Lompat ke isi

Munir Said Thalib: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sering kali berita yang tidak akurat dan jelas sumbernya bisa saja dibengkokan untuk kepentingan tertentu
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Yohanaputri (bicara | kontrib)
k Menambah Website Asli Omah Munir.
Tag: kemungkinan spam pranala halaman dengan galat kutipan VisualEditor-alih
 
(178 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Nama Arab|Said Thalib}}
{{hiperbolis}}
{{tone}}
{{Infobox person
{{Infobox person
|name = Munir Said Thalib
| name = Munir Said Thalib
|image = Munir di Kontras.jpeg
| image = Abah_(4).jpg
|alt =
| alt =
|caption =
| caption = Munir di depan LBH Surabaya tahun 1996
|birth_name =
| birth_name = Munir Said Thalib
|birth_date = {{Birth date|1965|12|8}}
| birth_date = {{Birth date|1965|12|8}}
|birth_place = {{negara|indonesia}} [[Malang]], [[Jawa Timur]]
| birth_place = [[Kota Batu|Batu]], [[Jawa Timur]], Indonesia
|death_date = {{Death date and age|2004|09|7|1965|12|8}}
| death_date = {{Death date and age|2004|9|7|1965|12|8}}
|death_place = [[Jakarta]]-[[Amsterdam]]
| death_place = Dalam penerbangan dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] ke [[Amsterdam]]
| death_cause = Keracunan [[arsen]] yang disengaja di dalam pesawat [[Garuda Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
|other_names =
|known_for =
| other_names =
| known_for =
|occupation = Aktivis [[HAM]]
| awards = [[Right Livelihood Award]] <small>(2000)</small>
| alma_mater = [[Universitas Brawijaya]]
| occupation = Advokat dan aktivis hak asasi manusia
| spouse = {{marriage|[[Suciwati]]|1996}}
| children = 2
}}
}}


'''Munir Said Thalib''' ({{lahirmati||8|12|1965||7|9|2004}}) adalah seorang aktivis [[hak asasi manusia]] [[Indonesia]]. Ia merupakan satu dari sekian pendiri lembaga swadaya masyarakat [[Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan]] (KontraS) dan [[Imparsial]]. Pada saat menaiki pesawat [[Garuda Indonesia]] Penerbangan [[974]] dari [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta, Indonesia]] menuju [[Bandar Udara Internasional Schiphol|Amsterdam, Belanda]] menggunakan pesawat berjenis [[747-400]] pada tanggal 7 September 2004, ia di bunuh dengan cara di racun di atas pesawat dengan makanan serta minuman yang ia makan dan minum menggunakan campuran [[arsen]]. Ia merupakan pemenang [[Right Livelihood Award|Right Livelihoo]][[Right Livelihood Award|d Award]] pada tahun 2000 bersama tiga orang lainnya.
'''Munir Said Thalib''' ({{lahirmati|[[Malang kota|Malang]], [[Jawa Timur]]|8|12|1965|[[Jakarta]] di dalam pesawat jurusan ke [[Amsterdam]]|7|9|2004}}) adalah seorang aktivis [[HAM]] [[Indonesia]] keturunan [[Arab-Indonesia]]. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial. Saat menjabat Dewan [[Kontras]] namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan [[Tim Mawar]] dari [[Kopassus]].
<ref name="Biografi Munir Said Thalib">http://Omahmunir.com [http://omahmunir.com//archives/38 "Biografi Munir Said Thalib",] Diakses pada June 16, 2016</ref>.
Munir begitulah ia sering disapa, Seorang pria sederhana yang bersahaja. Ia adalah seorang tokoh, seorang pejuang sejati, seorang pembela [[Hak asasi manusia|HAM di indonesia]]. Pria kelahiran Malang, 8 Desember 1965 ini adalah seorang aktivis muslim ekstrem yang kemudian beralih menjadi seorang Munir yang menjunjung tinggi toleransi, menghormati nilai-nilai kemanusiaan, anti kekerasan dan berjuang tanpa kenal lelah dalam melawan praktik-praktik otoritarian serta militeristik. Ia adalah seorang aktivis yang sangat aktif memperjuangkan hak-hak orang tertindas. Selama hidupnya ia selalu berkomitmen untuk selalu membela siapa saja yang haknya terdzalimi. Tidak gila harta, pangkat, jabatan, dan juga fasilitas. Ia membuktikannya dengan perbuatan. Ketika ia mendapatkan hadiah ratusan juta rupiah sebagai penerima '''"The Right Livelihood Award"''' ia tidak menikmatinya sendiri, melainkan membagi dua dengan Kontras, dan sebagian lagi diserahkan kepada ibunda tercintanya. Di tengah maraknya pejabat berebut fasilitas, Munir malah tidak tergoda. Ia tetap menggunakan sepeda motor sebagai teman kerjanya. Seorang tokoh kelas dunia yang sangat bersahaja.<ref name="Munir Said Thalib">kompas.com [http://nasional.kompas.com//read/2014/09/08/1958016/Mengenang.Munir.Mengenangkan.Luka.Sejarah "Munir Said Thalib",] Diakses pada June 16, 2016</ref>


== Masa muda ==
== Kehidupan awal ==
Munir Said Thalib lahir di [[Kota Batu|Batu]], [[Jawa Timur]]. Ia merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara dari Said Thalib dan Jamilah Umar Thalib, putri dari Umar Muhammad Thalib dan Salmah Said Bajerei yang lahir pada 1926 di [[Singapura]].<ref>{{Cite web|title=Jamilah Umar Talib, born 1926 - Ancestry®|url=https://www.ancestry.com/genealogy/records/jamilah-umar-talib-24-13cvm3d|website=www.ancestry.com|language=en-US|access-date=2023-06-26}}</ref> Buyut Munir, Said Thalib, pernah membintangi film ''[[Si Gomar]]'' (1941).<ref>{{Cite book|last=Kristanto|first=J. B.|date=2007|url=https://books.google.co.id/books/about/Katalog_film_Indonesia_1926_2007.html?id=IuNkAAAAMAAJ&redir_esc=y|title=Katalog film Indonesia, 1926-2007|publisher=Penerbit Nalar bekerja sama dengan Direktorat Perfilman, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, [dan] Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia|isbn=978-979-26-9006-4|pages=10|language=id|url-status=live}}</ref> Ia memiliki garis keturunan [[Arab-Indonesia|Arab]] [[Hadhrami]] dan [[Jawa]].<ref name="BunuhMunir">[[Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan]], [https://kontras.org/2019/07/25/bunuh-munir-sebuah-buku-putih/ ''Bunuh Munir!: Sebuah Buku Putih''] (2006).</ref>
Munir Said Thalib lahir di Malang, 8 Desember 1965. Ia merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara Said Thalib dan Jamilah.<ref>{{Cite web|url=http://profil.merdeka.com/indonesia/m/munir-said-thalib/|title=Munir Said Thalib - Profil {{!}} merdeka.com|access-date=2016-09-10}}</ref> Munir sempat berkuliah di Fakultas Hukum [[Universitas Brawijaya]] dan mendapat gelar sarjananya. Selama menjadi mahasiswa, Munir dikenal sebagai aktivis kampus yang sangat gesit. Ia pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya pada tahun 1998, Koordinator Wilayah IV Asosiasi [[Mahasiswa]] Hukum Indonesia pada tahun 1989, anggota Forum Studi Mahasiswa untuk Pengembangan Berpikir [[Universitas Brawijaya]] pada tahun 1988, Sekretaris Dewan Perwakilan Mahasiswa Hukum Universitas Brawijaya pada tahun 1988, Sekretaris Al-Irsyad cabang Malang pada 1988, dan menjadi anggota [[Himpunan Mahasiswa Islam|Himpunan Mahsiswa Islam]] (HMI).


Munir mengambil studi ilmu hukum di [[Fakultas Hukum Universitas Brawijaya]] di [[Kota Malang|Malang]]. Di bangku kuliah, ia aktif di Asosiasi Mahasiswa Hukum Indonesia, Forum Studi Mahasiswa untuk Pengembangan Berpikir, serta [[Himpunan Mahasiswa Islam]]; selain menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum. Ia lulus pada tahun 1989.<ref>https://republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/18/01/23/p306rp335-ub-sematkan-nama-munir-dalam-penghargaan-ham</ref><ref>https://kontras.org/2016/09/14/munir-kader-hmi-yang-melawan-kezaliman/</ref>
== Aktivitas ==
Munir mewujudkan keseriusannya dalam bidang hukum dengan cara melakukan pembelaan-pembelaan terhadap sejumlah kasus, terutama pembelaannya terhadap kaum tertindas. Ia juga mendirikan dan bergabung dengan berbagai organisasi, bahkan juga membantu pemerintah dalam tim investigasi dan tim penyusunan [[Rancangan Undang-Undang]] (RUU).<ref name="Biografi Munir Said Thalib" />


== Karier aktivisme ==
Beberapa kasus yang pernah ia tangani yaitu pada kasus Araujo yang dituduh sebagai pemberontak melawan pemerintahan Indonesia untuk memerdekakan Timor timur dari Indonesia pada [[1992,]] kasus Marsinah (seorang aktivis buruh) yang dibunuh oleh militer pada tahun 1994, menjadi penasehat hukum warga Nipah, Madura, dalam kasus pembunuhan petani-petani oleh militer pada tahun [[1993]], menjadi penasehat hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan, dalam kasus kerusuhan di [[PT.Chief Samsung]], dengan tuduhan sebagai otak kerusuhan pada tahun 1995, Penasehat hukum Muhadi (sopir) yang dituduh melakukan penembakan terhadap seorang polisi di Madura, Jawa Timur pada [[1994]], penasehat hukum para korban dan keluarga Korban Penghilangan Orang secara paksa 24 aktivis politik dan mahasiswa di Jakarta pada tahun 1997 hingga 1998, penasehat hukum korban dan keluarga korban pembantaian dalam tragedi Tanjung Priok [[1984]] hingga 1998, penasehat hukum korban dan keluarga korban penembakan mahasiswa di Semanggi I ([[1998]]) dan Semanggi II ([[1999]]), penasehat hukum dan koordinator advokasi kasus- kasus pelanggaran berat HAM di [[Aceh]], [[Papua]], melalui Kontras. Termasuk beberapa kasus di wilayah Aceh dan Papua yang dihasilkan dari kebijakan operasi Militer. Munir juga aktif di beberapa kegiatan advokasi dalam bidang perburuhan, pertanahan, Lingkungan, Gender dan sejumlah kasus pelanggaran hak sipil dan politik.Pada Tahun 2003, Munir bersikeras untuk ikut dengan sejumlah aktivis senior dan aktivis pro demokrasi mendatangi DPR paska penyerangan dan kekerasan yang terjadi di kantor [[Tempo]], padahal ia masih diharuskan beristirahat oleh [[dokter]].
Selepas dari bangku kuliah, Munir memulai kariernya sebagai relawan di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) cabang [[Surabaya]] selama dua tahun, sebelum pindah kembali ke Malang sebagai kepala pos LBH Surabaya di kota tersebut.<ref>https://nasional.tempo.co/read/428258/bagaimana-lbh-surabaya-menempa-munir</ref> dan menjadi Wakil Ketua bidang Operasional YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia).
<ref name="Menggugat 11 Tahun Pembunuhan Munir">kompas.com [http://print.kompas.com//baca/2015/09/07/Menggugat-11-Tahun-Pembunuhan-Munir "Menggugat 11 Tahun Pembunuhan Munir",] Diakses pada June 16, 2016</ref>


Munir terlibat dalam menangani dan mengadvokasi beberapa kasus pelanggaran HAM di Indonesia pada masa [[Orde Baru]]. Ia tercatat pernah menjadi penasihat hukum untuk keluarga tiga orang petani yang dibunuh oleh [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) di proyek [[Waduk Nipah]] di [[Banyuates, Sampang]]<ref>https://ham.go.id/2014/12/10/4160/</ref> dan keluarga korban penembakan di [[Lantek Barat, Galis, Bangkalan]].<ref>https://kumparan.com/nh-muhni/abdurrahman-antara-cak-munir-besi-tua-dan-demokrat/2</ref>
Pada tahun 2004, Munir juga bergabung dengan Tim advokasi SMPN 56 yang digusur oleh Pemda. Selain itu, ia juga seorang yang aktif menulis di berbagai media cetak dan elektronik yang berkaitan dengan tema-tema HAM, Hukum, Reformasi Militer dan kepolisian, Politik dan perburuhan. Munir adalah sosok pemberani dan tangguh dalam meneriakkan kebenaran. Ia adalah seorang pengabdi yang teladan, jujur, dan konsisten. Berkat pengabdiannya itulah, ia mendapatkan pengakuan yang berupa penghargaan dari dalam negeri dan luar negeri. Di dalam negeri, ia dinobatkan sebagai [[Man Of The Year 1998]] versi [[majalah UMMAT]], penghargaan Pin Emas sebagai Lulusan UNIBRAW yang sukses, sebagai salah seorang tokoh terkenal Indonesia pada abad XX, Majalah Forum Keadilan. Semenatara di luar negeri, ia dinobatkan menjadi As Leader for the Millennium dari Asia Week pada tahun [[2000]], [[The Right Livelihood Award]] (Alternative Nobel Prizes) untuk promosi HAM dan kontrol sipil atas militer, [[Stockholm]] pada [[Desember 2000]], dan [[An Honourable Mention of the 2000]] [[UNESCO]] Madanjeet Singh Prize atas usaha- usahanya dalam mempromosikan toleransi dan Anti Kekerasan, [[Paris]], November 2000.<ref name="Blakblakan Saksi Kunci Pembunuhan Munir">tempo.co [https://m.tempo.co//read/news/2014/12/06/078626692/blakblakan-saksi-kunci-pembunuhan-munir "Blakblakan Saksi Kunci Pembunuhan Munir",] Diakses pada June 6, 2016</ref>


== Kematian ==
=== KontraS ===
Pada tahun 1998, Munir ikut serta mendirikan [[Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan]] (KontraS), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang hak asasi manusia, terutama [[penghilangan paksa]] dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.<ref name=BunuhMunir/>
=== Kronologi Pembunuhan Munir ===
Tiga jam setelah [[pesawat GA-974]] take off dari Singapura, awak kabin melaporkan kepada pilot Pantun Matondang bahwa seorang penumpang bernama Munir yang duduk di kursi nomor 40 G menderita sakit. Munir bolak balik ke toilet. Pilot meminta awak kabin untuk terus memonitor kondisi Munir. Munir pun dipindahkan duduk di sebelah seorang penumpang yang kebetulan berprofesi dokter yang juga berusaha menolongnya pada saat itu. Penerbangan menuju Amsterdam menempuh waktu 12 jam. Namun dua jam sebelum mendarat 7 September 2004, pukul 08.10 waktu Amsterdam di [[bandara Schipol]] Amsterdam, saat diperiksa, Munir telah meninggal dunia.<ref name="Munir Said Thalib" />


Sebagai Koordinator Badan Pekerja KontraS, Munir ikut menangani kasus [[Penculikan aktivis 1997/1998|penghilangan paksa dan penculikan para aktivis HAM pada tahun 1997-1998]] dan mahasiswa korban penembakan pada [[Tragedi Semanggi]] (1998). Ia juga berperan aktif mengawal dan mengadvokasi kasus-kasus pelanggaran HAM berat di [[Pemberontakan di Aceh|Aceh]] pada masa [[Operasi militer Indonesia di Aceh 1990-1998|Operasi Jaring Merah (1990-1998)]] dan [[Operasi militer Indonesia di Aceh 2003-2004|Operasi Terpadu (2003-2004)]].<ref>{{Cite news|url=https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/amp/pr-01724549/16-tahun-mengenang-kematian-munir-berikut-kasus-kasus-yang-pernah-dibantunya?page=all |title=16 Tahun Mengenang Kematian Munir, Berikut Kasus-Kasus yang Pernah Dibantunya |author=<!--Not stated--> |date={{date|7-9-2020}} |work=[[Pikiran Rakyat|Pikiran-Rakyat.com]] |publisher=PikiranRakyat |access-date=19-11-2020 |quote=}}</ref><ref name="Menggugat 11 Tahun Pembunuhan Munir">kompas.com [http://print.kompas.com//baca/2015/09/07/Menggugat-11-Tahun-Pembunuhan-Munir "Menggugat 11 Tahun Pembunuhan Munir"], diakses pada June 16, 2016</ref>
Pada tanggal 12 November 2004 dikeluarkan kabar bahwa polisi Belanda (Institut Forensik Belanda) menemukan jejak-jejak senyawa arsenikum setelah otopsi. Hal ini juga dikonfirmasi oleh polisi Indonesia. Belum diketahui siapa yang telah meracuni Munir, meskipun ada yang menduga bahwa oknum-oknum tertentu memang ingin menyingkirkannya.


=== Imparsial ===
Pada [[20 Desember]] 2005 [[Pollycarpus Budihari Priyanto]] dijatuhi vonis 14 tahun hukuman penjara atas pembunuhan terhadap Munir. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik di makanan Munir, karena dia ingin mendiamkan pengkritik pemerintah tersebut. Hakim Cicut Sutiarso menyatakan bahwa sebelum pembunuhan Pollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah telepon yang terdaftar oleh agen intelijen senior, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. Selain itu Presiden SBY juga membentuk tim investigasi independen,<ref>{{Cite news|url=http://www.arah.com/article/13932/sby-segera-beri-penjelasan-penanganan-kasus-munir.html|title=SBY Segera Beri Penjelasan Penanganan Kasus Munir {{!}} News {{!}} Arah.Com|last=divertal|newspaper=arah.com|access-date=2016-10-24}}</ref> namun hasil penyelidikan tim tersebut tidak pernah diterbitkan ke publik.<ref name="Biografi Munir Said Thalib"/><ref name="Blakblakan Saksi Kunci Pembunuhan Munir"/>
Selepas tidak lagi menjadi pengurus di KontraS, Munir menjadi direktur [[Imparsial]], sebuah lembaga swadaya masyarakat yang mengawasi penegakan dan penghormatan atas HAM di Indonesia.<ref>https://news.detik.com/berita/d-204384/berduka-wafatnya-munir-aktivis-datangi-kantor-imparsial</ref>


== Kematian ==
Jenazahnya dimakamkan di taman makam umum kota Batu. Ia meninggalkan seorang istri bernama [[Suciwati]] dan dua orang anak, yaitu Sultan Alif Allende dan Diva. Sejak tahun 2005, tanggal kematian Munir, 7 September, oleh para aktivis HAM dicanangkan sebagai Hari Pembela HAM Indonesia.<ref name="Munir Said Thalib" /><ref name="Munir Said Thalib, Dibunuh Karena Benar">mindtalk.com [https://www.mindtalk.com// "Munir Said Thalib, Dibunuh Karena Benar".] Diakses pada June 16, 2016</ref>
Tiga jam setelah pesawat GA-974 transit di Singapura dari Jakarta dengan tujuan Amsterdam, awak kabin melaporkan kepada pilot Pantun Matondang bahwa seorang penumpang bernama Munir, yang duduk di kursi nomor 40G, menderita sakit. Munir bolak-balik ke toilet. Pilot meminta awak kabin untuk terus memonitor kondisi Munir. Munir kemudian dipindahkan duduk di sebelah seorang penumpang yang kebetulan berprofesi sebagai dokter, yang juga berusaha menolongnya saat itu. Penerbangan menuju Amsterdam memakan waktu 12 jam. Namun, dua jam sebelum mendarat pada 7 September 2004, pukul 08.10 waktu Amsterdam di [[Bandara Schiphol]] Amsterdam, saat diperiksa, Munir telah meninggal dunia.<ref name="Munir Said Thalib" />

Pada tanggal 12 November 2004, diumumkan bahwa polisi Belanda (Institut Forensik Belanda) menemukan jejak-jejak senyawa arsenik setelah dilakukan otopsi. Hal ini juga dikonfirmasi oleh polisi Indonesia. Hingga saat itu, belum diketahui siapa yang telah meracuni Munir.

Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Umum Kota Batu. Ia meninggalkan seorang istri bernama [[Suciwati]] dan dua orang anak, yaitu Sultan Alif Allende dan Diva. Sejak tahun 2005, tanggal kematian Munir, 7 September, oleh para aktivis HAM dicanangkan sebagai Hari Pembela HAM Indonesia.<ref name="Munir Said Thalib" />


=== Proses pengadilan bagi pihak terlibat ===
=== Proses pengadilan bagi pihak terlibat ===
Pada [[20 Desember]] [[2005]] [[Pollycarpus Budihari Priyanto]] dijatuhi vonis 14 tahun hukuman penjara atas pembunuhan terhadap Munir. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh [[arsenik]] di makanan Munir, karena dia ingin mendiamkan pengkritik pemerintah tersebut. Hakim [[Cicut Sutiarso]] menyatakan bahwa sebelum pembunuhan Pollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah telepon yang terdaftar oleh agen intelijen senior, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. Selain itu Presiden SBY juga membentuk tim investigasi independen, namun hasil penyelidikan tim tersebut tidak pernah diterbitkan ke publik.
Pada 20 Desember 2005, [[Pollycarpus Budihari Priyanto]] dijatuhi hukuman 14 tahun penjara atas pembunuhan terhadap Munir. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik dalam makanan Munir karena ingin membungkam pengkritik pemerintah tersebut. Hakim Cicut Sutiarso menyatakan bahwa sebelum pembunuhan, Pollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah nomor yang terdaftar atas nama seorang agen intelijen senior, namun hal ini tidak dijelaskan lebih lanjut. Selain itu, Presiden SBY juga membentuk tim investigasi independen,<ref>{{Cite news|url=http://www.arah.com/article/13932/sby-segera-beri-penjelasan-penanganan-kasus-munir.html|title=SBY Segera Beri Penjelasan Penanganan Kasus Munir|last=Divertal|newspaper=arah.com|access-date={{date|2016-10-24}}|archive-date=2016-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20161024160357/http://www.arah.com/article/13932/sby-segera-beri-penjelasan-penanganan-kasus-munir.html|dead-url=yes}}</ref> namun hasil penyelidikan tim tersebut tidak pernah dipublikasikan.<ref name="Biografi Munir Said Thalib" /><ref name="Blakblakan Saksi Kunci Pembunuhan Munir" />


Pada 19 [[Juni]] [[2008]], Mayjen (purn) [[Muchdi Pr]], yang kebetulan juga orang dekat [[Prabowo Subianto]] dan Wakil Ketua Umum Partai [[Gerindra]], ditangkap dengan dugaan kuat bahwa dia adalah otak pembunuhan Munir<ref>http://hukum-kriminal.infogue.com/kronologi_muchdi_pr_jadi_tersangka_pembunuhan_munir</ref>. Beragam bukti kuat dan kesaksian mengarah padanya<ref>http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2009/01/01/brk,20090101-153381,id.html</ref>.Namun, pada 31 [[Desember]] [[2008]], Muchdi divonis bebas. Vonis ini sangat kontroversial dan kasus ini tengah ditinjau ulang, serta 3 hakim yang memvonisnya bebas kini tengah diperiksa.<ref name="Menggugat 11 Tahun Pembunuhan Munir" /><ref name="Munir Said Thalib, Dibunuh Karena Benar" /><ref>http://nasional.vivanews.com/news/read/63937-3_hakim_kasus_muchdi_pr_diperiksa_ky</ref>.
Pada 19 Juni 2008, Mayjen (Purn.) [[Muchdi Purwoprandjono]] ditangkap dengan dugaan kuat bahwa dia adalah otak pembunuhan Munir.<ref>{{Cite web |url=http://hukum-kriminal.infogue.com/kronologi_muchdi_pr_jadi_tersangka_pembunuhan_munir |title=Salinan arsip |access-date=2009-06-12 |archive-date=2012-01-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120124202351/http://hukum-kriminal.infogue.com/kronologi_muchdi_pr_jadi_tersangka_pembunuhan_munir |dead-url=yes }}</ref> Beragam bukti kuat dan kesaksian mengarah kepadanya.<ref>{{Cite web |url=http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2009/01/01/brk,20090101-153381,id.html |title=Salinan arsip |access-date=2009-06-12 |archive-date=2009-06-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090621002917/http://tempointeraktif.com/hg/nasional/2009/01/01/brk,20090101-153381,id.html |dead-url=yes }}</ref> Namun, pada 31 Desember 2008, Muchdi divonis bebas. Putusan ini sangat kontroversial, dan kasus ini ditinjau ulang, serta tiga hakim yang memvonisnya bebas kini tengah diperiksa.<ref name="Menggugat 11 Tahun Pembunuhan Munir" /><ref>{{Cite web |url=http://nasional.vivanews.com/news/read/63937-3_hakim_kasus_muchdi_pr_diperiksa_ky |title=Salinan arsip |access-date=2009-06-12 |archive-date=2009-06-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090608193245/http://nasional.vivanews.com/news/read/63937-3_hakim_kasus_muchdi_pr_diperiksa_ky |dead-url=yes }}</ref>


=== Pembocoran data kematian oleh peretas 2022 ===
== Film dokumenter ==
Pada September 2022, kasus pembunuhan berencana yang dilakukan terhadap Munir kembali ramai diperbincangkan di media sosial pasca munculnya sosok anonim yang bekerja sebagai [[peretas]] (''hacker'') bernama Bjorka<ref>{{Cite web|date=2022-09-12|title=Leaks Story of Bjorka: Rela Jadi Martir Demi Revolusi|url=https://radarbabel.com/leaks-story-of-bjorka-rela-jadi-martir-demi-revolusi/|language=id|access-date=2022-09-12}}</ref> yang membongkar sejumlah data negara, termasuk di dalamnya data pribadi para pejabat negara mulai dari Menteri BUMN [[Erick Thohir]] hingga Menteri Komunikasi dan Informatika [[Johnny G. Plate]],<ref>{{Cite web|date=2022-09-10|title=Ultah Ke-66: Bjorka Beri kado Doxing Untuk Johnny Plate|url=https://radarbabel.com/ultah-ke-66-bjorka-beri-kado-doxing-untuk-johnny-plate|language=id|access-date=2022-09-11}}</ref> melalui akun [[Telegram (perangkat lunak)|Telegram]]<ref>{{Cite news|title=Ini Ucapan HUT Spesial dari Bjorka untuk Johnny Plate|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20220910201645-4-371038/ini-ucapan-hut-spesial-dari-bjorka-untuk-johnny-plate|work=[[CNBC Indonesia]]|access-date=2022-09-11|last=Haa}}</ref>. Tepat sebelum akun Twitter dan Telegramnya ditutup oleh pihak platform, Bjorka menyampaikan kronologi atas dalang di balik pembunuhan Munir.
Untuk memperingati satu tahun kepergian Munir, diluncurkan film dokumenter karya Ratrikala Bhre Aditya dengan judul ''[[Bunga Dibakar]]'' di [[Goethe-Institut]], Jakarta Pusat, 8 September 2005. Film ini menceritakan perjalanan hidup Munir sebagai seorang suami, ayah, dan teman. Munir digambarkan sosok yang suka bercanda dan sangat mencintai istri dan kedua anaknya. Masa kecil Munir yang suka berkelahi layaknya anak-anak lain dan tidak pernah menjadi juara kelas juga ditampilkan.
Munir dibunuh di era demokrasi dan keterbukaan serta harapan akan hadirnya sebuah Indonesia yang dia cita-citakan mulai berkembang. Semangat inilah yang ingin diungkapkan lewat film ini.<ref name="Menggugat 11 Tahun Pembunuhan Munir" />


Bjorka menjelaskan bahwa dalang dari pembunuhan Munir adalah [[Muchdi Purwoprandjono]].<ref>{{Cite web|date=2022-09-11|title=Bjorka Sebar Pembunuh Munir Dan Mengurai Mengapa Munir Dibunuh|url=https://radarbabel.com/bjorka-sebar-pembunuh-munir-dan-mengurai-mengapa-munir-dibunuh|language=id|access-date=2022-09-11}}</ref> Muchdi memang sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian pada 19 Juni 2008<ref name=":0">{{Cite news|first=Rezza Aji Pratama|date=2022-09-11|title=Profil Muchdi Pr, Intelijen Yang Disinggung Bjorka Dalam Kasus Munir|url=https://katadata.co.id/rezzaaji/berita/631d984e3115f/profil-muchdi-pr-intelijen-yang-disinggung-bjorka-dalam-kasus-munir|work=Katadata|access-date=2022-09-11}}</ref>. Pada saat dirinya ditetapkan sebagai tersangka, ia juga dicurigai memiliki motif sakit hati terhadap Munir. Keberanian Munir untuk menyuarakan permasalahan keterlibatan Tim Mawar dalam penculikan sejumlah aktivis berdampak pada karir Muchdi yang kala itu menjabat sebagai Kopassus Tim Mawar. Akhirnya, karir Muchdi pun sempat diberhentikan karena masalah tersebut<ref>{{Cite news|date=2012-09-09|title=Muchdi Prawiro Pranjono dalam Kematian Munir?|url=https://nasional.tempo.co/read/428296/muchdi-prawiro-pranjono-dalam-kematian-munir|work=[[Tempo.co]]|access-date=2022-09-11|editor-last=Pruwanto|language=id}}</ref>. Alasan tersebut pun disampaikan dan ditegaskan kembali oleh Bjorka.
Sebuah film dokumenter lain juga telah dibuat, berjudul ''[[Garuda's Deadly Upgrade]]'' hasil kerja sama antara ''Dateline'' ([[SBS (stasiun televisi)|SBS TV Australia]]) dan [[Off Stream Productions]].


Muchdi pertama kali diperiksa pada 16 Mei 2005. Hasil serangkaian pemeriksaan menunjukkan [[Pollycarpus Budihari Priyanto]] dan Muchdi aktif melakukan komunikasi pada periode September hingga Oktober 2004. Namun, dalam kesaksiannya di pengadilan pada 17 November 2005, ia menyangkal punya hubungan khusus dengan Pollycarpus<ref name=":0" />.
Pada peringatan tahun kedua, 7 September 2006, di Tugu Proklamasi diluncurkan film dokumenter berjudul "''[[His Strory]]''". Film ini bercerita tentang proses persidangan Pollycarpus dan fakta-fakta yang terungkap di pengadilan.<ref name="Munir Said Thalib" /><ref name="Blakblakan Saksi Kunci Pembunuhan Munir" />[[Berkas:Museum Omah Munir - Batu.JPG|jmpl|ka|250px|Museum Omah Munir di Batu]]


Bjorka menjelaskan bahwa Muchdi menggunakan Pollycarpus, yang saat itu juga merupakan jaringan non-organik [[Badan Intelijen Negara|BIN]], untuk membunuh Munir. Saat itu, Pollycarpus bekerja sebagai pilot di Garuda Indonesia. Pasalnya, saat itu, mereka mengetahui bahwa Munir akan terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia.
== Karier ==


Selepas itu, Pollycarpus mulai bergerak untuk ditetapkan sebagai keamanan penerbangan agar dirinya bisa masuk ke pesawat mana pun, termasuk pesawat yang nantinya akan digunakan oleh Munir. Pollycarpus pun membuat surat rekomendasi kepada PT Garuda Indonesia untuk menetapannya sebagai pihak keamanan menggunakan komputer yang terletak di ruang staf di Deputi V BIN. Dalam proses pembuatan surat tersebut, Budi Santoso dari BIN pun mengetahuinya.
* Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau [[HAM]] Indonesia [[Imparsial]]
* Ketua Dewan Pengurus [[KONTRAS]] (2001)
* Koordinator Badan Pekerja KONTRAS ([[16 April]] [[1998]]-[[2001]])<ref>{{Cite news|url=http://www.arah.com/article/14062/kontras-apresiasi-penjelasan-sby-terkait-munir.html|title=KONTRAS Apresiasi Penjelasan SBY Terkait Munir {{!}} News {{!}} Arah.Com|last=divertal|newspaper=arah.com|access-date=2016-10-26}}</ref>
* Wakil Ketua Dewan Pengurus [[YLBHI]] (1998)
* Wakil Ketua Bidang Operasional YLBHI (1997)
* Sekretaris Bidang Operasional YLBHI (1996)
* Direktur [[LBH]] Semarang (1996)
* Kepala Bidang Operasional LBH Surabaya (1993-1995)
* Koordinator Divisi Perburuhan dan Divisi Hak Sipil Politik LBH Surabaya (1992-1993)
* Ketua LBH Surabaya Pos Malang
* Relawan LBH Surabaya (1989)
* Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang 1988.
* Koordinator IV Asosiasi Mahasiswa Hukum Indonesia 1989.
* Anggota Forum Studi Mahasiswa untuk pengembangan berpikir, Unbraw 1988.
* Sekretaris Dewan Perwakilan Mahasiswa Hukum Unbraw 1988.
* Sekretaris Al Irsyad cabang Malang 1988.
* Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
* Penasihat hukum warga Nipah, Madura dalam kasus pembunuhan petani oleh militer 1993.
* Penasihat hukum sebelas buruh PT Catur Putra Surya (CPS) Sidoarjo teman Marsinah yang diberhentikan secara paksa kepada perusahaan dan pihak Kodim melalui hukum perdata.
* Penasihat hukum keluarga Marsinah yang dianiaya terlebih dahulu sebelum dibunuh.
* Penasihat hukum Sri Bintang Pamungkas (Ketua Umum PUDI) dalam kasus kriminalisasi dengan tuduhan subversi dan gugatan tata usaha negara atas perkara pemecatan Sri Bintang Pamungkas sebagai dosen di Universita Indonesia (1997).
* Penasihat hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan dalam kasus PT Chief Samsung, dengan tuduhan sebagai otak kerusuhan (1995).
* Penasihat hukum Muhadi supir yang dituduh melakukan penembakan terhadap petugas polisi di Madura, Jawa Timur (1994).
* Kasus penghilangan secara paksa 24 korban aktivis korban dan mahasiswa 1997 dan 1998.
* Penasihat korban dan keluarga korban kasus Tanjung Priok 1984, hingga 1998.
* Penasihat hukum korban dan keluarga korban penembakan mahasiswa di Semanggi I (1998) dan Semanggi II (1999).
* Penasihat hukum dan koordinator advokasi kasus-kasus pelanggaran HAM berat di Aceh, Lampung, dan Papua (ribuan kasus yang terrjadi akibat operasi militer).
* Anggota Komisi Penyelidik Pelanggaran HAM Timor timur tahun 1999.
* Membongkar kasus penculikan yang dilakukan oleh Danjen Kopassus Prabowo Subianto dengan Tim Mawarnya yang berujung pencopotan Prabowo dan diadilinya personel Tim Mawar.
* Suardi Tasrif Award tahun 1998 dari Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) untuk kategori organisasi yang mengembangkan hak-hak informasi kepada masyarakat atas pelanggaran HAM.
* Serdadu Award (1998) dari organisasi para seniman dan pemusik jalanan Jakarata, atas upayanya dalam mempromosikan penegakan HAM.
* Yap Thiam Hien Award tahun 1998 sebuah penganugrahan paling bergengsi di bidang HAM di Indonesia.
* KontraS menjadi anggota dan partisipan AFAD, sebuah jaringan kerja organisasi yang mengadvokasi kasus orang hilang se Asia – Pacific
* Sebagai ''Leaders for the Millenium'' pilihan Asia Week tahun 2000
* Man of The Year dari Majalah ''Ummat'' tahun 1998.
* Seratus tokoh Indonesia Abad XX dari majalah ''Forum Keadilan''.
* Penganugerahan peniti emas sebagai alumni berprestasi dari Universitas Brawijaya tahun 1999.
* ''The Right Livelihood Award'' (alternative nobel prizes) dari Swedia untuk pengembangan kontrol sipil atas militer dan promosi HAM.
* ''An Honourable Mention of the 2000 Unesco Madanjeet Singh Prize'' atas usahanya mempromosikan toleransi dan anti kekerasan, Paris, November 2000


Budi Santoso sendiri memang sempat hadir sebagai saksi dalam proses persidangan tersebut<ref name=":1">{{Cite news|date=2005-09-07|title=Kesaksian Suciwati: Polly Menelepon Munir Sebelum Berangkat|url=https://www.hukumonline.com/berita/a/kesaksian-suciwati--polly-menelepon-munir-sebelum-berangkat-hol13548|work=Hukum Online|access-date=2022-09-11}}</ref>. Budi Santoso menjadi salah satu pihak yang akhirnya turut membongkar bahwa Pollycarpus dan Muchdi saling mengenal—pasca sebelumnya keduanya menyangkal bahwa mereka saling mengenal.<ref>{{Cite news|date=2008-01-08|title=Misteri Budi Santoso, Siapa Dia?|url=https://news.detik.com/berita/d-876144/misteri-budi-santoso-siapa-dia|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2022-09-11}}</ref>
== Organisasi ==


Selepas itu, jelas Bjorka, Pollycarpus pun menyerahkan surat dari BIN yang telah ditandatangani—berisikan informasi bahwa dirinya ditugaskan untuk membunuh Munir—kepada Direktur Presiden PT Garuda Indonesia Indra Setiawan. Surat tersebut bernomorkan R-451/VII/2004. Pasca itu, Pollycarpus pun ditempatkan di bagian keamanan.
* Sekretaris BPM FH Unibraw (1988)
* Ketua Senat Mahasiswa FH Unibraw (1989)
* Anggota HMI Komisariat Hukum Unibraw
* Ketua Umum Komisariat Hkukum Unibraw HMI Cabang Malang
* Sekretaris Al Irsyad Kabupaten Malang (1988)
* Divisi Legal Komite Solidaritas untuk [[Marsinah]]
* Sekretarsi Tim Pencari Fakta Forum Indonesia Damai.
== Penghargaan ==


Kemudian Pollycarpus menelepon ke nomor Munir—yang saat itu diangkat oleh Suciwati—terkait dengan jadwal keberangkatan Munir. Pollycarpus pun mendapatkan informasi bahwa Munir akan terbang pada 6 September 2004 menggunakan Garuda Boeing 747-400 dengan nomor penerbangan GA-974.<ref name=":1" /> Pollycarpus yang seharusnya menjadi pilot utama untuk penerbangan ke Peking, Cina, pada 5-9 September tersebut pun akhirnya bergabung dengan penerbangan Munir.
* Right Livelihood Award 2000, Penghargaan pengabdian bidang kemajuan HAM dan kontrol sipil terhadap militer (Swedia, 8 Desember 2000)
* Mandanjeet Singh Prize, [[UNESCO]], untuk kiprahnya mempromosikan Toleransi dan Anti-Kekerasan (2000)
* Salah satu Pemimpin Politik Muda Asia pada Milenium Baru (Majalah ''Asiaweek'', Oktober 1999)
* Man of The Year versi majalah Ummat (1998).
* [[Suardi Tasrif]] Awards, dari Aliansi Jurnalis Independen, (1998) atas nama Kontras
* Serdadu Awards, dari Organisasi Seniman dan Pengamen Jalanan Jakarta (1998)
* [[Yap Thiam Hien Award]] (1998)
* Satu dari seratus tokoh Indonesia abad XX, majalah Forum Keadilan
== Kasus-kasus penting yang pernah ditangani ==


== Dalam budaya populer ==
* Penasihat Hukum dan anggota Tim Investigasi Kasus [[Fernando Araujo]], dkk, di Denpasar yang dituduh merencanakan pemberontakan melawan pemerintah secara diam-diam untuk memisahkan [[Timor-Timur]] dari Indonesia; 1992
=== Film dokumenter ===
* Penasihat Hukum Kasus [[Jose Antonio De Jesus Das Neves]] (Samalarua) di Malang, dengan tuduhan melawan pemerintah untuk memisahkan Timor Timur dari Indonesia; 1994
[[Berkas:Munir 1.jpg|jmpl|Munir pada masa kecilnya]]
* Penasihat Hukum Kasus [[Marsinah]] dan para buruh PT. CPS melawan [[KODAM V Brawijaya]] atas tindak kekerasan dan pembunuhan Marsinah, aktivis buruh; 1994
Untuk memperingati satu tahun meninggalnya Munir, diluncurkan film dokumenter karya Ratrikala Bhre Aditya dengan judul ''[[Bunga Dibakar]]'' di [[Goethe-Institut]], Jakarta Pusat, 8 September 2005. Film ini menceritakan perjalanan hidup Munir sebagai seorang suami, ayah, dan teman. Munir digambarkan sosok yang suka bercanda dan sangat mencintai istri dan kedua anaknya. Masa kecil Munir yang suka berkelahi layaknya anak-anak lain dan tidak pernah menjadi juara kelas juga ditampilkan. Munir dibunuh pada era demokrasi dan keterbukaan serta harapan akan hadirnya sebuah Indonesia yang dia cita-citakan mulai berkembang. Semangat inilah yang ingin diungkapkan lewat film ini.<ref name="Menggugat 11 Tahun Pembunuhan Munir" />
* Penasihat Hukum masyarakat [[Nipah]], Madura, dalam kasus permintaan pertanggungjawaban militer atas pembunuhan tiga petani Nipah Madura, Jawa Timur; 1993
* Penasihat Hukum [[Sri Bintang Pamungkas]] (Ketua Umum [[PUDI]]) dalam kasus subversi dan perkara hukum Administrative Court ([[PTUN]]) untuk pemecatannya sebagai dosen, Jakarta; 1997
* Penasihat Hukum [[Muchtar Pakpahan]] (Ketua Umum [[SBSI]]) dalam kasus subversi, Jakarta; 1997
* Penasihat Hukum [[Dita Indah Sari]], [[Coen Husen Pontoh]], [[Sholeh]] (Ketua [[PPBI]] dan anggota [[PRD]]) dalam kasus subversi, Surabaya;1996
* Penasihat Hukum mahasiswa dan petani di [[Pasuruan]] dalam kasus perburuhan PT. Chief Samsung; 1995
* Penasihat Hukum bagi 22 pekerja PT. [[Maspion]] dalam kasus pemogokan di [[Sidoarjo]], Jawa Timur; 1993
* Penasihat Hukum DR. [[George Junus Aditjondro]] (Dosen [[Universitas Kristen Satyawacana]], Salatiga) dalam kasus penghinaan terhadap pemerintah, Yogyakarta; 1994
* Penasihat hukum Muhadi (seorang sopir yang dituduh telah menembak polisi ketika terjadi bentrokan antara polisi dengan anggota TNI AU) di Madura, Jawa Timur; 1994
* Penasihat Hukum dalam kasus [[Penculikan aktivis 1997/1998|hilangnya 24 aktivis dan mahasiswa]] di Jakarta; 1997-1998
* Penasihat Hukum dalam kasus pembunuhan besar-besaran terhadap masyarakat sipil di [[Peristiwa Tanjung Priok|Tanjung Priok 1984]]; sejak 1998
* Penasihat Hukum kasus penembakan mahasiswa di Semanggi, [[Tragedi Semanggi|Tragedi Semanggi I dan II]]; 1998-1999
* Anggota Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM di Timor Timur; 1999
* Penggagas Komisi Perdamaian dan Rekonsiliasi di Maluku
* Penasihat Hukum dan Koordinator Advokat HAM dalam kasus-kasus di Aceh dan Papua (bersama KontraS)


Sebuah film dokumenter lain juga telah dibuat, berjudul ''[[Garuda's Deadly Upgrade]]'' hasil kerja sama antara ''Dateline'' (SBS TV Australia) dan Off Stream Productions.
== Pranala luar ==


Pada peringatan tahun kedua, 7 September 2006, di Tugu Proklamasi diluncurkan film dokumenter berjudul "''His Story''". Film ini bercerita tentang proses persidangan Pollycarpus dan fakta-fakta yang terungkap di pengadilan.<ref name="Munir Said Thalib" /><ref name="Blakblakan Saksi Kunci Pembunuhan Munir" />
* {{id}} [http://www.munir.or.id Munir.or.id]

* {{id}} [http://www.kontras.org KontraS]
== Penghargaan ==
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/munir/index.shtml Munir di Tokoh Indonesia]
Pada tahun 1998, majalah ''Ummat'' menobatkan Munir sebagai ''Man of the Year''.<ref>https://nasional.tempo.co/read/428169/munir-pria-bersahaja-dengan-segudang-penghargaan/full&view=ok{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* {{en}} [http://www.forbes.com/business/energy/feeds/ap/2005/12/20/ap2404376.html "Man Convicted in Indonesian Activist Death"], ''Forbes''

* {{en}} http://www.rightlivelihood.org/recip/munir.htm
Pada tahun 2000, Munir dianugerahi [[Right Livelihood Award]] bersama-sama Tewolde Berhan Gebre Egziabher, Birsel Lemke, dan Wes Jackson.<ref>https://rightlivelihood.org/the-change-makers/find-a-laureate/munir/</ref> Pada tahun yang sama, majalah ''[[Asiaweek]]'' juga menobatkannya sebagai satu dari "20 Pemimpin Politik Muda Asia pada Milenium Baru".<ref>https://kontras.org/1999/10/28/munir-pemimpin-politik-muda-milenium-baru/</ref> Terakhir, ia memenangkan ''honourable mention'' pada [[:en:UNESCO-Madanjeet Singh Prize for the Promotion of Tolerance and Non-Violence|Penghargaan Madanjeet Singh untuk Pemajuan Toleransi dan Nirkekerasan]] dari [[UNESCO]].<ref>https://www.southasiafoundation.org/SAF-News/Article-51732-2000-UNESCO-Madanjeet-Singh-Prize-for-the-Promotion-of-Tolerance-and-Non-violence.htm</ref>
* {{id}} [http://www.kontras.org/munir/sidang.php catatan persidangan kasus pembunuhan Munir]
* {{id}} [http://www.kontras.org/munir/peringatan.php foto-foto peringatan kematian Munir]
* {{id}} [http://www.i-library.org/index.php?option=com_content&task=category&sectionid=11&id=150&Itemid=67 Kliping Kasus Pembunuhan Munir], ''i-library.org''
* [https://www.youtube.com/watch?v=sZIQ2cKocBM Video: Wawancara Graha Budaya Indonesia (Jepang) dengan Munir (5 bagian)]


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Pranala luar ==
* {{Cite web |title=Mengenang Perjuangan Munir Said Thalib |trans-title= |author= |work=Seputarmahasiswa.com |accessdate={{date|2021-09-07}} |url=https://www.seputarmahasiswa.com/2021/09/mengenang-perjuangan-munir-said-thalib.html |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |url-status=live}}
* [https://www.youtube.com/watch?v=sZIQ2cKocBM Video: Wawancara Graha Budaya Indonesia (Jepang) dengan Munir (5 bagian)]
* {{Cite web |title=Munir |trans-title= |author= |work=tokoh.id |date=8 September 2004 |accessdate={{date|2020-09-07}} |url=https://tokoh.id/tokoh/ensiklopedi/munir/ |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |url-status=live}}

* {{Cite web |title=Museum Omah Munir |trans-title= |author= |work=Omahmunir.com |accessdate={{date|2021-09-07}} |url=https://omahmunir.com/ |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |url-status=live}}


{{Kasus peradilan Indonesia}}
{{Kasus peradilan Indonesia}}
{{authority control}}


{{DEFAULTSORT:Thalib, Munir Said}}
{{DEFAULTSORT:Thalib, Munir Said}}
Baris 163: Baris 106:
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh]]
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh]]
[[Kategori:Tokoh HMI]]
[[Kategori:Tokoh HMI]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]
[[Kategori:Alumni Universitas Brawijaya]]
[[Kategori:Alumni Universitas Brawijaya]]
[[Kategori:Kematian akibat keracunan]]

Revisi terkini sejak 8 November 2024 06.31

Munir Said Thalib
Munir di depan LBH Surabaya tahun 1996
LahirMunir Said Thalib
(1965-12-08)8 Desember 1965
Batu, Jawa Timur, Indonesia
Meninggal7 September 2004(2004-09-07) (umur 38)
Dalam penerbangan dari Jakarta ke Amsterdam
Sebab meninggalKeracunan arsen yang disengaja di dalam pesawat Garuda Indonesia
KebangsaanIndonesia
AlmamaterUniversitas Brawijaya
PekerjaanAdvokat dan aktivis hak asasi manusia
Suami/istri
(m. 1996)
Anak2
PenghargaanRight Livelihood Award (2000)

Munir Said Thalib (8 Desember 1965 – 7 September 2004) adalah seorang aktivis hak asasi manusia Indonesia. Ia merupakan satu dari sekian pendiri lembaga swadaya masyarakat Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan Imparsial. Pada saat menaiki pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 974 dari Jakarta, Indonesia menuju Amsterdam, Belanda menggunakan pesawat berjenis 747-400 pada tanggal 7 September 2004, ia di bunuh dengan cara di racun di atas pesawat dengan makanan serta minuman yang ia makan dan minum menggunakan campuran arsen. Ia merupakan pemenang Right Livelihood Award pada tahun 2000 bersama tiga orang lainnya.

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Munir Said Thalib lahir di Batu, Jawa Timur. Ia merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara dari Said Thalib dan Jamilah Umar Thalib, putri dari Umar Muhammad Thalib dan Salmah Said Bajerei yang lahir pada 1926 di Singapura.[1] Buyut Munir, Said Thalib, pernah membintangi film Si Gomar (1941).[2] Ia memiliki garis keturunan Arab Hadhrami dan Jawa.[3]

Munir mengambil studi ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya di Malang. Di bangku kuliah, ia aktif di Asosiasi Mahasiswa Hukum Indonesia, Forum Studi Mahasiswa untuk Pengembangan Berpikir, serta Himpunan Mahasiswa Islam; selain menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum. Ia lulus pada tahun 1989.[4][5]

Karier aktivisme

[sunting | sunting sumber]

Selepas dari bangku kuliah, Munir memulai kariernya sebagai relawan di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) cabang Surabaya selama dua tahun, sebelum pindah kembali ke Malang sebagai kepala pos LBH Surabaya di kota tersebut.[6] dan menjadi Wakil Ketua bidang Operasional YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia).

Munir terlibat dalam menangani dan mengadvokasi beberapa kasus pelanggaran HAM di Indonesia pada masa Orde Baru. Ia tercatat pernah menjadi penasihat hukum untuk keluarga tiga orang petani yang dibunuh oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) di proyek Waduk Nipah di Banyuates, Sampang[7] dan keluarga korban penembakan di Lantek Barat, Galis, Bangkalan.[8]

Pada tahun 1998, Munir ikut serta mendirikan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang hak asasi manusia, terutama penghilangan paksa dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.[3]

Sebagai Koordinator Badan Pekerja KontraS, Munir ikut menangani kasus penghilangan paksa dan penculikan para aktivis HAM pada tahun 1997-1998 dan mahasiswa korban penembakan pada Tragedi Semanggi (1998). Ia juga berperan aktif mengawal dan mengadvokasi kasus-kasus pelanggaran HAM berat di Aceh pada masa Operasi Jaring Merah (1990-1998) dan Operasi Terpadu (2003-2004).[9][10]

Imparsial

[sunting | sunting sumber]

Selepas tidak lagi menjadi pengurus di KontraS, Munir menjadi direktur Imparsial, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang mengawasi penegakan dan penghormatan atas HAM di Indonesia.[11]

Tiga jam setelah pesawat GA-974 transit di Singapura dari Jakarta dengan tujuan Amsterdam, awak kabin melaporkan kepada pilot Pantun Matondang bahwa seorang penumpang bernama Munir, yang duduk di kursi nomor 40G, menderita sakit. Munir bolak-balik ke toilet. Pilot meminta awak kabin untuk terus memonitor kondisi Munir. Munir kemudian dipindahkan duduk di sebelah seorang penumpang yang kebetulan berprofesi sebagai dokter, yang juga berusaha menolongnya saat itu. Penerbangan menuju Amsterdam memakan waktu 12 jam. Namun, dua jam sebelum mendarat pada 7 September 2004, pukul 08.10 waktu Amsterdam di Bandara Schiphol Amsterdam, saat diperiksa, Munir telah meninggal dunia.[12]

Pada tanggal 12 November 2004, diumumkan bahwa polisi Belanda (Institut Forensik Belanda) menemukan jejak-jejak senyawa arsenik setelah dilakukan otopsi. Hal ini juga dikonfirmasi oleh polisi Indonesia. Hingga saat itu, belum diketahui siapa yang telah meracuni Munir.

Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Umum Kota Batu. Ia meninggalkan seorang istri bernama Suciwati dan dua orang anak, yaitu Sultan Alif Allende dan Diva. Sejak tahun 2005, tanggal kematian Munir, 7 September, oleh para aktivis HAM dicanangkan sebagai Hari Pembela HAM Indonesia.[12]

Proses pengadilan bagi pihak terlibat

[sunting | sunting sumber]

Pada 20 Desember 2005, Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi hukuman 14 tahun penjara atas pembunuhan terhadap Munir. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik dalam makanan Munir karena ingin membungkam pengkritik pemerintah tersebut. Hakim Cicut Sutiarso menyatakan bahwa sebelum pembunuhan, Pollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah nomor yang terdaftar atas nama seorang agen intelijen senior, namun hal ini tidak dijelaskan lebih lanjut. Selain itu, Presiden SBY juga membentuk tim investigasi independen,[13] namun hasil penyelidikan tim tersebut tidak pernah dipublikasikan.[14][15]

Pada 19 Juni 2008, Mayjen (Purn.) Muchdi Purwoprandjono ditangkap dengan dugaan kuat bahwa dia adalah otak pembunuhan Munir.[16] Beragam bukti kuat dan kesaksian mengarah kepadanya.[17] Namun, pada 31 Desember 2008, Muchdi divonis bebas. Putusan ini sangat kontroversial, dan kasus ini ditinjau ulang, serta tiga hakim yang memvonisnya bebas kini tengah diperiksa.[10][18]

Pembocoran data kematian oleh peretas 2022

[sunting | sunting sumber]

Pada September 2022, kasus pembunuhan berencana yang dilakukan terhadap Munir kembali ramai diperbincangkan di media sosial pasca munculnya sosok anonim yang bekerja sebagai peretas (hacker) bernama Bjorka[19] yang membongkar sejumlah data negara, termasuk di dalamnya data pribadi para pejabat negara mulai dari Menteri BUMN Erick Thohir hingga Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate,[20] melalui akun Telegram[21]. Tepat sebelum akun Twitter dan Telegramnya ditutup oleh pihak platform, Bjorka menyampaikan kronologi atas dalang di balik pembunuhan Munir.

Bjorka menjelaskan bahwa dalang dari pembunuhan Munir adalah Muchdi Purwoprandjono.[22] Muchdi memang sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian pada 19 Juni 2008[23]. Pada saat dirinya ditetapkan sebagai tersangka, ia juga dicurigai memiliki motif sakit hati terhadap Munir. Keberanian Munir untuk menyuarakan permasalahan keterlibatan Tim Mawar dalam penculikan sejumlah aktivis berdampak pada karir Muchdi yang kala itu menjabat sebagai Kopassus Tim Mawar. Akhirnya, karir Muchdi pun sempat diberhentikan karena masalah tersebut[24]. Alasan tersebut pun disampaikan dan ditegaskan kembali oleh Bjorka.

Muchdi pertama kali diperiksa pada 16 Mei 2005. Hasil serangkaian pemeriksaan menunjukkan Pollycarpus Budihari Priyanto dan Muchdi aktif melakukan komunikasi pada periode September hingga Oktober 2004. Namun, dalam kesaksiannya di pengadilan pada 17 November 2005, ia menyangkal punya hubungan khusus dengan Pollycarpus[23].

Bjorka menjelaskan bahwa Muchdi menggunakan Pollycarpus, yang saat itu juga merupakan jaringan non-organik BIN, untuk membunuh Munir. Saat itu, Pollycarpus bekerja sebagai pilot di Garuda Indonesia. Pasalnya, saat itu, mereka mengetahui bahwa Munir akan terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia.

Selepas itu, Pollycarpus mulai bergerak untuk ditetapkan sebagai keamanan penerbangan agar dirinya bisa masuk ke pesawat mana pun, termasuk pesawat yang nantinya akan digunakan oleh Munir. Pollycarpus pun membuat surat rekomendasi kepada PT Garuda Indonesia untuk menetapannya sebagai pihak keamanan menggunakan komputer yang terletak di ruang staf di Deputi V BIN. Dalam proses pembuatan surat tersebut, Budi Santoso dari BIN pun mengetahuinya.

Budi Santoso sendiri memang sempat hadir sebagai saksi dalam proses persidangan tersebut[25]. Budi Santoso menjadi salah satu pihak yang akhirnya turut membongkar bahwa Pollycarpus dan Muchdi saling mengenal—pasca sebelumnya keduanya menyangkal bahwa mereka saling mengenal.[26]

Selepas itu, jelas Bjorka, Pollycarpus pun menyerahkan surat dari BIN yang telah ditandatangani—berisikan informasi bahwa dirinya ditugaskan untuk membunuh Munir—kepada Direktur Presiden PT Garuda Indonesia Indra Setiawan. Surat tersebut bernomorkan R-451/VII/2004. Pasca itu, Pollycarpus pun ditempatkan di bagian keamanan.

Kemudian Pollycarpus menelepon ke nomor Munir—yang saat itu diangkat oleh Suciwati—terkait dengan jadwal keberangkatan Munir. Pollycarpus pun mendapatkan informasi bahwa Munir akan terbang pada 6 September 2004 menggunakan Garuda Boeing 747-400 dengan nomor penerbangan GA-974.[25] Pollycarpus yang seharusnya menjadi pilot utama untuk penerbangan ke Peking, Cina, pada 5-9 September tersebut pun akhirnya bergabung dengan penerbangan Munir.

Dalam budaya populer

[sunting | sunting sumber]

Film dokumenter

[sunting | sunting sumber]
Munir pada masa kecilnya

Untuk memperingati satu tahun meninggalnya Munir, diluncurkan film dokumenter karya Ratrikala Bhre Aditya dengan judul Bunga Dibakar di Goethe-Institut, Jakarta Pusat, 8 September 2005. Film ini menceritakan perjalanan hidup Munir sebagai seorang suami, ayah, dan teman. Munir digambarkan sosok yang suka bercanda dan sangat mencintai istri dan kedua anaknya. Masa kecil Munir yang suka berkelahi layaknya anak-anak lain dan tidak pernah menjadi juara kelas juga ditampilkan. Munir dibunuh pada era demokrasi dan keterbukaan serta harapan akan hadirnya sebuah Indonesia yang dia cita-citakan mulai berkembang. Semangat inilah yang ingin diungkapkan lewat film ini.[10]

Sebuah film dokumenter lain juga telah dibuat, berjudul Garuda's Deadly Upgrade hasil kerja sama antara Dateline (SBS TV Australia) dan Off Stream Productions.

Pada peringatan tahun kedua, 7 September 2006, di Tugu Proklamasi diluncurkan film dokumenter berjudul "His Story". Film ini bercerita tentang proses persidangan Pollycarpus dan fakta-fakta yang terungkap di pengadilan.[12][15]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1998, majalah Ummat menobatkan Munir sebagai Man of the Year.[27]

Pada tahun 2000, Munir dianugerahi Right Livelihood Award bersama-sama Tewolde Berhan Gebre Egziabher, Birsel Lemke, dan Wes Jackson.[28] Pada tahun yang sama, majalah Asiaweek juga menobatkannya sebagai satu dari "20 Pemimpin Politik Muda Asia pada Milenium Baru".[29] Terakhir, ia memenangkan honourable mention pada Penghargaan Madanjeet Singh untuk Pemajuan Toleransi dan Nirkekerasan dari UNESCO.[30]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Jamilah Umar Talib, born 1926 - Ancestry®". www.ancestry.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-06-26. 
  2. ^ Kristanto, J. B. (2007). Katalog film Indonesia, 1926-2007. Penerbit Nalar bekerja sama dengan Direktorat Perfilman, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, [dan] Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia. hlm. 10. ISBN 978-979-26-9006-4. 
  3. ^ a b Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan, Bunuh Munir!: Sebuah Buku Putih (2006).
  4. ^ https://republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/18/01/23/p306rp335-ub-sematkan-nama-munir-dalam-penghargaan-ham
  5. ^ https://kontras.org/2016/09/14/munir-kader-hmi-yang-melawan-kezaliman/
  6. ^ https://nasional.tempo.co/read/428258/bagaimana-lbh-surabaya-menempa-munir
  7. ^ https://ham.go.id/2014/12/10/4160/
  8. ^ https://kumparan.com/nh-muhni/abdurrahman-antara-cak-munir-besi-tua-dan-demokrat/2
  9. ^ "16 Tahun Mengenang Kematian Munir, Berikut Kasus-Kasus yang Pernah Dibantunya". Pikiran-Rakyat.com. PikiranRakyat. 7 September 2020. Diakses tanggal 19-11-2020. 
  10. ^ a b c kompas.com "Menggugat 11 Tahun Pembunuhan Munir", diakses pada June 16, 2016
  11. ^ https://news.detik.com/berita/d-204384/berduka-wafatnya-munir-aktivis-datangi-kantor-imparsial
  12. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Munir Said Thalib
  13. ^ Divertal. "SBY Segera Beri Penjelasan Penanganan Kasus Munir". arah.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-24. Diakses tanggal 24 Oktober 2016. 
  14. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Biografi Munir Said Thalib
  15. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Blakblakan Saksi Kunci Pembunuhan Munir
  16. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-24. Diakses tanggal 2009-06-12. 
  17. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-21. Diakses tanggal 2009-06-12. 
  18. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-08. Diakses tanggal 2009-06-12. 
  19. ^ "Leaks Story of Bjorka: Rela Jadi Martir Demi Revolusi". 2022-09-12. Diakses tanggal 2022-09-12. 
  20. ^ "Ultah Ke-66: Bjorka Beri kado Doxing Untuk Johnny Plate". 2022-09-10. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  21. ^ Haa. "Ini Ucapan HUT Spesial dari Bjorka untuk Johnny Plate". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  22. ^ "Bjorka Sebar Pembunuh Munir Dan Mengurai Mengapa Munir Dibunuh". 2022-09-11. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  23. ^ a b "Profil Muchdi Pr, Intelijen Yang Disinggung Bjorka Dalam Kasus Munir". Katadata. 2022-09-11. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  24. ^ Pruwanto, ed. (2012-09-09). "Muchdi Prawiro Pranjono dalam Kematian Munir?". Tempo.co. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  25. ^ a b "Kesaksian Suciwati: Polly Menelepon Munir Sebelum Berangkat". Hukum Online. 2005-09-07. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  26. ^ "Misteri Budi Santoso, Siapa Dia?". detikcom. 2008-01-08. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  27. ^ https://nasional.tempo.co/read/428169/munir-pria-bersahaja-dengan-segudang-penghargaan/full&view=ok[pranala nonaktif permanen]
  28. ^ https://rightlivelihood.org/the-change-makers/find-a-laureate/munir/
  29. ^ https://kontras.org/1999/10/28/munir-pemimpin-politik-muda-milenium-baru/
  30. ^ https://www.southasiafoundation.org/SAF-News/Article-51732-2000-UNESCO-Madanjeet-Singh-Prize-for-the-Promotion-of-Tolerance-and-Non-violence.htm

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • "Museum Omah Munir". Omahmunir.com. Diakses tanggal 7 September 2021.