Lompat ke isi

Uap air: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Riski394 (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 22857385 oleh 139.195.92.106 (bicara)
Tag: Pembatalan
 
(47 revisi perantara oleh 36 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{| class="infobox" cellspacing="0" cellpadding="2"
'''Uap air''' adalah [[gas]] yang terjadi dari proses penguapan [[air]] (H2O). Uap air mempunyai potensi kekuatan yang luar biasa, yang bisa digunakan untuk menggerakkan [[turbin listrik]], [[kereta uap]] atau [[mesin uap]]. Uap air di alam bisa berupa [[awan]] atau [[kabut]].
! {{chembox header}}| Uap air (H<sub>2</sub>O)
|-
| colspan="2" style="text-align:center;"| [[File:St Johns Fog.jpg|200px]]<br>{{longitem|Uap air yang tak terlihat mengembun membentuk<br>[[awan]] tetesan hujan berwujud cair yang terlihat|style=padding: 5px 0; line-height: 1.4em; text-align: center;}}
|-
| [[Keadaan cair]]
| [[Sifat air|Air]]
|-
| Keadaan padat
| [[Es]]
|-
! {{chembox header}}| Properti<ref>{{harvp|Lide|1992}}</ref>
|-
| [[Rumus kimia|Rumus molekul]]
| H<sub>2</sub>O
|-
| [[Masa molar]]
| 18.01528(33)&nbsp;[[Gram|g]]/[[Mole (unit)|mol]]
|-
| [[Titik lebur]]
| {{convert|0.00|C|K|lk=on}}<ref name="VSMOW">[[:en:Vienna Standard Mean Ocean Water]] (VSMOW), digunakan untuk kalibrasi, meleleh pada 273.1500089(10)&nbsp;K (0.000089(10)&nbsp;°C, dan mendidih pada 373.1339&nbsp;[Kelvin|K} (99.9839&nbsp;°C)</ref>
|-
| [[Titik didih]]
| {{convert|99.98|C|K}}<ref name="VSMOW" />
|-
| [[Konstanta gas spesifik]]
| 461.5 [[Joule|J]]/([[Kilogram|kg]]·K)
|-
| [[Panas penguapan]]
| 2.27 [[Megajoule|MJ]]/kg
|-
| [[Kapasitas panas]] {{small|pada 300 K}}
| 1.864 [[Kilojoule|kJ]]/(kg·K)<ref>{{cite web |title=Water Vapor – Specific Heat |url=http://www.engineeringtoolbox.com/water-vapor-d_979.html |access-date=May 15, 2012}}</ref>
|}
'''Uap air''' adalah air yang dalam bentuk [[gas]] yang terjadi akibat proses pemanasan [[air]] (H<sub>2</sub>O) menjadi [[uap]] air.<ref>{{Cite news|title=6 Gas Rumah Kaca|url=https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/06/155959869/6-gas-rumah-kaca|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-01-23|editor-last=Nailufar|editor-first=Nibras Nada|first=Nibras Nada|last=Nailufar}}</ref> Air yang terdapat di [[Daratan|darat]] dan [[lautan]] akan menguap karena terkena panas [[matahari]] lalu menjadi [[awan]] atau [[kabut]] di [[langit]]. Air yang terkandung di awan akan turun kembali ke darat dan laut menjadi [[hujan]]. Uap air mempunyai potensi kekuatan yang luar biasa yang bisa digunakan untuk menggerakkan [[turbin listrik]] [[PLTU]], [[kereta uap]], atau [[mesin uap]].


Di bawah kondisi [[atmosfer]] yang khas, uap air secara terus menerus dihasilkan oleh penguapan dan dihilangkan dengan kondensasi. Uap air bersifat kurang padat daripada kebanyakan konstituen udara lainnya dan memicu arus konveksi yang dapat menyebabkan awan.
{{stub}}
{{Link FA|de}}
{{Link FA|nn}}


Sebagai komponen hidrosfer bumi dan siklus hidrologi, uap air sangat melimpah di atmosfer bumi, dan merupakan gas rumah kaca yang paling kuat, lebih kuat dari gas lain seperti karbon dioksida dan metana. Penggunaan uap air, sebagai uap, penting untuk memasak, dan sebagai komponen utama dalam produksi energi dan sistem transportasi sejak era [[revolusi industri]].
[[Kategori:Gas rumah kaca]]


Uap air adalah konstituen atmosfer yang relatif umum, hadir bahkan di atmosfer [[matahari]] serta di setiap planet di Tata Surya dan banyak objek astronomi termasuk [[satelit alami]], [[komet]], dan bahkan [[asteroid]] besar. Demikian pula, deteksi uap air ekstrasurya akan menunjukkan distribusi serupa di sistem planet lain. Uap air penting karena dapat menjadi bukti tidak langsung yang mendukung keberadaan air cair di permukaan dalam kasus beberapa benda bermassa planet.
[[ay:Juwri]]

[[cs:Vodní pára]]
Setiap kali molekul air meninggalkan permukaan dan ber[[difusi]] menjadi gas di sekitarnya, ia dikatakan telah menguap. Setiap molekul air yang bertransisi antara keadaan yang lebih solid (cair) dan yang kurang solid (uap/gas) melakukannya melalui penyerapan atau pelepasan energi kinetik. Pengukuran agregat dari transfer energi kinetik ini didefinisikan sebagai energi termal dan hanya terjadi jika terdapat perbedaan suhu molekul air. Air cair yang menjadi uap air membutuhkan sekumpulan panas, dalam proses yang disebut pendinginan evaporatif.<ref>{{harvp|Schroeder|2000|p=36}}</ref> Jumlah uap air di udara menentukan seberapa sering molekul akan kembali ke permukaan. Ketika penguapan bersih terjadi, badan air akan mengalami pendinginan bersih yang berhubungan langsung dengan hilangnya air.
[[da:Vanddamp]]

[[de:Wasserdampf]]
== Referensi ==
[[el:Υδρατμός]]
{{reflist}}
[[en:Water vapor]]

[[es:Vapor de agua]]
[[Kategori:Gas rumah kaca]]
[[et:Veeaur]]
[[fi:Vesihöyry]]
[[fr:Vapeur d'eau]]
[[he:קיטור]]
[[it:Vapore acqueo]]
[[ja:水蒸気]]
[[ms:Wap air]]
[[nds-nl:Waoterdamp]]
[[nl:Waterdamp]]
[[nn:Vassdamp]]
[[no:Vanndamp]]
[[pl:Para wodna]]
[[pt:Vapor de água]]
[[qu:Yaku wapsi]]
[[ru:Водяной пар]]
[[simple:Water vapor]]
[[sv:Vattenånga]]
[[zh:水蒸汽]]

Revisi terkini sejak 29 April 2023 12.13

Uap air (H2O)

Uap air yang tak terlihat mengembun membentuk
awan tetesan hujan berwujud cair yang terlihat
Keadaan cair Air
Keadaan padat Es
Properti[1]
Rumus molekul H2O
Masa molar 18.01528(33) g/mol
Titik lebur 000 °C (273 K)[2]
Titik didih 9.998 °C (10.271 K)[2]
Konstanta gas spesifik 461.5 J/(kg·K)
Panas penguapan 2.27 MJ/kg
Kapasitas panas pada 300 K 1.864 kJ/(kg·K)[3]

Uap air adalah air yang dalam bentuk gas yang terjadi akibat proses pemanasan air (H2O) menjadi uap air.[4] Air yang terdapat di darat dan lautan akan menguap karena terkena panas matahari lalu menjadi awan atau kabut di langit. Air yang terkandung di awan akan turun kembali ke darat dan laut menjadi hujan. Uap air mempunyai potensi kekuatan yang luar biasa yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin listrik PLTU, kereta uap, atau mesin uap.

Di bawah kondisi atmosfer yang khas, uap air secara terus menerus dihasilkan oleh penguapan dan dihilangkan dengan kondensasi. Uap air bersifat kurang padat daripada kebanyakan konstituen udara lainnya dan memicu arus konveksi yang dapat menyebabkan awan.

Sebagai komponen hidrosfer bumi dan siklus hidrologi, uap air sangat melimpah di atmosfer bumi, dan merupakan gas rumah kaca yang paling kuat, lebih kuat dari gas lain seperti karbon dioksida dan metana. Penggunaan uap air, sebagai uap, penting untuk memasak, dan sebagai komponen utama dalam produksi energi dan sistem transportasi sejak era revolusi industri.

Uap air adalah konstituen atmosfer yang relatif umum, hadir bahkan di atmosfer matahari serta di setiap planet di Tata Surya dan banyak objek astronomi termasuk satelit alami, komet, dan bahkan asteroid besar. Demikian pula, deteksi uap air ekstrasurya akan menunjukkan distribusi serupa di sistem planet lain. Uap air penting karena dapat menjadi bukti tidak langsung yang mendukung keberadaan air cair di permukaan dalam kasus beberapa benda bermassa planet.

Setiap kali molekul air meninggalkan permukaan dan berdifusi menjadi gas di sekitarnya, ia dikatakan telah menguap. Setiap molekul air yang bertransisi antara keadaan yang lebih solid (cair) dan yang kurang solid (uap/gas) melakukannya melalui penyerapan atau pelepasan energi kinetik. Pengukuran agregat dari transfer energi kinetik ini didefinisikan sebagai energi termal dan hanya terjadi jika terdapat perbedaan suhu molekul air. Air cair yang menjadi uap air membutuhkan sekumpulan panas, dalam proses yang disebut pendinginan evaporatif.[5] Jumlah uap air di udara menentukan seberapa sering molekul akan kembali ke permukaan. Ketika penguapan bersih terjadi, badan air akan mengalami pendinginan bersih yang berhubungan langsung dengan hilangnya air.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Lide (1992)
  2. ^ a b en:Vienna Standard Mean Ocean Water (VSMOW), digunakan untuk kalibrasi, meleleh pada 273.1500089(10) K (0.000089(10) °C, dan mendidih pada 373.1339 [Kelvin|K} (99.9839 °C)
  3. ^ "Water Vapor – Specific Heat". Diakses tanggal May 15, 2012. 
  4. ^ Nailufar, Nibras Nada. Nailufar, Nibras Nada, ed. "6 Gas Rumah Kaca". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-01-23. 
  5. ^ Schroeder (2000), hlm. 36