Seteru (film): Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
WillsonEP09 (bicara | kontrib) k Fix name "Dapur Film" (via JWB) Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(32 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox film |
{{Infobox film |
||
| image = |
|||
| image = [[Berkas:Seteru.jpg|thumb|Seteru (Film)]] |
|||
| caption = |
| caption = |
||
|director = [[Hanung Bramantyo]] |
|director = [[Hanung Bramantyo]]<br />[[Alfian Wahyutama]] |
||
|producer = Agus M. Amir<br>Yudha Permana<br>[[ |
|producer = Agus M. Amir<br>Yudha Permana<br>[[Alfian Wahyutama]] |
||
|writer = Bagus Bramanti |
|writer = Bagus Bramanti |
||
|starring = [[Yusuf Mahardika]]<br>[[Bio One]]<br>[[Alfie Alfandy]]<br>[[Mathias Muchus]]<br>Rifqa Amalsyita |
|starring = [[Yusuf Mahardika]]<br>[[Bio One]]<br>[[Alfie Alfandy]]<br>[[Mathias Muchus]]<br>Rifqa Amalsyita |
||
|music = Krisna Purna |
|music = Krisna Purna |
||
|studio = [https://www.kemhan.go.id/pothan/direktur-bela-negara/ Direktorat Bela Negara] Kemhan, Dapur Film |
|studio = [https://www.kemhan.go.id/pothan/direktur-bela-negara/ Direktorat Bela Negara] Kemhan, [[Dapur Film]] |
||
|released = |
|released = {{Film date|2017|4|27}} |
||
|country = {{bendera|indonesia}} |
|country = {{bendera|indonesia}} |
||
|language = [[ |
|language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] |
||
}} |
}} |
||
⚫ | '''''Seteru''''' adalah film aksi remaja yang rilis pada 2017, ditulis oleh Bagus Bramanti dan disutradarai oleh [[Hanung Bramantyo]] dan [[Alfian Wahyutama]]. Film ini merupakan strategi [https://www.kemhan.go.id/pothan/ Direktorat Bela Negara, Ditjen. Potensi Pertahanan], Kementerian Pertahanan dalam menyebarluaskan rasa cinta tanah air dan semangat bela negara, khususnya kepada anak muda.<ref>{{Cite news|url=https://www.kemhan.go.id/2016/12/09/kemhan-sosialisasikan-bela-negara-melalui-film-layar-lebar.html|title=Kemhan Sosialisasikan Bela Negara Melalui Film Layar Lebar}}</ref> |
||
⚫ | Film ini dibintangi oleh [[Yusuf Mahardika]], Juan Bione “[[Bio One]]” Subiantoro, [[Alfie Alfandy]], [[Mathias Muchus]], dan Rifqa Amalsyita. Beberapa atlet juga tampil dalam film ini seperti [[Yolla Yuliana]], atlet volley kebanggan Kota Kembang, anggota timnas volley di Sea Games 2013<ref>{{Cite news|last=|title=Si Cantik Yolla Belum "Terpuaskan" Usai Pulang dari SEA Games|url=http://bola.liputan6.com/read/2255395/si-cantik-yolla-belum-terpuaskan-usai-pulang-dari-sea-games|newspaper=[[Liputan6.com]]|access-date=20 Maret 2017}}</ref> dan [[Triady Fauzi Sidiq]], peraih medali emas renang [[SEA Games 2013]] dan medali perunggu [[SEA Games 2015]].<ref>{{Cite news|url=http://olahraga.kompas.com/read/2013/12/13/2113272/Luar.Biasa.Triady.Fauzi.Rebut.Emas.dan.Rekor.Baru.SEA.Games.|title=Luar Biasa, Triady Rebut Emas dan Rekor Baru SEA Games}}</ref> |
||
⚫ | '''''Seteru''''' adalah film |
||
⚫ | |||
Merefleksikan dari kondisi terkini di tanah air mengenai rasa saling percaya yang terkoyak, dendam, dan ancaman dintegrasi, film ini dibintangi oleh [[Yusuf Mahardika]], Juan Bione “[[Bio One]]” Subiantoro”, [[Alfie Alfandy]], [[Mathias Muchus]], dan Rifqa Amalsyita. |
|||
⚫ | Film ini juga |
||
⚫ | |||
== Sinopsis == |
== Sinopsis == |
||
Bertahun-tahun tawuran antara SMA Kesatuan Bangsa dan SMA Budi Pekerti di [[Yogyakarta]] berlangsung hingga memakan korban dan mewariskan dendam antar angkatan. SMA Kesatuan Bangsa didominasi siswa keturunan kelas menengah ke atas, sementara SMA Budi Pekerti didominasi oleh siswa pribumi kelas menengah bawah. |
Bertahun-tahun tawuran antara SMA Kesatuan Bangsa dan SMA Budi Pekerti di [[Yogyakarta]] berlangsung hingga memakan korban dan mewariskan dendam antar angkatan. SMA Kesatuan Bangsa didominasi siswa keturunan kelas menengah ke atas, sementara SMA Budi Pekerti didominasi oleh siswa pribumi kelas menengah bawah. |
||
Pimpinan kedua sekolah sepakat untuk menyerahkan pentolan tawuran dari masing-masing sekolah untuk dibina oleh Letnan Kolonel |
Pimpinan kedua sekolah sepakat untuk menyerahkan pentolan tawuran dari masing-masing sekolah untuk dibina oleh Letnan Kolonel Rahmat ([[Mathias Muchus]]) sebagai Komandan Kodim yang menaungi kedua sekolah tersebut. Letkol Rahmat kemudian menugaskan pembinaan anak-anak tersebut kepada Letnan Satu Makbul ([[Alfie Alfandy]]), seorang perwira cemerlang yang dikenal keras kepada anak buah. Anak-anak itu, yang dipimpin Martin Tan ([[Bio One]]) dan Ridwan ([[Yusuf Mahardika]]) dimasukkan ke dalam pembinaan di [[Batalyon Inftantri 403]] Wirasada Pratista di Yogyakarta. |
||
Tempaan pembinaan meluluhkan perbedaan dan permusuhan di antara kedua kelompok itu, bahkan mereka bersatu menjadi kelompok |
Tempaan pembinaan meluluhkan perbedaan dan permusuhan di antara kedua kelompok itu, bahkan mereka bersatu menjadi kelompok olahraga futsal yang berprestasi. Tapi itu semua tidak mudah karena masih ada teman-teman mereka sendiri yang masih ingin memelihara dendam. Bahkan, ketika mereka bersiap meraih prestasi, teror dan dendam masih membayangi mereka. Dapatkah mereka mengatasi dendam dan perbedaan? |
||
== Pemeran == |
== Pemeran == |
||
{{ |
{{col|2}} |
||
* [[Yusuf Mahardika]] sebagai Ridwan Samri, pelajar keturunan Betawi yang tinggal hanya bersama bapaknya di Yogyakarta. Walaupun dia “jagoan” di sekolahnya, tapi ia harus tetap menjadi kuli panggul di pasar bersama bapaknya |
* [[Yusuf Mahardika]] sebagai Ridwan Samri, pelajar keturunan Betawi yang tinggal hanya bersama bapaknya di Yogyakarta. Walaupun dia “jagoan” di sekolahnya, tapi ia harus tetap menjadi kuli panggul di pasar bersama bapaknya |
||
* [[Bio One]] sebagai Martin Tan, anak pengusaha keturunan Tionghoa yang menjadi pemimpin di sekolah internasional yang bergengsi. Martin mengambil langkah drastis untuk menyelesaikan dendam di antara kedua sekolah walau harus kehilangan kesempatan bermain di babak final kompetisi futsal se-Jawa Bali |
* [[Bio One]] sebagai Martin Tan, anak pengusaha keturunan Tionghoa yang menjadi pemimpin di sekolah internasional yang bergengsi. Martin mengambil langkah drastis untuk menyelesaikan dendam di antara kedua sekolah walau harus kehilangan kesempatan bermain di babak final kompetisi futsal se-Jawa Bali |
||
Baris 38: | Baris 33: | ||
* Rifqa Amalsyita sebagai Arini, adik dari Joko yang tewas dalam tawuran. Dendamnya kepada anak-anak SMA Kesatuan Bangsa membuat Ridwan bimbang antara mengejar prestasi atau menuruti rasa sayangnya kepada Arini |
* Rifqa Amalsyita sebagai Arini, adik dari Joko yang tewas dalam tawuran. Dendamnya kepada anak-anak SMA Kesatuan Bangsa membuat Ridwan bimbang antara mengejar prestasi atau menuruti rasa sayangnya kepada Arini |
||
* Marco Ten Have sebagai Jordan |
* Marco Ten Have sebagai Jordan |
||
* Mahdy Reza sebagai Rangga |
* [[Mahdy Reza]] sebagai Rangga |
||
* Dhemi Purwanto sebagai Dito |
* Dhemi Purwanto sebagai Dito |
||
* Karmel Nicholas sebagai Marbun |
* Karmel Nicholas sebagai Marbun |
||
* Yolla Yuliana sebagai Yola |
* [[Yolla Yuliana]] sebagai Yola |
||
* [[Triady Fauzi Sidiq]] sebagai Fauzi |
* [[Triady Fauzi Sidiq]] sebagai Fauzi |
||
* Badra Adipani Jagat sebagai Toha |
* Badra Adipani Jagat sebagai Toha |
||
* Nocky Ezra sebagai Andre |
* Nocky Ezra sebagai Andre |
||
* Elkie Kwee sebagai Yohanes (ayah Martin) |
* [[Elkie Kwee]] sebagai Yohanes (ayah Martin) |
||
* Jamaluddin |
* Jamaluddin Latif sebagai Samsuri (ayah Ridwan) |
||
* Andrea Reva Sankha Darlius sebagai Leni (adik Martin) |
* Andrea Reva Sankha Darlius sebagai Leni (adik Martin) |
||
* Cara Lachelle sebagai Kepala SMA Internasional Kesatuan Bangsa |
* Cara Lachelle sebagai Kepala SMA Internasional Kesatuan Bangsa |
||
* Agoes Kencrot sebagai Kepala Sekolah SMA Budi Pekerti |
* Agoes Kencrot sebagai Kepala Sekolah SMA Budi Pekerti |
||
* Kuswidianto Kuzz sebagai Kapolsek |
* Kuswidianto Kuzz sebagai Kapolsek |
||
⚫ | |||
* Christine sebagai Ibu Toha |
|||
⚫ | |||
* Birgi Putri sebagai Reporter TV |
* Birgi Putri sebagai Reporter TV |
||
* Christine sebagai Ibu Toha |
* Christine sebagai Ibu Toha |
||
* Dewi Chandra Midema sebagai Jingga |
* Dewi Chandra Midema sebagai Jingga |
||
* Ernanto “Soeyik” Kusumo sebagai Tukang Parkir/Satpam/Kuli |
* Ernanto “Soeyik” Kusumo sebagai Tukang Parkir/Satpam/Kuli |
||
* Sandi Tile sebagai Komentator I |
* [[Sandi Tile]] sebagai Komentator I |
||
* Wanda Urban sebagai Komentator II |
* Wanda Urban sebagai Komentator II |
||
* Bhre Sukma sebagai Pelajar SMA Negri |
|||
{{ |
{{EndDiv}} |
||
== Musik == |
== Musik == |
||
Baris 68: | Baris 62: | ||
''Seteru'' direncanakan rilis pada 27 April 2017. |
''Seteru'' direncanakan rilis pada 27 April 2017. |
||
== |
== Produksi == |
||
Yogyakarta dan Bandung. |
Proses syuting dilakukan selama 6 bulan di [[Yogyakarta]] dan [[Bandung]]. |
||
== Lulus |
== Lulus sensor == |
||
Film ini telah lulus sensor pada tanggal 27 Maret 2017 dengan nomor sensor 253/DCP/NAS/13/03.2022/2017 dan klasifikasi usia 13+. |
Film ini telah lulus sensor pada tanggal 27 Maret 2017 dengan nomor sensor 253/DCP/NAS/13/03.2022/2017 dan klasifikasi usia 13+. |
||
== Penayangan == |
|||
⚫ | Untuk memulai peredaran film, pada Minggu, 16 April 2017, dilaksanakan gala premiere di [[XXI]] [[Plaza Indonesia]], Jakarta. Hadir dalam acara tersebut Menteri Pertahanan [[Ryamizard Ryacudu|Jend. (Purn.) Ryamizard Ryacudu]] dan sejumlah pejabat serta staf [[Kementerian Pertahanan Republik Indonesia|Kementerian Pertahanan]]. Tampak hadir pula Kepala Divisi Humas [[Mabes Polri]] Irjen. (Pol) Drs. Boy Rafli Anwar dan Direktur Utama [[Bank BJB]] Ahmad Irfan beserta komisaris, direksi, dan manajemen Bank BJB. Menurut Hanung dalam [[Kompas.com]], film ''Seteru'' akan ditayangkan di sekolah-sekolah setelah selesai masa pemutaran di bioskop.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Hanung Bramantyo: Tujuan Film “Seteru” Bukan Tayang di Bioskop|url=https://entertainment.kompas.com/read/xml/2017/04/29/193450010/hanung.bramantyo.tujuan.film.seteru.bukan.tayang.di.bioskop|website=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=28 April 2021}}</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{Hanung Bramantyo}} |
|||
[[Kategori:Film 2017]] |
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2017]] |
||
[[Kategori:Film |
[[Kategori:Film laga]] |
||
[[Kategori:Film |
[[Kategori:Film remaja]] |
||
[[Kategori:Film Indonesia action remaja]] |
|||
[[Kategori:Film action remaja]] |
|||
[[Kategori:Film bela negara]] |
|||
== Gala Premiere == |
|||
[https://www.kemhan.go.id/pothan/ Direktorat Bela Negara, Ditjen. Potensi Pertahanan] Kementerian Pertahanan meluncurkan film ''Seteru'' (2017) yang dibesut sutradara [[Hanung Bramantyo]] untuk menggugah rasa cinta tanah air dan semangat bela negara di kalangan anak muda. [[Berkas:Gala Premier PM.jpg|jmpl]] |
|||
⚫ | Untuk memulai peredaran film |
Revisi terkini sejak 17 September 2024 08.24
Seteru | |
---|---|
Sutradara | Hanung Bramantyo Alfian Wahyutama |
Produser | Agus M. Amir Yudha Permana Alfian Wahyutama |
Ditulis oleh | Bagus Bramanti |
Pemeran | Yusuf Mahardika Bio One Alfie Alfandy Mathias Muchus Rifqa Amalsyita |
Penata musik | Krisna Purna |
Perusahaan produksi | Direktorat Bela Negara Kemhan, Dapur Film |
Tanggal rilis |
|
Negara | indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Seteru adalah film aksi remaja yang rilis pada 2017, ditulis oleh Bagus Bramanti dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan Alfian Wahyutama. Film ini merupakan strategi Direktorat Bela Negara, Ditjen. Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan dalam menyebarluaskan rasa cinta tanah air dan semangat bela negara, khususnya kepada anak muda.[1]
Film ini dibintangi oleh Yusuf Mahardika, Juan Bione “Bio One” Subiantoro, Alfie Alfandy, Mathias Muchus, dan Rifqa Amalsyita. Beberapa atlet juga tampil dalam film ini seperti Yolla Yuliana, atlet volley kebanggan Kota Kembang, anggota timnas volley di Sea Games 2013[2] dan Triady Fauzi Sidiq, peraih medali emas renang SEA Games 2013 dan medali perunggu SEA Games 2015.[3]
Film ini berdurasi 1 jam 40 menit, dan pendistribusian di Indonesia akan ditangani oleh Dapur Film
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Bertahun-tahun tawuran antara SMA Kesatuan Bangsa dan SMA Budi Pekerti di Yogyakarta berlangsung hingga memakan korban dan mewariskan dendam antar angkatan. SMA Kesatuan Bangsa didominasi siswa keturunan kelas menengah ke atas, sementara SMA Budi Pekerti didominasi oleh siswa pribumi kelas menengah bawah.
Pimpinan kedua sekolah sepakat untuk menyerahkan pentolan tawuran dari masing-masing sekolah untuk dibina oleh Letnan Kolonel Rahmat (Mathias Muchus) sebagai Komandan Kodim yang menaungi kedua sekolah tersebut. Letkol Rahmat kemudian menugaskan pembinaan anak-anak tersebut kepada Letnan Satu Makbul (Alfie Alfandy), seorang perwira cemerlang yang dikenal keras kepada anak buah. Anak-anak itu, yang dipimpin Martin Tan (Bio One) dan Ridwan (Yusuf Mahardika) dimasukkan ke dalam pembinaan di Batalyon Inftantri 403 Wirasada Pratista di Yogyakarta.
Tempaan pembinaan meluluhkan perbedaan dan permusuhan di antara kedua kelompok itu, bahkan mereka bersatu menjadi kelompok olahraga futsal yang berprestasi. Tapi itu semua tidak mudah karena masih ada teman-teman mereka sendiri yang masih ingin memelihara dendam. Bahkan, ketika mereka bersiap meraih prestasi, teror dan dendam masih membayangi mereka. Dapatkah mereka mengatasi dendam dan perbedaan?
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Yusuf Mahardika sebagai Ridwan Samri, pelajar keturunan Betawi yang tinggal hanya bersama bapaknya di Yogyakarta. Walaupun dia “jagoan” di sekolahnya, tapi ia harus tetap menjadi kuli panggul di pasar bersama bapaknya
- Bio One sebagai Martin Tan, anak pengusaha keturunan Tionghoa yang menjadi pemimpin di sekolah internasional yang bergengsi. Martin mengambil langkah drastis untuk menyelesaikan dendam di antara kedua sekolah walau harus kehilangan kesempatan bermain di babak final kompetisi futsal se-Jawa Bali
- Mathias Muchus sebagai Letnan Kolonel Rahmat, komandan yang tegas, bijaksana, namun masih menyimpan luka batin karena ada anak buah yang tewas di bawah komandonya
- Alfie Alfandy sebagai Letnan Satu Makbul, prajurit TNI AD dengan catatan prestasi cemerlang, terutama di bidang intelijen dan pemberantasan terorisme. Dalam penugasan menangani anak-anak ini, ia tidak hanya mengajar dan melatih, tapi juga belajar dan berlatih, bahkan merenung tentang apa yang ia yakini selama ini
- Rifqa Amalsyita sebagai Arini, adik dari Joko yang tewas dalam tawuran. Dendamnya kepada anak-anak SMA Kesatuan Bangsa membuat Ridwan bimbang antara mengejar prestasi atau menuruti rasa sayangnya kepada Arini
- Marco Ten Have sebagai Jordan
- Mahdy Reza sebagai Rangga
- Dhemi Purwanto sebagai Dito
- Karmel Nicholas sebagai Marbun
- Yolla Yuliana sebagai Yola
- Triady Fauzi Sidiq sebagai Fauzi
- Badra Adipani Jagat sebagai Toha
- Nocky Ezra sebagai Andre
- Elkie Kwee sebagai Yohanes (ayah Martin)
- Jamaluddin Latif sebagai Samsuri (ayah Ridwan)
- Andrea Reva Sankha Darlius sebagai Leni (adik Martin)
- Cara Lachelle sebagai Kepala SMA Internasional Kesatuan Bangsa
- Agoes Kencrot sebagai Kepala Sekolah SMA Budi Pekerti
- Kuswidianto Kuzz sebagai Kapolsek
- Dian Sidik sebagai Dirga
- Birgi Putri sebagai Reporter TV
- Christine sebagai Ibu Toha
- Dewi Chandra Midema sebagai Jingga
- Ernanto “Soeyik” Kusumo sebagai Tukang Parkir/Satpam/Kuli
- Sandi Tile sebagai Komentator I
- Wanda Urban sebagai Komentator II
- Bhre Sukma sebagai Pelajar SMA Negri
Musik
[sunting | sunting sumber]Lagu tema dan score music keseluruhan dikerjakan oleh Krisna Purna.
Rilis
[sunting | sunting sumber]Seteru direncanakan rilis pada 27 April 2017.
Produksi
[sunting | sunting sumber]Proses syuting dilakukan selama 6 bulan di Yogyakarta dan Bandung.
Lulus sensor
[sunting | sunting sumber]Film ini telah lulus sensor pada tanggal 27 Maret 2017 dengan nomor sensor 253/DCP/NAS/13/03.2022/2017 dan klasifikasi usia 13+.
Penayangan
[sunting | sunting sumber]Untuk memulai peredaran film, pada Minggu, 16 April 2017, dilaksanakan gala premiere di XXI Plaza Indonesia, Jakarta. Hadir dalam acara tersebut Menteri Pertahanan Jend. (Purn.) Ryamizard Ryacudu dan sejumlah pejabat serta staf Kementerian Pertahanan. Tampak hadir pula Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen. (Pol) Drs. Boy Rafli Anwar dan Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan beserta komisaris, direksi, dan manajemen Bank BJB. Menurut Hanung dalam Kompas.com, film Seteru akan ditayangkan di sekolah-sekolah setelah selesai masa pemutaran di bioskop.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Kemhan Sosialisasikan Bela Negara Melalui Film Layar Lebar".
- ^ "Si Cantik Yolla Belum "Terpuaskan" Usai Pulang dari SEA Games". Liputan6.com. Diakses tanggal 20 Maret 2017.
- ^ "Luar Biasa, Triady Rebut Emas dan Rekor Baru SEA Games".
- ^ "Hanung Bramantyo: Tujuan Film "Seteru" Bukan Tayang di Bioskop". Kompas.com. Diakses tanggal 28 April 2021.