Lompat ke isi

Ali Audah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan pendidikan dan karier, daftar karya, dan referensi.
k Referensi: clean up
 
(17 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{infobox orang}}
[[Berkas:Ali Audah, Pekan Buku Indonesia 1954, p178.jpg|thumb|Ali Audah]]


'''Ali Audah''' ({{lahirmati|[[Bondowoso]], [[Jawa Timur]]|14|7|1924}}<ref>[http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/aliaudah.html "Biografi Ali Audah"]</ref>) (Meninggal dunia pada 20 Juni 2016<ref>{{Cite news|url=http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/17/06/20/oru5qf-sastrawan-ali-audah-meninggal-dunia|title=Sastrawan Ali Audah Meninggal Dunia {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2017-06-28}}</ref>) adalah seorang penerjemah dan [[sastra Indonesia|sastrawan Indonesia]].
'''Ali Audah''' ({{lahirmati|[[Bondowoso]], [[Jawa Timur]]|14|7|1924|[[Bogor]], [[Jawa Barat]]|20|6|2017}}<ref>{{Cite web |url=http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/aliaudah.html |title="Biografi Ali Audah" |access-date=2014-11-21 |archive-date=2015-09-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150924113041/http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/aliaudah.html |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite news|url=https://seleb.tempo.co/read/886187/ali-audah-telah-tiada/|title=Ali Audah Telah Tiada|work=[[Tempo.co]]|access-date=2019-08-14|editor-last=nurhayatiTNR|editor-first=Nunuy|language=id}}</ref>) adalah seorang penerjemah dan [[sastra Indonesia|sastrawan Indonesia]].


== Latar Belakang Keluarga ==
== Latar Belakang Keluarga ==
Baris 9: Baris 9:


== Pendidikan dan Karier ==
== Pendidikan dan Karier ==
Di bidang pendidikan ia pernah menjadi Universitas Ibnu Khaldun, Bogor dan dosen Institut Kesenian Jakarta.
Di bidang pendidikan ia pernah menjadi dosen [[Universitas Ibnu Khaldun]], Bogor dan dosen [[Institut Kesenian Jakarta]].


Di bidang penerbitan ia pernah menjadi direktur Penerbit Tintamas, pengurus IKAPI Pusat, anggota Dewan Penasehat Horison, dan ketua Himpunan Penerjemah Indonesia (1974-1984).
Di bidang penerbitan ia pernah menjadi direktur Penerbit Tintamas, pengurus [[IKAPI]] Pusat, anggota Dewan Penasehat ''[[Horison (majalah)|Horison]]'', dan ketua [[Himpunan Penerjemah Indonesia]] (1974-1984).


Ia pernah menghadiri beberapa konferensi internasional, di antaranya Konferensi Pengarang Asia-Afrika di Baghdad, Irak (1976), Konferensi Terjemahan yang diselenggarakan UNESCO di Paris, dan Pertemuan Penerjemah Malaysia (1978).<ref name=":0">Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. <nowiki>ISBN 9799012120</nowiki> hlm. 39</ref>
Ia pernah menghadiri beberapa konferensi internasional, di antaranya Konferensi Pengarang Asia-Afrika di Baghdad, Irak (1976), Konferensi Terjemahan yang diselenggarakan [[UNESCO]] di Paris, dan Pertemuan Penerjemah Malaysia (1978).<ref name=":0">Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 979-9012-12-0 hlm. 39</ref>


Ia menulis cerpen, novel, drama. Saat pendudukan [[Jepang]], Ali Audah menulis [[cerpen]], kemudian cerpen itu dikirimkannya ke majalah yang terbit di [[Jakarta]]. Namun, karangannya itu tidak ada satu pun yang dibuat. Hal itu tidak membuatnya putus asa. Ia terus berusaha semakin banyak membaca dan mengarang. Pada tahun [[1946]], Ali Audah mengikuti lomba mengarang [[sandiwara]] di [[Jawa Timur]]. Tanpa disangka ia menang dalam perlombaan itu. Dengan kemenangan itu, Ali Audah mencoba menulis [[sajak]], kemudian sajak-sajaknya itu dikirimkan ke [[majalah]] ''Sastrawan'' yang terbit di [[Malang]].<ref name="a">{{en}} Kratz EU. 1988. ''Bibliography of Indonesia Literature in Journals''. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.</ref>
Ia menulis cerpen, novel, drama. Saat [[pendudukan Jepang]], Ali Audah menulis [[cerpen]], kemudian cerpen itu dikirimkannya ke majalah yang terbit di [[Jakarta]]. Namun, karangannya itu tidak ada satu pun yang dimuat. Hal itu tidak membuatnya putus asa. Ia terus berusaha semakin banyak membaca dan mengarang. Pada tahun [[1946]], Ali Audah mengikuti lomba mengarang [[sandiwara]] di [[Jawa Timur]]. Tanpa disangka ia menang dalam perlombaan itu. Dengan kemenangan itu, Ali Audah mencoba menulis [[sajak]], kemudian sajak-sajaknya itu dikirimkan ke [[majalah]] ''Sastrawan'' yang terbit di [[Malang]].<ref name="a">{{en}} Kratz EU. 1988. ''Bibliography of Indonesia Literature in Journals''. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.</ref>


Setelah pindah ke [[Solo]], ia berkenalan dengan beberapa pengarang dan seniman seperti Muhammad Dimyati. Menurutnya, Muhammad Dimyati mempunyai jasa yang sangat besar di bidang kesusasteraan dan kebudayaan. Pada tahun 1953, setelah terkena [[penyakit jantung]] dan paru-paru, Ali Audah berhenti bekerja. Semenjak itu, ia hidup dari hasil karangannya. Ali Audah mendapat hadiah pertama dalam menulis [[biografi]] dan [[filsafat]] penyair [[Pakistan]], Mohammad Iqbal.
Setelah pindah ke [[Solo]], ia berkenalan dengan beberapa pengarang dan seniman seperti [[Muhammad Dimyati]]. Menurutnya, Muhammad Dimyati mempunyai jasa yang sangat besar di bidang kesusasteraan dan kebudayaan. Pada tahun 1953, setelah terkena [[penyakit jantung]] dan paru-paru, Ali Audah berhenti bekerja. Semenjak itu, ia hidup dari hasil karangannya. Ali Audah mendapat hadiah pertama dalam menulis [[biografi]] dan [[filsafat]] penyair [[Pakistan]], [[Muhammad Iqbal]].


Motivasi Ali Audah menjadi pengarang adalah karena ingin berbicara. Banyak masalah yang menekan perasaan dan pikirannya, tetapi ia tidak mengerti cara mengatakannya. Ali Audah ingin menyatakan [[pikiran]] dan [[perasaan]] yang berkecamuk di dalam pikirannya, tetapi ia tidak pandai bicara.
Motivasi Ali Audah menjadi pengarang adalah karena ingin berbicara. Banyak masalah yang menekan perasaan dan pikirannya, tetapi ia tidak mengerti cara mengatakannya. Ali Audah ingin menyatakan [[pikiran]] dan [[perasaan]] yang berkecamuk di dalam pikirannya, tetapi ia tidak pandai bicara.


Ali Audah lebih dikenal sebagai seorang [[penerjemah]] daripada [[sastrawan]]. Dua puluh tahun lebih ia menerjemahkan buku-buku [[sastra]], [[filsafat]], dan [[agama]]. Lebih lanjut, Ali Audah mengkhususkan diri dalam menerjemahkan karya [[sastra Arab modern]]. Pengkhususan itu dilakukan atas dorongan [[Asrul Sani]]. Ali Audah juga mempunyai perhatian yang besar dalam pengajaran sastra di sekolah.<ref name="b">Jaruki M. 1996. Tanggapan Dunia Ali Audah. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.</ref>
Ali Audah lebih dikenal sebagai seorang [[penerjemah]] daripada [[sastrawan]]. Dua puluh tahun lebih ia menerjemahkan buku-buku [[sastra]], [[filsafat]], dan [[agama]]. Lebih lanjut, Ali Audah mengkhususkan diri dalam menerjemahkan karya [[sastra Arab]] modern. Pengkhususan itu dilakukan atas dorongan [[Asrul Sani]]. Ali Audah juga mempunyai perhatian yang besar dalam pengajaran sastra di sekolah.<ref name="b">Jaruki M. 1996. Tanggapan Dunia Ali Audah. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.</ref>


== Karya<ref name=":0" /> ==
== Karya<ref name=":0" /> ==


=== Kumpulan cerpen ===
=== Kumpulan cerpen ===
''Malam Bimbang'' (1961)
* ''Malam Bimbang'' (1961)
* ''Icih'' (1972)

''Icih'' (1972)


=== Drama ===
=== Drama ===
''Murka'' (1963)
* ''Murka'' (1963)
* ''Hari Masih Panjang'' (1963)

''Hari Masih Panjang'' (1963)

Novel


=== Novel ===
''Jalan Terbuka'' (1971)
* ''[[Djalan Terbuka]]'' (1971)


=== Terjemahan ===
=== Terjemahan ===
Baris 75: Baris 72:


{{reflist}}
{{reflist}}
<!--anda dapat berkontribusi dalam pelacakan artikel biografi tokoh muslim di wikipedia dengan menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam kategori pelacakan --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort = {{PAGENAME}}
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
|tgl_lahir_m = 14
|bln_lahir_h =
|bln_lahir_m = Juli
|thn_lahir_h =
|thn_lahir_m = 1924
|tempat_lahir = Bondowoso
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat =
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h =
|tgl_wafat_m = 20
|bln_wafat_h =
|bln_wafat_m = Juni
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_m = 2016
|tempat_makam =
}}


{{DEFAULTSORT:Audah, Ali}}
[[Kategori:Tokoh dari Bondowoso]]
[[Kategori:Tokoh dari Bondowoso]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]

Revisi terkini sejak 27 November 2022 04.32

Infobox orangAli Audah

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran14 Juli 1924 Edit nilai pada Wikidata
Bondowoso (Hindia Belanda) Edit nilai pada Wikidata
Kematian20 Juni 2017 Edit nilai pada Wikidata (92 tahun)
Kota Bogor Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanpenulis Edit nilai pada Wikidata


Ali Audah (14 Juli 1924 – 20 Juni 2017[1][2]) adalah seorang penerjemah dan sastrawan Indonesia.

Latar Belakang Keluarga

[sunting | sunting sumber]

Ayahnya bernama Salim Audah dan ibunya bernama Aisyah Jubran. Pada saat usia Ali Audah 7 tahun, ayahnya meninggal dunia. Saat itu, keempat saudara Ali Audah belum ada yang bekerja. Mereka diasuh oleh ibu mereka dengan sabar dan bijaksana.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ibu Ali Audah bersama dengan kelima anaknya pindah ke Kota Kewedanan. Di kota itu, ibu Ali Audah membuka restoran, tetapi tidak bertahan lama sebab restoran itu selalu merugi. Selanjutnya, Ali Audah pindah ke sebuah desa industri di dekat Surabaya. Di tempat itu, hidup mereka ditanggung oleh kakak Ali Audah yang bekerja di perusahaan tenun.

Pendidikan dan Karier

[sunting | sunting sumber]

Di bidang pendidikan ia pernah menjadi dosen Universitas Ibnu Khaldun, Bogor dan dosen Institut Kesenian Jakarta.

Di bidang penerbitan ia pernah menjadi direktur Penerbit Tintamas, pengurus IKAPI Pusat, anggota Dewan Penasehat Horison, dan ketua Himpunan Penerjemah Indonesia (1974-1984).

Ia pernah menghadiri beberapa konferensi internasional, di antaranya Konferensi Pengarang Asia-Afrika di Baghdad, Irak (1976), Konferensi Terjemahan yang diselenggarakan UNESCO di Paris, dan Pertemuan Penerjemah Malaysia (1978).[3]

Ia menulis cerpen, novel, drama. Saat pendudukan Jepang, Ali Audah menulis cerpen, kemudian cerpen itu dikirimkannya ke majalah yang terbit di Jakarta. Namun, karangannya itu tidak ada satu pun yang dimuat. Hal itu tidak membuatnya putus asa. Ia terus berusaha semakin banyak membaca dan mengarang. Pada tahun 1946, Ali Audah mengikuti lomba mengarang sandiwara di Jawa Timur. Tanpa disangka ia menang dalam perlombaan itu. Dengan kemenangan itu, Ali Audah mencoba menulis sajak, kemudian sajak-sajaknya itu dikirimkan ke majalah Sastrawan yang terbit di Malang.[4]

Setelah pindah ke Solo, ia berkenalan dengan beberapa pengarang dan seniman seperti Muhammad Dimyati. Menurutnya, Muhammad Dimyati mempunyai jasa yang sangat besar di bidang kesusasteraan dan kebudayaan. Pada tahun 1953, setelah terkena penyakit jantung dan paru-paru, Ali Audah berhenti bekerja. Semenjak itu, ia hidup dari hasil karangannya. Ali Audah mendapat hadiah pertama dalam menulis biografi dan filsafat penyair Pakistan, Muhammad Iqbal.

Motivasi Ali Audah menjadi pengarang adalah karena ingin berbicara. Banyak masalah yang menekan perasaan dan pikirannya, tetapi ia tidak mengerti cara mengatakannya. Ali Audah ingin menyatakan pikiran dan perasaan yang berkecamuk di dalam pikirannya, tetapi ia tidak pandai bicara.

Ali Audah lebih dikenal sebagai seorang penerjemah daripada sastrawan. Dua puluh tahun lebih ia menerjemahkan buku-buku sastra, filsafat, dan agama. Lebih lanjut, Ali Audah mengkhususkan diri dalam menerjemahkan karya sastra Arab modern. Pengkhususan itu dilakukan atas dorongan Asrul Sani. Ali Audah juga mempunyai perhatian yang besar dalam pengajaran sastra di sekolah.[5]

Kumpulan cerpen

[sunting | sunting sumber]
  • Malam Bimbang (1961)
  • Icih (1972)
  • Murka (1963)
  • Hari Masih Panjang (1963)

Terjemahan

[sunting | sunting sumber]

Suasana Bergema, kumpulan cerita Hamid G. As-Sahar (1959)

Peluru dan Asap, kumpulan cerita karya para pengarang Aljazair (1963)

Kleopatra dan Konperensi Perdamaian, kumpulan cerita (1966)

Pembinaan Kembali Pemikiran Agama dalam Islam, karya Iqbal; bersama Goenawan Mohaad dan Taufiq Ismail (1966)

Genta Daerah Wadi, kumpulan cerita (1967)

Sejarah Hidup Muhammad, karya Haikal (1972)

Lampu Minyak Ibnu Hasyim, karya Yusuf Hakki (1977)

Kisah-Kisah Mesir, kumpulan puisi penyair Mesir (1977)

Setan dalam Bahaya (1978)

Murba (1979)

Theseus, novel Andre Gide (1979)

Saat Lonceng Berbunyi (1982)

Di Bawah Jembatan Gantung, kumpulan esai Aljazair (1983)

Hari-Hari Sudah Berlalu, karya Thaha Husain (1985)

Dua Tokoh Besar dalam Sejarah Islam, karya Thaha Husain (1986)

Maria Antoinette, karya Stefan Zweig (1986)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ ""Biografi Ali Audah"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2014-11-21. 
  2. ^ nurhayatiTNR, Nunuy (ed.). "Ali Audah Telah Tiada". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-08-14. 
  3. ^ a b Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 979-9012-12-0 hlm. 39
  4. ^ (Inggris) Kratz EU. 1988. Bibliography of Indonesia Literature in Journals. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
  5. ^ Jaruki M. 1996. Tanggapan Dunia Ali Audah. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.