Lompat ke isi

Pelat nomor: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 15178850 oleh Veracious (bicara)
Tag: Pembatalan
AcheronSX (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(115 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:License plate from Indonesia.jpg|jmpl|181px|ka|Pelat Kendaraan Pribadi (Bali)]]
[[File:Latest motor vehicle number plate designs in Indonesia.jpg|jmpl|181px|ka|Pelat nomor kendaraan pribadi (Sukabumi)]]
'''Pelat nomor''' adalah salah satu jenis identifikasi [[kendaraan bermotor]]. Pelat nomor juga disebut '''pelat registrasi kendaraan''', atau di Amerika Serikat dikenal sebagai '''pelat izin''' (''license plate''). Bentuknya berupa potongan pelat logam atau plastik yang dipasang pada [[kendaraan bermotor]] sebagai identifikasi resmi. Biasanya pelat nomor jumlahnya sepasang, untuk dipasang di depan dan belakang kendaraan. Namun ada jurisdiksi tertentu atau jenis kendaraan tertentu yang hanya membutuhkan satu pelat nomor, biasanya untuk dipasang di bagian belakang.
[[Berkas:Temporary license plate from Indonesia.jpg|jmpl|181px|ka|Pelat Nomor Sementara (Jakarta)]]


'''Pelat nomor''' adalah salah satu jenis identifikasi [[kendaraan]] bermotor. Pelat nomor juga disebut '''pelat registrasi kendaraan''', atau di Amerika Serikat dikenal sebagai '''pelat izin''' (''license plate''). Bentuknya berupa potongan pelat logam atau plastik yang dipasang pada [[kendaraan bermotor]] sebagai identifikasi resmi. Biasanya pelat nomor jumlahnya sepasang, untuk dipasang di depan dan belakang kendaraan. Namun ada jurisdiksi tertentu atau jenis kendaraan tertentu yang hanya membutuhkan satu pelat nomor, biasanya untuk dipasang di bagian belakang. Pelat nomor memiliki [[nomor seri]] yakni susunan huruf dan angka yang dikhususkan bagi kendaraan tersebut. Nomor ini di Indonesia disebut [[nomor polisi]], dan biasa dipadukan dengan informasi lain mengenai kendaraan bersangkutan, seperti warna, merk, model, tahun pembuatan, nomor identifikasi kendaraan atau [[VIN]] dan tentu saja nama dan alamat pemilikinya. Semua data ini juga tertera dalam Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau [[STNK]] yang merupakan surat bukti bahwa nomor polisi itu memang ditetapkan bagi kendaraan tersebut.
Pelat nomor memiliki nomor seri atau pelat seri yakni susunan huruf dan angka yang dikhususkan bagi kendaraan tersebut. Nomor ini di Indonesia disebut [[nomor polisi]], dan biasa dipadukan dengan informasi lain mengenai kendaraan bersangkutan, seperti warna, merk, model, tahun pembuatan, nomor identifikasi kendaraan atau VIN dan tentu saja nama dan alamat pemilikinya. Semua data ini juga tertera dalam Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau [[Surat Tanda Nomor Kendaraan]] yang merupakan surat bukti bahwa nomor polisi itu memang ditetapkan bagi kendaraan tersebut.


Berkat kemajuan teknologi, di tahun 2019 biaya perpanjangan, pengecekan tanggal jatuh tempo, dan proses pembayaran STNK bisa dilakukan lewat internet, lebih tepatnya melalui situs masing-masing samsat penerbit STNK.
Karena wujudnya yang spesifik, pelat nomor juga digunakan sebagai identifikasi kendaraan oleh banyak lembaga, seperti kepolisian, perusahaan [[asuransi]] mobil, bengkel, tempat parkir, dan juga armada kendaraan bermotor. Di beberapa wilayah jurisdiksi, pelat nomor juga dipakai sebagai bukti bahwa kendaraan tersebut sudah memiliki 'izin' untuk beroperasi di [[jalan raya]] umum, atau juga sebagai bukti pembayaran [[pajak]] kendaraan bermotor.

Karena wujudnya yang spesifik, pelat nomor juga digunakan sebagai identifikasi kendaraan oleh banyak lembaga, seperti kepolisian, perusahaan [[asuransi]] mobil, bengkel, tempat parkir, dan juga armada kendaraan bermotor. Di beberapa wilayah jurisdiksi, pelat nomor juga dipakai sebagai bukti bahwa kendaraan tersebut sudah memiliki izin untuk beroperasi di [[jalan raya]] umum, atau juga sebagai bukti pembayaran [[pajak kendaraan bermotor]].


Namun di beberapa negara, seperti Inggris misalnya, mobil selalu menggunakan pelat nomor yang sama sejak saat pertama dijual hingga akhir masa operasinya, dengan pertimbangan semua informasi yang ada di pelat nomor dan kendaraan bersangkutan juga tidak pernah berubah.
Namun di beberapa negara, seperti Inggris misalnya, mobil selalu menggunakan pelat nomor yang sama sejak saat pertama dijual hingga akhir masa operasinya, dengan pertimbangan semua informasi yang ada di pelat nomor dan kendaraan bersangkutan juga tidak pernah berubah.


Sementara di tempat lain, seperti Amerika Serikat, pelat nomor perlu diganti secara berkala yakni saat habis masa berlakunya, atau karena dijual atau berpindah tangan. Ini yang dikenal dengan kebijakan ''"plate-to-owner"'' atau pelat nomor yang terkait dengan kepemilikan.
Sementara di tempat lain, seperti Amerika Serikat, pelat nomor perlu diganti secara berkala yakni saat habis masa berlakunya, atau karena dijual atau berpindah tangan. Ini yang dikenal dengan kebijakan ''plate-to-owner'' atau pelat nomor yang terkait dengan kepemilikan. Artinya, ketika mobil dijual, penjual harus melepas pelat nomornya sementara pembeli harus meminta pelat nomor baru dari pihak berwenang sesuai wilayah tempat tinggalnya dan mendaftarkan kembali atas namanya (balik nama). Bila orang yang menjual mobil tersebut membeli mobil baru, ia dapat meminta agar pelat nomornya yang lama dipasang di mobilnya yang baru. Bila tidak, ia harus mengembalikan pelat nomor ke pihak berwenang, menghancurkannya, atau menyimpannya sebagai barang kenangan.
Artinya, ketika mobil dijual, penjual harus melepas pelat nomornya sementara pembeli harus meminta pelat nomor baru dari pihak berwenang sesuai wilayah tempat tinggalnya dan mendaftarkan kembali atas namanya ([[balik nama]]). Bila orang yang menjual mobil tersebut membeli mobil baru, ia dapat meminta agar pelat nomornya yang lama dipasang di mobilnya yang baru. Bila tidak, ia harus mengembalikan pelat nomor ke pihak berwenang, menghancurkannya, atau menyimpannya sebagai barang kenangan.


Di banyak negara, pelat nomor dikeluarkan oleh Badan Pemerintahan Nasional, kecuali di [[Kanada]], [[Mexico]], [[Australia]], [[Jerman]], [[Pakistan]], dan [[Amerika Serikat]], karena pelat nomor diterbitkan oleh lembaga pemerintah [[provinsi]], [[teritori|wilayah]], atau [[negara bagian]].
Di banyak negara, pelat nomor dikeluarkan oleh Badan Pemerintahan Nasional, kecuali di [[Kanada]], [[Meksiko]], [[Australia]], [[Jerman]], [[Pakistan]], dan [[Amerika Serikat]], karena pelat nomor diterbitkan oleh lembaga pemerintah [[provinsi]], [[teritori|wilayah]], atau [[negara bagian]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Pelat nomor usianya hampir sama dengan mobil, dan muncul saat periode awal transisi dari kendaraan berkuda yakni antara [[1890]] hingga [[1910]]. Negara bagian [[New York]] di Amerika Serikat mengharuskan penggunaan pelat nomor sejak tahun 1901. Awalnya pelat nomor tidak dikeluarkan pemerintah, dan di banyak wilayah Amerika, para para pengendara diharuskan membuat pelat nomor sendiri. Negara bagian [[Massachusetts]] dan [[West Virginia]] adalah yang pertama menerbitkan pelat nomor pada tahun 1903. Pelat nomor awal dibuat dari porselin yang dibakar menjadi besi, atau keramik biasa yang tidak dibakar, sehingga mudah pecah dan tidak praktis. Bahan-bahan pelat nomor yang kemudian termasuk karton, kulit, plastik, bahkan juga tembaga dan kedelai.
Pelat nomor usianya hampir sama dengan mobil, dan muncul saat periode awal transisi dari kendaraan berkuda yakni antara tahun 1890–1910. Negara bagian [[New York (negara bagian)|New York]] di [[Amerika Serikat]] mengharuskan penggunaan pelat nomor sejak tahun 1901. Awalnya, pelat nomor tidak dikeluarkan pemerintah, dan di banyak wilayah [[Amerika Serikat]], para pengendara diharuskan membuat pelat nomor sendiri. Negara bagian [[Massachusetts]] dan [[Virginia Barat]] adalah yang pertama menerbitkan pelat nomor pada tahun 1903. Pelat nomor awal dibuat dari porselin yang dibakar menjadi besi atau keramik biasa yang tidak dibakar, sehingga mudah pecah dan tidak praktis. Bahan-bahan pelat nomor yang kemudian termasuk karton, kulit, plastik, bahkan juga tembaga dan kedelai.


Pelat nomor awal memiliki bermacam bentuk dan ukuran, sehingga kalau dipindahkan antar kendaraan harus dibuat lobang baru untuk memasukkan baut ke bumper. Standarisasi pelat nomor baru dimulai tahun 1957 saat pabrik mobil sepakat dengan berbagai pemerintahan dan organisasi standar internasional. Meski masih ada variasi lokal, pelat nomor umumnya mengikuti tiga standar dunia:
Pelat nomor awal memiliki bermacam bentuk dan ukuran, sehingga kalau dipindahkan antarkendaraan harus dibuat lubang baru untuk memasukkan baut ke bumper. Standarlisasi pelat nomor baru dimulai tahun 1957 saat pabrik mobil sepakat dengan berbagai pemerintahan dan organisasi standar internasional. Meski masih ada variasi lokal, pelat nomor umumnya mengikuti tiga standar dunia:
* berukuran 15x30 cm, umumnya dipakai oleh negara-negara di [[belahan Bumi barat]];
* berukuran 11x52 cm, yakni standar [[Uni Eropa]];
* lebih panjang dibanding model negara di belahan Bumi barat, tetapi lebih tinggi dari pelat Uni Eropa, yang dipakai di [[Australia]] dan banyak negara di [[Asia-Pasifik]].


== Daftar kode pelat nomor di Indonesia ==
* Pertama yang dipakai di negara-negara di belahan Barat bumi, yakni berukuran 15 kali 30 sentimeter (6 x 12 inci)
{{Utama|Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Indonesia}}
* Yang kedua memiliki standar Uni Eropa, yakni 11 x 52 sentimeter

* Bentuk ketiga dipakai di Australia and banyak negara Asia-Pasifik, yakni lebih panjang dibanding model negara belahan Barat bumi, tetapi lebih tinggi dari pelat Uni Eropa.
=== Sumatra ===
{|class="wikitable unsortable"
!'''Kode pelat nomor kendaraan'''
!'''Wilayah'''
|-
|BA
|[[Sumatera Barat]]
|-
|BB
|[[Sumatera Utara]] bagian [[Keresidenan Tapanuli|barat]]
|-
|BD
|[[Bengkulu]]
|-
|BE
|[[Lampung]]
|-
|BG
|[[Sumatera Selatan]]
|-
|BH
|[[Jambi]]
|-
|BK
|[[Sumatera Utara]] bagian [[Keresidenan Sumatera Timur|timur]]
|-
|BL
|[[Aceh]]
|-
|BM
|[[Riau]]
|-
|BN
|[[Kepulauan Bangka Belitung]]
|-
|BP
|[[Kepulauan Riau]]
|}

=== Jawa ===
{|class="wikitable unsortable"
!'''Kode pelat nomor kendaraan'''
!'''Wilayah'''
|-
|A
|[[Keresidenan Banten]]
|-
|B
|[[Keresidenan Jakarta]]
|-
|D
|[[Keresidenan Priangan]]
|-
|E
|[[Keresidenan Cirebon]]
|-
|F
|[[Keresidenan Bogor]]
|-
|G
|[[Keresidenan Pekalongan]]
|-
|H
|[[Keresidenan Semarang]]
|-
|K
|[[Keresidenan Pati]]
|-
|L
|[[Kota Surabaya]]
|-
|M
|[[Keresidenan Madura]]
|-
|N
|[[Keresidenan Malang]]
|-
|P
|[[Keresidenan Besuki]]
|-
|R
|[[Keresidenan Banyumas]]
|-
|S
|[[Keresidenan Bojonegoro]]
|-
|T
|[[Keresidenan Karawang]]
|-
|W
|[[Keresidenan Surabaya]]
|-
|Z
|[[Keresidenan Priangan]]
|-
|AA
|[[Keresidenan Kedu]]
|-
|AB
|[[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
|-
|AD
|[[Keresidenan Surakarta]]
|-
|AE
|[[Keresidenan Madiun]]
|-
|AG
|[[Keresidenan Kediri]]
|}

=== Kalimantan ===
{|class="wikitable unsortable"
!'''Kode pelat nomor kendaraan'''
!'''Wilayah'''
|-
|DA
|[[Kalimantan Selatan]]
|-
|KB
|[[Kalimantan Barat]]
|-
|KH
|[[Kalimantan Tengah]]
|-
|KT
|[[Kalimantan Timur]]
|-
|KU
|[[Kalimantan Utara]]
|}

=== Kepulauan Nusa Tenggara ===
{|class="wikitable unsortable"
!'''Kode pelat nomor kendaraan'''
!'''Wilayah'''
|-
|DH
|[[Nusa Tenggara Timur]] bagian [[Pulau Timor|Timor]]
|-
|DK
|[[Bali]]
|-
|DR
|[[Nusa Tenggara Barat]] bagian [[Pulau Lombok|Lombok]]
|-
|EA
|[[Nusa Tenggara Barat]] bagian [[Pulau Sumbawa|Sumbawa]]
|-
|EB
|[[Nusa Tenggara Timur]] bagian [[Pulau Flores|Flores]]
|-
|ED
|[[Nusa Tenggara Timur]] bagian [[Pulau Sumba|Sumba]]
|}

=== Sulawesi ===
{|class="wikitable unsortable"
!'''Kode pelat nomor kendaraan'''
!'''Wilayah'''
|-
|DB
|[[Sulawesi Utara]] bagian daratan
|-
|DC
|[[Sulawesi Barat]]
|-
|DD
|[[Sulawesi Selatan]]
|-
|DL
|[[Sulawesi Utara]] bagian kepulauan
|-
|DM
|[[Gorontalo]]
|-
|DN
|[[Sulawesi Tengah]]
|-
|DP
|[[Sulawesi Selatan]] bagian utara
|-
|DT
|[[Sulawesi Tenggara]]
|-
|DW
|[[Sulawesi Selatan]] bagian tengah
|}

=== Kepulauan Maluku ===
{|class="wikitable unsortable"
!'''Kode pelat nomor kendaraan'''
!'''Wilayah'''
|-
|DG
|[[Maluku Utara]]
|-
|DE
|[[Maluku]]
|}

=== Papua ===
{|class="wikitable unsortable"
!'''Kode pelat nomor kendaraan'''
!'''Wilayah'''
|-
|PA
|[[Papua]]
|-
|PB
|[[Papua Barat]]
|-
|PG
|[[Papua Pegunungan]]
|-
|PS
|[[Papua Selatan]]
|-
|PT
|[[Papua Tengah]]
|-
|PY
|[[Papua Barat Daya]]
|}

== Galeri ==
=== Indonesia ===
<gallery widths="140" class="center">
Berkas:Plat Nomor Kendaraan.jpg|Pelat nomor dengan kode A.
Berkas:Current vehicle plate number design of Indonesia.jpg|Pelat nomor dengan kode B.
Berkas:Plat D.jpg|Pelat nomor dengan kode D.
Berkas:Latest motor vehicle number plate designs in Indonesia.jpg|Pelat nomor dengan F.
Berkas:Example design of vehicle license plate of Yogyakarta (September 2013).JPG|Pelat nomor dengan kode AB.
Berkas:License plate from Indonesia.jpg|Pelat nomor dengan kode DK.
</gallery>

=== Negara lain ===
<gallery widths="140" class="center">
Berkas:2018 Victoria registration plate 1NC 1QD The Education State.jpg|Pelat nomor [[Australia]] (negara bagian [[Victoria (negara bagian)|Victoria]]).
Berkas:Brazilian vehicle license plate (2018-).jpg|Pelat nomor [[Brasil]].
Berkas:UK Rear Registration Plate.png|Pelat nomor [[Britania Raya]].
Berkas:Japanese green on white license plate.png|Pelat nomor [[Jepang]].
Berkas:Malaysia penang license plate front.JPG|Pelat nomor [[Malaysia]].
Berkas:License plate in Russia2.svg|Pelat nomor [[Rusia]].
Berkas:Singapore licence plate 2000 front.png|Pelat nomor [[Singapura]].
Berkas:China license plate Beijing 京 GA36-2007 C.3.jpg|Pelat nomor [[Tiongkok]].
Berkas:Czech Republic License Plate - Variation 2.png|Pelat nomor [[Uni Eropa]] (registrasi [[Ceko]]).
</gallery>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Tanda Nomor Kendaraan Bermotor]], sistem pelat nomor di [[Indonesia]]
* [[Surat Tanda Nomor Kendaraan|Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor]]
* [[Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor]] (STNK)
* [[Buku Pemilik Kendaraan Bermotor]]
* [[Pajak kendaraan bermotor]]
* [[Buku Pemilik Kendaraan Bermotor]] (BPKB)

== Referensi ==
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Commons|License plate}}
{{Commons}}
* [http://www.alpca.org/ Automobile License Plate Collectors Association] (ALPCA) - Group of license plate collectors and enthusiasts, based in North America.
* [http://www.alpca.org Automobile License Plate Collectors Association] (ALPCA), group of license plate collectors and enthusiasts, based in North America.
* [http://europlate.org.uk/ European Registration Plate Association] (Europlate) - Similar to ALPCA, but based [[in]]
* [http://europlate.org.uk European Registration Plate Association] (Europlate), Similar to ALPCA.


[[Kategori:Kendaraan]]
[[Kategori:Pelat nomor]]

Revisi terkini sejak 4 November 2024 18.15

Pelat nomor kendaraan pribadi (Sukabumi)

Pelat nomor adalah salah satu jenis identifikasi kendaraan bermotor. Pelat nomor juga disebut pelat registrasi kendaraan, atau di Amerika Serikat dikenal sebagai pelat izin (license plate). Bentuknya berupa potongan pelat logam atau plastik yang dipasang pada kendaraan bermotor sebagai identifikasi resmi. Biasanya pelat nomor jumlahnya sepasang, untuk dipasang di depan dan belakang kendaraan. Namun ada jurisdiksi tertentu atau jenis kendaraan tertentu yang hanya membutuhkan satu pelat nomor, biasanya untuk dipasang di bagian belakang.

Pelat nomor memiliki nomor seri atau pelat seri yakni susunan huruf dan angka yang dikhususkan bagi kendaraan tersebut. Nomor ini di Indonesia disebut nomor polisi, dan biasa dipadukan dengan informasi lain mengenai kendaraan bersangkutan, seperti warna, merk, model, tahun pembuatan, nomor identifikasi kendaraan atau VIN dan tentu saja nama dan alamat pemilikinya. Semua data ini juga tertera dalam Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau Surat Tanda Nomor Kendaraan yang merupakan surat bukti bahwa nomor polisi itu memang ditetapkan bagi kendaraan tersebut.

Berkat kemajuan teknologi, di tahun 2019 biaya perpanjangan, pengecekan tanggal jatuh tempo, dan proses pembayaran STNK bisa dilakukan lewat internet, lebih tepatnya melalui situs masing-masing samsat penerbit STNK.

Karena wujudnya yang spesifik, pelat nomor juga digunakan sebagai identifikasi kendaraan oleh banyak lembaga, seperti kepolisian, perusahaan asuransi mobil, bengkel, tempat parkir, dan juga armada kendaraan bermotor. Di beberapa wilayah jurisdiksi, pelat nomor juga dipakai sebagai bukti bahwa kendaraan tersebut sudah memiliki izin untuk beroperasi di jalan raya umum, atau juga sebagai bukti pembayaran pajak kendaraan bermotor.

Namun di beberapa negara, seperti Inggris misalnya, mobil selalu menggunakan pelat nomor yang sama sejak saat pertama dijual hingga akhir masa operasinya, dengan pertimbangan semua informasi yang ada di pelat nomor dan kendaraan bersangkutan juga tidak pernah berubah.

Sementara di tempat lain, seperti Amerika Serikat, pelat nomor perlu diganti secara berkala yakni saat habis masa berlakunya, atau karena dijual atau berpindah tangan. Ini yang dikenal dengan kebijakan plate-to-owner atau pelat nomor yang terkait dengan kepemilikan. Artinya, ketika mobil dijual, penjual harus melepas pelat nomornya sementara pembeli harus meminta pelat nomor baru dari pihak berwenang sesuai wilayah tempat tinggalnya dan mendaftarkan kembali atas namanya (balik nama). Bila orang yang menjual mobil tersebut membeli mobil baru, ia dapat meminta agar pelat nomornya yang lama dipasang di mobilnya yang baru. Bila tidak, ia harus mengembalikan pelat nomor ke pihak berwenang, menghancurkannya, atau menyimpannya sebagai barang kenangan.

Di banyak negara, pelat nomor dikeluarkan oleh Badan Pemerintahan Nasional, kecuali di Kanada, Meksiko, Australia, Jerman, Pakistan, dan Amerika Serikat, karena pelat nomor diterbitkan oleh lembaga pemerintah provinsi, wilayah, atau negara bagian.

Pelat nomor usianya hampir sama dengan mobil, dan muncul saat periode awal transisi dari kendaraan berkuda yakni antara tahun 1890–1910. Negara bagian New York di Amerika Serikat mengharuskan penggunaan pelat nomor sejak tahun 1901. Awalnya, pelat nomor tidak dikeluarkan pemerintah, dan di banyak wilayah Amerika Serikat, para pengendara diharuskan membuat pelat nomor sendiri. Negara bagian Massachusetts dan Virginia Barat adalah yang pertama menerbitkan pelat nomor pada tahun 1903. Pelat nomor awal dibuat dari porselin yang dibakar menjadi besi atau keramik biasa yang tidak dibakar, sehingga mudah pecah dan tidak praktis. Bahan-bahan pelat nomor yang kemudian termasuk karton, kulit, plastik, bahkan juga tembaga dan kedelai.

Pelat nomor awal memiliki bermacam bentuk dan ukuran, sehingga kalau dipindahkan antarkendaraan harus dibuat lubang baru untuk memasukkan baut ke bumper. Standarlisasi pelat nomor baru dimulai tahun 1957 saat pabrik mobil sepakat dengan berbagai pemerintahan dan organisasi standar internasional. Meski masih ada variasi lokal, pelat nomor umumnya mengikuti tiga standar dunia:

  • berukuran 15x30 cm, umumnya dipakai oleh negara-negara di belahan Bumi barat;
  • berukuran 11x52 cm, yakni standar Uni Eropa;
  • lebih panjang dibanding model negara di belahan Bumi barat, tetapi lebih tinggi dari pelat Uni Eropa, yang dipakai di Australia dan banyak negara di Asia-Pasifik.

Daftar kode pelat nomor di Indonesia

[sunting | sunting sumber]
Kode pelat nomor kendaraan Wilayah
BA Sumatera Barat
BB Sumatera Utara bagian barat
BD Bengkulu
BE Lampung
BG Sumatera Selatan
BH Jambi
BK Sumatera Utara bagian timur
BL Aceh
BM Riau
BN Kepulauan Bangka Belitung
BP Kepulauan Riau
Kode pelat nomor kendaraan Wilayah
A Keresidenan Banten
B Keresidenan Jakarta
D Keresidenan Priangan
E Keresidenan Cirebon
F Keresidenan Bogor
G Keresidenan Pekalongan
H Keresidenan Semarang
K Keresidenan Pati
L Kota Surabaya
M Keresidenan Madura
N Keresidenan Malang
P Keresidenan Besuki
R Keresidenan Banyumas
S Keresidenan Bojonegoro
T Keresidenan Karawang
W Keresidenan Surabaya
Z Keresidenan Priangan
AA Keresidenan Kedu
AB Daerah Istimewa Yogyakarta
AD Keresidenan Surakarta
AE Keresidenan Madiun
AG Keresidenan Kediri

Kalimantan

[sunting | sunting sumber]
Kode pelat nomor kendaraan Wilayah
DA Kalimantan Selatan
KB Kalimantan Barat
KH Kalimantan Tengah
KT Kalimantan Timur
KU Kalimantan Utara

Kepulauan Nusa Tenggara

[sunting | sunting sumber]
Kode pelat nomor kendaraan Wilayah
DH Nusa Tenggara Timur bagian Timor
DK Bali
DR Nusa Tenggara Barat bagian Lombok
EA Nusa Tenggara Barat bagian Sumbawa
EB Nusa Tenggara Timur bagian Flores
ED Nusa Tenggara Timur bagian Sumba
Kode pelat nomor kendaraan Wilayah
DB Sulawesi Utara bagian daratan
DC Sulawesi Barat
DD Sulawesi Selatan
DL Sulawesi Utara bagian kepulauan
DM Gorontalo
DN Sulawesi Tengah
DP Sulawesi Selatan bagian utara
DT Sulawesi Tenggara
DW Sulawesi Selatan bagian tengah

Kepulauan Maluku

[sunting | sunting sumber]
Kode pelat nomor kendaraan Wilayah
DG Maluku Utara
DE Maluku
Kode pelat nomor kendaraan Wilayah
PA Papua
PB Papua Barat
PG Papua Pegunungan
PS Papua Selatan
PT Papua Tengah
PY Papua Barat Daya

Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Negara lain

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]