Lompat ke isi

Kota Pekalongan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
TamaJaya (bicara | kontrib)
mengubah judul foto, update DAU dan update kuliner
Dhanuxz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(286 revisi perantara oleh 100 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{tentang|kota|kabupaten bernama sama|Pekalongan}}
{{redireksiIndoKabKota|Pekalongan|Kabupaten}}
{{Dati2
{{Dati2
|settlement_type = Kota
| nama=Kota Pekalongan
|nama = Kota Pekalongan
|foto = Pekalongan_Picture.jpg
|translit_lang1_type1 = [[Hanacaraka]]
|size = 300px
|translit_lang1_type2 = [[Pegon]]
|caption=Dari atas, kiri ke kanan: Pemandangan Kota Pekalongan beserta Masjid Agung dan Alun-alun, Museum Batik, Tugu Batik, Monumen Juang 45, Tugu Perbatasan Kota Pekalongan-Batang
|translit_lang1_type3 = [[Hanzi]]
| propinsi=[[Jawa Tengah]]
|translit_lang1_type4 = [[Bahasa Belanda|Belanda]]
| luas=45,25 Km²
|translit_lang1_info1 = ꦥꦏꦭꦺꦴꦔꦤ꧀
| penduduk=224063
|translit_lang1_info2 = ڤكلوڠن
| penduduktahun=(2017)<ref>[https://pekalongankota.bps.go.id/publication/2017/08/11/8a0c62d61c6ed7d8bf1771bd/kota-pekalongan-dalam-angka-2017.html "Kota Pekalongan Dalam Angka 2017" (BPS Kota Pekalongan), diakses 13 Juni 2018]</ref>
|translit_lang1_info3 = 北加隆岸
| kepadatan=4.951,66 jiwa/km²
|translit_lang1_info4 = Pacalongan
| agama= [[Islam]] (94.13%)<br> [[Kristen Protestan]] (2.85%)<br> [[Katolik]] (2.25%)<br> [[Budha]] (0.67%)<br> [[Hindu]] (0.07%)<br> Aliran Kepercayaan (0.02%)<br> [[Konghucu]] (0.01%)<ref>[https://pekalongankota.bps.go.id/publication/2017/08/11/8a0c62d61c6ed7d8bf1771bd/kota-pekalongan-dalam-angka-2017.html "Kota Pekalongan Dalam Angka 2017"]</ref>
|nama_lain = {{hlist|Pakalongan|Pangangsalan}}
| kecamatan=4
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
| kelurahan=27
|perrow = 1/2
| kodearea=0285
|image1=Alun-alun Kota Pekalongan.jpg
| dau = Rp.471.330.216.000.-
|image2=Monumen Juang 3 Oktober 1945.jpg
| dauref = (2019)<ref>[http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf]</ref>
|image3=Museum Batik Pekalongan - Jawa Tengah.jpg
| lambang= [[Berkas:Logo kota pekalongan.png|115px]]
}}
| peta= [[Berkas:Locator kota pekalongan.gif]]
|caption = '''Dari atas ke bawah''': Alun-alun Kota Pekalongan, Monumen Juang 3 Oktober 1945, dan [[Museum Batik Pekalongan]].
| koordinat=‎6º50’42”–6º55’44” LS 109º37’55”–109º42’19” BT‎
|provinsi = [[Jawa Tengah]]
| dasar hukum=UU No. 13/1950
|lambang = Coat of arms of the City of Pekalongan.svg
| tanggal=1 April 1906
|bendera = Flag of Pekalongan City.png
| motto='''Pekalongan Kota BATIK'''<br />(Bersih, Aman, Tertib, Indah, Komunikatif)
|peta = Locator kota pekalongan.gif
| semboyan=
|koordinat = {{Coord|-6.897192|109.662080}}
| slogan=''World City of Batik''
|dasar hukum = Undang-Undang Nomor 13 tahun 1950
| julukan=Kota Batik
|tanggal = [[8 Agustus]] [[1950]]
| kepala daerah=[[Walikota]]
|hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1906|04|1}}
| nama kepala daerah= [[HM Saelany Mahfudz|H.M Saelany Mahfudz SE]]
|motto = ''Rasa swarga gapuraning bumi''<br/>{{small|{{jv}} (1906 Masehi){{efn|Motto daerah ini bersifat implisit dan merupakan sengkalan dari hari jadi Kota Pekalongan pada tanggal 1 April 1906.<ref>{{cite document|url=https://tourism.pekalongankota.go.id/destinasi/18-Peringatan%20Hari%20Jadi%20Kota%20Pekalongan|title=Peringatan Hari Jadi Kota Pekalongan|publisher=Pemerintah Kota Pekalongan|access-date=2022-11-20|archive-date=2022-12-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20221208040210/https://tourism.pekalongankota.go.id/destinasi/18-Peringatan%20Hari%20Jadi%20Kota%20Pekalongan|dead-url=no}}</ref>}}}}
| flora=[[Bambu wulung]]
|julukan = Kota Batik • Kota Kreatif<ref name="creative-city"/> • Kota Santri • Kota Aji
| fauna=[[Perenjak jawa]]
|semboyan = Pekalongan BATIK{{br}}{{small|"Bersih, Aman, Tertib, Indah, Komunikatif"}}
| web=[http://www.pekalongankota.go.id/ www.pekalongankota.go.id]
|slogan = ''World's City of Batik''
|kecamatan = 4
|kelurahan = 27
|nama walikota = [[Achmad Afzan Arslan Djunaid]]
|nama wakil walikota = [[Salahudin (politikus)|Salahudin]]
|sekretaris daerah = Nur Priyantomo
|ketua DPRD =
|luas = 45,25
|penduduk = 317535
|penduduktahun = 30 Juni [[2023]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|96,67% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,89% [[Kekristenan]]
** 1,75% [[Protestan]]
** 1,14% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,40% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,02% [[Hindu]] |0,02% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Jawa|Jawa]]
|IPM = {{increase}} 75,90 ([[2022]])<br> {{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=17 Oktober 2023}}</ref>
|kodearea = 0285
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|51100]]
|nomor_polisi = G ''xxxx''
|flora = [[Bambu wulung]]
|fauna = [[Perenjak jawa]]
|dau = Rp 480.230.431.000,- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=21 Agustus 2021|format=pdf}}</ref>
|web = {{URL|http://www.pekalongankota.go.id/}}
}}
}}
[[Berkas:Pekalongan City Branding Logo.png|jmpl|307x307px|Logo Branding Kota Pekalongan]]
[[Berkas:Coat of Arms of Pekalongan (1931?).svg|jmpl|307px|Lambang Kota Pekalongan zaman Hindia Belanda, diadopsi Tahun 1931, dengan tulisan Pek-Alongan di bawah lambang]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Voorbeeld van prieelverlichting op het erf van een Europese woning te Pekalongan TMnr 60019861.jpg|jmpl|307px|Rumah orang Belanda di Pekalongan (tahun 1923)]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Feestbogen op het erf van een Arabische woning aan de Heerenstraat te Pekalongan TMnr 60019862.jpg|jmpl|307px|Rumah orang Arab di Pekalongan (tahun 1923)]]


'''Kota Pekalongan''' ([[bahasa Jawa|Hanacaraka]]: {{jav|ꦥꦏꦭꦺꦴꦔꦤ꧀}}, [[Pegon]]: '''ڤكلوڠن''', {{translit}} ''Pakalongan'', {{zh|s=北加隆岸|p=Běi Jiā Lóng Àn}}, [[bahasa Belanda|Belanda]]: ''Pacalongan'') adalah salah satu [[kota]] di provinsi [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Kota ini merupakan pelabuhan terpenting di Jawa Tengah dan terkenal dengan batiknya. Pekalongan merupakan kota pertama di Indonesia dan kota [[Asia Tenggara]] pertama yang menjadi bagian dari [[Jaringan Kota Kreatif UNESCO]].<ref name="creative-city">{{Cite web|title=Pekalongan {{!}} Creative City of Crafts and Folk Arts|url=https://en.unesco.org/creative-cities/pekalongan|access-date=2022-06-12|website=en.unesco.org|archive-date=2019-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20190509051848/https://en.unesco.org/creative-cities/pekalongan|dead-url=no}}</ref>
'''Pekalongan''' adalah salah satu [[kota]] pusat pertumbuhan ekonomi di [[Jawa Tengah]] yang berbatasan dengan [[Laut Jawa]] di utara, [[Kabupaten Batang]] di timur, serta [[Kabupaten Pekalongan]] di sebelah selatan dan barat. Pekalongan terdiri atas 4 [[kecamatan]], yakni Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Selatan.


Kota ini terletak di jalur [[Pantura]] yang menghubungkan [[Jakarta]]-[[Semarang]]-[[Surabaya]]. Pekalongan berjarak 101&nbsp;km sebelah barat [[Kota Semarang|Semarang]], atau 384&nbsp;km sebelah timur [[Jakarta]]. Pekalongan dikenal dengan julukan ''kota batik'', karena batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Kota Pekalongan masuk jaringan kota kreatif [[UNESCO]] dalam kategori crafts & folk art pada Desember 2014 dan memiliki city branding World's city of Batik.
Pekalongan berbatasan dengan [[Laut Jawa]] di utara, [[Kabupaten Batang]] di timur, serta [[Kabupaten Pekalongan]] di sebelah selatan dan barat, dan terletak di lintas utara. Pekalongan berjarak 417&nbsp;km sebelah barat dari [[Kota Surabaya]], atau 384&nbsp;km sebelah timur dari [[Jakarta]]. Pekalongan dikenal dengan julukan "Kota Batik", karena batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Pada pertengahan tahun [[2023]], jumlah penduduk kota Pekalongan sebanyak 317.535 jiwa dengan kepadatan 6.983 jiwa/km².<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=21 Agustus 2023|format=visual}}</ref>

Transportasi di kota ini pun sudah cukup berkembang, karena terdapat terminal besar, stasiun, dan taksi. Makanan khas Pekalongan adalah ''[[megono]]'', yakni irisan nangka dicampur dengan sambal bumbu kelapa. Makanan ini umumnya dihidangkan saat masih panas dan dicampur dengan petai dan ikan bakar sebagai menu tambahan.

Kota Pekalongan terkenal dengan nuansa religiusnya karena mayoritas penduduknya memeluk agama [[Islam]]. Ada beberapa adat tradisi di Pekalongan yang tidak dijumpai di daerah lain misalnya: syawalan, [[sedekah bumi]], dan sebagainya. Syawalan adalah perayaan tujuh hari setelah lebaran dan sekarang ini disemarakkan dengan pemotongan [[lopis]] raksasa yang memecahkan rekor [[MURI]] oleh [[wali kota]] untuk kemudian dibagi-bagikan kepada pengunjung.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Berkas:Stadswapen van gemeente Pekalongan, KITLV 36D754.tiff|jmpl|205px|kiri|Lambang Kota Pekalongan (tahun 1931).]]
Nama Pekalongan sampai saat ini belum jelas asal-usulnya, belum ada prasasti atau dokumen lainnya yang bisa dipertanggungjawabkan, yang ada hanya berupa cerita rakyat atau legenda. Dokumen tertua yang menyebut nama Pekalongan adalah Keputusan Pemerintah [[Hindia Belanda]] (Gouvernements Besluit) Nomor 40 tahun 1931:nama Pekalongan diambil dari kata ‘Halong‘ (dapat banyak) dan dibawah simbul kota tertulis ‘Pek-Alongan‘.


Kemudian berdasarkan keputusan DPRD Kota Besar Pekalongan tanggal 29 januari 1957 dan Tambahan Lembaran daerah Swatantra Tingkat I Jawa Tengah tanggal 15 Desember 1958, Serta persetujuan Pepekupeda Teritorium 4 dengan SK Nomor KTPS-PPD/00351/II/1958:nama Pekalongan berasal dari kata ‘A-Pek-Halong-An‘ yang berarti pengangsalan (Pendapatan).
Nama Kota Pekalongan (''Gemeente Pekalongan'') dapat ditelusuri pada arsip dokumen Keputusan Pemerintah [[Hindia Belanda]] (''Gouvernements Besluit'') Nomor 40 tahun 1931. Nama Pekalongan diambil dari kosakata bahasa Jawa 'Along' (dapat banyak) dan di bawah lambang kota tertulis 'Pek-along-an'. Hal ini diikuti dengan keputusan DPRD Kota Besar Pekalongan tanggal 29 Januari 1957 dan tambahan Lembaran Daerah Swatantra Tingkat I Jawa Tengah tanggal 15 Desember 1958, serta persetujuan Pepekupeda Teritorium 4 dengan SK Nomor KTPS-PPD/00351/II/1958 yang menyatakan bahwa nama Pekalongan berasal dari kata 'Pek-Along-An' yang berarti pendapatan atau dalam [[bahasa Jawa]] [[Krama]] disebut dengan 'Pangangsalan'.


[[Berkas:Plans van het geprojecteerde fort van Paccalongang (Pakalongan).jpeg|jmpl|207px|''Fort Paccalongang'', benteng peninggalan Belanda di Pekalongan (tahun 1753).|kiri]]
Pada pertengahan abad XIX dikalangan kaum liberal [[Belanda]] muncul pemikiran etis-selanjutnya dikenal sebagai [[Politik Etis]] yang menyerukan Program Desentralisasi Kekuasaan Administratip yang memberikan hak otonomi kepada setiap Karesidenan (Gewest) dan Kota Besar (Gumentee) serta pemmbentukan dewan-dewan daerah di wilayah administratif tersebut. Pemikiran kaum liberal ini ditanggapi oleh Pemerintah Kerajaan Belanda dengan dikeluarkannya Staatbland Nomor 329 Tahun 1903 yang menjadi dasar hukum pemberian hak otonomi kepada setiap residensi (gewest); dan untuk Kota Pekalongan, hak otonomi ini diatur dalam Staatblaad Nomor 124 tahun 1906 tanggal 1 April 1906 tentang Decentralisatie Afzondering van Gelmiddelen voor de Hoofplaatss Pekalongan uit de Algemenee Geldmiddelen de dier Plaatse yang berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Pada pertengahan abad ke-19 di kalangan kaum liberal [[Belanda]] muncul pemikiran etis, yang selanjutnya dikenal sebagai [[politik etis]], yang menyerukan Program Desentralisasi Kekuasaan Administratif yang memberikan hak otonomi kepada setiap Keresidenan dan Kota Besar serta pembentukan dewan-dewan daerah di wilayah administratif tersebut.


[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Voorbeeld van prieelverlichting op het erf van een Europese woning te Pekalongan TMnr 60019861.jpg|jmpl|207px|Rumah orang Belanda di Pekalongan (tahun 1923).|al=|kiri]]
Pada tanggal 8 Maret 1942 Pemerintah [[Hindia Belanda]] menandatangani penyerahan kekuasaan kepada tentara Jepang. Jepang menghapus keberadaan dewan-dewan daerah, sedangkan Kabupaten dan Kotamadya diteruskan dan hanya menjalankan pemerintahan dekonsentrasi.
Pemikiran kaum liberal ini ditanggapi oleh Pemerintah [[Kerajaan Belanda]] dengan dikeluarkannya Staatbland Nomor 329 Tahun 1903 yang menjadi dasar hukum pemberian hak otonomi kepada setiap residensi dan untuk Kota Pekalongan. Hak otonomi ini diatur dalam Staatblaad Nomor 124 tahun 1906 tanggal 1 April 1906 tentang ''Decentralisatie Afzondering van Gelmiddelen voor de Hoofplaatss Pekalongan uit de Algemenee Geldmiddelen de dier Plaatse'' yang berlaku sejak tanggal ditetapkan.

[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Luchtfoto van de haven van Pekalongan TMnr 60034240.jpg|jmpl|205px|kiri|Pelabuhan Pekalongan ({{circa|1933-40}}).]]
Pada tanggal 8 Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda menandatangani penyerahan kekuasaan kepada tentara Jepang. Jepang menghapus keberadaan dewan-dewan daerah, sedangkan Kabupaten dan Kotamadya diteruskan dan hanya menjalankan pemerintahan dekonsentrasi.


Proklamasi Kemerdekaan [[Indonesia|Negara Kesatuan Republik Indonesia]] pada tanggal 17 Agustus oleh dwitunggal [[Soekarno]]-[[Mohammad Hatta|Hatta]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], ditindaklanjuti rakyat Pekalongan dengan mengangkat senjata untuk merebut markas tentara Jepang pada tanggal 3 Oktober 1945. Perjuangan ini berhasil, sehingga pada tanggal 7 Oktober 1945 Pekalongan bebas dari tentara [[Jepang]].
Proklamasi Kemerdekaan [[Indonesia|Negara Kesatuan Republik Indonesia]] pada tanggal 17 Agustus oleh dwitunggal [[Soekarno]]-[[Mohammad Hatta|Hatta]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], ditindaklanjuti rakyat Pekalongan dengan mengangkat senjata untuk merebut markas tentara Jepang pada tanggal 3 Oktober 1945. Perjuangan ini berhasil, sehingga pada tanggal 7 Oktober 1945 Pekalongan bebas dari tentara [[Jepang]].


Secara yuridis formal, Kota Pekalongan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam lingkungan [[Jawa Barat]]/[[Jawa Tengah]]/[[Jawa Timur]] dan [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Daerah Istimewa Jogjakarta]]. Selanjutnya dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah, maka Pekalongan berubah sebutannya menjadi Kotamadya Dati II Pekalongan.
Secara yuridis formal, Kota Pekalongan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam lingkungan [[Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]] dan [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Selanjutnya dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah, maka Pekalongan berubah sebutannya menjadi Kotamadya Dati II Pekalongan.

Terbitnya PP Nomor 21 Tahun 1988 tanggal 5 Desember 1988 dan ditindaklanjuti dengan Inmendagri Nomor 3 Tahun 1989 mengubah batas wilayah Kotamadya Dati II Pekalongan sehingga luas wilayahnya berubah dari 1.755 Ha menjadi 4.465,24 Ha dan terdiri dari 4 Kecamatan, 22 desa dan 24 kelurahan. Sejalan dengan era reformasi yang menuntut adanya reformasi disegala bidang, diterbitkan PP Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan PP Nomor 32 Tahun 2004 yang mengubah sebutan Kotamadya Dati II Pekalongan menjadi Kota Pekalongan.

== Lambang ==
[[Berkas:Coat of Arms of Pekalongan (1931?).svg|jmpl|207px|Lambang Kota Pekalongan pada zaman Hindia Belanda yang diadopsi tahun 1931.|kiri]]
Kota Pekalongan pertama kali menggunakan ''coat of arms'' bergaya Belanda yang pada perisainya tergambar tiga ekor ikan di jaring. Representasi ini melambangkan bahwa Pekalongan merupakan pusat penangkapan ikan utama di Jawa Tengah bagian utara.{{butuh rujukan}}


Lambang Kota Pekalongan yang kini digunakan ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Besar Pekalongan Tentang Bentuk Lambang Kota Besar Pekalongan tanggal 29 Januari 1957 dan kini menggunakan [https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/92684/perda-kota-pekalongan-no-3-tahun-2017 Peraturan Daerah Kota Pekalongan No. 3 Tahun 2017]. Lambang ini berupa perisai yang dimahkotai benteng 5 menara. Pada perisai utama terdapat canting di atas bidang kuning emas (Or), tiga ikan berenang pada bidang biru (Azure), serta motif batik Jlamprang menyilang dari kanan atas ke kiri bawah (''per bend sinister'').
Terbitnya PP Nomor 21 Tahun 1988 tanggal 5 Desember 1988 dan ditindaklanjuti dengan Inmendagri Nomor 3 Tahun 1989 mengubah batas wilayah Kotamadya Dati II Pekalongan sehingga luas wilayahnya berubah dari 1.755 Ha menjadi 4.465,24 Ha dan terdiri dari 4 Kecamatan, 22 desa dan 24 kelurahan.


[[Berkas:Logo kota pekalongan.png|jmpl|150px|Logo Kota Pekalongan antara tahun 2014 hingga 2017]]
Sejalan dengan era reformasi yang menuntut adanya reformasi disegala bidang, diterbitkan PP Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan PP Nomor 32 Tahun 2004 yang mengubah sebutan Kotamadya Dati II Pekalongan menjadi Kota Pekalongan.
Pada tanggal 30 Januari 2015, Wali Kota Pekalongan [[Muhammad Basyir Ahmad Syawie|Basyir Ahmad]] meluncurkan logo baru dan dikukuhkan berdasarkan Perda No. 10 Tahun 2014. Logo ini diluncurkan untuk memberikan citra baru bahwa Pemerintah Kota harus melayani masyarakat. Ahmad menyebut bahwa logo ini "tidak hanya milik pemerintah, tetapi juga milik masyarakat."<ref>{{Cite news|title=Hari ini, Pemkot Pekalongan Resmi Ganti Logo|url=https://jateng.tribunnews.com/2015/01/30/hari-ini-pemkot-pekalongan-resmi-ganti-logo|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2021-12-29|first=Raka F|last=Pujangga|archive-date=2021-12-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20211229120837/https://jateng.tribunnews.com/2015/01/30/hari-ini-pemkot-pekalongan-resmi-ganti-logo|dead-url=no}}</ref> Logo Kota Pekalongan tampil dengan bentuk yang lebih modern, membentuk lingkaran dengan unsur-unsur seperti orang bekerja, canting, ikan, dan orang beribadah. Ahmad menyebut bahwa lambang ini akan disandingkan dengan ''emblem'' [[UNESCO]] untuk memudahkan pemasaran dan penjenamaan.<ref>{{Cite news|title=Ini Dia Arti Logo Baru Pemkot Pekalongan|url=https://daerah.sindonews.com/berita/946508/22/ini-dia-arti-logo-baru-pemkot-pekalongan|work=[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2021-12-29|archive-date=2021-12-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20211229120836/https://daerah.sindonews.com/berita/946508/22/ini-dia-arti-logo-baru-pemkot-pekalongan|dead-url=no}}</ref>


Logo ini mendapat komplain dari masyarakat Kota Pekalongan karena bentuknya terlalu abstrak dan tak terkesan formal. Akhirnya Pemerintah Kota memutuskan untuk mengembalikannya ke ''coat of arms'' yang dibuat tahun 1958 dengan mengukuhkan Perda No. 3 Tahun 2017.<ref>{{Cite web|date=2017-05-19|title=Kota Pekalongan Launching Logo Baru Tapi Lama|url=https://tribratanews.jateng.polri.go.id/2017/05/19/kota-pekalongan-launching-logo-baru-tapi-lama/|website=Tribrata News Jawa Tengah|language=id-ID|access-date=2021-12-19|archive-date=2021-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20211219024828/https://tribratanews.jateng.polri.go.id/2017/05/19/kota-pekalongan-launching-logo-baru-tapi-lama/|dead-url=no}}</ref>
== Geografis ==
Kota Pekalongan membentang antara 6º50’42”–6º55’44” LS dan ‎‎109º37’55”–109º42’19” BT. Berdasarkan koordinat fiktifnya, Kota Pekalongan ‎membentang antara 510,00 – 518,00 Km membujur dan 517,75 – 526,75 Km ‎melintang, dimana semuanya merupakan daerah datar, tidak ada daerah dengan kemiringan yang curam, terdiri dari tanah kering 67,48% Ha dan tanah sawah 32,53%. Berdasarkan jenis tanahnya, di Kota Pekalongan memiliki jenis tanah yang berwarna agak kelabu dengan jenis aluvial kelabu kekuningan dan aluvial yohidromorf. Jarak terjauh dari Utara ke Selatan mencapai ± 9 Km, sedangkan dari ‎Barat ke Timur mencapai ± 7 Km. Batas wilayah administrasi Kota Pekalongan ‎yaitu:‎


=== Batas Wilayah ===
== Geografi ==
Kota Pekalongan membentang antara 6º50’42”–6º55’44” LS dan 109º37’55”–109º42’19” BT. Berdasarkan koordinat fiktifnya, Kota Pekalongan membentang antara 510,00–518,00&nbsp;km membujur dan 517,75–526,75&nbsp;km melintang, dimana semuanya merupakan daerah datar, tidak ada daerah dengan kemiringan yang curam, terdiri dari tanah kering 67,48% Ha dan tanah sawah 32,53%.<ref>{{Cite web |url=https://pekalongankota.bps.go.id/publication/2017/08/11/8a0c62d61c6ed7d8bf1771bd/kota-pekalongan-dalam-angka-2017.html |title="Kota Pekalongan Dalam Angka 2017" (BPS Kota Pekalongan), diakses 13 Juni 2018 |access-date=2018-06-13 |archive-date=2021-05-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210513202916/https://pekalongankota.bps.go.id/publication/2017/08/11/8a0c62d61c6ed7d8bf1771bd/kota-pekalongan-dalam-angka-2017.html |dead-url=no }}</ref>

Berdasarkan jenis tanahnya, di Kota Pekalongan memiliki jenis tanah yang berwarna agak kelabu dengan jenis aluvial kelabu kekuningan dan aluvial yohidromorf. Jarak terjauh dari Utara ke Selatan mencapai ± 9&nbsp;km, sedangkan dari Barat ke Timur mencapai ± 7&nbsp;km.

=== Batas wilayah ===
Batas wilayah administrasi Kota Pekalongan yaitu:
{{Batas_USBT
{{Batas_USBT
|utara = [[Laut Jawa]]
|utara = [[Laut Jawa]]
Baris 72: Baris 111:
}}
}}


=== Iklim dan cuaca ===
Kota Pekalongan merupakan daerah beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 40&nbsp;mm - 300&nbsp;mm per bulan, dengan jumlah hari hujan 120 hari. Keadaan suhu rata-rata di Kota Pekalongan dari tahun ke tahun tidak banyak berubah, berkisar antara 17º-35&nbsp;°C.
Kota Pekalongan merupakan daerah beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 40&nbsp;mm–300&nbsp;mm per bulan, dengan jumlah hari hujan 120 hari. Keadaan suhu rata-rata di Kota Pekalongan dari tahun ke tahun tidak banyak berubah, berkisar antara 17–35&nbsp;°C.

Kota Pekalongan terbagi atas 4 (empat) [[Kecamatan]] yang terbagi lagi menjadi ‎‎27 [[kelurahan]] pasca merger kelurahan yang dilakukan 1 Januari 2015<ref>{{Cite web |url=http://semarang.bisnis.com/read/20150205/8/76545/kota-pekalongan-merger-20-kelurahan |title=Kota Pekalongan Merger 20 Kelurahan |date=5 Februari 2015 |accessdate=7 Februari 2016}}
</ref> dengan luas keseluruhan mencapai 45,25&nbsp;km² atau sekitar 0,14 % dari ‎luas wilayah [[Jawa Tengah]].


=== Iklim & Cuaca ===
{{Weather box
{{Weather box
|metric first=yes
|metric first=yes
Baris 125: Baris 161:
|Dec precipitation days=17.6
|Dec precipitation days=17.6
|year precipitation days=140.0
|year precipitation days=140.0
|source 1= <ref name="Weatherbase">{{Cite web |url=http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=602464&cityname=Pekalongan-Indonesia |title=Pekalongan, Indonesia Travel Weather Averages |website=Weatherbase |accessdate=7 Februari 2016}}</ref>
|source 1= <ref name="Weatherbase">{{Cite web |url=http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=602464&cityname=Pekalongan-Indonesia |title=Pekalongan, Indonesia Travel Weather Averages |website=Weatherbase |accessdate=7 Februari 2016 |archive-date=2019-04-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190415045040/http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=602464&cityname=Pekalongan-Indonesia |dead-url=no }}</ref>
}}
}}


== Pemerintahan ==
== Pemerintahan ==
Secara administrasi pemerintahan Kota Pekalongan dipimpin oleh seorang wali kota dan wakil wali kota yang membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi beberapa kelurahan yang dikepalai oleh seorang lurah. Seluruh camat dan lurah merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota. Sejak 2005, wali kota Pekalongan dan wakilnya dipilih langsung oleh warga kota dalam pilkada, setelah sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD kota.
Secara administrasi pemerintahan Kota Pekalongan dipimpin oleh seorang Wali kota dan Wakil Wali kota yang membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi beberapa kelurahan yang dikepalai oleh seorang lurah. Seluruh camat dan lurah merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota. Sejak 2005, Wali kota Pekalongan dan wakilnya dipilih langsung oleh warga kota dalam pilkada, setelah sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD.


=== Daftar Wali Kota ===
=== Walikota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Pekalongan}}
{{utama|Daftar Wali Kota Pekalongan}}

{{:Daftar Wali Kota Pekalongan}}
Wali kota Pekalongan saat ini dijabat oleh [[Achmad Afzan Arslan Djunaid]], didampingi wakil wali kota [[Salahudin (politikus)|Salahudin]]. Achmad dan Salahudin adalah pemenang pada pemilihan umum walikota Pekalongan 2020, dan dilantik pada 26 Februari 2021, untuk masa jabatan 2021-2026.<ref>{{cite web|url=https://protokol.pekalongankota.go.id/berita/resmi-dilantik-wali-kota-dan-wakil-wali-kota-pekalongan-periode-20212026.html|title=Resmi Dilantik Wali Kota Dan Wakil Wali Kota Pekalongan Periode 2021-2026|website=pekalongankota.go.id|accessdate=17 Oktober 2023}}</ref>

{| class="wikitable mw-collapsible"
|-
! No
! colspan=2|Wali Kota
! Mulai jabatan
! Akhir jabatan
! Prd.
! colspan=2|Wakil Wali Kota
|-
|<center>24<center>
|[[Berkas:Achmad Afzan Arslan Djunaid.jpg|100px]]
|[[Achmad Afzan Arslan Djunaid]]
|<center>26 Februari 2021
|<center>''Petahana''
|<center>26
|[[Berkas:Salahudin Pekalongan.jpg|120px]]
|<center>[[Salahudin (politikus)|Salahudin]]
|}


=== Dewan Perwakilan ===
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 140: Baris 196:


=== Kecamatan ===
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pekalongan‎}}
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pekalongan}}
Berikut ini adalah daftar [[kecamatan]] dan [[kelurahan]] di Kota Pekalongan. <onlyinclude>Kota Pekalongan memiliki 4 kecamatan dan 27 kelurahan pasca-penggabungan (berdasarkan Perda Kota Pekalongan No.8 Tahun 2013).<ref>{{Cite web|url=http://www.jdih.setjen.kemendagri.go.id/|title=Biro Hukum|website=www.jdih.setjen.kemendagri.go.id|language=en-US|access-date=2018-10-12}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Penggabungan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan<ref>[https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-prn2/v/t1.0-9/s720x720/10897118_1023839820965987_941223204475190806_n.jpg?oh=47ac7f6b175683b53b6b61d0f77dfb04&oe=56A75DEC Daftar Kelurahan Kota Pekalongan Pasca Merger]</ref>, berikut Nama Kelurahan di Kota Pekalongan hasil penggabungan sejak 1 Januari 2015 :{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pekalongan}}

{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pekalongan}}


== Demografi ==
== Demografi ==
=== Agama ===
=== Agama ===
[[Berkas:Masjid Agung Al-Jami'.jpg|jmpl|250px|ki|[[Masjid Agung Al-Jami' Pekalongan]].]]
Sejak dulu, Kota Pekalongan dikenal sebagai salah satu kota dengan tingkat religiusitas yang cukup tinggi, indikatornya adalah dengan banyaknya jumlah pondok pesantren yang ada yakni 44 buah dengan jumlah santri mencapai 4.706 orang. Keberagaman pemeluk agama tidak lagi menimbulkan permasalahan yang berarti menunjukkan kondusifnya kehidupan antar umat beragama Kota Pekalongan. Agama [[Islam]] merupakan agama mayoritas penduduk Kota Pekalongan, sedangkan agama lain yang dianut sebagian warga Kota Pekalongan adalah [[Kristen Protestan|Kristen]], [[Katolik]], [[Agama Hindu|Hindu]][[Budha|, Budha]] dan [[Kong Hu Cu]]. Untuk memenuhi kebutuhan peribadatan, di Kota Pekalongan terdapat berbagai jenis tempat ibadah berupa masjid 106 unit, mushola 613 unit, 13 buah gereja Kristen, 2 Gereja Katholik, 1 pura dan 5 wihara/klenteng yang tersebar di seluruh kecamatan Kota Pekalongan.
[[Berkas:Gereja Katolik Paroki St. Petrus Pekalongan.jpg|jmpl|ka|250px|Gereja Katolik St. Petrus Pekalongan]]


Sejak dahulu, Kota Pekalongan dikenal sebagai salah satu kota dengan tingkat religiositas yang cukup tinggi, indikatornya adalah dengan banyaknya jumlah pondok pesantren yang ada yakni 44 buah dengan jumlah santri mencapai 4.706 orang. Keberagaman pemeluk agama tidak lagi menimbulkan permasalahan yang berarti menunjukkan kondusifnya kehidupan antar umat beragama Kota Pekalongan.
=== Etnis ===
Kota Pekalongan secara etnik didominasi oleh [[Suku Jawa]] yang bertutur dengan [[bahasa Jawa]] dialek khas pesisir barat (Dialek Pesisir/Pantura) yang cenderung mirip dialek [[bahasa Banyumasan|Banyumasan]]. Sejarah Pekalongan sebagai kota pelabuhan dan perdagangan membuatnya memiliki sejumlah komunitas pendatang yang menonjol, seperti etnis [[Cina]] dan [[Arab]], selain tentu saja suku-suku Nusantara lain seperti suku [[Melayu]] dan [[Banjar]].


Agama [[Islam]] merupakan agama mayoritas penduduk Kota Pekalongan, sedangkan agama lain yang dianut sebagian warga Kota Pekalongan adalah [[Kristen Protestan|Kristen]], [[Katolik]], [[Agama Hindu|Hindu]], [[Budha]] dan [[Kong Hu Cu|Konghucu]]. Untuk memenuhi kebutuhan peribadatan, di Kota Pekalongan terdapat berbagai jenis tempat ibadah berupa Masjid 106 unit, Musholla 613 unit, 13 buah Gereja Kristen, 2 Gereja Katolik, 1 Pura dan 5 Wihara yang tersebar diseluruh kecamatan Kota Pekalongan.<ref>{{cite web|url=https://jateng.bps.go.id/statictable/2021/04/09/2249/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-di-provinsi-jawa-tengah-2020.html|title=Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020|publisher=Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah|date=14 April 2021|accessdate=4 Maret 2022|archive-date=2022-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220913152650/https://jateng.bps.go.id/statictable/2021/04/09/2249/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-di-provinsi-jawa-tengah-2020.html|dead-url=no}}</ref>
== Ekonomi ==
Karena letaknya sangat strategis yaitu di antara Jakarta dan Surabaya, perekonomian Kota Pekalongan cukup maju di antara kota-kota lain di Jawa Tengah yaitu dalam bidang industri, perikanan dan properti. Dalam bidang perikanan, Kota Pekalongan memiliki sebuah pelabuhan perikanan terbesar di [[Pulau Jawa]], [[Pelabuhan]] ini sering menjadi transit dan area pelelangan hasil tangkapan laut oleh para nelayan dari berbagai daerah. Selain itu di Kota Pekalongan banyak terdapat perusahaan pengolahan hasil laut, seperti [[ikan asin]], [[terasi]], sarden, dan kerupuk ikan, baik perusahaan berskala besar maupun industri rumah tangga. Dibidang properti Pekalongan merupakan salah satu kota di [[Jawa Tengah]] dengan pertumbuhan properti yang cukup baik yang ditandai dengan semakin maraknya pembangunan gedung-gedung midrise yang semakin menjamur di Kota Pekalongan.


=== Retail ===
=== Etnis ===
Kota Pekalongan secara etnik didominasi oleh [[Suku Jawa]] yang bertutur dengan Bahasa Jawa dialek Pekalongan yang secara dialek dekat dengan [[bahasa Banyumasan|Bahasa Jawa Banyumasan]] dialek Tegal ataupun [[Bahasa Jawa Semarang]]. Sejarah Pekalongan sebagai kota pelabuhan dan perdagangan membuatnya memiliki sejumlah komunitas pendatang yang menonjol, seperti etnis [[Cina]] dan [[Arab]], selain tentu saja suku-suku Nusantara lain seperti suku [[Melayu]] dan [[Banjar]].
[[Berkas:Plaza Pekalongan.jpg|jmpl|251x251px|Plaza Pekalongan]]
Kota Pekalongan memiliki beberapa pusat perbelanjaan dari mall,pasar grosir hingga pasar tradisional. Berikut adalah pusat perbelanjaan modern yang ada di Kota Pekalongan :
* [[Plaza Pekalongan]] ([[Matahari Department Store]] & [[Hypermart]])
* [[Carrefour|Transmart Pekalongan]] (Proses Pembangunan)
* Pekalongan Square (Ramayana Dept. Store & Robinson)
* Sri Ratu Merdeka Pekalongan (Berhenti Beroperasi)
[[Berkas:Pasar Podosugih.jpeg|jmpl|250x250px|Pasar Podosugih]]
Dan berikut adalah pusat perbelanjaan tradisional yang ada di Kota Pekalongan :
* Pasar Grosir Batik Setono
* Pasar Induk Banjarsari (Berhenti Operasi Sementara karena Kebakaran)
* Pasar Induk Grogolan
* Pasar Induk Banyu Urip
* Pasar Pagi Keraton
* Pasar Podosugih
* Pasar Anyar
* Pasar Kraton
* Pasar Poncol
* Pasar Klego
* Pasar Induk Kuripan


=== Akomodasi ===
== Ekonomi ==
Karena letaknya sangat strategis yaitu di antara Jakarta dan Surabaya, perekonomian Kota Pekalongan cukup maju di antara kota-kota lain di Jawa Tengah yaitu dalam bidang industri, perikanan dan properti. Dalam bidang perikanan, Kota Pekalongan memiliki sebuah pelabuhan perikanan terbesar di [[Pulau Jawa]].
[[Berkas:TB loji.jpg|jmpl|250x250px|TB Loji 1-3, karya putra daerah Kota Pekalongan]]
Akomodasi di Kota Pekalongan sangat beragam dari Hotel berbintang hingga losmen yang terdapat di seluruh penjuru kota, berikut adalah daftar akomodasi yang terdapat di Kota Pekalongan :
* Hotel The Sidji Maven ****
* [[Dafam Hotels & Resorts|Hotel Dafam]]****
* [[Hotel Horison]]****
* Hotel [[Sahid Group|Sahid]] Mandarin***
* Hotel Aston Pekalongan City***
* [[Hotel Santika]] Pekalongan***
* Hotel Namira Syariah ***
* Hotel Nirwana***
* Hotel Kyriad Pesona***
* Hotel Istana**
* Hotel Jayadipa*
* Hotel Indonesia*
* Hotel Yudhistira
* Hotel Hayam Wuruk
* Hotel Pekalongan


Pelabuhan ini sering menjadi transit dan area pelelangan hasil tangkapan laut oleh para nelayan dari berbagai daerah. Selain itu di Kota Pekalongan banyak terdapat perusahaan pengolahan hasil laut, seperti [[ikan asin]], [[terasi]], [[Sarden (makanan)|sarden]], dan kerupuk ikan, baik perusahaan berskala besar maupun industri rumah tangga.
=== Industri ===
* Galangan kapal kayu
* Galangan kapal fiberglass,
* Galangan kapal baja (PT Barokah Marine)
* Pabrik Es Balok,
* Industri Ikan Asin
* Industri [[Pemindangan]] ikan,
* Pabrik pengalengan ikan Maya Food,
* Industri Kecil pembuatan terasi,
* Pabrik pembuatan fillet ikan,
* Industri kerajinan batik,
* Industri pembuatan mebel rotan dan Bambu.
* Industri Kecil makanan ringan
* Pabrik Rokok Sigaret Kretek Tangan
* Pabrik Teh


=== Hiburan ===
* [[Cineplex 21 Group|Cinema XXI]] Pekalongan Square
* Karaoke Happy Puppy Plaza Pekalongan
* Sahid International Convention Center
* Crown Dupan Club


== Pariwisata ==
== Pariwisata ==
[[File:City branding logo of Pekalongan World's City of Batik.svg|thumb|''City branding'' Kota Pekalongan, diluncurkan dengan Perda No. 5 Tahun 2014 tentang ''Branding Kota Pekalongan'' tanggal 3 September 2014. Memuat huruf kursif yang melambangkan dinamika kota yang kaya akan budaya dan tradisi dengan masyarakat yang sangat hangat, dan bersahabat, diakhiri dengan lengkungan batang bunga ke atas yang menggambarkan tumbuh kembangnya kota serta bertuliskan World’s City of Batik di bawahnya yang berartikan Kota Batik Dunia.<ref>{{cite document|url=https://jdih.pekalongankota.go.id/produk/downloadProduk/103|title=Peraturan Daerah Kota Pekalongan No. 5 Tahun 2014|access-date=2022-03-11|archive-date=2022-09-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20220914042755/https://jdih.pekalongankota.go.id/produk/downloadProduk/103|dead-url=no}}</ref>]]
[[Berkas:Museum Batik Pekalongan.JPG|jmpl|250x250px|Museum Batik Pekalongan]]
Kota Pekalongan dikenal akan batik nya yang telah mendunia, banyak wisatawan yang datang atau sekadar singgah di Kota Pekalongan. Tempat wisata di Kota Pekalongan tidak hanya wisata batik saja, tetapi terdapat juga wisata keagamaan, sejarah dan alam.
Kota Pekalongan dikenal akan batiknya yang telah mendunia, banyak wisatawan yang datang atau sekadar singgah di Kota Pekalongan. Tempat wisata di Kota Pekalongan tidak hanya wisata batik saja, tetapi terdapat juga wisata keagamaan, sejarah dan alam.


=== Tempat Wisata ===
=== Tempat wisata ===
{{col|3}}
Tempat wisata di Kota Pekalongan tesebut di antara nya:
* [http://www.museumbatikpekalongan.com/ Museum Batik Indonesia]
* [[Museum Batik Pekalongan]]
* [http://batikkauman.wordpress.com/ Kampoeng Batik Kauman]
* Kampoeng Batik Kauman
* Kampung Wisata Batik Pesindon
* Kampung Wisata Batik Pesindon
* Kampung Wisata ATBM [[Medono, Pekalongan Barat, Pekalongan|Medono]]
* Kampung Wisata ATBM [[Medono, Pekalongan Barat, Pekalongan|Medono]]
Baris 235: Baris 239:
* Taman Kota Kawasan Mataram
* Taman Kota Kawasan Mataram
* Monumen 03-10-1945
* Monumen 03-10-1945
{{EndDiv}}
* Wahana Wisata Keluarga [http://www.http://meduriasri.com/ Meduri Asri]

=== Acara & Perayaan ===
[[Berkas:Karnaval Batik Pekalongan.jpg|jmpl|250x250px|Karnaval Kreasi Busana Batik 2015]]
Pada setiap tahun pada tanggal tertentu, Pemerintah atau warga Kota Pekalongan mengadakan berbagai acara yang menarik wisatawan, acara-acara tersebut diantaranya :
* Pekan Batik Nusantara (PBN) atau Pekan Batik Internasional (PBI)
Pekan Batik Nusantara diadakan 1 tahun sekali pada bulan [[Oktober]] sedangkan Pekan Batik Internasional berlangsung setiap 3 tahun sekali pada bulan yang sama. Kegiatan yang diselenggarakan dalam acara ini adalah gala diner, fashion show, gelar budaya, seminar, karnaval kreasi busana batik, pameran produk batik dalm dan luar negeri, great sale dan wisata kuliner.
* '''Perayaan HUT Kota Pekalongan'''
Diadakan 1 tahun sekali yaitu setiap tanggal [[1 April]], dalam acara ini dilakukan kirab dan gelar kesenian dan budaya khas Kota Pekalongan, karnaval serta berbagai event lomba. Tetapi pada tahun 2015, perayaan ini dilaksanakan dalam acara Pekan Kreatif Nusantara (PKN) yang konsep nya tidak jauh berbeda dengan Pekan Batik.
* '''Hari Teknologi Nasional'''
Diselenggarakan 1 tahun sekali pada bulan [[September]], agenda dalam acara ini adalah pameran inovasi daerah yang diikuti berbagai daerah di Indonesia serta lomba inovasi.
* '''Nyadran'''
Tradisi nelayan Pantura Pekalongan yang diadakan 1 tahun sekali dengan menggelar acara "ngelarung" sesaji ditengah laut yang diperebutkan oleh kalangan masyarakat nelayan.
* '''Pek Tjun'''
Dilakukan 1 tahun sekali, kegiatan Pek Tjun menampilkan kebudayaan [[Tionghoa]] dengan puncak acara di Pantai Pasir Kencana dengan atraksi barongsai yang dilarung di laut serta lomba mendirikan telur ditengah terik matahari.
* '''Cap Gomeh'''
Diselenggarakan 1 tahun sekali oleh umat [[Kong Hu Cu|Kong Hu Chu]] yang dipusatkan di klenteng Pho An Thian, dengan kegiatan karnaval mengarak "para dewa" keliling kota yang diiringi kesenian [[Tionghoa]].
* '''Krapyakan / Syawalan'''
Diselenggarakan 1 tahun sekali, sepekan usai Hari Raya [[Idul Fitri]], acara ini berlokasi di Jalan Jlamprang [[Krapyak, Pekalongan Utara, Pekalongan|Krapyak]] dengan pemotongan lopis raksasa seberat 1 ton lebih dengan tinggi sekitar 2 meter. Kebiasaan ini di Pekalongan dengan tradisi membuat lopis raksasa.<ref>[http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2008/10/07/33492/Lopis-Raksasa-Ikon-Budaya-Pekalongan ''Lopis Raksasa, Ikon Budaya Pekalongan'', diakses dari situs berita Suara Merdeka]</ref>
* '''Festival Pintoe Dalam'''
Digelar 1 tahun sekali selama 2 hari di kawasan [[Pecinan]] Kota Pekalongan yaitu di sepanjang Jalan Blimbing kecamatan [[Pekalongan Timur, Pekalongan|Pekalongan Timur]], menyajikan kebudayaan/kesenian dan makanan khas etnis [[Tionghoa]].
* '''Khoul'''
Acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati wafatnya Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas, diselenggarakan 1 tahun sekali menjelang bulan puasa [[Ramadan|Ramadhan]]. Acara ini berlangsung di wilayah Makam Sapuro yang dihadiri masyarakat dari berbagai daerah di nusantara dan mancanegara.


== Kuliner ==
== Kuliner ==
[[Berkas:Soto Pekalongan.jpg|jmpl|250px|[[Tauto Pekalongan]].]]
Kota Pekalongan memiliki kuliner khas, diantaranya:
Kota Pekalongan memiliki kuliner khas, diantaranya:
* Tauto, merupakan salah satu makanan khas Kota Pekalongan, makanan ini merupakan sebagaimana makanan soto namun menggunakan daging kerbau dengan bumbu khas yaitu tauco.
* [[Tauto Pekalongan|Tauto]], merupakan salah satu makanan khas Kota Pekalongan, makanan ini merupakan sebagaimana makanan soto namun menggunakan daging kerbau dengan bumbu khas yaitu taoco.
* Kopi tahlil, sebuah minuman kopi yang diracik dengan menggunakan bahan rempah-rempah seperti jahe, kapulaga, pandan.
* [[Kopi tahlil]], sebuah minuman kopi yang diracik dengan menggunakan bahan rempah-rempah seperti jahe, kapulaga, pandan.
* Gule kambing kacang hijau, makanan ini dipengaruhi budaya khas Timur Tengah, gule kambing ini disajikan dengan dicampur bersama kacang hijau.
* Gule kambing kacang hijau, makanan ini dipengaruhi budaya khas [[Timur Tengah]], gule kambing ini disajikan dengan dicampur bersama kacang hijau.
* Nasi kebuli, merupakan nasi yang dimasak menggunakan rempah-rempah yang disajikan dengan potongan daging kambing yang dilengkapi acar nanas.
* [[Nasi kebuli]], merupakan nasi yang dimasak menggunakan rempah-rempah yang disajikan dengan potongan daging kambing yang dilengkapi acar nanas.
* Garang asem, makanan yang berkuah bening dari daging sapi dengan racikan tomat dan cabai rawit gelondongan yang disajikan dalam kondisi panas. Biasa disajikan bersama megono.
* Garang asem Pekalongan, makanan yang berkuah bening dari daging sapi dengan racikan tomat dan cabai rawit gelondongan yang disajikan dalam kondisi panas. Biasa disajikan bersama megono.
* Megono, makanan yang terbuat dari nangka muda yang dirajang, diramu dengan bumbu dan dimasak dengan cara dikukus.
* [[Megono]], makanan yang terbuat dari nangka muda yang dirajang, diramu dengan bumbu dan dimasak dengan cara dikukus.
* Nasi uwet, makanan ini hampir mirip gulai kambing namun dengan kuah yang lebih encer karena tidak menggunakan santan.
* Nasi uwet, makanan ini hampir mirip gulai kambing namun dengan kuah yang lebih encer karena tidak menggunakan santan.
*Nasi Otot, makanan yang terdiri dari nasi dan otot sapi yang diberi bumbu yang khas, serta ditambah dengan tambahan gorengan.

*[[Pindang tetel]] adalah makanan khas pekalongan yang berasal dari desa Ambokembang, Kedungwuni, Pekalongan dan Kota Pekalongan Selatan. Meskipun bernama pindang tetel, masakan ini lebih mirip rawon dan dibuat dari tetelan daging iga sapi, bukan ikan pindang.
Di Kota Pekalongan juga terdapat restoran atau kafe baik berjaringan nasional maupun lokal, diantaranya :
*[[Kuluban|Kluban]], kuliner tradisional khas Pekalongan, menjadi pilihan tepat bagi pecinta sayuran. Banyak orang yang sulit membedakan antara kluban dan urap karena tampilannya yang serupa. Namun, kedua hidangan ini memiliki perbedaan tersendiri.
*[[KFC]]
*[[Pizza Hut|Pizza Hut Delivery]]
*[[Es Teler 77]]
* Mokko Donuts
* [[California Fried Chicken]]
* [[Papa Ron's Pizza]]
* Gahwaji Sky Lounge Hotel Namira Syariah
* Warung Orange
* Teras Bali
* Nostalgia Resto The Sidji Hotel
* Obonk Steak & Ribs
* Coffee and Beyond
* Garuda Madoong Kencana
* Warung Oemang
* ACP Fruit and Coffee
* The Habit Cafe
* Taiwan Tea House
* The Oasis Cafe
*Wkwk Food & Drink

== Kesenian ==
* Wayang Kulit
* Simtuduror
* Kesenian Banjar
* Kesenian Melayu


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Kota Pekalongan memiliki sekitar 2.687 sekolah, 451.609 siswa dan 22.137 guru
=== Perguruan tinggi ===
=== Perguruan Tinggi ===
* [[STAIN Pekalongan|Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pekalongan]], (Sekarang menjadi IAIN Pekalongan), Jl. Kusumabangsa No. 9 Pekalongan
* [[Universitas Pekalongan]] (UNIKAL)
* [[STIE Muhammadiyah Pekalongan|Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Pekalongan]] (STIEM Pekalongan)
* [[Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan]] (UIN GUSDUR)
* [http://akbidhipekalongan.ac.id/ Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan] AKBID HIP
* [[Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Widya Pratama Pekalongan]] (STMIK Widya Pratama)
* Politeknik Batik Pusmanu Pekalongan
* [[Akademi Kebidanan Harapan Ibu]] (AKBID Harapan Ibu)
* Universitas Pekalongan (UNIKAL), Jl Sriwijaya Pekalongan
* Akademi Keperawatan Negeri
* Prodi Keperawatan Pekalongan, Poltekkes Semarang
* UT Kota Pekalongan
* [[STMIK Widya Pratama Pekalongan]]
* STIKES Muhammadiyah Pekalongan
* Akademi Komunitas Negeri Kota Pekalongan

=== Sekolah menengah atas ===
* MA Negeri 1 Kota Pekalongan , Jl. Urip Sumoharjo, Pekalongan Barat <ref>[http://man02pekalongan.sch.id/ Situs MAN 2 Pekalongan]</ref>
* MA Negeri 2 Kota Pekalongan, Jl. Trikora Pragak, Pekalongan Timur
* MA Negeri Pekalongan, Jl. Capgawen 113, Kedungwuni
* MAN Insan Cedekia, Kota Pekalongan , Pekalongan Selatan
* [[SMA Negeri 1 Pekalongan]]<ref>[http://sma1pekalongan.wordpress.com/ SMA Negeri 1 Pekalongan]</ref> Jl. R.A Kartini
* SMA Negeri 2 Pekalongan, Jl Kusuma Bangsa
* [[SMA Negeri 3 Pekalongan]], Jl Progo
* SMA Negeri 4 Pekalongan Jl Hos Cokrominoto
* SMA Muhammadiyah 1 Pekalongan
* SMA Muhammadiyah 2 Pekalongan
* SMA Hasyim Asy'ari Pekalongan, Jl Dr. Wahidin
* SMA Saint Bernardus
* SMA Dwija Praja
* SMA Islam Pekalongan
* SMA Masehi Pekalongan
* SMA Santo Bernardus
* SMA Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan<ref>[http://sma-alirsyadpkl.blogspot.com/ SMU Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan]</ref>
* MA Ribatul Muta'allimin Pekalongan
* MA Hidayathul Athfal Jl. Gatot Subroto, Bali, Pekalongan Selatan
* MA KH. Syafi'i, Buaran Jl. Gatot Subroto, Buaran Pekalongan Selatan

=== Sekolah menengah kejuruan ===
* [[SMK Muhammadiyah Pekalongan|SMK Muhammadiyah 1 Pekalongan]] <ref>http://smkmuhpekalongan.sch.id</ref>, Jl. AMD No. 1 Kramatsari Pekalongan Barat
* SMK Negeri 1 Pekalongan, Jl. Angkatan 66 No. 90 Pekalongan Barat
* [[SMK Negeri 2 Pekalongan]], Jl Perintis Kemerdekaan Pekalongan Barat
* SMK Negeri 3 Pekalongan, Jl Perintis Kemerdekaan Pekalongan Barat
* SMK Negeri 4 Pekalongan, Jl. Hos Cokrominoto Pekalongan Selatan
* SMK Gatra Praja Pekalongan, Jl. Perintis Kemerdekaan Pekalongan Utara
* SMK Baitusalam Medono, Pekalongan Barat
* SMK Dwija Praja Pekalongan, Jl. Sriwijaya Pekalongan Barat
* SMK Medika Jl. Sriwijaya Pekalongan Barat
* SMK Perikanan IRMA Jl. Sriwijaya Pekalongan Barat
* SMK Veteran Jl. Maninjau No. 14 Pekalongan Timur
* SMK Syafi'i Akrom Pekalongan Selatan
* SMK Diponegoro Jl. Letjend Suprapto No.1 Pekalongan Selatan

=== Sekolah lanjutan tingkat pertama ===
{{col-css3-begin|3}}
* SMP Negeri 1 Pekalongan
* [[SMP Negeri 2 Pekalongan]]
* SMP Negeri 3 Pekalongan
* SMP Negeri 4 Pekalongan
* SMP Negeri 5 Pekalongan
* [[SMP Negeri 6 Pekalongan]]
* SMP Negeri 7 Pekalongan
* SMP Negeri 8 Pekalongan
* SMP Negeri 9 Pekalongan
* SMP Negeri 10 Pekalongan
* SMP Negeri 11 Pekalongan
* SMP Negeri 12 Pekalongan
* SMP Negeri 13 Pekalongan
* SMP Negeri 14 Pekalongan
* SMP Negeri 15 pekalongan
* SMP Negeri 16 Pekalongan
* SMP Negeri 17 Pekalongan
* SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan
* SMP Al-Irsyad Al-Islamiyyah
* SMP Ma'had Islam
* SMP Salafiyah Kauman
* SMP Saint Pius
* SMP Islam YPI Buaran
* MTS Salafiyah Al Muttaqin Medono
* MTS Ribatul Muta'allimin
* MTS Hidayatul Athfal Banyurip Alit
* MTS Salafiyah Simbangkulon 1, Buaran, Pekalongan Selatan
* MTs Isthifaiyah Nahdliyah Banyurip Ageng
* MTs Nurul Islam Krapyak Lor

=== Pendidikan dan layanan khusus ===
* SDLB Negeri Kota Pekalongan
* SLB PRI Pekalongan
{{col-css3-end}}


== Kesehatan ==
== Kesehatan ==
[[Berkas:RSUD Bendan - panoramio.jpg|al=|jmpl|250x250px|RSUD Bendan milik Pemerintah Kota Pekalongan]]

=== Rumah sakit ===
=== Rumah sakit ===
{{utama|Daftar rumah sakit di Kota Pekalongan}}
* [http://rsud.pekalongankota.go.id/ Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan], Jl. Sriwijaya
{{:Daftar rumah sakit di Kota Pekalongan}}
* Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton (milik Pemerintah Kabupaten Pekalongan)
[[Berkas:RSUD Bendan - panoramio.jpg|al=|jmpl|250x250px|RSUD Bendan Milik Pemerintah Kota Pekalongan]]
* Rumah Sakit Islam Siti Khodijah, Jl. Bandung
* Rumah Sakit Bhakti Waluyo
* Rumah Sakit Umum Budi Rahayu
* Rumah Sakit Bersalin Anugerah
* Rumah Sakit Karomah Holistic
* Rumah Sakit H. Ahmad Djunaid
* Rumah Sakit Ibu & Anak Anugerah, Jl. Perintis Kemerdekaan
* Rumah Sakit Bedah Aro
* Rumah Sakit Ibu Anak Mitra Bunda

=== Pusat kesehatan masyarakat ===
* Puskesmas Bendan
* Puskesmas Tirto
* Puskesmas Kramatsari
* Puskesmas Kusuma Bangsa
* Puskesmas Krapyak Kidul
* Puskesmas Dukuh
* Puskesmas Klego
* Puskesmas Tondano
* Puskesmas Noyontaan
* Puskesmas Sokorejo
* Puskesmas Jenggot
* Puskesmas Pekalongan Selatan
* Puskesmas Buaran Pekalongan Selatan
* Puskesmas Kergon
* Puskesmas Salammanis
* Puskesmas Medono
* Puskesmas Degayu
* Puskesmas Setono

=== Balai pengobatan ===
* Balai Pengobatan Bina Griya
* Balai Pengobatan Ibu dan Anak Ibu Umi


== Transportasi ==
== Transportasi ==
[[Berkas:Sta-PK01a.JPG|jmpl|250x250px|Stasiun Pekalongan]]
[[Berkas:Sta-PK01a.JPG|jmpl|250x250px|Stasiun Pekalongan]]
Kota Pekalongan mudah dijangkau karena merupakan kota perlintasan Jakarta-Surabaya. Di Pekalongan terdapat Fasilitas Transportasi:
Kota Pekalongan mudah dijangkau karena merupakan kota perlintasan yang terletak di lintas utara Jawa, menghubungkan Jakarta dengan Surabaya melalui Semarang. Di Pekalongan terdapat beberapa fasilitas transportasi:
* [[Stasiun Pekalongan]], semua kereta api penumpang berhenti di stasiun ini kecuali [[Kereta api Argo Bromo Anggrek|Kereta api Argo Bromo Anggrek malam]]
* [[Stasiun Pekalongan]], semua kereta api penumpang berhenti di stasiun ini
* Terminal Bus Tipe A Pekalongan
* Terminal Bus Pekalongan
* Terminal Bayangan Ponolawen
* Terminal Ponolawen
* Terminal Angkot Sayun
* Terminal Sayun
* Terminal Angkot Banjarsari
* Terminal Banjarsari
* Terminal Angkot Slamaran
* Terminal Slamaran
* Terminal Angkot Grogolan
* Terminal Grogolan
* [[Jalan Tol Pemalang-Batang]], exit [[Kota Pekalongan]] di Sentono


== Olahraga ==
== Olahraga ==
Di Kota Pekalongan terdapat fasilitas olahraga pada berbagai cabang olahraga, diantaranya:
[[Berkas:Stadion Kota Batik.JPG|jmpl|250x250px|[[Stadion Kota Batik|Stadion Hoegeng]]]]
* [[Stadion Kota Batik|Stadion Jenderal Hoegeng]]
Di Kota Pekalongan terdapat fasilitas olahraga di berbagai cabang olahraga, diantaranya :
* Stadion Bumirejo
* [[Stadion Kota Batik|Stadion Hoegeng]]<ref>[http://berita.suaramerdeka.com/stadion-kota-batik-akan-berganti-nama-jadi-stadion-hoegeng/ Stadion Kota Batik Akan Berganti Nama Jadi Stadion Hoegeng]
* Stadion Kuripan Lor
</ref> markas Klub [[Persip Pekalongan]]
* Kolam Renang Tirta Sari (Sudah dibongkar)
* Stadion Bumirejo, Persip Pekalongan
* Gedung GOR Jetayu
* Stadion Kuripan Lor, Persip Pekalongan
* Gedung GOR Peritis Kemerdekaan
* Kolam Renang Tirta Sari, dengan Standar Nasional PRSI
* Gedung GOR Medono
* Gedung GOR Jetayu, tempat untuk pertandingan Tenis Meja, Bulu Tangkis, Bola Basket, Bola Volley dan Tenis Lapangan.
* Lapangan Tenis Prabajaya
* Gedung GOR Peritis Kemerdekaan, tempat untuk pertandingan Atletik
* Lapangan Tenis PDAM
* Gedung GOR Medono, tempat untuk semua jenis pertandingan.
* Sungai Cemoro Sewu
* Lapangan Tennis Prabajaya
* Lapangan Tennis PDAM
* Lapangan Abdi Jaya Pringrejo
* Lapangan Golf Setono
* Sungai Cemoro Sewu untuk Lomba Kano
* Lapangan Abdi Jaya Pringlangu Pekalongan Barat
* Lapangan Golf Setono Pekalongan


== Media Massa ==
== Galeri ==
<gallery>
Di Kota Pekalongan terdapat media lokal baik milik pemerintah maupun swasta, diantaranya :
Berkas:De haven van Pekalongan, KITLV 3743.tiff|Pelabuhan Pekalongan (1911).
* [[Batik TV]] (57 UHF)
Berkas:De sociëteit Delectatio te Pekalongan, KITLV 116682.tiff|GOR Jatayu (1915).
* [[Kompas TV]] Regional Pekalongan (26 UHF) (lokasi pemancar di [[Gantungan, Jatinegara, Tegal|Gantungan]], [[Kabupaten Tegal|Tegal]])
Berkas:Weg naar een woning, vermoedelijk te Pekalongan, KITLV 116698.tiff|Jalan Jatayu menuju rumah jabatan Residen Pekalongan (1916).
* Radio BSP
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Huis van een Arabisch hoofd Pekalongan Oost-Java TMnr 10021095.jpg|Rumah kediaman [[Kapitan Arab]] di Pekalongan (1920).
* Radio Damasintha
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Eén van de Chinese erepoorten te Pekalongan TMnr 60019870.jpg|Kawasan [[Pecinan]] di Pekalongan (1923).
* Radio RCS FM
Berkas:Gevangenis te Pekalongan, KITLV 17254.tiff|Lapas Kelas IIA Pekalongan (1935).
* Radio Kota Batik
Berkas:Protestantse Kerk, Pekalongan, KITLV 1403966.tiff|Gereja Protestan di Pekalongan (antara abad ke-19 dan 20).
* Radio MS Pekalongan
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Brug te Pekalongan Midden-Java TMnr 10021579.jpg|Jembatan loji di sungai Kupang (sekitar 1900-1940).
* Radio Pop FM
</gallery>
* TV Nasional : TVRI, RCTI, SCTV, ANTV, TPI, INDOSIAR, TRANSTV, TRANS7, GLOBALTV, TVONE, METROTV


==Catatan kaki==
== Tokoh Terkenal ==
{{reflist|group=lower-alpha}}
* [[Hoegeng Imam Santoso]] Kapolri ke-5 (1968-1971)
* [[Abdul Rahman Saleh]] Jaksa Agung RI
* [[Aziz Sattar]] Aktor,Sutradara
* [[Supeno]] Menpora 1948-1949
* [[Antonius Budi Ariantho]] Pebulu tangkis
* [[Lioe Tiong Ping]] Pebulu tangkis
* [[Muhammad Sultan]] Tokoh Melayu
* [[Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas]]
* [[Habib Lutfi bin Yahya]]
* [[Habib Baqir Alatas]]
* [[Dian Pelangi]]
* [[Rudy Hadisoewarno]]
* [[Sutrisno Bachir]]
* [[Diani Amalia Ramadhani]], Penyanyi, Anggota [[JKT48]]


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist|2}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{commonscat|Pekalongan}}
* [http://www.pekalongankota.go.id/ Situs web resmi Kota Pekalongan]
{{wikivoyage|Pekalongan}}
* [http://bahasapekalongan.blogspot.com/ Kamus Bahasa Pekalongan]
* {{Official|https://pekalongankota.go.id/}}
* [http://meta.wikimedia.org/wiki/Requests_for_new_languages/Wikipedia_Boso_Kalongan/ Proposal Bahasa Pekalongan di Wikipedia]
* [http://meta.wikimedia.org/wiki/Requests_for_new_languages/Wikipedia_Boso_Kalongan Proposal Bahasa Pekalongan di Wikipedia]

{{Sister project links|Pekalongan}}

{{Kota Pekalongan}}
{{Kota Pekalongan}}
{{Pekanpetang}}
{{Jawa Tengah}}
{{Jawa Tengah}}



Revisi terkini sejak 15 September 2024 14.03

Kota Pekalongan
  • Pakalongan
  • Pangangsalan
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦥꦏꦭꦺꦴꦔꦤ꧀
 • Pegonڤكلوڠن
 • Hanzi北加隆岸
 • BelandaPacalongan
Dari atas ke bawah: Alun-alun Kota Pekalongan, Monumen Juang 3 Oktober 1945, dan Museum Batik Pekalongan.
Bendera Kota Pekalongan
Lambang resmi Kota Pekalongan
Julukan: 
Kota Batik • Kota Kreatif[1] • Kota Santri • Kota Aji
Motto: 
Rasa swarga gapuraning bumi
(Jawa) (1906 Masehi)[a]
Peta
Peta
Kota Pekalongan di Jawa
Kota Pekalongan
Kota Pekalongan
Peta
Kota Pekalongan di Indonesia
Kota Pekalongan
Kota Pekalongan
Kota Pekalongan (Indonesia)
Koordinat: 6°53′18″S 109°40′31″E / 6.8883°S 109.6753°E / -6.8883; 109.6753
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri8 Agustus 1950
Dasar hukumUndang-Undang Nomor 13 tahun 1950
Hari jadi1 April 1906 (umur 118)
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 4
  • Kelurahan: 27
Pemerintahan
 • Wali KotaAchmad Afzan Arslan Djunaid
 • Wakil Wali KotaSalahudin
 • Sekretaris DaerahNur Priyantomo
Luas
 • Total45,25 km2 (17,47 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2023)[3]
 • Total317.535
 • Kepadatan7,000/km2 (18,000/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 96,67% Islam
  • 0,40% Buddha
  • 0,02% Hindu
  • 0,02% Lainnya[3]
 • BahasaIndonesia, Jawa
 • IPMKenaikan 75,90 (2022)
tinggi[4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3375 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0285
Pelat kendaraanG xxxx
Kode Kemendagri33.75 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 480.230.431.000,- (2020)
Semboyan daerahPekalongan BATIK
"Bersih, Aman, Tertib, Indah, Komunikatif"
Flora resmiBambu wulung
Fauna resmiPerenjak jawa
Situs webwww.pekalongankota.go.id


Kota Pekalongan (Hanacaraka: ꦥꦏꦭꦺꦴꦔꦤ꧀, Pegon: ڤكلوڠن, translit. Pakalongan, Hanzi: 北加隆岸; Pinyin: Běi Jiā Lóng Àn, Belanda: Pacalongan) adalah salah satu kota di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini merupakan pelabuhan terpenting di Jawa Tengah dan terkenal dengan batiknya. Pekalongan merupakan kota pertama di Indonesia dan kota Asia Tenggara pertama yang menjadi bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO.[1]

Pekalongan berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Batang di timur, serta Kabupaten Pekalongan di sebelah selatan dan barat, dan terletak di lintas utara. Pekalongan berjarak 417 km sebelah barat dari Kota Surabaya, atau 384 km sebelah timur dari Jakarta. Pekalongan dikenal dengan julukan "Kota Batik", karena batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Pada pertengahan tahun 2023, jumlah penduduk kota Pekalongan sebanyak 317.535 jiwa dengan kepadatan 6.983 jiwa/km².[3]

Lambang Kota Pekalongan (tahun 1931).

Nama Kota Pekalongan (Gemeente Pekalongan) dapat ditelusuri pada arsip dokumen Keputusan Pemerintah Hindia Belanda (Gouvernements Besluit) Nomor 40 tahun 1931. Nama Pekalongan diambil dari kosakata bahasa Jawa 'Along' (dapat banyak) dan di bawah lambang kota tertulis 'Pek-along-an'. Hal ini diikuti dengan keputusan DPRD Kota Besar Pekalongan tanggal 29 Januari 1957 dan tambahan Lembaran Daerah Swatantra Tingkat I Jawa Tengah tanggal 15 Desember 1958, serta persetujuan Pepekupeda Teritorium 4 dengan SK Nomor KTPS-PPD/00351/II/1958 yang menyatakan bahwa nama Pekalongan berasal dari kata 'Pek-Along-An' yang berarti pendapatan atau dalam bahasa Jawa Krama disebut dengan 'Pangangsalan'.

Fort Paccalongang, benteng peninggalan Belanda di Pekalongan (tahun 1753).

Pada pertengahan abad ke-19 di kalangan kaum liberal Belanda muncul pemikiran etis, yang selanjutnya dikenal sebagai politik etis, yang menyerukan Program Desentralisasi Kekuasaan Administratif yang memberikan hak otonomi kepada setiap Keresidenan dan Kota Besar serta pembentukan dewan-dewan daerah di wilayah administratif tersebut.

Rumah orang Belanda di Pekalongan (tahun 1923).

Pemikiran kaum liberal ini ditanggapi oleh Pemerintah Kerajaan Belanda dengan dikeluarkannya Staatbland Nomor 329 Tahun 1903 yang menjadi dasar hukum pemberian hak otonomi kepada setiap residensi dan untuk Kota Pekalongan. Hak otonomi ini diatur dalam Staatblaad Nomor 124 tahun 1906 tanggal 1 April 1906 tentang Decentralisatie Afzondering van Gelmiddelen voor de Hoofplaatss Pekalongan uit de Algemenee Geldmiddelen de dier Plaatse yang berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Pelabuhan Pekalongan (ca 1933-40).

Pada tanggal 8 Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda menandatangani penyerahan kekuasaan kepada tentara Jepang. Jepang menghapus keberadaan dewan-dewan daerah, sedangkan Kabupaten dan Kotamadya diteruskan dan hanya menjalankan pemerintahan dekonsentrasi.

Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus oleh dwitunggal Soekarno-Hatta di Jakarta, ditindaklanjuti rakyat Pekalongan dengan mengangkat senjata untuk merebut markas tentara Jepang pada tanggal 3 Oktober 1945. Perjuangan ini berhasil, sehingga pada tanggal 7 Oktober 1945 Pekalongan bebas dari tentara Jepang.

Secara yuridis formal, Kota Pekalongan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam lingkungan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah, maka Pekalongan berubah sebutannya menjadi Kotamadya Dati II Pekalongan.

Terbitnya PP Nomor 21 Tahun 1988 tanggal 5 Desember 1988 dan ditindaklanjuti dengan Inmendagri Nomor 3 Tahun 1989 mengubah batas wilayah Kotamadya Dati II Pekalongan sehingga luas wilayahnya berubah dari 1.755 Ha menjadi 4.465,24 Ha dan terdiri dari 4 Kecamatan, 22 desa dan 24 kelurahan. Sejalan dengan era reformasi yang menuntut adanya reformasi disegala bidang, diterbitkan PP Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan PP Nomor 32 Tahun 2004 yang mengubah sebutan Kotamadya Dati II Pekalongan menjadi Kota Pekalongan.

Lambang Kota Pekalongan pada zaman Hindia Belanda yang diadopsi tahun 1931.

Kota Pekalongan pertama kali menggunakan coat of arms bergaya Belanda yang pada perisainya tergambar tiga ekor ikan di jaring. Representasi ini melambangkan bahwa Pekalongan merupakan pusat penangkapan ikan utama di Jawa Tengah bagian utara.[butuh rujukan]

Lambang Kota Pekalongan yang kini digunakan ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Besar Pekalongan Tentang Bentuk Lambang Kota Besar Pekalongan tanggal 29 Januari 1957 dan kini menggunakan Peraturan Daerah Kota Pekalongan No. 3 Tahun 2017. Lambang ini berupa perisai yang dimahkotai benteng 5 menara. Pada perisai utama terdapat canting di atas bidang kuning emas (Or), tiga ikan berenang pada bidang biru (Azure), serta motif batik Jlamprang menyilang dari kanan atas ke kiri bawah (per bend sinister).

Logo Kota Pekalongan antara tahun 2014 hingga 2017

Pada tanggal 30 Januari 2015, Wali Kota Pekalongan Basyir Ahmad meluncurkan logo baru dan dikukuhkan berdasarkan Perda No. 10 Tahun 2014. Logo ini diluncurkan untuk memberikan citra baru bahwa Pemerintah Kota harus melayani masyarakat. Ahmad menyebut bahwa logo ini "tidak hanya milik pemerintah, tetapi juga milik masyarakat."[5] Logo Kota Pekalongan tampil dengan bentuk yang lebih modern, membentuk lingkaran dengan unsur-unsur seperti orang bekerja, canting, ikan, dan orang beribadah. Ahmad menyebut bahwa lambang ini akan disandingkan dengan emblem UNESCO untuk memudahkan pemasaran dan penjenamaan.[6]

Logo ini mendapat komplain dari masyarakat Kota Pekalongan karena bentuknya terlalu abstrak dan tak terkesan formal. Akhirnya Pemerintah Kota memutuskan untuk mengembalikannya ke coat of arms yang dibuat tahun 1958 dengan mengukuhkan Perda No. 3 Tahun 2017.[7]

Kota Pekalongan membentang antara 6º50’42”–6º55’44” LS dan 109º37’55”–109º42’19” BT. Berdasarkan koordinat fiktifnya, Kota Pekalongan membentang antara 510,00–518,00 km membujur dan 517,75–526,75 km melintang, dimana semuanya merupakan daerah datar, tidak ada daerah dengan kemiringan yang curam, terdiri dari tanah kering 67,48% Ha dan tanah sawah 32,53%.[8]

Berdasarkan jenis tanahnya, di Kota Pekalongan memiliki jenis tanah yang berwarna agak kelabu dengan jenis aluvial kelabu kekuningan dan aluvial yohidromorf. Jarak terjauh dari Utara ke Selatan mencapai ± 9 km, sedangkan dari Barat ke Timur mencapai ± 7 km.

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Batas wilayah administrasi Kota Pekalongan yaitu:

Utara Laut Jawa
Timur Kabupaten Batang
Selatan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang
Barat Kabupaten Pekalongan

Iklim dan cuaca

[sunting | sunting sumber]

Kota Pekalongan merupakan daerah beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 40 mm–300 mm per bulan, dengan jumlah hari hujan 120 hari. Keadaan suhu rata-rata di Kota Pekalongan dari tahun ke tahun tidak banyak berubah, berkisar antara 17–35 °C.

Data iklim Pekalongan
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata harian °C (°F) 26.0
(78.8)
26.5
(79.7)
26.9
(80.4)
27.4
(81.3)
27.5
(81.5)
27.0
(80.6)
26.4
(79.5)
26.7
(80.1)
27.3
(81.1)
27.6
(81.7)
27.4
(81.3)
26.8
(80.2)
27.0
(80.6)
Presipitasi mm (inci) 632.5
(24.902)
415.4
(16.354)
327.0
(12.874)
195.1
(7.681)
152.6
(6.008)
87.7
(3.453)
82.1
(3.232)
74.2
(2.921)
81.4
(3.205)
143.6
(5.654)
186.3
(7.335)
319.5
(12.579)
2.697,4
(106,197)
Rata-rata hari hujan atau bersalju 18.4 16.6 16.5 13.8 10.6 8.5 4.7 4.5 5.2 8.8 14.8 17.6 140.0
Sumber: [9]

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Secara administrasi pemerintahan Kota Pekalongan dipimpin oleh seorang Wali kota dan Wakil Wali kota yang membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi beberapa kelurahan yang dikepalai oleh seorang lurah. Seluruh camat dan lurah merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota. Sejak 2005, Wali kota Pekalongan dan wakilnya dipilih langsung oleh warga kota dalam pilkada, setelah sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD.

Wali kota Pekalongan saat ini dijabat oleh Achmad Afzan Arslan Djunaid, didampingi wakil wali kota Salahudin. Achmad dan Salahudin adalah pemenang pada pemilihan umum walikota Pekalongan 2020, dan dilantik pada 26 Februari 2021, untuk masa jabatan 2021-2026.[10]

No Wali Kota Mulai jabatan Akhir jabatan Prd. Wakil Wali Kota
24
Achmad Afzan Arslan Djunaid
26 Februari 2021
Petahana
26
Salahudin

Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Pekalongan dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[11] 2014–2019[12] 2019–2024[13] 2024–2029
PKB 3 Steady 3 Kenaikan 7 Penurunan 6
Gerindra (baru) 1 Kenaikan 3 Penurunan 2 Steady 2
PDI-P 4 Steady 4 Kenaikan 5 Steady 5
Golkar 8 Kenaikan 9 Steady 9 Penurunan 8
NasDem (baru) 0 Kenaikan 1 Kenaikan 2
PKS 2 Kenaikan 3 Steady 3 Kenaikan 4
Hanura (baru) 0 Steady 0 Kenaikan 1 Steady 1
PAN 5 Penurunan 3 Steady 3 Penurunan 2
Demokrat 2 Penurunan 1 Penurunan 0 Steady 0
PPP 4 Steady 4 Steady 4 Kenaikan 5
PKNU (baru) 1
Jumlah Anggota 30 Steady 30 Kenaikan 35 Steady 35
Jumlah Partai 9 Penurunan 8 Kenaikan 9 Steady 9

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pekalongan. Kota Pekalongan memiliki 4 kecamatan dan 27 kelurahan pasca-penggabungan (berdasarkan Perda Kota Pekalongan No.8 Tahun 2013).[14]

Kota Pekalongan memiliki 4 kecamatan dan 27 kelurahan pasca-penggabungan (berdasarkan Perda Kota Pekalongan No.8 Tahun 2013).[15] Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan sebesar 305.052 jiwa dan luas wilayah 45,25 km² dengan kepadatan 6.741 jiwa/km².[16][17]

Daftar kecamatan dengan masing-masing kelurahan di Kota Pekalongan, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Kodepos[18] Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
33.75.01 Pekalongan Barat 51111-51119 7
33.75.04 Pekalongan Selatan 51131-51138 6
33.75.02 Pekalongan Timur 51121-51129 7
33.75.03 Pekalongan Utara 51141-51148 7
TOTAL 27

Demografi

[sunting | sunting sumber]
Masjid Agung Al-Jami' Pekalongan.
Gereja Katolik St. Petrus Pekalongan

Sejak dahulu, Kota Pekalongan dikenal sebagai salah satu kota dengan tingkat religiositas yang cukup tinggi, indikatornya adalah dengan banyaknya jumlah pondok pesantren yang ada yakni 44 buah dengan jumlah santri mencapai 4.706 orang. Keberagaman pemeluk agama tidak lagi menimbulkan permasalahan yang berarti menunjukkan kondusifnya kehidupan antar umat beragama Kota Pekalongan.

Agama Islam merupakan agama mayoritas penduduk Kota Pekalongan, sedangkan agama lain yang dianut sebagian warga Kota Pekalongan adalah Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Untuk memenuhi kebutuhan peribadatan, di Kota Pekalongan terdapat berbagai jenis tempat ibadah berupa Masjid 106 unit, Musholla 613 unit, 13 buah Gereja Kristen, 2 Gereja Katolik, 1 Pura dan 5 Wihara yang tersebar diseluruh kecamatan Kota Pekalongan.[19]

Kota Pekalongan secara etnik didominasi oleh Suku Jawa yang bertutur dengan Bahasa Jawa dialek Pekalongan yang secara dialek dekat dengan Bahasa Jawa Banyumasan dialek Tegal ataupun Bahasa Jawa Semarang. Sejarah Pekalongan sebagai kota pelabuhan dan perdagangan membuatnya memiliki sejumlah komunitas pendatang yang menonjol, seperti etnis Cina dan Arab, selain tentu saja suku-suku Nusantara lain seperti suku Melayu dan Banjar.

Karena letaknya sangat strategis yaitu di antara Jakarta dan Surabaya, perekonomian Kota Pekalongan cukup maju di antara kota-kota lain di Jawa Tengah yaitu dalam bidang industri, perikanan dan properti. Dalam bidang perikanan, Kota Pekalongan memiliki sebuah pelabuhan perikanan terbesar di Pulau Jawa.

Pelabuhan ini sering menjadi transit dan area pelelangan hasil tangkapan laut oleh para nelayan dari berbagai daerah. Selain itu di Kota Pekalongan banyak terdapat perusahaan pengolahan hasil laut, seperti ikan asin, terasi, sarden, dan kerupuk ikan, baik perusahaan berskala besar maupun industri rumah tangga.


Pariwisata

[sunting | sunting sumber]
City branding Kota Pekalongan, diluncurkan dengan Perda No. 5 Tahun 2014 tentang Branding Kota Pekalongan tanggal 3 September 2014. Memuat huruf kursif yang melambangkan dinamika kota yang kaya akan budaya dan tradisi dengan masyarakat yang sangat hangat, dan bersahabat, diakhiri dengan lengkungan batang bunga ke atas yang menggambarkan tumbuh kembangnya kota serta bertuliskan World’s City of Batik di bawahnya yang berartikan Kota Batik Dunia.[20]

Kota Pekalongan dikenal akan batiknya yang telah mendunia, banyak wisatawan yang datang atau sekadar singgah di Kota Pekalongan. Tempat wisata di Kota Pekalongan tidak hanya wisata batik saja, tetapi terdapat juga wisata keagamaan, sejarah dan alam.

Tempat wisata

[sunting | sunting sumber]
  • Museum Batik Pekalongan
  • Kampoeng Batik Kauman
  • Kampung Wisata Batik Pesindon
  • Kampung Wisata ATBM Medono
  • Kampung Wisata Canting Landungsari
  • Pantai Pasir Kencana
  • Pantai Slamaran Indah
  • Seaworld Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP)
  • Wisata Hutan Bakau (Mangrove Park)
  • Water Park Dupan
  • Kawasan Kota Tua Jetayu
  • Ziarah Makam Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Tholib Al Atas
  • Taman Kota Kawasan Mataram
  • Monumen 03-10-1945
Tauto Pekalongan.

Kota Pekalongan memiliki kuliner khas, diantaranya:

  • Tauto, merupakan salah satu makanan khas Kota Pekalongan, makanan ini merupakan sebagaimana makanan soto namun menggunakan daging kerbau dengan bumbu khas yaitu taoco.
  • Kopi tahlil, sebuah minuman kopi yang diracik dengan menggunakan bahan rempah-rempah seperti jahe, kapulaga, pandan.
  • Gule kambing kacang hijau, makanan ini dipengaruhi budaya khas Timur Tengah, gule kambing ini disajikan dengan dicampur bersama kacang hijau.
  • Nasi kebuli, merupakan nasi yang dimasak menggunakan rempah-rempah yang disajikan dengan potongan daging kambing yang dilengkapi acar nanas.
  • Garang asem Pekalongan, makanan yang berkuah bening dari daging sapi dengan racikan tomat dan cabai rawit gelondongan yang disajikan dalam kondisi panas. Biasa disajikan bersama megono.
  • Megono, makanan yang terbuat dari nangka muda yang dirajang, diramu dengan bumbu dan dimasak dengan cara dikukus.
  • Nasi uwet, makanan ini hampir mirip gulai kambing namun dengan kuah yang lebih encer karena tidak menggunakan santan.
  • Nasi Otot, makanan yang terdiri dari nasi dan otot sapi yang diberi bumbu yang khas, serta ditambah dengan tambahan gorengan.
  • Pindang tetel adalah makanan khas pekalongan yang berasal dari desa Ambokembang, Kedungwuni, Pekalongan dan Kota Pekalongan Selatan. Meskipun bernama pindang tetel, masakan ini lebih mirip rawon dan dibuat dari tetelan daging iga sapi, bukan ikan pindang.
  • Kluban, kuliner tradisional khas Pekalongan, menjadi pilihan tepat bagi pecinta sayuran. Banyak orang yang sulit membedakan antara kluban dan urap karena tampilannya yang serupa. Namun, kedua hidangan ini memiliki perbedaan tersendiri.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Kota Pekalongan memiliki sekitar 2.687 sekolah, 451.609 siswa dan 22.137 guru

Perguruan Tinggi

[sunting | sunting sumber]

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Rumah sakit

[sunting | sunting sumber]
Kode Nama Rumah Sakit Jenis Tipe Alamat
1. 3326049 RSUD Bendan RSUD B Jalan Sriwijaya №2, Bendan Kergon, Kec. Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51119
2. 3375074 RS Aro Pekalongan RS Bedah D Jalan Dr. Sutomo №16, Gamer, Kec. Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51123
3. 3375022 RS Budi Rahayu RS C Jalan Barito №5, Padukuhan Kraton, Kec. Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51146
4. 3375073 RS H.A Zaky Djunaid RS D Jalan Pelita II №8, Pringrejo, Kec. Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51117
5. 3375071 RS Karomah Holistic RS D Jalan Gajah Mada Barat №124, Tirto, Kec. Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51118
6. 3375075 RS Hermina Pekalongan RS D Jalan Jenderal Sudirman №16, Podosugih, Kec. Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51112
7. 3375033 RS Siti Khodijah Pekalongan RS C Jalan Bandung №39, Kauman, Kec. Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51129
8. 3375072 RSIA Anugerah Pekalongan RSIA D Jalan Perintis Kemerdekaan №3, Pasirkratonkramat, Kec. Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51145
9. - RSUD Kraton RS B Jl. Veteran No.31, Dukuh, Kec. Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51117
10. - RS Bhakti Waluyo RS D Jl. Dr. Sutomo No.32, Sokorejo, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51121
RSUD Bendan Milik Pemerintah Kota Pekalongan

Transportasi

[sunting | sunting sumber]
Stasiun Pekalongan

Kota Pekalongan mudah dijangkau karena merupakan kota perlintasan yang terletak di lintas utara Jawa, menghubungkan Jakarta dengan Surabaya melalui Semarang. Di Pekalongan terdapat beberapa fasilitas transportasi:

Di Kota Pekalongan terdapat fasilitas olahraga pada berbagai cabang olahraga, diantaranya:

  • Stadion Jenderal Hoegeng
  • Stadion Bumirejo
  • Stadion Kuripan Lor
  • Kolam Renang Tirta Sari (Sudah dibongkar)
  • Gedung GOR Jetayu
  • Gedung GOR Peritis Kemerdekaan
  • Gedung GOR Medono
  • Lapangan Tenis Prabajaya
  • Lapangan Tenis PDAM
  • Sungai Cemoro Sewu
  • Lapangan Abdi Jaya Pringrejo
  • Lapangan Golf Setono

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Motto daerah ini bersifat implisit dan merupakan sengkalan dari hari jadi Kota Pekalongan pada tanggal 1 April 1906.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Pekalongan | Creative City of Crafts and Folk Arts". en.unesco.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-09. Diakses tanggal 2022-06-12. 
  2. ^ "Peringatan Hari Jadi Kota Pekalongan". Pemerintah Kota Pekalongan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-08. Diakses tanggal 2022-11-20. 
  3. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 21 Agustus 2023. 
  4. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". www.bps.go.id. Diakses tanggal 17 Oktober 2023. 
  5. ^ Pujangga, Raka F. "Hari ini, Pemkot Pekalongan Resmi Ganti Logo". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-29. Diakses tanggal 2021-12-29. 
  6. ^ "Ini Dia Arti Logo Baru Pemkot Pekalongan". Sindonews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-29. Diakses tanggal 2021-12-29. 
  7. ^ "Kota Pekalongan Launching Logo Baru Tapi Lama". Tribrata News Jawa Tengah. 2017-05-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-19. Diakses tanggal 2021-12-19. 
  8. ^ ""Kota Pekalongan Dalam Angka 2017" (BPS Kota Pekalongan), diakses 13 Juni 2018". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-13. Diakses tanggal 2018-06-13. 
  9. ^ "Pekalongan, Indonesia Travel Weather Averages". Weatherbase. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-15. Diakses tanggal 7 Februari 2016. 
  10. ^ "Resmi Dilantik Wali Kota Dan Wakil Wali Kota Pekalongan Periode 2021-2026". pekalongankota.go.id. Diakses tanggal 17 Oktober 2023. 
  11. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Pekalongan 2009-2014
  12. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Pekalongan 2014-2019
  13. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Pekalongan 2019-2024
  14. ^ "Biro Hukum". www.jdih.setjen.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-10-12. [pranala nonaktif permanen]
  15. ^ "Biro Hukum". www.jdih.setjen.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-10-12. [pranala nonaktif permanen]
  16. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  17. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  18. ^ Kode Pos Kota Pekalongan
  19. ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 4 Maret 2022. 
  20. ^ "Peraturan Daerah Kota Pekalongan No. 5 Tahun 2014". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-14. Diakses tanggal 2022-03-11. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]