Lompat ke isi

Angka Arab: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Mengembalikan suntingan oleh 140.213.33.51 (bicara) ke revisi terakhir oleh OrangKalideres
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan pranala ke halaman disambiguasi
 
(35 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaanlain|}}
{{kegunaanlain|}}
{{Sistem bilangan}}

[[Berkas:Arabic numeral in calibri.png|thumb|300px|right|Bilangan, [[tipografi]] ''sans-serif'']]
[[Berkas:Arabic numeral in calibri.png|jmpl|300px|ka|Bilangan Arab, [[tipografi]] ''sans-serif'']]
'''Angka Arab''' atau '''angka Arab barat''' adalah sebutan untuk sepuluh buah digit angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9; yang menggunakan sistem [[bilangan Hindu Arab]]. Dalam sistem ini dinyatakan bahwa bilangan "123" adalah satu kesatuan bilangan yang utuh, bukan angka sendiri-sendiri seperti pada sistem bilangan Romawi atau Cina. Angka Arab digunakan luas di seluruh dunia bersamaan dengan sistem penulisan huruf Latin.
'''Angka Arab''' atau '''angka Arab barat''' ({{lang-ar| الأرقام العربية }}) adalah sebutan untuk sepuluh buah digit angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9; yang menggunakan sistem [[Sistem bilangan Hindu-Arab|bilangan Hindu Arab]]. Dalam sistem ini dinyatakan bahwa bilangan "123" adalah satu kesatuan bilangan yang utuh, bukan angka sendiri-sendiri seperti pada sistem bilangan Romawi atau Cina. Angka Arab digunakan luas di seluruh dunia bersamaan dengan sistem penulisan huruf Latin.


Angka Arab memiliki 2 (dua) varian yang berbeda, yakni Angka Arab Barat dan Timur. Di dunia Barat (Eropa & Amerika), istilah Angka Arab selalu identik dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9; dikarenakan angka-angka ini diperkenalkan ke bangsa Eropa melalui Bangsa Arab. Namun di Indonesia, Angka Arab identik dengan angka-angka yang tercantum dalam kitab suci [[Alquran]] ([[angka Arab timur]]), yakni ٠, ١, ٢, ٣, ٤, ٥, ٦, ٧, ٨, ٩; dikarenakan Bangsa Indonesia terlebih dahulu mengenal angka-angka ini dari Bangsa Arab.
Angka Arab memiliki 2 (dua) varian yang berbeda, yakni Angka Arab Barat dan Timur. Di dunia Barat (Eropa & Amerika), istilah Angka Arab selalu identik dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9; dikarenakan angka-angka ini diperkenalkan ke bangsa Eropa melalui Bangsa Arab. Namun di Indonesia, Angka Arab identik dengan angka-angka yang tercantum dalam kitab suci [[Alquran]] ([[angka Arab timur]]), yakni ٠, ١, ٢, ٣, ٤, ٥, ٦, ٧, ٨, ٩; dikarenakan Bangsa Indonesia terlebih dahulu mengenal angka-angka ini dari Bangsa Arab.
Baris 16: Baris 16:
Penggunaan Angka Arab tersebar ke seluruh dunia melalui perdagangan, buku dan [[kolonialisme]] Eropa. Saat ini, Angka Arab adalah simbol representasi angka yang paling umum digunakan di dunia.
Penggunaan Angka Arab tersebar ke seluruh dunia melalui perdagangan, buku dan [[kolonialisme]] Eropa. Saat ini, Angka Arab adalah simbol representasi angka yang paling umum digunakan di dunia.


Sesuai dengan sejarah mereka, angka-angka (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) juga dikenal sebagai '''Angka Hindu''' atau '''Angka Hindu-Arab'''. Alasan mereka lebih dikenal sebagai "Angka Arab" di Eropa dan Amerika adalah karena mereka diperkenalkan ke Eropa pada abad kesepuluh melalui bangsa Arab di Afrika Utara. Dahulu (dan sampai sekarang) digit-digit tersebut masih dipergunakan oleh orang Arab barat semenjak dari Libya hingga ke Maroko.<ref name="IBMGlobalize">{{cite web|url=http://www-01.ibm.com/software/globalization/topics/locales/currency_examples.jsp|<!-- archiveurl=http://www.webcitation.org/5hjCKOk1L -->|title=Globalize your On Demand Business|publisher=[[IBM]]|<!-- archivedate=2009-06-22 -->|accessdate=2009-06-22}}</ref> Di sisi lain, orang-orang Arab menyebut sistem tersebut dengan nama "Angka [[Hindu]]",<ref name="UniOfNthC1">{{cite web|url=http://www.unc.edu/~rowlett/units/roman.html|title=Roman and "Arabic" Numerals|last=Rowlett|first=Russ|date=2004-07-04|publisher=[[University of North Carolina at Chapel Hill]]|accessdate=2009-06-22}}</ref><ref name="TWPTakeANo">{{cite web|url=http://www.highbeam.com/doc/1P2-909875.html|title=Article: Take a Number, Please. |last=Achenbach|first=Joel|authorlink=Joel Achenbach|date=1994-09-16|publisher=[[The Washington Post]]|accessdate=2009-06-22}}</ref> yang mengacu pada asal mereka di India. Namun, angka ini tidak boleh dirancukan dengan "Angka Hindu" yang dipergunakan orang-orang Arab di [[Timur Tengah]] (٠.١.٢.٣.٤.٥.٦.٧.٨.٩), yang disebut dengan nama lain [[Angka Arab Timur]]; atau dengan [[Sistem angka Hindu–Arab#Simbol|angka-angka lain]] yang saat ini dipergunakan di India (misalnya angka [[Dewanagari]]: ०.१.२.३.४.५.६.७.८.९).<ref name=ifrah/>
Sesuai dengan sejarah mereka, angka-angka (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) juga dikenal sebagai '''Angka Hindu''' atau '''Angka Hindu-Arab'''. Alasan mereka lebih dikenal sebagai "Angka Arab" di Eropa dan Amerika adalah karena mereka diperkenalkan ke Eropa pada abad kesepuluh melalui bangsa Arab di Afrika Utara. Dahulu (dan sampai sekarang) digit-digit tersebut masih dipergunakan oleh orang Arab barat semenjak dari Libya hingga ke Maroko.<ref name="IBMGlobalize">{{cite web|url=http://www-01.ibm.com/software/globalization/topics/locales/currency_examples.jsp|<!-- archiveurl=http://www.webcitation.org/5hjCKOk1L -->|title=Globalize your On Demand Business|publisher=[[IBM]]|<!-- archivedate=2009-06-22 -->|accessdate=2009-06-22}}</ref> Di sisi lain, orang-orang Arab menyebut sistem tersebut dengan nama "Angka [[Hindu]]",<ref name="UniOfNthC1">{{cite web|url=http://www.unc.edu/~rowlett/units/roman.html|title=Roman and "Arabic" Numerals|last=Rowlett|first=Russ|date=2004-07-04|publisher=[[University of North Carolina at Chapel Hill]]|accessdate=2009-06-22}}</ref><ref name="TWPTakeANo">{{cite web|url=http://www.highbeam.com/doc/1P2-909875.html|title=Article: Take a Number, Please.|last=Achenbach|first=Joel|authorlink=Joel Achenbach|date=1994-09-16|publisher=[[The Washington Post]]|accessdate=2009-06-22|archive-date=2013-05-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20130518234854/http://www.highbeam.com/doc/1P2-909875.html|dead-url=yes}}</ref> yang mengacu pada asal mereka di India. Namun, angka ini tidak boleh dirancukan dengan "Angka Hindu" yang dipergunakan orang-orang Arab di [[Timur Tengah]] (٠.١.٢.٣.٤.٥.٦.٧.٨.٩), yang disebut dengan nama lain [[Angka Arab Timur]]; atau dengan [[Sistem angka Hindu–Arab#Simbol|angka-angka lain]] yang saat ini dipergunakan di India (misalnya angka [[Dewanagari]]: ०.१.२.३.४.५.६.७.८.९).<ref name=ifrah/>


Dalam bahasa Inggris, dengan demikian istilah Angka Arab dapat menjadi bermakna ganda. Ia paling sering digunakan untuk merujuk pada sistem bilangan digunakan secara luas di Eropa dan Amerika. Dalam hal ini, Angka Arab adalah nama konvensional untuk seluruh keluarga sistem angka Arab dan [[Angka India|India]]. Kemungkinan lainnya ialah ia dimaksudkan untuk angka-angka yang digunakan oleh orang Arab, dalam hal ini umumnya mengacu pada Angka Arab Timur.
Dalam bahasa Inggris, dengan demikian istilah Angka Arab dapat menjadi bermakna ganda. Ia paling sering digunakan untuk merujuk pada sistem bilangan digunakan secara luas di Eropa dan Amerika. Dalam hal ini, Angka Arab adalah nama konvensional untuk seluruh keluarga sistem angka Arab dan [[Angka India|India]]. Kemungkinan lainnya ialah ia dimaksudkan untuk angka-angka yang digunakan oleh orang Arab, dalam hal ini umumnya mengacu pada Angka Arab Timur.


Sistem desimal Angka Hindu-Arab ditemukan di India sekitar 500 Masehi.<ref name="ifrah">Ifrah, Georges. 1999. ''The Universal History of Numbers : From Prehistory to the Invention of the Computer'', Wiley. ISBN 0-471-37568-3.</ref><ref name=oconnor>O'Connor, J.J. and E.F. Robertson. 2000. [http://www-gap.dcs.st-and.ac.uk/~history/HistTopics/Indian_numerals.html 'Indian Numerals'], ''MacTutor History of Mathematics Archive'', School of Mathematics and Statistics, University of St. Andrews, Scotland.</ref> Sistem ini revolusioner dalam hal ia memiliki angka [[nol]] dan [[notasi posisional]]. Hal tersebut dianggap sebagai tonggak penting dalam pengembangan matematika. Seseorang dapat membedakan antara sistem posisi ini, yang identik seluruh keluarga angka Hindu-Arab, dan [[bentuk penulisan]] (''glyph'') tertentu yang digunakan untuk menulis angka, yang bervariasi secara regional. ''Glyph'' yang paling umum yang digunakan bersama-sama dengan [[Abjad Latin]] sejak [[Awal Eropa Modern|Abad Modern Awal]] adalah <big>[[0 (angka)|0]] [[1 (angka)|1]] [[2 (angka)|2]] [[3 (angka)|3]] [[4 (angka)|4]] [[5 (angka)|5]] [[6 (angka)|6]] [[7 (angka)|7]] [[8 (angka)|8]] [[9 (angka)|9]]</big>.
Sistem desimal Angka Hindu-Arab ditemukan di India sekitar 500 Masehi.<ref name="ifrah">Ifrah, Georges. 1999. ''The Universal History of Numbers: From Prehistory to the Invention of the Computer'', Wiley. ISBN 0-471-37568-3.</ref><ref name=oconnor>O'Connor, J.J. and E.F. Robertson. 2000. [http://www-gap.dcs.st-and.ac.uk/~history/HistTopics/Indian_numerals.html 'Indian Numerals'] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070929131009/http://www-gap.dcs.st-and.ac.uk/%7Ehistory/HistTopics/Indian_numerals.html |date=2007-09-29 }}, ''MacTutor History of Mathematics Archive'', School of Mathematics and Statistics, University of St. Andrews, Scotland.</ref> Sistem ini revolusioner dalam hal ia memiliki angka [[nol]] dan [[notasi posisional]]. Hal tersebut dianggap sebagai tonggak penting dalam pengembangan matematika. Seseorang dapat membedakan antara sistem posisi ini, yang identik seluruh keluarga angka Hindu-Arab, dan [[bentuk penulisan]] (''glyph'') tertentu yang digunakan untuk menulis angka, yang bervariasi secara regional. ''Glyph'' yang paling umum yang digunakan bersama-sama dengan [[Abjad Latin]] sejak [[Awal Eropa Modern|Abad Modern Awal]] adalah <big>[[0 (angka)|0]] [[1 (angka)|1]] [[2 (angka)|2]] [[3 (angka)|3]] [[4 (angka)|4]] [[5 (angka)|5]] [[6 (angka)|6]] [[7 (angka)|7]] [[8 (angka)|8]] [[9 (angka)|9]]</big>.


== Sistem angka yang lain ==
== Sistem angka yang lain ==
Baris 79: Baris 79:
| url=http://www.amazon.com/Universal-History-Numbers-Prehistory-Invention/dp/0471393401/
| url=http://www.amazon.com/Universal-History-Numbers-Prehistory-Invention/dp/0471393401/
}}.
}}.
*Writing numbers in Arabic (2020). [https://combinesia.web.id/angka-dalam-bahasa-arab/ combinesia]
* {{Citation
* {{Citation
| last1=Katz
| last1=Katz
Baris 97: Baris 98:
{{commonscat|Arabic numerals}}
{{commonscat|Arabic numerals}}
* [http://www.historyworld.net/wrldhis/PlainTextHistories.asp?historyid=ab34 Sejarah Sistem Hitung dan Bilangan]. Diakses [[11 Desember]] [[2005]].
* [http://www.historyworld.net/wrldhis/PlainTextHistories.asp?historyid=ab34 Sejarah Sistem Hitung dan Bilangan]. Diakses [[11 Desember]] [[2005]].
* [http://www.laputanlogic.com/articles/2003/06/01-95210802.html Evolusi Bilangan]. [[16 April]] [[2005]].
* [http://www.laputanlogic.com/articles/2003/06/01-95210802.html Evolusi Bilangan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120322183224/http://www.laputanlogic.com/articles/2003/06/01-95210802.html |date=2012-03-22 }}. [[16 April]] [[2005]].
* O'Connor, J. J. and Robertson, E. F. [http://www-gap.dcs.st-and.ac.uk/%7Ehistory/HistTopics/Indian_numerals.html Angka India]. November 2000.
* O'Connor, J. J. and Robertson, E. F. [http://www-gap.dcs.st-and.ac.uk/%7Ehistory/HistTopics/Indian_numerals.html Angka India] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150706140353/http://www-gap.dcs.st-and.ac.uk/%7Ehistory/HistTopics/Indian_numerals.html |date=2015-07-06 }}. November 2000.
* Sejarah Bilangan
* Sejarah Bilangan
** [http://www-gap.dcs.st-and.ac.uk/%7Ehistory/HistTopics/Arabic_numerals.html Angka Arab]:
** [http://www-gap.dcs.st-and.ac.uk/%7Ehistory/HistTopics/Arabic_numerals.html Angka Arab] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160429163458/http://www-gap.dcs.st-and.ac.uk/%7Ehistory/HistTopics/Arabic_numerals.html |date=2016-04-29 }}:
** [http://www.scit.wlv.ac.uk/university/scit/modules/mm2217/han.htm Angka Hindu-Arab]:
** [http://www.scit.wlv.ac.uk/university/scit/modules/mm2217/han.htm Angka Hindu-Arab] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051227042328/http://www.scit.wlv.ac.uk/university/scit/modules/mm2217/han.htm |date=2005-12-27 }}:
** [http://www.archimedes-lab.org/numeral.html Sejarah dan hal-hal menarik tentang Bilangan dan Angka]:
** [http://www.archimedes-lab.org/numeral.html Sejarah dan hal-hal menarik tentang Bilangan dan Angka]:
** [http://web.archive.org/web/20070930013123/http://mathdl.maa.org/convergence/1/?pa=content&sa=viewDocument&nodeId=1187&bodyId=1327 Penggunaan awal Angka Hindu-Arab (oleh Gerbert d'Aurillac)] pada [http://web.archive.org/web/20060212072618/http://mathdl.maa.org/convergence/1/ Convergence]
** [https://web.archive.org/web/20060212072618/http://mathdl.maa.org/convergence/1/ Penggunaan awal Angka Hindu-Arab (oleh Gerbert d'Aurillac)]pada





Revisi terkini sejak 7 Oktober 2024 19.55

Bilangan Arab, tipografi sans-serif

Angka Arab atau angka Arab barat (bahasa Arab: الأرقام العربية ) adalah sebutan untuk sepuluh buah digit angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9; yang menggunakan sistem bilangan Hindu Arab. Dalam sistem ini dinyatakan bahwa bilangan "123" adalah satu kesatuan bilangan yang utuh, bukan angka sendiri-sendiri seperti pada sistem bilangan Romawi atau Cina. Angka Arab digunakan luas di seluruh dunia bersamaan dengan sistem penulisan huruf Latin.

Angka Arab memiliki 2 (dua) varian yang berbeda, yakni Angka Arab Barat dan Timur. Di dunia Barat (Eropa & Amerika), istilah Angka Arab selalu identik dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9; dikarenakan angka-angka ini diperkenalkan ke bangsa Eropa melalui Bangsa Arab. Namun di Indonesia, Angka Arab identik dengan angka-angka yang tercantum dalam kitab suci Alquran (angka Arab timur), yakni ٠, ١, ٢, ٣, ٤, ٥, ٦, ٧, ٨, ٩; dikarenakan Bangsa Indonesia terlebih dahulu mengenal angka-angka ini dari Bangsa Arab.

Asal usul

[sunting | sunting sumber]

Angka Arab barat adalah keturunan dari angka Arab timur, sedangkan angka Arab timur sendiri diadopsi dari angka India dan sistem angka Hindu-Arab yang dikembangkan oleh matematikawan India, yang membaca urutan angka seperti "975" sebagai satu bilangan yang utuh.

Angka India kemudian diadopsi oleh matematikawan Persia di India, dan diteruskan lebih lanjut kepada orang-orang Arab di sebelah barat yang kemudian dikenal dengan sebutan angka Arab timur, karena dipakai oleh orang-orang Arab bagian timur seperti Arab Saudi, Iraq, dan Levant. Bentuk angka-angka Arab timur kemudian mengalami perubahan saat mereka diteruskan ke wilayah Afrika Utara, melalui orang Arab di Afrika Utara tersebut akhirnya dikenal oleh orang-orang Eropa. Akhirnya mencapai bentuk Eropanya (bentuk yang sekarang) pada saat mencapai Afrika Utara, dari sana penggunaan mereka menyebar ke Eropa pada Abad Pertengahan.

Dikarenakan sistem angka ini dikenalkan kepada bangsa Eropa oleh orang-orang Arab, maka dalarn istilah bahasa Inggris angka ini dikenal dengan istilah angka Arab (Arabic numeral).

Penyebaran

[sunting | sunting sumber]

Penggunaan Angka Arab tersebar ke seluruh dunia melalui perdagangan, buku dan kolonialisme Eropa. Saat ini, Angka Arab adalah simbol representasi angka yang paling umum digunakan di dunia.

Sesuai dengan sejarah mereka, angka-angka (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) juga dikenal sebagai Angka Hindu atau Angka Hindu-Arab. Alasan mereka lebih dikenal sebagai "Angka Arab" di Eropa dan Amerika adalah karena mereka diperkenalkan ke Eropa pada abad kesepuluh melalui bangsa Arab di Afrika Utara. Dahulu (dan sampai sekarang) digit-digit tersebut masih dipergunakan oleh orang Arab barat semenjak dari Libya hingga ke Maroko.[1] Di sisi lain, orang-orang Arab menyebut sistem tersebut dengan nama "Angka Hindu",[2][3] yang mengacu pada asal mereka di India. Namun, angka ini tidak boleh dirancukan dengan "Angka Hindu" yang dipergunakan orang-orang Arab di Timur Tengah (٠.١.٢.٣.٤.٥.٦.٧.٨.٩), yang disebut dengan nama lain Angka Arab Timur; atau dengan angka-angka lain yang saat ini dipergunakan di India (misalnya angka Dewanagari: ०.१.२.३.४.५.६.७.८.९).[4]

Dalam bahasa Inggris, dengan demikian istilah Angka Arab dapat menjadi bermakna ganda. Ia paling sering digunakan untuk merujuk pada sistem bilangan digunakan secara luas di Eropa dan Amerika. Dalam hal ini, Angka Arab adalah nama konvensional untuk seluruh keluarga sistem angka Arab dan India. Kemungkinan lainnya ialah ia dimaksudkan untuk angka-angka yang digunakan oleh orang Arab, dalam hal ini umumnya mengacu pada Angka Arab Timur.

Sistem desimal Angka Hindu-Arab ditemukan di India sekitar 500 Masehi.[4][5] Sistem ini revolusioner dalam hal ia memiliki angka nol dan notasi posisional. Hal tersebut dianggap sebagai tonggak penting dalam pengembangan matematika. Seseorang dapat membedakan antara sistem posisi ini, yang identik seluruh keluarga angka Hindu-Arab, dan bentuk penulisan (glyph) tertentu yang digunakan untuk menulis angka, yang bervariasi secara regional. Glyph yang paling umum yang digunakan bersama-sama dengan Abjad Latin sejak Abad Modern Awal adalah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9.

Sistem angka yang lain

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Globalize your On Demand Business". IBM. Diakses tanggal 2009-06-22. 
  2. ^ Rowlett, Russ (2004-07-04). "Roman and "Arabic" Numerals". University of North Carolina at Chapel Hill. Diakses tanggal 2009-06-22. 
  3. ^ Achenbach, Joel (1994-09-16). "Article: Take a Number, Please". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-18. Diakses tanggal 2009-06-22. 
  4. ^ a b Ifrah, Georges. 1999. The Universal History of Numbers: From Prehistory to the Invention of the Computer, Wiley. ISBN 0-471-37568-3.
  5. ^ O'Connor, J.J. and E.F. Robertson. 2000. 'Indian Numerals' Diarsipkan 2007-09-29 di Wayback Machine., MacTutor History of Mathematics Archive, School of Mathematics and Statistics, University of St. Andrews, Scotland.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]


Bold text