/10/23/122810/1750328/10/pesawat-bablas-15-m-dari-runway-bandara-sepinggan-ban-terperosok?9911012 Artikel:"Pesawat Bablas 15 M dari Runway Bandara Sepinggan, Ban Terperosok", di detik.com]</ref>.
* 23 Oktober 2011, Lion Air JT 673 tergelincir di [[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman]], [[Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]] sekitar pukul 07.24 Wita.<ref>[http://www.detiknews.com/read/2011/10/23/122810/1750328/10/pesawat-bablas-15-m-dari-runway-bandara-sepinggan-ban-terperosok?9911012 Artikel:"Pesawat Bablas 15 M dari Runway Bandara Sepinggan, Ban Terperosok", di detik.com]</ref>
* 13 April 2013, Kecelakaan Lion Air Bali dengan rute [[Bandung]] menuju [[Denpasar]] terperosok ke laut di [[Bandara Ngurah Rai]], [[Denpasar]] tanpa sempat menyentuh landasan pacu.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2013/04/13/16512759/Kecelakaan.Pesawat.Lion.Air.Buka.Posko.di.Bali.dan.Jakarta Artikel:"Kecelakaan Pesawat, Lion Air Buka Posko di Bali dan Jakarta" di Kompas.com]</ref><ref>[http://news.detik.com/read/2013/04/13/202105/2219606/10/bangkai-lion-air-masih-mengambang-di-laut?9922022 Artikel:"Bangkai Lion Air Masih Mengambang di Laut" di detik.com]</ref>.
* 13 April 2013, Kecelakaan Lion Air Bali dengan rute [[Bandung]] menuju [[Denpasar]] terperosok ke laut di [[Bandara Ngurah Rai]], [[Denpasar]] tanpa sempat menyentuh landasan pacu.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2013/04/13/16512759/Kecelakaan.Pesawat.Lion.Air.Buka.Posko.di.Bali.dan.Jakarta Artikel:"Kecelakaan Pesawat, Lion Air Buka Posko di Bali dan Jakarta" di Kompas.com]</ref><ref>[http://news.detik.com/read/2013/04/13/202105/2219606/10/bangkai-lion-air-masih-mengambang-di-laut?9922022 Artikel:"Bangkai Lion Air Masih Mengambang di Laut" di detik.com]</ref>
* 19 April 2013, Lion Air tujuan Denpasar - Jakarta batal terbang karena mengalami masalah dengan mesin.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2013/04/19/11355634/Lion.Air.737-900.Gagal.Terbang.Penumpang.Berlarian Lion Air 737-900 Gagal Terbang Penumpang Berlarian]</ref>
* 19 April 2013, Lion Air tujuan Denpasar - Jakarta batal terbang karena mengalami masalah dengan mesin.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2013/04/19/11355634/Lion.Air.737-900.Gagal.Terbang.Penumpang.Berlarian Lion Air 737-900 Gagal Terbang Penumpang Berlarian]</ref>
* 21 April 2013, Lion Air dengan nomor penerbangan 0689 dari [[Bandar Udara Supadio]], [[Pontianak]] tujuan [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]], [[Jakarta]], setelah 20 menit terbang secara tiba-tiba masker oksigen keluar di kabin pesawat.<ref>[http://www.tribunnews.com/2013/04/21/penumpang-lion-air-panik-saat-masker-oksigen-keluar-semua Masker Oksigen Keluar Semua]</ref>
* 21 April 2013, Lion Air dengan nomor penerbangan 0689 dari [[Bandar Udara Supadio]], [[Pontianak]] tujuan [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]], [[Jakarta]], setelah 20 menit terbang secara tiba-tiba masker oksigen keluar di kabin pesawat.<ref>[http://www.tribunnews.com/2013/04/21/penumpang-lion-air-panik-saat-masker-oksigen-keluar-semua Masker Oksigen Keluar Semua]</ref>
* 6 Agustus 2013, Lion Air Penerbangan 892, Boeing 737-800 rute Makassar-Gorontalo menabrak sapi saat mendarat di [[Bandar Udara Jalaluddin]], [[Kota Gorontalo|Gorontalo]] sekitar pukul 21.11 WITA.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2013/08/07/058502907/Lion-Air-Tabrak-Sapi-Bandara-Gorontalo-Ditutup Lion Air Tabrak Sapi, Bandara Gorontalo Ditutup]</ref>
* 6 Agustus 2013, Lion Air Penerbangan 892, [[Boeing 737-800]] rute Makassar-Gorontalo menabrak sapi saat mendarat di [[Bandar Udara Jalaluddin]], [[Kota Gorontalo|Gorontalo]] sekitar pukul 21.11 WITA.<ref>{{Cite web |url=http://www.tempo.co/read/news/2013/08/07/058502907/Lion-Air-Tabrak-Sapi-Bandara-Gorontalo-Ditutup |title=Lion Air Tabrak Sapi, Bandara Gorontalo Ditutup |access-date=2015-04-07 |archive-date=2013-10-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131024061510/http://www.tempo.co/read/news/2013/08/07/058502907/Lion-Air-Tabrak-Sapi-Bandara-Gorontalo-Ditutup |dead-url=yes }}</ref>
*[[2 Februari]] [[2014]], Lion Air penerbangan 461, [[Boeing 737-900ER]], dari [[Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman]],[[Balikpapan]] menuju [[Bandar Udara Internasional Juanda]],[[Surabaya]], dengan 222 penumpang dan kru pesawat, mengalami pendaratan keras di [[Bandar Udara Internasional Juanda]],[[Surabaya]]. Akibatnya, 2 penumpang mengalami luka serius dan 3 penumpang mengalami luka ringan.
* [[2 Februari]] [[2014]], Lion Air penerbangan 461, [[Boeing 737-900ER]], dari [[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman]],[[Balikpapan]] menuju [[Bandar Udara Internasional Juanda]],[[Surabaya]], dengan 222 penumpang dan kru pesawat, mengalami pendaratan keras di [[Bandar Udara Internasional Juanda]],[[Surabaya]]. Akibatnya, 2 penumpang mengalami luka serius dan 3 penumpang mengalami luka ringan.
* [[18 Februari]] [[2015]], Lion Air mengalami ''delay'' yang berkepanjangan selama 3 hari. Akibatnya, sebanyak kurang lebih 2000 calon penumpang Lion Air di Terminal 1 [[Bandara Soekarno Hatta]] telantar.<ref>[http://bisnis.liputan6.com/read/2394454/kaleidoskop-bisnis-februari-delay-lion-air-bangkitkan-amarah Kaleidoskop Bisnis Februari: Delay Lion Air Bangkitkan Amarah] Liputan6.com. Diakses pada 21 Desember 2015</ref> Penyebabnya karena pesawat menabrak burung saat ''take off'' dari [[Jakarta]] menuju [[Semarang]] dan juga terdapat gangguan dan kerusakan teknis.<ref>[http://news.detik.com/berita/2838081/penyebab-delay-parah-lion-air-rute-jakarta-semarang-tabrak-burung/2 Penyebab Delay Parah: Lion Air Rute Jakarta-Semarang Tabrak Burung]</ref>
* [[18 Februari]] [[2015]], Lion Air mengalami ''delay'' yang berkepanjangan selama 3 hari. Akibatnya, sebanyak kurang lebih 2000 calon penumpang Lion Air di Terminal 1 [[Bandara Soekarno Hatta]] telantar.<ref>[http://bisnis.liputan6.com/read/2394454/kaleidoskop-bisnis-februari-delay-lion-air-bangkitkan-amarah Kaleidoskop Bisnis Februari: Delay Lion Air Bangkitkan Amarah] Liputan6.com. Diakses pada 21 Desember 2015</ref> Penyebabnya karena pesawat menabrak burung saat ''take off'' dari [[Jakarta]] menuju [[Semarang]] dan juga terdapat gangguan dan kerusakan teknis.<ref>[http://news.detik.com/berita/2838081/penyebab-delay-parah-lion-air-rute-jakarta-semarang-tabrak-burung/2 Penyebab Delay Parah: Lion Air Rute Jakarta-Semarang Tabrak Burung]</ref>
*[[24 April]] [[2015]], Lion Air penerbangan 303, [[Boeing 737-900ER]], dengan rute penerbangan [[Bandar Udara Internasional Kualanamu]], [[Kabupaten Deli Serdang]], [[Sumatera Utara]] menuju [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]], [[Tangerang]], [[Banten]] mengalami ledakan di bagian belakang pesawat ketika akan lepas landas menuju [[Jakarta]]. 207 penumpang dan 7 kru pesawat selamat. Namun, 3 penumpang pesawat harus di rawat di rumah sakit di [[Kabupaten Deli Serdang]] karena mengalami luka serius.
* [[24 April]] [[2015]], Lion Air penerbangan 303, [[Boeing 737-900ER]], dengan rute penerbangan [[Bandar Udara Internasional Kualanamu]], [[Kabupaten Deli Serdang]], [[Sumatera Utara]] menuju [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]], [[Tangerang]], [[Banten]] mengalami ledakan di bagian belakang pesawat ketika akan lepas landas menuju [[Jakarta]]. 207 penumpang dan 7 kru pesawat selamat. Namun, 3 penumpang pesawat harus di rawat di rumah sakit di [[Kabupaten Deli Serdang]] karena mengalami luka serius.
* 3 Agustus 2017, terjadi kecelakaan senggolan sayap di [[Bandar Udara Internasional Kuala Namu]] antara pesawat Lion Air [[Boeing 737-900ER]] nomor penerbangan JT 197 dengan kode registrasi PK-LJZ dari [[Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda]], [[Banda Aceh]] dengan pesawat [[Wings Air]] [[ATR 72-500]] dengan nomor penerbangan IW 1252 dengan kode registrasi PK-WFF menuju [[Bandar Udara Cut Nyak Dhien]], [[Kabupaten Meulaboh]], Aceh. Pesawat Lion Air berusaha menghindar ke kanan runway, tetapi karena jarak terlalu dekat dan terbatasnya ruang di runway akhirnya terjadilah tabrakan antar sayap tersebut. Akibatnya,bagian sayap kedua pesawat ini mengalami kerusakan.
* [[29 April]] [[2018]], Lion Air penerbangan 892, [[Boeing 737-800]], dengan rute penerbangan Makassar ke Gorontalo tergelincir saat mendarat di [[Bandar Udara Jalaluddin]], [[Gorontalo]]. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.<ref>{{en}} [https://aviation-safety.net/database/record.php?id=20180429-0 Aviation Safety Network (ASN)]</ref><ref>[https://nasional.kompas.com/read/2018/04/29/21152921/pesawatnya-tergelincir-di-gorontalo-ini-penjelasan-lion-air Kompas - Pesawatnya Tergelincir di Gorontalo, Ini Penjelasan Lion Air]</ref>
* [[29 Oktober]] [[2018]], [[Lion Air Penerbangan 610]], [[Boeing 737 MAX|Boeing 737 MAX 8]] dengan rute penerbangan [[Jakarta]] ke [[Pangkal Pinang]] sempat hilang kontak sebelum akhirnya diketahui terjatuh di perairan [[Tanjung Karawang]] 13 menit setelah lepas landas, diperkirakan semua penumpang dan awak pesawat tewas.
* [[16 Februari]] [[2019]], Lion Air Penerbangan 714 tergelincir saat mendarat di Bandara Supadio, [[Pontianak]]. Semua penumpang dan awak pesawatnya selamat.
* [[20 Desember]] [[2020]], Lion Air Penerbangan 173 tergelincir saat mendarat di Bandara Radin Inten, [[Bandar Lampung]], Seluruh penumpang dan awak pesawat selamat.


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 232: Baris 307:
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Daftar maskapai penerbangan bertarif rendah]]
* [[Daftar maskapai penerbangan bertarif rendah]]
* [[Wings Air]]
*[[Lion Parcel]]
* [[Batik Air]]
* [[Malindo Air]]
* [[Thai Lion Air]]
* [[Lion Bizjet]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 242: Baris 313:
{{commonscat|Lion Air}}
{{commonscat|Lion Air}}
* {{en}} [http://www.lionair.co.id/ Situs web resmi Lion Air]
* {{en}} [http://www.lionair.co.id/ Situs web resmi Lion Air]
* {{id}} [http://enformasi.com/2008/07/sejarah-lion-air.html Sejarah Lion Air]
* {{id}} [http://enformasi.com/2008/07/sejarah-lion-air.html Sejarah Lion Air] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090611171922/http://enformasi.com/2008/07/sejarah-lion-air.html |date=2009-06-11 }}


{{Grup Lion Air}}
{{Lion Air}}
{{Maskapai penerbangan Indonesia}}
{{Maskapai penerbangan Indonesia}}


[[Kategori:Lion Air]]
[[Kategori:Lion Air| ]]
[[Kategori:Maskapai penerbangan Indonesia]]
[[Kategori:Maskapai penerbangan Indonesia]]
[[Kategori:Maskapai penerbangan yang didirikan tahun 1999]]
[[Kategori:Maskapai penerbangan yang didirikan tahun 1999]]

Revisi terkini sejak 16 September 2024 16.10

Lion Air
IATA ICAO Kode panggil
JT LNI LION INTER
Didirikan15 November 1999 (1999-11-15)
Mulai beroperasi30 Juni 2000 (2000-06-30)
Penghubung
Penghubung sekunder
Kota fokus
Program penumpang setiaLion Passport
Anak perusahaan
Armada110
Tujuan48[1]
Perusahaan indukLion Air Group
Kantor pusatLion Air Tower, Jalan KH. Hasyim Ashari, Jakarta, Indonesia
Tokoh utamaRusdi Kirana (Ketua)
Edward Sirait (Presiden dan CEO)
Daniel Putut (Direktur Pengatur)
Situs weblionair.co.id

PT. Lion Mentari Airlines beroperasi sebagai Lion Air adalah sebuah maskapai penerbangan bertarif rendah (low-cost carrier) yang berpangkalan pusat di Jakarta, Indonesia.[2] Lion Air sendiri adalah maskapai swasta terbesar di Indonesia. Dengan jaringan rute di Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Australia, India, Arab Saudi, dan Jepang, serta rute charter menuju China, Hong Kong, Korea Selatan, dan Makau. Lion Air menjadikan dirinya sebagai pemain Regional yang akan berkompetisi dengan AirAsia dari Malaysia. Sepanjang tahun operasionalnya, Lion Air mengalami penambahan armada secara signifikan sejak tahun operasionalnya pada tahun 2000 dengan memegang sejumlah kontrak besar, salah satunya yaitu kontrak pengadaan pesawat dengan Airbus dan Boeing dengan total keseluruhan sebesar US$ 46.4 Milliar untuk armada 234 unit Airbus A320 dan 203 Pesawat Boeing 737 MAX. Perusahaan sendiri telah memiliki perencanaan jangka panjang pada maskapai untuk memberdayakan armadanya untuk mempercepat ekspansinya di kancah regional Asia Tenggara dengan membuat anak perusahaannya sendiri, yaitu Wings Air dan Batik Air sebagai pemerkuat operasional maskapai di Indonesia dan untuk di luar negeri, Lion Air memperkuat kehadirannya dengan mendirikan Malindo Air dan Thai Lion Air.

Lion Air mengoperasikan lebih dari 100 pesawat Boeing 737-800/900ER.[3] Maskapai penerbangan ini telah ditandai dengan ekspansi yang cepat akibat deregulasi dari industri penerbangan di Indonesia tahun 1999 dan keberhasilan model bisnis tarif murahnya.

Sejarah

Didirikan pada tanggal 19 Oktober 1999 dan beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000. Maskapai Lion Air beroperasi pertama kalinya dengan menggunakan Boeing 737-200 yang disewa untuk membuka rute ke Pontianak. Maskapai penerbangan ini dikomando oleh Rusdi Kirana dan keluarganya. Dalam perkembangannya, Maskapai penerbangan ini berencana untuk bergabung dengan IATA, tetapi sebelum masuk ke dalam IATA, organisasi ini mengharuskan maskapai ini untuk lulus ujian IATA, IOSA. Namun, gagal karena masalah keamanan. Tetapi, Lion Air tak patah arang meski sempat gagal. Lion bersama Boeing mendesain framework untuk workshop dalam pengaplikasian prosedur Kinerja Navigasi Berpemandu (KNB) di Indonesia.[4]

Pada bulan November 2009, Maskapai mendatangkan armada terbesarnya Boeing 747-400 yang merupakan purna pakai dari maskapai Oasis Hong Kong Airlines yang bangkrut pada tahun 2008, pada tahun berikutnya Lion Air menambah jumlah penerbangan ke Jeddah sebanyak lima kali seminggu yang dilayani oleh 2 armada Boeing 747-400 dengan total kursi sebanyak 992 kursi dalam sekali terbang.[5]

Pada tanggal 19 Juli 2011, Lion Air melakukan pemberhentian sementara untuk ke 13 armada Boeing 737-900ER akibat gagalnya maskapai memenuhi OTP (on time performance) yang ditetapkan oleh Dirjen Perhubungan Udara sampai Lion Air dapat memenuhi sekurang-kurangnya 80 persen dari OTP. Dalam catatan resmi Kementerian Perhubungan, OTP Lion Air hanya 66.45 persen dan merupakan yang terburuk dari 6 maskapai penerbangan utama dari bulan Januari hingga April tahun 2011 di 24 bandar udara di seluruh Indonesia.[6] Pada tanggal 18 November 2011, maskapai penerbangan bersama dengan Boeing mengumumkan pemesanan 201 pesawat Boeing 737 MAX dan 29 pesawat Boeing 737-900ER dan ini tercatat sebagai pemesanan tunggal terbanyak oleh satu maskapai penerbangan komersial sebanyak 230 dengan nilai $21.7 miliar.

Pada bulan Januari 2012, Lion Air dikenakan sanksi oleh Kementerian Perhubungan setelah ditemukan beberapa pilot dan awak pesawat memiliki dan menggunakan bahan Narkotika. Sebelumnya, hal ini dipicu ketika ditemukannya awak maskapai (pilot dan kru darat) tertangkap basah menggunakan Sabu-sabu dan metafetamin secara terpisah.[7]

Sebuah pesawat Lion Air berdampingan dengan anak perusahaannya, Batik Air

Lion Air mendirikan maskapai penerbangan layanan penuh dengan nama Batik Air, yang akan mulai beroperasi pada tahun 2013 dengan menggunakan 737-900ER. Lion Air juga menandatangani komitmen dengan Boeing untuk memesan lima buah pesawat 787 Dreamliner untuk maskapai penerbangan ini, dan ini membuat Lion Air menjadi maskapai penerbangan Indonesia pertama yang memesan tipe ini sejak Garuda Indonesia membatalkan pemesannya untuk 10 Dreamliner pada tahun 2010, dan diperkirakan akan dikirim pada tahun 2015.[8] Maskapai ini juga telah mempertimbangkan memesan pesawat berbadan lebar Airbus A330, tetapi memilih untuk membeli 787.[9]

Pada 11 September 2012, Lion Air dan National Aerospace & Defence Industries Sdn Bhd (Nadi) menandatangani perjanjian Joint Venture untuk mendirikan maskapai penerbangan baru di Malaysia, dengan nama Malindo Airways pada Mei 2013. Kedua mitra juga sepakat untuk membentuk JV lain untuk memberikan layanan perawatan pesawat untuk semua pesawat di Grup Lion Air, termasuk maskapai penerbangan patungan di antara mereka.[10]

Pada 18 Maret 2013, Lion Air menandatangani kontrak pembelian 234 pesawat Airbus senilai US$ 24 miliar atau sekitar Rp 233 triliun di Prancis dan disaksikan langsung oleh Presiden Prancis Francois Hollande. Pesawat yang dipesan adalah jenis A320 dan A321.[11]

Pada tanggal 31 Juli 2015, Lion Air secara resmi hengkang dari INACA karena adanya ketidakcocokan dengan anggota yang lain.[12]

Pada tahun 2016, Lion Air masuk dalam daftar maskapai penerbangan bertarif rendah dengan layanan terbaik sedunia versi SkyTrax serta meraih dua penghargaan, yaitu Kabin Terbaik Kelas Murah dan Kursi Premium Terbaik Kelas Murah.[13]

Armada

Berikut daftar armada pesawat Lion Air Per September 2023:[14]

Armada Lion Air

Pesawat Beroperasi Pesanan Penumpang Catatan
Airbus A330-300 8 4 440 Tambahan A330 untuk Haji dan Lion Premium
Airbus A330-900neo 8 16 436 Penambahan armada untuk 2024, dan akan dikirim mulai 2025 untuk armada Lion Premium
Boeing 737-800 23 189
Boeing 737-900ER 63 215
Boeing 737 MAX 8 189 180
Boeing 737 MAX 9 4 220
Boeing 737 MAX 10 50 230
Total 110 257
Pesawat Airbus A330-900neo milik Lion Air dengan registrasi PK-LEQ (Kiri) dan Pesawat Boeing 737-800 beregistrasi PK-LOG difoto di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali (Kanan). Pesawat Airbus A330-900neo milik Lion Air dengan registrasi PK-LEQ (Kiri) dan Pesawat Boeing 737-800 beregistrasi PK-LOG difoto di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali (Kanan).
Pesawat Airbus A330-900neo milik Lion Air dengan registrasi PK-LEQ (Kiri) dan Pesawat Boeing 737-800 beregistrasi PK-LOG difoto di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali (Kanan).

Registrasi Lion Air[15]

Pesawat Registrasi
Airbus A330-300 PK-LEF, PK-LEG, PK-LEH, PK-LEK, PK-LEL, PK–LEM, PK-LEW, PK-LDW
Airbus A330-900neo PK-LEI, PK-LEJ, PK-LEQ, PK-LER, PK-LES, PK-LET, PK-LEU, PK-LEV
Boeing 737-800 PK-LJQ, PK-LJR, PK-LJS, PK-LJV, PK-LJW, PK-LJY, PK-LKH, PK-LKJ, PK-LKK, PK-LKP, PK-LKQ, PK-LKV, PK-LKW, PK-LKZ, PK-LOG, PK-LOH, PK-LOI, PK-LOJ, PK-LOP, PK-LOQ, PK-LOR, PK-LOV, PK-LPJ, PK-LPK, PK-LPL, PK-LPO, PK-LQY, PK-LQZ, PK-LSF
Boeing 737-900ER PK-LFF, PK-LFG, PK-LFK, PK-LFL, PK-LFO, PK-LFS, PK-LFT, PK-LFU, PK-LFW, PK-LFY, PK-LFZ, PK-LGJ, PK-LGL, PK-LGM, PK-LGO, PK-LGP, PK-LGQ, PK-LGR, PK-LGS, PK-LGT, PK-LGU, PK-LGV, PK-LGW, PK-LGY, PK-LGZ, PK-LHH, PK-LHI, PK-LHJ, PK-LHK, PK-LHL, PK-LHM, PK-LHO, PK-LHP, PK-LHQ, PK-LHR, PK-LHS, PK-LHT, PK-LHU, PK-LHY, PK-LHZ, PK-LJG, PK-LJI, PK-LJZ, PK-LKM, PK-LQR, PK-LQS, PK-LQT, PK-LSH, PK-LSI, PK-LSJ, PK-LSK, PK-LSL, PK-LSM, PK-LSO, PK-LSP, PK-LSR, PK-LSS, PK-LST, PK-LSU, PK-LSV, PK-LSW, PK-LSY, PK-LSZ, PK-LVF
Boeing 737 MAX 8
Boeing 737 MAX 9 PK-LRF, PK-LRG, PK-LRH, PK-LRI
Boeing 737 MAX 10

Tujuan penerbangan

Berikut daftar bandar udara dan negara tujuan Lion Air :

Negara Kota Bandara Catatan Referensi
 Arab Saudi Jeddah Bandar Udara Internasional King Abdulaziz
Madinah Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz
 Tiongkok Guangzhou Bandar Udara Internasional Baiyun Guangzhou
Sanya Bandar Udara Internasional Phoenix Sanya
Wuhan Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan
 Indonesia Ambon Bandar Udara Pattimura
Balikpapan Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Banjarmasin Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor
Batam Bandar Udara Internasional Hang Nadim
Bengkulu Bandar Udara Fatmawati Soekarno
Biak Bandar Udara Frans Kaisiepo
Denpasar Bandar Udara Internasional Ngurah Rai
Gorontalo Bandar Udara Jalaluddin
Jakarta Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta Penghubung
Jambi Bandar Udara Sultan Thaha
Jayapura Bandar Udara Sentani
Kendari Bandar Udara Haluoleo
Kupang Bandar Udara El Tari
Makassar Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Penghubung
Manado Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi
Manokwari Bandar Udara Rendani
Mataram Bandara Internasional Lombok
Medan Bandar Udara Internasional Kualanamu
Merauke Bandar Udara Mopah
Padang Bandar Udara Internasional Minangkabau
Palangkaraya Bandar Udara Tjilik Riwut
Palembang Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
Palu Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie
Pangkal Pinang Bandar Udara Depati Amir
Pekanbaru Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II
Pontianak Bandar Udara Supadio
Semarang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani
Solo Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo
Sorong Bandar Udara Domine Eduard Osok
Surabaya Bandar Udara Internasional Juanda Penghubung
Tanjung Pandan Bandar Udara H.A.S. Hanandjoeddin
Tarakan Bandar Udara Juwata
Ternate Bandar Udara Sultan Babullah
Timika Bandar Udara Mozes Kilangin
Yogyakarta Bandar Udara Internasional Yogyakarta
 Malaysia Penang Bandar Udara Internasional Penang

Galeri

Insiden yang menimpa Lion Air

  • 14 Januari 2002, Lion Air Penerbangan 386 PK-LID, Boeing 737-200 rute Jakarta-Pekanbaru-Batam gagal lepas landas (take off) dan terjerembab setelah lebih dari lima meter badan pesawat meninggalkan landasan pacu di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Tujuh orang penumpangnya luka-luka dan patah tulang.
  • 31 Oktober 2003, Lion Air Penerbangan 787, MD-82 rute Ambon-Makassar-Denpasar, keluar jalur saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
  • 3 Juli 2004, Lion Air Penerbangan 332, MD-82 rute Jakarta-Palembang mendarat tidak sempurna di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.
  • 30 November 2004, Lion Air Penerbangan 583 PK-LMN, MD-82 rute Jakarta-Solo-Surabaya tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Adi Soemarmo, Solo. 25 orang penumpangnya tewas.
  • 10 Januari 2005, Lion Air Penerbangan 789, MD-82 gagal lepas landas di Bandara Wolter Monginsidi, Kendari akibat salah satu bannya kempis.
  • 3 Februari 2005, Lion Air Penerbangan 791, MD-82 rute Ambon-Makassar tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
  • 12 Februari 2005, Lion Air Penerbangan 1641, MD-82 rute Mataram-Surabaya ketika akan lepas landas di Bandara Selaparang, Mataram. Roda bagian depan tergelincir keluar landasan, sekitar setengah meter di sebelah utara dari pinggir landasan pacu.
  • 6 Mei 2005, Lion Air Penerbangan 778, MD-82 rute Jakarta-Makassar pecah ban saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar. Akibatnya, pilot terpaksa menghentikan pesawat di landasan pacu sebelum mencapai lapangan parkir.
  • 24 Desember 2005, Lion Air Penerbangan 792, MD-82 rute Jakarta-Makassar-Gorontalo tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin, Makassar.
  • 18 Januari 2006, Lion Air Penerbangan 778, MD-82 rute Ambon-Makassar-Surabaya tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin, Makassar.
  • 4 Maret 2006, Lion Air penerbangan 8987, MD-82 rute Denpasar-Surabaya tergelincir saat mendarat di Bandara Juanda, Surabaya karena cuaca buruk.
  • 7 April 2006, Lion Air Penerbangan 391, MD-82 rute Pekanbaru-Jakarta batal lepas landas karena gangguan pada roda kiri di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Pesawat itu tak jadi lepas landas karena roda kirinya tiba-tiba tak bergerak walaupun sudah bergerak dari apron menuju ujung landasan dan siap terbang.
  • 24 Desember 2006, Lion Air Penerbangan 792,PK-LIJ Boeing 737-400 rute Jakarta-Makassar-Gorontalo tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin, Makassar.
  • 19 Maret 2007, Lion Air Penerbangan 311, MD-82 rute Banjarmasin-Surabaya batal lepas landas walaupun sempat meluncur di landasan pacu Bandar Udara Sjamsudin Noor, Banjarmasin.
  • 23 Februari 2009, Lion Air Penerbangan 972 PK-LIO, MD-90 rute Medan-Batam-Surabaya mendarat darurat di Bandara Hang Nadim, Batam akibat macetnya roda depan. Semua penumpang selamat. [1]
  • 9 Mei 2009, MD-90 Lion Air PK-LIL tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta
  • 3 November 2010, Lion Air Penerbangan 712,PK-LIQ Boeing 737-400 rute Jakarta-Pontianak-Jakarta tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak.
  • 14 Februari 2011, Lion Air Penerbangan 598, Boeing 737-900ER rute Jakarta-Pekanbaru tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Semua penumpang selamat namun hal itu ditanggapi oleh Dirjen Perhubungan Darat dengan menyatakan bahwa semua pesawat jenis Boeing 737-900ER dilarang mendarat di Kota Pekanbaru apabila landasan basah. Lion Air memutuskan menggunakan pesawat Boeing 737-400 untuk melayani rute tersebut (Hal ini kemungkinan akan menunda niat Lion Air untuk memensiunkan Boeing 737-400)
  • 15 Februari 2011, Lion Air tujuan Medan-Pekanbaru-Jakarta dengan nomor penerbangan JT 0295 berjenis Boeing 737-900 ER tergelincir di Pekanbaru pada pukul 17.00 WIB. Seluruh roda pesawat keluar dari lintasan bandara. Seluruh penumpang tidak mengalami luka-luka.
  • 17 Februari 2011 sebuah Lion Air Boeing 737-900ER (pesawat yang sama yang tergelincir di Pekanbaru 2 hari sebelumnya) sedang didorong oleh traktor di bandara Jakarta dan tanpa sengaja mengarah ke pesawat Lion lainnya. Pesawat mengalami kerusakan pada stabilizer bagian belakang. Tidak ada laporan korban luka.[16]
  • 23 Oktober 2011, Lion Air JT 673 tergelincir di Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Kalimantan Timur sekitar pukul 07.24 Wita.[17]
  • 13 April 2013, Kecelakaan Lion Air Bali dengan rute Bandung menuju Denpasar terperosok ke laut di Bandara Ngurah Rai, Denpasar tanpa sempat menyentuh landasan pacu.[18][19]
  • 19 April 2013, Lion Air tujuan Denpasar - Jakarta batal terbang karena mengalami masalah dengan mesin.[20]
  • 21 April 2013, Lion Air dengan nomor penerbangan 0689 dari Bandar Udara Supadio, Pontianak tujuan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, setelah 20 menit terbang secara tiba-tiba masker oksigen keluar di kabin pesawat.[21]
  • 6 Agustus 2013, Lion Air Penerbangan 892, Boeing 737-800 rute Makassar-Gorontalo menabrak sapi saat mendarat di Bandar Udara Jalaluddin, Gorontalo sekitar pukul 21.11 WITA.[22]
  • 2 Februari 2014, Lion Air penerbangan 461, Boeing 737-900ER, dari Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman,Balikpapan menuju Bandar Udara Internasional Juanda,Surabaya, dengan 222 penumpang dan kru pesawat, mengalami pendaratan keras di Bandar Udara Internasional Juanda,Surabaya. Akibatnya, 2 penumpang mengalami luka serius dan 3 penumpang mengalami luka ringan.
  • 18 Februari 2015, Lion Air mengalami delay yang berkepanjangan selama 3 hari. Akibatnya, sebanyak kurang lebih 2000 calon penumpang Lion Air di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta telantar.[23] Penyebabnya karena pesawat menabrak burung saat take off dari Jakarta menuju Semarang dan juga terdapat gangguan dan kerusakan teknis.[24]
  • 24 April 2015, Lion Air penerbangan 303, Boeing 737-900ER, dengan rute penerbangan Bandar Udara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten mengalami ledakan di bagian belakang pesawat ketika akan lepas landas menuju Jakarta. 207 penumpang dan 7 kru pesawat selamat. Namun, 3 penumpang pesawat harus di rawat di rumah sakit di Kabupaten Deli Serdang karena mengalami luka serius.
  • 3 Agustus 2017, terjadi kecelakaan senggolan sayap di Bandar Udara Internasional Kuala Namu antara pesawat Lion Air Boeing 737-900ER nomor penerbangan JT 197 dengan kode registrasi PK-LJZ dari Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh dengan pesawat Wings Air ATR 72-500 dengan nomor penerbangan IW 1252 dengan kode registrasi PK-WFF menuju Bandar Udara Cut Nyak Dhien, Kabupaten Meulaboh, Aceh. Pesawat Lion Air berusaha menghindar ke kanan runway, tetapi karena jarak terlalu dekat dan terbatasnya ruang di runway akhirnya terjadilah tabrakan antar sayap tersebut. Akibatnya,bagian sayap kedua pesawat ini mengalami kerusakan.
  • 29 April 2018, Lion Air penerbangan 892, Boeing 737-800, dengan rute penerbangan Makassar ke Gorontalo tergelincir saat mendarat di Bandar Udara Jalaluddin, Gorontalo. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.[25][26]
  • 29 Oktober 2018, Lion Air Penerbangan 610, Boeing 737 MAX 8 dengan rute penerbangan Jakarta ke Pangkal Pinang sempat hilang kontak sebelum akhirnya diketahui terjatuh di perairan Tanjung Karawang 13 menit setelah lepas landas, diperkirakan semua penumpang dan awak pesawat tewas.
  • 16 Februari 2019, Lion Air Penerbangan 714 tergelincir saat mendarat di Bandara Supadio, Pontianak. Semua penumpang dan awak pesawatnya selamat.
  • 20 Desember 2020, Lion Air Penerbangan 173 tergelincir saat mendarat di Bandara Radin Inten, Bandar Lampung, Seluruh penumpang dan awak pesawat selamat.

Referensi

  1. ^ "Lion Air on ch-aviation.com". ch-aviation.com. Diakses tanggal 21 November 2023. 
  2. ^ Tentang Lion Air[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ "Lion Air Fleet Details and History – Planespotters.net Just Aviation". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-20. Diakses tanggal 2017-4-15. 
  4. ^ Boeing, Lion Air pioneer precision satellite navigation technology
  5. ^ Lion Air adds extra flights to Jeddah
  6. ^ http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=dbc6c17187c477fd469d54482dd7001a&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c Lion Air Should Grounded 13 Planes
  7. ^ "Lion air sanctioned over pilots with crystal meth". 11 Januari 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-13. Diakses tanggal 2012-02-07. 
  8. ^ Govindasamy, Siva (9 June 2012). "IATA: Lion's Batik Air to up the competition in Southeast Asia". Flightglobal. Diakses tanggal 10 June 2012. 
  9. ^ Walker, Karen (8 June 2012). "Lion Air signs Dreamliner commitment for premium carrier". Air Transport World. Diakses tanggal 10 June 2012. 
  10. ^ Lion Air Takes Fight to AirAsia's Malaysia Home
  11. ^ Artikel:"Kisah Penjual Mesin Tik asal RI yang Kini Membeli Ratusan Pesawat Airbus dan Boeing" di detik.com
  12. ^ Lion Air 'Cerai' dari INACA Karena Sudah Tak Sepaham
  13. ^ Lion Air masuk maskapai murah dengan kursi dan kabin terbaik dunia
  14. ^ "Planespotters.net". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-20. Diakses tanggal 2014-04-08. 
  15. ^ "Lion Air Fleet Details and History". www.planespotters.net. Diakses tanggal 2023-08-31. 
  16. ^ "Lion Air Pileup Marks 3rd Runway Mishap This Week", Jakarta Globe, Jakarta, 18 February 2011.
  17. ^ Artikel:"Pesawat Bablas 15 M dari Runway Bandara Sepinggan, Ban Terperosok", di detik.com
  18. ^ Artikel:"Kecelakaan Pesawat, Lion Air Buka Posko di Bali dan Jakarta" di Kompas.com
  19. ^ Artikel:"Bangkai Lion Air Masih Mengambang di Laut" di detik.com
  20. ^ Lion Air 737-900 Gagal Terbang Penumpang Berlarian
  21. ^ Masker Oksigen Keluar Semua
  22. ^ "Lion Air Tabrak Sapi, Bandara Gorontalo Ditutup". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-24. Diakses tanggal 2015-04-07. 
  23. ^ Kaleidoskop Bisnis Februari: Delay Lion Air Bangkitkan Amarah Liputan6.com. Diakses pada 21 Desember 2015
  24. ^ Penyebab Delay Parah: Lion Air Rute Jakarta-Semarang Tabrak Burung
  25. ^ (Inggris) Aviation Safety Network (ASN)
  26. ^ Kompas - Pesawatnya Tergelincir di Gorontalo, Ini Penjelasan Lion Air

Lihat pula

Pranala luar