Lompat ke isi

Pramono: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Igho (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(13 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox person
{{Infobox person
|name = Pramono
|name = Pramono
|image = Pramono Filolog Indonesia Penyelamat Naskah Minangkabau crop.jpg
|image = Pramono Unand.jpg
|imagesize = 250px
|imagesize =
|alt =
|alt =
|caption =
|caption =
|birth_name =
|birth_name =
|birth_date = {{Birth date and age|1979|12|12}}
|birth_date = {{Birth date and age|1979|12|12}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Kota Medan]], [[Sumatra Utara]]
|birth_place = [[Kota Medan]], [[Sumatera Utara]]
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
|death_place =
|death_place =
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
|other_names =
|other_names =
|alma_mater = [[Universitas Andalas]], [[Padang]]<br/>[[Universitas Udayana]]<br/>[[Universitas Malaya]]
|alma_mater = [[Universitas Andalas]], [[Padang]]<br/>[[Universitas Udayana]]<br/>[[Universitas Malaya]]
Baris 21: Baris 21:
}}
}}


'''Pramono, PhD''' ({{lahirmati|[[Kota Medan]], [[Sumatra Utara]]|12|12|1979||||}}) adalah seorang [[filologi|filolog]] Indonesia yang saat ini beraktivitas sebagai dosen di [[Universitas Andalas]] (Unand), [[Padang]]. Ia dicatat atas dedikasinya menyelamatkan manuskrip Minangkabau dari kepunahan lewat upaya inventarisasi, konservasi, dan digitalisasi. Karya-karyanya meliputi kajian tentang naskah [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]].
'''Pramono, S.S., M.Si., Ph.D.''' ({{lahirmati|[[Kota Medan]], [[Sumatera Utara]]|12|12|1979||||}}) adalah seorang [[filologi|filolog]] Indonesia yang saat ini beraktivitas sebagai dosen di [[Universitas Andalas]] (Unand), [[Padang]]. Ia dicatat atas dedikasinya menyelamatkan manuskrip Minangkabau dari kepunahan lewat upaya inventarisasi, konservasi, dan digitalisasi. Karya-karyanya meliputi kajian tentang naskah [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]].


Di Unand, ia memprakarsai berdirinya Minangkabau Corner yang menyimpan koleksi ratusan naskah kuno Minangkabau dalam bentuk digital.{{sfn|Tempo|2017}} Sejak 2015, ia dipercaya sebagai Ketua Jurusan Sastra Minangkabau. Pada 2016, ia mendapatkan predikat dari universitas sebagai "Dosen Berprestasi".<ref>{{Cite news|url=http://sumbarpost.com/inilah-nama-nama-penghargaan-unand-award-tahun-2016/|title=Inilah Nama-nama Penghargaan Unand Award Tahun 2016|date=14 September 2016|language=id-ID|access-date=21 Agustus 2018}}</ref>
Di Unand, ia memprakarsai berdirinya Minangkabau Corner yang menyimpan koleksi ratusan naskah kuno Minangkabau dalam bentuk digital.{{sfn|Tempo|2017}} Sejak 2015, ia dipercaya sebagai Ketua Jurusan Sastra Minangkabau. Pada 2016, ia mendapatkan predikat dari universitas sebagai "Dosen Berprestasi".<ref>{{Cite news|url=http://sumbarpost.com/inilah-nama-nama-penghargaan-unand-award-tahun-2016/|title=Inilah Nama-nama Penghargaan Unand Award Tahun 2016|date=14 September 2016|language=id-ID|access-date=21 Agustus 2018}}</ref>


Dari hasil penelusurannya terhadap sejumlah naskah, ia menciptakan batik motif iluminasi dan mendapatkan [[Kekayaan intelektual|hak paten atas hasil penemuannya]].
Dari hasil penelusurannya terhadap sejumlah naskah, ia menciptakan batik motif iluminasi dan mendapatkan [[Kekayaan intelektual|hak paten]] atas hasil penemuannya.


== Kehidupan awal ==
== Kehidupan awal ==
Lahir di Medan, Pramono melewaktan masa kecil dan menyelesaikan pendidikan hingga SMA di [[Kabupaten Dharmasraya|Dharmasraya]]. Ia datang dari keluarga keturunan Jawa. Ayahnya berasal [[Wonogiri]], [[Jawa Tengah]] dan ibunya berasal dari [[Nganjuk]], [[Jawa Timur]]. Kedua orangtuanya merantau ke Dharmasraya, daerah tujuan transmigrasi di Sumatra Barat.{{sfn|Haluan|2017}}
Lahir di Medan, Pramono melewatkan masa kecil dan menyelesaikan pendidikan hingga SMA di [[Kabupaten Dharmasraya|Dharmasraya]]. Ia datang dari keluarga keturunan Jawa. Ayahnya berasal [[Wonogiri]], [[Jawa Tengah]] dan ibunya berasal dari [[Nganjuk]], [[Jawa Timur]]. Kedua orangtuanya merantau ke Dharmasraya, daerah tujuan transmigrasi di Sumatera Barat.{{sfn|Haluan|2017}}


Semula, ia berkeinginan melanjutkan kuliah ke Sastra Inggris, tapi salah memasukkan nomor jurusan pilihan saat mendaftar. Masuk ke Jurusan Sastra Minangkabau secara tidak sengaja, ia menemukan dirinya tertarik mempelajari filologi saat memasuki tahun kedua kuliah. Ia mulai diperkenalkan dengan khazanah naskah Minang oleh dosennya, M. Yusuf.{{sfn|Haluan|2017}}{{sfn|Pramono|2018}}
Semula, ia berkeinginan melanjutkan kuliah ke Sastra Inggris, tapi salah memasukkan nomor jurusan pilihan saat mendaftar. Masuk ke Jurusan Sastra Minangkabau secara tidak sengaja, ia menemukan dirinya tertarik mempelajari filologi saat memasuki tahun kedua kuliah. Ia mulai diperkenalkan dengan khazanah naskah Minangkabau oleh dosennya, [[Muhammad Yusuf (filolog)|Muhammad Yusuf]].{{sfn|Haluan|2017}}{{sfn|Pramono|2018}}<ref name=":0">https://kompas.id/baca/tokoh/2019/01/28/pramono-menyelamatkan-naskah-kuno-minangkabau/</ref>


== Filolog ==
== Filolog ==
Pramono telah melakukan penelitian ke beberapa tempat di [[Sumatra Barat]] untuk penelusuran naskah. Ia telah mendigitalisasi sebanyak 800 naskah dan mengkonversi 100 naskah.{{sfn|Tempo|2017}}
Pramono telah melakukan penelitian ke beberapa tempat di [[Sumatera Barat]] untuk penelusuran naskah. Ia telah menemukan dan mendigitalisasi sebanyak 1.000 naskah. Dari jumlah itu, baru sekitar 200 yang bisa diselamatkan secara fisik.{{sfn|Tempo|2017}}<ref name=":0" />


Dalam wawancara dengan ''[[Harian Haluan|Haluan]]'', ia menyebut ada sekitar 2.000 naskah yang ditulis pada awal abad ke-18 hingga awal abad ke-20 di Minangkabau. Sebanyak 1.300 naskah di antaranya sudah ditemukan dan dipreservasi. Namun, kondisinya sebagian besar rusak dan mendekati kerusakan.{{sfn|Tempo|2017}}
Dalam wawancara dengan ''[[Harian Haluan|Haluan]]'' pada 2017, ia menyebut ada sekitar 2.000 naskah yang ditulis pada awal abad ke-18 hingga awal abad ke-20 di Minangkabau. Sebanyak 1.300 naskah di antaranya sudah ditemukan dan dipreservasi. Namun, kondisinya sebagian besar rusak dan mendekati kerusakan.{{sfn|Tempo|2017}}


== Karya ==
== Karya ==
Baris 58: Baris 58:
|ref = {{sfnRef|Haluan|2017}}
|ref = {{sfnRef|Haluan|2017}}
}}
}}
* {{Cite news|author = Febrianti
* {{cite web
|author = Febrianti
|url = https://seleb.tempo.co/read/731542/ratusan-naskah-kuno-minangkabau-disimpan-di-tempat-ini
|url = https://seleb.tempo.co/read/731542/ratusan-naskah-kuno-minangkabau-disimpan-di-tempat-ini
|title = Ratusan Naskah Kuno Minangkabau Disimpan di Tempat Ini
|title = Ratusan Naskah Kuno Minangkabau Disimpan di Tempat Ini
|date = 29 Desember 2015
|date = 29 Desember 2015
|accessdate = 14 Agustus 2018
|accessdate = 14 Agustus 2018
|work = [[Tempo (majalah)|Tempo]]
|work = [[Tempo.co]]
|ref = {{sfnRef|Tempo|2015}}
|ref = {{sfnRef|Tempo|2015}}
}}
}}
Baris 75: Baris 74:


[[Kategori:Filolog Indonesia]]
[[Kategori:Filolog Indonesia]]
[[Kategori:Pengajar Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Universitas Andalas]]
[[Kategori:Alumni Universitas Andalas]]
[[Kategori:Alumni Universitas Andalas]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]

Revisi terkini sejak 30 September 2023 01.07

Pramono
Lahir12 Desember 1979 (umur 44)
Kota Medan, Sumatera Utara
KebangsaanIndonesia
AlmamaterUniversitas Andalas, Padang
Universitas Udayana
Universitas Malaya
PekerjaanPengajar
Dikenal atasFilolog

Pramono, S.S., M.Si., Ph.D. (lahir 12 Desember 1979) adalah seorang filolog Indonesia yang saat ini beraktivitas sebagai dosen di Universitas Andalas (Unand), Padang. Ia dicatat atas dedikasinya menyelamatkan manuskrip Minangkabau dari kepunahan lewat upaya inventarisasi, konservasi, dan digitalisasi. Karya-karyanya meliputi kajian tentang naskah Minangkabau.

Di Unand, ia memprakarsai berdirinya Minangkabau Corner yang menyimpan koleksi ratusan naskah kuno Minangkabau dalam bentuk digital.[1] Sejak 2015, ia dipercaya sebagai Ketua Jurusan Sastra Minangkabau. Pada 2016, ia mendapatkan predikat dari universitas sebagai "Dosen Berprestasi".[2]

Dari hasil penelusurannya terhadap sejumlah naskah, ia menciptakan batik motif iluminasi dan mendapatkan hak paten atas hasil penemuannya.

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Lahir di Medan, Pramono melewatkan masa kecil dan menyelesaikan pendidikan hingga SMA di Dharmasraya. Ia datang dari keluarga keturunan Jawa. Ayahnya berasal Wonogiri, Jawa Tengah dan ibunya berasal dari Nganjuk, Jawa Timur. Kedua orangtuanya merantau ke Dharmasraya, daerah tujuan transmigrasi di Sumatera Barat.[3]

Semula, ia berkeinginan melanjutkan kuliah ke Sastra Inggris, tapi salah memasukkan nomor jurusan pilihan saat mendaftar. Masuk ke Jurusan Sastra Minangkabau secara tidak sengaja, ia menemukan dirinya tertarik mempelajari filologi saat memasuki tahun kedua kuliah. Ia mulai diperkenalkan dengan khazanah naskah Minangkabau oleh dosennya, Muhammad Yusuf.[3][4][5]

Pramono telah melakukan penelitian ke beberapa tempat di Sumatera Barat untuk penelusuran naskah. Ia telah menemukan dan mendigitalisasi sebanyak 1.000 naskah. Dari jumlah itu, baru sekitar 200 yang bisa diselamatkan secara fisik.[1][5]

Dalam wawancara dengan Haluan pada 2017, ia menyebut ada sekitar 2.000 naskah yang ditulis pada awal abad ke-18 hingga awal abad ke-20 di Minangkabau. Sebanyak 1.300 naskah di antaranya sudah ditemukan dan dipreservasi. Namun, kondisinya sebagian besar rusak dan mendekati kerusakan.[1]

  • Naskah Riwayat Hidup Abdul Manaf: Pengantar dan Suntingan Teks (2015)
  • Khazanah Naskah Minangkabau (2018)
Catatan kaki
Daftar pustaka

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]